Anda di halaman 1dari 24

Informasi pasar dalam

analisis Keuangan
Rizal Yaya
Department of Accounting
UMY

Analisis Pasar Modal

Analisis pasar modal dilakukan atas 2 tipe: analisis


teknikal dan analisis fundamental
Analisis teknikal dilakukan dengan mencari pola
pergerakan harga saham berdasarkan masa lalu.
Misal pola pergerakan harga saham perusahaan
payung diketahui harga naik pada saat musim hujan
dan harga turun pada saaat musim kemarau. Atas
dasar ini keputusan investasi beli pada musim
kemarau dan jual pada musim hujan.
Keputusan itu tdk efektif jk semua orang melakukan
hal yang sama.

Analisis Pasar Modal

Informasi yang tersedia diperkirakan akan


berpengaruh terhadap harga saham.
Reaksi pasar modal tergantung pada bentuk
efisiensi pasar modal.
Efisiensi bentuk lemah : Harga saham
mencerminkan informasi masa lampau
Efisiensi bentuk setengah kuat: harga saham
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan
Efisiensi bentuk kuat: harga saham mencerminkan
semua informasi yang dipublikasikan dan informasi
yang private (tidak dipublikasikan)

Analisis Pasar Modal


Analisis

fundamental dilakukan dengan


mencari informasi yang relevan untuk
menentukan saham mana yang undervalued
(untuk dibeli) serta saham mana yang
overvalued (untuk dijual).
Informasi utk analisis fundamental antara lain
prospek dan resiko, analisis manajemen
perusahaan, data akuntansi, data ekonomi
makro, analisis industri dan analisis lain yang
relevan.

Pendahuluan
Informasi

pasar adalah informasi yang


berasal dari pasar yang bisa digunakan untuk
analisis keuangan
Informasi pasar dapat bersumber dari data
keuangan yang tersedia maupun dari analisis
yang dilakukan oleh lembaga rating

Lembaga Rating

Lembaga rating adalah lembaga yang melakukan


pengklasifikasian terhadap kualitas sekuritas yang
dikeluarkan oleh emiten.
Rating dilakukan terhadap sekuritas obligasi
Kualitas sekuritas terkait dengan kemampuan
perusahaan dalam membayar pokok pinjaman dan
bunga obligasi yang dikeluarkan
Lembaga rating antara lain Moodys investor service
Inc dan Standard & Poors Corp di Amerika Serikat
dan Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia di
Indonesia.

Analisis Pasar
Analisis

pasar biasa dilakukan dengan


memperhatikan 2 aspek yaitu Risiko dan
return.
Risiko secara umum bermakna negatif yaitu
kejadian buruk yang menimpa kita.
Dalam pasar modal risiko didefinisikan
dengan penyimpangan dari hasil yang
diharapkan.

Analisis Pasar
Misalkan

Tn. A berinvestasi senilai Rp 100 jt


pada obligasi PT. X dengan tingkat bunga
12%. Dari investasi tersebut Tn A
diperkirakan akan memperoleh Rp 12 jt
setiap tahun. Oleh karena penyimpangan
dari hasil yang diharapkan relatif kecil, maka
investasi dalam bentuk obligasi relatif
rendah/kecil. Akan tetapi jika diperkirakan PT
X akan mengalami kebangkrutan maka
resiko investasi Tn A menjadi tinggi/besar.

Analisis Pasar
Misalkan

Tn A melakukan investasi sebesar


Rp 100 jt dalam bentuk saham, Dalam
beberapa tahun mendatang harga saham
bisa sangat tinggi, dan bisa juga sebaliknya.
Ini menunjukkan ketidakpastian investasi
saham akan lebih besar dibanding dengan
investasi obligasi atau risiko investasi saham
lebih besar dibanding dengan investasi
obligasi.

Analisis Pasar (risiko)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mengukur risiko, secara statistik dapat


menggunakan varian, standar deviasi atau koefisien
variasi.
Langkah-langkah mengukur standar deviasi:
Tentukan probabilitas kondisi ekonomi
tentukan return investasi dalam masing-masing
kondisi ekonomi
Hitung return yang diharapkan
Hitung varian
Hitung standar deviasi = akar dari varian
koefisien variasi = standar deviasi/return yg diharapkan

Analisis Pasar (return)


Return

Return biasa dimaknai dengan keuntungan


Dalam pasar modal, return didefinisikan dengan
perubahan nilai antara periode t+1 dengan t
ditambah pendapatan-pendapatan lain yang terjadi
selama periode t tersebut.

Analisis Pasar

Misalkan kita membeli saham pd tahun ini dengan


harga Rp 1000, kemudian tahun depan harga
saham naik menjadi Rp 1200. Selama satu tahun
tersebut perusahaan membagi dividen sebesar Rp
50. maka return saham tersebut adalah
Return = {(1200-1000) + 50) }/1000 = 0.25 atau 25%
Karena jangka waktunya satu tahun maka
disimpulkan bahwa return saham adalah 25% per
tahun.

Hubungan Risiko dan Return


Risiko

dan return memiliki hubungan yang

positif.
Semakin tinggi return semakin tinggi risiko
atau semakin tinggi risiko semakin tinggi pula
return yang diharapkan.
Saham biasa memiliki return relatif tinggi,
diikuti oleh obligasi perusahaan, obligasi
pemerintah dan sertifikat bank Indonesia.

Perhitungan Risiko dan Return


berdasarkan data historis

Oleh karena taksiran probabilitas sulit untuk


dilakukan, data historis dapat digunakan
sebagai alternatif cara menghitung risiko
dan return.
Penggunaan data historis mengasumsikan
bahwa kondisi masa mendatang sama
dengan kondisi masa lalu

Perhitungan Risiko dan Return


berdasarkan data historis
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Menghitung return rata-rata historis
2. Menghitung varians
3. Menghitung standar deviasi

Risiko dan Return dalam


konteks portofolio
Portofolio

adalah kumpulan dari satu aset


Return portfolio adalah rata-rata tertimbang
dari retun individual
RP = w1R1 + w2R2 +.+ wNRN
RP = return portfolio
W1,w2,wN = bobot untuk masing-masing
investasi
R1, R2,..RN = Return untuk tiap-tiap alternatif
investasi.

Risiko dan Return dalam


konteks portofolio
Risiko

portfolio dihitung dengan


menggunakan kovarians antara return saham
yang dimiliki.
Kovarian merupakan arah pergerakan dari
masing-masing saham
Dua saham yang punya standar deviasi
besar, jika bergerak berlawanan akan
memiliki standar deviasi yang kecil.

Risiko dan Return dalam


konteks portofolio
Varians

portfolio akan semakin kecil dengan


bertambahnya saham yang dimasukkan
kedalam portfolio tersebut.
Jika jumlah saham tidak terbatas, varians
tidak akan habis semuanya, tetapi akan
tinggal sebagian varians.
Varian yang tidak bisa habis menunjukkan
adanya risiko yang tidak bisa didiversifikasi
atau sering disebut dengan risiko sistematis
atau risiko pasar.

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan indeks tunggal
Model

indeks tunggal didasarkan atas


pemikiran: pada waktu kondisi perekonomian
baik, ada kecenderungan saham individual
akan membaik pula, demikian sebaliknya.
Ri = a + i CF
Ri = return suatu saham
i = kepekaan return saham terhadap faktor
bersama (common Factor)
CF = Common Factor (faktor bersama)

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan indeks tunggal

Faktor bersama yang sering digunakan adalah


return pasar (Market Return)
Ri = + iRm + ei
Rm = return pasar, dihitung melalui return indeks
harga saham gabungan (IHSG)
i = (Kovarians Ri,Rm)/Varians Rm
Jika menggunakan regresi i diperoleh koefisien
regresi dari return pasar (variabel independen)
terhadap return saham (variabel dependen)

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan indeks tunggal
Faktor

bersama yang sering digunakan


adalah return pasar (Market Return)
Ri = + iRM + ei
Ri = return suatu saham
i = kepekaan return saham terhadap faktor
bersama (common Factor)
CF = Common Factor (faktor bersama)

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan CAPM

CAPM (Capital Asset Pricing Model)


Model CAPM didasarkan atas pemikiran bahwa
risiko yang relevan adalah risiko sistematis (tidak
bisa didiversifikasi) sedang risiko yang bisa
didiversifikasi tidak perlu diperhatikan
Ri = Rf + i (Rm-Rf)
Rf = return investasi bebas risiko
Return investasi bebas risiko didapat dari return di
SBI (sertifikat Bank Indonesia).

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan CAPM
Beta

dapat digunakan sebagai benchmark


pengukuran investasi suatu standar yaitu
dengan membagi (R-Rf) dengan beta
Misal ada dua portfolio Y dan Z, dengan beta
Y = 1,5 dan beta Z=0,9. Return Y = 15% dan
return Z= 12%. Return investasi bebas resiko
=5%.

Mengukur risiko dan return dengan


menggunakan CAPM
Investasi

Y = (15%-5%)/1,5 = 6,67
Investasi Z = (12% -5%)/0.9 = 7,78
Terlihat bahwa meskipun portfolio Z
menunjukkan return yang lebih kecil, tetapi
setelah menyesuaikan dengan faktor risiko,
ternyata portofolio Z menghasilkan return
yang lebih baik dibanding return Y.

Anda mungkin juga menyukai