Anda di halaman 1dari 13

TETRAPARESIS DAN PARAPARESIS

Sistem Piramidalis
a. UMN : Mulai dari korteks motorik sampai cornu anterior medulla spinalis
b. LMN : Cornu anterior medulla spinalis s/d otot
Sistem Ekstrapiramidal
a. gangalia basalis
- sifat gangguan kontralateral
- gangguan di sistem ini bisa menyebabkan ganngguan koordinasi
b. cerebelum
- sifat gangguan : ipsilateral
c. eksteroseptif, propioseptif, dan traktus2 lain
Eksteroseptif (suhu, nyeri) : menyilang kontralateral di segmen .... naik
tallamus
Propioseptif (posisi, gerak) : naik menyilang kontralateral di segmen ....
Jika di otak hemiparese
Hemiparese di perifer : tapi radiks terkena 2 radiks, sebenarnya monoparese
(jarang)
Hemiparese tapi karena lesi di medulla spinalis, bedanya dengan di otak
hemiparesenya disertai lesi nervus kranial.
LMN itu ipsilateral : karena tidak menyilang lagi
UMN itu kontralateral : karena menyilang
Jika terkena di spinal torakal atau lumbal 1, maka paraparese UMN
Jika terkena di servikal, maka tetraparese UMN
4 jaras utama yang berjalan di medula spinalis mengatur :
1.
2.
3.
4.

Eksteroseptif
Propioseptif
Motorik
Otonom

Gangguan spinal cord :


Kena semua segmen (misal pada mielitis)
terganggu

: sensorik, motorik, otonom

Sebagian (Bronscot sindrom) pada kasus luka tembak

misal gangguan di spinal cord kanan


motorik kanan
: motorik kanan lemah (karena menyilang
diatas)
eksteroseptif kanan
: eksteroseptif kiri lemah (karena langsung
menyilang dsitu)
propioseptif kanan : propioseptif kanan (karena menyilang diatas)
Kelainan di daerah belakang saja

: propioseptif saja yang terganggu

Anterior 2/3 depan (iskemik arteri spinal)


terganggu

: motorik, eksteroseptif, otonom

Kasus tetra dan para paresis bedakan UMN atau LMN :


UMN : SEBELUM motor neuron
LMN
UMN

: SETELAH motor neuron


LMN

Level hipestesi : C1-L1 masih level


Refleks patologis : +/Refleks fisiologis :
meningkat/normal/menurun
Otot : tidak atrofi
UMN sudah pasti kelainan di medulla
spinalis (bisa saja di otak atau batang
otak tapi kasusnya jarang)
Tetraparese : Dibawah C1
Paraparese : Dibawah TH1
Vaskuler : iskemik arteri spinalis
Infeksi : mielitis
Trauma : jatuh
Autoimun : multipel sklerosis, devic
disease
Time and place : sudah berulang
di tempat yang sama. Tidak
semua MS harus remitting
(sesuai tipe MS). Fase relaps dan
remitting : lihat pola relapsremitting di catatan senior.
devic dieseas (Neuromielitis
optika) Nervus II dan
tetraparese : imunitas humoral
Iatrogenik :
Neoplasma : Tumor ekstradura,
intradura, intramedullar
dilihat dri anamnesis : dilihat
dari urutan defisit.
Ekstradural (tulang) : nyeri ke
defisitnya cepat karena mencari
ruang yang lunak utk
berkembang
Intradura : agak lama nyeri ke
defisit
Intramedular : defisit nyeri

Gangguan sesuai dermatom, bukan


level hipestesi : L2-S5
Refleks patologis : Refleks fisiologis : normal/menurun
Otot : atrofi
LMN mulai dri motor neuron-radixperifer-neuromuscular junction-otot,
dibedakan :
1. Neurogenik : distal lebih lemah
dari proksimal
2. Miogenik : proksimal lebih lemah
dari distal
Motor neuron
Motorneuron disease : terkena di
cornu anterior motorik, jadi tidak
ada gejala sensorik. Gejala
campuran antara UMN dan LMN
dan sering melibatkan saraf
bulbar (9,10,11), lidah atrofi,
otot atrofi, tapi refleks
meningkat.
Perifer : polineuropati
Seringkali melibatkan sensorik
(motorik bisa kena juga), bisa
mengenai nerv kranial 3,4,6,
ganguan propioseptif
Penyebab : DM, alkohol,
defisiensi vitamin B, pemberian
OAT, gagal ginjal
Radiks : poliradikulopati
Paling sering disebabkan GBS.
Gejala khas : distal lebih lemah
dari proksimal, ascending
simetris (ekstremitas nervus
kranial otot pernafasan)
GBS : imunitas humoral
Terapi GBS : life saving,
supportif, plasmaparesis (IVIG)
GBS : progresif menurun sampai
minggu kedua, setelah itu
perbaikan dgn sendirinya. Lebih
dari 1 bulan tidak ada perbaikan
(AMAN, AMSAN,
Neuromuskular junction : mistenia
gravis (MG)
Kena motorik saja
Nervus kranial (ptosis)

Otot :

Pemeriksaan penunjang :
X-Ray vertebra cervical atau toracal
Permintaan sentrasi : sinar x
yang dikeluarkan ditembak
sejajar dengan arah vertebra
yang suspek gangguan (HARUS
PERIKSA level hipestesi, maka
harus dituliskan pemeriksaan x
ray dengan sentrasi 2 level ke
atas (torakal), 1 level ke atas
(cervical)
Co : Level hipestesi T3 sentrasi
T1

kelemahan bulbar (disfagia)


otot pernafasan ekstremitas
MG : Ganguan di post sinaps
(gangguan menangkap
asetilkolin)
Gangguan di pre sinap
(gangguan produksi asetilkolin) :
Sindroma Lambert-Eaten
proksimal lebih lemah dari distal
Buscent (Busceng?) Muscular
Distrofi : Bowel Sign (cara
bangun dari duduk ke berdiri
butuh bantuan tangan)

PERIODIC PARALYSIS : hipokalemia


(paling sering) EKG : T terbalik,
hiperkalemi : Tall T
Pemeriksaan penunjang :
EMG
Proses kerusakan saraf
1. Pre aksonal : demielinisasi
2. Aksonal

Hemiparese alternans : lesi di batang otak.


Kelainan sesisi jatohnya ipsilateral, kontralateral motorik.
Jika stroke di pons kanan : hemiparese nervus VII kanan dan XII kiri

DIZZINESS

Keseimbangan perifer : kanalis semisirkularis s/d N. VIII (sebelum batang otak)


Keseimbangan sentral : dari batang otak s/d korteks

Jaras vestibular (begitu kompleks) :


Ke korteks serebri : presepsi / sensorik (second order dan first order)
Ke otak kecil
Ke frontal

: keseimbangan (second order)


: gerakan (second order)

Ke temporal (sist. Limbik) : emosi (second order)


Ke fasikulus longitudinalis : gerakan bola mata (kelainan : dolls eye)
Bahkan ada traktus khusus ke cervikal (cari namanya apa) sehingga orang
dengan gangguan servikal bisa disertai keluhan dizziness.
Vertigo (Ada ilusi gerak (berputar,
mengambang, bergoyang)
Vetibular (biasanya keluhannya pusing
berputar)

Non-Vertigo (Tidak ada


contohnya jalan goyang)
Disequiblirium

ilusi

gerak,

Sentral
Gangguan
di
batang
otak.
Penyebabnya bisa :
V : stroke daerah serebelum
I:infeksi
intrakranial
(meningoensefalitis)
T : trauma di daerah sentral
A : multiple skelrosis (jarang)
M : asidosis
I : obat2an (tapi biasanya
perifer)
N
:
keganasan
(tumor
cerebelopontin
area
(CPA)),
mengenai nervus V, VI, VII, VIII
(khas)
E : epilepsi
Perifer
Penyebabnya :
V : oklusi arteri labirinika (kayak
stroke
tapi
bukan
stroke)
(disertai
gangguan
pendengaran)
I : labirinitis (disertai gangguan
pendengaran)
atau
mielitis
vestibularis
Ada gejala
flu-like syndrome
akibat viral
T : kontusio labirin atau kontusio
N. VIII
I : OAT (Eritromisin)

<paling sering : BPPV karena


dislokasi
otolit
di
kanalis
posterior>
Cara bedakan sentral dan perifer :
Yang ditanya :
Gangguan pendengaran
Intensitas pusing (sentral lebih ringan)
Pengaruh posisi tubuh (dengan posisi
biasanya perifer)
Palliate (dengan memejamkan mata
lebih ringan biasanya perifer)
Gejala otonom : mual, muntah,
keringat dingin (lebih berat pada
perifer)
Durasi (sentral terus menerus, perifer
hilang-timbul dan singkat)
Kompensasi
(sentral
hanya
reda
sedikit, tapi perifer pusingnya bisa
sampai hilang)

Sinkop

- Defisit neurologis (langsung pikirkan


sentral)
Non-vestibular (goyang, ngambang,
melayang)
Visual
- Gangguan refraksi
Propioseptif
- Polineuropati
- Servikal spasm
- Osteoartritis
- Rematoid artritis

Pemfis :
Tes koordinasi dan keseimbangan
(syarat : pasien TIDAK BOLEH parese
dan pusingnya sudah REDA)
Finger to Nose (pasien harus buka
mata)
Gangguan
:
ketidakmampuan
melakukan test, menilai ada/tidak
tremor
Pelaporan : FtN terganggu pada
tangan kanan/kiri atau FtN normal
Past pointing (dengan mata terbuka
dan tertutup)
Sentral : mata terbuka saja salah
Perifer : mata terbuka bisa bagus,
mata tertutup salah
Knee to Heel
Gangguan : di sentral
Test Romberg (mata terbuka dan
tertutup)
Gangguan : perifer atau propioseptif
Pelaporan : Romberg jatuh saat mata
terbuka/tertutup
Tes Romberg dipertajam
Tandem walking (lurus pandangan ke
depan)
Jalan mencong : perifer
Jatoh ke satu sisi : sentral
Nervus 8
Pendengaran
Fukuda
Ada/ tidak deviasi
Nistagmus
Vertikal/horizontal
Unidireksional (sentral/perifer)
Bidireksional (sentral)
Pelaporan
:
nistagmus
vertika/horizontal bi/uni direksional ke

kanan/kiri
Jika nistagmus ke kanan maka lesinya
di kiri (gerakan yang cepat menjauhi
lesi)
Medikamentosa :
Simptomatik
:
meredakan
simptom
- Pusing : Betahistin dosis
tinggi
- Anti mual muntah
- Cemas : diazepam
Kuratif : berdasarkan etiologi
Non-medikamentosa
Fisioterapi
Manuver (Brandt Darroff) ->
perifer
Latihan sesuai kelainan yang
ditemui pada pemfis -> sentral

NYERI MUSKULOSKELETAL

Low Back Pain :


1. Miogenik
Nyeri karena otot
2. Neurogenik
Radiks (radikulopati/sciatika) HNP, kanalis stenosis, sindrom piriformis
a. Tulang facet joint, spondilosis, skoliosis,
b. Diskus hernia nucleus pulposus, kanalis stenosis, penembalan
ligamentum flavum
c. Massa tumor
3. Viserogenik
Traktur urinarius (tidak mesti ada gangguan BAK), nyeri kolik (tidak
dipengaruhi aktivitas, istirahat, atau posisi dan bisa menjalar)
4. Osteogenik
Nyeri berasal dari tulang, misalnya fraktur, spondilitis, osteomielitis,
kanker,
5. Psikogenik
Punggung bawah :
HNP
Menjalar
melewati
lutut
(ischialgia
)

Nyeri saat
fleksi
(membun
gkuk)

Ada pola
dermatom

Nyeri
diskogenik
Menjalar tapi
tidak
melewati
lutut
(reffered
pain)
Nyeri
yang
terlokalisir di
diskus

Facet joint
artritis
Unilateral
Menjalar
tidak
melewati
lutut
(refferred
pain)
Nyeri saat
rotasi dan
ekstensi

Kanalis
stenosis
Menjalar
melewati
lutut
(ischialgia)

Sacroilliaca
joint atritis
Menjalar
tidak
melewati
lutut
(refferred
pain)

Sindrom
piriformis
Menjalar
dri
bokong
melewati lutut
(ischialgia)
Karena
M.
Piriformis

Nyeri saat
ekstensi
Karena
pada saat
membungk
uk kanalis
membuka
(bilateral
pada
usia
tua)

Nyeri saat
perubahan
posisi dari
tidur
ke
duduk
ke
berdiri
Tapi
pas
berdiri tidak
sakit lagi.
Nyeri tekan
di
sacroilliaca
joint
Pemeriksaa
n
tes
patrick

Nyeri
saat
duduk,
kesemutan

Tes
kontrapatrick

Panggul :
1. Fraktur colloum femur
Khas : ada riwayat trauma jatuh terduduk
2. Ischia bursitis
Nyeri pada saat duduk (os.iscium), ada benjolan
Pemeriksaan dengan extention test
3. Nervus cutaneus femoralis lateral
Nyeri seperti kena cabai
Lutut :
1. Cidera ligamen lutut (ACL, VCL, ICL,
2. OA, RA, Septic Artritis
3. Bursitis (suprapatella, prepattella, intrapattella)
Pemeriksaan : permukaan lebih besar, lebih hangat,
menggunakan USG
Test ekstensi
4. Kista Burst (dibelakang lutut)

bisa

dilihat

Ankle :
1.
2.
3.
4.

Anterior : artritis
Medial : gejala entratmen nervus (tarsal tunnel syndrome)
Lateral : sinus tarsalis
Posterior : ruptur achilles

Kaki :
1. Plantar fasitis
Nyeri didaerah tumit terutama pada pagi hari
Plantar fasitis : Facia dan os. Calcaneus radang stretching pada pagi
hari nyeri
2. Morton neuroma
Nyeri di antara jari kaki ke-3 dan 4
Membedakan gejala dari otot atau tulang:
1. Otot gejala lebih ringan, kecuali kasus sprain, bukan trauma biasanya
spasme saja. muscle sprain itu sakit beuudt!
2. Tulang bisa menyebar ke bawah sebagai reffered pain (nyeri alih). Cervikal
sindrom karena saraf, sakit jantung karena reffered pain.
Pada radiks yang tertekan akibat perluasan facet joint, apakah gejalanya
radikulopati atau facet joint
1. Facet joint bisa artritis gejala facet joint
2. Facet joint atropi gejala radikulopati (sebagian besar di bawah lutut)

Ishialgia : nyeri yang menjalar ke bawah karena radiks atau saraf ishiadicus yang
terkena
Radikulopati : adalah penyebab ischalgia

NYERI EKSTREMITAS ATAS

Penyebab :
1. Otot : muscle sprain
2. Saraf : apapun yang mengiritasi radiks HNP, kanker, kanalis stenosis,
spondilosis, skoliosis, spondilistesis, trauma (ada pola sensorik sesuai
dermatom)
3. Tulang : osteomielitis, spondilitis, fraktur, atritis (jarang menjalar ke
bawah)

Leher :
1. Tulang :
Fraktur, spondilitis (jarang), tumor, facet joint servikal
Menjalar sebagai reffered pain
2. Nervus :
Radikulopati sevikal (< C4 upper menjalar ke atas, > C4 lower menjalar ke
lengan)
Menjalar sesuai daerah dermatom, melewati siku jika melewati cervikal
6,7,8
Pemfis : Spurling Test
3. Otot : servical spasme
Gejalanya : nyeri setempat, tegang leher/otot, berbarengan dengan
tention type headache

Pundak :
1. Otot
Spasme, miofasial pain sindrom (paling sering adalah otot trapezius dan
ada tender point dan biasanya ototnya lebih spasme), bisa mencapai
shoulder (bahu)
Injeksi lidokain IM (suntikan pertama bisa digabung dengan steroid
Bahu :
Frozen shoulder lebih rigid
1. Otot
2. Tulang
Fraktur
Artritis : miohumeral artritis nyeri ke segala arah,
akromionretikular joint ada pain point, nyeri tekan, test abduksi
horizontal
(memegang pundak sebelahnya)
3. Nervus
Pleksus mediana, ulnar, radial
Trauma

Pendesakan oleh tumor


4. Tendon
Tendinosis :
Scapula : Subscapularis (nyeri endorotasi), supraspinatus (nyeri saat
adduksi arah jam 2 dan arah jam 10 belakang), intraspinatus (nyeri saat
Bisep : bisepital tendinosis (nyeri diadaerah bisep), menjalar sebagai
reffered pain
Bursa : Sub Acromial Sub Deltoid bursa menipis (gejala hampir mirip
dengan supraspinatus)
Elbow :
1. Tendon
Bursitis olecranon
2. Nervus
Entratmen n. ulnaris ulnar tunnel sindrom (1/2 jari manis dan jari
kelingking)
Neuritis ulnaris infeksi morbus hansen

Wrist :
1. Tulang
2. Nervus :
medianus carpal tunnel sindrom (Tinnel, Phalen, Plick sign)
Jari 1,2,3, jari ke 4, paling parah bangun tidur dan beraktivitas
Injeksinya di intrakanal (jangan di tendon dan saraf)
Tata laksana : imobilisasi dan mecobalamin
Ulnaris guyon tunnel sindrom
3. Tendon :
ELO PERGI BELI APEL (EKSTENSOR POLISIS BREVIS DAN ABDUKTOR
POLISIS LONGUS)
Finger :
1. Trigger finger
Akibat kapsul tendon yang menebal A1-A5 (paling sering di A1), gejalanya
jari tangan kaku
Lesi nervus radialis drop hand
Lesi nervus ulnaris claw hand

Anda mungkin juga menyukai