Disusun oleh:
Achmad Firdaus
1102001
Agiwiranova
1102002
1102003
ELEKTRO|
ELEKTRO|
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
1. Achmad Firdaus
2. Agiwiranova
3. Agung Mohamad S
NIM : 1102039
NIM : 1102040
NIM : 1102041
(Humida Ahmad)
(Susetyo Anggoro)
NIP
NIP.
ELEKTRO|
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang
ini.
Tujuan penulisan laporan magang ini adalah untuk menambah wawasan tentang
dunia kerja yang diperoleh langsung dari industri khususnya di PT Gajah Tunggal Tbk
bagian Engineering.
Laporan ini berisi informasi tentang beberapa kegiatan magang untuk jurusan
teknik elektro yang disusun oleh koordinator PKL. Pelaksanaan magang Politeknik Gajah
Tunggal diadakan selama 3 minggu, dimulai dari tanggal 23 Juli 2012 sampai dengan
tanggal 10 Agustus 2012 dan diikuti oleh semua mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal,
sedangkan untuk tempat magang kerja masing-masing mahasiswa berbeda, hal ini
dikarenakan untuk penentuan tempat magang ditentukan oleh pembimbing dan jurusannya
masing-masing. Dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan
menyelasaikan magang di PT Gajah Tunggal Tbk. bagian Electrical Engineering-Plant A.
Laporan ini dapat dibuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr.Ita Marisa,MM, selaku Direktur Politenik Gajah Tunggal yang telah
memberikan program magang kerja ini kepada penulis dan seluruh mahasiswa
politeknik gajah tunggal,
2. Bpk Susetyo Anggoro, selaku Senior Departement Head Engineering Plant A dan
Plant B ,yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan magang kerja ini selama
kurang lebih tiga minggu,
3. Bapak Hendro Prasetijo, selaku Koordinator Praktek kerja Lapangan periode 2012 di
Plant A,
4. Bpk Humida Ahmad, selaku pembimbing praktek kerja lapangan yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis selama melaksanakan
magang kerja ini,
5. Seluruh karyawan PT. Gajah Tunggal Plant A khususnya Departemen Engineering,
yang telah memperkenankan penulis untuk melaksanakan program magang kerja ini,
6. Seluruh Staf Politeknik Gajah Tunggal yang telah memfasilitasi berbagai peralatan dan
kegiatan yang penulis butuhkan didalam melaksanakan magang kerja ini,
ELEKTRO|
7. Kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun
immoril, dan telah memberikan motivasi dalam program magang ini kepada penulis,
8. Rekan - rekan mahasiswa politeknik gajah tunggal yang telah turut memberikan
informasi serta masukan-masukan demi kesempurnaan laporan magang ini.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan,
namun demikian penulis berharap agar program magang ini dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan kita. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini berguna bagi
kita semua. Amin.
Tim Penyusun
ELEKTRO|
DAFTAR ISI
SURAT PERINTAH PKL ........................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... II
KATA PENGANTAR .................................................................................................. III
DAFTAR ISI ................................................................................................................. V
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... VII
DAFTAR TABEL......................................................................................................... VIII
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Permasalahan Ruang Lingkup ....................................................................... 2
1.3. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................... 2
1.4. Tujuan Penulisan Laporan ............................................................................ 3
1.5. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ........................................................... 5
2.1. Pendirian Perusahaan .................................................................................... 5
2.2. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................................... 5
2.3. Ekspansi dan Perkembangan Pabrik ............................................................. 7
2.4. Visi ................................................................................................................ 7
2.5. Misi ............................................................................................................... 7
2.6. Lokasi Perusahaan ........................................................................................ 8
BAB III PELAKSANAAN MAGANG ....................................................................... 9
3.1. Pengenalan Plant ........................................................................................... 9
3.2. Rewinding atau Gulung Motor ..................................................................... 10
Politeknik Gajah Tunggal
ELEKTRO|
ELEKTRO|
DAFTAR GAMBAR
4.1. Klasifikasi Motor Listrik ............................................................................................ 14
4.2. Sistem Listrik 3 Fasa ..................................................................................................20
4.3. Hubungan Star ............................................................................................................21
4.4. Hubungan Segitiga .....................................................................................................22
4.5. Daya Sistem 3 Fasa yang Seimbang ..........................................................................22
4.6. Daya Sistem 3 Fasa yang Tidak Seimbang ................................................................ 23
4.7. Mesin Induksi 3 Fasa Dua Kutub yang Terhubung Star ............................................25
4.8. Konstruksi Motor Induksi 3 Fasa ............................................................................... 26
4.9. Contoh Rangkaian Lilitan Stator ................................................................................ 27
4.10. Pembentukan Moment Putar pada Motor Induksi 3 Fasa ........................................28
4.11. Gambar Skematis Daya pada Motor ........................................................................30
DAFTAR TABEL
3.1. Tabel Kegiatan ...........................................................................................................9
ELEKTRO|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Jenjang perguruan tinggi memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dalam dunia industri. Untuk itu
dibutuhkan kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri, dengan demikian
mahasiswa diharapkan bersifat cepat, tanggap dan kritis serta dapat menerapkan teori dan
praktek yang diperoleh di politeknik ke dalam dunia industri.
Salah satu bukti nyata agar mahasiswa dapat mencapai tujuan tersebut yaitu dengan
dilakukan kegiatan praktek kerja lapangan guna mempersiapkan sumber daya manusia
yang potensial, kreatif dan efektif dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional
Indonesia menuju era globalisasi.
Adapun dasar pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
a. Sadar akan terdapatnya saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari antara
perguruan tinggi di satu pihak dengan industri di pihak lain.
b. Dengan mengacu kepada tujuan pendidikan :
1. Menyiapkan agar mahasiswa mampu berkarir, mampu berkompetesi, dan mampu
mengembangkan diri.
2. Menyiapkan mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap professionalisme.
3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat madya untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dan
industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.
4. Menyiapkan lulusan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif, dan
kreatif.
c. Misi pembentukan manusia pembangun yang mampu berperan sebagai tenaga kerja
terampil tingkat madya yang layak kerja.
ELEKTRO|
1.2.
1.3.
ELEKTRO|
1.4.
Melatih diri untuk membuat karya tulis ilmiah berupa laporan kegiatan dengan
baik dan benar.
Agar
perusahaan
/lembaga/instansi
mengetahui
sejauh
mana
tingkat
Laporan disusun untuk sebagai dokumen atau catatan mahasiswa yang akan
dijadikan bahan penilaian.
1.5.
maka Penyusun melakukan metode pengumpulan data melalui 2 (dua) cara yaitu :
a. Secara langsung atau metode observasi
Yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan secara langsung adalah
Penyusun melakukan pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung di
instansi dengan menggunakan teknik wawancara kepada staf atau karyawan yang
berwenang atau mengetahui informasi yang kami butuhkan.
b. Secara Tidak Langsung atau Metode Kepustakaan
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data tidak langsung adalah penyusun
berpedoman pada buku-buku atau referensi yang berkaitan dan berhubungan
langsung dengan materi yang diangkat atau isi laporan kami.
ELEKTRO|
1.6.
Sistematika Penulisan
Penulisan laporan praktek kerja lapangan ini terbagi atas 5 (lima) bab, masing-
masing bab dibagi atas subbab dengan maksud agar laporan PKL dapat lebih terperinci
dan akan mempermudah dalam pemahaman masing-masing bab. Susunan babnya adalah :
BAB I berisikan latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan praktek kerja
lapangan, tujuan penulisan laporan, metode pengumpulan data, sistematika
penulisan, dan sekilas tempat praktek kerja lapangan.
BAB II berisikan tinjauan umum mengenai perusahaan dan tempat pelaksanaan
magang.
BAB III berisikan kegiatan pelaksanaan magang secara umum di PT GAJAH
TUNGGAL Plant A.
BAB IV berisikan landasan teori materi yang diambil.
BAB V berisikan pembahasan.
BAB VI berisikan kesimpulan dan saran.
ELEKTRO|
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.
Pendirian Perusahaan
PT Gajah Tunggal Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan. Perusahaan ini
pertama kali didirikan pada tanggal 24 Agustus 1951 di Jakarta dengan nama N.V.Hoek
Hin oleh Bapak Syamsul Teksong dan Ibu Itjih Nursalim. Pabrik dengan bangunan seluas
725m2 , luas tanah seluas 1,3 ha dan karyawan sekitar 100 orang yang berlokasi di
Jl.Bandengan Utara 73-75, Jakarta Utara. Pada mulanya hasil produksi PT.Gajah Tunggal
Tbk hanya berupa ban sepeda dan becak tradisional dimana kedua jenis kendaraan tersebut
merupakan alat transportasi utama. Pada tanggal 2 Mei 1961 nama perusahaan ini berubah
namanya menjadi PT.Gajah Tunggal Tbk Perusahaan diakui pemerintah seperti yang
tercantum pada pernyataan Menteri Kehakiman RI pada tanggal 7 September 1961. Sejak
itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara.
2.2.
ELEKTRO|
ELEKTRO|
2.3.
produknya dengan memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1971, dilanjutkan dengan
memproduksi ban bias untuk kendaraan berpenumpang serta kendaraan niaga pada tahun
1981. Pada awal tahun 1990an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk
kendaraan berpenumpang dan truk ringan.
Saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik pembuat ban dan ban dalam yang
telah dimodernisasi untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, bias, dan
sepeda motor, serta 2 pabrik penghasil produk yang berhubungan dengan ban yang
memproduksi kain ban dan Styrene Butadiene Rubber (SBR). Kelima pabrik ban serta
pabrik kain ban berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer sebelah barat Jakarta,
Indonesia. Pabrik SBR milik Perusahaan bertempat di komplek Industri Kimia di Merak,
Banten, sekitar 90 km barat dari Jakarta.
Selama 2005, Perusahaan telah memulai ekspansi kapasitas produksi ban radial dan
ban sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban saat ini. Proyek ini masih
berjalan, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan produksi ban radial dari 30.000
ban/hari menjadi 45.000 ban/hari. Kapasitas ekspansi ini telah selesai tiga tahap dan telah
selesai tahun 2010. Ban sepeda motor juga akan mengalami peningkatan kapasitas secara
bertahap dari 37.000 ban/hari di tahun 2005 menjadi 105.000 ban/hari pada awal 2011.
Saat ini kapasitas ban sepeda motor 45.000 ban/hari.
2.4.
Visi
Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan
pasar di Indonesia, dan perusahaan dengan reputasi global sebagai produsen ban yang
berkualitas.
2.5.
Misi
Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban
yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama
terus meningkatkan ekuitas merek produk kami , melaksanakan tanggung jawab sosial
kami , dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta
nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
ELEKTRO|
2.6.
Lokasi Perusahaan
PT Gajah Tunggal Tbk mempunyai dua lokasi yaitu di Jakarta yang merupakan
kantor pusat terletak di Wisma Hayam Wuruk, 10thfloor Jl.Hayam Wuruk 8. Semua
kegiatan yang berhubungan dengan administrasi perusahaan dilaksanakan oleh kantor
pusat. Sedangkan untuk kegiatan dengan administrasi perusahaan dilaksanakan oleh
kantor pusat. Sedangkan untuk kegiatan produksi dilaksanakan oleh pabrik yang berada di
Jl. Gatot Subroto Km7 Kompleks Industri Gajah Tunggal Tbk, Pasir Jaya Tangerang.
Plant A
Plant A terletak dibagian depan dari keseluruhan lokasi PT Gajah Tunggal Tbk.
Daerah kerjanya terletak pada satu lokasi yang menyatu antara kantor dan lantai produksi.
Dalam lantai produksi terdapat jalan yang lebar untuk memudahkan transportasi bahan dan
barang keluar masuk pabrik serta perpindahan barang dari satu departement kerja ke
department lain.
Daerah kerja pada Plant A terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bagian mixing yang terdiri dari beberapa unit mesin dan dipisahkan oleh jalan atau
gang untuk transportasi.
2. Bagian proses yang terdiri dari callendering, cutting, extruding, forming. Bagian
ini terdiri dari :
Daerah building machine, terdiri dari 88 unit building machine yang saling
berseberangan.
Daerah mesin curring, terdiri dari 181 unit mesin curing yang leraknya saling
berseberangan
Daerah Quality Control, berisi mesin yang digunakan untuk pengujian static
balance, dynamic.
ELEKTRO|
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
Dalam kegiatan magang ini, mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal melaksanakan
beberapa kegiatan yang berkaitan sesuai dengan kejuruan, di Plant Engineering mulai dari
tanggal 23 juli sampai 10 agustus 2012. Berikut di bawah ini pelaksanaan/kegiatan
magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Plant Engineering A.
NO
HARI / TANGGAL
JOB
Pengenalan Plant A
Training Inverter
Maintenance AC
Maintenance Building
Presentasi
Keterangan
3.1.
Pengenalan Plant
Kegiatan ini berisi mengenai pengenalan pengenalan plant, alur produksi, proses
produksi, pengenalan mesin-mesin secara umum, dan hasil produksi. Proses pertama
produksi ban adalah proses pembuatan compound dari bahan baku karet + karbon dan
obat-obat kimia serta oli di area mixing center dengan menggunakan mesin banbury
mixing. Kemudian coumpoun yang telah jadi dikirim ke area material guna membentuk
material-material ban seperti PLY, THREAD, BEAD dan lain-lain.
Setelah terbentuk material ban, proses selanjutnya terjadi di area building, dimana
semua material ban di assembly menjadi sebuah ban setengah jadi atau sering disebut
greentire. Lalu greentire dimasak oleh mesin curing sehingga terbentuklah ban jadi. Ban
Politeknik Gajah Tunggal
ELEKTRO|
yang telah jadi akan masuk ke area final inspection untuk dicek kualitasnya dan ban yang
telah lulus dari inspeksi di tempat ini siap dipasarkan ke konsumen.
3.2.
alur kumparan dengan data yang diperoleh. Langkah-langkah singkat menggulung atau
rewinding motor adalah sebagai berikut,
Bongkar body motor kemudian bersihkan alur stator dari lilitan stator yang telah
terbakar/ rusak menggunakan palu, pahat, tang serta cutter.
Ukurlah panjang alur stator kemudian potonglah kertas krempel sesuai dengan
panjang alur stator + 1,5 cm
Ukurlah diameter lilitan stator yang rusak dan jumlah gulungan tiap alurnya,
kemudian gulung kembali kawat email sesuai hasil pengukuran
Masukkan potongan kertas krempel ke dalam alur stator dengan kedua ujung kertas
krempel dilipat ke arah luar
Lilitkan gulungan kawat email baru ke alur stator sesuai dengan rangkaian lilitan
stator yang telah digambar, kemudian tutup dengan menggunakan kertas krempel
yang lebih tebal
Beri nama tiap-tiap ujung lilitan stator dengan nama U1, U2, V1, V2, W1, W2
atau U, V , W, X, Y, Z. Sesuaikan dengan gambar.
Rapikan hasil lilitan stator baru menggunakan kertas krempel sebagai pemisah fasa
dan ikat dengan tali nylon untuk membuatnya lebih rapi
Kemudian sirlak motor dengan menggunakan oli khusus supaya tidak terjadi short
antara lilitan stator dengan body motor, lalu keringkan.
Pasang kembali bagian-bagian motor yang dilepas. Motor siap di tes kembali
kerjanya.
3.3.
(curing) dan faktor-faktor yang dibutuhkan dalam proses tersebut seperti oil level untuk
gear box. Apabila gear box kurang pelumasan (lubrication) akan memengaruhi terhadap
proses pemasakan dan hasil ban. Maka dari itu, sebuah mesin pemasak ban (curing) harus
memilik oil level control supaya gearboxnya tidak cepat rusak.
Politeknik Gajah Tunggal
ELEKTRO|
3.4.
Kalibrasi Instrumen
Kegiatan ini berisi mengenai kegiatan pengecekan atau pengawasan dan
pengetesan alat-alat ukur yang terpasang di mesing curing yaitu recorder. Recorder
merupakan alat pencatat atau perekord kegiatan proses pemasakan ban. Alat ukur inilah
yang menentukan bagus atau tidaknya ban yang dihasilkan dari proses pemasakan. Alat ini
mengukur internal temperature, eksternal temperature, dan internal pressure.
3.5.
Training Inverter
Kegiatan ini berisi mengenai pengenalan/training inverter yang memiliki beberapa
Maintenance AC
Kegiatan ini berisi mengenai kegiatan perawatan dan pembersihan Air Conditioner
ELEKTRO|
2. AC Split adalah AC yang komponen atau bagiannya tersusun menjadi dua tempat,
yaitu unit indoor dan unit outdoor. Unit indoor terdiri dari evaporator sedangkan
unit outdoor terdiri dari kompresor, kondenser, blower atau fan serta akumulator.
3. AC Central adalah AC yang memiliki kapasitas besar, biasanya terletak pada pasar
swalayan (minimarket) dan tempat-tempat yang digunakan untuk menyimpan
barang-barang yang suhunya harus terjaga. Ac central ada yang terdiri dari dua unit
(indoor dan outdoor) ada juga yang hanya terdiri dari unit indoor saja.
3.7.
fungsi panel Curing, dan merakit panel Curing. Panel Curing terdiri dari beberapa
komponen diantaranya Power Supply, MCB, NFB, set PLC, Relay, Kontaktor, Thermal
Overload Relay (TOR), Terminal Kabel, Push button, Selector Switch, Emergency Switch
dan Kabel serta Time Delay Relay (TDR).
3.8.
Maintenance Building
Kegiatan ini berisi mengenai kegiatan pengecekan suatu alat/mesin building yang
sudah terjadwal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi alat/mesin
tersebut.
ELEKTRO|
BAB IV
PEMBAHASAN
Motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk
gerakan. Motor dalam industri sering lebih dikenal sebagai motor listrik. Motor listrik
kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor ini
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama, yaitu:
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal
dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah
dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
ELEKTRO|
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan motor AC.
Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme
1.
ELEKTRO|
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
c. Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber
daya.
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan
tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan
dengan mengatur:
a. Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.
b. Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih
besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan
tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif
mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan
dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KN
Torsi: T = KIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
ELEKTRO|
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok
dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately
excited.
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Exciter, arus medan didapat dari sumber
yang sama dengan sumber dari daya motor. Ada tiga tipe motor DC ini, yaitu;
1.
2.
ELEKTRO|
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang
dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan
motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor
kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
2.
ELEKTRO|
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,
yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan
medan magnet lainnya.
2. Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekwensi yang dipasok.
ELEKTRO|
c. Dapat terjadi perubahan pada : sumber, beban, serta motor itu sendiri.
Oleh karena itu diperlukan suatu model motor induksi yang dapat
menyelesaikan analisis motor induksi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
dalam operasional motor.
ELEKTRO|
antara kedua arus yang dihasilkan oleh tiap-tiap fasa sumber. Dengan besarnya
beda fasa ini, maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar.
Gambar diatas menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor
tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan
jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturutturut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang
mempunyai urutan fasa a b c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh
generator sinkron 3 fase.
ELEKTRO|
Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap
saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang
dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).
Vline = 1,73Vfase
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama
ILine = Ifase
Ia = Ib = Ic
Hubungan Segitiga
Pada hubungan segitiga (delta, , D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga
membentuk hubungan segitiga 3 fase
Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar
fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang
sama, maka: Vline = Vfase
Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
Iline = 1,73 Ifase
ELEKTRO|
Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar , maka besarnya daya perfasa
Pfase = Vfase . Ifase . cos
sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase,
dan dapat dituliskan dengan,
PTotal = 3. Vf . If . cos
Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka
tegangan fasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus
fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:
Politeknik Gajah Tunggal
ELEKTRO|
ELEKTRO|
Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus
listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan
indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase
mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan.
dimana :
ELEKTRO|
identik yang terpisah sebesar 1200, dengan Nr jumlah lilitan rotor dan rr adalah
resistansinya.
Persamaan tegangan Induksi untuk gambar nomor 2 adalah sebagai berikut,
ELEKTRO|
1. Stator
Secara prinsip, stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron
maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat atau sering disebut lilitan
stator yang dimasukkan ke dalam alur atau slot untuk menerima arus dari sumber
sehingga terbentuklah medan magnet pada stator yang membuat as motor atau
rotor motor berputar. Medan magnet yang dihasilkan membuat kutub semu pada
stator motor. Semakin banyak kutub semu semakin lambat putaran motor, dan
sebaliknya semakin sedikit kutub semu stator semakin cepat putaran atau rpm
motor tersebut. (sesuai rumus kecepatan medan putar rotor diatas). Slot atau alur
stator biasanya terbuat dari beberapa lapisan tipis besi yang bertujuan supaya
mengurangi efek eddy current. contoh rangkaian lilitan stator untuk motor induksi
3 fasa 36 slot dengan speed 1500 rpm dan frekuensi 50 Hz
ELEKTRO|
2. Rotor
Secara umum, hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor sangkar.
Hal ini dikarenakan, rotor jenis ini konstruksinya paling sederhana dan kuat. Rotor
sangkar terbuat dari baja silicon yang terdiri dari inti berbentuk silinder yang
sejajar dengan alur atau slot stator dan diisi dengan tembaga atau allumunium yang
berbentuk batangan.
3. Kipas
Kipas digunakan sebagai pendingin motor. Adanya efek eddy current membuat
motor menghasilkan panas. Jika panas tersebut dibiarkan terus menerus maka akan
terjadi error pada sistem kerja motor, makadari itu diperlukan sebuah kipas untuk
mendinginkannya.
4. Bearing
Bearing adalah alat pelengkap pada motor yang berfungsi untuk menjaga agar
putaran dan letak rotor yang berputar tetap di poros putaran motor serta
menghalangi terjadinya benturan rotor dengan body motor ketika motor seddang
berkerja.
5. Terminal
Terminal adalah tempat keluaran output kabel motor U1, U2, V1, V2, W1, W2
atau U, V, W, X, Y, Z.
ELEKTRO|
1. Saat sudut 0o, arus I1 bernilai positif sedangkan arus I2 dan arus I3 bernilai
negatif, dalam hal ini belitan V2, U1 dan W2 bertanda silang (arus masuk), dan
belitan V1, U2 dan W1 bertanda titik (arus keluar). Terbentuk fluks magnet pada
garis horizontal sudut 0o kutub S (South = selatan) dan kutub N (North = utara).
2. Saat sudut 120o, arus I2 bernilai positif, sedangkan arus I1 dan arus I3 bernilai
negatif, dalam hal ini belitan W2, V1, dan U2 bertanda silang (arus masuk), dan
belitan W1, V2, dan U1 bertanda titik (arus keluar). Garis fluks magnet kutub S
dan N bergeser 120o dari posisi awal.
3. Saat sudut 240o, arus I3 bernilai positif, sedangkan arus I1 dan arus I2 bernilai
negatif, dalam hal ini belitan U2, W1 dan V2 bertanda silang (arus masuk), dan
belitan U1, W2 dan V1 bertanda titik (arus keluar). Garis fluks magnet kutub S dan
N bergeser 120o dari posisi kedua.
4. Saat sudut 360. posisi ini sama dengan saat sudut 0, di mana kutub S dan N
kembali keposisi awal sekali.
Dari keempat kondisi di atas saat sudut 0, 120, 240, dan 360, dapat
dijelaskan terbentuknya medan putar pada stator, medan magnet putar stator akan
memotong belitan rotor. Kecepatan medan putar stator ini sering disebut kecepatan
sinkron, tidak dapat diamati dengan alat ukur tetapi dapat dihitung secara teoritis
besarnya,
ELEKTRO|
s : slip
ns : kecepatan stator
nr : kecepatan rotor
seperti halnya slip yang memngurangi atau membuat motor rugi akan
kecepatannya, timbul pula rugi-rugi daya pada sebuah motor induksi. Motor
induksi memiliki rugi-rugi yang terjadi karena dalam motor induksi terdapat
komponen tahanan tembaga dari belitan stator dan komponen induktor belitan
stator. Pada motor induksi terdapat rugi-rugi tembaga, rugi inti, dan rugi karena
gesekan dan hambatan angin.
Besarnya rugi tembaga sebanding dengan kuadrat arus dan hambatannya,
semakin makin besar arus beban maka rugi tembaga makin besar juga. Atau jika
dituliskan dalam persamaan adalah sebagai berikut:
P = I2.R
ELEKTRO|
Daya input motor sebesar P1, daya yang diubah menjadi daya output sebesar
P2. Maka besarnya rugi-rugi motor adalah P1-P2. Untuk menghitung efisiensi dari
motor, menggunakan persamaan berikut,
di mana
: efisiensi motor
ELEKTRO|
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa;
Motor listrik disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motormotor ini menggunakan sekitar 70% beban listrik dari total beban listrik di
industri. Beban motor tersebut dibedakan menjadi tiga, yaitu Beban torsi konstan,
Beban dengan torsi variabel serta Beban dengan energi konstan.
Motor listrik berdasarkan arus yang ditariknya, dibedakan menjadi dua yaitu
1. Motor Listrik DC
Merupakan motor yang memanfaatkan arus searah DC sebagai sumber
tenaganya. Motor DC dibedakan menjadi dua, yaitu Motor DC sumber daya
terpisah/ Separately Excited dan Motor DC sumber daya sendiri/ Self Exciter.
Motor DC Self Exciter dibedakan menjadi tiga yaitu Motor DC Seri, Motor DC
Shunt Dan Motor DC Seri-Shunt (Kompon)
2. Motor listrik AC.
Merupakan motor yang memanfaatkan arus bolak-balik AC sebagai sumber
tenaganya. Berdasarkan kecepatannya, motor AC dibedakan menjadi dua yaitu
motor sinkron dan motor asinkron. Motor sinkron merupakan motor yang memiliki
kecepatan yang tetap sedangkan motor asinkron/ induksi merupakan motor yang
kecepatannya tidak stabil atau sering berubah. Kedua jenis motor ini dibagiakan
menjadi dua yaitu motor sinkron/ asinkron satu fasa dan motor sinkron/ asinkron
tiga fasa.
Untuk cara kerja dari masing-masing jenis motor dapat dilihat pada BAB IV
atau bagian pembahasan.
ELEKTRO|
V.2. Saran
Saran dari penulis terhadap pelaksanaan magang antara lain
1. Pelaksanaan magang jangan hanya dilakukan di
Penempatan mahasiswa yang lulus dari Politeknik Gajah Tunggal tidak hanya
di plant engineering PT. Gajah Tunggal Tbk. Makadari itu, perlu adanya
kegiatan magang di plant lain atau divisi lain. Misalnya di divisi produksi dan
lain-lain.
2. Pemerataan job yang diberikan kepada para mahasiswa magang perlu
ditingkatkan, sebab masih ada kekurangrataan pembagian job antara
mahasiswa magang yang satu dengan yang lainnya.
3. Pembuatan makalah atau laporan hasil magang sebaiknya dilakukan setelah
magang selesai bukan di tengah-tengah magang masih berlangsung. Hal ini
sangat menyulitkan pembagian waktu mahasiswa magang untuk mengerjakan
laporan harian magang dan makalah atau laporan hasil magang.
TERIMA KASIH
ELEKTRO|
DAFTAR PUSTAKA
ELEKTRO|