Mesin Skrap
Mesin Skrap
SEKRAP (SHAPING)
26
7
esin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain
pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap
adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara
vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik
atau maju mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan
mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui
sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan
dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur
dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar
eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser
sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.
Mekanisme ini dapat dilihat pada Gambar 9.4.
268
(Gambar 9.2). Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal,
sedangkan benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin
jenis ini juga dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa
dilakukan pengerjaan pembagian bidang yang sama besar.
3. Mesin planner
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat).
Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar
benda ditentukan oleh jarak antartiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini
ada yang mencapai 200 sampai 1.000 mm.
Gambar 9.2 Mesin sekrap vertikal Gambar 9.3 Mesin sekrap eretan (planner)
(slotter)
269
Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
(Gambar 9.5).
Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan
lintang dapat diatur otomatis (Gambar 9.5).
Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 9.5).
Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar
maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan
pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah mur baut
pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau miring.
Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan (Gambar 9.5).
Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk
pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti (Gambar 9.5).
2. Alat potong
1) Prinsip dasar pemotongan
Pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah
mundur benda kerja bergeser (Gambar 9.6).
1) pahat
2)
Gambar 9.9 Pahat sekrap sisi, sisi kasar, dan
sisi rata
3)
4)
5)
6)
7)
sekrap
kasar lurus
pahat
sekrap
kasar
lengkung
pahat
sekrap
datar
(Gambar
9.8)
pahat
sekrap
runcing
(Gambar
9.8)
pahat
sekrap sisi
(Gambar
9.9)
pahat
sekrap sisi
kasar
(Gambar
9.9)
pahat
Gambar 9.11
Pahat sekrap
dalam lurus dan
pahat luar
m
b
a
r
9
.
1
2
)
s
u
d
u
t
=
s
u
d
u
t
p
a
h
a
t
b
e
b
a
(
G
a
271
m
a
t
a
p
o
t
o
n
g
(
b
a
j
i
)
=
s
u
d
u
t
b
u
a
n
g
= sudut potong (+
)
Gambar 9.12 Sudut asah
pahat
lt = lv + lw + ln
np = jumlah langkah per menit
lv 20 mm
ln 10 mm
2. Kecepatan makan
vf = f np; mm/menit . . . (9.2)
f = gerak makan; mm/langkah
3. Waktu pemotongan
tc =
w
vf
;menit . . . (9.3)
27
2
Z = a f v; cm /menit . . . (9.4)
Besar kecilnya kecepatan potong tergantung pada jenis material yang dipotong
dan alat yang digunakan. Daftar kecepatan potong dapat dilihat pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Shaper Speeds dan Feeds
Sebelum proses sekrap dilakukan perlu diperiksa kesejajaran garis ukuran yang
akan disekrap dengan mulut ragum. Untuk mempermudah proses pensejajaran
antara mulut ragum dan bagian yang akan disekrap digunakanlah parallel blok.
273
Selain itu, paralel blok yang ada juga bisa dimanfaatkan sebagai landasan
pada saat proses pencekaman benda kerja yang berbentuk segmen atau sektor
(Gambar 9.18).
Benda kerja yang mempunyai dimensi cukup besar dan tidak mungkin dicekam
dengan ragum, dapat dicekam dengan menggunakan klem (Gambar 9.19).
Perhatikan posisi pengekleman benda kerja terhadap arah pemotongan.
diklem dengan menggunakan klem samping (Gambar 9.21). Jumlah klem yang
digunakan tergantung besar kecilnya benda kerja.
274
Blok siku juga bisa dipergunakan sebagai alat bantu pengekleman benda kerja
(Gambar 9.22). Caranya, blok siku diikat dengan baut T pada meja sekrap,
kemudian benda kerja yang akan disekrap diklem dengan blok siku yang sudah
terpasang pada meja sekrap.
1) Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30|40 mm keluar dari rumah
ayunan (lihat Gambar 9.25). Pada posisi ini pahat cukup kuat untuk
275
Gambar 9.27 Posisi rumah ayunan berlawanan dengan sisi potong pahat
4) Pada saat proses pembuatan alur pada benda kerja, rumah ayunan pahat
dipasang tegak lurus terhadap sisi potong pahat (Gambar 9.28).
5) Pada proses pembuatan alur dalam, pahat harus mempergunakan alat bantu
tambahan yaitu klem pemegang pahat, dengan alat ini memungkinkan pahat
untuk membuat alur dengan kedalaman yang diinginkan (Gambar 9.29).
276
6)
Pada saat langkah pemotongan sisi benda kerja, posisikan rumah ayunan dan pahat
dalam keadaaan miring/membuat sudut lancip terhadap benda kerja (Gambar 9.30).
bidang
yang
akan
4. Proses Sekrap
Menjalankan mesin
mulai bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari
langkah halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin
4) Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling
kemudian matikan motor.
Proses penyekrapan
Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan
277
27
8
Alur alur U
Alur V
Penyekrapan alur pasak luar yang buntu lebih rumit karena gerakan pahatnya
terbatas. Untuk itu harus dibuat pengerjaan awal pada mesin bor atau frais. Batas
alur pasak harus dibuat dengan cara membuat lubang dengan end mill sesuai
dengan ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang langkah terbatas, maka harus
diatur terlebih dahulu sesuai dengan panjang alur. Penyekrapan dapat dilakukan
bertahap apabila lebar alur melebihi lebar pahat yang digunakan.
279
280