Anda di halaman 1dari 1

Perahu Kertas

Sebuah perahu kertas dengan gagah melaju terombang-ambing mengapung


dipermukaan sungai. Tak lama kemudian air mulai membasahi dan mengoyaknya,
ia terseret di pusaran riak sungai, tergulung di derasnya arus dan .... menghilang.
Sahabat aposindo, ada dua pelajaran yang bisa kita petik dari sebuah perahu
kertas. Pertama janganlah hidup seperti perahu kertas yang hanya bergerak
mengikuti arus dan terombang-ambing tak tentu arah karena tak punya kendali dan
tak dapat dikendalikan. Selain mudah lusuh, ia juga mudah terkoyak dan hancur
oleh lingkungan sendiri kemudian hilang tanpa ada yang dapat dikenang.
Kedua, kita menemukan kesadaran, sesungguhnya setiap orang ibarat perahu
kertas. Tak peduli siapa dia, jabatannya, status sosialnya, baik orang awam maupun
rohaniwan. Setiap orang rentan terhadap gelombang dan tak dapat terhindar dari
derasnya arus kehidupan dan godaan kenikmatan duniawi. Mereka yang tahan
menghadapinya hanya mereka yang telah melapisi perahu kertasnya dengan
lembaran plastik, yang telah melapisi pikirannya dengan lembaran kesadaran. Maka
ia tidak mudah lusuh dan tidak mudah luruh tergerus pusaran waktu. (SR)
Aura Positif Indonesia

Anda mungkin juga menyukai