Pokok Bahasan
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Pukul
: 10.00-selesai
Waktu
: 45 menit
Pengajar
A. Latar Belakang
Dewasa ini Penyakit Jantung Koroner / Coronnary Artery Disease (PJK / CAD)
merupakan salah satu penyakit jantung yang sangat penting karena penyakit ini
diderita oleh jutaan orang dan merupakan penyebab kematian utama di beberapa
negara termasuk Indonesia. Berbagai transisi yang ada, baik transisi demografik,
sosio-ekonomi maupun epidemiologi telah menimbulkan pergeseran-pergeseran,
termasuk dalam bidang kesehatan. Angka kematian menurun dan usia harapan hidup
secara umum makin panjang, pola penyakit dan penyebab kematian telah berubah.
Penyakit-penyakit yang mematikan bukan lagi penyakit menular, namun telah
bergeser kearah penyakit-penyakit tak menular, misalnya stroke, penyakit jantung
koroner dan lainnya. PJK juga merupakan penyebab disabilitas dan kerugian
ekonomis yang tertinggi dibanding penyakit lain. Di Indonesia, dilaporkan bahwa PJK
merupakan penyebab kematian nomor satu. Oleh karena itu, diagnosis dan terapi
penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di banyak negara tersebut terus
berkembang. (Jurnal Kedokteran,2003)
Sampai saat ini penyebab yang pasti dari PJK tidak jelas, faktor risiko diduga
sangat berpengaruh terhadap timbulnya PJK. Timbulnya PJK didasari oleh proses
aterosklerosis yang bersifat progresif yang mana proses tersebut telah dimulai sejak
masa kanak-kanak dan menjadi nyata pada dekade 3 - 4.
Penyakit jantung akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia
pada tahun 2010. Saat ini, sedikitnya 78% kematian global akibat penyakit jantung
terjadi pada kalangan masyarakat miskin dan menengah. Berdasarkan kondisi itu,
dalam keadaan ekonomi terburuk maka upaya pencegahan merupakan hal terpenting
untuk menurunkan penyakit kardiovaskuler pada 2010. Di negara berkembang dari
tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan
meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita, sedangkan di negara maju
peningkatannya lebih rendah yaitu 48% pada laki-laki dan 29% pada wanita. Di tahun
Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang penyakit
jantung koroner
Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat:
1. Menyebutkan pengertian, faktor risiko, tanda dan gejala klinis penyakit
jantung koroner
2. Mengetahui cara pencegahan penyakit jantung koroner
3. Mengetahui komplikasi penyakit jantung koroner
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
(menit)
1
Pembukaan:
Membuka
dengan
kegiatan
Menjawab salam
mengucapkan
salam
Meperkenalkan diri
Mendengarkan
Memperhatikan
penyuluhan
20
akan diberikan
Pelaksanaan:
Memperhatikan
Mendengarkan
dan
Menjelaskan
pengertian
memperhatikan
klinis
penyakit
jantung koroner
Menyebutkan
pencegahan
cara
penyakit
jantung koroner
Menjelaskan
dari
20
penyakit
komplikasi
jantung
koroner
Penutup:
Memberikan kesempatan
Mengajukan
pertanyaan
Menjawab
pertanyaan
diberikan,
reinforcement
dan
kepada
menjawab
pertanyaan
Mengucapkan terimakasih
Mendengarkan
Mengucapkan
penutup
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media :
-
Power Point
Leaflet
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
salam
Menjawab salam
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi Hasil
Kriteria penilaian yang digunakan adalah jumlah peserta yang aktif berpendapat
atau yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, dibagi dengan jumlah
seluruh peserta yang hadir dalam penyuluhan, kemudian hasilnya dikalikan
100%. Sehingga kriteria hasil yang diharapkan:
a. Pre : 80% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan
pendapat mengenai penyakit jantung koroner sesuai dengan kemampuan
masing-masing peserta
b. Post : 90% dari keseluruhan jumlah peserta yang hadir mampu memberikan
jawaban yang tepat saat diberikan pertanyaan oleh perawat
H. Materi (Terlampir)