Kerjasama:
BKSDA DKI JAKARTA
YAYASAN IAR INDONESIA
Jl. Curug Nangka Blok Pasir Loji RT. 04 RW 05, Kp. Sinarwangi Kel. Sukajadi
Kec. Taman Sari Ciapus - Kab. Bogor telp/fax 0251-8389232 PO BOX 125 Bogor 16001
LEMBAR PENGESAHAN
KERJASAMA :
Ditetapkan di
Nomor
Tanggal
:
:
:
DAFTAR SINGKATAN
BKSDA
:
Balai Konservasi Sumber Daya Alam
IAR-I
:
International Animal Rescue-Indonesia
Monyet
:
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
LSM
:
Lembaga Swadaya Masyarakat
Polhut
:
Polisi Hutan
SMMA
:
Suaka Margasatwa Muara Angke
HL
:
Hutan Lindung Muara Angke
TWA
:
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
HAK
:
Hutan Angke Kapuk dan Sekitarnya
PIK
:
Perumahan Pantai Indah Kapuk
GIS
:
Geographic Information System / Peta Tutupan Lahan
JGM
:
LSM - Jakarta Green Monster
RS. PIK
:
Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk
IMReD IPB :
(LPP) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan
Mangrove Institute Pertanian Bogor
Kata Pengantar
Program tentang Penanganan Konflik Monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) di Wilayah Kelompok Hutan Angke Kapuk dan Sekitarnya
dilakukan
bersama
Indonesia
Konservasi
oleh
(IAR-I)
Sumber
International
yang
bekerja
Daya
Alam
Animal
sama
Rescue
dengan
wilayah
Balai
DKI-Jakarta
(Macaca
fascicularis)
dengan
manusia
khususnya
bagi
penanganan
konflik
khususnya
di
sektor
Pelaksana
satwa
khususnya
Monyet
ekor
panjang
(Macaca
fascicularis) di Indonesia.
Bogor,
Mei 2011
Tim Penyusun
ABSTRAK
Kami
menggambarkan
profil
konflik
Monyet
ekor
panjang
fasccularis)
juga
dapat
bertahan
hidup
sendiri
tanpa
berkelompok.
Secara umum penyebab utama konflik Monyet ekor panjang
(Macaca fasccularis)
ini
akan
lebih
menitik
beratkan
pada
penilaian
sejarah
permasalahan
konflik
yang
kawasan
terjadi
atau
adalah
habitat,
lebih
bersifat
diharapkan
hasil
sebagai
elemen
dalam
pengelolaan
masalah,
(ii)
pemantauan
konflik
terus
1. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
penandatangan.
Adanya permintaan sebuah penanganan dari masyarakat sekitar kawasan
HAK yang disampaikan oleh BKSDA DKI Jakarta.
Dari hasil survey populasi dan monitoring saat ini terdapat lebih dari 8
kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat sekitar 4 35 ekor
ditiap kelompok. Keberadaan monyet ekor panjang di kawasan adalah
sebagai satwa endemik juga merupakan secara ekologi juga sebagai
penyebar biji sehingga keanekaragaman hayati bisa tetap terjaga.
Tinjauan Pustaka
Hutan Angke Kapuk (HAK)
penduduk
Sebelah timur berbatasan dengan PIK dan HL.
Sebelah utara berbatasan dengan pantai.
jenis burung.
Kondisi pohon cukup baik terutama terdiri dari jenis pohon bakau.
1.3.
Konflik
Konflik manusia dan satwa liar adalah segala interaksi antara manusia
dan satwa liar yang mengakibatkan efek negatif kepada kehidupan sosial
manusia, ekonomi, kebudayaan, pada konservasi satwa liar dan atau pada
lingkungannya.
Penanggulangan konflik manusia-satwa liar adalah proses dan upaya atau
kegiatan mengatasi atau mengurangi konflik antara manusia dan satwa
liar dengan mengedepankan kepentingan dan keselamatan manusia tanpa
mengorbankan kepentingan dan keselamatan satwa liar.
Konflik merupakan suatu perbedaan cara pandang. Bentuknya bisa
berupa keluhan saja sampai pada tingkat kekerasan dan perang, berbagai
definisi konflik yang memperlihatkan bahwa konflik ternyata merupakan
suatu wacana yang dikonstruksikan secara sosial dan bisa dipandang dari
berbagai sudut (Walker dan Daniels, 1997). Dalam penanganan program
ini adalah sebagai suatu perwujudan perbedaan cara pandang antara
berbagai pihak terhadap obyek yang sama. Dengan demikian , bisa saja
wujud konflik yang berupa wacana argumentasi dan perbedaan pendapat,
ada sebagian masayarakat atau pihak menganggap sebagai konflik ada
juga yang menganggap tidak dikategorikan sebagai suatu konflik.
Sebagai contoh, peristiwa konflik yang sama yakni sebagian masyarakat
menganggap keberadaan kelompok monyet ekor panjang disekitar
lingkungan
tinggal
sebagai
masalah
dan
sebagian
masyarakat
dan
sosialisasi
keberadaan
satwa
disekitar
permukiman.
Dari
pengamatan dilapangan.
Pengamatan lapangan dilakukan dengan cara Survey dan Monitoring
biodiversity.
3.2.1. Pengetahuan tentang daerah
Aspek geografi: pembatasan antara masyarakat
Aspek penggunaan ruang
Luasan besar distribusi satwa (monyet ekor panjang)
2.2.2.
3.3.
Nama Indonesia
Pecuk padi kecil
Pecuk padi hitam
Pecuk ular asia
Cangak abu
Cangak merah
Bambangan hitam
Bambangan
Nama Latin
Phalacrocorax niger
Phalacrocorax sulcirostris
Anhinga melanogaster
Ardea cinerea
Ardea purpurea
Dupetor flavicollis
Nama Inggris
Little Cormorant
little black cormorant
Oriental darter
Grey heron
Purple heron
Black bittern
7
8
9
10
kuning
Bambangan merah
Blekok sawah
Kokokan laut
Kowak malam
Ixobrychus sinensis
Ixobrychus cinnamomeus
Ardeola speciosa
Butorides striatus
Yellow bittern
Cinnamon Bittern
Javan pond heron
Little heron
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
kelabu
Kuntul besar
Kuntul kecil
Kuntul kerbau
Kuntul perak
Bangau Bluwok
Itik benjut
Belibis batu
Elang alap nipon
Alap-alap sapi
Nycticorax nyticorax
Egretta alba
Egretta garzetta
Bubulcus ibis
Egretta intermedia
Mycteria cinerea
Anas gibberifrons
Dendrocygna javanica
Accipiter gularis
Falco moluccensis
Night heron
Great egret
Little egret
Cattle egret
Intermediate egret
Milky stork
Grey teal
Lesser Whistling Duck
Japanese sparrowhawk
Spotted Kestrel
White breasted
21
22
23
24
25
26
Kareo padi
Mandar batu
Mandar besar
Tikusan Merah
Tikusan alis putih
Dara laut tiram
Amaurornis phoenicurus
Gallinula chloropus
Porphyrio porphyrio
Porzana fusca
Porzana cinerea
Sterna nilotica
waterhen
Common moorhen
Purple Swamphen
Ruddy-breasted crake
White-browed crake
Gull-billed Tern
Status
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
27
28
29
30
Sterna bergii
Tringa hypoleucos
Glareola maldivarum
Streptopelia chinensis
Dilindungi
31
32
33
34
35
36
37
Punai gading
Pergam hijau
Pergam laut
Dederuk jawa
Uncal buau
Perkutut Jawa
Betet biasa
Treron vernans
Ducula aenea
Ducula bicolor
Streptopelia bitorquata
Macropygia emiliana
Geopelia striata
Psittacula alexandri
pigeon
Green Imperial Pigeon
Pied Imperial Pigeon
Island collared-dove
Ruddy cuckoo-dove
Zebra Dove
Red breasted Parakeet
Hodgson's Hawk-
38
39
Kangkok melayu
Wiwik kelabu
Cuculus fugax
Cacomantis merulinus
Cuckoo
Plaintive Cuckoo
Horsfield's Bronze
40
Kedasi Australia
Bubut pacar
Chrysococcyx basalis
Cuckoo
Chestnut-winged
41
42
43
44
45
46
jambul
Bubut alang-alang
Bubut jawa
Cabak kota
Walet linchi
Walet sarang putih
Walet sarang
Clamantor coromandus
Centropus bengalenis
Centropus nigrorufus
Caprimulgus affinis
Collocalia linchi
Collocalia fuchipaga
Cuckoo
Lesser coucal
Sunda coucal
Savannah Nigthjar
Cave swiftlet
Edible-nest swiftlet
47
48
49
hitam
Walet palem asia
Kapinis rumah
Collocalia maxima
Cypsiurus balasinensis
Apus affinis
Black-nest Swiftlet
Asian palm swift
Little swift
Black-capped
50
51
52
53
54
Cekakak Cina
Cekakak sungai
Cekakan suci
Cekakak Jawa
Raja udang biru
Raja udang
Halcyon pileata
Todirhamphus chloris
Todirhamphus sanctus
Halcyon cyanoventris
Alcedo coerulescens
Kingfisher
Collared kingfisher
Sacred Kingfisher
Javan Kingfisher
Small blue kingfisher
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
Dilindungi
55
56
57
meninting
Kirik-kirik laut
Caladi tilik
Alcedo meninting
Merops philippinus
Picoides moluccensis
Blue-eared kingfisher
Blue-tailed Bee-eater
Sunda woodpecker
Fulvous breasted
Dilindungi
58
59
Caladi ulam
Layang-layang api
Layang-layang
Dendrocopus macei
Hirundo rustica
woodpecker
Barn swallow
60
batu
Layang-layang
Hirundo tahitica
Pacific swallow
61
62
rumah
Kapasan kemiri
Delichon dasypus
Lalage nigra
Pericrocotus
Asian House-martin
Pied triller
63
64
Sepah kecil
Cipoh kacat
cinnamomeus
Aegithina tiphia
Small minivet
Common lora
65
66
67
68
69
Merbah cerukcuk
Cucak kutilang
Cucak kuning
Empuloh janggut
Srigunting gagak
Kepodang kuduk
Pycnonotus goiavier
Pycnonotus aurigaster
Pycnonotus melanicterus
Alophoixus bres
Dicrurus annectans
70
71
hitam
Tangkar cetrong
Gelatik batu
Oriolus chinensis
Crypsirina temia
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
kelabu
Kucica kampung
Kipasan belang
Sikatan bubik
Remetuk laut
Cinenen pisang
Cinenen jawa
Cinenen kelabu
Perenjak coklat
Perenjak rawa
Perenjak jawa
Perenjak padi
Cici padi
Kerak basi ramai
Cikrak kutub
Kicuit kerbau
Parus major
Copsychus saularis
Rhipidura javanica
Muscicapa dauurica
Gerygone sulphurea
Orthotomus sutorius
Orthotomus sepium
Orthotomus ruficeps
Prinia polychroa
Prinia flaviventris
Prinia familiaris
Prinia inornata
Cisticola juncidis
Acrocephalus stentoreus
Phylloscopous borealis
Motacilla flava
Great tit
Magpie Robin
Pied fantail
Asian Brown Flycatcher
Golden bellied gerygone
Common tailorbird
Olive-backed tailorbird
Ashy tailorbird
Brown prinia
Yellow-belied prinia
Bar winged prinia
Plain prinia
Zitting cisticola
Clamarous reed-warbler
Arctic Warbler
Yellow Wagtail
White-breasted wood
88
89
90
91
92
93
Kekep babi
Bentet kelabu
Jalak putih
Jalak cina
Kerak kerbau
Perling kumbang
Jalak tunggir
Artamus leucorhynchus
Lanius schah
Sturnus melanopterus
Sturnus sturninus
Acridotheres javanicus
Aplonis panayensis
swallow
Long-tailed shrike
Black winged starling
Purple-backed Starling
Javan mina
Asian Glossy Starling
94
merah
Burung madu
Scissirostrum dubium
Finch-billed Myna
95
sriganti
Burung madu
Nectarinia jugularis
Dilindungi
96
kelapa
Burung madu
Anthreptes malacenis
Plain-throated sunbird
Copper-throated
Dilindungi
97
bakau
Nectarinia calcostetha
Sunbird
Scarlet headed
Dilindungi
98
99
10
Cabai jawa
Kacamata biasa
Dicaeum trochileum
Zosterops palpebrous
flowerpecker
Oriental white eye
Lemon-bellied white-
0
10
Kacamata laut
Zosterops chloris
eye
1
10
Burung gereja
Passer montanus
Bondol jawa
Lonchura leucogastroides
Javan munia
Dilindungi
Dilindungi
10
3
10
Lonchura ferruginosa
Chesnut Munia
Bondol peking
Lonchura punctulata
Jenis Kelamin
LakiPeremp
laki
uan
Pendidikan /
Pekerjaan
Jumlah Penduduk
Jumlah Kepala Keluarga
Pendidikan tertinggi
a. Tidak Sekolah
b. Tidak Tamat SD
c. Tamat SD
d. Tamat SLTP
e. Tamat SLTA
f. Tamat Akademi/PT
Pekerjaan
a. Tani
b. Karyawan
swasta/pemerintah/ABRI
c. Pedagang
d. Nelayan
e. Buruh Tani
f. Pensiunan
g. Pertukangan
h. Pengangguran
i. Fakir miskin
j. Lain-lain
Drop Out (Putus
Sekolah)
Jumlah
24338
13573
22422
2721
46769
16293
226
713
2566
5568
7258
3366
244
846
3392
4887
5724
2006
470
1559
5958
10455
12982
5372
8164
6976
2689
0
559
24
607
356
915
5721
3993
0
0
237
0
352
252
2818
13865
10969
2689
0
797
24
959
608
3733
WNI
Uraian LK.
PR.
0
5
10
15
20
25
30
1653
1678
1652
1629
1593
1677
1718
4
9
14
19
24
29
34
1636
1753
1701
1813
1766
1809
1899
WNA
Jumla
h
32898
3429
3353
3442
3359
3486
3617
LK.
PR.
0
0
0
0
3
2
2
0
0
0
0
1
3
4
Jumla
h
0
0
0
0
4
5
6
Jml.
Keseluru
han
3289
3429
3353
3442
3363
3491
3623
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
74
keatas
1894
1794
1843
1686
1766
1617
742
486
1652
1624
1521
1499
1551
1401
777
601
3546
3418
3364
3185
3317
3018
1519
1087
3
4
5
7
5
4
3
4
2
4
5
3
4
3
2
7
5
8
10
10
9
7
5
11
3551
3426
3374
3185
3326
3025
1524
1098
89
154
243
249
44
42
86
46760
2429 2238
Jumlah
4
0
46674
Survey Populasi
Kegiatan Survey ini dilakukan selama 6 hari dari tanggal 06-08
Desember 2010 dan 14-16 Desember 2010.
4.3.1.Tujuan atau hasil survey populasi adalah :
- Untuk memperoleh data dan informasi serta mengetahui keadaan
-
disekitar kawasan.
Mengetahui potensi pakan habitat Monyet ekor panjang.
Mengidentifikasi permasalahan Monyet ekor panjang dengan
manusia.
tersebut beraktifitas.
Survey dilakukan dengan melakukan penjelajahan menyusuri
seluruh kawasan dalam hutan yang merupakan ruang gerak
Macaca fasciculars dan persebarannya. Selain di dalam kawasan
penjelajahan juga di lakukan di pemukiman sekitar kawasan
dengan terlebih dahulu membuat jalur- jalur untuk memudahkan
Table data populasi satwa di SM, HL, TWA Muara Angke dan perumahan pluit
Jenis satwa
Macaca
Lokasi
TWA
Jumlah
3 ekor
HL
HL - SM
SM
Perumahan Pluit
17 ekor
25 ekor
45 ekor
16 kor
fascicularis
N
o
1
Lokasi
Jml
TWA
99,82
Ha
3 ekor
HL
Ba
yi
Pakan
Dw
s
jnt
n
Dw
s
btn
Sampah,
pidada
Rizhopora dll
Pete cina,
b.jeruk
Manga,
manggis
17
ekor
Potensi Konflik
Tdk berpotensi
Konflik krn
lokasi
Dan potensi
kelapa,
Makanan masih
Cukup
memadai
Sampah,
pete cina
Mngkhawatirkan
dilihat dr lokasi
44,25
Ha
Pidada,
akasia
pos 3
serangga
(semut &
rayap)
HL
44,25
Ha
18
ekor
HL
44,25
Ha
HL
44,25
Ha
Untuk cepat
Berkembang
biak
17
ekor
pos 3
Dgn perumahan
bisa sj memicu
pos 4
Sampah,
akasia
pete cina,
pidada
serangga
(semut &
rayap)
18
ekor
pos 4
Mngkhawatirkan
dilihat dr lokasi
tdk ada barier
dgn
perumahan&sek
olah
Kl drpotensi
pakan
bisa sj memicu
unt
Cepat
berkembang
biak
selalu mencari
mkn
dr sampah pd
saat
kegiatan di
lokasi
Gereja
SM/HL
25
ekor
SM/HL
25
ekor
Sampah dr
sugai
Angke, apiapi
pohon waru
laut
Daerah jelajah
di
sekitar bibir
S.Angke
1Km, tdk
berotensi
konflik krn mkn
Sampah dr s.
Angke
pohon api-api
pohon waru
laut
SM
45
ekor
12
15
Pos 1
Eceng
gondok
Rizhopora,
pidada
Pete cina,
api-api
sampah
kantor
BKSDA pos 1
Sampai
perum
Mediterania /
PIK
Pluit
16
ekor
pohon
cermai,
cukup memadai
&jauh dr
prmukiman
Menyebar
diseluruh
kawasan SM
mncari
mkn dr
pengunjung
Sampai masuk
kawasan perum
dan
mencari makan
dr
tempat sampah
lokasi sempit
(taman
10X30
0m
Sawo,
pisang,
jambu air,
kelapa,
buah
trembesi
sampah dr s.
Angke
sesaji dr
rumah
perum) dgn
mkanan
yg tercukupi.
kegiatan hanya
mencari makan,
grooming &
kawin
Kawasan TWA
Tumbuhan dan potensi pakan yang terdapat di daerah ini antara lain
: Rizhopora sp, Pete cina, Api-api, pidada, mangga, belimbing,
sawo dan sampah buangan dari pihak pengelola kawasan.
Kawasan HL
Di kawasan hutan lindung ini tumbuhan pakan didominasi oleh
jenis mangrove yaitu rizhopora sp. Selain jenis tersebut ada jenis
lain
diantaranya : akasia, api-api, waru laut, pete cina. Ada juga jenis
serangga seperti semut dan rayap yang hidup di pepohonan.
Kawasan SMMA
Jenis mangrove pidada, nipah dan enceng gondok mendominasi
tumbuhan yang bisa menjadi pakan bagi monyet ekor panjang di
SM Muara Angke.
Jenis pakan lainnya adalah : api-api, buta-buta, beringin, rizhopora
sp dan ketapang.
Selain tumbuhan tersebut macaca di area ini juga memanfaatkan
jenis serangga dan sampah yang ada banyak di sepanjang aliran
sungai muara angke sebagai sumber pakannya.
Perumahan Pluit
tumbuhan
buah
yang
ditanam
oleh
warga
Lokasi
TWA
99,82 Ha
Total
4 ekor
Dws
Ba
Ana
jant
beti
yi
1
jntn
btn
an
1
na
1
18
2
HL 44,25 Ha
pos 4
ekor
10
10
27
3
HL 44,25 Ha
pos 3
ekor
31
HL 44,25 Ha
pos 2
ekor
1?
17
Sungai Angke
HL
ekor
35
5
SMMA / gereja
(Tangan
ekor
15
buntung)
15
SMMA 25,02 Ha
pos 1 (Jengger)
ekor
Perum Pluit
Sungai
ekor
4 ekor
4
4
Cengkareng
PIK Kantri
4.4.4.
8 ekor
fascicularis)
Daerah jelajah berdasarkan peta kawasan:
Nama
Nama Ilmiah
Bagian yg
Tingka
Lokal
dimakan
t
kesuk
Pidada
Sonneratia
Buah, daun,
aan
SS
Bakau
caseolaris
Rhizophora
Pucuk daun,
SS
mucronata, R.
akar, buah,
apiculat
ranting,
KS
Rumput
Saccharum
batang muda
Daun
glagah
Buta-buta
spontaneum
Excoecaria
Kulit kayu
KS
Bidara laut
agallocha
Strychnos
Daun
6
7
8
Waru laut
Bluntas
Flamboyan
Kulit kayu
Daun
Daun
KS
TS
KS
Keterangan:
Tidak di sukai
Kurang di sukai
Suka
Sangat Suka
ligustrina Bl
Hibiscus tiliaceus
Pluchea indica L.
Delonix regia
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Bakau
Akasia
Bagian yg
Tingka
dimakan
t
kesuk
Rhizophora
Pucuk daun,
mucronata, R.
akar, buah,
apiculata
ranting, batang
Acacia
muda
Buah, biji,
auriculiformis
pucuk daun,
kambium
aan
S
SS
3
4
5
Flamboyan
Api-api
Anggur-
Delonix regia
Aviciena
Kulit kayu
Daun, buah
Buah, pucuk
S
SS
SS
angguran
daun, sulur,
Petai cina
Leucaena
daun
Biji, daun
Eceng
Leucocephala
Eichhornia
Umbut
KS
gondok
Kangkung
Daun
KS
9
10
sungai
Waru laut
Pidada
Hibiscus tiliaceus
Sonneratia
Kulit kayu
Buah, daun
KS
SS
11
Buta-buta
caseolaris
Excoecaria
Kulit kayu
KS
Serangga
agallocha
Insecta
Semut dan
12
crassipes
rayap
Kawasan SMMA
Kawasan SM terdapat 2 kelompok yaitu kelompok Tangan
buntung dengan total 35 ekor dan kelompok Jegger total 15
ekor. Dilihat dari peta tutupan lahan jenis-jenis Pidada
(Sonneratia sp) yang paling banyak sekitar 38,9 % di lanjutkan
dengan jenis Rizhopora 22%, sedangkan luasan perairan yang
ditumbuhi eceng gondok sekitar 25,8% dari total kawasan juga
terdapat tumbuhan lainnya yang merupakan tanaman pendukung.
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Bagian yg
Tingka
dimakan
t
kesuk
Pidada
Sonneratia
Buah, daun,
aan
SS
Eceng gondok
caseolaris
Eichhornia
Umbut
SS
Rumput
crassipes
Saccharum
Daun
KS
glagah
spontaneum
4
5
Petai cina
Leucaena
Daun, biji
SS
Nipah
Leucocephala
Nypa fruticans
Bunga,
SS
Wurmb
pelepah,
Anggur-
7
8
9
angguran
Waru laut
Bambu
Labu
10
11
Hibiscus tiliaceus
buah, daun
Buah, sulur
Kulit kayu
Ujung daun
Bunga,
KS
KS
S
S
S
Buta-buta
Excoecaria
tangkai, daun
Kulit kayu
Kerukup
agallocha
Muntingia
Kulit kayu,
Siam/Ceri
calabura.
buah
kampong
Selain potensi makan alami yang terdapat di kawasan, moyet
dikelompok SMMA ini juga mengandalkan makanan yang terdapat di
tempat sampah. Kalau untuk kelompok tangan buntung intensitas
mecari makan dikawasan perumahan PIK hampir setiap sore hari
sejak pukul 15.00 Wib sampai menjelang petang pukul 18.00 Wib,
kelompok ini selain dari tempat sampah dari tempat sampah juga
terbisa mendapatkan makanan dari para pengendara kendaraan yang
sengaja berhenti untuk memberi makan kepada monyet, makanan
yang didapatkan biasanya kacang, roti ataupun kerupuk.
Sedangkan kelompok Jegger hampir waktunya habis untuk
mendapatkan makanan dari tempat sampah yang terdapat di sekitar
kantor SMMA / pos 1 Kantor BKSDA / Polhut dan dari makanan
yang dibawa oleh pengunjung kawasan SMMA, bahkan banyak juga
pengunjung sengaja member makan, hal ini disebabkan karena
minimnya informasi tentang larangan memberi makan kepada
monyet di dalam kawasan.
Monyet ekor panjang merupakan satwa opportunistic omnivore, yaitu
satwa yang dapat memperoleh bahan makanan dari apa saja yang
tersedia dilingkungan habitatnya. Disamping memperoleh makanan
dari buah-buahan, satwa ini juga memakan daging dan tumbuhtumbuhan (Poirier and Smith, 1974 dalam Mampioper, 2006). Satwa
ini juga memakan binatang bertulang belakang jika mendapat
kesempatan. Termasuk semua kelompok monyet di sekitar Hutan
Angke Kapuk memakan sampah dari tempat sampah disekitar
kawasan juga mencari dari sampah yang dibawa oleh Sungai Angke.
Intensitas memakan sampah adalah cukup besar, sekitar 40% dari
totsl waktu mereka mencari makan adalah dari sampah, mereka
memakan apa saja yang didapat, seperti sampah: sisa nasi bungkus,
kulit buah dan buah, kelapa, sayur, roti dll.
4.4.5.1. Kondisi Sungai Angke.
Sungai Angke merupakan salah satu sumber permasalahan utama Monyet
ekor panjang di kawasan Hutan Angke Kapuk, karena hampir sebagian
besar semua monyet memanfaatkan sampah yang terbawa oleh Sungai
Angke sebagai makanan utama selain pakan alami, informasi ini berasal
dari JGM / Jakarta Green Monster yang juga merupakan LSM yang
bergerak dibidang perlindungan kawasan dan habitat di SMMA.
Lembar Fakta Sungai atau Kali Angke
Lokasi
Kali Angke merupakan salah satu sungai lintas propinsi yang melalui
Jakarta. Hulu kali Angke berada di daerah Semplak, Kabupaten Bogor.
Propinsi Jawa Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Luas Daerah Aliran
Sungai Angke 54,267 Ha. Kali Angke yang melintasi wilayah DKI
Jakarta memiliki panjang 35 Km. Kali Angke mengairi wilayah Jakarta
Barat sampai dengan Jakarta Utara. Sebagian besar wilayah yang dilalui
adalah wilayah padat penduduk. Seringkali setiap musim hujan datang,
wilayah pemukiman di bantarannya pasti akan terkena banjir.
Peruntukan Kali Angke
Berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 582 Tahun 1995
tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta
Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Satuan
Rerata
mg/L
mg/L
mg/L
0,95
0,0008
1,21
Baku
Status
Mutu
3
0,0005
0,5
BOD
COD
Coliform
mg/L
mg/L
Koloni/100 mL
13,42
34,84
8,63 x 106
20
30
2 x 104
mencari makan. Tidak hanya itu, ancaman yang tidak terlihat juga datang
dari air sungai Angke yang telah tercemar oleh pencemar organik maupun
non organik (logam berat). Tingginya konsentrasi bahan pencemar di
dalam kawasan, tentu akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup
ekosistem mangrove itu sendiri.
Kesimpulan
Dari penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pencemaran yang
terjadi di hulu baik oleh buangan limbah cair maupun sampah ke badan
sungai, akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Dampak dari
pencemaran sungai ini dapat dilihat pada kondisi sungai Angke dan
SMMA saat ini. Telah terjadi penurunan kualitas lingkungan yang serius.
Kondisi demikian akan mengancam keberadaan flora dan fauna yang
berinteraksi secara langsung di dalamnya, baik di ekosistem sungai
maupun ekosistem mangrove. Dampak dari pencemaran ini, suatu saat
pasti yang akan dirasakan oleh manusia. Untuk mencegahnya, diperlukan
komitmen dari berbagai pihak untuk mengurangi tingkat pencemaran di
sungai baik di hulu maupun di hilir.
4.5.
Keteran
Informasi
gan
Tutupan dan Penggunaan Lahan Lokasi TWA (Taman
Peta
Output
yang
dihasilk
an
Jakarta Utara
2. Peta Tutupan dan Penggunaan Lahan TWA, SMMA,
dan HL
3. Luasan Tutupan dan Penggunaan Lahan TWA,
SMMA, dan HL
1. Peta RBI Bakosurtanal Lembar Muara Angke (2
Sumber
Lembar)
2. Capture Image Google Earth lokasi MuaraAngke
Metode yang digunakan untuk pemetaan wilayah
TWA, SM, dan HL di muara angkedi dasarkan pada
interpretasi citra satelit yang didapatkan dari
Google Earth (terbaru) dengan membedakan suatu
obyek
dari
sehingga
tekstur,
warna,
didapatkan
dan
informasi
penampakan
tutupan
dan
dari
satelit
pada
penampakannya,
secara nyata.
Ground
check
dilakukan
pada
38
titik
yang
didapatkan
penampakan
beberapa
sebenarnya
di
muka
informasi
bumi
untuk
secara
manual
informasi
penampakan
dengan
melalui
mendigitasi
sebuah
media
Flow chart Umum untuk pembuatan peta tutupan dan penggunaan lahan di
kawasan Hutan Angke Kapuk
Berikut hasil Peta GIS Tutupan Lahan berdasarkan lokasi kawasan Hutan
Angke Kapuk secara keseluruhan (SMMA, HL dan TWA):
Dari hasil peta tutupan lahan kawasan secara keseluruhan di bagi menjadi
7 kategori unsur vegetasi yang terdapat di kawasan, antara lain: rumput,
vegetasi Pidada (Sonneratia sp), vegetasi bakau (Rizhopora sp), vegetasi
Nipah (Nypa sp), Limbah, Lahan Terbangun, dan Tubuh air. Apabila
dilihat dari hasil potensi jenis tanaman yang muncul adalah didominasi
jenis-jenis tanaman Rizhopora yang tersebar hampir diseluruh kawasan
terutama disekitar HL, potensi perairan merupakan mayoritas 45,89%
yang sebagian besar dikawasan TWA dan potensi lainnya rata-rata
dibawah 10 % antara lain Pidada, Nipah dan rerumputan.
Penyadartahuan
Salah satu kegiatan lapangan dalam program ini adalah penyadartahuan
(awareness) kepada masyarakat sekitar dan pengunjung kawasan, dengan
tujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
memberikan
dalam
kegiatan
bersih
sampah
diselenggarakan
oleh
Kuesioner
Selain
data
informasi
wawancara,
kuesioner
adalah
instrumen
kawasan ?
Ya; 27%
Tidak ; 73%
W. fungsi kawasan?
Tidak ; 14%
Ya; 86%
Pengunjung :
P. fungsi kawasan?
Tidak ; 11%
Ya; 89%
3.
W. mengunjungi kawasan?
Tidak; 32%
Ya; 68%
Pengunjung :
P. mengunjungi kawasan?
Tidak; 11%
Ya; 89%
dmn t4 sampah?
di Luar (terbuka); 15%
di dlm (tertutup); 85%
Tidak; 50%
Ya; 50%
W. jika melihat M?
beri makan; 5%
mengusir; 23%
membiarkan ; 73%
Pengunjung :
P. jika melihat M?
lain-lain; 16%
beri makan; 10%
membiarkan ; 52%
mengusir; 21%
W. pernah diganggu M?
Pernah; 18%
Tidak; 82%
Pengunjung :
Pernah; 57%
W. board himbauan?
Tidak; 50%
Pernah; 50%
Pengunjung :
P. board himbauan?
Pernah; 26%
Tidak; 74%
W. Tindakan?
tdk beri makan; 17%
dibiarkan; 33%
Pengunjung :
relokasi; 50%
P. Tindakan?
dibiarkan; 17%
t4 yg layak; 50%
menjaga; 33%
monyet
diperut
Kelompok diluar kawasan 4 ekor dibelakang RS. PIK, pada peta
sebaran no. 7 diketahui saah satu menggunakan tali atau tanda di
bagian perut.
Beruk (Macaca nemestrina) disekitar lokasi sekolah BPK.
Penabur dan International School ST. Nicholas depan / perbatasan
kawasan HL.
1 ekor monyet lepasan di sekitar pnggir jalan tol Sudiyatmo
sebagai
habitat
monyet
ekor
panjang.
Tetapi
besar
Mencari makan sampah didalam kawasan / kantor Polhut dan sungai Angke
Kawasan HL, kelompok no. 2 (warga memberi makan & petugas kemanan
PIK membiarkan)
Perum Pluit, Contoh rumah dengan tempat sesaji yang menyediakan buahbuahan
REKOMENDASI
Lampiran:
Contoh foto Potensi Pakan
Anggur-angguran
Kawasan TWA
Kuesioner
List Pertanyaan (Kuesioner):
Tanggal
Nama
:
Umur
:
Wanita/Pria :
Agama
a. Pernah
b. Tidak pernah
c. Lain-lain:
9. Jika jawaban Anda di nomer 8 (pernah)
Apakah Anda pernah melihat kelompok monyet tersebut disekitar
tempat sampah?
a. Pernah
b. Tidak pernah
c. Lain-lain: ..
10. Apakah Anda pernah melihat kelompok monyet mencari
makan di sekitar tempat sampah?
a. Pernah
b. Tidak pernah
11. Apakah Anda pernah melihat orang memberi makan monyet?
a. Pernah
b. Tidak pernah
12. Apakah Anda pernah mendengar atau melihat ada larangan
untuk tidak memberi makan kelompok monyet tersebut?
a. Pernah
b. Tidak pernah
13. Apakah menurut Anda leompok monyet tersebut sudah
mengganggu dan meresahkan Anda dan keluarga Anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Lain-lain: .
14. Jika jawaban Anda di nomer 13 (Ya)
Menurut Anda apakah yang harus dilakukan terhadap masalah
kelompok monyet tersebut? ..
DAFTAR PUSTAKA