Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Mata Kuliah : Sistem Pencernaan


Topik

: Perawatan gastrotomi dirumah

Sasaran

: Keluarga Tuan Tommy

Tempat:
Hari/ Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014
Waktu
I.

: Pukul 09.00 WIB 11.00 WIB

LATAR BELAKANG
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih
kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk
di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari
usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
Obstruksi saluran cerna adalah terjadinya sumbatan pada saluran cerna. Berdasarkan
etiologinya, obstruksi dapat disebabkan oleh kelainan mekanis dan ileus (tidak ada
kelainan organik yang nyata). Oleh karena itu salah satu tindakan untuk tetap
memberikan nutrisi kepada pasien yaitu dilakukannya gastrotomy
Gastrotomy adalah pembuatan lubang kedalam lambung lewat dinding abdomen.
Tindakan ini dapat dilakukan untuk pemberian nutrisi enteral pada keadaan terjadinya
obstruksi esophagus, misalnya : akibat kanker, trauma dan sesudah pembedahan.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan keluarga mampu melakukan perawatan gastrotomy
dirumah.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah penyuluhan diberikan, keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian gastrotomy
2. Menjelaskan bagaimana cara memberikan makan lewat selang gastrotomy
3. Menjelaskan tanda-tanda infeksi disekitar pemasangan selang

III. METODE
1. Ceramah

2. Tanya jawab
IV. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet

V. SETTING TEMPAT
1

Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Moderator
Operator
Presentator
Observer
Fasilitator
Peserta

VI. PENGORGANISASIAN
1. Ketua
Tugas
2. Moderator
Tugas
3. Presentator

: Ikhwan Rifky
: Penanggung jawab jalannya penyuluhan
: Adnan Kasobi
: Mengatur jalannya acara
: Siti Hayati Dwi Pangestika

Tugas
4. Fasilitator
Tugas

: Menyampaikan materi
: Sri Wahyuni, Tri Murtiningsih, Utari Kusumaningrum
: Memfasilitasi jalannya penyuluhan
5. Observer

Tugas

: Yayuk Erfitamala, Suci Nur Wijayanti, Winda

Ade Kusuma, Triana Damayanti,


: Memantau jalannya penyuluhan

VII. KEGIATAN PENYULUHAN


NO
1.

TAHAP
Pendahuluan

KEGITAN
MAHASISWA
a. Menyampaikan
salam
b. Menjelaskan
tujuan
c. Memperkenalkan
anggota
d. Menyampaikan

KEGITAN
AUDIENS
a. Membalas

WAKTU

ALAT

3 menit

salam
b. Memperhatikan
c. Memberikan
respon

susunan acara
e. Menyampaikan
2.

kontrak waktu
Penyampaian a. Menjelaskan
materi

pengertian
gastrotomy, cara

a. Memperhatikan
penjelasan
b. Menanyakan

memberikan

hal yang belum

nutrisi melalui

jelas

selang gastrotomy,

c. Memperhatikan

tanda-tanda

jawaban

infeksi disekitar

penyuluh

pemasangan
selang
b. Memberikan
kesempatan pada 3
peserta untuk
bertanya

20 menit

LCD
Laptop

c. Menjawab
pertanyaan peserta
penyuluhan yang
berkaitan dengan
materi yang belum
jelas
3.

Penutup

a. Menanyakan
a. Menyimpulkan

hasil yang

hasil materi
b. Leaflet
c. mengakhiri

belum jelas dan

kegiatan

7 menit

menjawab
pertanyaan
b. Menjawab
salam penutup

VIII. MATERI
Terlampir
IX. KRITERIA EVALUASI
A. STRUKTUR
a. Satuan Acara Penyuluhan sudah dikonsulkan sehari sebelumnya
b. 2 jam sebelum pelaksanaan tempat penyuluhan harus siap
c. 15 menit sebelum acara dimulai peserta harus siap di ruangan
d. Media untuk penyuluhan harus siap 2 jam sebelum penyuluhan dimulai
B. PROSES
a. Peserta datang tepat waktu
b. Masing-masing mahasiwa berkeja sesuai dengan tugas
c. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan anggota menjawab pertanyaan secara benar
e. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama penyuluhan
C. HASIL
a. Peserta dapat menyimpulkan 90-100 % dari materi yang diberikan mengenai
pengertian, cara memberikan nutrisi melalui selang gastrotomy, tanda-tanda
infeksi disekitar pemasangan selang

MATERI

A. PENGERTIAN
Gastrostomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membuat lubang
kedalam lambung untuk tujuan pemberian makanan dan cairan. Pada beberapa kejadian
gastrostomi digunakan untuk nutrisi jangka panjang, seperti pada lansia atau pasien
yang lemah. Gastrostomi dilakukan untuk pemberian makan nasogastrik pada pasien
koma karena sfingter gastroesofagus tetap utuh. Regurgitasi jarang terjadi pada
gastrostomi

disbanding

pemberian

makan

secara

nasogastrik.

Berbagai jenis pemberian makan gastrotomi dapat digunakan: Stamm (temporer dan
permanen), janeway (permanen), dan gastrostomi endoskopik perkutan (temporer).
Pasien dengan refluks gastroesofagus berat resiko mengalami pneumonia aspirasi dan

karenanya tidak dicalonkan untuk gastrostomi. Jejunostomi lebih disukai, atau


pemberian makan jejunal melalui selang nasojejunal maungkin dianjurkan.
B. INDIKASI DILAKUKANNYA GASTROTOMI
a)
Gangguan menelan pada pasien stroke.
b)
Akalasia esophagus
c)
Striktur esophagus
d)
Sumbatan esophagus atau TUMOR
C. PROSEDUR PEMBERIAN MAKAN MELALUI ENTERAL
a.

Cuci tangan
R: mengurangi transmisi mikroorganisme
b. Siapkan kantung dan selang untuk memberikan formula
R: selang harus bebas dari kontaminasi untuk mencegah pertumbuhan bakteri,
penempatan formula melalui selang mencegah kelebihan udara masuk ke saluran
pencernaan.
Jelaskan prosedur pada klien
R: mengurangi ansietas dan meningkatkan kerja sama antara klien dan perawat
d. Baringkan klien dalam posisi Fowler
R: mengurangi resiko aspirasi
e. Pastikan penempatan selang NGT
R: mengurangi risiko aspirasi isi gastric ke dalam saluran pernafasan
f. Mulai memberi makan
Ada 2 macam metode pemberian makan yaitu sebagai berikut:
1) Metode bolus (intermitten)
a) Pijat usus proksimal selang makan
b) Hubungkan spuit ke ujung selang dan tinggikan 45 cm di atas kepala
c.

klien
c) Isi spuit dengan formula. Biarkan spuit kosong secara bertahap
2) Metode drip (kontinyu)
Merupakan metode yang dirancang untuk pemberian makan perselang
dengan kecepatan perjam yang dipesankan. Metode ini mengurangi risiko diare.
Klien yang menerima pesanan makanan drip kontinyu harus diperiksa setiap 4 jam.
a) Gantungkan kantung gavage pada tiang IV
b) Hubungkan ujung kantung ke ujung proksimal selang
c) Hubungkan pompa infus dan atur kecepatan
g. Bila selang makan tidak sedang digunakan, kelm ujung proksiamal salang makan
R: mencegah udara masuk ke lambung diantara pemberian makanan
h. Berikan air melalui selang makan secara bersamaan diantar makan
R: memberikan klien sumber air untuk membantu mempertahankan keseimbangan
i.

cairan dan elektrolit


Bilas kantung dan selang makan dengan air hangat setelah pemberian semua bolus

k.

makanan
R: membersihkan selang makan dan mencegah pertumbuhan bakteri
Tingkatkan makanan per selang

l.

R: untuk mencegah diare dan intoleransi gastrik terhadap formula


Klien tetap pada posisi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan
30oatau lebih selama 30 menit setelah memberikan makan melalui selang. Dengan
makan kontinyu klien harus dalam satu posisi ini selama makan
R: untuk membantu mempertahankan formula dalam saluran GI. Posisi itu

mengurangi risiko klien aspirasi


m. Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan letak selang, patensi selang, respon klien
terhadap makanan, dan adanya efek merugikan
R: mendokumentasikan status selang makan dan respon klien.

D. TANDA-TANDA INFEKSI
a. Calor (panas)
Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab terdapat
lebih banyak darah yang disalurkan ke area terkena infeksi/ fenomena panas lokal
karena jaringan-jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti dan hiperemia lokal
tidak menimbulkan perubahan.
b. Dolor (rasa sakit)
Dolor dapat ditimbulkan oleh perubahan PH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion
tertentu dapat merangsang ujung saraf. pengeluaran zat kimia tertentu seperti histamin
atau zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf nyeri, selain itu pembengkakan
jaringan yang meradang mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan menimbulkan
rasa sakit.
c. Rubor (Kemerahan)
Merupakan hal pertama yang terlihat didaerah yang mengalami peradangan. Waktu
reaksi peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut
melebar, dengan demikian lebih banyak darah yang mengalir kedalam mikro sirkulasi
lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja meregang, dengan
cepat penuh terisi darah. Keadaan ini yang dinamakan hiperemia atau kongesti.
d. Tumor (pembengkakan)
Pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi

darah kejaringan interstisial. Campuran cairan dan sel yang tertimbun di daerah
peradangan disebut eksudat.
e. Functiolaesa
Adanya perubahan fungsi secara superficial bagian yang bengkak dan sakit disrtai
sirkulasi dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, sehingga organ tersebut
terganggu dalam menjalankan fungsinya secara normal.

DAFTAR PUSTAKA
Hartono Andry. (2002). Kamus Saku Keperawatan. Jakarta : EGC
Brenda, Suzanne. Edisi 8 (2001). Medikal Bedah Brunner & suddarth. Buku
kedokteran . Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E. Edisi 3 (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Buku
Kedokteran .Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai