He - Primigravida Muda
He - Primigravida Muda
Masa muda usia adalah pertumbuhan anak menjadi dewasa, masa terjadinya
perkembangan seks atau masa dalam kehidupan yang dimulai dengan timbulnya
sifat seks sekunder yang pertama sampai akhir pertumbuhan somatik. WHO (1997)
memakai
batasan
umur
10-20
tahun
sebagai
usia
muda.
WHO
(1974)
2.
3.
melahirkan seorang anak, tetapi saat remaja bukan waktu yang tepat untuk hamil
dan melahirkan. Seorang wanita secara statistik dapat hamil dan melahirkan secara
aman pada usia 20-30 tahun dimana pada periode tersebut angka kematian ibu dan
bayi adalah rendah. Kematian ibu pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di
bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih besar daripada kematian ibu yang terjadi
pada usia 20-29 tahun, sehingga diambil batasan Primigravida muda adalah
kehamilan yang terjadi pada wanita berusia kurang dari 19 tahun.
1,2
2,3
Berbagai masalah yang timbul dari kehamilan usia muda dapat disebabkan
oleh adanya perubahan perilaku seksual remaja yang menjurus ke arah bebas. Hal
ini merupakan dampak negatif dari globalisasi dan kemajuan teknologi dewasa ini.
Kehamilan usia muda menimbulkan risiko yang harus diperhitungkan diantaranya :
kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual dengan akibat : Penyakit
Radang Panggul, infertilitas, kehamilan Ektopik.
2,3
Aspek kehamilan
1-4
: - Preeklampsia/Eklampsi
- Perdarahan Antepartum
- Nutrisi dan Anemia
Aspek persalinan
: - Inersia uteri
- Partus lama
- Perdarahan Pospartum
: - Prematuritas
- Pertumbuhan janin terhambat
- Asfiksia Neonatorum
Aspek psikologis
ASPEK KEHAMILAN
-
Preeklampsi/eklampsi
Kehamilan yang pertama pada umumnya memiliki resiko yang lebih besar untuk
terjadinya preeklamsi/eklampsi, hal ini dapat disebabkan oleh mekanisme
imunologis yang terjadi pada tubuh seorang wanita. Reaksi antigen antibody
yang terjadi menyebabkan terjadinya preeklamsi/eklampsi. Usia yang muda
meningkatkan hipertensi dalam kehamilan walaupun mekanismenya belum
diketahui dengan pasti. Kehamilan dengan umur yang masih sangat muda
mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami preeklampsi. Keadaan ini
kemungkinan disebabkan karena belum matangnya perkembangan psikis dan
fisik, perkembangan uterus yang belum sempurna, perawatan antenatal yang
kurang dan diet yang tidak memadai.
-
4,5
Perdarahan Antepartum
Plasenta Previa dan Solutio Plasenta merupakan dua penyebab dari perdarahan
Antepartum. Plasenta Previa disebabkan karena buruknya pertambahan berat
badan ibu akibat perawatan diri yang kurang, yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan
pembuluh
darah
pada
sirkulasi
uteroplasenter, sehingga
Pada solusio plasenta, keadaan ini terjadi dapat berhubungan dengan adanya
preeklamsi/eklampsi karena sebab terjadinya solusio palsenta sebagian besar
disebabkan oleh adanya hipertensi dalam kehamilan .
-
2,3
ASPEK PERSALINAN :
-
Kekakuan serviks
Gangguan psikis
Uterus yang belum matur untuk menerima kehamilan yang berdampak pada
reseptor oksitosin di miometrium.
6,8
Partus Lama
Pengaruh dari rasa takut, ketegangan psikis dan rasa sakit merupakan
predisposisi
untuk
terjadinya
inersia
uteri
yang
bila
dibiarkan
akan
4,6
Prematuritas
Kondisi reproduksi yang belum matur akan mengakibatkan terjadinya
perdarahan pada trimester I kehamilan. Pada wanita hamil usia muda dengan
pertambahan BB < 10 kg akan meningkatkan resiko prematur.
norepinephrin
yang
menyebabkan
berkurangnya
sirkulasi
Hipotesis lain mengatakan bahwa dengan adanya kondisi stress emosional pada
ibu akan mengurangi keinginan mereka makan, meningkatkan hormon
antidiuretik, meningkatnya protein melalui urin, serta menurunnya daya tahan
terhadap infeksi, sehingga menjadi penyebab pertumbuhan janin terhambat.
-
4,6,7
Asfiksia Neonatorum
Terjadi karena gangguan suplai O 2
maupun saat persalinan. Konsekuensi yang terjadi pada asfiksia adalah depresi
susunan saraf pusat sampai kematian perinatal. Hal ini merupakan salah satu
penyebab utama kesakitan dan kematian perinatal.
6,8
tidak lebih berat dibandingkan dengan wanita usia reproduksi. Kebanyakan infeksi
nifas disebabkan karena daya tahan tubuh yang lebih rendah di samping adanya
tindakan pada persalinan.
7,8
Anemia
Preeklampsia / eklampsia
Infeksi
3,8
ASPEK PSIKOLOGIS
1.
2.
Menikah pada usia muda masih berada dalam pencarian identitas dan relatif
belum menemukannya, sehingga akan membawa resiko psikologis dalam hal
penyesuaian diri dengan partnernya, kemantapan dalam kehidupan pernikahan,
stabilitas cinta dan kesetiaan.
3.
Dalam hal mendidik anak, kesulitan baru timbul oleh karena ibu tersebut secara
psikologis belum dewasa dan tidak dapat menjadi pendidik yang baik bagi
anaknya.
4.
Mereka dapat melahirkan dan menjadi ibu biologis tapi sulit untuk menjadi ibu
psikologis yang bertugas untuk mengasuh dan mendidik anak.
2,3,8,9
b.
Menggugurkan
Masih dapat mengembangkan diri untuk meniti masa depan lebih baik
Infertilitas
b.
c.
d.
SUMBER STRESS
Utama
Aib hamil
Dosa menggugurkan
Berpacu dengan waktu
Tambahan
Takut terhadap orang tua
Malu terhadap masyarakat
Tanpa dukungan siapapun
Dianggap amoral
Tidak diakui pacar?
Melanggar norma agama
KEHAMILAN DITERUSKAN
Memerlukan ANC intensif
Persiapan persalinan adekuat
Perawatan bayi/pascapartus
intensif
Komplikasi :
Trauma psikologis
Sulit cari pacar baru
Berdosa terhadap anak
MENGGUGURKAN HAMIL
Resiko paling ringan
Dapat meneruskan karier
Dapat diganti pacar
Pelaksanaan dengan adekuat
Komplikasi :
Trias komplikasi
Infertilitas
Hamil ektopik meningkat
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul, Bari. dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta. 2002
2. Cuningham FG, Gant NF. Mac Donal PC. Obsestri Williams Ed. 18.
Suyono J. Hartono A. Alih Bahasa. Manajemen Kehamilan Normal EGC.
Jakarta. 1995 : 295 319
3. Lisbeth Chang, MD & David Muram, MD. Pediatric & Adolescent
Gynecology In : Allan H. Decherney MD Lauren Nathan, MD : Current
Obstetric & Gynecology Diagnosis and Treatment. 9 th edition. MC Graw
Hill Boston, A Lange Medical