Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMKN. 5 Surabaya

Bidang Studi keahlian

: Teknik Gambar Bangunan

Mata Pelajaran

: Gambar Konstruksi Bangunan

Kelas/Semester

: XI/1 ( Satu )

Standar Kompetensi

: Menggambar Konstruksi Beton


Bertulang

Pertemuan Ke -

: I - II

Alokasi Waktu

: 8 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI DAN INDIKATOR:


1. Mensyukuri segala ciptaan Tuhan yang ada di dunia serta peranan manusia
dalam aspek lingkungan dengan mewujudkannya dalam ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud
implementasi hubungan sosial sesama masyarakat.
3. Mendeskripsikan sifat beton bertulang yang digunakan untuk membuat
konstruksi kolom, balok, dan plat lantai beton bertulang.
Indikator:
3.1 Menjelaskan konstruksi beton bertulang.
3.2 Menjelaskan prinsip-prinsip menggambar konstruksi beton bertulang.
3.3 Membedakan macam macam konstruksi beton bertulang.
4. Menggambar konstruksi beton bertulang (konstruksi kolom, balok dan plat
lantai beton bertulang)
Indikator:
4.1 Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk menggambar
konstruksi beton bertulang.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN:
1.1 Diberikan kesehatan siswa menunjukkan rasa syukur terhadap segala
nikmat dan hidayah yang diberikan Tuhan.
2.1 Diberikan contoh proses pembuatan konstruksi beton bertulang, siswa
menunjukkan rasa syukur terhadap segala hasil karya manusia.
3.1 Tanpa melihat buku, siswa dapat menjelaskan konstruksi beton bertulang
dengan benar.
3.2 Tanpa melihat buku, siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip menggambar
konstruksi beton bertulang dengan benar
3.3 Diberikan gambar, siswa dapat Membedakan macam macam konstruksi
beton bertulang dengan benar.
4.1 Diberikan penejelasan, siswa dapat menyiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk menggambar konstruksi beton bertulang dengan benar.
F. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menggambar konstruksi beton bertulang
2. Kaidah struktur bangunan tahan gempa.
3. Dasar perhitungan beton.
G. METODE PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan : Saintific
2.
Model
: Problem Based Introduction (PBI)
3.
Metode
: Ceramah,

H. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media :
Miniatur sambungan dan hubungan kayu.
LCD
Power point (PPT)
2. Alat :
Gambar kerja
Alat dan bahan praktik
3. Sumber belajar :
Internet

Jobsheet
Lembar Penilaian (LP)

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
1. Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan

Waktu

Fase 1 PBI :
1. Guru mengucapkan salam kepada siswa.
2. Sebelum memulai pelajaran guru mengawalinya
dengan mengajak seluruh siswa untuk berdoa.
3. Setelah berdoa guru menyampaikan garis besar
pembelajaran mengenai sambungan kayu dengan
power point.
4. Membekali siswa dengan memberikan motivasi
kepada siswa diikuti pemberian mengenai
Pengenalan kepada siswa tentang masalah dan
pencapaian tujuannya.
Memberikan motivasi kepada siswa dengan
memperlihatkan
langsung
bentuk
sambungan kayu dengan bantuan media LCD
dalam power point.
Selanjutnya memberian Pengenalan masalah
dengan mengajukan pertanyaan kepada
siswa: (sebagai contoh : Mengapa
sambungan kayu ini dinamakan sambungan
bibir miring berkait
? bagaimana cara
pembuatannya ?). Kemudian siswa diberikan
kesempatan dalam menjawab pertanyaan
tersebut dengan sopan, dan menambahkan
jawaban dari temannya dengan jujur. Guru
mendengarkan dan memberikan tanggapan
benar apabila siswa tersebut menjawab
dengan benar dan guru memberiapresiasi
kepada siswa tersebut.

15 menit

2. Kegiatan Inti (145 menit)


Kegiatan

Waktu

Fase 2 PBI :
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
kecil.

30 menit

2. Guru
membagikan
jobsheet
pembuatan
sambungan
kayu
kepada
masing-masing
kelompok (setiap kelompok memiliki tugas yang
berbeda).
3. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
membaca jobsheet tersebut dan mendiskusikannya
bersama teman-teman kelompoknya.
4. Setelah
mendiskusikan
dengan
teman
kelompoknya, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan apabila ada hal
yang belum dimengerti dari jobsheet tersebut.
5. Guru meminta siswa agar mendengarkan serta
memperhatikan penjelasan secara simulasi dan
demonstrasi dari guru tentang beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan dan hal-hal
yang belum dimengerti oleh siswa mengenai
pembuatan sambungan kayu yang belum
dimengerti.
Fase 3 PBI :
1. Guru memberi tugas praktikum kepada masingmasing kelompok siswa mengenai pembuatan
sambungan kayu.
2. Sebelum melaksanakan praktikum pembuatan
sambungan kayu, guru menyampaikan tujuan
yang akan dicapai dari praktikum ini serta
menjelaskan terlebih dahulu mengenai K3 dari
praktikum tersebut dan memperlihatkan miniatur
dari sambungan kayu.
3. Guru meminta siswa untuk praktikum dengan
bersungguh-sungguh dan bekerja sama dengan
teman kelompoknya dalam memecahkan masalah
yang ada dalam pelaksanaan praktikum
pembuatan sambungan kayu.

Fase 4 PBI :
1. Siswa mengamati gambar kerja sambungan kayu
yang akan dibuat dalam praktikum.
2. Siswa mempersiapkan peralatan dan pemilihan
bahan yang akan digunakan selama praktikum

55 menit

60 menit

pembuatan sambungan kayu ini.


3. Siswa membagi tugas dengan teman-teman
kelompoknya dalam menyelesaikan praktikum
pembuatan sambungan kayu.
4. Siswa merencanakan langkah-langkah pembuatan
sambungan kayu dengan pedoman dari jobsheet
yang diberikan oleh guru sebelumnya.
5. Guru
memperhatikan
siswanya
dalam
melaksanakan tugas praktikum tersebut.
6. Siswa membuat sketsa sambungan kayu yang
akan dibuat, dan melukisnya pada bahan kayu
yang dipilih sebelumnya.
7. Siswa membuat bagian-bagian sambungan kayu
dengan pedoman dari gambar kerja yang telah
diamati sebelumnya.
8. Siswa merakit komponen sambungan kayu
tersebut hingga menjadi sambungan kayu yang
utuh dan kuat.
9. Setelah praktikum selesai guru meminta siswa
untuk membuat laporan (hasil pemilihan bahan
sampai pembuatan sambungan kayu).
10. Guru memberikan petunjuk cara penulisan
laporan kepada siswa sebagai pedoman dalam
pembuatan laporan (hasil pemilihan bahan sampai
pembuatan sambungan kayu).
3.

Penutup (20 menit)


Kegiatan

Waktu

Fase 5 :
1. Guru menilai hasil pekerjaan praktikum
pembuatan sambungan kayu dari seluruh
kelompok siswa, dan memberikan nilai baik
kepada kelompok yang memiliki pekerjaan yang
rapi, bersih, dan tepat waktu. Dan memberikan
nilai kurang baik kepada kelompok yang memiliki
hasil pekerjaan kurang rapi, kurang bersih, tidak
tepat waktu.
2. Guru menyimpulkan pembelajaran mengenai
pembuatan sambungan kayu.
3. Guru menyampaikan pembelejaran selanjutnya

20 menit

mengenai hubungan kayu.


4. Siswa diminta untuk membaca dari berbagai
sumber sepert buku, internet, dan sebagainya
mengenai hubungan kayu yang akan dipelajari.
Pertemuan II
1. Pendahuluan (15 menit)
Kegiatan

Waktu

Fase 1 PBI :
1. Guru menyampaikan salam kepada siswa.
2. Sebelum memulai pelajaran guru mengawalinya
dengan mengajak seluruh siswa untuk berdoa.
3. Setelah berdoa guru menyampaikan garis besar
pembelajaran mengenai hubungan kayu dengan
bantuan media power pointdan mencoba untuk
mengkaitkannya
dengan
pelajaran
yang
sebelumnya yaitu sambungan kayu.
4. Membekali siswa dengan memberikan motivasi
kepada siswa diikuti pemberian mengenai
Pengenalan kepada siswa tentang masalah dan
pencapaian tujuannya.
Memberikan motivasi kepada siswa dengan
memperlihatkan langsung bentuk hubungan
kayu dengan bantuan media LCD.
Selanjutnya memberian Pengenalan masalah
dengan mengajukan pertanyaan kepada
siswa: (sebagai contoh : Mengapa hubungan
kayu ini dinamakan hubungan balok tarik
dengan tiang kuda kuda dan balok
sokong ? bagaimana cara pembuatannya ?).
Kemudian siswa diberikan
kesempatan
dalam menjawab pertanyaan tersebut dengan
sopan, dan menambahkan jawaban dari
temannya dengan jujur. Guru mendengarkan
dan memberikan tanggapan benar apabila
siswa tersebut menjawab dengan benar dan
guru memberiapresiasi kepada siswa
tersebut.

15 menit

3. Kegiatan Inti (145 menit)

Kegiatan

Waktu

Fase 2 PBI :
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
kecil.
2. Guru membagikan jobsheet pembuatan hubungan
kayu kepada masing-masing kelompok (setiap
kelompok memiliki tugas yang berbeda).
3. Guru meminta masing-masing kelompok untuk
membaca jobsheet tersebut dan mendiskusikannya
bersama teman-teman kelompoknya.
4. Setelah
mendiskusikan
dengan
teman
kelompoknya, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan apabila ada hal
yang belum dimengerti dari jobsheet tersebut.
5. Guru meminta siswa agar mendengarkan serta
memperhatikan penjelasan secara simulasi dan
demonstrasi dari guru tentang beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan dan hal-hal
yang belum dimengerti oleh siswa mengenai
pembuatan hubungan kayu yang belum
dimengerti.

30 menit

Fase 3 PBI :
1. Guru memberi tugas praktikum kepada masingmasing kelompok siswa mengenai pembuatan
hubungan kayu.
2. Sebelum melaksanakan praktikum pembuatan
hubungan kayu dengan memperlihatkan bentuk
jadi dari miniatur hubungan kayu , guru
menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari
praktikum ini serta menjelaskan terlebih dahulu
mengenai K3 dari praktikum tersebut.
3. Guru meminta siswa untuk praktikum dengan
bersungguh-sungguh dan bekerja sama dengan
teman kelompoknya dalam memecahkan masalah
yang ada dalam pelaksanaan praktikum
pembuatan hubungan kayu.
Fase 4 PBI :
1. Siswa mengamati gambar kerja hubungan kayu

55 menit

60 menit

yang akan dibuat dalam praktikum.


2. Siswa mempersiapkan peralatan dan pemilihan
bahan yang akan digunakan selama praktikum
pembuatan hubungan kayu ini.
3. Siswa membagi tugas dengan teman-teman
kelompoknya dalam menyelesaikan praktikum
pembuatan hubungan kayu.
4. Siswa merencanakan langkah-langkah pembuatan
hubungan kayu dengan pedoman dari jobsheet
yang diberikan oleh guru sebelumnya.
5. Guru
memperhatikan
siswanya
dalam
melaksanakan tugas praktikum tersebut.
6. Siswa membuat sketsa hubungan kayu yang akan
dibuat, dan melukisnya pada bahan kayu yang
dipilih sebelumnya.
7. Siswa membuat bagian-bagian hubungan kayu
dengan pedoman dari gambar kerja yang telah
diamati sebelumnya.
8. Siswa merakit komponen hubungan kayu tersebut
hingga menjadi hubungan kayu yang utuh dan
kuat.
9. Setelah praktikum selesai guru meminta siswa
untuk membuat laporan (hasil pemilihan bahan
sampai pembuatan hubungan kayu).
10. Guru memberikan petunjuk cara penulisan
laporan kepada siswa sebagai pedoman dalam
pembuatan laporan (hasil pemilihan bahan sampai
pembuatan hubungan kayu).
3. Penutup (20 menit)
Kegiatan

Waktu

Fase 5 :
1.
Guru menilai
hasil pekerjaan praktikum pembuatan hubungan
kayu dari seluruh kelompok siswa, dan
memberikan nilai baik kepada kelompok yang
memiliki pekerjaan yang rapi, bersih, dan tepat
waktu. Dan memberikan nilai kurang baik kepada
kelompok yang memiliki hasil pekerjaan kurang
rapi, kurang bersih, tidak tepat waktu.

20 menit

2.

Guru
menyimpulkan
pembelajaran
mengenai
pembuatan hubungan kayu.

J. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik

Bentuk Instrumen

1. Pengamatan Sikap

1. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

2. Portofolio

2. Panduan Penyusunan Portofolio

3. Tes Tertulis

3. Tes Uraian dan Pilihan Ganda

2. Lembar Pengamatan Sikap

No.
1

Aspek yang Dinilai


Mengagumi mata sebagai alat indera

Keterangan

ciptaan Tuhan
2

Memiliki rasa ingin tahu (curiosity)

Menunjukkan kekompakkan
Tanggungjawab dalam kerja
kelompok
Bekerja sama dengan baik secara
berkelompok

Rubrik :
No

Aspek yang Dinilai

Rubrik
3: Menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap
materi pelajaran terkait dengan ungkapan
verbal yang menunjukkan rasa syukur
terhadap Tuhan

Mengagumi terbentuknya
kehidupan di muka bumi sebagai
ciptaan Tuhan

2: Belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi


kekaguman atau ungkapan syukur, namun
menaruh minat terhadap keseluruhan kegiatan
belajar mengajar.

1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman,


atau menaruh minat terhadap belum
menunjukkan
kekaguman
terhadap
keseluruhan kegiatan belajar mengajar dengan
verbal yang menunjukkan rasa syukur
terhadap Tuhan
2.

Menunjukkan rasa ingin tahu


(curiosity)

3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


antusias, terlibat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.

2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak


terlalu antusias, dan baru terlibat aktif ketika
diminta atau disuruh.

1: Tidak
menunjukkan
antusias
dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok walaupun telah didorong untuk
terlibat.
3: Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan
hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
tepat waktu.

Menunjukkan kekompakkan
Tanggungjawab dalam bekerja 2: Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya
kelompok
terbaiknya.
Bekerja
sama
dengan
baiksecara berkelompok
1: Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak
selesai.

3. Lembar penilaian kemampuan kognitif


Petunjuk:
a. Tidak boleh membukahand out dan buku catatan
b. Mengingat kembali penjelasan dari guru
c. Bisa berdiskusi dengan teman sebangku dalam mencari jawaban yang
benar
d. Dilarang ribut sewaktu bekerja
Soal :
1. Sebutkan macam macam dari sambungan memanjang ?
2. Jelaskanlah peralatan yang dipakai dalam pembuatan sambungan bibir
miring berkait ! minimal 5 buah ?
3. Mengapa dalam pembuatan sambungan bibir miring berkait harus
diperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja!
4. Lembar penilaian psikomotorik
Soal :
1. Jelaskan langkah langkah dalam pembuatan sambungan bibir miring
berkait !Petunjuk:
2. Buatlah gambar sambungan bibir miring berkait !
3. Buatlah sket gambar sambungan bibir miring berkait !
4. Kemudian jelaskanlahsesuai dengan urutannya !

5. Dimanakah letak sambungan bibir miring berkait pada suatu bangunan


dan apakah fungsinya ?
Lembar Jawaban
Gambar Sketsa

Tahapan pemasangan
a.
b.
c.
d.

Kunci. Lembar Penilaian Keterampilan Kognitif danPsikomotor

Kunci lembar penilaian keterampilan kognitif


Soal :
1. Sebutkan macam macam dari sambungan memanjang ?
Kunci :

Sambungan bibir lurus


Sambungan bibir lurus berkait
Sambungan bibir miring
Sambungan bibir miring berkait

2. Jelaskanlah peralatan yang dipakai dalam pembuatan sambungan bibir


miring berkait ! minimal 5 buah ?
Kunci :

Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas

pada benda kerja.


Perusut adalah alat pemberi tanda yang terbuat dari kayu dan kayu

pada bagian melintang dapat digerakkan kekanan dan kekiri.


Siku dan siku putar adalah alat yang terbuat dari bilah baja yang
kegunaannya untuk mengukur sudut siku (90 derajat)dan sudut (45
derajat)dimana pada bilahannya terdapat ukuran dengan satuan (cm
dan inchi). Sedangkan untuk mengukur sudut 0-180 derajat

mengunakan siku putar.


Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada

bilahnya dalam satuan (cm dan inchi).


Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji
kayu dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.

3. Mengapa dalam pembuatan sambungan bibir miring berkait harus


diperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja!
Kunci :
Karena jika kita tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
maka dalam mengerjakan sambungan pasti akan terjadi suatu
kecelakaan seperti luka, baju kotor dan lain lain.

Kunci lembar penilaian psikomotorik


Kunci :
Gambar dan langkah langkah dalam pembuatan sambungan bibir miring
berkait :

Gambar Sket

Tahapan pemasangan
a. Siapkan semua peralatan yang
diperluakan.
b. Siapakan bahan berupa balok
berukuran 8/12 cm panjang 100
cm.
c. Ketam keempat bidangnya hingga
menjadi rata, lurus, halus, dan
siku.
d. Lukis bentuk sambungan bibir
miring pada balok yang telah
diketam dengan cara
sebagai
berikut :
1) Lukis bentuk sambungan bibir
miring berkait pada kedua
ujung balok. Lukisan dibuat
sama, dimana ujung yang satu
dibuat menghadap ke atas dan
yang lainnya menghadap ke
bawah.
2) Beri tanda bagian-bagian kayu
yang akan dihilangkan
e. Potong bagian kayu yang diberi
tanda
dihilangkan
hingga
membentuk sambungan bibir
miring
berkait
dengan
menggunakan
gergaji
agar
hasilnya dapat lurus dan rata.
f. Dengan cara sama kerjakan
pembuatan bentuk sambungan
kayu yang lain.
g. Ketemukan kedua kayu yang telah
dibuat bentuk sambungannya
tersebut,
kontrol
kerapatan
sambungan dan berilah tanda
bagianbagian yang perlu dibenahi
lagi.
h. Benahi
bentuk
sambungan
sehingga
menjadi
rangkaian
sambungan bibir miring berkait
yang baik (lurus, rata, halus, siku,
dan rapat).
i. Periksakan hasil kerja pembuatan
sambungan bibir miring berkait
kepada instruktor.

5. Sambungan bibir miring berkait terletak pada kuda-kuda tepatnya pada balok
tarik yang berfungsi sebagai menahan gaya tarik atau gaya horizontal yang
bekerja pada kaki kuda kuda.

5. Ketetuntasan Belajar

Peredikat
A
AB+
B+
BC+
C+
CD+
D+
Keterangan :
SB : Sangat Baik

Nilai Kompetensi
Pengetahuan

Psikomotorik

4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1

4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1

Sikap
SB
B
C

B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

DAFTAR PUSTAKA
Nur, Muhamad, dkk. 2008. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya: PSMS UNESA
Sukamto. 1988 .Perencanaan &Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
Dan Kejuruan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Departemen Pekerjaan Umum. (1961), Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5
PKKI, Bandung : Yayasan Dana Normalisasi Indonesia.
Frick. Heinz. (1982), Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu, Semarang : Yayasan
Kanisius, Yogyakarta.
Wiryomartono, Suwarno. (1976), Konstruksi Kayu Jilid I, Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Yap, Felix KH. (1964), Konstruksi Kayu, Bina Cipta, Bandung..
kk.mercubuana.ac.id/.../11013-5-560662027793
http://kmkosipil.blogspot.com/2012/10/ebook-perencanaan-kuda-kudakonstruksi.html

Anda mungkin juga menyukai