LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada
Semester I tahun Akademik 2016-2017
oleh
Hal tersebut memberikan peranan dari bimbingan belajar yang dapat membantu
mahasiswa dalam mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang
efektif, membantu mahasiswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu
menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program pendidikan. Akan tetapi,
bimbingan belajar memiliki beberapa dampak negatif bagi kemampuan
mahasiswa dalam menghadapi permasalahan di kuliah. Mahasiswa dapat menjadi
kurang mandiri dan ketergantungan.
Laporan penelitian ini dibuat dengan tujuan karena penulis ingin mengetahui dan
memberikan informasi mengenai pengaruh nyata dari bimbingan belajar bagi
mahasiswa TPB FTI di ITB. Karena, kemampuan pemahaman mahasiswa
terhadap materi yang harus dikuasai merupakan aspek penting untuk membantu
keberlangsungan pendidikan mahasiswa di perkuliahan.
i
ABSTRACT
The Influence of Tutoring for TPB FTI in ITB Students is the title of this research
report which consider the observation of educational aspects in the field of study.
Education is the universal aspect that should be found in human life and tutoring
is one of the educational part. In fact, when students does the learning process in
the college problems will arise, for instance when the students facing the trouble
to understands the material concepts that explained.
These thing will give the tutoring a role which can help the students to resolve the
learning difficulties, developing the effective way of learning to help the students
success in study and adapt to every single educational program requirements.
However, tutoring has some negative effects for the students to face college
problems. The students could be less independent.
This research report is made with the aim of the writer not only to know more but
also giving information concerning the real influence of tutoring for TPB FTI
students in ITB. As for the ability of the students to understand materials provided
is the most important thing to help the sustainability of students education in
college.
ii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tata
Tulis Karya Ilmiah di Institut Teknologi Bandung pada semester satu tahun
akademik 2016-2017.
penelitan ini dapat menjadi salah satu acuan atau referensi bagi masyarakat.
Kekurangan dari laporan ini adalah minimnya partisipasi dari mahasiswa TPB FTI
di ITB dalam pengisian survei. Hanya sekitar 15% yang mengisi survei ini.
Sehingga data yang didapat tidak mencakup seluruh mahasiswa TPB FTI di ITB.
literatur tentang materi dasar yang diperlukan untuk laporan ini. Dalam
iii
menyamakan jadwal antara penulis disebabkan setiap penulis memiliki jadwal
kosong yang berbeda. Untuk menanggulangi hal tersebut, penulis membagi tugas
dan tugas tersebut dikerjakan secara masing-masing. Setelah itu, akan dikoreksi
Penghargaan dan terima kasih yang setulusnya diberikan kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan penelitian ini. Semoga
dunia dan di akhirat atas jasa yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
Penulis,
iv
KATA PENGANTAR
v
SANWACANA
Dalam penulisan laporan penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu terima kasih penulis sampaikan kepada Yth. Rektor ITB, Wakil
Rektor Bidang Akademik ITB, Dekan FTI, Bapak Asep Wawan Jatnika selaku
dosen pengajar mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah, orang tua dan keluarga dari
penulis, teman-teman dari penulis, serta para responden yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu dalam penyelesaian laporan penelitian ini.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
PRAKATA ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
SANWACANA ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah .................................... 1
1.1.1 Latar belakang ...................................................................... 1
1.1.2 Rumusan masalah ................................................................ 3
1.2 Ruang Lingkup Kajian ............................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 4
1.4 Aggapan Dasar ........................................................................ 4
1.5 Hipotesis ................................................................................. 5
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................. 5
1.6.1 Metode ................................................................................. 5
1.6.2 Teknik pengumpulan data ................................................... 5
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................. 6
vii
3.5 Metode Pembelajaran yang Digunakan Mahasiswa
TPB FTI di ITB diluar Jam Kelas ........................................... 27
3.6 Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Kemampuan
Akademik Mahasiswa TPB FTI di ITB ................................... 30
3.7 Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Keefektifan Belajar
Mahasiswa TPB FTI di ITB ..................................................... 32
3.8 Dampak Bimbingan Belajar Terhadap Kemandirian Belajar
Mahasiswa TPB FTI di ITB ......................................... ........... 34
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah aspek universal yang harus ada dalam kehidupan manusia.
Tanpa pendidikan, suatu negara tidak akan pernah berkembang dan kehidupan
juga akan menjadi statis, bahkan bisa jadi mengalami kemunduran dan
terhadap disiplin ilmu tersebut. Saat ini lah peranan bimbingan belajar sangat
sukses dalam belajar, dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan
1
2
juga dampak negatif yang ditimbulkan dari bimbingan belajar yang mungkin tidak
Kampus ITB sebagai salah satu kampus di Indonesia yang memiliki jumlah
mahasiswa tahun pertama kurang lebih 3000 orang. Setiap mahasiswa memiliki
belajar terhadap mahasiswa TPB FTI di ITB merupakan judul yang menarik untuk
dibahas.
3. metode pembelajaran yang digunakan mahasiswa TPB FTI di ITB diluar jam
kelas,
TPB di ITB,
di ITB, dan
3
4
TPB di ITB.
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
belajar terhadap mahasiswa TPB di ITB. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan
belajar.
Menurut Yusuf (2006 : 37) bimbingan belajar juga merupakan bimbingan yang
4
5
1.5 Hipotesis
Bimbingan belajar bagi mahasiswa TPB di ITB dapat memberikan dampak yang
positif jika bimbingan belajar tersebut dijadikan sebagai media untuk membantu
1.6.1 Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan data baik dari literatur dan
kuisioner lalu dianalisis. Sehubungan dengan itu, metode yang digunakan dalam
penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan empiris
dan rasional.
Pada penelitian kali ini kami menggunakan teknik pengumpulan data, berupa
1. studi literatur,
2. observasi lapangan,
sekitar ITB.
5
6
3. wawancara,
4. penyebaran angket,
TPB ITB.
Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi empat bab, yaitu pendahuluan,
TPB di ITB, serta simpulan dan saran. Pada bab satu akan dibahas mengenai latar
penelitian, ruang lingkup kajian, metode dan teknik pengumpulan data pada
laporan penelitian ini, serta sistematika penulisan. Pada bab dua akan disajikan
penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan dikaji dengan pengaruh bimbingan
bagi mahasiswa TPB di ITB, metode bimbingan belajar yang ada di sekitar ITB,
dan dampak bimbingan belajar bagi mahasiswa TPB di ITB. Bab tiga akan berisi
belajar yang ada di sekitar ITB, dampak bimbingan belajar bagi mahasiswa TPB
di ITB. Bab empat berisi tentang simpulan dan saran dari penulis mengenai
6
7
permasalahan yang kami angkat terkait dengan bimbingan belajar bagi mahasiswa
TPB di ITB.
7
BAB II
Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang
1959. Sejak tanggal 14 Oktober 2013, ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik
dan non-akademik. ITB telah memiliki 20 program studi yang terakreditasi secara
Fakultas Teknologi Industri di ITB diresmikan pada tahun 1973. Namun, sebagian
kegiatan akademik di departemen yang berada di bawah naungan FTI ITB telah
departemen yang berada di bawah naungan FTI ITB adalah Departemen Teknik
Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Fisika, Teknik Industri, Teknik
program studi yang berada dibawah tanggung jawab FTI ITB sekarang berjumlah
6 (enam) Program Studi Sarjana yaitu Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik
8
9
Semua program studi yang ada di Fakultas Teknologi Industri ITB telah
Tinggi). Selain Akreditasi BAN PT, beberapa program studi yang ada di FTI
ITB, seperti Program Studi Sarjana Teknik Kimia dan Program Studi Sarjana
akreditasi ABET, lulusan-lulusan dari FTI ITB akan setara dengan lulusan yang
Kimia Dasar.
Gambar 2.1 : Gedung Benny Subianto (Labtek V) ITB sebagai Gedung FTI
Sumber : http://www.fti.itb.ac.id/302-2
10
Pendidikan merupakan suatu hal penting yang dibutuhkan setiap insan di dunia.
Tanpa pendidikan, maka suatu bangsa tidak dapat berkembang dan bersaing
pendidikan di suatu negara tersebut baik maka negara tersebut merupakan negara
yang berpotensi untuk menjadi negara maju. Karena, negara yang sukses adalah
keberlangsungan hidup.
untuk memperbaiki kondisi negara. Pendidikan yang baik ini dicerminkan dari
sarana pendidikan yang tersedia. ITB sebagai salah satu universitas di Indonesia,
Sebagian besar jurusan yang ada di ITB telah terakreditasi secara internasional.
Hal ini menandakan standar ilmu yang diberikan ITB kepada mahasiswanya
cukup tinggi. Standar ini pun berlaku di pendidikan TPB FTI di ITB. TPB FTI
memiliki sembilan mata kuliah yang wajib diikuti setiap mahasiswanya. Setiap
mata kuliah terbagi atas beberapa kelas dengan dosen pengajar yang telah
Mahasiswa ITB berasal dari berbagai daerah. Baik dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia. Sehingga latar belakang pendidikan yang diberikan sewaktu SMA
materi dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Inggris, Tahap
11
dasar, TPB di ITB juga bertujuan untuk memberikan pengantar atau pengetahuan
umum tentang materi yang akan dipelajari pada fakultas tersebut. Seperti pada
TPB FTI terdapat mata kuliah Gambar Teknik dan Pengantar Rekayasa Desain
(PRD).
Untuk satu pertemuan kelas, tiap mata kuliah diberi waktu sekitar 2 jam. Pada tiap
ITB sebagai salah satu universitas yang telah berdiri cukup lama masih
materi, tidak jarang para dosen memberikan kesempatan bagi para mahasiswa
untuk maju dan mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang sedang
dibahas. Hal ini diterapkan sebagai salah satu metode latihan bagi para mahasiswa
Pada perkuliahan terdapat dua macam kelas, kelas kuliah dan kelas tutor. Kelas
kuliah adalah kelas dimana dosen mengajarkan materi sesuai dengan silabus yang
telah ditetapkan oleh ITB. Sedangkan kelas tutor adalah kelas untuk membahas
soal-soal yang telah diberikan dosen. Pada kelas tutor, mahasiswa juga dapat
menanyakan soal-soal lain yang bukan berasal dari dosen. Kelas tutor hanya ada
untuk Kalkulus, Fisika dan Kimia. Kelas tutor umumnya diisi oleh asisten dosen.
12
Selain pengajaran di kelas tidak jarang para dosen membuka kelas tambahan bagi
para mahasiswa yang belum memahami materi yang telah dibahas di kelas. Dosen
Kegiatan ini pun tidak dipungut biaya sehingga setiap mahasiswa dapat hadir dan
tambahan oleh dosen, ada pula kelas tambahan yang disediakan oleh himpunan-
himpunan yang ada di ITB seperti MAC (Mathematic Aid Center) yang
disediakan oleh HIMATEK. MAC dibuka setiap hari dari pagi hingga sore
sehingga mahasiswa dapat datang dan menanyakan materi atau soal yang belum
dimengerti. Para tenaga pengajar pun mengajarkan dengan baik dan mengajarkan
Gambar 2.2
Proses Pengajaran di Kelas ITB
(a) (b)
Gambar 2.2 : a) Proses Pengajaran di ITB yang menggunakan proyektor b) Proses
Pengajaran di ITB yang masih menggunakan kapur
Sumber: koleksi pribadi
13
ITB yang terletak di Jl. Ganesha Bandung ini memiliki suasana asri dengan
pepohonan yang rindang. Suasana di dalam ITB sangat nyaman dan sejuk
sehingga para mahasiswa dapat belajar secara fokus. Di ITB terdapat banyak
tempat yang dapat digunakan untuk belajar sendiri maupun bersama. Di dalam
ITB terdapat berbagai taman dengan jumlah kursi yang cukup banyak dan tersebar
secara luas. ITB pun memiliki banyak kantin di berbagai sudut dengan jumlah
Selain tempat yang nyaman, ITB pun menyediakan fasilitas hotspot bagi para
memudahkan mahasiswa dalam mencari materi di internet. Selain itu, ITB juga
menyediakan perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup lengkap baik buku
merupakan tempat yang nyaman untuk belajar. Terdapat sejumlah bangku dan
meja yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Mahasiswa juga dapat meminjam
buku di perpustakaan secara gratis dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
sendiri yang tidak jarang digunakan sebagai tempat belajar bersama. Selain untuk
himpunan maupun unit yang mereka ikuti. Tempat himpunan atau unit ini tersebar
Gambar 2.3
Mahasiswa TPB FTI di ITB
Gambar 2.3 : mahasiswa TPB FTI di ITB yang sedang belajar bersama di
lingkungan ITB
Sumber : koleksi pribadi
Sarana dan prasarana diibaratkan sebagai motor penggerak yang dapat berjalan
dengan kecepatan sesuai dengan keinginan oleh penggeraknya. Oleh karena itu,
sarana dan prasarana harus dijaga dan dikembangkan. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan perlu peningkatan terus menurus seiring dengan
Letak ITB cukup strategis. Selain sarana pengajaran di dalam kampus, berbagai
macam sarana pendidikan tersebar luas di sekitar ITB, seperti bimbingan belajar
di Masjid Salman. Bimbingan belajar ini dilakukan secara sukarela dengan biaya
yang dipungut hanya Rp25.000,- per tahun. Bimbingan ini juga menjadikan
ini ditujukan bagi mahasiswa TPB yang masih menyesuaikan dengan kehidupan
seperti SP, NATC, Gyga Learning, dan EduLab di sekitar lingkungan ITB yang
dibutuhkan untuk mengikuti program bimbingan belajar di tempat seperti ini, jelas
harga yang dibutuhkan sekitar Rp1.000.000,-. Berbagai macam kelas pun tersedia,
Gambar 2.4 : Masjid Salman sebagai salah satu tempat belajar disekitar ITB
Sumber : http://salmanitb.com/
yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang bahasa dan budaya yang
berbeda. Pada tahun 2016, jurusan yang ada di FTI terbagi di empat daerah, yaitu
FTI Ganesha, FTI Jatinangor, FTI Cirebon, dan FTI Internasional. Jurusan yang
terdapat pada FTI di Kampus Ganesha adalah Teknik Kimia, Teknik Fisika,
Teknik Industri, Manajemen Rekayasa Industri, dan Teknik Industri untuk Kelas
Internasional. Jurusan yang terdapat pada FTI di Kampus Jatinangor, yaitu Teknik
terdapat juga Jurusan Teknik Industri di Kampus Cirebon. Mahasiswa baru ITB
melewati seleksi yang ketat baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, Bidikmisi,
maupun jalur internasional. Setiap jalur yang diambil oleh tiap individu memiliki
standar yang cukup tinggi. Hal ini menandakan setiap individu yang diterima di
FTI ITB merupakan individu yang cerdas dan calon-calon penerus bangsa.
Mahasiswa TPB FTI di ITB dituntut agar dapat membagi waktu dengan baik antar
mahasiswi baru di ITB, yaitu pada Unit Kegiatan Mahasiswa dan kepanitiaan
acara-acara yang ada di ITB yang diselenggarakan oleh Kabinet Mahasiswa ITB.
Unit Kegiatan Mahasiswa di ITB sangatlah beragam, ada yang berbasis seni dan
budaya, olahraga, pendidikan, kajian, agama, dan unit media. Acara-acara yang
wisuda, yang terdapat pada setiap wisuda yang ada di ITB, yaitu Wisuda Juli
(Wisjul), Wisuda Oktober (Wisokto), dan Wisuda April (Wispril). Selain itu ada
juga berbagai acara yang ada di ITB seperti Kolaborasi Seni Budaya (KSB),
Olimpiade KM ITB, Aku Masuk ITB (AMI), TPB Cup, dan masih banyak lagi
tidak hanya diterapkan untuk kegiatan akademik saja. Ketekunan tersebut juga
TPB FTI di ITB menjadi lebih kenal satu sama lain. Sehingga, kekompakkan
Gambar 2.5 : Beberapa Mahasiswa TPB FTI di ITB yang sedang berkumpul
Sumber : koleksi pribadi
BAB III
bimbingan yang ditujukkan kepada siswa untuk mendapat pendidikan yang sesuai
menentukan cara-cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi masalah belajar
yang dialami oleh siswa. Sedangkan Tim Jurusan Psikologi Pendidikan (Mulyadi,
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
19
20
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun
belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk
perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut
yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun
swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat
merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang
sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai
masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada
usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
tinggi, institut dan universitas. Pada survei ini, subyek yang digunakan ialah
mahasiswa tahun pertama di FTI ITB yang usianya berkisar 16 sampai 19 tahun
berikut.
serap materi mahasiswa dalam belajar. Meskipun anak yang cerdas dapat
beradaptasi belajar dalam suasana yang gaduh, namun anak yang cerdas
tersebut akan lama kelamaan akan merasa jenuh akibat kondisi yang gaduh
tersebut. Apalagi anak yang harus berkonsentrasi penuh dalam belajar, mereka
harus berada di tempat yang kondusif untuk dapat menyerap materi dengan baik.
bimbingan belajar harus memiliki sumber daya manusia, yaitu pengajar, yang
lanjut, maka pengajar harus memahami konsep dasar dengan sangat baik maupun
memecahkan masalah-masalah.
22
dalam hal belajar. Bimbingan belajar harus dapat membimbing siswanya agar
bimbingan belajar harus membantu para siswanya untuk memahami konsep dasar
tersebut dari konsep dasar. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran dalam
kampus tidak hanya mementingkan nilai namun lebih kepada pemahaman dari
mahasiswanya.
Dalam proses belajar mengajar pada suatu bimbingan belajar, banyak metode
dengan cara mengajarkan materi dengan pemahaman awal atau konsep mendasar.
Selain itu terdapat metode dengan mengajarkan trik cepat penggunaan rumus
seperti yang banyak dilakukan oleh bimbingan belajar ditahap SMA yang
sebenarnya metode ini kurang mendidik siswa. Hal ini disebabkan, mahasiswa
latihan soal-soal. Latihan soal tersebut berguna bagi mahasiswa untuk mengasah
dijelaskan.
23
Gambar 3.1
Pertanyaan Survei Keempat
Dengan jumlah keseluruhan Mahasiswa TPB FTI di ITB sebanyak 480 orang,
materi dari konsep awal. Jumlah ini sekitar 29,5% dari keseluruhan. Selain itu,
belajar mengajarkan trik cepat seperti penggunaan rumus instan. Sebanyak 30 dari
soal-soal. Jumlah ini sebanyak 49,18% dari keseluruhan. Sedangkan sisanya, yaitu
belajar.
24
1. Privat,
privat/) diunduh pada tanggal 15 November 2016 pada pukul 05.00, kata privat
memiliki arti pribadi, tersendiri dan partikelir. Sedangkan menurut J.J Hasibuan
privat/) diunduh pada tanggal 15 November 2016 pada pukul 05.05, belajar privat
mendapat kesempatan untuk tatap muka dengan guru serta memperoleh bantuan
langsung dengan pengajar tanpa ada gangguan dari orang lain, sehingga
mahasiswa dapat lebih fokus dalam memahami materi. Mahasiswa dapat langsung
bertanya tentang segala sesuatunya yang ia tidak mengerti mengenai materi yang
sedang diajarkan. Mahasiswa juga bisa berdikusi langsung dengan pengajar bila
2. Kelompok kecil,
merupakan suatu cara pembelajaran yang terdiri dari pengajar dan 1-9 orang
mahasiswa. Cara pembelajaran ini juga cukup efektif karena pesertanya cukup
sedikit. Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda. Maka, dalam
memahami suatu materi akan berbeda pula. Seringkali beberapa mahasiswa akan
menambah pengetahuan dan pemahaman akan materi tersebut bukan hanya untuk
mahasiswa yang bertanya tapi untuk seluruh mahasiswa dalam satu kelas tersebut.
3. Kelompok sedang,
merupakan suatu cara pembelajaran yang terdiri dari pengajar dan 10-20 orang
mahasiswa. Cara pembelajaran ini dapat menjadi efektif apabila semua mahasiswa
yang mengikuti proses pembelajaran fokus dan tidak berisik maupun bercanda.
Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran ini rentan sekali terjadi obrolan
kelompok kecil.
4. Kelompok besar,
merupakan suatu cara pembelajaran yang terdiri dari seorang pengajar dan lebih
dari 20 orang mahasiswa. Cara pembelajaran ini dianggap kurang efektif karena
yang diajarkan. Dengan jumlah yang sangat banyak, pengajar tidak dapat
Gambar 3.2
Pertanyaan Survei Keenam
Gambar 3.2 : Contoh Pertanyaan Pada Survei Berkaitan Variasi Kelas yang
Digunakan Bimbingan Belajar
Sumber: koleksi pribadi
Menurut survei yang telah kami lakukann, dari 23 orang sebanyak 9 orang
belajar secara kelompok kecil (1-9 orang). Dan sebanyak 2 orang mengikuti
Kelompok Kecil
(1-9 orang)
Privat
Dari grafk tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa TPB FTI di ITB lebih
tertarik mengikuti bimbingan belajar kelas privat atau kelompok kecil. Hal ini
Maka, dapat disimpulkan bawa data tersebut sejalan dengan teori. Bahwa, untuk
bimbingan belajar yang lebih efektif adalah kelas privat dan kelompok kecil.
Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Udin S. Winataputra (2008), metode
Bahri dan Aswan Zain (1995), metode pembelajaran adalah pola-pola umum
kegiatan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
metode belajar yang cocok untuk dirinya maka proses pembelajarannya akan lebih
efektif. Hal ini dikarenakan, dengan metode yang cocok maka mahasiswa akan
merassa lebih nyaman dan ilmu yang dipelajari akan dengan mudah masuk.
28
Pemahaman materi tidaklah cukup apabila hanya dilakukan di dalam kelas. Setiap
sendiri, belajar kelompok, tutor teman sebaya, ataupun belajar di tempat les.
Gambar 3.3
Pertanyaan Survei Kelima
Gambar 3.3 : Contoh Pertanyaan Pada Survei Berkaitan Metode Belajar yang
Digunakan Mahasiswa TPB FTI di ITB Diluar Jam Kelas
Sumber: koleksi pribadi
Oleh karena itu, kami mengajukan pertanyaan mengenai metode belajar efektif
menurut mahasiswa TPB FTI di ITB diluar jam pelajaran. Sebanyak 52%
menyatakan cenderung leih memilih belajar sendiri, 35% belajar kelompok dan
i
dir
m t Le
pa
en
elo Jumlah
rS
rK em
ja
iT Mahasiswa
la
ja
rd
Be
la
Be la
ja
Be
Grafik 2 : Metode Belajar Efektif Diluar Kelas Menurut Mahasiswa TPB FTI di
ITB
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa TPB FTI di ITB
yang lebih memilih untuk belajar sendiri. Dengan belajar sendiri, seseorang dapat
lebih fokus dan terpusat pada hal yang ingin dipahami. Ditempat yang tenang,
atau sedikit kebisingan maka sesorang akan lebih fokus. Akan tetapi hal ini tidak
berlaku bagi semua orang. Ada beberapa orang yang lebih memilih untuk
berkumpul dan belajar bersama. Dari data tersebut terdapat 35% mahasiswa TPB
FTI di ITB yang memilih untuk belajar bersama. Dengan belajar bersama maka
akan lebih interaktif setiap mahasiswa dapat saling membantu dalam memahami
materi. Dengan belajar bersama pun mahasiswa tidak mudah jenuh. Selain itu,
terdapat 13% yang memilih untuk belajar di tempat les. Berada di tempat les
berarti ada guru pembimbing yang memahami betul materi tersebut. Dengan
belajar ditempat les maka mahasiswa tersebut akan dituntun oleh pengajar untuk
memahami sedikit demi sedikit materi tersebut. Belajar di tempat les merupakan
30
proses belajar yang interaktif akan tetapi tidak seinteraktif belajar berkelompok.
Hal ini dikarenakan perbedaan usia dengan guru pengajar. Dengan belajar
bersama teman maka materi yang dipelajari akan lebih diingat karena dalam
mahasiswa. Cara demikian kurang efektif karena umumnya mahasiswa itu sendiri
prestasi yang didapat seseorang dimana kemampuan tersebut dapat bertambah dari
waktu ke waktu karena adanya proses belajar dan bukan disebabkan karena proses
menggunakan tes yg baku atau tes yang sudah ada standarnya. Selain itu, menurut
terhadap suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan secara optimal.
Dapat disimpulkan dari kedua pendapat tersebut bahwa, kemampuan atau prestasi
yag didapat selama masa perkuliahan dengan berupa hasil ujian atau IP.
Berikut merupakan hasil survei kami kepada mahasiswa TPB FTI di ITB
TABEL I
JUMLAH MAHASISWA TPB FTI ITB YANG MENGIKUTI BIMBINGAN
BELAJAR
Mengikuti Bimbingan Belajar Jumlah
Ya 23 orang
Tidak 40 orang
Total 63 orang
Dengan jumlah keseluruhan Mahasiswa TPB FTI di ITB sebanyak 480 orang,
Sebanyak 23 dari 63 orang mengikuti program bimbingan belajar. Hal ini dapat
Gambar 3.4
Pertanyaan Pada Survei
Sekitar 58,85 % mahasiswa TPB FTI di ITB mengatakan bahwa pengaruh yang
dirasakan melalui bimbingan belajar kurang dirasakan. Hal ini dapat disebabkan
sehingga pemahaman materi oleh mahasiswa hanya mencakup sedikit dari konsep
didukung dengan tabel hasil penilitan pada jurnal tersebut yang dapat dilihat pada
Efektivitas berarti berusaha untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam
tertentu baik secara fisik maupun non fisik untuk memperoleh hasil yang
maksimal baik secara kuantitatif maupun kualitatif Said (1981:83). Selain itu,
instruksional.
Dapat disimpulkan dari kedua pendapat tersebut bahwa keefektifan belajar adalah
singkat.
Gambar 3.5
Pertanyaan Survei Kedelapan
Menurut survei yang telah kami lakukan, sebanyak 14 dari 23 mahasiswa atau
dengan bimbingan belajar, waktu yang digunakan untuk belajar lebih efektif.
Sedangkan sisanya atau sekitar 34,14% menjawab kurang efektif. Hal ini karena,
setelah perkuliahan untuk bersegera ke tempat les tersebut. Akan tetapi, bila tidak
Tidak
Efektif
36%
Efektif
64%
aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi
guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau
sebagai spontanitas anak, atau juga pada konsepsi belajar sendiri atau mengajar
diri sendiri. Hal ini didukung oleh pendapat Hendra Surya (2003: 114)
35
dalam diri individu yang belajar untuk menggerakan potensi dirinya mempelajari
objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh di luar dirinya. Dengan demikian
dalam belajar adalah sikap mahasiswa dalam memotivasi diri sendiri untuk belajar
secara mandiri. Mahasiswa dituntut untuk mengetahui cara belajar yang benar
bimbingan belajar terhadap kemandirian mahasiswa TPB FTI di ITB. Sekitar 65%
secara bersama dengan teman atau dengan mengulang materi yang telah
Gambar 3.6
Pertanyaan Survei Kesembilan
dapat memahami materi yang diajarkan dosen di kelas. Hal ini dapat disebabkan
itu, hal ini juga dapat disebabkan karena perbedaan kemampuan setiap individu
lebih dalam pemahaman materi yang terkadang waktu tersebut tidak didapatkan
Gambar 3.7
Pertanyaan Survei Kesepuluh
Kami juga menanyakan kepada mahasiswa TPB FTI di ITB mengenai pendapatan
masa perkuliahan. Salah satu alasannya adalah untuk menuntut kedewasaan setiap
mahasiswa dalam memahami setiap materi pelajaran yang akan dijelaskan. Alasan
lainnya adalah agar setiap mahasiswa dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
TABEL II
PERANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA TAHAP KEDUA MENURUT
MAHASISWA TPB FTI DI ITB
Peranan Bimbingan Belajar Pada Tahun Kedua
Diperlukan 13 orang
Dapat disimpulkan dari data di atas bahwa pengaruh bimbingan belajar sangatlah
baik apabila mahasiswa itu sendiri berinisiatif untuk mengulang kembali materi
yang dijelaskan secara sendiri. Akan tetapi, Dapat disimpulkan dari data di atas
bahwa pengaruh bimbingan belajar sangatlah baik apabila mahasiswa itu sendiri
berinisiatif untuk mengulang kembali materi yang dijelaskan secara sendiri. Akan
tetapi, Dapat dilihat dari persentase di atas bahwa mahasiswa TPB FTI ITB yang
mengikuti bimbingan belajar merasa kurang yakin akan mampu bila dihadapkan
pada kondisi dimana mereka harus belajar sendiri tanpa ada arahan dari guru
bimbingan belajar. Mahasiswa TPB FTI di ITB mengatakan bahwa mereka dapat
BAB IV
4.1 Simpulan
akademik mahasiswa TPB khususnya FTI di ITB. Hal ini disebabkan metode
ITB. Setelah perkuliahan, mahasiswa akan segera bergegas ke tempat les sehingga
tidak ada waktu luang yang akan menjadi sia-sia yang menyebabkan waktu belajar
Namun dalam hal kemandirian belajar, berdasarkan penelitian yang kami lakukan,
dengan sendiri. Akibat dari dampak bimbingan belajar yang kurang mendukung
38
39
Oleh karena itu, dari penelitian yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa
hipotesis awal penelitian ini salah, bimbingan belajar kurang dapat memberikan
4.2 Saran
Dengan adanya bimbingan belajar, kita harus dapat membandingkan dampak baik
dan dampak buruk. Semoga mahasiswa TPB lebih paham akibat-akibat yang
oleh bimbingan belajar dan meminimalkan dampak negatif yang disebabkan oleh
bimbingan belajar. Kami juga berharap semoga karya tulis ini dapat menjelaskan
40
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar Ruz Media.
Dimyati dan Mudjijono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
dan Depdiknas.
Herman Holstein. 1994. Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Dalam
Pelajaran Sekolah. Bandung: Rosda Karya.
41
42
Pustaka Internet
Mustikawan, Alvin.(2013).Pengetian Belajar dan Strategi Pembelajaran.
Dalam : http://www.scribd.com/doc/1460409707/EFEKTIVITAS-
BIMBINGAN-DAN-KONSELING-DI-MADRASAH-pdf
Angket 6, 30
Akreditasi 9
Belajar 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38
Bimbingan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 29, 30, 31, 32, 33, 34,
Bioenergi 8, 16
Ciri 3, 20
Departemen 8
Deskriptif 5
43
44
Efisien 18
Empiris 5
Gaduh 20
Hotspot 13
Hukum 8
Indonesia 2, 10, 13
Kabinet 17
Kantin 13
Kompeten 20
Kuesioner 6, 37
Les
Literatur 5
Mahasiswa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38
Materi 1, 2, 10, 11, 12, 13, 15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 34,
35, 36
Negatif 2, 37
46
Observasi 5
Olimpiade 17
Online 6
Otonomi 8
Politeknik 19
Positif 2, 5, 37
Prestasi 29
Proses 1, 11, 12, 14, 18, 19, 21, 24, 26, 29, 33, 34
Rentan 24
Silabus 11
Strategis 15
Teori 6, 18, 26
47
Tutor 11, 27
Universitas 11, 19
Wisuda 17
LAMPIRAN
48
Lampiran 1
TABEL I
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN
AKADEMIK MAHASISWA
Sumber : https://www.scribd.com/
49
Lampiran 2
Pertanyaan Survei
50
51
Lampiran 3
Contoh Jawaban Angket
Ya.
Ya.
3. Bimbingan belajar apa yang kamu tahu yang diikuti oleh mahasiswa TPB
FTI di ITB?
Smart Privat.
Belajar sendiri.
berkelompok?
Privat.
akademikmu?
Baik.
52
53
Ya.
Bisa.
nanti?
Tidak.
RIWAYAT HIDUP
membantu diantara sesama. Ibu saya bernama Herlinda Permata Saus. Beliau
adalah seseorang yang telah merawat saya sejak kecil dan selalu mengingatkan
kepada saya untuk tidak lupa bersyukur atas segala hal yang telah diberikan
Tuhan kepada kita. Kedua orang tua saya bekerja bersama dalam bidang properti.
Kakak saya yang umurnya hanya berbeda satu tahun dengan saya sedang
dengan jurusan Sains Aktuari. Saya tinggal di Jalan Kavaleri Blok G No.45
Sekolah Menengah Atas yang apabila di total selama 14 tahun. Selama saya
bersekolah di Al-Azhar 1 banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat. Saat saya
TK, Ibu saya kerap mendaftarkan saya diberbagai perlombaan seni yang berkait
54
55
pesertanya adalah siswa kelas 1 sampai 6 SD. Cerpen karya saya termasuk 10
terbaik diantara ratusan siswa SDI Al-Azhar 1. Enam tahun berlalu, saya
Pada jenjang ini saya belajar menjadi pribadi yang lebih mandiri. Banyak program
dari sekolah saya yang melatih kemampuan tersebut. Kemudian saya melanjutkan
ke jenjang SMA di sekolah yang sama. Pada jenjang ini, saya dilatih kerjasama
dan kemampuan menentukan prioritas. Selain itu masih banyak ilmu yang saya
dapatkan yang tidak dapat saya sebutkan satupersatu. Sekarang saya melanjutkan
pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia yaitu Institut
Teknologi Bandung (ITB) dengan fakultas yang saya pilih Fakultas Teknologi
Industri.
Salah satu mata kuliah yang menarik perhatian saya di perkuliahan adalah mata
kuliah TTKI. Sejak dulu, pelajaran mengenai bahasa sangat menarik bagi saya
dikarekan sebagai warga Indonesia saya masih merasa pengetahuan saya terhadap
tata bahasa masih sangat minim. Begitu banyak materi tentang kebahasaan yang
masih belum saya ketahui. Selama pendidikan TPB ini, Saya telah mendapat
banyak ilmu mengenai tata bahasa. Ucapan terimakasih saya berikan kepada
Bapak Asep Wawan Jatnika yang telah mengajarkan dan membagi ilmunya
kepada saya. Semoga segala ilmu yang telah diberikan Bapak dapat bermanfaat.
RIWAYAT HIDUP
menghargai orang lain terlepas dari status sosialnya. Ibu saya bernama Otti
Isheningsih. Ibu saya merupakan seorang ibu rumah tangga. Ibu saya merupakan
sosok yang penyayang, lemah lembut, dan penuh perhatian. Beliaulah yang
saya dan juga beliaulah yang selalu mengingatkan saya untuk bersyukur atas
segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Tuhan kepada saya. Adik saya
bernama Nadira Ismaryanti. Ia merupakan siswi SMA kelas 1. Saya tinggal di Jl.
Margonda Raya No. 477, Kel. Pondok Cina, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat.
mahasiswi FTI ITB. Dari sewaktu saya masih kecil, saya senang sekali mengikuti
ekstrakurikuler yang berlatar belakang seni, seperti melukis, menari, dan bermain
56
57
suara, sedangkan pada waktu SMA saya mengikuti ekstrakurikuler tari daerah.
Dan sekarang saya juga aktif mengikuti unit kegiatan mahasiswa MBWG atau
Saat ini, saya merupakan mahasiswi TPB Fakultas Teknologi dan Industri ITB.
yang menarik bagi saya selama masa TPB ini salah satunya merupakan TTKI,
karema dalam mata kuliah ini kami diajarkan untuk berbahasa Indonesia yang
baik dan benar khususnya persiapan untuk mengerjakan Tugas Akhir pada tingkat
empat nanti. Saya telah mendapatkan begitu banyak materi mengenai kebahasaan
yang tidak saya ketahui sebelumnya berkat dosen mata kuliah ini yaitu Bapak
Asep Wawan Jatnika. Saya sangat berterimakasih atas segala ilmu yang telah
beliau berikan kepada saya yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi saya pada
saya hanya 3 tahun. Sekarang kakak saya sudah bekerja di Doha, Qatar tepatnya
di Hotel DoubleTree Hilton. Saya memiliki seorang adik laki-laki yang memiliki
perbedaan umur 2 tahun dengan saya. Sekarang adik saya sedang bersekolah di
SMAN 3 Bandung.
Saya merupakan seorang gadis keturunan minang dan aceh. Darah minang yang
saya miliki berasal dari ayah saya. Ayah saya lahir dan dibesarkan oleh kedua
orangtua beliau di Padang. Keturunan aceh yang saya miliki berasal dari ibu saya.
Ibu saya memiliki orang tua yang lahir dan dibesarkan di Aceh. Kedua orangtua
saya adalah orang yang saya idolakan selama masa hidup saya. Saya sangat
Saya mulai menjenjang pendidikan dari taman pendidikan Al-Qur’an dan taman
58
59
sekolah dasar di SDN Taman Kopo Indah Gentra Masekdas. Tamat dari SD, saya
Kesan pesan saya berkuliah di Institut Teknologi Bandung ini terutama dalam
mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah adalah saya dapat memahami lebih dalam
indonesia juga bertambah, saya juga merasa terbantu dalam mengerjakan laporan-