Peradaban suatu bangsa salah satunya dilihat dari kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) di dalamnya. Setiap orang meyakini bahwa untuk menambah kualitas SDM
adalah dengan pendidikan. Salah satu jalan untuk memperoleh pendidikan yang paling
sederhana adalah dengan membaca. Mahasiswa dengan pola belajar yang berbeda
dengan siswa biasa seharusnya terbiasa mencari ilmu sendiri dan tidak hanya
tergantung pada ilmu yang dosen berikan di kelas. Membaca dalam hal ini membaca
textbook menjadi salah satu jalan belajar yang baik untuk mahasiswa menambah ilmu
yang ke depannya akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa itu sendiri.
Atas kepentingan ini penulis melakukan penelitian terhadap mahasiswa Prodi
Fisika FMIPA Unpad untuk mengetahui bagaimana minat membaca serta pengaruh
membaca textbook terhadap IPK yang diperoleh. Dari penelitian yang dilakukan
diperoleh bahwa 87% dari 52 koresponden (sampel) menyukai membaca untuk semua
jenis buku bacaan dan 60% menyukai dan terbiasa membaca textbook. Dari hasil ini
diketahui bahwa pada dasarnya membaca textbook sebagai jalan memperoleh
pengetahuan menjadi pendorong untuk memperoleh IPK yang baik dilihat dengan
persentase 55% mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad yang memiliki IPK diantara
3.00-3.50. Alasannya adalah pada saat membaca ada proses belajar dimana mahasiswa
menelaah bacaannya hingga memahami isi bacaan tersebut yang berguna bagi pemicu
meningkatnya prestasi belajar atau nilai indeks prestasi.
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu Wataala yang atas berkah
limpahan rahmat dan luasnya ilmu Saya selaku penulis dapat menyelesaikan penelitian
tentang Pengaruh Membaca Textbook terhadap IPK di Kalangan Mahasiswa
Prodi Fisika FMIPA Unpad ini. Sholawat serta salam semoga tetap dicurahkan
kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umantnya hingga akhir zaman
kelak.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa makalah ini tersusun berkat bantuan dari
banyak pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Risdiana, selaku Dosen Mata Kuliah Metode Penelitian.
2. Orang tua yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
3. Kakak, sahabat, dan adik adik Fisika 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014 yang
bersedia menjadi koresponden.
Besar harapan penulis makalah ini bisa menjadi sumber ilmu dan pengetahuan
bagi siapapun. Namun, penulis pun tetap sadar bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, setiap kritik dan saran akan menjadi suatu pemicu motivasi
yang membangun agar kelak lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
Abstrak .......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
Daftar Diagram ........................................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................................................. v
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 3
2.1 Textbook dan Pengertiannya ........................................................................... 3
2.1.1 Fungsi Textbook ................................................................................... 5
2.2 Kebiasaan dan Kebudayaan Membaca Buku ................................................. 6
2.3 Buku sebagai Tolak Ukur Peradaban ............................................................. 8
2.4 Pengertian Prestasi dan Indeks Prestasi ......................................................... 9
2.4.1 Pengertian Prestasi ............................................................................... 9
2.4.2 Pengertian Indeks Prestasi ................................................................. 10
2.5 Hubungan Minat Membaca dengan Prestasi Belajar ................................... 11
Bab III Metode Penelitian .......................................................................................... 13
3.1 Cara Pengambilan Data ................................................................................. 13
3.2 Cara Analisis Data ........................................................................................ 13
Bab IV Hasil Penelitian .............................................................................................. 14
4.1 Penyajian Data Kuesioner dan Pembahasan ................................................ 14
Bab V Kesimpulan .................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 20
Lampiran ................................................................................................................... 21
iii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 .................................................................................................................. 14
Diagram 2 .................................................................................................................. 15
Diagram 3 .................................................................................................................. 15
Diagram 4 .................................................................................................................. 16
Diagram 5 .................................................................................................................. 17
Diagram 6 .................................................................................................................. 17
Diagram 7 .................................................................................................................. 18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ................................................................................................................. 14
Gambar 2.2 ................................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sudah tidak diragukan lagi jika pepatah mengatakan bahwa Buku adalah
gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya. Sejak kita berusia dini yang pertama
kali diajarkan adalah membaca agar setelah dewasa membaca menjadi suatu kebiasaan
dan membudaya. Buku bacaan yang dibiasakan untuk dibaca pun beragam. Mulai dari
buku bacaan yang ringan hingga buku bacaan yang berat seperti textbook. Motivasi
setiap orang untuk membaca pun berbeda beda.
Bagi para pelajar terutama mahasiswa membaca bisa dikatakan sebagai suatu
kebutuhan agar pemasukan ilmu dapat bertambah bukan hanya saat kuliah saja. Namun
nyatanya, jika diperhatikan kebiasaan membaca (dalam hal ini buku bacaan berupa
textbook) di kalangan mahasiswa sudah mulai memudar. Sudah jarang sekali
ditemukan para kutu buku kutu buku yang bisa berjam jam membaca. Dengan
berkurangnya kebiasaan membaca textbook berimbas dengan berkurangnya masukkan
ilmu yang berimbas pula pada kurangnya prestasi mahasiswa. Maka dari itu salah satu
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat membaca di
kalangan mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Textbook dan Pengertiannya
Buku teks terdiri atas dua kata: buku dan teks. Buku adalah beberapa helai kertas
yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halaman halaman kosong untuk ditulisi
dan teks adalah sesuatu yang tertulis untuk dasar memberi pelajaran, berpidato dsb.
atau bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dsb.
Dari batasan kata-kata di atas, dapat ditarik simpulan sementara bahwa buku teks
adalah buku yang berisi bahan tertulis untuk memberikan pelajaran. Di sini tidak
ditegaskan apakah buku itu untuk murid atau untuk guru, tetapi hanya dijelaskan bahwa
buku itu digunakan untuk memberikan pelajaran (oleh guru atau orang yang berperan
sebagai guru).
Apabila ditelusuri lebih lanjut, kata buku teks bukan kata berbahasa Indonesia
asli, melainkan kata serapan dari bahasa Inggris textbook atau coursebook. Kata
(al-kitab
almadrasi), yang berarti buku sekolah. Ada yang menyebutkan bahwa textbook adalah
schoolbook, classbook
kitab muqarrar) yang berarti buku sekolah, buku pengajaran atau buku yang
ditetapkan, sedangkan course merupakan subject (
, berarti materi
di sekolah atau lembaga pendidikan dan dilengkapi dengan bahan - bahan untuk
latihan, atau lebih tegasnya buku pegangan siswa.[1]
Di mata siswa, tidak ada buku teks berarti tidak ada tujuan.
Tanpa buku teks, siswa mengira bahwa mereka tidak ditangani secara serius.
Buku teks menyediakan teks pengajaran dan tugas pembelajaran yang siap
pakai.
Buku teks merupakan cara yang paling mudah untuk menyediakan bahan
pembelajaran.
Siswa tidak mempunyai fokus yang jelas tanpa adanya buku teks dan
ketergantungan pada guru menjadi tinggi.
Bagi guru baru yang kurang berpengalaman, buku teks berarti keamanan,
petunjuk dan bantuan.[1]
aktivitas sosial ke dalam kompleks sosial, sedangkan benda kebudayaan tetap menjadi
benda kebudayaan. Ketiga, kompleks budaya diuraikan ke dalam tema budaya,
kompleks sosial diuraikan ke dalam pola sosial dan benda kebudayaan. Keempat,
merinci tema budaya menjadi gagasan, pola sosial ke dalam tindakan dan benda
kebudayaan tetap.[2]
Burn dan Roe dalam Hairudin, mengemukakan bahwa membaca pada hakikatnya
terdiri atas dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk.
Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas baik yang bersifat mental maupun
fisik, sedangkan membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas
yang dilakukan pada saat membaca.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa.
Membaca dan mendengar adalah dua cara paling umum untuk mendapatkan informasi.
Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat
membaca cerita fiksi atau humor. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari
apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).[3]
Sutarno dalam bukunya mengemukakan bahwa budaya baca adalah suatu sikap
dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut
telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu
menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.[4]
Menurut Rozin budaya membaca adalah kegiatan positif rutin yang baik
dilakukan untuk melatih otak untuk menyerap segala informasi yang terbaik diterima
seseorang dalam kondisi dan waktu tertentu. Sumber bacaan bisa diperoleh dari buku,
surat kabar, tabloid, internet, dan sebagainya. Dianjurkan untuk membaca berbagai hal
yang positif. Informasi yang baik akan membuat hasil yang baik pula bagi anda. Salah
satu sarana yang sangat menunjang tercapainya tujuan pendidikan adalah budaya
membaca. Melalui perpustakaan siswa/mahasiswa dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar. Salah
7
satu unsur penunjang yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah keberadaan
sebuah perpustakaan. Adanya sebuah perpustakaan sebagai penyedia fasilitas yang
dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar akan sangat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat sekolah itu sendiri.[5]
Kebiasaan membaca buku adalah cara memanfaatkan waktu luang yang paling
baik. Ia dapat menjaga seseorang tetap sibuk, ketika tiada hal lain yang dikerjakannya.
Orang-orang yang terbiasa membaca, bukan hanya akan dapat memanfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya, tetapi juga memelihara pemikirannya dari hal-hal yang
merusak, yang mungkin terjadi jika duduk melamun; tak mengerjakan apapun. Sebuah
buku yang baik, bagi seorang pembaca, adalah lebih baik ketimbang berkunjung ke
taman terbaik dan tempat terindah.
Amirul Mukminin Ali mengatakan, Seseorang yang (selalu) menyibukkan
dirinya dengan buku-buku, tidak akan pernah kehilangan ketenangan akalnya.
Raihlah segarnya pengetahuan dengan menyingkirkan keletihan dan kesuraman
di hatimu; sebab hati, sebagaimana tubuh, juga mengalami kelelahan.
Menurut Yoshiko Shimbun, sebuah harian nasional Jepang terbitan Tokyo,
kebiasaan membaca di Jepang diawali dari sekolah. Para guru mewajibkan siswasiswanya untuk membaca selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Kebijakan ini telah berlangsung selama 30 tahun. Berkat
kebiasaan membaca inilah peradaban Jepang tumbuh pesat dan sumber daya
manusianya bisa memiliki daya saing yang kuat.
Prestasi belajar belum dapat diketahui secara jelas pada saat seseorang terlibat
dalam
menyelesaikan suatu aktivitas belajar tersebut. Hal ini dapat diketahuai karena setiap
aktivitas selalu mempunyai tujuan.[9]
10
dibagi jumlah sks seluruh mata kuliah tersebut (SKS), perhitungan tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:
.(1)
Keterangan:
: jumlah
SKS : bobot sks mata kuliah
N : bobot nilai mata kuliah yang bersangkutan
Bobot sks dan nilai (N) yang diperhitungkan dalam indeks prestasi semesteran
adalah dari seluruh mata kuliah yang ditempuh pada semester yang bersangkutan,
sedang dalam IP kumulatif adalah dari seluruh mata kuliah yang pernah ditempuh
sampai dengan semester yang bersangkutan (bila diulang maka hanya diperhitungkan
yang terakhir), serta dalam IP akhir adalah dari seluruh mata kuliah yang telah
dinyatakan lulus. Indeks prestasi menggunakan angka desimal dengan dua angka di
belakang koma.[10]
2.5 Hubungan Minat Membaca Dengan Prestasi Belajar
Besarnya minat terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh pelajaran-pelajaran
yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya. Pada individu
yang kurang berminat pada pendidikan biasanya menunjukkan ketidaksenangan ini
dengan cara seperti mereka menjadi orang yang berprestasi rendah.[11]
Ilmu pengetahuan tidak akan dimiliki begitu saja tanpa membaca buku. Karena
buku tidak ada gunanya tanpa dibaca, dan akhirnya untuk mencapai prestasi belajar
yang baik, pelajar dituntut melakukan kegiatan belajar, oleh karena itu prestasi belajar
dapat dicapai dengan perjuangan yang tidak mengenal lelah dan putus asa sesuai
dengan ungkapan "tidak ada sesuatu yang dapat dicapai tanpa kerja keras".
11
Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar
di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan. Ini
berarti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang dilakukan
kecuali memperbanyak membaca. Jika begitu membaca identik dengan mencari ilmu
pengetahuan agar menjadi cerdas, dan mengabaikannya berarti kebodohan.[6]
12
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Penyajian Data Kuesioner dan Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data sebanyak 52 mahasiswa Prodi
Fisika FMIPA Unpad. Jumlah data ini adalah sampel yang digunakan untuk mewakili
populasi atau keseluruhan mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad yang ada. Hasil yang
diperoleh diantaranya :
Pertanyaan 1
Apakah Anda suka membaca?
a. Ya
b. Tidak
Keterangan :
13%
1. Suka Membaca
87%
Diagram 1. Diagram perbandingan mahasiswa Prodi fisika yang suka dan tidak suka
membaca
Pembahasan :
Dari diagram lingkaran diperoleh data bahwa 87% dari sampel menyukai membaca
sedangkan 13% diantaranya tidak. Data di atas masih bersifat umum sebab dalam
kuesioner untuk memperoleh hasil ini tidak ditentukan jenis buku bacaannya.
Pertanyaan 2
Jenis buku bacaan apa yang sering Anda baca? (Pilih salah satu)
a. Novel
c. Textbook
b. Komik
d. dll
14
Keterangan :
17%
46%
14%
1. Novel
2. Komik
23%
3. Textbook
4. Lain-lain
Pembahasan :
Dari pertanyaan ini terlihat bahwa jenis buku bacaan yang sering dibaca adalah novel.
Sedangkan untuk minat membaca textbook ada di urutan ketiga.
Pertanyaan 3
Berapa halaman buku bacaan tersebut Anda baca dalam sehari? (Pilih salah satu)
a. < 5 halaman
b. 5 10 halaman
c. 10 15 halaman
d. > 15 halaman
Keterangan :
1. <5 halaman
21%
42%
2. 5-10 halaman
29%
3. 10-15 halamam
4. >15 halamam
8%
1
Diagram 3. Diagran banyaknya halaman yang dibaca sesuai dengan jenis bacaan pada
pertanyaan 2
Pembahasan :
Masih berhubungan dengan pertanyaan sebelumnya, dari buku bacaan yang sering
dibaca ternyata minat membaca dari koresponden yaitu kurang dari 5 halaman. Bisa
15
dibilang masih kurang untuk suatu pencapaian bahwa membaca menjadi suatu
kebiasaan.
Pertanyaan 4 :
Apakah Anda terbiasa membaca Textbook kuliah?
a. Ya
b. Tidak
Keterangan :
1. Terbiasa membaca Textbook
40%
60%
2. Tidak
terbiasa
membaca
textbook
1
Pembahasan :
Data di atas merepresentasikan hasil kuesioner mengenai bagaimana minat membaca
textbook di kalangan mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad. Secara keseluruhan
terlihat bahwa rata rata mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad sudah terbiasa
membaca textbook. Meskipun alasan membaca textbook sendiri bukan karena menjadi
hobi tetapi karena suatu keharusan terutama dalam hal mengerjakan tugas dan
membuat laporan praktikum.
Pertanyaan 5 :
Berapa halaman biasanya dalam sehari Anda membaca Textbook kuliah? (Pilih
salah satu)
a. < 5 halaman
b. 5 10 halaman
c. 10 15 halaman
d. > 15 halaman
16
0%
Keterangan :
1. <5 halaman
15%
52%
33%
2. 5-10 halaman
3. 10-15 halamam
4. >15 halamam
Diagram 5. Diagram jumlah halaman textbook yang biasa dibaca koresponden dalam sehari
Pembahasan :
Data di atas masih berhubungan dengan pertanyaan pada no.5. Dari data ini terlihat
bahwa meskipun koreponden sudah terbiasa membaca textbook, namun jumlah yang
dibaca bisa dikatakan minim karena lebih dari 50% hanya membaca kurang dari 5
halaman.
Pertanyaan 6 :
Apakah ilmu Anda bertambah setelah membaca Textbook kuliah?
a. Ya
b. Tidak
2%
Keterangan :
1. Ya
98%
2. Tidak
17
Pembahasan :
Dari diagram di atas diperoleh bahwa 98% mengatakan bahwa membaca textbook
dapat menambah ilmu bagi pembacanya meskipun jumlah halaman yang dibaca hanya
sedikit.
Pertanyaan 7
Berapakah IPK Anda ?
a. >3,5
b. 3.00 3.50
c. 2.50 3.00
d. <2.50
Keterangan :
8% 12%
1. >3,5
25%
2. 3.00 3.50
3. 2.50 3.00
55%
4. <2.50
1
Pembahasan ;
Data di atas diambil dari 51 koresponden yang mengatakan bahwa ilmunya bertambah
setelah membaca textbook. Dari data ini bisa dilihat bahwa 55% memiliki IPK pada
rentang 3.00-3.50 yang bisa dikatakan rentang IPK yang baik dan hanya 8% saja yang
IPKnya rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa membaca buku dapat mempengaruhi
IPK.
18
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Secara keseluruhan mahasiswa Prodi Fisika FMIPA Unpad memiliki minat
terhadap membaca dengan diperolehnya hasil kuesioner sebanyak 87% dari
keseluruhan sampel yang digunakan. Jenis buku yang biasa dibaca mayoritas
adalah novel dengan persentase 46%, komik 23%, textbook 14%, dan yang lainnya
17%.
2. Dari hasil kuesioner yang telah disebar rata rata mahasiswa Prodi Fisika FMIPA
Unpad sudah terbiasa membaca textbook, yaitu sebanyak 60%. Rata-rata
mahasiswa Prodi fisika membaca kurang dari 5 halaman perharinya dengan
persentase 52%.
3. Dari hasil kuesioner dan studi literatur yang dilakukan, bisa disimpulkan bahwa
membaca textbook bagi mahasiswa Prodi fisika berpengaruh terhadap IPK yang
dapat dilihat dari persentase 55% memiliki IPK diantara 3.00-3.50, 12% dengan
IPK lebih dari 3.50, 25% memiliki IPK diantara 2.50-3.00, dan 8% memiliki IPK
kurang dari 2.50.
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mudzakir. 2003. Penulisan Buku Teks Bahasa Arab. Bandung: Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab UPI.
[2] Koentjaningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
[3] Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Grasindo.
[4] Sutarno, N. S. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : CV Sagung Seto.
[5] Qomaruddin, Nurul. 2009. Skripsi : Studi Korelasi Antara Minat Membaca Buku
Keagamaan dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pada Siswa SMP Muhammadiyah I Ponorogo Jawa Timur. Tersedia pada
digilib.uin-suka.ac.id diakses pada 16 Maret 2015 pukul 03.45 WIB.
[6] Amini, Ibrahim. _____. Kebiasaan Membaca Buku. Tersedia pada
http://www.ibrahimamini.com/id/node/2032 diakses pada 16 Maret 2015 pukul
04.00 WIB.
[7] Poerwadaminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
[8] Sukadji, Soetarlinah & Evita E. Singgih-Salim. 2009. Sukses di Perguruan
Tinggi (Edisi Khusus). Depok: Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
[9] Wijayanti. Januari 2011. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar
Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Pada Mahasiswa Semester III AKBID
MITRA
HUSADA
KARANGANYAR.
Tersedia
pada
jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/download/15/70
[10] Departemen pendidikan nasional RI, UU RI No. 20 tahun 2003tentang sistem
pendidikan asional, (Jakarta: Biro hukum dan Organisasi sekretariat jenderal
departemen pendidikan nasional, 2003), hlm. 15.
[11] Hurlock, E. B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Surabaya : Erlangga.
20
Lampiran
1.1 Kuisioner Penelitian
1. Apakah Anda suka membaca?
a. Ya
b. Tidak
Alasan :
2. Jenis buku bacaan apa yang sering Anda baca? (Pilih salah satu)
a. Novel
c. Textbook
b. Komik
d. dll
3. Berapa halaman buku bacaan tersebut Anda baca dalam sehari? (Pilih salah satu)
a. < 5 halaman
b. 5 10 halaman
c. 10 15 halaman
d. 15 halaman
4. Apakah Anda terbiasa membaca Textbook kuliah?
b. Ya
b. Tidak
Alasan :
5. Berapa halaman biasanya dalam sehari Anda membaca Textbook kuliah? (Pilih
salah satu)
a. < 5 halaman
b. 5 10 halaman
c. 10 15 halaman
d. 15 halaman
21
b. Tidak
Alasan :
a. >3,5
b. 3.00 3.50
c. 2.50 3.00
d. <2.50
~Terimakasih~
22