Anda di halaman 1dari 62

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

C. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

D. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

E. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN


KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA
PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA
SEKOLAH
A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa

11

B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter


Bangsa

14

C. Pengembangan Proses Pembelajaran

19

D. Penilaian Hasil Belajar

22

E. Indikator Sekolah dan Kelas

23

BAB III : PETA NILAI DAN INDIKATOR


A. Nilai, Jenjang Kelas, dan Indikator

31

B. Peta Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Berdasarkan Mata Pelajaran

41

C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Nilai, dan Indikator


Mata Pelajaran

48

BAB IV : INTEGRASI NILAI-NILAI BUDAYA DAN KARAKTER


BANGSA KE DALAM DOKUMEN KTSP
PENUTUP

81
101

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT serta dukungan dan partisipasi berbagai pihak
akhirnya Naskah Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah rampung.
Naskah ini merupakan salah satu hasil dari program 100 hari yang diamanahkan kepada
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional Kabinet Bersatu II.
Kebijakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dicanangkan berdasarkan masukan
dari Masyarakat, pengembangan telah dilakukan bersama oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan dan beberapa Unit Utama di lingkungan Kementrian Pendidikan Nasional
serta kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Upaya yang telah dilakukan
masyarakat dan lembaga terkait berupa pemikiran tentang pendidikan nilai, moral, dan
karakter bangsa telah dikembangkan dan dilaksanakan dalam skala yang manageable
sesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan dukungan kebijakan pemerintah. Pada saat
sekarang, kebijakan pemerintah merupakan bukan saja dukungan tetapi juga unsur yang
berperan aktif dalam pengembangan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan kajian terhadap masukan dari masyarakat baik melalui media massa, seminar,
sarasehan, kajian literatur, maupun upaya langsung dalam melaksanakan pendidikan nilai,
moral, budaya, dan karakter, Badan Penelitian dan Pengembangan menyusun naskah
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Pikiran tentang Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa yang tercantum dalam naskah yang ada di hadapan para pendidik dan peminat
pendidikan ini merupakan pikiran yang bersifat praktis dan dapat dilaksanakan dalam
suasana pendidikan yang ada di sekolah pada saat sekarang. Meskipun demikian,
pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa memerlukan berbagai perubahan
dalam pelaksanaan proses pendidikan yang terjadi di sekolah pada saat sekarang.
Perubahan yang diperlukan tidak mengubah kurikulum yang berlaku tetapi menghendaki
sikap baru dan keterampilan baru dari para guru, kepala sekolah dan konselor sekolah.
Sikap dan keterampilan baru tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi (condito
sine qua non) untuk keberhasilan implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Perubahan sikap dan penguasaan keterampilan yang dipersyaratkan tersebut hanya dapat
dikembangkan melalui pendidikan dalam jabatan yang berfokus, berkelanjutan, dan
sistemik.
Karakter sebagai suatu moral excellence atau akhlak dibangun di atas berbagia kebajikan
(virtues) yang pada gilirannya hanya memilikimakna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang
berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki
warga Negara Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu
kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilainilai mendasari suatu kebijakan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga Negara.
Berbeda dari materi ajar yang bersifat mastery, sebagaimana halnya suatu performance
content suatu kompetensi, materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bersifat
developmental. Perbedaan hakekat kedua kelompok materi tersebut menghendaki
perbedaan perlakuan dalam proses pendidikan. Materi pendidikan yang bersifat
developmental menghendaki proses pendidikan yang cukup panjang dan bersifat saling
menguat (reinforce) antara kegiatan belajar dengan kegiatan belajar lainnya, antara proses
belajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah.

ii

Disamping persamaan dalam kelompok, materi belajar ranah pengetahuan (cognitive) yang
dalam satu kelompok developmental dengan nilai, antara keduanya terdapat perbedaan
yang mendasar dalam perencanaan pada dokumen kurikulum (KTSP), silabus, RPP, dan
proses belajar. Materi belajar ranah pengetahuan dapat dijadikan pokok bahasan sedangkan
materi nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa tidak dapat dijadikan pokok
bahasan karena mengandung resiko akan menjadi materi yang bersifat kognitif. Oleh
karena itu, dalam pengembangan materi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sikap
menyukai, ingin memiliki, dan mau menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bagi
tindakan dalam perilaku kehidupan peserta didik sehari-hari merupakan persyaratan awal
yang mutlak untuk keberhasilan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Proses Pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses
belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh
peserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya dan
menjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) maka
posisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajar
aktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan.
Selain sebagai pedoman untuk pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
naskah ini dilengkapi juga dengan indikator sekolah dan indikator kelas yang dianggap
kondusif dalam penerapan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Kepada guru, kepala
sekolah, konselor sekolah dan pengawas dapat menggunakan indikator tersebut sebagai
pedoman dalam mengembangkan dan menilai budaya sekolah yang kondusif untuk
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.
Semoga naskah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru, kepala sekolah, konselor
sekolah, pengawas dan pihak lain yang terkait.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
berpartisipasi dalam penyusunan naskah ini. Kami doakan semoga semua dukungan dan
partisipasi berupa pikiran, tenaga, waktu dan materi bernilai ibadah di sisi Tuhan Yang
Maha Kuasa. Amin.

Jakarta, Januari 2010


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Prof. Dr. H. Mansyur Ramly

iii

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN


KARAKTER BANGSA

Pengarah:
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
Kepala Pusat Kurikulum

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Sorotan
itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media
cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa,

Penanggung Jawab Kegiatan:

para pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat

Erry Utomo, Ph.D

sosial berbicara mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum

Wakil Penanggung Jawab Kegiatan:


Drs. Sutjipto, M.Pd.

Tim Penulis Naskah:


Ketua:
Prof. Dr. Said Hamid Hasan

Anggota:
Prof. Dr. Abdul Aziz Wahab
Prof. Dr. Yoyok Mulyana
Drs. M. Hamka, M.Ed
Drs. Kurniawan, M.Ed

seminar, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang
muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan,
perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupn politik yang tidak
produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar,
dan di berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian diajukan seperti
peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan hukum yang
lebih kuat.
Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak mengurangi,
masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif

karena pendidikan

Drs. Zulfikrie Anas, M.Ed

membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat

Dra. Lili Nurlaili, M.Ed

preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda

Dra. Maria Listiyanti

bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab

Drs. Jarwadi, M.Pd


Dra. Maria Chatarina
Drs. Heni Waluyo, M.Pd
Drs. Sapto Aji Wirantho
Dra. Suci Paresti, M.Ed
Drs. A. Buchori Ismail

berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari
pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki
daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education). Oleh
karena itu, sudah seharusnya kurikulum, saat ini, memberikan perhatian yang lebih

Sekretaris Kegiatan:

besar pada pendidikan budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa

Erlina Indarti, ST

sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat, ahli pendidikan,


para pemerhati pendidikan dan anggota masyarakat lainnya di berbagai media massa,

iv

seminar, dan sarasehan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada

Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter b21angsa

awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat yang kuat akan

perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.

pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi jika dikaji, bahwa kebutuhan itu,

Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan digunakan dalam

secara imperatif, adalah sebagai kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam

mengembangkan pedoman ini. Guru-guru Antropologi, Pendidikan Kewarganegaraan,

Tujuan Pendidikan Nasional.

dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok bahasan dalam mata

Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa telah pula
menjadi kepedulian pemerintah. Berbagai upaya pengembangan pendidikan budaya

pelajaran terkait, tetap memiliki kebebasan sepenuhnya membahas dan berargumentasi


mengenai istilah-istilah tersebut secara akademik.

dan karakter bangsa telah dilakukan di berbagai direktorat dan bagian di berbagai

Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan

lembaga pemerintah, terutama di berbagai unit Kementrian Pendidikan Nasional.

keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,

Upaya pengembangan itu berkenaan dengan berbagai jenjang dan jalur pendidikan

norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan

walaupun sifatnya belum menyeluruh. Keinginan masyarakat dan kepedulian

lingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan

pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa, akhirnya berakumulasi

dalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem

pada kebijakan pemerintah mengenai pendidikan budaya dan karakter bangsa dan

kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagai

menjadi salah satu program unggulan pemerintah, paling tidak untuk masa 5 (lima)

makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan;

tahun mendatang. Pedoman sekolah ini adalah rancangan operasionalisasi kebijakan

akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusia

pemerintah dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telah
dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembang

B. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu,


teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan

Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang

keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke

harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU

arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.

Sisdiknas menyebutkan,

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka


mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan nasional itu
merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional
menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas
sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan
hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkan
karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter
bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang.
Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka
pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakter

bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan
peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.
Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dan
karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik
budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

C. Landasan Pedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik
secara optimal. Usaha sadar itu tidak boleh dilepaskan dari lingkungan peserta didik
berada, terutama dari lingkungan budayanya, karena peserta didik hidup tak terpishkan
dalam lingkungannya dan bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah budayanya.
Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip itu akan menyebabkan peserta didik

Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan

tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi, maka mereka tidak akan

potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa

mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang asing dalam lingkungan

dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat


dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh
pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh

budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia
menjadi orang yang tidak menyukai budayanya.

karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi

Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang, dimulai dari

generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk

budaya di lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa) berkembang ke lingkungan

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam

yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal yang dianut oleh

proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik

ummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat maka dia

mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatan

tidak mengenal dengan baik budaya bangsa dan dia tidak mengenal dirinya sebagai

nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan

anggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian, dia sangat rentan terhadap pengaruh

kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa

budaya luar dan bahkan cenderung untuk menerima budaya luar tanpa proses

yang bermartabat.

pertimbangan (valueing). Kecenderungan itu terjadi karena dia tidak memiliki norma

Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan yang telah


dikemukakan di atas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai

dan nilai budaya nasionalnya yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
pertimbangan (valueing).

pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri

Semakin kuat seseorang memiliki dasar pertimbangan, semakin kuat pula

peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya,

kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang baik. Pada

menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota


masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif .

titik kulminasinya, norma dan nilai budaya secara kolektif pada tingkat makro akan
menjadi norma dan nilai budaya bangsa. Dengan demikian, peserta didik akan menjadi

Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat

warga negara Indonesia yang memiliki wawasan, cara berpikir, cara bertindak, dan

strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.

cara menyelesaikan masalah sesuai dengan norma dan nilai ciri ke-Indonesiaannya.

Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang

Hal ini sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas,

sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, aturan

karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah,

dasar yang mengatur pendidikan nasional

melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya

memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan keseluruhan potensi diri

sekolah.

seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa.


4

(UUD 1945 dan UU Sisdiknas) sudah

Pendidikan adalah suatu proses enkulturasi, berfungsi mewariskan nilai-nilai dan


prestasi masa lalu ke generasi mendatang. Nilai-nilai dan prestasi itu merupakan
kebanggaan bangsa dan menjadikan bangsa itu dikenal oleh bangsa-bangsa lain. Selain

D. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

mewariskan, pendidikan juga memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai-nilai

1. pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi

budaya dan prestasi masa lalu itu menjadi nilai-nilai budaya bangsa yang sesuai dengan

berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang

kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta mengembangkan prestasi baru

mencerminkan budaya dan karakter bangsa;

yang menjadi karakter baru bangsa. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan karakter
bangsa merupakan inti dari suatu proses pendidikan.

pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan

Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu menghendaki
suatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata pelajaran yang ada
dalam

kurikulum

(kewarganegaraan,

sejarah,

2. perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam

geografi,

ekonomi,

3. penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

sosiologi,

antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA, matematika, agama, pendidikan jasmani dan
olahraga, seni, serta ketrampilan). Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa,
kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting.
Kesadaran tersebut hanya dapat terbangun dengan baik melalui sejarah yang
memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa diri bangsanya di masa lalu
yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu, pendidikan harus
membangun pula kesadaran, pengetahuan, wawasan, dan nilai berkenaan dengan
lingkungan tempat diri dan bangsanya hidup (geografi), nilai yang hidup di masyarakat
(antropologi), sistem sosial yang berlaku dan sedang berkembang (sosiologi), sistem
ketatanegaraan, pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/politik/ kewarganegaraan),
bahasa Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi,
dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan kurikulum berupa pengembangan nilainilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan karakter bangsa. Dengan

E. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:
1. mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2. mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa;
4. mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan; dan

terobosan kurikulum yang demikian, nilai dan karakter yang dikembangkan pada diri

5. mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang

peserta didik akan sangat kokoh dan memiliki dampak nyata dalam kehidupan diri,

aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan

masyarakat, bangsa, dan bahkan umat manusia.

yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pendidikan nilai-nilai atau
kebajikan yang menjadi nilai dasar budaya dan karakter bangsa. Kebajikan yang
menjadi atribut suatu karakter pada dasarnya adalah nilai. Oleh karena itu pendidikan
budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang
berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan

F. Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.

nilai-nilai yang terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.

1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,


kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama
dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada
nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan
kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat
pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa
Gambar 1. Baris berbaris (nilai disiplin)

bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik,
yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilainilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat
itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI

konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya
yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya
menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan


ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya


sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,


suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh


pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh


dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara


atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada


orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai
kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.

DESKRIPSI

NILAI
8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama


hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk


mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang


menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN


KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI
MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI,
DAN BUDAYA SEKOLAH

DESKRIPSI

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan


kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.

A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter


Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai
pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan
budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk


menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/
Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,


bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang


lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai


bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah


kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.

keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan


pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung-jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas


dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana Program
Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan
budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan
keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta
didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.
Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan

Catatan:
Sekolah dan guru dapat menambah atau pun mengurangi nilai-nilai tersebut sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah dan hakekat materi SK/KD dan
materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian, ada 5 nilai yang diharapkan
menjadi nilai minimal yang dikembangkan di setiap sekolah yaitu nyaman, jujur,
peduli, cerdas, dan tangguh/kerjakeras.

karakter bangsa.
1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari awal
peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses
tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung paling tidak
sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di
SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

10

11

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah;


mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan pengembangan nilai-nilai
melalui jalur-jalur itu:

MATA PELAJARAN

NILAI

PENGEMBANGAN DIRI
Gambar 4. Warung Kejujuran

BUDAYA SEKOLAH
Gambar 2. Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran yang

Nilai kejujuran dikembangkan dengan praktik langsung melalui


warung kejujuran, tidak diajarkan sebagai materi atau pokok
bahasan dalam mata pelajaran. Pembeli membayar sesuai dengan
harga yang ditentukan.

telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut ini.

NILAI
NILAI

MP 11
MP

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk mengembangkan

MP 22
MP

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru tidak perlu mengubah

MP 33
MP

pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu

MP 44
MP

untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Juga, guru tidak

MP 55
MP

harus mengembangkan proses belajar khusus untuk mengembangkan nilai. Suatu

MP
6
MP6

hal yang selalu harus diingat bahwa satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk

MP .n
MP
.n

Gambar 3. Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa melalui Setiap Mata Pelajaran

3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa materi nilai
budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai itu tidak
dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika mengajarkan

mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.


Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak
ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu
mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri
mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna
nilai itu.

suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran agama,

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan;

bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan,

prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa

seni, dan ketrampilan.

dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip tut wuri

12

13

handayani dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga
menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang
menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka
guru menuntun peserta didik agar aktif. Hal ini dilakukan tanpa guru mengatakan
kepada peserta didik bahwa mereka harus aktif, tapi guru merencanakan kegiatan

1. Program Pengembangan Diri


Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan
budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan
sehari-hari sekolah, yaitu melalui hal-hal berikut.
a. Kegiatan rutin sekolah

belajar yang menyebabkan peserta didik aktif merumuskan pertanyaan, mencari

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus

sumber informasi, dan mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi

menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari

yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil

besar kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan

rekonstruksi atau proses pengembangan nilai, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan

lain-lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama setiap

karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas,

dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan selesai pelajaran,

sekolah, dan tugas-tugas di luar sekolah.

mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan, atau teman.

Gambar 5. Pembelajaran Aktif

B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Gambar 6. Membersihkan Kelas

Gambar 7. Upacara Bendera

b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu

Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh

juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan

kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai

yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik

suatu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam kurikulum melalui hal-hal berikut

yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya

ini.

perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus
14

15

melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang
tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah tidak pada tempatnya,
berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku
tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak
baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi,
menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian,
berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

Gambar 9. Menolong teman yang terluka (nilai kasih sayang)

d. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa
maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah
harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
diinginkan. Misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai
tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan
teratur.
Gambar 8. Nilai cinta damai

c. Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain
dalam memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru
dan tenaga kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik berperilaku
dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka guru
dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan utama
memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu.
Misalnya, berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur
kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga
Gambar 10. Pengkondisian suasana sekolah yang bersih didukung oleh fasilitas
yang memadai.

kebersihan.

16

17

2. Pengintegrasian dalam mata pelajaran

3. Budaya Sekolah

Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa diintegrasikan

Budaya sekolah cakupannya sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan,

dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut

hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses

dicantumkan dalam silabus dan RPP. Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus

mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antarkomponen di

ditempuh melalui cara-cara berikut ini:


a. mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar
Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;

sekolah. Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik
berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya,
pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat
sekolah.

Interaksi internal kelompok dan antarkelompok terikat oleh berbagai

aturan, norma, moral serta etika bersama yang berlaku di suatu sekolah.

b. menggunakan tabel 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD

Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian

dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;

sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggung jawab merupakan

c. mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1 itu ke

nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.


Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam

dalam silabus;
d. mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP;
e. mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi

budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru,


konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan
menggunakan fasilitas sekolah.

nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan


f. memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan
untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku.

Gambar 12. Budaya bersih

C. Pengembangan Proses Pembelajaran


Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses
Gambar 11. Guru mengintegrasikan nilai dalam mata pelajaran

18

belajar peserta didik secara aktif dan berpusat pada anak; dilakukan melalui berbagai
kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

19

1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang

budaya dan karakter bangsa, lomba membuat tulisan, lomba mengarang lagu,

sedemikian rupa. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah

melakukan wawancara kepada tokoh yang berkaitan dengan budaya dan karakter

kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan

bangsa, mengundang berbagai narasumber untuk berdiskusi, gelar wicara, atau

belajar khusus untuk mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan

berceramah yang berhubungan dengan budaya dan karakter bangsa.

karakter bangsa. Meskipun demikian, untuk pengembangan nilai-nilai tertentu

seperti kerja keras, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, dan gemar membaca dapat melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan
guru. Untuk pegembangan beberapa nilai lain seperti peduli sosial, peduli
lingkungan, rasa ingin tahu, dan kreatif memerlukan upaya pengkondisian sehingga
peserta

didik

memiliki

kesempatan

untuk

memunculkan

perilaku

yang

menunjukkan nilai-nilai itu.

Gambar 14. Pagelaran seni

3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh
seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran,
dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik. Misalnya, kunjungan ke tempattempat yang menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, menumbuhkan semangat
kebangsaan, melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian
dan kesetiakawanan sosial (membantu mereka yang tertimpa musibah banjir,
Gambar 13. Gemar membaca

memperbaiki atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu membersihkan


atau mengatur barang di tempat ibadah tertentu).

2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik, guru,
kepala sekolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu, direncanakan sejak awal
tahun pelajaran, dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan seharihari sebagai bagian dari budaya sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan
ke dalam program sekolah adalah lomba vocal group antarkelas tentang lagu-lagu
bertema cinta tanah air, pagelaran seni, lomba pidato bertema budaya dan karakter
bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter bangsa, lomba olah raga
antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran hasil karya peserta didik bertema
budaya dan karakter bangsa, pameran foto hasil karya peserta didik bertema

20

Gambar 15. Kesetiakawanan sosial

21

D. Penilaian Hasil Belajar

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat

Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator.
Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester dirumuskan dengan
mengatakan dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang dilihat,
diamati, dipelajari, atau dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara)
apakah yang dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya.
Mungkin saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga
dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang dinyatakan
itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan
umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan perasaan
umum teman sekelasnya.

memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator atau


bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di
sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya
perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) selalu dapat digunakan
guru. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau
kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai
yang dimilikinya. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya
terhadap upaya menolong pemalas, memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku


yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Pernyataan kualitatif di atas dapat digunakan ketika guru melakukan asesmen pada
setiap kegiatan belajar sehingga guru memperoleh profile peserta didik dalam satu
semester tentang nilai terkait (jujur, kerja keras, peduli, cerdas, dan sebagainya). Guru
dapat pula menggunakan BT, MT, MB atau MK tersebut dalam rapor.

hal-hal lain yang bersifat bukan kontroversial sampai kepada hal yang dapat

Posisi nilai yang dimiliki peserta didik adalah posisi seorang peserta didik di akhir

mengundang konflik pada dirinya.

semester, bukan hasil tambah atau akumulasi berbagai kesempatan/tindakan penilaian


selama satu semester tersebut. Jadi, apabila pada awal semester seorang peserta didik
masih dalam status BT sedangkan pada penilaian di akhir emester yang bersangkutan
sudah berada pada MB maka untuk rapor digunakan MB. Ini membedakan penilaian
hasil belajar pengetahuan dengan nilai dan ketrampilan.

E. Indikator Sekolah dan Kelas


Ada 2 (dua) jenis indikator yang dikembangkan dalam pedoman ini. Pertama,
indikator untuk sekolah dan kelas. Kedua, indikator untuk mata pelajaran. Indikator
sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru, dan
personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah
Gambar 16. Melakukan observasi

22

sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini

23

didik terhadap tugas dan pertanyaan guru, serta tulisan peserta didik dalam laporan

Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa

bersifat progresif. Artinya, perilaku tersebut berkembang semakin kompleks antara

satu jenjang kelas ke jenjang kelas di atasnya ( 1-3; 4-6; 7-9; 10-12), dan bahkan

dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa

lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih

kompleks. Misalkan,membagi makanan kepada teman sebagai indikator kepedulian

sosial pada jenjang kelas 1 3. Guru dapat mengembangkannya menjadi membagi

makanan, membagi pensil, membagi buku, dan sebagainya.

Indikator berfungsi bagi guru sebagai kriteria untuk memberikan pertimbangan

tentang perilaku untuk nilai tertentu telah menjadi perilaku yang dimiliki peserta didik.

Untuk mengetahui bahwa suatu sekolah itu telah melaksanakan pembelajaran yang

mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator sekolah dan

kelas antara lain seperti berikut ini.

24
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama, suku,
etnis,pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya

3. Toleransi

25

25

Menghargai dan memberikan


perlakuan yang sama terhadap
seluruh warga sekolah tanpa
membedakan suku, agama, ras,
golongan, status sosial, status
ekonomi, dan kemampuan khas.
Memberikan perlakuan yang sama
terhadap stakeholder tanpa
membedakan suku, agama, ras,
golongan, status sosial, dan status
ekonomi.

Menyediakan fasilitas tempat temuan


barang hilang.
Tranparansi laporan keuangan dan
penilaian sekolah secara berkala.
Menyediakan kantin kejujuran.
Menyediakan kotak saran dan
pengaduan.
Larangan membawa fasilitas
komunikasi pada saat ulangan atau
ujian.

Perilaku yang didasarkan pada


upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.

2. Jujur

tindakan di sekolah, tanya jawab dengan peserta didik, jawaban yang diberikan peserta

Sikap dan perilaku yang patuh Merayakan hari-hari besar


dalam melaksanakan ajaran agama
keagamaan.
yang dianutnya, toleran terhadap Memiliki fasilitas yang dapat
pelaksanaan ibadah agama lain,
digunakan untuk beribadah.
serta hidup rukun dengan pemeluk Memberikan kesempatan kepada
agama lain.
semua peserta didik untuk
melaksanakan ibadah.

dapat diamati melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu
Memberikan pelayanan yang
sama terhadap seluruh warga
kelas tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, status
sosial, dan status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap
anak berkebutuhan khusus.
Bekerja dalam kelompok yang
berbeda.

Menyediakan fasilitas tempat


temuan barang hilang.
Tempat pengumuman barang
temuan atau hilang.
Tranparansi laporan keuangan
dan penilaian kelas secara
berkala.
Larangan menyontek.

Berdoa sebelum dan sesudah


pelajaran.
Memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik untuk
melaksanakan ibadah.

INDIKATOR KELAS

Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku peserta didik di kelas dan sekolah yang

INDIKATOR SEKOLAH

peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.

DESKRIPSI

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA

sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang

1. Religius

NILAI

dan pekerjaan rumah.

INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM

berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah

26
27

Cara berpikir, bertindak, dan Melakukan upacara rutin sekolah.


berwawasan yang menempatkan Melakukan upacara hari-hari besar
kepentingan bangsa dan negara di
nasional.
atas
kepentingan
diri
dan Menyelenggarakan peringatan hari
kelompoknya.
kepahlawanan nasional.
Memiliki program melakukan
kunjungan ke tempat bersejarah.
Mengikuti lomba pada hari besar
nasional.
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat Menggunakan produk buatan dalam
yang
menunjukkan
kesetiaan,
negeri.
kepedulian, dan penghargaan yang Menggunakan bahasa Indonesia yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan
baik dan benar.

10. Semangat
Kebangsaan

11. Cinta Tanah


Air

27

Sikap dan tindakan yang selalu Menyediakan media komunikasi atau


berupaya untuk mengetahui lebih
informasi (media cetak atau media
mendalam dan meluas dari sesuatu
elektronik) untuk berekspresi bagi
yang dipelajari, dilihat, dan
warga sekolah.
didengar.
Memfasilitasi warga sekolah untuk
bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya.

9. Rasa Ingin
Tahu

Melibatkan warga sekolah dalam


setiap pengambilan keputusan.
Menciptakan suasana sekolah yang
menerima perbedaan.
Pemilihan kepengurusan OSIS secara
terbuka.

INDIKATOR SEKOLAH
Cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang
lain.

26

Menciptakan situasi sekolah yang


membangun kemandirian peserta didik.

8. Demokratis

DESKRIPSI

Sikap dan prilaku yang tidak mudah


tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.

7. Mandiri

NILAI

Berpikir dan melakukan sesuatu


untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah
dimiliki.

6. Kreatif

Menciptakan situasi yang


menumbuhkan daya berpikir dan
bertindak kreatif.

Perilaku yang menunjukkan upaya Menciptakan suasana kompetisi yang


sungguh-sungguh dalam mengatasi
sehat.
berbagai hambatan belajar, tugas Menciptakan suasana sekolah yang
dan menyelesaikan tugas dengan
menantang dan memacu untuk
sebaik-baiknya.
bekerja keras.
Memiliki pajangan tentang slogan
atau motto tentang kerja.

5. Kerja Keras

INDIKATOR SEKOLAH

Tindakan
yang
menunjukkan Memiliki catatan kehadiran.
perilaku tertib dan patuh pada Memberikan penghargaan kepada
berbagai ketentuan dan peraturan.
warga sekolah yang disiplin.
Memiliki tata tertib sekolah.
Membiasakan warga sekolah untuk
berdisiplin.
Menegakkan aturan dengan
memberikan sanksi secara adil bagi
pelanggar tata tertib sekolah.
Menyediakan peralatan praktik
sesuai program studi keahlian
(SMK).

DESKRIPSI

4. Disiplin

NILAI

Memajangkan: foto presiden dan


wakil presiden, bendera negara,
lambang negara, peta Indonesia,
gambar kehidupan masyarakat

Bekerja sama dengan teman


sekelas yang berbeda suku,
etnis, status sosial-ekonomi.
Mendiskusikan hari-hari besar
nasional.

Menciptakan suasana kelas yang


mengundang rasa ingin tahu.
Eksplorasi lingkungan secara
terprogram.
Tersedia media komunikasi atau
informasi (media cetak atau
media elektronik).

Mengambil keputusan kelas


secara bersama melalui
musyawarah dan mufakat.
Pemilihan kepengurusan kelas
secara terbuka.
Seluruh produk kebijakan
melalui musyawarah dan
mufakat.
Mengimplementasikan modelmodel pembelajaran yang
dialogis dan interaktif.

INDIKATOR KELAS

Menciptakan suasana kelas yang


memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bekerja mandiri.

Menciptakan situasi belajar yang


bisa menumbuhkan daya pikir
dan bertindak kreatif.
Pemberian tugas yang
menantang munculnya karyakarya baru baik yang autentik
maupun modifikasi.

Menciptakan suasana kompetisi


yang sehat.
Menciptakan kondisi etos kerja,
pantang menyerah, dan daya
tahan belajar.
Mencipatakan suasana belajar
yang memacu daya tahan kerja.
Memiliki pajangan tentang
slogan atau motto tentang giat
bekerja dan belajar.

Membiasakan hadir tepat waktu.


Membiasakan mematuhi aturan.
Menggunakan pakaian praktik
sesuai dengan program studi
keahliannya (SMK).
Penyimpanan dan pengeluaran
alat dan bahan (sesuai program
studi keahlian) (SMK).

INDIKATOR KELAS

28
29

INDIKATOR SEKOLAH

17. Peduli Sosial

29

Pembiasaan memelihara kebersihan


dan kelestarian lingkungan sekolah.
Tersedia tempat pembuangan sampah
dan tempat cuci tangan.
Menyediakan kamar mandi dan air
bersih.
Pembiasaan hemat energi.
Membuat biopori di area sekolah.
Membangun saluran pembuangan air
limbah dengan baik.
Melakukan pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan anorganik.
Penugasan pembuatan kompos dari
sampah organik.
Penanganan limbah hasil praktik
(SMK).
Menyediakan peralatan kebersihan.
Membuat tandon penyimpanan air.
Memrogramkan cinta bersih
lingkungan.
Sikap dan tindakan yang selalu Memfasilitasi kegiatan bersifat
sosial.
ingin memberi bantuan pada orang
lain
dan
masyarakat
yang Melakukan aksi sosial.
membutuhkan.
Menyediakan fasilitas untuk
menyumbang.

Sikap dan tindakan yang selalu


berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam
yang sudah terjadi.

16. Peduli
Lingkungan

INDIKATOR SEKOLAH
Kebiasaan menyediakan waktu Program wajib baca.
untuk membaca berbagai bacaan Frekuensi kunjungan perpustakaan.
yang memberikan kebajikan bagi Menyediakan fasilitas dan suasana
dirinya.
menyenangkan untuk membaca.

28

15. Gemar
Membaca

DESKRIPSI

Sikap, perkataan, dan tindakan yang Menciptakan suasana sekolah dan


menyebabkan orang lain merasa
bekerja yang nyaman, tenteram, dan
senang dan aman atas kehadiran
harmonis.
dirinya
Membiasakan perilaku warga
sekolah yang anti kekerasan.
Membiasakan perilaku warga
sekolah yang tidak bias gender.
Perilaku seluruh warga sekolah yang
penuh kasih sayang.

14. Cinta Damai

NILAI

Tindakan yang memperlihatkan rasa


senang berbicara, bergaul, dan
bekerja sama dengan orang lain.

13. Bersahabat/
Komuniktif
Suasana sekolah yang memudahkan
terjadinya interaksi antarwarga
sekolah.
Berkomunikasi dengan bahasa yang
santun.
Saling menghargai dan menjaga
kehormatan.
Pergaulan dengan cinta kasih dan
rela berkorban.

Sikap dan tindakan yang mendorong Memberikan penghargaan atas hasil


dirinya untuk menghasilkan sesuatu
prestasi kepada warga sekolah.
yang berguna bagi masyarakat, Memajang tanda-tanda penghargaan
mengakui,
dan
menghormati
prestasi.
keberhasilan orang lain.

fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan Menyediakan informasi (dari


sumber cetak, elektronik) tentang
politik bangsa.
kekayaan alam dan budaya
Indonesia.

DESKRIPSI

12. Menghargai
Prestasi

NILAI

Berempati kepada sesama teman


kelas.
Melakukan aksi sosial.
Membangun kerukunan warga
kelas.

Memelihara lingkungan kelas.


Tersedia tempat pembuangan
sampah di dalam kelas.
Pembiasaan hemat energi.
Memasang stiker perintah
mematikan lampu dan menutup
kran air pada setiap ruangan
apabila selesai digunakan
(SMK).

Daftar buku atau tulisan yang


dibaca peserta didik.
Frekuensi kunjungan
perpustakaan.
Saling tukar bacaan.
Pembelajaran yang memotivasi
anak menggunakan referensi.

INDIKATOR KELAS

Menciptakan suasana kelas yang


damai.
Membiasakan perilaku warga
sekolah yang anti kekerasan.
Pembelajaran yang tidak bias
gender.
Kekerabatan di kelas yang
penuh kasih sayang.

Pengaturan kelas yang


memudahkan terjadinya
interaksi peserta didik.
Pembelajaran yang dialogis.
Guru mendengarkan keluhankeluhan peserta didik.
Dalam berkomunikasi, guru
tidak menjaga jarak dengan
peserta didik.

Memberikan penghargaan atas


hasil karya peserta didik.
Memajang tanda-tanda
penghargaan prestasi.
Menciptakan suasana
pembelajaran untuk memotivasi
peserta didik berprestasi.

Indonesia.
Menggunakan produk buatan
dalam negeri.

INDIKATOR KELAS

Membuat laporan setiap kegiatan x Pelaksanaan tugas piket secara


yang dilakukan dalam bentuk lisan
teratur.
maupun tertulis.
x Peran serta aktif dalam kegiatan
Melakukan tugas tanpa disuruh.
sekolah.
Menunjukkan
prakarsa
untuk x Mengajukan usul pemecahan
mengatasi masalah dalam lingkup
masalah.
terdekat.
Menghindarkan kecurangan dalam
pelaksanaan tugas.

Bab III ini memuat nilai dan indikator minimal, peta nilai yang diidentifikasi untuk
sejumlah mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta keterkaitan
antara SK dan KD, nilai, dan indikator untuk setiap jenjang kelas yang digunakan dalam
pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Dalam pedoman ini ada 4
jenjang kelas yaitu SD (1-3, 4-6), SMP (7-9), SMA/SMK (10-12).

A. NILAI, JENJANG KELAS, DAN INDIKATOR


Tabel berikut menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator
untuk nilai itu. Indikator itu bersifat berkembang secara progresif. Artinya, perilaku
yang dirumuskan dalam indikator untuk jenjang kelas 1 - 3 lebih sederhana
30

dibandingkan perilaku untuk jenjang kelas 4 - 6. Bagi nilai yang sama, perilaku yang
dirumuskan dalam indikator untuk kelas 7
- 9 lebih kompleks dibandingkan untuk

Sikap dan perilaku seseorang untuk


melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

INDIKATOR KELAS
INDIKATOR SEKOLAH
DESKRIPSI

PETA NILAI DAN INDIKATOR

kelas 4 - 6, tetapi lebih sederhana


dibandingkan

kelas

10

12.

Misalnya, bagi nilai religius, indikator


mengenal dan mensyukuri tubuh dan
bagiannya sebagai ciptaan Tuhan melalui
cara merawatnya dengan baik untuk
kelas 1-3 lebih sederhana dibandingkan
indikator mengagumi sistem dan cara

18. Tanggung
jawab

Gambar 17. Indikator perilaku nilai-nilai


NILAI

untuk

kerja organ-organ tubuh manusia yang


sempurna

dalam

sinkronisasi

fungsi

organ untuk kelas 4-6 karena mengagumi sistem dan cara kerja organ lebih tinggi
dibandingkan mengenal dan mensyukuri tubuh dan bagian tubuh.

30

31

1. KETERKAITAN NILAI DAN INDIKATOR UNTUK SEKOLAH DASAR


INDIKATOR

NILAI
Religius:
Sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.

Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.

Toleransi:
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

1-3

4-6

Mengenal dan mensyukuri


tubuh dan bagiannya sebagai
ciptaan Tuhan melalui cara
merawatnya dengan baik.

Mengagumi sistem dan cara


kerja organ-organ tubuh
manusia yang sempurna
dalam sinkronisasi fungsi
organ.

Mengagumi kebesaran Tuhan


karena kelahirannya di dunia
dan hormat kepada
orangtuanya.

Bersyukur kepada Tuhan


karena memiliki keluarga
yang menyayanginya.

Mengagumi kekuasaan
Tuhan yang telah
menciptakan berbagai jenis
bahasa dan suku bangsa.

Merasakan kekuasaan Tuhan


yang telah menciptakan
berbagai keteraturan dalam
berbahasa.

Senang mengikuti aturan


kelas dan sekolah untuk
kepentingan hidup bersama.

Merasakan manfaat aturan


kelas dan sekolah sebagai
keperluan untuk hidup
bersama.

Senang bergaul dengan


teman sekelas dan satu
sekolah dengan berbagai
perbedaan yang telah
diciptakan-Nya.

Membantu teman yang


memerlukan bantuan sebagai
suatu ibadah atau kebajikan.

Tidak meniru jawaban teman


(menyontek) ketika ulangan
ataupun mengerjakan tugas
di kelas.

Tidak meniru pekerjaan


temannya dalam mengerjakan
tugas di rumah.

Menjawab pertanyaan guru


tentang sesuatu berdasarkan
yang diketahuinya.

Mengatakan dengan
sesungguhnya sesuatu yang
telah terjadi atau yang
dialaminya.

Mau bercerita tentang


kesulitan dirinya dalam
berteman.

Mau bercerita tentang


kesulitan menerima pendapat
temannya.

Menceritakan suatu kejadian


berdasarkan sesuatu yang
diketahuinya.

Mengemukakan pendapat
tentang sesuatu sesuai dengan
yang diyakininya.

Mau menyatakan tentang


ketidaknyaman suasana
belajar di kelas.

Mengemukakan
ketidaknyaman dirinya dalam
belajar di sekolah.

Tidak mengganggu teman


yang berlainan agama dalam
beribadah.

Menjaga hak teman yang


berbeda agama untuk
melaksanakan ajaran
agamanya.

Mau bertegur sapa dengan


teman yang berbeda
pendapat.

Menghargai pendapat yang


berbeda sebagai sesuatu yang
alami dan insani.

32

INDIKATOR

NILAI

Disiplin:
Tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.

Kerja keras:
Perilaku yang menunjukkan
upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas, dan
menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.

Kreatif:
Berpikir dan melakukan
sesuatu yang menghasilkan
cara atau hasil baru
berdasarkan sesuatu yang telah
dimiliki.

1-3

4-6

Membantu teman yang


mengalami kesulitan
walaupun be rbeda dalam
agama, suku, dan etnis.

Bekerja sama dengan teman


yang berbeda agama, suku,
dan etnis dalam kegiatankegiatan kelas dan sekolah.

Menerima pendapat teman


yang berbeda dari pendapat
dirinya.

Bersahabat dengan teman


yang berbeda pendapat.

Datang ke sekolah dan


masuk kelas pada waktunya.

Menyelesaikan tugas pada


waktunya.

Melaksanakan tugas-tugas
kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.

Saling menjaga dengan teman


agar semua tugas-tugas kelas
terlaksana dengan baik.

Duduk pada tempat yang


telah ditetapkan.

Selalu mengajak teman


menjaga ketertiban kelas.

Menaati peraturan sekolah


dan kelas.

Mengingatkan teman yang


melanggar peraturan dengan
kata-kata sopan dan tidak
menyinggung.

Berpakaian rapi.

Berpakaian sopan dan rapi.

Mematuhi aturan permainan.

Mematuhi aturan sekolah.

Mengerjakan semua tugas


kelas dengan sungguhsungguh.

Mengerjakaan tugas dengan


teliti dan rapi.

Mencari informasi dari


sumber di luar buku
pelajaran.

Mencari informasi dari


sumber-sumber di luar
sekolah.

Menyelesaikan PR pada
waktunya.

Mengerjakan tugas-tugas dari


guru pada waktunya.

Menggunakan sebagian besar


waktu di kelas untuk belajar.

Fokus pada tugas-tugas yang


diberikan guru di kelas.

Mencatat dengan sungguhsungguh sesuatu yang


ditugaskan guru.

Mencatat dengan sungguhsungguh sesuatu yang dibaca,


diamati, dan didengar untuk
kegiatan kelas.

Membuat suatu karya dari


bahan yang tersedia di kelas.

Membuat berbagai kalimat


baru dari sebuah kata.

Mengusulkan suatu kegiatan


baru di kelas.

Bertanya tentang sesuatu


yang berkenaan dengan
pelajaran tetapi di luar
cakupam materi pelajaran.

Menyatakan perasaannya
dalam gambar, seni, bentukbentuk komunikasi lisan dan
tulis.

Membuat karya tulis tentang


hal baru tapi terkait dengan
materi pelajaran.

33

INDIKATOR

NILAI

1-3

4-6

INDIKATOR

NILAI

1-3

4-6

Melakukan tindakantindakan untuk membuat


kelas menjadi sesuatu yang
nyaman.

Melakukan penghijauan atau


penyegaran halaman sekolah.

Mengakui persamaan hak


dan kewajiban antara dirinya
dan teman sebangsa dari
suku, etnis, budaya lain.

Bekerja sama dengan teman


dari suku, etnis, budaya lain
berdasarkan persamaan hak
dan kewajiban.

Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak
mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.

Melakukan sendiri tugas


kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.

Mencari sumber untuk


menyelesaikan tugas sekolah
tanpa bantuan pustakawan
sekolah.

Mengerjakan PR tanpa
meniru pekerjaan temannya.

Mengerjakan PR tanpa
meniru pekerjaan temannya.

Membaca buku-buku
mengenai suku bangsa dan
etnis yang berjuang bersama
dalam mempertahankan
kemerdekaan.

Menyadari bahwa setiap


perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dilakukan
bersama oleh berbagai suku,
etnis yang ada di Indonesia.

Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan
bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.

Menerima ketua kelas


terpilih berdasarkan suara
terbanyak.

Membiasakan diri
bermusyawarah dengan
teman-teman.

Mengagumi keunggulan
geografis dan kesuburan
tanah wilayah Indonesia.

Memberikan suara dalam


pemilihan di kelas dan
sekolah.

Menerima kekalahan dalam


pemilihan dengan ikhlas.

Mengagumi posisi geografis


wilayah Indonesia dalam
perhubungan laut dan udara
dengan negara lain.

Menyenangi keragaman
budaya dan seni di Indonesia.

Mengagumi kekayaan budaya


dan seni di Indonesia.

Mengemukakan pikiran
tentang teman-teman sekelas.

Mengemukakan pendapat
tentang teman yang jadi
pemimpinnya.

Menyenangi keragaman suku


bangsa dan bahasa daerah
yang dimiliki Indonesia.

Ikut membantu
melaksanakan program ketua
kelas.

Memberi kesempatan kepada


teman yang menjadi
pemimpinnya untuk bekerja.

Mengagumi keragaman suku,


etnis, dan bahasa sebagai
keunggulan yang hadir di
wilayah negara Indonesia.

Menerima arahan dari ketua


kelas, ketua kelompok
belajar, dan OSIS.

Melaksanakan kegiatan yang


dirancang oleh teman yang
menjadi pemimpinnya.

Mengagumi keragaman
hasil-hasil pertanian,
perikanan, flora, dan fauna
Indonesia.

Mengagumi sumbangan
produk pertanian, perikanan,
flora, dan fauna Indonesia
bagi dunia.

Bertanya kepada guru dan


teman tentang materi
pelajaran.

Bertanya atau membaca


sumber di luar buku teks
tentang materi yang terkait
dengan pelajaran.

Mengagumi kekayaan hutan


Indonesia.

Mengagumi peran hutan


Indonesia bagi dunia.

Mengagumi laut serta


perannya dalam kehidupan
bangsa Indonesia.

Mengagumi peran laut dan


hasil laut Indonesia bagi
bangsa-bangsa di dunia.

Bertanya kepada sesuatu


tentang gejala alam yang
baru terjadi.

Membaca atau mendiskusikan


gejala alam yang baru terjadi.

Mengerjakan tugas dari guru


dengan sebaik-baiknya.

Rajin belajar untuk


berprestasi tinggi.

Bertanya kepada guru


tentang sesuatu yang
didengar dari radio atau
televisi.

Bertanya tentang beberapa


peristiwa alam, sosial,
budaya, ekonomi, politik,
teknologi yang baru didengar.

Berlatih keras untuk


berprestasi dalam olah raga
dan kesenian.

Berlatih keras untuk menjadi


pemenang dalam berbagai
kegiatan olah raga dan
kesenian di sekolah.

Bertanya tentang berbagai


peristiwa yang dibaca dari
media cetak.

Bertanya tentang sesuatu


yang terkait dengan materi
pelajaran tetapi di luar yang
dibahas di kelas.

Hormat kepada sesuatu yang


sudah dilakukan guru, kepala
sekolah, dan personalia
sekolah lain.

Menghargai kerja keras guru,


kepala sekolah, dan
personalia lain.

Turut serta dalam upacara


peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan.

Turut serta dalam panitia


peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan.

Menceritakan prestasi yang


dicapai orang tua.

Menghargai upaya orang tua


untuk mengembangkan
berbagai potensi dirinya
melalui pendidikan dan
kegiatan lain.

Menggunakan bahasa
Indonesia ketika ada teman
dari suku lain.

Menggunakan bahasa
Indonesia ketika berbicara di
kelas.

Menghargai hasil kerja


pemimpin di masyarakat
sekitarnya.

Menyanyikan lagu Indonesia


Raya dan lagu-lagu wajib.

Menyanyikan lagu-lagu
perjuangan.

Menghargai hasil kerja


pemimpin dalam
menyejahterakan masyarakat
dan bangsa.

Mengagumi banyaknya
keragaman bahasa di
Indonesia.

Menyukai berbagai upacara


adat di nusantara.

Rasa ingin tahu:


Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan
didengar.

Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.

34

Cinta tanah air:


Cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa.

Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan menghormati
keberhasilan orang lain.

35

INDIKATOR

NILAI

Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang
memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.

1-3

4-6

Menghargai tradisi dan hasil


karya masyarakat di
sekitarnya.

Menghargai temuan-temuan
yang telah dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.

Bekerja sama dalam


kelompok di kelas.

Memberikan pendapat dalam


kerja kelompok di kelas.

Berbicara dengan teman


sekelas.

Memberi dan mendengarkan


pendapat dalam diskusi kelas.

Bergaul dengan teman


sekelas ketika istirahat.

Aktif dalam kegiatan sosial


dan budaya kelas.

Bergaul dengan teman lain


kelas.

Aktif dalam kegiatan


organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial
dan budaya sekolah.

Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan
yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas
kehadiran dirinya

Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi
dirinya.

Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan
masyarakat yang
membutuhkan.

Berbicara dengan guru,


kepala sekolah, dan
personalia sekolah lainnya.

Berbicara dengan guru,


kepala sekolah, dan
personalia sekolah lainnya.

Tidak menggunakan
kekuatan fisik dalam
berselisih dengan teman.

Mendamaikan teman yang


sedang berselisih.

Berbicara dengan kata-kata


yang tidak mengundang
amarah teman.

Menggunakan kata-kata yang


menyejukkan emosi teman
yang sedang marah.

Tidak mengambil barang


teman.

Ikut menjaga keamanan


barang-barang di kelas.

Mengucapkan salam atau


selamat pagi/siang/sore
ketika bertemu teman untuk
pertama kali pada hari itu.

Menjaga keselamatan teman


di kelas/sekolah dari
perbuatan jahil yang merusak.

Membaca buku atau tulisan


yang diwajibkan guru.

Membaca buku dan tulisan


yang terkait dengan mata
pelajaran.

Membaca buku-buku cerita


yang ada di perpustakaan
sekolah.

Mencari bahan bacaan dari


perpustakaan daerah.

Membaca koran atau majalah


dinding.

Membaca buku novel dan


cerita pendek.

Membaca buku yang ada di


rumah tentang flora, fauna,
dan alam.
Membagi makanan dengan
teman.

Membaca buku atau tulisan


tentang alam, sosial, budaya,
seni, dan teknologi.
Mengunjungi rumah yatim
dan orang jompo.

Berterima kasih kepada


petugas kebersihan sekolah.

Menghormati petugas-petugas
sekolah.

36

NILAI

Peduli lingkungan:
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam di
sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.

INDIKATOR
1-3
Meminjamkan alat kepada
teman yang tidak membawa
atau tidak punya.
Mengumpulkan uang dan
barang untuk korban bencana
alam.

4-6
Mmbantu teman yang sedang
memerlukan bantuan.
Menyumbang darah untuk
PMI.

Buang air besar dan air kecil


di WC.

Membersihkan WC.

Membuang sampah di
tempatnya.

Membersihkan tempat
sampah.

Membersihkan halaman
sekolah.

Membersihkan lingkungan
sekolah.

Tidak memetik bunga di


taman sekolah.

Memperindah kelas dan


sekolah dengan tanaman.

Tidak menginjak
rumput di taman sekolah.

Ikut memelihara taman di


halaman sekolah.

Menjaga kebersihan rumah

Ikut dalam kegiatan menjaga


kebersihan lingkungan

2. KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK


SMP - SMA
NILAI
Religius:
Sikap dan perilaku yang
patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama
lain.

INDIKATOR
7-9

10- 12

Mengagumi kebesaran Tuhan


melalui kemampuan manusia
dalam melakukan
sinkronisasi antara aspek
fisik dengan aspek kejiwaan.

Mensyukuri keunggulan
manusia sebagai makhluk
pencipta dan penguasa
dibandingkan makhluk lain

Mengagumi kebesaran Tuhan


karena kemampuan dirinya
untuk hidup sebagai anggota
masyarakat.

Bersyukur kepada Tuhan karena


menjadi warga bangsa
Indonesia.

Mengagumi kekuasaan
Tuhan yang telah
menciptakan berbagai alam
semesta.

Merasakan kekuasaan Tuhan


yang telah menciptakan
berbagai keteraturan di alam
semesta.

Mengagumi kebesaran Tuhan


karena adanya agama yang
menjadi sumber keteraturan
hidup masyarakat.

Merasakan kebesaran Tuhan


dengan keberagaman agama
yang ada di dunia.

Mengagumi kebesaran Tuhan


melalui berbagai pokok
bahasan dalam berbagai mata
pelajaran.

Mengagumi kebesaran Tuhan


melalui berbagai pokok bahasan
dalam berbagai mata pelajaran.

37

NILAI
Jujur:
Perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.

Toleransi:
Sikap dan tindakan yang
menghargai perbedaan
agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.

INDIKATOR
7-9

10- 12

Tidak menyontek ataupun


menjadi plagiat dalam
mengerjakan setiap tugas.

Melaksanakan tugas sesuai


dengan aturan akademik yang
berlaku di sekolah.

Mengemukakan pendapat
tanpa ragu tentang suatu
pokok diskusi.

Menyebutkan secara tegas


keunggulan dan kelemahan
suatu pokok bahasan.

Mengemukakan rasa senang


atau tidak senang terhadap
pelajaran.

Mau bercerita tentang


permasalahan dirinya dalam
menerima pendapat temannya.

Menyatakan sikap terhadap


suatu materi diskusi kelas.

Mengemukakan pendapat
tentang sesuatu sesuai dengan
yang diyakininya.

Membayar barang yang


dibeli di toko sekolah dengan
jujur.

Membayar barang yang dibeli


dengan jujur.

Mengembalikan barang yang


dipinjam atau ditemukan di
tempat umum.

Mengembalikan barang yang


dipinjam atau ditemukan di
tempat umum.

Tidak menggangu teman


yang berbeda pendapat.

Memberi kesempatan kepada


teman untuk berbeda pendapat.

Menghormati teman yang


berbeda adat-istiadatnya.

Bersahabat dengan teman lain


tanpa membedakan agama,
suku, dan etnis

Bersahabat dengan teman


dari kelas lain.

Mau mendengarkan pendapat


yang dikemukakan teman
tentang budayanya.
Mau menerima pendapat yang
berbeda dari teman sekelas.

Disiplin:
Tindakan yang
menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.

Selalu tertib dalam


melaksanakan tugas-tugas
kebersihan sekolah.

Selalu teliti dan tertib dalam


mengerjakan tugas.

Tertib dalam berbahasa lisan


dan tulis.

Tertib dalam menerapkan


kaidah-kaidah tata tulis dalam
sebuah tulisan.

Patuh dalam menjalankan


ketetapan-ketetapan
organisasi peserta didik.

Menaati peosedur kerja


laboratorium dan prosedur
pengamatan permasalahan
sosial.

Menaati aturan berbicara


yang ditentukan dalam
sebuah diskusi kelas.

Mematuhi jadwal belajar yang


telah ditetapkan sendiri.

Tertib dalam menerapkan


aturan penulisan untuk karya
tulis.

Tertib dalam menerapkan aturan


penulisan untuk karya tulis
ilmiah.

38

NILAI
Kerja keras:
Perilaku yang
menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas,
dan menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.

Kreatif:
Berpikir dan melakukan
sesuatu yang menghasilkan
cara atau hasil baru dari
yang telah dimiliki.

Mandiri:
Sikap dan prilaku yang
tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.

Demokratis:
Cara berpikir, bersikap,
dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.

Rasa ingin tahu:


Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya untuk
mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar.

INDIKATOR
7-9

10- 12

Mengerjakan semua tugas


kelas selesai dengan baik
pada waktu yang telah
ditetapkan.

Mengerjakaan tugas dengan


teliti dan rapi.

Tidak putus asa dalam


menghadapi kesulitan dalam
belajar.

Menggunakan waktu secara


efektif untuk menyelesaikan
tugas-tugas di kelas dan luar
kelas.

Selalu fokus pada pelajaran.

Selalu berusaha untuk mencari


informasi tentang materi
pelajaran dari berbagai sumber.

Mengajukan pendapat yang


berkenaan dengan suatu
pokok bahasan.

Mengajukan suatu pikiran baru


tentang suatu pokok bahasan.

Bertanya mengenai
penerapan suatu
hukum/teori/prinsip dari
materi lain ke materi yang
sedang dipelajari.

Menerapkan
hukum/teori/prinsip yang
sedang dipelajari dalam aspek
kehidupan masyarakat.

Melakukan sendiri tugas


kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.

Mencari sumber di perpustakaan


untuk menyelesaikan tugas
sekolah tanpa bantuan
pustakawan.

Mencari sendiri di kamus


terjemahan kata bahasa asing
untuk bahasa Indonesia atau
sebaliknya.

Menerjemahkan sendiri kalimat


bahasa Indonesia ke bahasa
asing atau sebaliknya.

Memilih ketua kelompok


berdasarkan suara terbanyak.

Membiasakan diri
bermusyawarah dengan temanteman.

Memberikan suara dalam


pemilihan di kelas dan
sekolah.

Menerima kekalahan dalam


pemilihan dengan ikhlas.

Mengemukakan pikiran
tentang teman-teman sekelas.

Mengemukakan pendapat
tentang teman yang menjadi
pemimpinnya.

Ikut membantu melaksanakan


program ketua kelas.

Memberi kesempatan kepada


teman yang menjadi
pemimpinnya untuk bekerja.

Bertanya kepada guru dan


teman tentang materi
pelajaran.

Bertanya atau membaca sumber


di luar buku teks tentang materi
yang terkait dengan pelajaran.

Bertanya kepada sesuatu


tentang gejala alam yang baru
terjadi.

Membaca atau mendiskusikan


gejala alam yang baru terjadi.

Bertanya kepada guru tentang


sesuatu yang didengar dari
ibu, bapak, teman, radio, atau
televise.

Membaca atau mendiskusikan


beberapa peristiwa alam, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan
teknologi yang baru didengar.

39

NILAI
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak,
dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya.

Cinta tanah air:


Cara berpikir, bersikap,
dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.

Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat,
mengakui, dan
menghormati keberhasilan
orang lain.

INDIKATOR
7-9

10- 12

NILAI

Turut serta dalam upacara


peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan.

Turut serta dalam panitia


peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan.

Mengemukakan pikiran dan


sikap mengenai ancaman dari
negara lain terhadap bangsa
dan negara Indonesia.

Mengemukakan pikiran dan


sikap terhadap pertentangan
antara bangsa Indonesia dengan
negara lain.

Mengemukakan sikap dan


tindakan yang akan dilakukan
mengenai hubungan antara
bangsa Indonesia dengan
negara bekas penjajah
Indonesia.

Mengemukakan sikap dan


tindakan mengenai hubungan
Indonesia dengan negara-negara
lain dalam masalah politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.

Menyenangi keunggulan
geografis dan kesuburan
tanah wilayah Indonesia.

Mengemukakan sikap mengenai


kondisi geografis Indonesia.

Menyenangi keragaman
budaya dan seni di Indonesia.

Mengemukakan sikap dan


kepedulian terhadap
keberagaman budaya dan seni di
Indonesia.

Menyenangi keberagaman
suku bangsa dan bahasa
daerah yang dimiliki
Indonesia.

Mengemukakan sikap dan


kepedulian terhadap kekayaan
budaya bangsa Indonesia.

Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan
tindakan yang
menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman
atas kehadiran dirinya.

Mengagumi keberagaman
hasil-hasil pertanian,
perikanan, flora, dan fauna
Indonesia.

Rasa bangga dan peduli


terhadap berbagai unggulan
produk Indonesia dalam
pertanian, perikanan, flora, dan
fauna.

Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan
waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi
dirinya.

Mengagumi dan menyenangi


produk, industri, dan
teknologi yang dihasilkan
bangsa Indonesia

Rasa bangga atas berbagai


produk unggulan bangsa
Indonesia di bidang industri dan
teknologi.

Mengerjakan tugas dari guru


dengan sebaik-baiknya.

Rajin belajar untuk berprestasi


tinggi.

Berlatih keras untuk


berprestasi dalam olah raga
dan kesenian.

Berlatih keras untuk menjadi


pemenang dalam berbagai
kegiatan olah raga dan kesenian
di sekolah.

Hormat kepada sesuatu yang


sudah dilakukan guru, kepala
sekolah, dan personalia
sekolah lain.

Menghargai kerja keras guru,


kepala sekolah, dan personalia
lainnya.

Menceritakan prestasi yang


dicapai orang tua.

Menghargai upaya orangtua


untuk mengembangkan berbagai
potensi dirinya melalui
pendidikan dan kegiatan lain.

Menghargai hasil kerja


pemimpin di masyarakat
sekitarnya.

Menghargai hasil kerja


pemimpin dalam
mensejahteraan kesejahteraan
masyarakat dan bangsa.

40

Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang
memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul,
dan bekerja sama dengan
orang lain

INDIKATOR
7-9

10- 12

Menghargai tradisi dan hasil


karya masyarakat di
sekitarnya.

Menghargai temuan-temuan
yang telah dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.

Bekerja sama dalam


kelompok di kelas.

Memberikan pendapat dalam


kerja kelompok di kelas.

Berbicara dengan teman


sekelas.

Memberi dan mendengarkan


pendapat dalam diskusi kelas.

Bergaul dengan teman


sekelas ketika istirahat.

Aktif dalam kegiatan sosial dan


budaya kelas.

Bergaul dengan teman lain


kelas.

Aktif dalam kegiatan organisasi


di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan
budaya sekolah.

Berbicara dengan guru,


kepala sekolah, dan
personalia sekolah lainnya.

Berbicara dengan guru, kepala


sekolah, dan personalia sekolah
lainnya.

Melindungi teman dari


ancaman fisik.

Ikut serta dalam berbagai


kegiatan cinta damai.

Berupaya mempererat
pertemanan.

Berkomunikasi dengan temanteman setanah air.

Ikut berpartisipasi dalam


sistem keamanan sekolah.

Ikut berpartisipasi dalam


menjaga keamanan sekolah.

Membaca buku atau tulisan


keilmuan, sastra, seni,
budaya, teknologi, dan
humaniora.

Membaca buku atau tulisan


keilmuan, sastra, seni, budaya,
teknologi, dan humaniora.

Membaca koran/majalah
dinding.

Membaca buku atau tulisan


tentang alam, sosial, budaya,
seni, dan teknologi.
Membaca koran.

Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang
selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang
membutuhkan.

Ikut dalam berbagai kegiatan


sosial.

Merancang dan melaksanakan


berbagai kegiatan sosial.

Meminjamkan alat kepada


teman yang tidak membawa
atau tidak punya.

Menghormati petugas-petugas
sekolah.
Mmbantu teman yang sedang
memerlukan bantuan.
Menyumbang darah.

Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam
di sekitarnya dan
mengembangkan upayaupaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah
terjadi.

Mengikuti berbagai kegiatan


berkenaan dengan
kebersihan, keindahan, dan
pemeliharaan lingkungan.

41

Merencanakan dan
melaksanakan berbagai kegiatan
pencegahan kerusakan
lingkungan.

B. PETA

NILAI

PENDIDIKAN

BUDAYA

DAN

KARAKTER

BANGSA

BERDASARKAN MATA PELAJARAN

MATA
PELAJARAN

Berikut adalah gambaran keterkaitan antara mata pelajaran dengan nilai yang dapat
dikembangkan untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa.
1.

JENJANG PENDIDIKAN DASAR


MATA
PELAJARAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGA
RAAN (PKn)

1-3
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

BAHASA
INDONESIA

JENJANG KELAS
4-6

x
x
x
x
x

Cinta tanah air


Bersahabat
Komunikatif
Senang
membaca
Peduli sosial
Peduli
lingkungan,
Jujur
Toleran
Disiplin
Kreatif
Rasa ingin tahu
Percaya
Respek
Bertanggung
jawab
Saling berbagi

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras

42

x Semangat
kebangsaan
x Cinta tanah air
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat
x Komunikatif
x Cinta Damai
x Senang
membaca
x Peduli sosial
x Peduli
lingkungan,
x Religius
x Jujur
x Toleran
x Disiplin
x Kerja keras
x Kreatif
x Mandiri
x Demokratis
x Rasa ingin
tahu
x Percaya
x Respek
x Bertanggung
jawab
x Saling berbagi
x
x
x
x
x

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras

7-9
x Semangat
kebangsaan
x Cinta tanah air
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat
x Komunikatif
x Cinta Damai
x Senang
membaca
x Peduli sosial
x Peduli
lingkungan,
x Religius
x Jujur
x Toleran
x Disiplin
x Kerja keras
x Kreatif
x Mandiri
x Demokratis
x Rasa ingin tahu
x Percaya
x Respek
x Bertanggung
jawab
x Saling berbagi
x
x
x
x
x

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras

JENJANG KELAS
1-3
4-6
x Kreatif
x Kreatif
x Mandiri
x Mandiri
x Demokratis
x Demokratis
x Rasa Ingin
x Rasa Ingin
Tahu
Tahu
x Semangat
x Semangat
Kebangsaan
Kebangsaan
x Cinta Tanah Air x Cinta Tanah
Air
x Menghargai
Prestasi
x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat/Ko
munikatif
x Bersahabat/K
omunikatif
x Cinta Damai
x
Terbuka *
x Peduli Sosial
x Peduli
Lingkungan
x Berani *
x Kritis *
x Terbuka *
x Humor *
x Kemanusiaan*

MATEMATIKA

x
x
x
x
x

Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Pantang
menyerah

x
x
x
x

IPS

x
x
x
x
x

Religius
Toleransi
Kerja keras
Kreatif
Bersahabat/kom
unikatif
Kasih sayang
Rukun
(persatuan)
Tahu diri
Penghargaan
Kebahagiaan
Kerendahan
hati

x
x
x
x
x
x

x
x
x
x
x
x

43

Teliti
Tekun
Kerja keras
Rasa ingin
tahu
x Pantang
menyerah

x
x
x
x
x

Religius
Toleransi
Disiplin
Kreatif
Demokratis
Rasa ingin
tahu
Semangat
kebangsaan
Menghargai
prestasi
Bersahabat
Senang
membaca
Peduli
lingkungan

x
x
x
x
x

7-9
Kreatif
Mandiri
Demokrasi
Rasa Ingin
Tahu
Cinta Tanah Air

x Menghargai
Prestasi
x Bersahabat/
Komunikatif
x Cinta Damai
x Peduli Sosial
x Peduli
Lingkungan
x Kritis
x Terbuka
x Kemanusiaan
x Optimis

x Teliti
x Kreatif
x Patang
menyerah
x Rasa ingin Tahu

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin tahu
Cinta tanah air
Menghargai
prestasi
Bersahabat
Senang
membaca
Peduli sosial
Peduli
lingkungan

MATA
PELAJARAN
IPA

1-3
x Peduli
kesehatan
x Nilai intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/kom
unikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Rasa ingin tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Teliti
x Menghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri

44

JENJANG KELAS
4-6

7-9

x Peduli
kesehatan
x Nilai
intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/ko
munikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Kerja keras
x Rasa ingin
tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Kreatif
x Teliti
x Septis
x Mnghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri

x Peduli
kesehatan
x Nilai intelektual
x Religius
x Empati
x Mandiri
x Disiplin
x Toleransi
x Hati-hati
x Bersahabat/kom
unikasi
x Peduli sosial
x Tanggung
jawab
x Peduli
lingkungan
x Nilai susila
x Kerja keras
x Rasa ingin tahu
x Senang
membaca
x Estetika
x Nilai ekonomi
x Kreatif
x Teliti
x Skeptis
x Menghargai
prestasi
x Pantang
menyerah
x Terbuka
x Jujur
x Cinta damai
x Objektif
x Hemat
x Percaya diri
x Cinta tanah air

2. JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH


NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS

MATA PELAJARAN

10 - 12

PKn

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah air
Menghargai Prestasi
Bersahabat
Komunikatif
Cinta Damai
Senang membaca
Peduli sosial
Peduli lingkungan,
Religius
Jujur
Toleran
Disiplin
Kerja keras/cerdas
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa ingin tahun Percaya
Respek,
Bertanggung jawab
Saling berbagi

BAHASA INDONESIA

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Berani *
Kritis *

45

NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS

MATA PELAJARAN

10 - 12
x Terbuka *
x Humor *
x Kemanusiaan*

MATEMATIKA

x Teliti
x Kreatif
x Pantang menyerah
x Rasa ingin Tahu

SEJARAH

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Semangat Kebangsaan
Cinta Tanah Air
Mengharagai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Senang Membaca
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerjakeras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Rasa Ingin Tahu

x
x
x
x
x
x
x
x

Peduli Kesehatan
Religius
Mandiri
Toleransi
Bersahabat/komunikatif
Peduli sosial
Tanggungjawab
Peduli lingkungan

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Rasa ingin tahu


Senang membaca
Semangat kebangsaan
Jujur
Peduli lingkungan
Toleransi
Cinta damai
Kerja keras
Berani
Kreatif

BIOLOGI

FISIKA

46

NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS

MATA PELAJARAN

10 - 12

EKONOMI

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Jujur
Peduli sosial
Rasa ingin tahu
Kreatif
Mandiri
Cinta tanah air
Kerja keras
Disiplin
Semangat kebangsaan
Demokratis

GEOGRAFI

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Semangat kebangsaan,
Cinta tanah air,
Menghargai prestasi,
Bersahabat,
Cintai damai,
Senang membaca,
Peduli sosial,
Peduli lingkungan,
Religius,
Jujur,
Toleransi,
Disiplin,
Kerja keras,
Kretaif,
Mandiri,
Memokratis,
Rasa ingin tahu

BAHASA INGGRIS

x
x
x
x
x
x
x
x
x

Bersahabat
Komunikatif,
Peduli sosial
Rasa ingin tahu
Demokratis
Mandiri
Kerja keras
Disiplin
Senang membaca

KIMIA

x
x
x
x
x

Rasa Ingin tahu


Jujur
Peduli lingkungan
Senang membaca
Kritis

47

NILAI BERDASARKAN JENJANG KELAS

MATA PELAJARAN

SOSIOLOGI

10 - 12
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Kreatif
Toleran
Peduli sosial
Religius
Disiplin
Komunikatif
Mandiri
Peduli sosial
Cinta tanah air
Cinta damai

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Bersahabat/
Komunikasitif,
Cinta Damai,
Peduli Sosial,
Peduli Lingkungan,
Religius,
Toleransi,
Disiplin,
Kerja Karas,
Kreatif,
Demokratis, dan
Rasa Ingin Tahu

1. SK/KD, Nilai, dan Indikator Sekolah Dasar


Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)

Menerapkan
hidup rukun
dalam
perbedaan

Mengetahui
perbedaan
jenis
kelamin,
agama,suku
bangsa

Memberikan
contoh hidup
rukun
melalui
kegiatan di
rumah dan
sekolah

Menerapkan
kehidupan
rukun di
rumah dan di
sekolah

C. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, NILAI, DAN INDIKATOR


MATA PELAJARAN

Nilai

1-3
Bermain dan
belajar
bersama

Mencari
informasi
tentang agama
dan suku
bangsa di
Indonesia lebih
lanjut dari apa
yang ada pada
buku pelajaran

Senang
membaca

Memilih buku
bacaan di
perpustakaan
dan membaca
buku tersebut

Membaca
buku-buku
yang berkenaan
dengan agama
dan suku
bangsa di
Indonesia

Menghargai
perbedaan

Berbicara
dengan semua
teman sekelas

Bersahabat
dengan semua
teman sekelas

Hidup rukun

Bersedia
duduk
sebangku
dengan teman
sekelas yang
mana saja

Bekerja dalam
kelompok yang
beragam latar
belakang
agama dan
suku bangsa

Hidup rukun

Membagi
bekal kepada
teman yang
membutuhkan

Meminjamkan
alat belajar
kepada teman
yang tidak
punya atau lupa
membawa

Bekerja sama
dengan baik
dalam
kelompok
belajar yang
beragam
suku/agama

Bekerja sama
dengan semua
warga sekolah
dalam
kelompok
organisasi
peserta didik

Merapikan
meja dan kursi
setelah belajar
di kelas

Melaksanakan
tugas-tugas
kelas

Membantu
memelihara
kebersihan
ruang kelas

Membantu
memelihara
kebersihan
sekolah dan
pekarangan

dan setiap nilai memiliki satu atau lebih indikator. Berikut ini adalah peta yang
menggambarkan keterkaitan antara KD dan SD dengan nilai dan indikator untuk nilai
terkait.
Dalam pengembangan silabus pada awal tahun atau awal semester, guru dapat
menggunakan contoh berikut ini untuk merencanakan pengembangan nilai terkait
untuk semester yang akan dilaksanakan atau tahun akademik yang akan dilaksanakan.
Guru memiliki kebebasan dalam menambah, mengurangi bahkan mengembangkan
sendiri indikator yang akan digunakan.

48

Menjelaskan
perlunya tata
tertib di
rumah di
sekolah

Disiplin

Melaksanakan Disiplin
tatatertib di
rumah dan
sekolah

49

4-6

Rasa ingin
tahu

Setiap Kompetensi Dasar memiliki kemampuan mengembangkan satu atau lebih nilai

Membiasakan
tertib di
rumah dan di
sekolah

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Menenerapkan hak anak


di rumah dan
di sekolah

Menjelaskan
hak anak
untuk
bermain dan

Nilai

Senang
membaca

belajar dan

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3

4-6

Tidak bermain
ketika sedang
belajar
kelompok di
kelas

Mengerjakan
tugas sesuai
dengan tugas
yang diberikan
kelompok

Anak meminta
bantuan
kepada guru
dalam
membaca

Anak
menanyakan
kata/kalimat/isi
dari
buku/tulisan
yang dibacanya

dengan
pendapatnya

Menerapkan
kewajiban
anak di
rumah dan di
sekolah

Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)

Mengenal
anggota
tubuh

Melaksanakan hak anak


di rumah dan
di sekolah

Senang
membaca

Anak
membaca
buku anakanak yang di
perpustakaan

Anak membaca
buku anakanak tentang
sesuatu terkait
mata pelajaran

Mengikuti
tata tertib di
rumah dan di
sekolah

Disiplin

Memilih
dengan tertib
buku bacaan
sekolah untuk
dibaca

Mengembalika
n buku
perpustakaan
pada waktunya

Masuk kelas
dengan teratur

Membeli
makanan/minu
man/barang di
kantin sekolah
dengan tertib

Menerapkan
aturan yang
berlaku di
masyarakat

Disiplin

Membuang
sampah pada
tempatnya

Membantu
membuang
sampah di
tempat sampah
di kelas yang
sudah penuh

Mengenal
bagian tubuh
dan
perawatan
nya

rasa ingin
tahu

menunjukkan
pengamatan
yang
serius
terhadap
anggota
tubuhnya

mengajukan
pertanyaan
yang berkaitan
dengan fungsi
anggota tubuh
dan perawatan
nya

Mengemukakan dengan
antusias fungsi
bagian-bagian
tubuh
berdasarkan
hasil bacaan

mengemukakan
dengan antusias
cara merawat
bagian-bagian
tubuh
berdasarkan
hasil bacaan

senang
membaca

50

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Mengidentifi
-kasi
kebutuhan
tubuh agar
tumbuh sehat
dan kuat
(makanan,
air, pakaian,
udara,
lingkungan
sehat)

Mengenal
anggota
tubuh

Membiasakan hidup
sehat

51

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3

4-6

peduli sosial

tidak
mengolokolok teman
yang memiliki
keterbatasan
fisik (anggota
tubuh)

Mau
berkomunikasi
dengan teman
yang
mengalami
keterbatasan
fisik (anggota
tubuh)

Rasa ingin
tahu

menunjukkan
antusiasme
dalam
memperoleh
informasi
tentang
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat

menanyakan
aspek lain yang
terkait dengan
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat

kerja keras

menyimak
penjelasan
guru dengan
serius,
mengajukan
pertanyaan
dan pendapat
tentang
kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat

memilah
fakta/informasi
yang relevan
dan tidak
relevan secara
teliti dalam
mengidentifika
si kebutuhan
tubuh agar
sehat dan kuat

disiplin

Selalu
mencuci
tangan
sebelum dan
sesudah
makan

Membersihkan
gigi setelah
makan

Bersahabat/
komunikatif

Membantu
teman
membersihkan
bagian tubuh
yang terkena
kotoran

Membantu
teman
membersihkan
bagian tubuh
belakang yang
kotor

Peduli sosial

Tidak
meludah di
tempat umum

Menutup mulut
jika batuk dan
menutup
hidung jika
bersin

Buang air
kecil/besar
pada
tempatnya/
toilet

Membersihkan
toilet atau
tempat buang
air kecil/basar

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
Menutup
mulut jika
batuk dan
menutup
hidung jika
bersin

Mengenal
cara
memelihara
lingkungan
agar tetap
sehat

Mengenal
cara menjaga
lingkungan
agar tetap
sehat

Membedakan
lingkungan
sehat dengan
lingkungan
tidak sehat

52

Disiplin

Membuang
sampah pada
tempatnya

4-6

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Menunjukkan
upaya aktif
dalam bidang
kesehatan
seperti menjadi
pengurus UKS
(Usaha
Kesehatan
Sekolah) atau
menjadi donor
darah, dll.
Mengikuti
jadwal piket
untuk
memelihara
kebersihan
ruangan kelas

Senang
membaca

Menjawab
pertanyaan
guru dengan
antusias
tentang cara
menjaga
lingkungan
agar tetap
sehat
berdasarkan
hasil bacaan

Mengemukaka
n pendapat
dengan antusias
berdasarkan
hasil bacaan
tentang cara
menjaga
lingkungan
agar tetap sehat

Ingin tahu

Menunjukkan
antusiasme
dalam
memperoleh
informasi
tentang
lingkungan
sehat

Mengumpulkan
informasi dari
guru dan buku
tentang
lingkungan
sehat

menanyakan
aspek lain
yang terkait
dengan
kebutuhan
lingkungan
sehat

Mengumpulkan informasi
dari berbagai
sumber (guru
dan buku)
tentang
lingkungan
sehat

Menyimak
penjelasan
guru dengan
serius,
mengajukan
pertanyaan
tentang
lingkungan
sehat dan tidak
sehat

Memilah
fakta/informasi
yang relevan
dan tidak
relevan secara
teliti dalam
membedakan
lingkungan
sehat dan tidak
sehat

Kerja keras

Mata

Nilai
Peduli
lingkungan

Mengenal
cara
memelihara
lingkungan
agar tetap
sehat

Menceritakan perlunya
merawat
tanaman,
hewan
peliharaan
dan
lingkungan
sekitar

Senang
membaca

Peduli
lingkungan

53

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3

4-6

Bermain/dudu
k pada tempat
yang bersih di
lingkungan
sekolah

Menunjukkan
kepedulian
dalam menjaga
lingkungan
kelas agar tetap
sehat

Menunjukkan
upaya
menjaga
kebersihan
bangku dan
kursi masingmasing

Menunjukkan
kepedulian
dalam menjaga
lingkungan
sekolah agar
tetap sehat

Menceritakan
dengan
antusias
tentang
perlunya
merawat
tanaman,
hewan dan
lingkungan
berdasarkan
hasil bacaan
buku paket

Menceritakan
dengan antusias
tentang
perlunya
merawat
tanaman,
hewan dan
lingkungan
berdasarkan
hasil bacaan
buku paket

Tidak
mencabut
tanaman dan
memetik
bunga di
halaman
sekolah

Menunjukkan
upaya turut
serta dalam
merawat
tanaman di
lingkungan
sekolah seperti
menyiram dan
menyiangi
tanaman

Menunjukkan
upaya turut
serta dalam
merawat
tanaman di
pekarangan
kelas seperti
menyiram
tanaman pada
pot

Mengemukakan pendapat/
saran untuk
memelihara
tanaman dan
lingkungan
sekolah.

dan buku
lainnya/buku
pengayaan

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Mengenal
berbagai
sifat benda
dan
kegunaannya
melalui
pengamatan
perubahan
bentuk benda

Nilai

1-3

Mengidentifi- Menghargai
kasi benda
prestasi
yang ada di
lingkungan
sekitar
berdasarkan
cirinya
Jujur
melalui
pengamatan

Memahami
identitas diri
dan keluarga,
serta sikap
saling
menghormati
dalam
kemajemukan keluarga

Memberikan
penghargaan
kepada teman
yang
berprestasi

Mengungkapkan secara
ciri-ciri benda
yang dapat
diamati di
lingkungan
sekitar

Melaporkan
secara jujur
hasil
pengamatan
mengenai
benda di
sekitarnya

Mengungkapkan secara
jelas bendabenda yang
dapat diamati
di lingkungan
sekitar

Turut dalam
diskusi kelas

Peduli sosial

Mendengar
dan menyimak
penjelasan
guru dan
teman sekelas

Menjawab
pertanyaan
teman sekelas

Senang
membaca

Menceritakan
hal yang telah
difahami
dalam
kegiatan
membaca.

Membicarakan
isi buku/tulisan
yang dibacanya
di kelas

Mengidentifi- Rasa Ingin


kasi identitas tahu
diri, keluarga
dan kerabat

Disiplin

54

4-6

Berusaha
mendapatkan
nilai yanag
sempurna dari
tugas yang
diberikan.

Bersahabat/
komunikatif

Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Menunjukan
antusiasme
dalam
mengenali
identitas
anggota
keluarga dan
kerabat
Melakukan
tugas
pengamatan
terhadap
identitas
keluarga dan
kerabat sesuai
dengan aturan
yang
ditetapkan

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar
Menceritakan

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3

Jujur

pengalaman
diri

Menceritakan Religius
kasih sayang
antar
anggota
keluarga

Menceritakan
pengalaman
pengamatan
tentang
identitas
keluarga dan
kerabat sesuai
dengan
kenyataannya
Menyatakan
rasa syukur
melalui doa
sederhana
karena
memiliki
keluarga yang
saling
menyayangi

Memahami
identitas diri
dan keluarga,
serta sikap
saling
menghormati
dalam
kemajemukan keluarga

Menceritakan kasih
sayang antar
anggota
keluarga

Kasih
Sayang

Menunjukan
rasa kasih
sayang
terhadap
anggota
keluarga
melalui cerita
di kelas

Menunjuka
sikap hidup
rukun dalam
kemajemukan keluarga

Toleransi

Menunjukan
sikap hidup
rukun dalam
kemajemukan
keluarga

Mendeskripsikan

Menceritakan Jujur
kembali
peristiwa
penting yang
dialami sendiri
di lingkungan

Menceritakan
salah satu
peristiwa
penting di
dalam
keluarga
sesuai dengan
kejadian
sebenarnya

Menceritakan Empati
salah satu
peristiwa
penting di
dalam
keluarga
sesuai dengan
kejadian
sebenarnya

Menyatakan
perasaan yang
dalam melalui
kata-kata
terhadap
pengalaman
anggota
keluarga yang
menyedihkan

lingkungan
rumah

Mendeskripsikan
lingkungan
rumah

55

4-6

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Mendeskripsikan
lingkungan
rumah

Nilai

1-3

Mendeskripsikan letak
rumah

Jujur

Menggambarkan letak
rumah sesuai
dengan
kenyataannya

Menjelaskan
lingkungan
rumah sehat
dan perilaku
dalam
menjaga
kebersihan
rumah

Rasa ingin
tahu

Mengekspresi
kan dengan
kata-kata
bayangan/

peristiwa
penting
dalam
keluarga
secara
kronologis

Memahami
kedudukan
dan peran
anggota
dalam
keluarga dan
lingkungan
tetangga

Memelihara
dokumen

Rasa ingin
tahu

dan koleksi
benda
berharga

Mendeskrips
ikan
kedudukan
dan peran
anggota
keluarga

56

4-6

Mata

Standar

Kompetensi

Pelajaran

Kompetensi

Dasar

Nilai

Menceritakan Jujur
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
anggota
keluarga

Membuang
sampah pada
tempatnya di
lingkungan
sekolah
Menunjukan
antusiame
untuk
mengenali
dokumen dan
koleksi benda
berharaga
yang dimiliki
kelas

Rasa ingin
tahu

Melakukan
pengamatan
sederhana
tentang tugas
dan peran
setiap anggota
dalam
keluarga
dalam
kehidupan
sehari - hari

Kritis

Membedakan
tugas masingmasing
anggota
keluarga
dalam
kehidupan
sehari - hari

Menunjukan
antusiame
untuk
mengenali
dokumen dan
koleksi benda
berharaga yang
dimiliki
sekolah

Memahami
kedudukan
dan peran
anggota
dalam
keluarga dan
lingkungan
tetangga

Memberi
contoh
bentuk bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga

57

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
1-3
Menceritakan
pengalaman
dalam
melaksanakan
peran dalam
keluarga
sesuai dengan
kenyataannya

Menghargai
prestasi

Menunjukan
rasa bangga
akan kerja
keras yang
dilakukan
orang tua
dalam usaha
mencukupi
kebutuhan
keluarga

Rasa ingin
tahu

Melakukan
pengamatan
sederhana
tentang
bentuk-bentuk
kerjasama di
lingkungan
tetangga

Jujur

Mau
menceritakan
partisipasi
dalam
kegiatan
kerjasama di
lingkungan
tetangga yang
dilakukan
peserta didik
sesuai dengan
sebenarnya

imaginasi
tinggal di
rumah yang
sehat
Peduli
lingkungan

Memahami

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

4-6

2. SK/KD, Nilai, dan Indikator SMP


Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Pendidikan
Kewarganegaraan
(PKn)

Menunjukkan
sikap positif
terhadap
norma-norma
yang berlaku
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara.

Mendeskripsikan
hakekat normanorma,kebiasaan,
adat istiadat,
peraturan yang
berlaku dalam
masyarakat.

Nilai

Indikator
7-9

Semangat
kebangsaan

Mengumpulkan
beberapa gambar
dan pakaian adat di
Indonesi dan
memabahasnya
dalam tugas
Pekerjaan Rumah

Rasa ingin
tahu

Mengikuti lomba
cerdas cermat
tentang adat istiadat
di sekolah

Menjelaskan
hakikat dan arti
penting hukum
bagi warganegara

Rasa ingin
tahu

Mewakili sekolah
dalam lomba cerdas
cermat tentng
hukum di luar
sekolah

Menerapkan
norma-norma,
kebiasaan, adat
istiadat dan
peraturan yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara

Kreatif

Menerapkan
norma-norma,
kebiasaan, adat
istiadat dan
peraturan yang
berlaku dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara

Bersahabat

Mendeskripsikan makna
Proklamasi
Kemerdekaan
dan konstitusi
pertama

Menjelaskan
makna proklamasi
kemerdekaan
Mendeskripsikan
suasana kebatinan
konstitusi pertama

Cinta tanah
air

Menjelaskan
makna
proklamasi
kemerdekaan
Mendeskripsikan suasana
kebatinan
konstitusi
pertama

Menganalisis
hubungan antara
proklamasi
kemerdekaan dan
UUD 1945

Rasa ingin
tahu

Mencari berbagai
sumber di luar buku
pelajaran tentang
Pancasila dan UUD
1945

Menunjukkan
sikap positif
terhadap makna
proklamasi
kemerdekaan dan
suasana kebatinan
konstitusi
pertama.

Kreatif

Memprakarsai
kegiatan untuk
memahami makna
proklamasi bagi para
pemimpin bangsa
yang melahirkan
UUD 1945

58

Mata
Pelajaran

Menarikan salah
satu tarian daerah
dalam peringatan 17
Agustus di Sekolah

Ilmu Pengatahuan
Alam (IPA)

Indikator

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Menampilkan
sikap positif
terhadap
perlindungan
dan penegakan
Hak Azasi
Manusia
(HAM)

Menguraikan
hakikat, hukum,
dan kelembagaan
HAM

Peduli sosial

Membantu kegiatan
lembaga HAM
dalam kampanye
tentang HAM
kepada masyarakat

Menampilkan
sikap positif
terhadap
perlindungan
dan penegakan
Hak Azasi
Manusia
(HAM)

Mendeskripsikan
kasus pelanggaran
dan pupaya
perlindungan
HAM

Rasa ingin
tahu

Mewawancarai
Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM)
dalam kaitannya
dengan penegakan
HAM

Memahami
gejala-gejala
alam melalui
pengamatan

Melaksanakan
pengamatan objek
secara terencana
dan sistematis
untuk
memperoleh
informasi gejala
alam biotik dan
abiotik

Ingin tahu

Mengajukan
pertanyaan untuk
memperoleh
penjelasan tentang
gejala alam biotik
dan abiotik

Kerja keras

Memilah data hasil


pengamatan yang
relevan dan tidak
relevan secara teliti
untuk memperoleh
informasi gejala
alam biotik dan abiotik

Jujur

Melaporkan hasil
pengamatan sesuai
data / fakta yang
diperoleh

Disiplin

Format dan teknik


pelaporan mengikuti
kaidah dan aturan
yang telah
ditetapkan dalam
tugas

Demokratis

Menerima adanya
perbedaan pendapat
tentang hasil
pengamatan

Menerima dan mau


bergaul dengan
teman yang berbeda
agama

Turut aktif didalam


memperingati detikdetik proklamasi di
sekolah

Memahami
gejala-gejala
alam melalui
pengamatan

Nilai

Menggunakan
Mandiri
mikroskop dan
peralatan
pendukung
lainnya untuk
mengamati gejalagejala kehidupan


59

7-9

Dapat menggunakan
mikroskop serta
peralatan
pendukungnya tanpa
lagi dibantu guru

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Menghargai
prestasi

Menerapkan
keselamatan kerja
dalam melakukan
pengamatan
gejala-gejala alam
Memahami
prosedur
ilmiah untuk
mempelajari
benda-benda
alam dengan
menggunakan
peralatan

Nilai

Indikator
7-9
Menunjukkan
pengakuan /apresiasi
terhadap mutu hasil
kerja teman

Bekerja
keras

Mencoba berbagai
upaya untuk
memperoleh jawban
terhadap pertanyaan
yang diajukan

Disiplin

Menggunakan
mikroskop dan
peralatan lainnya
secara hati-hati
sesuai prosedur

Mendeskripsikan Senang
besaran pokok dan membaca
besaran turunan
beserta satuannya
Rasa ingin
tahu

Mendapatkan
informasi melalui
kegiatan membaca
tentang besaran
pokok dan besaran
turunan
1.

2.

Mendeskripsikan
pengertian suhu
dan pengukuran
nya

60

Mata
Pelajaran

Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)

Standar
Kompetensi

Memahami
masalah
penyimpangan
sosial.

Mengajukan
pertanyaan
untuk
mengetahui
besaran pokok
dan besaran
turunan
Melakukan
pengamatan
untuk
mengetahui
besaran pokok
dan besaran
turunan

Semangat
kebangsaan

Bangga akan satuan


tradisional

Jujur

Menyimpulkan hasil
pengamatan tentang
besaran pokok dan
besaran turunan
dengan benar (jujur)

Berani

Mau menjelaskan
besaran pokok dan
besaran satuan
beserta satuannya

Berani

Berani menjelaskan
secara benar dengan
bahasa sendiri.

Kreatif

Keatif menyusun
kalimat yang benar
dan dapat
dimengerti.

Memahami
kegiatan
pelaku
ekonomi di
masyarakat

Kompetensi
Dasar

Mengidentifikasi
berbagai usaha
pencegahan
penyimpangan
sosial dalam
keluarga dan
masyarakat

Mengidentifikasi
bentuk pasar
dalam kegiatan
ekonomi
masyarakat

61

Nilai

Indikator
7-9

Jujur

Mengkomunikasika
n hal yang dipahami
dengan benar (jujur)
baik secara lisan
maupun tulisan

Peduli
lingkungan

Memperhatikan
keselamatan jiwa
dan keselamatan alat
(seafty) dalam
menyusun prosedur.

Disiplin

Menggunakan
syarat-syarat khusus
dalam mengukur
suhu (taat azaz).

Ktitis

Menunjukan
kesadaran akan
dampak negatif dari
penyakit sosial
(miras, narkoba,
judi, seks bebas,
PSK dll) akibat
penyimpangan
sosial di keluarga
dan masyarakat

Disiplin

Menunjukan
kewaspadaan dan
menjauhi perilaku
yang cenderung
mengarah ke bentuk
patologi sosial yang
ada di lingkungan
sekitar

Peduli sosial

Menunjukan sikap
menghindari
perilaku yang
mengandung
penyakit sosial dan
merugikan diri
sendiri dan
meresahkan
masyarakat.

Rasa ingin
tahu

Mencari informasi
tentang upayaupaya menangulangi
dan mencegah
penyakit sosial yang
diakibatkan oleh
perilaku
menyimpang dari
berbagai sumber.

Rasa ingin
tahu

Menemukan contoh
dalam kehidupan
sehari - hari baik di
lingkungan rumah
maupun di
masyarakat adanya

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator
7-9

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

hubungan antara
kelangkaan sumber
daya dengan
kebutuhan manusia
yang tidak terbatas
Kreatif

Memahami
usaha
persiapan
kemerdekaan

Mendeskripsikan
peristiwaperistiwa sekitar
proklamasi dan
proses
terbentuknya
negara kesatuan
Republik
Indonesia

Menceritakan
pengalaman tentang
perbedaan yang
dirasakan belanja di
pasar moderen
dengan pasar
tradisional sesuai
dengan kenyataan

Senang
membaca

Mencari informasi
dari sumber bacaan
lain tentang peranan
BPUPKI dan PPKI
dalam penyusunan
persiapan
kemerdekaan dan
merumuskan
kelengkapan sebuah
negara yang
merdeka .

Semangat
kebangsaan

Menunjukan sikap
penghargaan atas
kerja keras dan
kerjasama dalam
menyelesaikan
berbagai pebedaan
dan mencapai
kesepakatan baik
dalam sidang
BPUPKI maupun
PPKI demi
Indonesia merdeka

Memahami
Kegiatan
perekonomian
Indonesia

Mendeskripsikan
permasalahan
angkatan kerja
dan tenaga kerja
sebagai sumber
daya dalam
kegiatan ekonomi,
serta peranan
pemerintah dalam
upaya
penanggulangannya

Menunjukan sikap
meneladani sikap
tokoh - tokoh
BPUPKI dan PPKI
demi keutuhan
semangat dan

62

Indikator
7-9
kebersamaan
mempersiapkan
kemerdekaaan
Indonesia.

Menunjukan melalui
sikap membiasakan
diri dalam
kehidupan sehari hari membuat skala
prioritas kebutuhan
untuk mengatasi
keterbatasan
kemampuan
memenuhinya.

Jujur

Nilai

63

Empati

Menunjukan dengan
pernyataan ikut
merasakan gejolak
semangat bangsa
Indonesia ketika
mendengar
kekalahan Jepang
dari Sekutu

Menghargai
prestasi

Menunjukan sikap
menghormati
perbedaan
pemikiran kaum
muda dan kaum tua
menjelang
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia sebagai
bagian dinamika
sejarah perjuangan
bangsa.

Senang
membaca

Mencari informasi
melalui sumber
bacaan lain tentang
masalah ketidak
setimbangan antara
jumlah angkatan
kerja dengan
kesempatan kerja

Rasa ingin
tahu

Melakukan
pengamatan di
lingkungan setempat
terhadap rendahnya
kualitas ketrampilan
tenaga kerja yang
menjadi beban
pemerindah daerah

Mandiri

Belajar dengan
sungguh-sungguh
dan memiliki
ketrampilan yang
memadai agar kelak
tidak menjadi beban
keluarga,
masyarakat dan
negara.

3. SK/KD, Nilai, dan Indikator SMA


Mata
Pelajaran
PENDIDIKAN
KEWARGANE
GARAAN
(PKn)

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Memahami
hakikat bangsa
dan Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia

Mendeskripsikan hakikat
bangsa dan
unsur-unsur
terbentuknya
Negara

Nilai

10 - 12
Rasa
kebangsaan

Rasa ingin
tahu

Menjelaskan
pengertian,
fungsi dan
tujuan NKRI

Menampilkan
sikap positif
terhadap sistem
hukum dan
peradilan
nasional

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
Mengungkapkan
perasaan terbaiknya
yang menyatakan
bahwa bangsa
Indonesia tebentuk
karena ada persamaan
sejarah, kepentingan
dan tujun antara sukusuku bangsa menjadi
sebuah bangsa untuk
membentuk sebuah
Negara.

Standar
Kompetensi

MATEMATIKA

Memecahkan
masalah yang
berkaitan dengan
bentuk pangkat,
akar, dan
logaritma

Menunjukkan
pengkajian yang serius
terhadap bentuk
pemerintahan
Indonesia yang
memilih republic dan
bukannya kerajaan.

Semangat
kebangsaan

Memilki sikap yang


jelas bahwa NKRI ada
karena rasa
kebangsaan dan
persatuan bangsa

Semangat
kebangsaan

Memilki sikap yang


jelas bahwa NKRI ada
karena rasa
kebangsaan dan
persatuan bangsa
Memilih untuk
membela Negara jika
dihadapkan pada situsi
yang menempatkan
Negara dalam bahaya.

Mendeskripsikan pengertian
sistem hukum
dan peradilan
nasional

Disiplin

Memecahkan
persoalan
kelas/sekolah yang
didasari oleh aturan
dan tata tertib sekolah.

Menganalisis
lembagalembaga
peradilan

Rasa ingin
tahun

Melakukan pengkajian
dan pengumpulan
informasi serta laporan
singkat tentang
kegiatan lembga
lembaga peradilan di
Indonesia

Partisipasi

Menggiatkan simulasi
pelaksanaan
pengadilan di sekolah

64

Mata
Pelajaran

Memecahkan
masalah yang
berkaitan
dengan fungsi,
persamaan dan
fungsi kuadrat
serta
pertidaksamaan
kuadrat

Kompetensi
Dasar
Menggunakan
aturan pangkat,
akar, dan
logaritma.

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Teliti

Bekerja secara teratur,


rinci dan tertib dalam
menggunakan aturan
pangkat, akar, dan
logaritma

Pantang
Menyerah

Terus mencoba
menerapkan aturan
pangkat, akar, dan
logaritma

Melakukan
manipulasi
aljabar dalam
perhitungan
yang melibatkan
pangkat, akar,
dan logaritma.

Teliti

Cermat dalam
melakukan manipulasi
aljabar dalam
perhitungan yang
melibatkan pangkat,
akar, dan logaritma.

Pantang
Menyerah

Berusaha dengan gigih


dalam
mempertahankan
pendapat yang
berkaitan dengan
manipulasi aljabar
dalam perhitungan
yang melibatkan
pangkat, akar, dan
logaritma.

Memahami
konsep fungsi

Teliti

Rapi dalam
menyajikan jawaban
terhadap soal yang
berkaitan dengan
pemahaman konsep
fungsi

Menggambar
grafik fungsi
aljabar
sederhana dan
fungsi kuadrat

Teliti

Selalu mengecek ulang


segala pekerjaan yang
telah dilakukan
berkaitan dengan
penggambaran grafik
fungsi aljabar
sederhana dan fungsi
kuadrat.

Tekun

Tidak terpengaruh oleh


keadaan lingkungan
pada waktu
menggambar grafik
fungsi aljabar
sederhana dan fungsi
kuadrat.

Jujur

Terus berupaya
menggambar grafik
fungsi aljabar
sederhana dan fungsi
kuadrat secara benar

65

Mata
Pelajaran
KIMIA

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan kimia

Memahami
struktur atom
berdasarkan
teori atom Bohr,
sifat-sifat unsur,
massa atom
relatif, dan sifatsifat periodik
unsur dalam
tabel periodik
serta menyadari
keteraturannya,
melalui
pemahaman
konfigurasi
elektron

Memahami
struktur atom,
sifat-sifat
periodik unsur,
dan ikatan kimia

Memahami
hukum-hukum
dasar kimia dan
penerapannya
dalam
perhitungan
kimia
(stoikiometri)

Membandingkan proses
pembentukan
ikatan ion,
ikatan kovalen,
ikatan
koordinasi, dan
ikatan logam
serta
hubungannya
dengan sifat
fisika senyawa
yang terbentuk

Mendeskripsikan tata nama


senyawa
anorganik
dan organik
sederhana
serta
persamaan
reaksinya

Nilai

10 - 12
Kritis

Mengajukan pemikiran
kritis dalam diskusi
tentang keteraturan
dalam system periodik
unsur

Rasa ingin
tahu

Mencari informasi
lebih lanjut tentang
fenomena keteraturan
dalam unsur di alam

Religius

Menunjukkan
kesadaran bahwa
keteraturan dalam
alam disebabkan oleh
Tuhan penciptanya

Disiplin

Kritis

Komunikatif

Menghargai

Mata
Pelajaran

FISIKA

Standar
Kompetensi

Menerapkan
konsep besaran
fisika dan
pengukurannya

Kompetensi
Dasar

Mengukur
besaran fisika
(massa, panjang,
dan waktu)

Nilai
Menghargai

Memberikan
kesempatan kepada
teman lain untuk
mengajukan pendapat
dan mengomentarinya
dengan santun

Senang
membaca.

Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
makna standar ,
bertanya lebih dalam,
bertanya pada ahli.

Jujur

Melakukan
eksperimen untuk
pengukuran panjang,
massa dan waktu
Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat , teliti,
taaat azaz, hati-hati,
menjaga keslaamatan
kerja.

Mengajukan pemikiran
kritis dalam diskusi
tentang pembentukan
ikatan kovalen, ion,
koordinasi

Melakukan
penjumlahan
vektor

Menggunakan bahasa
yang komunikatif
dalam kelompok untuk
mengungkapkan
gagasan
Memberi kesempatan
kepada anggota
kelompok diskusi
untuk mengajukan
pendapat
Menunjukkan usaha
yang keras untuk
memperoleh informasi
tentang tatanama
senyawa kimia

Senang
membaca

Mencari sumber
informasi/bacaan lain
untuk memperoleh
informasi tambahan
tentang tatanama
senyawa kimia

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Menunjukkan
kesadaran bahwa
disiplin merupakan
satu cara untuk
mempertahankan
keteraturan alam

Rasa ingin
tahu

Jujur

66

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Menerapkan
konsep dan
prinsip dasar
kinematika dan
dinamika benda
titik

Menganalisis
besaran fisika
pada gerak
dengan
kecepatan dan
percepatan
konstan

Melaporkan hasil
percobaan berdasarkan
data hasil percobaan

67

Jujur

Melaporkan hasil
eksperimen secara
benar (jujur) baik lisan
maupun tulisan dengan
aturan ilmiah yang
benar

Rasa ingin
tahu

Mengamati fenomena
untuk mengetahui
konsep penjumlahan
besaran vektor.

Kerja keras.

Bekerja secara
optimal,
meyelesaikan
pekerjaan pada
waktunya

Rasa ingin
tahu

Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
konsep gerak,
bertanya lebih dalam,
bertanya pada ahli.

Peduli
lingkungan

Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azaz, hati-hati,
dan menjaga
keselamataan kerja.

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Menganalisis
besaran fisika
pada gerak
melingkar
dengan laju
konstan

Menerapkan
konsep dan
prinsip dasar
kinematika dan
dinamika benda
titik

Menerapkan
prinsip kerja alatalat optik

Menerapkan
Hukum Newton
sebagai prinsip
dasar dinamika
untuk gerak
lurus, gerak
vertikal, dan
gerak melingkar
beraturan

Menganalisis
alat-alat optik
secara kualitatif
dan kuantitatif

Nilai

10 - 12
Toleran,

Bekerjasama dalam
kelompok,
bertanggung jawab
dalam kelompok

Jujur

Melaporkan hasil
eksperimen secara
benar (jujur) baik
lisan maupun tulisan
dengan aturan ilmiah
yang benar.

Kerja keras

Bekerja secara
optimal,
meyelesaikan
pekerjaan pada
waktunya

Rasa ingin
tahu

Mengamati fenomena
untuk mengetahui
keberlakukan Hukum
I, II dan III Newton

Senang
membaca.

Mencari informasi
lebih dari berbagai
sumber (internet)
untuk memahami
konsep Hukum
Newton, bertanya
lebih dalam, bertanya
pada ahli.

Kreatif

Menemukan kasuskasus yang menarik


terkait dengan
penerapan hukum
Newton

Rasa ingin
tahu

Mengamati fenomena
untuk mengetahui
keberlakuan
pentingya alat-alat
optik bagai
kebutuhan hidup
manusia.

Jujur

Kreatif

68

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azat, hati-hati, dan
menjaga keselamataan
kerja
Membuat teropong,
teleskope, kamera
pinholl

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar
Menerapkan
alat-alat optik
dalam
kehidupan
sehari-hari

BIOLOGI

Memahami
hakikat Biologi
sebagai ilmu

Memahami
prinsip-prinsip
pengelompokan
makhluk hidup

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Disiplin.

Melakukan
eksperimen secara
benar, cermat, teliti,
taat azat, hati-hati, dan
menjaga keselamataan
kerja

Kreatif

Menampilkan hasil
karya dalam kegiatan
pameran

Ingin tahu

Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang ruang lingkup
Biologi

Kerja keras

Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi

Senang
membaca

Melaporkan hasil
kajian buku teks dan
pustaka lainnya secara
antusias dalam
mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi

Mendeskripsikan objek dan


permasalahan
biologi pada
berbagai tingkat
organisasi
kehidupan
(molekul, sel,
jaringan, organ,
individu,
populasi,
ekosistem, dan
bioma)

Kerja keras

Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan objek
dan permasalahan
biologi pada berbagai
tingkat organisasi
kehidupan

Ingin tahu

Mengumpulkan
informasi dari
berbagai sumber (guru
dan buku) tentang
tahapan
perkembangan
manusia

Mendeskripsikan ciri-ciri,
replikasi, dan
peran virus
dalam
kehidupan

Kerja keras

Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan ciriciri, replikasi, dan
peran virus dalam
kehidupan

Mengidentifikasi ruang
lingkup Biologi

69

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Nilai

10 - 12
Ingin tahu

Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru dan
buku) tentang ciri-ciri,
replikasi, dan peran
virus dalam kehidupan

Peduli
lingkungan

Mengemukakan
pendapat/ saran positif
tentang upaya
menghindari
penyebaran virus flu di
dalam kelas

Mendeskripsikan Kerja keras


ciri-ciri
Archaeobacteria
dan Eubacteria
dan peranannya
bagi kehidupan

Memahami
struktur
dan fungsi sel
sebagai unit
terkecil
kehidupan

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Kerja keras

Menunjukkan upaya
yang sungguh-sungguh
dalam mengkaitkan
fakta hasil pengamatan
dengan sumber
acuan/pustaka untuk
menganalisis jenisjenis limbah dan daur
ulang limbah

Membuat
produk daur
ulang limbah

Kreatif

Membuat produk baru


dari daur ulang limbah
yang bermanfaat,
menarik dan bernilai
ekonomi

Jujur

Tidak meniru/
menyontek desain
produk daur ulang
limbah teman yang
lain

Mandiri

Menyelesaikan
masalah sendiri yang
berkaitan dengan
pembuatan produk
daur ulang limbah

70

Standar
Kompetensi

Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan
komponen kimiawi
sel, struktur dan fungsi
sel sebagai unit
terkecil kehidupan

Kompetensi
Dasar

Mengidentifikasi organela sel


tumbuhan dan
hewan

Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mendeskripsikan ciriciri Archaeobacteria
dan Eubacteria dan
peranannya bagi
kehidupan

Menganalisis
jenis-jenis
limbah dan daur
ulang limbah

Mendeskripsikan Kerja keras


komponen
kimiawi sel,
struktur
dan fungsi sel
sebagai unit
terkecil
kehidupan

Mata
Pelajaran

Nilai

10 - 12
Ingin tahu

Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru dan
buku) tentang
komponen kimiawi
sel, struktur dan fungsi
sel sebagai unit
terkecil kehidupan

Ingin tahu

Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang organela sel
tumbuhan dan hewan
Menunjukkan upaya
mempelajari sumbersumber acuan/bacaan
yang relevan untuk
mengidentifikasi
organela sel tumbuhan
dan hewan
Mengumpulkan
informasi dari berbagai
sumber (guru, buku,
dan pengamatan)
tentang perbedaan
mekanisme transpor
pada membran (difusi,
osmosis, transport
aktif, endositosis.
Menunjukkan upaya
yang sungguh-sungguh
dalam mengkaitkan
fakta dengan sumber
acuan/pustaka untuk
mengidentifikasi
mekanisme transpor
pada membran (difusi,
osmosis, transport
aktif, endositosis,
eksositosis)

Kerja keras

Membandingkan mekanisme
transpor pada
membran
(difusi, osmosis,
transport aktif,
endositosis,
eksositosis)

Ingin Tahu

Kerja keras

BAHASA
INGGRIS

Memahami
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
resmi dan
berlanjut
(sustained) dalam
konteks
kehidupan seharihari

Merespon
makna yang
terdapat dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi yang
menggunakan

71

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Rasa ingin
tahu

Merespon isi
percakapan dua orang
peserta didik yang
melibatkan
tindak/ujaran
menerima/

Persahabatan Mendengarkan
percakapan antara dua
orang yang saling
berkenalan agar
peserta didik
mempraktekkan
persahabatan dan
kepedulian sosial

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Mata
Pelajaran

ragam bahasa
lisan sederhana
secara akurat,
lancar dan
berterima dalam
konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
berkenalan,
bertemu/
berpisah,
menyetujui
ajakan/tawaran/
undangan,
menerima janji,
dan
membatalkan
janji
Merespon
makna yang
terdapat dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi yang
menggunakan
ragam bahasa
lisan sederhana
secara akurat,
lancar dan
berterima dalam
konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
mengungkapkan
perasaan
bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan
simpati, dan
memberi
instruksi

72

Mengungkapkan
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
dalam konteks
kehidupan seharihari

Persahabatan Mendengarkan
percakapan dua orang
yang melibatkan
tindak tutur
mengungkapkan
perasaan bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan simpati,
atau menerima
instruksi agar peserta
didik dapat
mempraktekkan
persahabatan,
toleransi, dan peduli
sosial
Peduli sosial

Merespon isi
percakapan yang
melibatkan tindak tutur
mengungkapkan
perasaan bahagia,
menunjukkan
perhatian,
menunjukkan simpati,
atau menerima
instruksi agar peserta
didik dapat
mempraktekkan
persahabatan,
toleransi, peduli sosial,
rasa ingin tahu

Standar
Kompetensi

GEOGRAFI

Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Merespon
makna
dalam teks
monolog
sederhana yang
menggunakan
ragam bahasa
lisan secara
akurat, lancar
dan berterima
dalam berbagai
konteks
kehidupan
sehari-hari
dalam teks:
recount,
narrative, dan
procedure
Mengungkapkan
makna dalam
percakapan
transaksional (to
get things done)
dan
interpersonal
(bersosialisasi)
resmi dan tak
resmi secara
akurat, lancar
dan berterima
dengan
menggunakan
ragam bahasa
lisan sederhana
dalam konteks
kehidupan
sehari-hari dan
melibatkan
tindak tutur:
berkenalan,
bertemu/
berpisah,
menyetujui
ajakan/tawaran/
undangan,
menerima janji,
dan
membatalkan
janji

Peduli
lingkungan

Mendengarkan
monolog lisan tentang
peristiwa alam agar
peserta didik dapat
menujukkan peduli
lingkungan dan rasa
ingin tahu

Jujur

Merespon ceritera
tentang tokoh yang
menggambarkan
kejujuran, kerja keras,
disiplin agar peserta
didik dapat
menunjukkan nilai
kejujuran, kerja keras,
dan disiplin

Menyimpulkan
hakekat geografi

Rasa ingin
tahu

Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)

73

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya

Kompetensi
Dasar

Manafsirkan
pola dan ciri
kenampakan
alam dan
budaya pada
berbagai peta
dan media citra
Menyimpulkan
hakekat geografi

Manafsirkan
pola dan ciri
kenampakan
alam dan
budaya pada
berbagai peta
dan media citra

Nilai

10 - 12

Rasa ingin
tahu

Rasa ingin
tahu

Rasa ingin
tahu

Semangat
kebangsaan

Menganalisis
gejala alam fisik
dan
perkembangan
bentuk muka
bumi serta
pelestariannya

Memprediksi
perubahan
dinamika
atmosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi

74

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Jujur

Rasa ingin
tahu

Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)
Mengemukakan
pendapat mengenai
ciri-ciri wilayah
tempat tinggalnya
(RIT)
Bekerja sama dengan
teman sekelas yang
berbeda
desa/kelurahan untuk
menggambar peta
kabupaten setempat
(SK)
Mencari pengertian
dan ruang lingkup
geografi dari sumber
lain (RIT)
Menanyakan
hubungan antara
geografi dengan ilmuilmu lain (RIT)
Mengemukakan
pendapat mengenai
ciri-ciri wilayah
tempat tinggalnya
(RIT)
Bekerjasama dengan
teman sekelas yang
berbeda
desa/kelurahan untuk
menggambar peta
kabupaten setempat
(SK
Menanyakan global
warming dalam
kaitannya dengan
iklim di Indonesia
(RIT)
Melaporkan hasil
pengamatan mengenai
data kerusakan pada
saat terjadi bencana
(JJR)
Mencari informasi
mengenai konversi
lahan di lingkungan
setempat dari sumber
lain yang relevan
(RIT)

Mata
Pelajaran

SEJARAH

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Memprediksi
dinamika
perubahan
litosfer dan
dampaknya
terhadap
kehidupan di
muka bumi

Rasa ingin
tahu

Mencari gambar dari


sumber lain yang
relevan mengenai
batas-batas wilayah
pesisir dan pantai
(RIT)

Jujur

Menginventarisasi
lagu-lagu nasional
yang bertemakan
tentang laut (SK)

Menganalisis
perkembangan
bangsa
Indonesia sejak
masuknya
pengaruh
Barat sampai
dengan
pendudukan
Jepang.

Menganalisis
hubungan antara
perkembangan
paham-paham
baru dan
transformasi
sosial dengan
kesadaran dan
pergerakan

Semangat
kebangsaan

Setia menghadiri
setiap upacara bendera
pada setiap hari
kemerdekaaan/kebangs
aan di sekolah.

Menganalisis
sejarah
dunia yang
mempengaruhi
sejarah Bangsa
Indonesia
ari abad ke-18
sampai dengan
abad ke-20.

Membedakan
pengaruh
Revolusi
Prancis,
Revolusi
Amerika,
dan Revolusi
Rusia
terhadap
perkembangan
pergerakan
nasional
Indonesia.

Semangat
kebangsaan

Mengemukakan
pendapat/saran positif
untuk menyelesaikan
suatu masalah nasional
(berkenaan dengan
konflik sosial,
ekonomi, politik) di
sekolah maupun di
luar sekolah

Menganalisis
perjalanan
bangsa Indonesia
dari
negara
tradisional,
kolonial,
pergerakan
kebangsaan,
hingga
terbentuknya
negara
kebangsaan
sampai
Proklamasi
Kemerdekaan
Indonesia

Menganalisis
terbentuknya
negara
Kebangsaan
Indonesia

Cinta tanah
air

Khidmat mengikuti
upacara kenaikan
bendera merah putih
disertai lagu
kebangsaan Indonesia
Raya.

75

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi
Menganalisis
peradaban
Indonesia dan
dunia

SOSIOLOGI

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Menganalisis
kehidupan awal
masyarakat
Indonesia

Menghargai
prestasi

Mengagumi teknologi
yang telah dihasilkan
oleh masyarakat awal
bangsa Indonesia

Mengidentifikasi peradaban
awal masyarakat
di dunia yang
berpengaruh
terhadap
peradaban
Indonesia

Menghargai
prestasi

Mempelajari dan
mengagumi berbagai
peninggalan budaya &
peradaban dalam
perjalanan panjang
sejarah Indonesia atau
dunia.

Menganalisis
asal-usul dan
persebaran
manusia di
kepulauan
Indonesia

Menghargai
prestasi

Mempelajari dan
mengagumi
keberanian manusia
yang menjadi leluhur
bangsa Indonesia
untuk berlayar dengan
perlengkapan yang
sangat terbatas

Menganalisis
perjalanan
bangsa Indonesia
pada masa
negara-negara
tradisional.

Menganalisis
proses interaksi
antara tradisi
lokal, HinduBuddha, dan
Islam di
Indonesia.

Bersahabat/
komunikatif

Bersikap ramah dan


berteman baik dengan
teman-teman sekelas
dari berbagai daerah
tanpa membedakan
etnis, agama, budaya,
golongan, asal-usul
sosial.

Menganalisis
perkembangan
bangsa Indonesia
sejak masuknya
pengaruh
Barat sampai
dengan
pendudukan
Jepang

Menganalisis
hubungan
antara
perkembangan
paham-paham
baru dan
transformasi
sosial dengan
kesadaran dan
pergerakan
kebangsaan.

Bersahabat/
komunikatif

Memahami
prilaku
keteraturan hidup
sesuai dengan
nilai dan norma
yang berlaku
dalam
masyarakat

Menjelaskan
fungsi
sosiologi
sebagai
ilmu
yang mengkaji
hubungan
masyarakat dan
lingkungan

Bersahabat/
Komunikatif

Bergaul dengan temanteman sekelasnya

Cinta Damai

menjauhi sikap
bermusuhan dengan
teman sekelasnya

76

Peduli
Sosial

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Menerapkan nilai
dan norma dalam
proses
pengembangan
kepribadian

Menunjukkan sikap
bersedia membantu
teman-teman
kelas/sekolah yang
sedang menghadapi
kesulitan semampunya

Memahami
struktur sosial
serta berbagai
faktor penyebab

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Senang
Membaca

- membuat ringkasan
isi buku dari hasil
bacaan yang
- berkaitan dengan
kajian sosiologi
untuk me

Rasa ingin
tahu

- menanyakan sesuatu
yang tidak jelas/tahu
yang
- berhubungan dengan
kajian sosialogi

Menjelaskan
sosialisasi
sebagai proses
dalam
pembentukan
kepribadian

Semangat
Kebangsaan

Bekerjasama dengan
teman sekelas dan
sekolahnya yang
berbeda
agama/suku/budaya/st
atus sosial dalam
rangka bersosialisasi
untuk membentuk
kepribadian bangsa

Mendeskripsikan terjadinya
perilaku
menyimpang
dan sikap-sikap
anti sosial

Kerja keras

Berani menolak ajakan


yang dapat mengarah
pada prilaku
menyimpang dan
sikap-sikap anti sosial

Disiplin

Menjaga prilaku dan


perbuatan positif
sesuai dengan aturan
sekolah agar tidak
terjerumus pada
perilaku menyimpang
dan sikap-sikap anti
sosial

Menerapkan
aturan sosial
dalam
kehidupan
bermasyarakat

Disiplin

Menghindari prilaku
negative yang dapat
mengarah pada prilaku
menyimpang

Mendeskripsikan bentukbentuk struktur


sosial dalam
fenomena
kehidupan

Toleransi

Menjalin hubungan
pertemanan dengan
teman-teman
sekolahnya yang
berasal dari struktur
sosial yang berbeda

Bersahabat/
komunikatif

Melakukan
pertemanan dengan
seluruh sivitas sekolah
tanpa melihat
kedudukan dan
jabatannya

Menunjukkan rasa
simpati pada teman
sekelasnya

77

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Menganalisis
factor penyebab
konflik sosial
dalam
masyarakat

EKONOMI

Memahami
permasalahan
ekonomi dulu
kaitannya dengan
kebutuhan
manusia,
kelangkaan dan
sistem ekonomi

Mengidentifikasi kebutuhan
manusia

10 - 12

Mendeskripsikan pola
perilaku
konsumen dan
produsen dalam
kegiatan
ekonomi

78

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Peduli
Sosial

Membantu temanteman sekelasnya yang


membutuhkan
pertolongan/bantuan
tanpa melihat
kedudukan dan
jabatannya

Jujur

Menunjukkan hasil
pengamatan apa
adanya tentang
perilaku konsumen
dalam kegiatan
ekonomi saat ini.

Bersahabat/
komunikatif

Menjalin persahabatan
dengan teman-teman
sekelas dan sekolahnya
untuk menghindari
konflik sosial
Mengemukakan
pendapat/saran positif
untuk menyelesaikan
konflik sosial yang
terjadi di negaranya
Menyebutkan dengan
jujur kebutuhan
hidupnya sehari-hari
yang masih belum
terpenuhi

Cinta Tanah
Air

Mengemukakan
pendapat tentang
pengembangan
produksi barangbarang dalam negeri di
masa yang akan
datang.

Mandiri

Menuliskan sendiri
sejumlah peran
konsumen dan
produsen dalam
membangun
perekonomian
masyarakat Indonesia.

Rasa ingin
tahu.

Menunjukkan hasil
pengamatan yang
mendalam tentang
perilaku produsen dan
dampaknya terhadap
perilaku ekonomi
masyarakat Indonesia.

Kerja Keras

Mengumpulkan dan
mempertunjukkan
sebanyak-banyaknya
informasi tentang
faktor yang
mempengaruhi jumlah
permintaan dan
penawaran barang.

Rasa ingin
tahu

Melakukan penelaahan
dengan benar kaitan
antara permintaan dan
penawaran.

Demokratis

mendapatkan
kesempatan secara
bergiliran persoalan
yang ada dan
mempengaruhi
permintaan dan
penawaran barang.

Semangat
kebangsaan

Jujur

Cermat

Mendeskripsikan berbagai
sumber ekonomi
yang langka &
kebutuhan
manusia yang
tidak terbatas

Memahami
konsep ekonomi
dlm kaitannya dg
kegiatan ekonomi
konsumen dan
produsen

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas

Mengelompokkan
secara mendetail
kebutuhan hidup
keluarganya dengan
teliti

Peduli
Sosial

Memberikan solusi
untuk penyelesaian
masalah yang dihadapi
masyarakat miskin.

Kreatif

Mengungkapkan
gagasan baru terhadap
penanggulangi
masalah ekonomi
akibat kelangkaan
sumber daya alam
(bahan bakar).

Peduli
Sosial

Merancang satu
kegiatan dengan
memanfaatkan
berbagai potensi
ekonomi untuk
menanggulangi
masalah kebutuhan
hidup masyarakatat.

Mandiri

Mendeskripsikan peran
konsumen dan
produsen

Memahami
konsep ekonomi
dalam kaitannya
dengan
permintaan,
penawaran, harga
keseimbangan
dan pasar.

Mengidentifikasi faktorfaktor yang


mempengaruhi
permintaan dan
penawaran

Mengidentifikasi
sendiri berbagai
perilaku konsumen
dalam kegiatan
ekonomi sehari-hari

79

Mata
Pelajaran

Standar
Kompetensi

Kompetensi
Dasar
Menjelaskan
hukum
permintaan dan
penawaran serta
asumsi yang
mendasarinya.

Nilai

Indikator Berdasarkan
Jenjang Kelas
10 - 12

Teliti

Menguraikan dengan
cermat, penjabaran
hukum permintaan dan
penawaran dalam
perilaku ekonomi
sehari-hari
berdasarkan hasil
analisis kelompok.

Menghargai
Prestasi

Memberi perhatian
yang sungguh sungguh
serta respon positif
atas prestasi dan
kelompok lain yang
dapat menunjukkan
dengan benar contohcontoh ikaitan hukum
permintaan dan
penawaran.

INTEGRASI NILAI-NILAI BUDAYA DAN


KARAKTER BANGSA KE DALAM
DOKUMEN KTSP

Sebagaimana dijelaskan pada bab II, prinsip yang digunakan dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah (1) berkelanjutan, (2) melalui semua mata
pelajaran (saling menguatkan), muatan lokal, kepribadian, dan budaya sekolah, (3) nilainilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, dan (4) dilaksanakan melalui proses belajar aktif.
Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan dalam berbagai kegiatan
belajar di kelas, sekolah, dan luar sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan
lain. Penerapannya dapat dilakukan dengan berbagai strategi pengintegrasian dalam
program-program

sekolah

melalui

kegiatan

rutin,

spontan,

keteladanan,

dan

pengkondisian. Sekolah yang menjalankan program pengembangan budaya dan karakter


bangsa ditandai dengan sejumlah indikator sekolah dan kelas seperti yang tercantum dalam
bab II. Pelaksanaaan program pengembangan budaya dan karakter bangsa ini dinilai secara
terus menerus dan berkesinambungan. Penilaian ini dilakukan oleh pihak ekternal (dinas
pendidikan) dan internal (kepala sekolah dan guru).
Hal-hal sebagaimana yang telah diuraikan harus tercermin jelas dalam dokumen
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan-satuan pendidikan. Dalam satu
sekolah hanya ada satu KTSP. Oleh karena itu, contoh berikut ini bukanlah dokumen
KTSP yang akan dipersandingkan dengan dokumen KTSP yang sudah ada atau sedang
berjalan. Contoh dokumen KTSP yang mengembangkan pendidikan budaya dan karakter
80

81

berikut merupakan masukan untuk diadaptasi dengan dokumen KTSP yang sedang berlaku

CONTOH DOKUMEN KTSP

di sekolah. Dokumen KTSP yang dipaparkan ini bukan mengambil contoh dari salah satu
sekolah yang nyata. Oleh karenanya tidak menyertakan analisis konteks dari keadaan
sekolah tertentu. Ini semata-mata contoh yang dalam penerapannya di lapangan harus
diadakan adaptasi (bukan adopsi) sesuai dengan konteks sekolah yang bersangkutan.

KURIKULUM SMP .

Contoh KTSP yang dituangkan di sini adalah untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Bagi pelaksana pendidikan di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan diharap mengadakan adaptasi dari contoh itu.
Contoh dokumen KTSP yang memuat pendidikan budaya dan karakter bangsa diuraikan
secara lengkap dengan anak bab (I) Pendahuluan, (II) Tujuan Pendidikan, Visi, Misi, dan
Tujuan Sekolah, (III) Struktur dan Muatan Kurikulum, dan (IV) Kalender Pendidikan.

LOGO
SEKOLAH/
DAERAH

SMP .
ALAMAT SEKOLAH

82

83

I. PENDAHULUAN

semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai

1. Latar Belakang

melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah

sekolah.
2. Landasan Penyusunan KTSP
a. Landasan Filosofis

menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya

(SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan pendidikan,
potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan

bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,

peserta didik.
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun
kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan

kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
b. Landasan Yuridis
Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:
x

Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), Pemerintah memajukan ilmu


pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

Pasal 35 mengenai standar nasional pendidikan.

persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

dan Pasal 32 ayat (1), Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di

dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan

tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam

pendidikan adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk

memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.

mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam


pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan
pendidikan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Bab II Pasal 3, Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

ini

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius,

Pasal 36 ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan

jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,

prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan

Satuan

pendidikan

merupakan

pusat

84

pengembangan

budaya.

KTSP

85

peserta didik. Pasal 38 ayat (2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan

bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan

pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi

kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk

kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter

pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan

didik.

Nasional Pasal 17 ayat (1), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


SD/MI/SDLB,

SMP/MTs./SMPLB,

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK,

b. Beragam dan terpadu

atau

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta

bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,

didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

didik.

ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang

kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006

dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Satuan


pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat
Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Tujuan Penyusunan KTSP

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.

termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.


Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

4. Prinsip Pengembangan KTSP

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional

Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.


a. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman

merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

86

87

f. Belajar sepanjang hayat


Kurikulum

diarahkan

x Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja


kepada

proses

pengembangan,

pembudayaan,

dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum


mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri.
x Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
x Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan, komunikatif,
tanpa takut salah, dan demokratis.
x Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
x Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan hidup demokratis.
4. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan

II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.


a. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata

1. Tujuan Pendidikan

pelajaran.

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

b. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis


pendidikan budaya dan karakter bangsa.
c. Mengembangkan budaya sekolah yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan
dasar.
d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
e. Menjalin kerja sama lembaga pendidikan dengan media dalam memublikasikan
program sekolah.

2. Visi
Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi
peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

f. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya dalam proses


pembelajaran.

3. Misi
x Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar
sekolah.

88

89

III.

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Kelompok
Mata Pelajaran

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu


pengetahuan dan teknologi pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi dasar
ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.

Kegiatan pembelajaran
bahasa, matematika, ilmu
pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan,
dan/atau teknologi informasi
dan komunikasi, serta muatan
lokal yang relevan.

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika


dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi
dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang
harmonis.

Kegiatan bahasa, seni dan


budaya, keterampilan, dan
muatan lokal yang relevan,
dan pengembangan
diri/ekstrakurikuler

Jasmani, Olah
Raga, dan
Kesehatan.

Kelompok mata pelajaran jasmani,


olahraga dan kesehatan pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sportivitas dan
kesadaran hidup sehat.

Kegiatan pendidikan jasmani,


olahraga, pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan
alam, dan muatan lokal yang
relevan, dan pengembangan
diri/ekstrakurikuler

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi


d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing
seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6
ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini.
Kelompok
Mata Pelajaran
Agama dan Akhlak
Mulia

Kewarganegaraan
dan Kepribadian

Cakupan

Melalui

Kelompok mata pelajaran agama dan


akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.

Kegiatan keagamaan,
pembelajaran
kewarganegaraan dan
pembinaan
kepribadian/akhlak mulia,
pembelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga
dan kesehatan, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler

Kelompok mata pelajaran


kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.

Kegiatan keagamaan,
pembinaan
kepribadian/akhlak mulia,
pembelajaran
kewarganegaraan, bahasa,
seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani, dan
pengembangan
diri/ekstrakurikuler

Kesadaran dan wawasan termasuk


wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian

90

Melalui

lingkungan hidup, kesetaraan gender,


demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

1. Struktur Kurikulum

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Cakupan

Budaya hidup sehat termasuk


kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan
dari
perilaku
seksual
bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

91

Struktur kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran termasuk pengembangan diri


sebagai berikut ini.
Kelas dan Alokasi Waktu

Komponen

VII

VIII

IX

A. Mata Pelajaran

2. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
a. Mata Pelajaran Wajib

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP terdiri atas mata-mata

3. Bahasa Indonesia

pelajaran sebagai berikut ini.

4. Bahasa Inggris

5. Matematika

6. Ilmu Pengetahuan Alam

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

8. Seni Budaya

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam,
Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Tujuan:
x Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai keyakinan
agamanya masing-masing;

B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa

2. Agroindustri

3. Budidaya Tanaman

4. Bahasa Daerah

C. Pengembangan Diri

2*

2*

2*

x Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan


x Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
2) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:

1. Bimbingan Konseling

Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup

2. Kegiatan Ekstrakurikuler:

berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan

a. Kepramukaan

kesatuan.

b. UKS dan PMR

Ruang lingkup:

c. Karya Ilmiah Remaja (KIR)

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,

d. Olahraga
e. Kerohanian

cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,

f.

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam

Seni budaya/Sanggar seni

g. Kebersihan

pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik

h. Peduli dan Bakti Sosial


i.

Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

Jumlah

32

32

32

b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan


keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran

bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan


internasional.
92

93

c) Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,
pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
persamaan kedudukan warganegara.
e) Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f) Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional
dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
3) Bahasa Indonesia

4) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
a) Kemampuan

berwacana,

yakni

kemampuan

memahami

dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat


keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;
b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek
dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount,
narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa
kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata
bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural
(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam
berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah
yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar
komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
5) Matematika

Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap
IPTEK.

Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.

Ruang lingkup:

Ruang lingkup:

a) Mendengarkan

a) Bilangan

b) Berbicara

b) Aljabar

c) Membaca

c) Geometri dan Pengukuran

d) Menulis

d) Statistika dan Peluang


94

95

6) Ilmu Pengetahuan Alam

c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan


dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

Tujuan:
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.

d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni
peran.

Ruang lingkup:
9) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan


b) Materi dan Sifatnya

Tujuan:

c) Energi dan Perubahannya

Menanamkan

d) Bumi dan Alam Semesta

hidup

sehat,

meningkatkan

kebugaran

dan

keterampilan dalam bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung


jawab disiplin dan percaya diri pada peserta didik.

7) Ilmu Pengetahuan Sosial

Ruang lingkup;

Tujuan:
Memberikan

kebiasaan

a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan,


pengetahuan

sosiokultural

masyarakat

yang

majemuk,

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif,

mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan

atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis

hidup secara mandiri.

meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.
b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

Ruang lingkup:
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c) Sistem Sosial dan Budaya

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.


c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.

8) Seni Budaya
10) Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional.

Tujuan:
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi
yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

Ruang lingkup:
a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak,
dan sebagainya.
b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.

96

Ruang lingkup:
a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi;
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.

97

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan

b. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang
dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap

perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan


peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan

Pelaksanaan

Layanan dan kegiatan


pendukung konseling

x Individual
x Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke
kelas

Ekstrakurikuler

x
x
x
x
x
x
x
x
x

lingkungan, dan kerja sama.


Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi
sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.

Kepramukaan
PMR
UKS
KIR
Olah raga
Kerohaniaan
Seni budaya/sanggar seni
Kesehatan reproduksi remaja
Latihan dasar kepemimpinan

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan


sebagai berikut.

Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP ini adalah sebagai berikut.


No.

Alokasi Waktu

Jenis Muatan Lokal

VII

1.

Pendidikan Keterampilan Jasa

2.

Agroindustri

3.

Budidaya Tanaman

4.

Bahasa Daerah

VIII

IX

2
2

Kegiatan

Contoh

Rutin, yaitu kegiatan


yang dilakukan
terjadwal

x Piket kelas
x Ibadah
x Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
di kelas
x Bakti sosial

Spontan, adalah
kegiatan tidak
terjadwal dalam
kejadian khusus

x
x
x
x
x
x

Keteladanan, adalah
kegiatan dalam
bentuk perilaku
sehari-hari

x
x
x
x
x
x

c. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.

98

Memberi dan menjawab salam


Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
x Melerai pertengkaran
Performa guru
Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain

99

Kegiatan

Contoh
x Memberikan kesempatan terhadap
pendapat yang berbeda
x Mendahulukan kesempatan kepada orang
tua
x Penugasan peserta didik secara bergilir
x Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
x Memberi salam ketika bertemu
x Berpakaian rapi dan bersih
x Menepati janji
x Memberikan penghargaan kepada orang
yang berprestasi
x Berperilaku santun
x Pengendalian diri yang baik
x Memuji pada orang yang jujur
x Mengakui kebenaran orang lain
x Mengakui kesalahan diri sendiri
x Berani mengambil keputusan
x Berani berkata benar
x Melindungi kaum yang lemah
x Membantu kaum yang fakir
x Sabar mendengarkan orang lain
x Mengunjungi teman yang sakit
x Membela kehormatan bangsa
x Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
x Antri
x Mendamaikan

B. Kegiatan
Ekstrakurikuler:
1. Kepramukaan

2. UKS dan PMR

3. KIR

4. Olahraga

Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri
A. Bimbingan Konseling
(BK)

Nilai-nilai yang
ditanamkan
x Kemandirian
x Percaya diri
x Kerja sama
x Demokratis
x Peduli sosial
x Komunikatif
x Jujur

100

Nilai-nilai yang
ditanamkan

Jenis Pengembangan Diri

Strategi
x Pembentukan
karakter atau
kepribadian

5. Kerohanian

x Pemberian motivasi

Demokratis

Disiplin

Kerja sama

Rasa Kebangsaan

Toleransi

Peduli sosial dan


lingkungan

Cinta damai

Kerja keras

Peduli sosial

Toleransi

Disiplin

Komunikatif

x Latihan terprogram
(kepemimpinan,
berorganisasi)

Latihan
terprogram

Komunikatif

Pembinaan rutin

Rasa ingin tahu

Kerja keras

Mengikuti
perlombaan

Senang membaca

Menghargai prestasi

Pameran atau
pekan ilmiah

Jujur

Publikasi ilmiah
secara internal

Sportifitas

Menghargai prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Disiplin

Melalui latihan
rutin (antara lain:
bola voli, basket,
tenis meja,
badminton,
pencak silat,
outbond)

Jujur

Perlombaan olah
raga

Religius

Beribadah rutin

Rasa kebangsaan

Cinta tanah air

Peringatan hari
besar agama

Kegiatan
keagamaan

Disiplin

Latihan rutin

Jujur

Peduli budaya

Mengikuti vokal
grup

x Bimbingan karier
6. Seni budaya/Sanggar
seni

Strategi

101

Nilai-nilai yang
ditanamkan

Jenis Pengembangan Diri

7. Kesehatan reproduksi
remaja

8. Kepemimpinan

9. Festival sekolah

Peduli sosial

Cinta tanah air

Strategi

d. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak

Semangat
kebangsaan

Berkompetisi
internal dan
eksternal

Pagelaran seni

Kebersihan

Kesehatan

Tanggung jawab

Kegiatan rutin
pada waktu hari
jumat

Rasa ingin tahu

Tanggung jawab

Kegiatan OSIS

Keberanian

Kepramukaan

Tekun

Sportivitas

Kegiatan
kerohanian

Disiplin

Kegiatan KIR

dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan

Mandiri

Kegiatan PMR

perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.

Demokratis

Cinta damai

Cinta tanah air

antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang

Peduli lingkungan

kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu

Peduli sosial

perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih

Keteladanan

kompleks.

Sabar

Toleransi

Kerja keras

Pantang menyerah

Kerja sama

Kreativitas

Pasar seni

Etos kerja

Tanggung jawab

Pagelaran seni
atau musik

kepemimpinan

Kerja sama

Pameran karya
ilmiah

Bazaar

Pasar murah

Karya seni

Peringatan harihari besar


agama/nasional

102

dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,


pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke
dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2)
indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,
guru

dan

personalia

sekolah

dalam

merencanakan,

melaksanakan,

dan

mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter


bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan

Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter


bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek

Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan


proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar
yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan
upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan
ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya
sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat
dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke
tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru

103

ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu

Kelas

Satu jam
pembelajaran
tatap muka
(menit)

Jumlah
jampel/
minggu

Minggu
efektif
per
tahun

Waktu
pembelajaran
per tahun
(jampel)

Jumlah
jam per
tahun (@
60 menit)

VII, VIII,
IX

40

36

34

1360

906

persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat

memberikan

kesimpulannya/pertimbangan

yang

dinyatakan

dalam

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan

pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima

BT

Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-

puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di

tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan,

MT

Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan


adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)

MB

Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok
yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.

Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan


berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai

MK

laporan pelaksanaan kegiatan.

f. Ketuntasan Belajar

konsisten)

Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan

Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan


pembelajaran.

e. Pengaturan Beban Belajar

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan

Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan


yang berlaku di satuan pendidikan.

Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.


Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh

Pengaturan beban belajar di SMP ini dengan sistem paket yang didasarkan pada

karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.

struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu
Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran

104

105

Penetapan KKM

1.

a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM

Kriteria Ketuntasan Belajar

Komponen

VII

VIII

Program Remedial (Perbaikan)


dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.

IX

b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama

75

77

80

c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.

2. Pendidikan Kewarganegaraan

75

77

80

d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.

3. Bahasa Indonesia

75

77

80

4. Bahasa Inggris

75

77

80

5. Matematika

75

77

80

6. Ilmu Pengetahuan Alam

75

77

80

7. Ilmu Pengetahuan Sosial

75

77

80

8. Seni Budaya

75

77

80

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan

75

77

80

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

75

77

80

e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.


f.
2.

Nilai remedial dapat melampaui KKM.

Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

g. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa

77

2. Agroindustri

80

3. Budidaya Tanaman

75

4. Bahasa Daerah

75

C. Pengembangan Diri

1) Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) telah menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun
pelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk kelompok mata

1. BK
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler:

pelajaran selain kelompok mata pelajaran IPTEK;

a. Pramuka

c) jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari 48 hari

b. UKS dan PMR

per tahun.

c. Olahraga

2) Kelulusan

d. Kerohanian
e. Senibudaya/Sanggar seni

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan

Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar),

lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila:

ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai

a) telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan

b) memiliki nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran selain

remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan
pengayaan.

kelompok mata pelajaran IPTEK;


c) lulus ujian sekolah; dan
d) lulus ujian nasional.

106

107

IV. KALENDER PENDIDIKAN

Tanggal dan Bulan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik

Oktober

26 sd 28 Libur sesudah Idul Fitri


November

Kegiatan
Upacara
Kegiatan belajar mengajar

07.00 - 07.30
07.30 - 14.25

Selasa

Kegiatan belajar mengajar

07.00 - 14.20

Rabu

Kegiatan belajar mengajar

07.00 - 14.20

Kamis

Kegiatan belajar mengajar

07.00 - 14.20

Jumat

Kegiatan belajar mengajar


Shalat Jumat

07.00 - 11.45
11.45 -

Sabtu

Ekstra kurikuler

08.00 - 12.00

Desember

Juli

23 Pembagian rapor
25 Merayakan Hari Raya Natal
26 sd 30 Libur akhir semester
31 Merayakan Hari Raya Idul Adha,
Shalat Ied, menyembelih kurban,
membagikam daging kurban kepada
mustahiq

Hari Belajar
Efektif
10

Januari
2 sd 6 Libur akhir semester
20 Tahun Baru Hijrah
- Karnaval
21 Hari raya Nyepi

17 s/d 19 Masa orientasi peserta didik (MOS) kelas


VII

Februari

17 Upacara HUT Proklamasi RI


Setelah upacara diadakan lomba-lomba:
- menyanyikan lagu wajib nasional
- kebersihan
- lomba membaca atau membuat puisi
kebangsaan/story telling tentang
kebangsaan
- lomba-lomba lainnya

Maret

Merayakan hari raya Waisak


April

16
13 Wafatnya Isa Almasih

23

108

29
31 Memperingati Maulid Nabi Muhammad
SAW

21 Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad


Lomba marawis
28 s/d 30 Libur awal Ramadhan 1427 H

27
14 Merayakan Imlek
- Membuat lampion
- Kreatifitas mengolah kue keranjang

25

September

20
1 Tahun Baru masehi

1 s/d 15 Libur akhir tahun ajaran


- School Fair (bazaar, pasar murah,
pameran sains, pameran KIR, pentas
seni dan budaya, kompetisi olahraga)
- Bakti sosial

Agustus

13
11 s/d 16 Ulangan akhir semester

KALENDER PENDIDIKAN SMP


Kegiatan

25
10 Memperingati hari pahlawan
- Membaca sajak
- Ziarah ke Taman Makam Pahlawan
- Lomba esai tentang kepahlawanan di
majalah dinding
- Lomba pidato

Waktu

Senin

Tanggal dan Bulan

Libur menjelang Idul Fitri

24 sd 25 Hari Raya Idul Fitri


- silaturahmi di sekolah

efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah

Hari

Hari Belajar
Efektif
15

17 sd 23

selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
kalender tersebut secara rinci.

Kegiatan

21 Merayakan Hari Kartini


23 s/d 30 Ujian praktik

109

Tanggal dan Bulan

Kegiatan

Mei

Hari Belajar
Efektif
15

1 s/d 5 Ujian praktik (lanjutan)

PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring

2 Hari Pendidikan Nasional


Upacara/diadakan lomba membaca atau
membuat puisi kebangsaan/story telling
tentang kebangsaan

pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan

7 sd 9 Ujian Sekolah

budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian

21 sd 23 Ujian Nasional

kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan

24 Memperingati Kenaikan Isa Almasih


Juni

18

pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan


(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta

18 s/d 23 Ulangan umum


25 Pengumuman kelulusan

damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai

30 Pembagian rapor

dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu

Hari Belajar Efektif Semester I

= 119 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu


belajar efektif).

ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.

Hari Belajar Efektif Semester II = 131 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 21 minggu

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan

belajar efektif).

budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan

Catatan : Semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KTSP), seperti
menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan
silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan analisis
kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang lebih
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilainilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran
nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu
pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan,
keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

110

111

Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah
yang selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya sekolah.
Pedoman yang ada ini pada intinya merupakan produk Program Kerja 100 hari Kabinet
Indonesia Bersatu II. Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring
dengan kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan
karakter bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan
budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan
peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya
dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan
kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai pencerminan
bangsa yang besar.

112

Anda mungkin juga menyukai