1 Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa
1 Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
11
14
19
22
23
31
41
48
81
101
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT serta dukungan dan partisipasi berbagai pihak
akhirnya Naskah Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah rampung.
Naskah ini merupakan salah satu hasil dari program 100 hari yang diamanahkan kepada
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional Kabinet Bersatu II.
Kebijakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dicanangkan berdasarkan masukan
dari Masyarakat, pengembangan telah dilakukan bersama oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan dan beberapa Unit Utama di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional
serta kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Upaya yang telah dilakukan
masyarakat dan lembaga terkait berupa pemikiran tentang pendidikan nilai, moral, dan
karakter bangsa telah dikembangkan dan dilaksanakan dalam skala yang manageable
sesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan dukungan kebijakan pemerintah. Pada saat
sekarang, kebijakan pemerintah merupakan bukan saja dukungan tetapi juga unsur yang
berperan aktif dalam pengembangan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan kajian terhadap masukan dari masyarakat baik melalui media massa, seminar,
sarasehan, kajian literatur, maupun upaya langsung dalam melaksanakan pendidikan nilai,
moral, budaya, dan karakter, Badan Penelitian dan Pengembangan menyusun naskah
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pikiran tentang Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa yang tercantum dalam naskah yang ada di hadapan para pendidik dan peminat
pendidikan ini merupakan pikiran yang bersifat praktis dan dapat dilaksanakan dalam
suasana pendidikan yang ada di sekolah pada saat sekarang. Meskipun demikian,
pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa memerlukan berbagai perubahan
dalam pelaksanaan proses pendidikan yang terjadi di sekolah pada saat sekarang.
Perubahan yang diperlukan tidak mengubah kurikulum yang berlaku tetapi menghendaki
sikap baru dan keterampilan baru dari para guru, kepala sekolah dan konselor sekolah.
Sikap dan keterampilan baru tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi (condito
sine qua non) untuk keberhasilan implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Perubahan sikap dan penguasaan keterampilan yang dipersyaratkan tersebut hanya dapat
dikembangkan melalui pendidikan dalam jabatan yang berfokus, berkelanjutan, dan
sistemik.
Karakter sebagai suatu moral excellence atau akhlak dibangun di atas berbagia kebajikan
(virtues) yang pada gilirannya hanya memilikimakna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang
berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki
warga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu
kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilainilai mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga Negara.
Berbeda dari materi ajar yang bersifat mastery, sebagaimana halnya suatu performance
content suatu kompetensi, materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bersifat
developmental. Perbedaan hakekat kedua kelompok materi tersebut menghendaki
perbedaan perlakuan dalam proses pendidikan. Materi pendidikan yang bersifat
developmental menghendaki proses pendidikan yang cukup panjang dan bersifat saling
menguat (reinforce) antara kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lainnya, antara proses
belajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah.
ii
Disamping persamaan dalam kelompok, materi belajar ranah pengetahuan (cognitive) yang
dalam satu kelompok developmental dengan nilai, antara keduanya terdapat perbedaan
yang mendasar dalam perencanaan pada dokumen kurikulum (KTSP), silabus, RPP, dan
proses belajar. Materi belajar ranah pengetahuan dapat dijadikan pokok bahasan sedangkan
materi nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tidak dapat dijadikan pokok
bahasan karena mengandung resiko akan menjadi materi yang bersifat kognitif. Oleh
karena itu, dalam pengembangan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sikap
menyukai, ingin memiliki, dan mau menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi
tindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik sehari-hari merupakan persyaratan awal
yang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Proses Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses
belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh
peserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya dan
menjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) maka
posisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajar
aktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan.
Selain sebagai pedoman untuk pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
naskah ini dilengkapi juga dengan indikator sekolah dan indikator kelas yang dianggap
kondusif dalam penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kepada guru, kepala
sekolah, konselor sekolah dan pengawas dapat menggunakan indikator tersebut sebagai
pedoman dalam mengembangkan dan menilai budaya sekolah yang kondusif untuk
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Semoga naskah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru, kepala sekolah, konselor
sekolah, pengawas dan pihak lain yang terkait.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
berpartisipasi dalam penyusunan naskah ini. Kami doakan semoga semua dukungan dan
partisipasi berupa pikiran, tenaga, waktu dan materi bernilai ibadah di sisi Tuhan Yang
Maha Kuasa. Amin.
iii
Pengarah:
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Kepala Pusat Kurikulum
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan
itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media
cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa,
para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat
sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum
Anggota:
Prof. Dr. Abdul Aziz Wahab
Prof. Dr. Yoyok Mulyana
Drs. M. Hamka, M.Ed
Drs. Kurniawan, M.Ed
seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang
muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,
perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidak
produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar,
dan di berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti
peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang
lebih kuat.
Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi,
masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif
karena pendidikan
membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat
bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab
berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari
pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki
daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh
karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih
Sekretaris Kegiatan:
besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa
Erlina Indarti, ST
iv
seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada
Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter b21angsa
awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu,
Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan digunakan dalam
secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam
dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok bahasan dalam mata
Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pula
menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,
Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan
norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan
lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan
dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem
pada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan
menjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima)
makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan;
akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia
diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telah
dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembang
potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan
Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Sisdiknas menyebutkan,
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan
hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan
karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter
bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang.
Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka
pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakter
bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan
peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.
Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dan
karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik
budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan
tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi, maka mereka tidak akan
potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa
mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang asing dalam lingkungan
budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia
menjadi orang yang tidak menyukai budayanya.
karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi
Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang, dimulai dari
generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk
yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal yang dianut oleh
proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik
ummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat maka dia
tidak mengenal dengan baik budaya bangsa dan dia tidak mengenal dirinya sebagai
anggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian, dia sangat rentan terhadap pengaruh
budaya luar dan bahkan cenderung untuk menerima budaya luar tanpa proses
yang bermartabat.
pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu terjadi karena dia tidak memiliki norma
dan nilai budaya nasionalnya yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
pertimbangan (valueing).
pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri
peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,
kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang baik. Pada
titik kulminasinya, norma dan nilai budaya secara kolektif pada tingkat makro akan
menjadi norma dan nilai budaya bangsa. Dengan demikian, peserta didik akan menjadi
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat
warga negara Indonesia yang memiliki wawasan, cara berpikir, cara bertindak, dan
cara menyelesaikan masalah sesuai dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesiaannya.
Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang
Hal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas,
sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu
nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, aturan
karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah,
melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya
sekolah.
budaya dan prestasi masa lalu itu menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan
berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi baru
yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter
bangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan.
Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu menghendaki
suatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang ada
dalam
kurikulum
(kewarganegaraan,
sejarah,
geografi,
ekonomi,
3. penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
sosiologi,
antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA, matematika, agama, pendidikan jasmani dan
olahraga, seni, serta ketrampilan). Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa,
kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting.
Kesadaran tersebut hanya dapat terbangun dengan baik melalui sejarah yang
memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa diri bangsanya di masa lalu
yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu, pendidikan harus
membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan nilai berkenaan dengan
lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup (geografi), nilai yang hidup di masyarakat
(antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang (sosiologi), sistem
ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/politik/ kewarganegaraan),
bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi,
dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan kurikulum berupa pengembangan nilainilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dengan
terobosan kurikulum yang demikian, nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri
peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan diri,
aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau
kebajikan yang menjadi nilai dasar budaya dan karakter bangsa. Kebajikan yang
menjadi atribut suatu karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu pendidikan
budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang
berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan
bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik,
yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat
itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI
konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya
yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya
menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
7. Mandiri
4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai
kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
DESKRIPSI
NILAI
8. Demokratis
DESKRIPSI
13. Bersahabat/
Komuniktif
karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
18. Tanggung-jawab
Catatan:
Sekolah dan guru dapat menambah atau pun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah dan hakekat materi SK/KD dan
materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian, ada 5 nilai yang diharapkan
menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap sekolah yaitu nyaman, jujur,
peduli, cerdas, dan tangguh/kerjakeras.
karakter bangsa.
1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal
peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses
tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak
sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di
SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.
10
11
MATA PELAJARAN
NILAI
PENGEMBANGAN DIRI
Gambar 4. Warung Kejujuran
BUDAYA SEKOLAH
Gambar 2. Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran yang
telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut ini.
NILAI
NILAI
MP 11
MP
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan
MP 22
MP
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru tidak perlu mengubah
MP 33
MP
pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu
MP 44
MP
untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga, guru tidak
MP 55
MP
MP
6
MP6
hal yang selalu harus diingat bahwa satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk
MP .n
MP
.n
Gambar 3. Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa melalui Setiap Mata Pelajaran
3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa materi nilai
budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai itu tidak
dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan
suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran agama,
bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan,
prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri
12
13
handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga
menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang
menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka
guru menuntun peserta didik agar aktif. Hal ini dilakukan tanpa guru mengatakan
kepada peserta didik bahwa mereka harus aktif, tapi guru merencanakan kegiatan
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus
menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari
yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil
lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap
karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas,
dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran,
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh
juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan
yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik
suatu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam kurikulum melalui hal-hal berikut
yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya
ini.
perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus
14
15
melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang
tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya,
berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku
tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak
baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi,
menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian,
berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
d. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa
maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah
harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai
tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
Gambar 8. Nilai cinta damai
c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru
dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku
dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru
dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama
memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu.
Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur
kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga
Gambar 10. Pengkondisian suasana sekolah yang bersih didukung oleh fasilitas
yang memadai.
kebersihan.
16
17
3. Budaya Sekolah
dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut
dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus
sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik
berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya,
pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat
sekolah.
aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.
dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;
dalam silabus;
d. mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP;
e. mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi
18
belajar peserta didik secara aktif dan berpusat pada anak; dilakukan melalui berbagai
kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
19
1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang
budaya dan karakter bangsa, lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu,
melakukan wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan budaya dan karakter
kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan
seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, dan gemar membaca dapat melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan
guru. Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli
lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian sehingga
peserta
didik
memiliki
kesempatan
untuk
memunculkan
perilaku
yang
3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh
seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran,
dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Misalnya, kunjungan ke tempattempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, menumbuhkan semangat
kebangsaan, melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian
dan kesetiakawanan sosial (membantu mereka yang tertimpa musibah banjir,
Gambar 13. Gemar membaca
2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik, guru,
kepala sekolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu, direncanakan sejak awal
tahun pelajaran, dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan seharihari sebagai bagian dari budaya sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan
ke dalam program sekolah adalah lomba vocal group antarkelas tentang lagu-lagu
bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato bertema budaya dan karakter
bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter bangsa, lomba olah raga
antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik bertema
budaya dan karakter bangsa, pameran foto hasil karya peserta didik bertema
20
21
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat
Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator.
Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan
mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat,
diamati, dipelajari, atau dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara)
apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya.
Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga
dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan
itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan
umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan
umum teman sekelasnya.
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di
sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya
perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan
guru. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau
kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai
yang dimilikinya. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya
terhadap upaya menolong pemalas, memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau
hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial sampai kepada hal yang dapat
Posisi nilai yang dimiliki peserta didik adalah posisi seorang peserta didik di akhir
22
sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini
23
didik terhadap tugas dan pertanyaan guru, serta tulisan peserta didik dalam laporan
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa
satu jenjang kelas ke jenjang kelas di atasnya ( 1-3; 4-6; 7-9; 10-12), dan bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa
lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih
tentang perilaku untuk nilai tertentu telah menjadi perilaku yang dimiliki peserta didik.
Untuk mengetahui bahwa suatu sekolah itu telah melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator sekolah dan
24
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku,
etnis,pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya
3. Toleransi
25
25
2. Jujur
tindakan di sekolah, tanya jawab dengan peserta didik, jawaban yang diberikan peserta
dapat diamati melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu
Memberikan pelayanan yang
sama terhadap seluruh warga
kelas tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, status
sosial, dan status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap
anak berkebutuhan khusus.
Bekerja dalam kelompok yang
berbeda.
INDIKATOR KELAS
Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan sekolah yang
INDIKATOR SEKOLAH
DESKRIPSI
1. Religius
NILAI
berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah
26
27
10. Semangat
Kebangsaan
27
9. Rasa Ingin
Tahu
INDIKATOR SEKOLAH
Cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
26
8. Demokratis
DESKRIPSI
7. Mandiri
NILAI
6. Kreatif
5. Kerja Keras
INDIKATOR SEKOLAH
Tindakan
yang
menunjukkan Memiliki catatan kehadiran.
perilaku tertib dan patuh pada Memberikan penghargaan kepada
berbagai ketentuan dan peraturan.
warga sekolah yang disiplin.
Memiliki tata tertib sekolah.
Membiasakan warga sekolah untuk
berdisiplin.
Menegakkan aturan dengan
memberikan sanksi secara adil bagi
pelanggar tata tertib sekolah.
Menyediakan peralatan praktik
sesuai program studi keahlian
(SMK).
DESKRIPSI
4. Disiplin
NILAI
INDIKATOR KELAS
INDIKATOR KELAS
28
29
INDIKATOR SEKOLAH
29
16. Peduli
Lingkungan
INDIKATOR SEKOLAH
Kebiasaan menyediakan waktu Program wajib baca.
untuk membaca berbagai bacaan Frekuensi kunjungan perpustakaan.
yang memberikan kebajikan bagi Menyediakan fasilitas dan suasana
dirinya.
menyenangkan untuk membaca.
28
15. Gemar
Membaca
DESKRIPSI
NILAI
13. Bersahabat/
Komuniktif
Suasana sekolah yang memudahkan
terjadinya interaksi antarwarga
sekolah.
Berkomunikasi dengan bahasa yang
santun.
Saling menghargai dan menjaga
kehormatan.
Pergaulan dengan cinta kasih dan
rela berkorban.
DESKRIPSI
12. Menghargai
Prestasi
NILAI
INDIKATOR KELAS
Indonesia.
Menggunakan produk buatan
dalam negeri.
INDIKATOR KELAS
Bab III ini memuat nilai dan indikator minimal, peta nilai yang diidentifikasi untuk
sejumlah mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta keterkaitan
antara SK dan KD, nilai, dan indikator untuk setiap jenjang kelas yang digunakan dalam
pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Dalam pedoman ini ada 4
jenjang kelas yaitu SD (1-3, 4-6), SMP (7-9), SMA/SMK (10-12).
dibandingkan perilaku untuk jenjang kelas 4 - 6. Bagi nilai yang sama, perilaku yang
dirumuskan dalam indikator untuk kelas 7
- 9 lebih kompleks dibandingkan untuk
INDIKATOR KELAS
INDIKATOR SEKOLAH
DESKRIPSI
kelas
10
12.
18. Tanggung
jawab
untuk
dalam
sinkronisasi
fungsi
organ untuk kelas 4-6 karena mengagumi sistem dan cara kerja organ lebih tinggi
dibandingkan mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagian tubuh.
30
31
NILAI
Religius:
Sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
Toleransi:
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
1-3
4-6
Mengagumi kekuasaan
Tuhan yang telah
menciptakan berbagai jenis
bahasa dan suku bangsa.
Mengatakan dengan
sesungguhnya sesuatu yang
telah terjadi atau yang
dialaminya.
Mengemukakan pendapat
tentang sesuatu sesuai dengan
yang diyakininya.
Mengemukakan
ketidaknyaman dirinya dalam
belajar di sekolah.
32
INDIKATOR
NILAI
Disiplin:
Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.
Kerja keras:
Perilaku yang menunjukkan
upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas, dan
menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Kreatif:
Berpikir dan melakukan
sesuatu yang menghasilkan
cara atau hasil baru
berdasarkan sesuatu yang telah
dimiliki.
1-3
4-6
Melaksanakan tugas-tugas
kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Berpakaian rapi.
Menyelesaikan PR pada
waktunya.
Menyatakan perasaannya
dalam gambar, seni, bentukbentuk komunikasi lisan dan
tulis.
33
INDIKATOR
NILAI
1-3
4-6
INDIKATOR
NILAI
1-3
4-6
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak
mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
Mengerjakan PR tanpa
meniru pekerjaan temannya.
Mengerjakan PR tanpa
meniru pekerjaan temannya.
Membaca buku-buku
mengenai suku bangsa dan
etnis yang berjuang bersama
dalam mempertahankan
kemerdekaan.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
Membiasakan diri
bermusyawarah dengan
teman-teman.
Mengagumi keunggulan
geografis dan kesuburan
tanah wilayah Indonesia.
Menyenangi keragaman
budaya dan seni di Indonesia.
Mengemukakan pikiran
tentang teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat
tentang teman yang jadi
pemimpinnya.
Ikut membantu
melaksanakan program ketua
kelas.
Mengagumi keragaman
hasil-hasil pertanian,
perikanan, flora, dan fauna
Indonesia.
Mengagumi sumbangan
produk pertanian, perikanan,
flora, dan fauna Indonesia
bagi dunia.
Menggunakan bahasa
Indonesia ketika ada teman
dari suku lain.
Menggunakan bahasa
Indonesia ketika berbicara di
kelas.
Menyanyikan lagu-lagu
perjuangan.
Mengagumi banyaknya
keragaman bahasa di
Indonesia.
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.
34
Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan menghormati
keberhasilan orang lain.
35
INDIKATOR
NILAI
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang
memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
1-3
4-6
Menghargai temuan-temuan
yang telah dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan
yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas
kehadiran dirinya
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi
dirinya.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan
masyarakat yang
membutuhkan.
Tidak menggunakan
kekuatan fisik dalam
berselisih dengan teman.
Menghormati petugas-petugas
sekolah.
36
NILAI
Peduli lingkungan:
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam di
sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
INDIKATOR
1-3
Meminjamkan alat kepada
teman yang tidak membawa
atau tidak punya.
Mengumpulkan uang dan
barang untuk korban bencana
alam.
4-6
Mmbantu teman yang sedang
memerlukan bantuan.
Menyumbang darah untuk
PMI.
Membersihkan WC.
Membuang sampah di
tempatnya.
Membersihkan tempat
sampah.
Membersihkan halaman
sekolah.
Membersihkan lingkungan
sekolah.
Tidak menginjak
rumput di taman sekolah.
INDIKATOR
7-9
10- 12
Mensyukuri keunggulan
manusia sebagai makhluk
pencipta dan penguasa
dibandingkan makhluk lain
Mengagumi kekuasaan
Tuhan yang telah
menciptakan berbagai alam
semesta.
37
NILAI
Jujur:
Perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
Toleransi:
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan
agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
INDIKATOR
7-9
10- 12
Mengemukakan pendapat
tanpa ragu tentang suatu
pokok diskusi.
Mengemukakan pendapat
tentang sesuatu sesuai dengan
yang diyakininya.
Disiplin:
Tindakan yang
menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.
38
NILAI
Kerja keras:
Perilaku yang
menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas,
dan menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Kreatif:
Berpikir dan melakukan
sesuatu yang menghasilkan
cara atau hasil baru dari
yang telah dimiliki.
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang
tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap,
dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
INDIKATOR
7-9
10- 12
Bertanya mengenai
penerapan suatu
hukum/teori/prinsip dari
materi lain ke materi yang
sedang dipelajari.
Menerapkan
hukum/teori/prinsip yang
sedang dipelajari dalam aspek
kehidupan masyarakat.
Membiasakan diri
bermusyawarah dengan temanteman.
Mengemukakan pikiran
tentang teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat
tentang teman yang menjadi
pemimpinnya.
39
NILAI
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak,
dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.
Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan
menghormati keberhasilan
orang lain.
INDIKATOR
7-9
10- 12
NILAI
Menyenangi keunggulan
geografis dan kesuburan
tanah wilayah Indonesia.
Menyenangi keragaman
budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keberagaman
suku bangsa dan bahasa
daerah yang dimiliki
Indonesia.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan
tindakan yang
menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman
atas kehadiran dirinya.
Mengagumi keberagaman
hasil-hasil pertanian,
perikanan, flora, dan fauna
Indonesia.
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi
dirinya.
40
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang
memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan
orang lain
INDIKATOR
7-9
10- 12
Menghargai temuan-temuan
yang telah dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.
Berupaya mempererat
pertemanan.
Membaca koran/majalah
dinding.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang
membutuhkan.
Menghormati petugas-petugas
sekolah.
Mmbantu teman yang sedang
memerlukan bantuan.
Menyumbang darah.
Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam
di sekitarnya dan
mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah
terjadi.
41
Merencanakan dan
melaksanakan berbagai kegiatan
pencegahan kerusakan
lingkungan.
B. PETA
NILAI
PENDIDIKAN
BUDAYA
DAN
KARAKTER
BANGSA
MATA
PELAJARAN
Berikut adalah gambaran keterkaitan antara mata pelajaran dengan nilai yang dapat
dikembangkan untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa.
1.
1-3
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
BAHASA
INDONESIA
JENJANG KELAS
4-6
x
x
x
x
x
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
42
x Semangat
kebangsaan
x Cinta tanah air
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat
x Komunikatif
x Cinta Damai
x Senang
membaca
x Peduli sosial
x Peduli
lingkungan,
x Religius
x Jujur
x Toleran
x Disiplin
x Kerja keras
x Kreatif
x Mandiri
x Demokratis
x Rasa ingin
tahu
x Percaya
x Respek
x Bertanggung
jawab
x Saling berbagi
x
x
x
x
x
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
7-9
x Semangat
kebangsaan
x Cinta tanah air
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat
x Komunikatif
x Cinta Damai
x Senang
membaca
x Peduli sosial
x Peduli
lingkungan,
x Religius
x Jujur
x Toleran
x Disiplin
x Kerja keras
x Kreatif
x Mandiri
x Demokratis
x Rasa ingin tahu
x Percaya
x Respek
x Bertanggung
jawab
x Saling berbagi
x
x
x
x
x
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
JENJANG KELAS
1-3
4-6
x Kreatif
x Kreatif
x Mandiri
x Mandiri
x Demokratis
x Demokratis
x Rasa Ingin
x Rasa Ingin
Tahu
Tahu
x Semangat
x Semangat
Kebangsaan
Kebangsaan
x Cinta Tanah Air x Cinta Tanah
Air
x Menghargai
Prestasi
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat/Ko
munikatif
x Bersahabat/K
omunikatif
x Cinta Damai
x
Terbuka *
x Peduli Sosial
x Peduli
Lingkungan
x Berani *
x Kritis *
x Terbuka *
x Humor *
x Kemanusiaan*
MATEMATIKA
x
x
x
x
x
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang
menyerah
x
x
x
x
IPS
x
x
x
x
x
Religius
Toleransi
Kerja keras
Kreatif
Bersahabat/kom
unikatif
Kasih sayang
Rukun
(persatuan)
Tahu diri
Penghargaan
Kebahagiaan
Kerendahan
hati
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
43
Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin
tahu
x Pantang
menyerah
x
x
x
x
x
Religius
Toleransi
Disiplin
Kreatif
Demokratis
Rasa ingin
tahu
Semangat
kebangsaan
Menghargai
prestasi
Bersahabat
Senang
membaca
Peduli
lingkungan
x
x
x
x
x
7-9
Kreatif
Mandiri
Demokrasi
Rasa Ingin
Tahu
Cinta Tanah Air
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat/
Komunikatif
x Cinta Damai
x Peduli Sosial
x Peduli
Lingkungan
x Kritis
x Terbuka
x Kemanusiaan
x Optimis
x Teliti
x Kreatif
x Patang
menyerah
x Rasa ingin Tahu
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Cinta tanah air
Menghargai
prestasi
Bersahabat
Senang
membaca
Peduli sosial
Peduli
lingkungan
MATA
PELAJARAN
IPA
1-3
x Peduli
kesehatan
x Nilai intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/kom
unikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Rasa ingin tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Teliti
x Menghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri
44
JENJANG KELAS
4-6
7-9
x Peduli
kesehatan
x Nilai
intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/ko
munikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Kerja keras
x Rasa ingin
tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Kreatif
x Teliti
x Septis
x Mnghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri
x Peduli
kesehatan
x Nilai intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/kom
unikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Kerja keras
x Rasa ingin tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Nilai ekonomi
x Kreatif
x Teliti
x Skeptis
x Menghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri
x Cinta tanah air
MATA PELAJARAN
10 - 12
PKn
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah air
Menghargai Prestasi
Bersahabat
Komunikatif
Cinta Damai
Senang membaca
Peduli sosial
Peduli lingkungan,
Religius
Jujur
Toleran
Disiplin
Kerja keras/cerdas
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa ingin tahun Percaya
Respek,
Bertanggung jawab
Saling berbagi
BAHASA INDONESIA
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Berani *
Kritis *
45
MATA PELAJARAN
10 - 12
x Terbuka *
x Humor *
x Kemanusiaan*
MATEMATIKA
x Teliti
x Kreatif
x Pantang menyerah
x Rasa ingin Tahu
SEJARAH
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Mengharagai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Senang Membaca
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerjakeras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
x
x
x
x
x
x
x
x
Peduli Kesehatan
Religius
Mandiri
Toleransi
Bersahabat/komunikatif
Peduli sosial
Tanggungjawab
Peduli lingkungan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
BIOLOGI
FISIKA
46
MATA PELAJARAN
10 - 12
EKONOMI
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Jujur
Peduli sosial
Rasa ingin tahu
Kreatif
Mandiri
Cinta tanah air
Kerja keras
Disiplin
Semangat kebangsaan
Demokratis
GEOGRAFI
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Semangat kebangsaan,
Cinta tanah air,
Menghargai prestasi,
Bersahabat,
Cintai damai,
Senang membaca,
Peduli sosial,
Peduli lingkungan,
Religius,
Jujur,
Toleransi,
Disiplin,
Kerja keras,
Kretaif,
Mandiri,
Memokratis,
Rasa ingin tahu
BAHASA INGGRIS
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Bersahabat
Komunikatif,
Peduli sosial
Rasa ingin tahu
Demokratis
Mandiri
Kerja keras
Disiplin
Senang membaca
KIMIA
x
x
x
x
x
47
MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI
10 - 12
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Kreatif
Toleran
Peduli sosial
Religius
Disiplin
Komunikatif
Mandiri
Peduli sosial
Cinta tanah air
Cinta damai
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Bersahabat/
Komunikasitif,
Cinta Damai,
Peduli Sosial,
Peduli Lingkungan,
Religius,
Toleransi,
Disiplin,
Kerja Karas,
Kreatif,
Demokratis, dan
Rasa Ingin Tahu
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)
Menerapkan
hidup rukun
dalam
perbedaan
Mengetahui
perbedaan
jenis
kelamin,
agama,suku
bangsa
Memberikan
contoh hidup
rukun
melalui
kegiatan di
rumah dan
sekolah
Menerapkan
kehidupan
rukun di
rumah dan di
sekolah
Nilai
1-3
Bermain dan
belajar
bersama
Mencari
informasi
tentang agama
dan suku
bangsa di
Indonesia lebih
lanjut dari apa
yang ada pada
buku pelajaran
Senang
membaca
Memilih buku
bacaan di
perpustakaan
dan membaca
buku tersebut
Membaca
buku-buku
yang berkenaan
dengan agama
dan suku
bangsa di
Indonesia
Menghargai
perbedaan
Berbicara
dengan semua
teman sekelas
Bersahabat
dengan semua
teman sekelas
Hidup rukun
Bersedia
duduk
sebangku
dengan teman
sekelas yang
mana saja
Bekerja dalam
kelompok yang
beragam latar
belakang
agama dan
suku bangsa
Hidup rukun
Membagi
bekal kepada
teman yang
membutuhkan
Meminjamkan
alat belajar
kepada teman
yang tidak
punya atau lupa
membawa
Bekerja sama
dengan baik
dalam
kelompok
belajar yang
beragam
suku/agama
Bekerja sama
dengan semua
warga sekolah
dalam
kelompok
organisasi
peserta didik
Merapikan
meja dan kursi
setelah belajar
di kelas
Melaksanakan
tugas-tugas
kelas
Membantu
memelihara
kebersihan
ruang kelas
Membantu
memelihara
kebersihan
sekolah dan
pekarangan
dan setiap nilai memiliki satu atau lebih indikator. Berikut ini adalah peta yang
menggambarkan keterkaitan antara KD dan SD dengan nilai dan indikator untuk nilai
terkait.
Dalam pengembangan silabus pada awal tahun atau awal semester, guru dapat
menggunakan contoh berikut ini untuk merencanakan pengembangan nilai terkait
untuk semester yang akan dilaksanakan atau tahun akademik yang akan dilaksanakan.
Guru memiliki kebebasan dalam menambah, mengurangi bahkan mengembangkan
sendiri indikator yang akan digunakan.
48
Menjelaskan
perlunya tata
tertib di
rumah di
sekolah
Disiplin
Melaksanakan Disiplin
tatatertib di
rumah dan
sekolah
49
4-6
Rasa ingin
tahu
Setiap Kompetensi Dasar memiliki kemampuan mengembangkan satu atau lebih nilai
Membiasakan
tertib di
rumah dan di
sekolah
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
hak anak
untuk
bermain dan
Nilai
Senang
membaca
belajar dan
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
4-6
Tidak bermain
ketika sedang
belajar
kelompok di
kelas
Mengerjakan
tugas sesuai
dengan tugas
yang diberikan
kelompok
Anak meminta
bantuan
kepada guru
dalam
membaca
Anak
menanyakan
kata/kalimat/isi
dari
buku/tulisan
yang dibacanya
dengan
pendapatnya
Menerapkan
kewajiban
anak di
rumah dan di
sekolah
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
Mengenal
anggota
tubuh
Senang
membaca
Anak
membaca
buku anakanak yang di
perpustakaan
Anak membaca
buku anakanak tentang
sesuatu terkait
mata pelajaran
Mengikuti
tata tertib di
rumah dan di
sekolah
Disiplin
Memilih
dengan tertib
buku bacaan
sekolah untuk
dibaca
Mengembalika
n buku
perpustakaan
pada waktunya
Masuk kelas
dengan teratur
Membeli
makanan/minu
man/barang di
kantin sekolah
dengan tertib
Menerapkan
aturan yang
berlaku di
masyarakat
Disiplin
Membuang
sampah pada
tempatnya
Membantu
membuang
sampah di
tempat sampah
di kelas yang
sudah penuh
Mengenal
bagian tubuh
dan
perawatan
nya
rasa ingin
tahu
menunjukkan
pengamatan
yang
serius
terhadap
anggota
tubuhnya
mengajukan
pertanyaan
yang berkaitan
dengan fungsi
anggota tubuh
dan perawatan
nya
Mengemukakan dengan
antusias fungsi
bagian-bagian
tubuh
berdasarkan
hasil bacaan
mengemukakan
dengan antusias
cara merawat
bagian-bagian
tubuh
berdasarkan
hasil bacaan
senang
membaca
50
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Mengidentifi
-kasi
kebutuhan
tubuh agar
tumbuh sehat
dan kuat
(makanan,
air, pakaian,
udara,
lingkungan
sehat)
Mengenal
anggota
tubuh
Membiasakan hidup
sehat
51
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
4-6
peduli sosial
tidak
mengolokolok teman
yang memiliki
keterbatasan
fisik (anggota
tubuh)
Mau
berkomunikasi
dengan teman
yang
mengalami
keterbatasan
fisik (anggota
tubuh)
Rasa ingin
tahu
menunjukkan
antusiasme
dalam
memperoleh
informasi
tentang
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat
menanyakan
aspek lain yang
terkait dengan
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat
kerja keras
menyimak
penjelasan
guru dengan
serius,
mengajukan
pertanyaan
dan pendapat
tentang
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat
memilah
fakta/informasi
yang relevan
dan tidak
relevan secara
teliti dalam
mengidentifika
si kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat
disiplin
Selalu
mencuci
tangan
sebelum dan
sesudah
makan
Membersihkan
gigi setelah
makan
Bersahabat/
komunikatif
Membantu
teman
membersihkan
bagian tubuh
yang terkena
kotoran
Membantu
teman
membersihkan
bagian tubuh
belakang yang
kotor
Peduli sosial
Tidak
meludah di
tempat umum
Menutup mulut
jika batuk dan
menutup
hidung jika
bersin
Buang air
kecil/besar
pada
tempatnya/
toilet
Membersihkan
toilet atau
tempat buang
air kecil/basar
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
Menutup
mulut jika
batuk dan
menutup
hidung jika
bersin
Mengenal
cara
memelihara
lingkungan
agar tetap
sehat
Mengenal
cara menjaga
lingkungan
agar tetap
sehat
Membedakan
lingkungan
sehat dengan
lingkungan
tidak sehat
52
Disiplin
Membuang
sampah pada
tempatnya
4-6
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Menunjukkan
upaya aktif
dalam bidang
kesehatan
seperti menjadi
pengurus UKS
(Usaha
Kesehatan
Sekolah) atau
menjadi donor
darah, dll.
Mengikuti
jadwal piket
untuk
memelihara
kebersihan
ruangan kelas
Senang
membaca
Menjawab
pertanyaan
guru dengan
antusias
tentang cara
menjaga
lingkungan
agar tetap
sehat
berdasarkan
hasil bacaan
Mengemukaka
n pendapat
dengan antusias
berdasarkan
hasil bacaan
tentang cara
menjaga
lingkungan
agar tetap sehat
Ingin tahu
Menunjukkan
antusiasme
dalam
memperoleh
informasi
tentang
lingkungan
sehat
Mengumpulkan
informasi dari
guru dan buku
tentang
lingkungan
sehat
menanyakan
aspek lain
yang terkait
dengan
kebutuhan
lingkungan
sehat
Mengumpulkan informasi
dari berbagai
sumber (guru
dan buku)
tentang
lingkungan
sehat
Menyimak
penjelasan
guru dengan
serius,
mengajukan
pertanyaan
tentang
lingkungan
sehat dan tidak
sehat
Memilah
fakta/informasi
yang relevan
dan tidak
relevan secara
teliti dalam
membedakan
lingkungan
sehat dan tidak
sehat
Kerja keras
Mata
Nilai
Peduli
lingkungan
Mengenal
cara
memelihara
lingkungan
agar tetap
sehat
Menceritakan perlunya
merawat
tanaman,
hewan
peliharaan
dan
lingkungan
sekitar
Senang
membaca
Peduli
lingkungan
53
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
4-6
Bermain/dudu
k pada tempat
yang bersih di
lingkungan
sekolah
Menunjukkan
kepedulian
dalam menjaga
lingkungan
kelas agar tetap
sehat
Menunjukkan
upaya
menjaga
kebersihan
bangku dan
kursi masingmasing
Menunjukkan
kepedulian
dalam menjaga
lingkungan
sekolah agar
tetap sehat
Menceritakan
dengan
antusias
tentang
perlunya
merawat
tanaman,
hewan dan
lingkungan
berdasarkan
hasil bacaan
buku paket
Menceritakan
dengan antusias
tentang
perlunya
merawat
tanaman,
hewan dan
lingkungan
berdasarkan
hasil bacaan
buku paket
Tidak
mencabut
tanaman dan
memetik
bunga di
halaman
sekolah
Menunjukkan
upaya turut
serta dalam
merawat
tanaman di
lingkungan
sekolah seperti
menyiram dan
menyiangi
tanaman
Menunjukkan
upaya turut
serta dalam
merawat
tanaman di
pekarangan
kelas seperti
menyiram
tanaman pada
pot
Mengemukakan pendapat/
saran untuk
memelihara
tanaman dan
lingkungan
sekolah.
dan buku
lainnya/buku
pengayaan
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Mengenal
berbagai
sifat benda
dan
kegunaannya
melalui
pengamatan
perubahan
bentuk benda
Nilai
1-3
Mengidentifi- Menghargai
kasi benda
prestasi
yang ada di
lingkungan
sekitar
berdasarkan
cirinya
Jujur
melalui
pengamatan
Memahami
identitas diri
dan keluarga,
serta sikap
saling
menghormati
dalam
kemajemukan keluarga
Memberikan
penghargaan
kepada teman
yang
berprestasi
Mengungkapkan secara
ciri-ciri benda
yang dapat
diamati di
lingkungan
sekitar
Melaporkan
secara jujur
hasil
pengamatan
mengenai
benda di
sekitarnya
Mengungkapkan secara
jelas bendabenda yang
dapat diamati
di lingkungan
sekitar
Turut dalam
diskusi kelas
Peduli sosial
Mendengar
dan menyimak
penjelasan
guru dan
teman sekelas
Menjawab
pertanyaan
teman sekelas
Senang
membaca
Menceritakan
hal yang telah
difahami
dalam
kegiatan
membaca.
Membicarakan
isi buku/tulisan
yang dibacanya
di kelas
Disiplin
54
4-6
Berusaha
mendapatkan
nilai yanag
sempurna dari
tugas yang
diberikan.
Bersahabat/
komunikatif
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Menunjukan
antusiasme
dalam
mengenali
identitas
anggota
keluarga dan
kerabat
Melakukan
tugas
pengamatan
terhadap
identitas
keluarga dan
kerabat sesuai
dengan aturan
yang
ditetapkan
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Menceritakan
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
Jujur
pengalaman
diri
Menceritakan Religius
kasih sayang
antar
anggota
keluarga
Menceritakan
pengalaman
pengamatan
tentang
identitas
keluarga dan
kerabat sesuai
dengan
kenyataannya
Menyatakan
rasa syukur
melalui doa
sederhana
karena
memiliki
keluarga yang
saling
menyayangi
Memahami
identitas diri
dan keluarga,
serta sikap
saling
menghormati
dalam
kemajemukan keluarga
Menceritakan kasih
sayang antar
anggota
keluarga
Kasih
Sayang
Menunjukan
rasa kasih
sayang
terhadap
anggota
keluarga
melalui cerita
di kelas
Menunjuka
sikap hidup
rukun dalam
kemajemukan keluarga
Toleransi
Menunjukan
sikap hidup
rukun dalam
kemajemukan
keluarga
Mendeskripsikan
Menceritakan Jujur
kembali
peristiwa
penting yang
dialami sendiri
di lingkungan
Menceritakan
salah satu
peristiwa
penting di
dalam
keluarga
sesuai dengan
kejadian
sebenarnya
Menceritakan Empati
salah satu
peristiwa
penting di
dalam
keluarga
sesuai dengan
kejadian
sebenarnya
Menyatakan
perasaan yang
dalam melalui
kata-kata
terhadap
pengalaman
anggota
keluarga yang
menyedihkan
lingkungan
rumah
Mendeskripsikan
lingkungan
rumah
55
4-6
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan
lingkungan
rumah
Nilai
1-3
Mendeskripsikan letak
rumah
Jujur
Menggambarkan letak
rumah sesuai
dengan
kenyataannya
Menjelaskan
lingkungan
rumah sehat
dan perilaku
dalam
menjaga
kebersihan
rumah
Rasa ingin
tahu
Mengekspresi
kan dengan
kata-kata
bayangan/
peristiwa
penting
dalam
keluarga
secara
kronologis
Memahami
kedudukan
dan peran
anggota
dalam
keluarga dan
lingkungan
tetangga
Memelihara
dokumen
Rasa ingin
tahu
dan koleksi
benda
berharga
Mendeskrips
ikan
kedudukan
dan peran
anggota
keluarga
56
4-6
Mata
Standar
Kompetensi
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Nilai
Menceritakan Jujur
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
anggota
keluarga
Membuang
sampah pada
tempatnya di
lingkungan
sekolah
Menunjukan
antusiame
untuk
mengenali
dokumen dan
koleksi benda
berharaga
yang dimiliki
kelas
Rasa ingin
tahu
Melakukan
pengamatan
sederhana
tentang tugas
dan peran
setiap anggota
dalam
keluarga
dalam
kehidupan
sehari - hari
Kritis
Membedakan
tugas masingmasing
anggota
keluarga
dalam
kehidupan
sehari - hari
Menunjukan
antusiame
untuk
mengenali
dokumen dan
koleksi benda
berharaga yang
dimiliki
sekolah
Memahami
kedudukan
dan peran
anggota
dalam
keluarga dan
lingkungan
tetangga
Memberi
contoh
bentuk bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga
57
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
Menceritakan
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
keluarga
sesuai dengan
kenyataannya
Menghargai
prestasi
Menunjukan
rasa bangga
akan kerja
keras yang
dilakukan
orang tua
dalam usaha
mencukupi
kebutuhan
keluarga
Rasa ingin
tahu
Melakukan
pengamatan
sederhana
tentang
bentuk-bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga
Jujur
Mau
menceritakan
partisipasi
dalam
kegiatan
kerjasama di
lingkungan
tetangga yang
dilakukan
peserta didik
sesuai dengan
sebenarnya
imaginasi
tinggal di
rumah yang
sehat
Peduli
lingkungan
Memahami
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
4-6
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)
Menunjukkan
sikap positif
terhadap
norma-norma
yang berlaku
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara.
Mendeskripsikan
hakekat normanorma,kebiasaan,
adat istiadat,
peraturan yang
berlaku dalam
masyarakat.
Nilai
Indikator
7-9
Semangat
kebangsaan
Mengumpulkan
beberapa gambar
dan pakaian adat di
Indonesi dan
memabahasnya
dalam tugas
Pekerjaan Rumah
Rasa ingin
tahu
Mengikuti lomba
cerdas cermat
tentang adat istiadat
di sekolah
Menjelaskan
hakikat dan arti
penting hukum
bagi warganegara
Rasa ingin
tahu
Mewakili sekolah
dalam lomba cerdas
cermat tentng
hukum di luar
sekolah
Menerapkan
norma-norma,
kebiasaan, adat
istiadat dan
peraturan yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara
Kreatif
Menerapkan
norma-norma,
kebiasaan, adat
istiadat dan
peraturan yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara
Bersahabat
Mendeskripsikan makna
Proklamasi
Kemerdekaan
dan konstitusi
pertama
Menjelaskan
makna proklamasi
kemerdekaan
Mendeskripsikan
suasana kebatinan
konstitusi pertama
Cinta tanah
air
Menjelaskan
makna
proklamasi
kemerdekaan
Mendeskripsikan suasana
kebatinan
konstitusi
pertama
Menganalisis
hubungan antara
proklamasi
kemerdekaan dan
UUD 1945
Rasa ingin
tahu
Mencari berbagai
sumber di luar buku
pelajaran tentang
Pancasila dan UUD
1945
Menunjukkan
sikap positif
terhadap makna
proklamasi
kemerdekaan dan
suasana kebatinan
konstitusi
pertama.
Kreatif
Memprakarsai
kegiatan untuk
memahami makna
proklamasi bagi para
pemimpin bangsa
yang melahirkan
UUD 1945
58
Mata
Pelajaran
Menarikan salah
satu tarian daerah
dalam peringatan 17
Agustus di Sekolah
Ilmu Pengatahuan
Alam (IPA)
Indikator
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menampilkan
sikap positif
terhadap
perlindungan
dan penegakan
Hak Azasi
Manusia
(HAM)
Menguraikan
hakikat, hukum,
dan kelembagaan
HAM
Peduli sosial
Membantu kegiatan
lembaga HAM
dalam kampanye
tentang HAM
kepada masyarakat
Menampilkan
sikap positif
terhadap
perlindungan
dan penegakan
Hak Azasi
Manusia
(HAM)
Mendeskripsikan
kasus pelanggaran
dan pupaya
perlindungan
HAM
Rasa ingin
tahu
Mewawancarai
Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM)
dalam kaitannya
dengan penegakan
HAM
Memahami
gejala-gejala
alam melalui
pengamatan
Melaksanakan
pengamatan objek
secara terencana
dan sistematis
untuk
memperoleh
informasi gejala
alam biotik dan
abiotik
Ingin tahu
Mengajukan
pertanyaan untuk
memperoleh
penjelasan tentang
gejala alam biotik
dan abiotik
Kerja keras
Jujur
Melaporkan hasil
pengamatan sesuai
data / fakta yang
diperoleh
Disiplin
Demokratis
Menerima adanya
perbedaan pendapat
tentang hasil
pengamatan
Memahami
gejala-gejala
alam melalui
pengamatan
Nilai
Menggunakan
Mandiri
mikroskop dan
peralatan
pendukung
lainnya untuk
mengamati gejalagejala kehidupan
59
7-9
Dapat menggunakan
mikroskop serta
peralatan
pendukungnya tanpa
lagi dibantu guru
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menghargai
prestasi
Menerapkan
keselamatan kerja
dalam melakukan
pengamatan
gejala-gejala alam
Memahami
prosedur
ilmiah untuk
mempelajari
benda-benda
alam dengan
menggunakan
peralatan
Nilai
Indikator
7-9
Menunjukkan
pengakuan /apresiasi
terhadap mutu hasil
kerja teman
Bekerja
keras
Mencoba berbagai
upaya untuk
memperoleh jawban
terhadap pertanyaan
yang diajukan
Disiplin
Menggunakan
mikroskop dan
peralatan lainnya
secara hati-hati
sesuai prosedur
Mendeskripsikan Senang
besaran pokok dan membaca
besaran turunan
beserta satuannya
Rasa ingin
tahu
Mendapatkan
informasi melalui
kegiatan membaca
tentang besaran
pokok dan besaran
turunan
1.
2.
Mendeskripsikan
pengertian suhu
dan pengukuran
nya
60
Mata
Pelajaran
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
Standar
Kompetensi
Memahami
masalah
penyimpangan
sosial.
Mengajukan
pertanyaan
untuk
mengetahui
besaran pokok
dan besaran
turunan
Melakukan
pengamatan
untuk
mengetahui
besaran pokok
dan besaran
turunan
Semangat
kebangsaan
Jujur
Menyimpulkan hasil
pengamatan tentang
besaran pokok dan
besaran turunan
dengan benar (jujur)
Berani
Mau menjelaskan
besaran pokok dan
besaran satuan
beserta satuannya
Berani
Berani menjelaskan
secara benar dengan
bahasa sendiri.
Kreatif
Keatif menyusun
kalimat yang benar
dan dapat
dimengerti.
Memahami
kegiatan
pelaku
ekonomi di
masyarakat
Kompetensi
Dasar
Mengidentifikasi
berbagai usaha
pencegahan
penyimpangan
sosial dalam
keluarga dan
masyarakat
Mengidentifikasi
bentuk pasar
dalam kegiatan
ekonomi
masyarakat
61
Nilai
Indikator
7-9
Jujur
Mengkomunikasika
n hal yang dipahami
dengan benar (jujur)
baik secara lisan
maupun tulisan
Peduli
lingkungan
Memperhatikan
keselamatan jiwa
dan keselamatan alat
(seafty) dalam
menyusun prosedur.
Disiplin
Menggunakan
syarat-syarat khusus
dalam mengukur
suhu (taat azaz).
Ktitis
Menunjukan
kesadaran akan
dampak negatif dari
penyakit sosial
(miras, narkoba,
judi, seks bebas,
PSK dll) akibat
penyimpangan
sosial di keluarga
dan masyarakat
Disiplin
Menunjukan
kewaspadaan dan
menjauhi perilaku
yang cenderung
mengarah ke bentuk
patologi sosial yang
ada di lingkungan
sekitar
Peduli sosial
Menunjukan sikap
menghindari
perilaku yang
mengandung
penyakit sosial dan
merugikan diri
sendiri dan
meresahkan
masyarakat.
Rasa ingin
tahu
Mencari informasi
tentang upayaupaya menangulangi
dan mencegah
penyakit sosial yang
diakibatkan oleh
perilaku
menyimpang dari
berbagai sumber.
Rasa ingin
tahu
Menemukan contoh
dalam kehidupan
sehari - hari baik di
lingkungan rumah
maupun di
masyarakat adanya
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator
7-9
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
hubungan antara
kelangkaan sumber
daya dengan
kebutuhan manusia
yang tidak terbatas
Kreatif
Memahami
usaha
persiapan
kemerdekaan
Mendeskripsikan
peristiwaperistiwa sekitar
proklamasi dan
proses
terbentuknya
negara kesatuan
Republik
Indonesia
Menceritakan
pengalaman tentang
perbedaan yang
dirasakan belanja di
pasar moderen
dengan pasar
tradisional sesuai
dengan kenyataan
Senang
membaca
Mencari informasi
dari sumber bacaan
lain tentang peranan
BPUPKI dan PPKI
dalam penyusunan
persiapan
kemerdekaan dan
merumuskan
kelengkapan sebuah
negara yang
merdeka .
Semangat
kebangsaan
Menunjukan sikap
penghargaan atas
kerja keras dan
kerjasama dalam
menyelesaikan
berbagai pebedaan
dan mencapai
kesepakatan baik
dalam sidang
BPUPKI maupun
PPKI demi
Indonesia merdeka
Memahami
Kegiatan
perekonomian
Indonesia
Mendeskripsikan
permasalahan
angkatan kerja
dan tenaga kerja
sebagai sumber
daya dalam
kegiatan ekonomi,
serta peranan
pemerintah dalam
upaya
penanggulangannya
Menunjukan sikap
meneladani sikap
tokoh - tokoh
BPUPKI dan PPKI
demi keutuhan
semangat dan
62
Indikator
7-9
kebersamaan
mempersiapkan
kemerdekaaan
Indonesia.
Menunjukan melalui
sikap membiasakan
diri dalam
kehidupan sehari hari membuat skala
prioritas kebutuhan
untuk mengatasi
keterbatasan
kemampuan
memenuhinya.
Jujur
Nilai
63
Empati
Menunjukan dengan
pernyataan ikut
merasakan gejolak
semangat bangsa
Indonesia ketika
mendengar
kekalahan Jepang
dari Sekutu
Menghargai
prestasi
Menunjukan sikap
menghormati
perbedaan
pemikiran kaum
muda dan kaum tua
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia sebagai
bagian dinamika
sejarah perjuangan
bangsa.
Senang
membaca
Mencari informasi
melalui sumber
bacaan lain tentang
masalah ketidak
setimbangan antara
jumlah angkatan
kerja dengan
kesempatan kerja
Rasa ingin
tahu
Melakukan
pengamatan di
lingkungan setempat
terhadap rendahnya
kualitas ketrampilan
tenaga kerja yang
menjadi beban
pemerindah daerah
Mandiri
Belajar dengan
sungguh-sungguh
dan memiliki
ketrampilan yang
memadai agar kelak
tidak menjadi beban
keluarga,
masyarakat dan
negara.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
hakikat bangsa
dan Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
Mendeskripsikan hakikat
bangsa dan
unsur-unsur
terbentuknya
Negara
Nilai
10 - 12
Rasa
kebangsaan
Rasa ingin
tahu
Menjelaskan
pengertian,
fungsi dan
tujuan NKRI
Menampilkan
sikap positif
terhadap sistem
hukum dan
peradilan
nasional
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Mengungkapkan
perasaan terbaiknya
yang menyatakan
bahwa bangsa
Indonesia tebentuk
karena ada persamaan
sejarah, kepentingan
dan tujun antara sukusuku bangsa menjadi
sebuah bangsa untuk
membentuk sebuah
Negara.
Standar
Kompetensi
MATEMATIKA
Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
bentuk pangkat,
akar, dan
logaritma
Menunjukkan
pengkajian yang serius
terhadap bentuk
pemerintahan
Indonesia yang
memilih republic dan
bukannya kerajaan.
Semangat
kebangsaan
Semangat
kebangsaan
Mendeskripsikan pengertian
sistem hukum
dan peradilan
nasional
Disiplin
Memecahkan
persoalan
kelas/sekolah yang
didasari oleh aturan
dan tata tertib sekolah.
Menganalisis
lembagalembaga
peradilan
Rasa ingin
tahun
Melakukan pengkajian
dan pengumpulan
informasi serta laporan
singkat tentang
kegiatan lembga
lembaga peradilan di
Indonesia
Partisipasi
Menggiatkan simulasi
pelaksanaan
pengadilan di sekolah
64
Mata
Pelajaran
Memecahkan
masalah yang
berkaitan
dengan fungsi,
persamaan dan
fungsi kuadrat
serta
pertidaksamaan
kuadrat
Kompetensi
Dasar
Menggunakan
aturan pangkat,
akar, dan
logaritma.
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Teliti
Pantang
Menyerah
Terus mencoba
menerapkan aturan
pangkat, akar, dan
logaritma
Melakukan
manipulasi
aljabar dalam
perhitungan
yang melibatkan
pangkat, akar,
dan logaritma.
Teliti
Cermat dalam
melakukan manipulasi
aljabar dalam
perhitungan yang
melibatkan pangkat,
akar, dan logaritma.
Pantang
Menyerah
Memahami
konsep fungsi
Teliti
Rapi dalam
menyajikan jawaban
terhadap soal yang
berkaitan dengan
pemahaman konsep
fungsi
Menggambar
grafik fungsi
aljabar
sederhana dan
fungsi kuadrat
Teliti
Tekun
Jujur
Terus berupaya
menggambar grafik
fungsi aljabar
sederhana dan fungsi
kuadrat secara benar
65
Mata
Pelajaran
KIMIA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan kimia
Memahami
struktur atom
berdasarkan
teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur,
massa atom
relatif, dan sifatsifat periodik
unsur dalam
tabel periodik
serta menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
konfigurasi
elektron
Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan kimia
Memahami
hukum-hukum
dasar kimia dan
penerapannya
dalam
perhitungan
kimia
(stoikiometri)
Membandingkan proses
pembentukan
ikatan ion,
ikatan kovalen,
ikatan
koordinasi, dan
ikatan logam
serta
hubungannya
dengan sifat
fisika senyawa
yang terbentuk
Nilai
10 - 12
Kritis
Mengajukan pemikiran
kritis dalam diskusi
tentang keteraturan
dalam system periodik
unsur
Rasa ingin
tahu
Mencari informasi
lebih lanjut tentang
fenomena keteraturan
dalam unsur di alam
Religius
Menunjukkan
kesadaran bahwa
keteraturan dalam
alam disebabkan oleh
Tuhan penciptanya
Disiplin
Kritis
Komunikatif
Menghargai
Mata
Pelajaran
FISIKA
Standar
Kompetensi
Menerapkan
konsep besaran
fisika dan
pengukurannya
Kompetensi
Dasar
Mengukur
besaran fisika
(massa, panjang,
dan waktu)
Nilai
Menghargai
Memberikan
kesempatan kepada
teman lain untuk
mengajukan pendapat
dan mengomentarinya
dengan santun
Senang
membaca.
Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
makna standar ,
bertanya lebih dalam,
bertanya pada ahli.
Jujur
Melakukan
eksperimen untuk
pengukuran panjang,
massa dan waktu
Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat , teliti,
taaat azaz, hati-hati,
menjaga keslaamatan
kerja.
Mengajukan pemikiran
kritis dalam diskusi
tentang pembentukan
ikatan kovalen, ion,
koordinasi
Melakukan
penjumlahan
vektor
Menggunakan bahasa
yang komunikatif
dalam kelompok untuk
mengungkapkan
gagasan
Memberi kesempatan
kepada anggota
kelompok diskusi
untuk mengajukan
pendapat
Menunjukkan usaha
yang keras untuk
memperoleh informasi
tentang tatanama
senyawa kimia
Senang
membaca
Mencari sumber
informasi/bacaan lain
untuk memperoleh
informasi tambahan
tentang tatanama
senyawa kimia
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Menunjukkan
kesadaran bahwa
disiplin merupakan
satu cara untuk
mempertahankan
keteraturan alam
Rasa ingin
tahu
Jujur
66
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Menerapkan
konsep dan
prinsip dasar
kinematika dan
dinamika benda
titik
Menganalisis
besaran fisika
pada gerak
dengan
kecepatan dan
percepatan
konstan
Melaporkan hasil
percobaan berdasarkan
data hasil percobaan
67
Jujur
Melaporkan hasil
eksperimen secara
benar (jujur) baik lisan
maupun tulisan dengan
aturan ilmiah yang
benar
Rasa ingin
tahu
Mengamati fenomena
untuk mengetahui
konsep penjumlahan
besaran vektor.
Kerja keras.
Bekerja secara
optimal,
meyelesaikan
pekerjaan pada
waktunya
Rasa ingin
tahu
Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
konsep gerak,
bertanya lebih dalam,
bertanya pada ahli.
Peduli
lingkungan
Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azaz, hati-hati,
dan menjaga
keselamataan kerja.
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menganalisis
besaran fisika
pada gerak
melingkar
dengan laju
konstan
Menerapkan
konsep dan
prinsip dasar
kinematika dan
dinamika benda
titik
Menerapkan
prinsip kerja alatalat optik
Menerapkan
Hukum Newton
sebagai prinsip
dasar dinamika
untuk gerak
lurus, gerak
vertikal, dan
gerak melingkar
beraturan
Menganalisis
alat-alat optik
secara kualitatif
dan kuantitatif
Nilai
10 - 12
Toleran,
Bekerjasama dalam
kelompok,
bertanggung jawab
dalam kelompok
Jujur
Melaporkan hasil
eksperimen secara
benar (jujur) baik
lisan maupun tulisan
dengan aturan ilmiah
yang benar.
Kerja keras
Bekerja secara
optimal,
meyelesaikan
pekerjaan pada
waktunya
Rasa ingin
tahu
Mengamati fenomena
untuk mengetahui
keberlakukan Hukum
I, II dan III Newton
Senang
membaca.
Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
konsep Hukum
Newton, bertanya
lebih dalam, bertanya
pada ahli.
Kreatif
Rasa ingin
tahu
Mengamati fenomena
untuk mengetahui
keberlakuan
pentingya alat-alat
optik bagai
kebutuhan hidup
manusia.
Jujur
Kreatif
68
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azat, hati-hati, dan
menjaga keselamataan
kerja
Membuat teropong,
teleskope, kamera
pinholl
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menerapkan
alat-alat optik
dalam
kehidupan
sehari-hari
BIOLOGI
Memahami
hakikat Biologi
sebagai ilmu
Memahami
prinsip-prinsip
pengelompokan
makhluk hidup
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Disiplin.
Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azat, hati-hati, dan
menjaga keselamataan
kerja
Kreatif
Menampilkan hasil
karya dalam kegiatan
pameran
Ingin tahu
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang ruang lingkup
Biologi
Kerja keras
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi
Senang
membaca
Melaporkan hasil
kajian buku teks dan
pustaka lainnya secara
antusias dalam
mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi
Kerja keras
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan objek
dan permasalahan
biologi pada berbagai
tingkat organisasi
kehidupan
Ingin tahu
Mengumpulkan
informasi dari
berbagai sumber (guru
dan buku) tentang
tahapan
perkembangan
manusia
Mendeskripsikan ciri-ciri,
replikasi, dan
peran virus
dalam
kehidupan
Kerja keras
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan ciriciri, replikasi, dan
peran virus dalam
kehidupan
Mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi
69
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Nilai
10 - 12
Ingin tahu
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru dan
buku) tentang ciri-ciri,
replikasi, dan peran
virus dalam kehidupan
Peduli
lingkungan
Mengemukakan
pendapat/ saran positif
tentang upaya
menghindari
penyebaran virus flu di
dalam kelas
Memahami
struktur
dan fungsi sel
sebagai unit
terkecil
kehidupan
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Kerja keras
Menunjukkan upaya
yang sungguh-sungguh
dalam mengkaitkan
fakta hasil pengamatan
dengan sumber
acuan/pustaka untuk
menganalisis jenisjenis limbah dan daur
ulang limbah
Membuat
produk daur
ulang limbah
Kreatif
Jujur
Tidak meniru/
menyontek desain
produk daur ulang
limbah teman yang
lain
Mandiri
Menyelesaikan
masalah sendiri yang
berkaitan dengan
pembuatan produk
daur ulang limbah
70
Standar
Kompetensi
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan
komponen kimiawi
sel, struktur dan fungsi
sel sebagai unit
terkecil kehidupan
Kompetensi
Dasar
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan ciriciri Archaeobacteria
dan Eubacteria dan
peranannya bagi
kehidupan
Menganalisis
jenis-jenis
limbah dan daur
ulang limbah
Mata
Pelajaran
Nilai
10 - 12
Ingin tahu
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru dan
buku) tentang
komponen kimiawi
sel, struktur dan fungsi
sel sebagai unit
terkecil kehidupan
Ingin tahu
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang organela sel
tumbuhan dan hewan
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mengidentifikasi
organela sel tumbuhan
dan hewan
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang perbedaan
mekanisme transpor
pada membran (difusi,
osmosis, transport
aktif, endositosis.
Menunjukkan upaya
yang sungguh-sungguh
dalam mengkaitkan
fakta dengan sumber
acuan/pustaka untuk
mengidentifikasi
mekanisme transpor
pada membran (difusi,
osmosis, transport
aktif, endositosis,
eksositosis)
Kerja keras
Membandingkan mekanisme
transpor pada
membran
(difusi, osmosis,
transport aktif,
endositosis,
eksositosis)
Ingin Tahu
Kerja keras
BAHASA
INGGRIS
Memahami
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
resmi dan
berlanjut
(sustained) dalam
konteks
kehidupan seharihari
Merespon
makna yang
terdapat dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi yang
menggunakan
71
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Rasa ingin
tahu
Merespon isi
percakapan dua orang
peserta didik yang
melibatkan
tindak/ujaran
menerima/
Persahabatan Mendengarkan
percakapan antara dua
orang yang saling
berkenalan agar
peserta didik
mempraktekkan
persahabatan dan
kepedulian sosial
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Mata
Pelajaran
ragam bahasa
lisan sederhana
secara akurat,
lancar dan
berterima dalam
konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
berkenalan,
bertemu/
berpisah,
menyetujui
ajakan/tawaran/
undangan,
menerima janji,
dan
membatalkan
janji
Merespon
makna yang
terdapat dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi yang
menggunakan
ragam bahasa
lisan sederhana
secara akurat,
lancar dan
berterima dalam
konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
mengungkapkan
perasaan
bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan
simpati, dan
memberi
instruksi
72
Mengungkapkan
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
dalam konteks
kehidupan seharihari
Persahabatan Mendengarkan
percakapan dua orang
yang melibatkan
tindak tutur
mengungkapkan
perasaan bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan simpati,
atau menerima
instruksi agar peserta
didik dapat
mempraktekkan
persahabatan,
toleransi, dan peduli
sosial
Peduli sosial
Merespon isi
percakapan yang
melibatkan tindak tutur
mengungkapkan
perasaan bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan simpati,
atau menerima
instruksi agar peserta
didik dapat
mempraktekkan
persahabatan,
toleransi, peduli sosial,
rasa ingin tahu
Standar
Kompetensi
GEOGRAFI
Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Merespon
makna
dalam teks
monolog
sederhana yang
menggunakan
ragam bahasa
lisan secara
akurat, lancar
dan berterima
dalam berbagai
konteks
kehidupan
sehari-hari
dalam teks:
recount,
narrative, dan
procedure
Mengungkapkan
makna dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi secara
akurat, lancar
dan berterima
dengan
menggunakan
ragam bahasa
lisan sederhana
dalam konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
berkenalan,
bertemu/
berpisah,
menyetujui
ajakan/tawaran/
undangan,
menerima janji,
dan
membatalkan
janji
Peduli
lingkungan
Mendengarkan
monolog lisan tentang
peristiwa alam agar
peserta didik dapat
menujukkan peduli
lingkungan dan rasa
ingin tahu
Jujur
Merespon ceritera
tentang tokoh yang
menggambarkan
kejujuran, kerja keras,
disiplin agar peserta
didik dapat
menunjukkan nilai
kejujuran, kerja keras,
dan disiplin
Menyimpulkan
hakekat geografi
Rasa ingin
tahu
Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)
73
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya
Kompetensi
Dasar
Manafsirkan
pola dan ciri
kenampakan
alam dan
budaya pada
berbagai peta
dan media citra
Menyimpulkan
hakekat geografi
Manafsirkan
pola dan ciri
kenampakan
alam dan
budaya pada
berbagai peta
dan media citra
Nilai
10 - 12
Rasa ingin
tahu
Rasa ingin
tahu
Rasa ingin
tahu
Semangat
kebangsaan
Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya
Memprediksi
perubahan
dinamika
atmosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi
74
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Jujur
Rasa ingin
tahu
Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)
Mengemukakan
pendapat mengenai
ciri-ciri wilayah
tempat tinggalnya
(RIT)
Bekerja sama dengan
teman sekelas yang
berbeda
desa/kelurahan untuk
menggambar peta
kabupaten setempat
(SK)
Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)
Mengemukakan
pendapat mengenai
ciri-ciri wilayah
tempat tinggalnya
(RIT)
Bekerjasama dengan
teman sekelas yang
berbeda
desa/kelurahan untuk
menggambar peta
kabupaten setempat
(SK
Menanyakan global
warming dalam
kaitannya dengan
iklim di Indonesia
(RIT)
Melaporkan hasil
pengamatan mengenai
data kerusakan pada
saat terjadi bencana
(JJR)
Mencari informasi
mengenai konversi
lahan di lingkungan
setempat dari sumber
lain yang relevan
(RIT)
Mata
Pelajaran
SEJARAH
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Memprediksi
dinamika
perubahan
litosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi
Rasa ingin
tahu
Jujur
Menginventarisasi
lagu-lagu nasional
yang bertemakan
tentang laut (SK)
Menganalisis
perkembangan
bangsa
Indonesia sejak
masuknya
pengaruh
Barat sampai
dengan
pendudukan
Jepang.
Menganalisis
hubungan antara
perkembangan
paham-paham
baru dan
transformasi
sosial dengan
kesadaran dan
pergerakan
Semangat
kebangsaan
Setia menghadiri
setiap upacara bendera
pada setiap hari
kemerdekaaan/kebangs
aan di sekolah.
Menganalisis
sejarah
dunia yang
mempengaruhi
sejarah Bangsa
Indonesia
ari abad ke-18
sampai dengan
abad ke-20.
Membedakan
pengaruh
Revolusi
Prancis,
Revolusi
Amerika,
dan Revolusi
Rusia
terhadap
perkembangan
pergerakan
nasional
Indonesia.
Semangat
kebangsaan
Mengemukakan
pendapat/saran positif
untuk menyelesaikan
suatu masalah nasional
(berkenaan dengan
konflik sosial,
ekonomi, politik) di
sekolah maupun di
luar sekolah
Menganalisis
perjalanan
bangsa Indonesia
dari
negara
tradisional,
kolonial,
pergerakan
kebangsaan,
hingga
terbentuknya
negara
kebangsaan
sampai
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia
Menganalisis
terbentuknya
negara
Kebangsaan
Indonesia
Cinta tanah
air
Khidmat mengikuti
upacara kenaikan
bendera merah putih
disertai lagu
kebangsaan Indonesia
Raya.
75
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Menganalisis
peradaban
Indonesia dan
dunia
SOSIOLOGI
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Menganalisis
kehidupan awal
masyarakat
Indonesia
Menghargai
prestasi
Mengagumi teknologi
yang telah dihasilkan
oleh masyarakat awal
bangsa Indonesia
Mengidentifikasi peradaban
awal masyarakat
di dunia yang
berpengaruh
terhadap
peradaban
Indonesia
Menghargai
prestasi
Mempelajari dan
mengagumi berbagai
peninggalan budaya &
peradaban dalam
perjalanan panjang
sejarah Indonesia atau
dunia.
Menganalisis
asal-usul dan
persebaran
manusia di
kepulauan
Indonesia
Menghargai
prestasi
Mempelajari dan
mengagumi
keberanian manusia
yang menjadi leluhur
bangsa Indonesia
untuk berlayar dengan
perlengkapan yang
sangat terbatas
Menganalisis
perjalanan
bangsa Indonesia
pada masa
negara-negara
tradisional.
Menganalisis
proses interaksi
antara tradisi
lokal, HinduBuddha, dan
Islam di
Indonesia.
Bersahabat/
komunikatif
Menganalisis
perkembangan
bangsa Indonesia
sejak masuknya
pengaruh
Barat sampai
dengan
pendudukan
Jepang
Menganalisis
hubungan
antara
perkembangan
paham-paham
baru dan
transformasi
sosial dengan
kesadaran dan
pergerakan
kebangsaan.
Bersahabat/
komunikatif
Memahami
prilaku
keteraturan hidup
sesuai dengan
nilai dan norma
yang berlaku
dalam
masyarakat
Menjelaskan
fungsi
sosiologi
sebagai
ilmu
yang mengkaji
hubungan
masyarakat dan
lingkungan
Bersahabat/
Komunikatif
Cinta Damai
menjauhi sikap
bermusuhan dengan
teman sekelasnya
76
Peduli
Sosial
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Menerapkan nilai
dan norma dalam
proses
pengembangan
kepribadian
Menunjukkan sikap
bersedia membantu
teman-teman
kelas/sekolah yang
sedang menghadapi
kesulitan semampunya
Memahami
struktur sosial
serta berbagai
faktor penyebab
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Senang
Membaca
- membuat ringkasan
isi buku dari hasil
bacaan yang
- berkaitan dengan
kajian sosiologi
untuk me
Rasa ingin
tahu
- menanyakan sesuatu
yang tidak jelas/tahu
yang
- berhubungan dengan
kajian sosialogi
Menjelaskan
sosialisasi
sebagai proses
dalam
pembentukan
kepribadian
Semangat
Kebangsaan
Bekerjasama dengan
teman sekelas dan
sekolahnya yang
berbeda
agama/suku/budaya/st
atus sosial dalam
rangka bersosialisasi
untuk membentuk
kepribadian bangsa
Mendeskripsikan terjadinya
perilaku
menyimpang
dan sikap-sikap
anti sosial
Kerja keras
Disiplin
Menerapkan
aturan sosial
dalam
kehidupan
bermasyarakat
Disiplin
Menghindari prilaku
negative yang dapat
mengarah pada prilaku
menyimpang
Toleransi
Menjalin hubungan
pertemanan dengan
teman-teman
sekolahnya yang
berasal dari struktur
sosial yang berbeda
Bersahabat/
komunikatif
Melakukan
pertemanan dengan
seluruh sivitas sekolah
tanpa melihat
kedudukan dan
jabatannya
Menunjukkan rasa
simpati pada teman
sekelasnya
77
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menganalisis
factor penyebab
konflik sosial
dalam
masyarakat
EKONOMI
Memahami
permasalahan
ekonomi dulu
kaitannya dengan
kebutuhan
manusia,
kelangkaan dan
sistem ekonomi
Mengidentifikasi kebutuhan
manusia
10 - 12
Mendeskripsikan pola
perilaku
konsumen dan
produsen dalam
kegiatan
ekonomi
78
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Peduli
Sosial
Jujur
Menunjukkan hasil
pengamatan apa
adanya tentang
perilaku konsumen
dalam kegiatan
ekonomi saat ini.
Bersahabat/
komunikatif
Menjalin persahabatan
dengan teman-teman
sekelas dan sekolahnya
untuk menghindari
konflik sosial
Mengemukakan
pendapat/saran positif
untuk menyelesaikan
konflik sosial yang
terjadi di negaranya
Menyebutkan dengan
jujur kebutuhan
hidupnya sehari-hari
yang masih belum
terpenuhi
Cinta Tanah
Air
Mengemukakan
pendapat tentang
pengembangan
produksi barangbarang dalam negeri di
masa yang akan
datang.
Mandiri
Menuliskan sendiri
sejumlah peran
konsumen dan
produsen dalam
membangun
perekonomian
masyarakat Indonesia.
Rasa ingin
tahu.
Menunjukkan hasil
pengamatan yang
mendalam tentang
perilaku produsen dan
dampaknya terhadap
perilaku ekonomi
masyarakat Indonesia.
Kerja Keras
Mengumpulkan dan
mempertunjukkan
sebanyak-banyaknya
informasi tentang
faktor yang
mempengaruhi jumlah
permintaan dan
penawaran barang.
Rasa ingin
tahu
Melakukan penelaahan
dengan benar kaitan
antara permintaan dan
penawaran.
Demokratis
mendapatkan
kesempatan secara
bergiliran persoalan
yang ada dan
mempengaruhi
permintaan dan
penawaran barang.
Semangat
kebangsaan
Jujur
Cermat
Mendeskripsikan berbagai
sumber ekonomi
yang langka &
kebutuhan
manusia yang
tidak terbatas
Memahami
konsep ekonomi
dlm kaitannya dg
kegiatan ekonomi
konsumen dan
produsen
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Mengelompokkan
secara mendetail
kebutuhan hidup
keluarganya dengan
teliti
Peduli
Sosial
Memberikan solusi
untuk penyelesaian
masalah yang dihadapi
masyarakat miskin.
Kreatif
Mengungkapkan
gagasan baru terhadap
penanggulangi
masalah ekonomi
akibat kelangkaan
sumber daya alam
(bahan bakar).
Peduli
Sosial
Merancang satu
kegiatan dengan
memanfaatkan
berbagai potensi
ekonomi untuk
menanggulangi
masalah kebutuhan
hidup masyarakatat.
Mandiri
Mendeskripsikan peran
konsumen dan
produsen
Memahami
konsep ekonomi
dalam kaitannya
dengan
permintaan,
penawaran, harga
keseimbangan
dan pasar.
Mengidentifikasi
sendiri berbagai
perilaku konsumen
dalam kegiatan
ekonomi sehari-hari
79
Mata
Pelajaran
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
hukum
permintaan dan
penawaran serta
asumsi yang
mendasarinya.
Nilai
Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12
Teliti
Menguraikan dengan
cermat, penjabaran
hukum permintaan dan
penawaran dalam
perilaku ekonomi
sehari-hari
berdasarkan hasil
analisis kelompok.
Menghargai
Prestasi
Memberi perhatian
yang sungguh sungguh
serta respon positif
atas prestasi dan
kelompok lain yang
dapat menunjukkan
dengan benar contohcontoh ikaitan hukum
permintaan dan
penawaran.
Sebagaimana dijelaskan pada bab II, prinsip yang digunakan dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah (1) berkelanjutan, (2) melalui semua mata
pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah, (3) nilainilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, dan (4) dilaksanakan melalui proses belajar aktif.
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan dalam berbagai kegiatan
belajar di kelas, sekolah, dan luar sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan
lain. Penerapannya dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian dalam
program-program
sekolah
melalui
kegiatan
rutin,
spontan,
keteladanan,
dan
81
berikut merupakan masukan untuk diadaptasi dengan dokumen KTSP yang sedang berlaku
di sekolah. Dokumen KTSP yang dipaparkan ini bukan mengambil contoh dari salah satu
sekolah yang nyata. Oleh karenanya tidak menyertakan analisis konteks dari keadaan
sekolah tertentu. Ini semata-mata contoh yang dalam penerapannya di lapangan harus
diadakan adaptasi (bukan adopsi) sesuai dengan konteks sekolah yang bersangkutan.
KURIKULUM SMP .
Contoh KTSP yang dituangkan di sini adalah untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Bagi pelaksana pendidikan di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan diharap mengadakan adaptasi dari contoh itu.
Contoh dokumen KTSP yang memuat pendidikan budaya dan karakter bangsa diuraikan
secara lengkap dengan anak bab (I) Pendahuluan, (II) Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, dan
Tujuan Sekolah, (III) Struktur dan Muatan Kurikulum, dan (IV) Kalender Pendidikan.
LOGO
SEKOLAH/
DAERAH
SMP .
ALAMAT SEKOLAH
82
83
I. PENDAHULUAN
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai
1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah
sekolah.
2. Landasan Penyusunan KTSP
a. Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya
yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan,
potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
peserta didik.
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
b. Landasan Yuridis
Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:
x
dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan
ini
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pasal 36 ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
Satuan
pendidikan
merupakan
pusat
84
pengembangan
budaya.
KTSP
85
peserta didik. Pasal 38 ayat (2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter
bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
SMP/MTs./SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK,
atau
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
didik.
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan
merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
86
87
diarahkan
proses
pengembangan,
pembudayaan,
dan
sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri.
x Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
x Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
tanpa takut salah, dan demokratis.
x Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
x Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.
4. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
1. Tujuan Pendidikan
pelajaran.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
2. Visi
Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi
peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
3. Misi
x Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar
sekolah.
88
89
III.
Kelompok
Mata Pelajaran
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini.
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Kegiatan pembelajaran
bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan,
dan/atau teknologi informasi
dan komunikasi, serta muatan
lokal yang relevan.
Estetika
Jasmani, Olah
Raga, dan
Kesehatan.
Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Cakupan
Melalui
Kegiatan keagamaan,
pembelajaran
kewarganegaraan dan
pembinaan
kepribadian/akhlak mulia,
pembelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga
dan kesehatan, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler
Kegiatan keagamaan,
pembinaan
kepribadian/akhlak mulia,
pembelajaran
kewarganegaraan, bahasa,
seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler
90
Melalui
1. Struktur Kurikulum
Cakupan
91
Komponen
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran
2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
a. Mata Pelajaran Wajib
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
8. Seni Budaya
1) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam,
Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan:
x Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan
agamanya masing-masing;
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa
2. Agroindustri
3. Budidaya Tanaman
4. Bahasa Daerah
C. Pengembangan Diri
2*
2*
2*
1. Bimbingan Konseling
2. Kegiatan Ekstrakurikuler:
a. Kepramukaan
kesatuan.
Ruang lingkup:
d. Olahraga
e. Kerohanian
f.
g. Kebersihan
Jumlah
32
32
32
93
c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,
pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warganegara.
e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
3) Bahasa Indonesia
4) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
a) Kemampuan
berwacana,
yakni
kemampuan
memahami
dan/atau
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK.
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup:
Ruang lingkup:
a) Mendengarkan
a) Bilangan
b) Berbicara
b) Aljabar
c) Membaca
d) Menulis
95
Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni
peran.
Ruang lingkup:
9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan:
Menanamkan
hidup
sehat,
meningkatkan
kebugaran
dan
Ruang lingkup;
Tujuan:
Memberikan
kebiasaan
sosiokultural
masyarakat
yang
majemuk,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
Ruang lingkup:
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c) Sistem Sosial dan Budaya
d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.
8) Seni Budaya
10) Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.
Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi
yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Ruang lingkup:
a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya.
b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
96
Ruang lingkup:
a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.
97
b. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap
Pelaksanaan
x Individual
x Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke
kelas
Ekstrakurikuler
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Kepramukaan
PMR
UKS
KIR
Olah raga
Kerohaniaan
Seni budaya/sanggar seni
Kesehatan reproduksi remaja
Latihan dasar kepemimpinan
Alokasi Waktu
VII
1.
2.
Agroindustri
3.
Budidaya Tanaman
4.
Bahasa Daerah
VIII
IX
2
2
Kegiatan
Contoh
x Piket kelas
x Ibadah
x Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
di kelas
x Bakti sosial
Spontan, adalah
kegiatan tidak
terjadwal dalam
kejadian khusus
x
x
x
x
x
x
Keteladanan, adalah
kegiatan dalam
bentuk perilaku
sehari-hari
x
x
x
x
x
x
c. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
98
99
Kegiatan
Contoh
x Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
x Mendahulukan kesempatan kepada orang
tua
x Penugasan peserta didik secara bergilir
x Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
x Memberi salam ketika bertemu
x Berpakaian rapi dan bersih
x Menepati janji
x Memberikan penghargaan kepada orang
yang berprestasi
x Berperilaku santun
x Pengendalian diri yang baik
x Memuji pada orang yang jujur
x Mengakui kebenaran orang lain
x Mengakui kesalahan diri sendiri
x Berani mengambil keputusan
x Berani berkata benar
x Melindungi kaum yang lemah
x Membantu kaum yang fakir
x Sabar mendengarkan orang lain
x Mengunjungi teman yang sakit
x Membela kehormatan bangsa
x Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
x Antri
x Mendamaikan
B. Kegiatan
Ekstrakurikuler:
1. Kepramukaan
3. KIR
4. Olahraga
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri
A. Bimbingan Konseling
(BK)
Nilai-nilai yang
ditanamkan
x Kemandirian
x Percaya diri
x Kerja sama
x Demokratis
x Peduli sosial
x Komunikatif
x Jujur
100
Nilai-nilai yang
ditanamkan
Strategi
x Pembentukan
karakter atau
kepribadian
5. Kerohanian
x Pemberian motivasi
Demokratis
Disiplin
Kerja sama
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Cinta damai
Kerja keras
Peduli sosial
Toleransi
Disiplin
Komunikatif
x Latihan terprogram
(kepemimpinan,
berorganisasi)
Latihan
terprogram
Komunikatif
Pembinaan rutin
Kerja keras
Mengikuti
perlombaan
Senang membaca
Menghargai prestasi
Pameran atau
pekan ilmiah
Jujur
Publikasi ilmiah
secara internal
Sportifitas
Menghargai prestasi
Kerja keras
Cinta damai
Disiplin
Melalui latihan
rutin (antara lain:
bola voli, basket,
tenis meja,
badminton,
pencak silat,
outbond)
Jujur
Perlombaan olah
raga
Religius
Beribadah rutin
Rasa kebangsaan
Peringatan hari
besar agama
Kegiatan
keagamaan
Disiplin
Latihan rutin
Jujur
Peduli budaya
Mengikuti vokal
grup
x Bimbingan karier
6. Seni budaya/Sanggar
seni
Strategi
101
Nilai-nilai yang
ditanamkan
7. Kesehatan reproduksi
remaja
8. Kepemimpinan
9. Festival sekolah
Peduli sosial
Strategi
Semangat
kebangsaan
Berkompetisi
internal dan
eksternal
Pagelaran seni
Kebersihan
Kesehatan
Tanggung jawab
Kegiatan rutin
pada waktu hari
jumat
Tanggung jawab
Kegiatan OSIS
Keberanian
Kepramukaan
Tekun
Sportivitas
Kegiatan
kerohanian
Disiplin
Kegiatan KIR
Mandiri
Kegiatan PMR
perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Demokratis
Cinta damai
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang
Peduli lingkungan
kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu
Peduli sosial
Keteladanan
kompleks.
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
Kerja sama
Kreativitas
Pasar seni
Etos kerja
Tanggung jawab
Pagelaran seni
atau musik
kepemimpinan
Kerja sama
Pameran karya
ilmiah
Bazaar
Pasar murah
Karya seni
102
dan
personalia
sekolah
dalam
merencanakan,
melaksanakan,
dan
103
ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
Kelas
Satu jam
pembelajaran
tatap muka
(menit)
Jumlah
jampel/
minggu
Minggu
efektif
per
tahun
Waktu
pembelajaran
per tahun
(jampel)
Jumlah
jam per
tahun (@
60 menit)
VII, VIII,
IX
40
36
34
1360
906
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat
memberikan
kesimpulannya/pertimbangan
yang
dinyatakan
dalam
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima
BT
puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di
MT
MB
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok
yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
MK
f. Ketuntasan Belajar
konsisten)
Pengaturan beban belajar di SMP ini dengan sistem paket yang didasarkan pada
struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu
Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
104
105
Penetapan KKM
1.
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM
Komponen
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
75
77
80
2. Pendidikan Kewarganegaraan
75
77
80
3. Bahasa Indonesia
75
77
80
4. Bahasa Inggris
75
77
80
5. Matematika
75
77
80
75
77
80
75
77
80
8. Seni Budaya
75
77
80
75
77
80
75
77
80
Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa
77
2. Agroindustri
80
3. Budidaya Tanaman
75
4. Bahasa Daerah
75
C. Pengembangan Diri
1) Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) telah menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun
pelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata
1. BK
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler:
a. Pramuka
c) jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari 48 hari
per tahun.
c. Olahraga
2) Kelulusan
d. Kerohanian
e. Senibudaya/Sanggar seni
ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai
ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan
pengayaan.
106
107
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
Oktober
Kegiatan
Upacara
Kegiatan belajar mengajar
07.00 - 07.30
07.30 - 14.25
Selasa
07.00 - 14.20
Rabu
07.00 - 14.20
Kamis
07.00 - 14.20
Jumat
07.00 - 11.45
11.45 -
Sabtu
Ekstra kurikuler
08.00 - 12.00
Desember
Juli
23 Pembagian rapor
25 Merayakan Hari Raya Natal
26 sd 30 Libur akhir semester
31 Merayakan Hari Raya Idul Adha,
Shalat Ied, menyembelih kurban,
membagikam daging kurban kepada
mustahiq
Hari Belajar
Efektif
10
Januari
2 sd 6 Libur akhir semester
20 Tahun Baru Hijrah
- Karnaval
21 Hari raya Nyepi
Februari
Maret
16
13 Wafatnya Isa Almasih
23
108
29
31 Memperingati Maulid Nabi Muhammad
SAW
27
14 Merayakan Imlek
- Membuat lampion
- Kreatifitas mengolah kue keranjang
25
September
20
1 Tahun Baru masehi
Agustus
13
11 s/d 16 Ulangan akhir semester
25
10 Memperingati hari pahlawan
- Membaca sajak
- Ziarah ke Taman Makam Pahlawan
- Lomba esai tentang kepahlawanan di
majalah dinding
- Lomba pidato
Waktu
Senin
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah
Hari
Hari Belajar
Efektif
15
17 sd 23
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
kalender tersebut secara rinci.
Kegiatan
109
Kegiatan
Mei
Hari Belajar
Efektif
15
PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
7 sd 9 Ujian Sekolah
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian
21 sd 23 Ujian Nasional
kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan
18
damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
30 Pembagian rapor
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Hari Belajar Efektif Semester II = 131 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 21 minggu
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
belajar efektif).
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
Catatan : Semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP), seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilainilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran
nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu
pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan,
keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
110
111
Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah
yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.
Pedoman yang ada ini pada intinya merupakan produk Program Kerja 100 hari Kabinet
Indonesia Bersatu II. Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring
dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan
budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan
peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya
dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan
kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai pencerminan
bangsa yang besar.
112