Anatomi & Histologi Mammmae
Anatomi & Histologi Mammmae
Mammmae
ANATOMI
VASKULARISASI
Pembuluh nadi (arterial supply) pada kelenjar
mammae berasal dari:
A. Mammaria interna (dipercabangkan dari A.
Subclavia) melalui Rr. Perfoantes a. mammaria interna
A. Thoracalis lateralis dan a. thoracoacrominalis
(dipercabangkan dari A. Axillaries)
Aa. Intercostalis II IV (dipercabangkan dari Aorta
thorakalis)
INERVASI
Kelenjar mammae memperoleh
persyarafan dari saraf-saraf cutan
dada Nn. Intercostalis 2 hingga 6.
ALIRAN LYMFE
Saluran limfe mulai sebagai plexus
halus dalam ruang interlobular
jaringan kelenjar, bergabung dan
membentuk saluran lebih besar,
yang berjalan kearah kelompok
pectoral kelenjar axiler, yaitu
kelenjar mammae bagian dalam dan
kelenjar supraklaviculer.
HISTOLOGI
KELENJAR MAMMA
LAKTANS
Keenjar ini terjadi saat kehamilan dan disebut
juga kelenjar mamma giat.
Kelenjar ini berubah heba untuk persiapan
laktasi atau menyusui.
Pada tengah pertama kehamilan, duktus
intralobular berproliferasi pesat dan
membentuk kuncup yang berkembang menjadi
alveolus, disebabkan oleh perluasan lobulus,
jaringan interlobular dan jaringan lemak
berkurang jumlahnya dan lobus yang
jumlahnya 15-20 buah menjadi jelas terlihat.
Jaringan intralobular juga berkurang jumlahnya
dan disebuki limfosit.
LAKTASI
Segera setelah persalinan, kelenjar mamma mulai
giat menggetahkan susu yang kaya akan lemak,
gula dan protein.
Banyak alveolus melebar tampak seperti kantung,
berepitel rendah dan teregang berisi susu.
Masing-masing sel alveolus mengandung
retikulum endoplasma granular amat banyak dan
berlimpah ribosom bebas yang menjalani siklus
pergetahan susu.
Lumen setiap alveolus dipenuhi dengan kedua
macam jenis getah, yaitu secara merokrin dan
apokrin yang terlarut di dalam cairan encer.
REGRESI
Setelah berhenti menyusui, kelenjar ini
mengalami kemunduran dan kembali ke
keadaan rihat.
Alveoli mengecil dan beberapa sel mati.
Jaringan ikat dan lemak kembali
bertambah, tetapi biasanya kelenjar tidak
kembali seperti keadaan nulipara; banyak
alveolus tetap seperti semula dan sisa
bahan sekresi tertahan di dalam duktus
intuk beberapa waktu.
INVOLUSI
Setelah menopause, kelenjar mamma
mengisut, mengalami involusi.
Epitel pergetahan atrofi dan hanya
beberapa sisa sistem duktus tertinggal.
Sering terjadi pelebaran kistik dari sisa
duktus ini.
Jaringan ikat semakin memadat dan
homogen.
Keterangan:
Histologi Mamma Manusia, dalam
kehamilan atau laktans
Histologi Mamma Monkey, akhir
kehamilan
Histologi Mamma Manusia, keadaan
rihat atau non laktans