Sap Pijat Bayi
Sap Pijat Bayi
PIJAT BAYI
OLEH :
Yayuk Debi N
Rafika Rosyda
Cecilia Indri K
Gatra Satria
Hamdan Hariawan
: Keperawatan Maternitas
Tema
: Pijat Bayi
Sasaran
Tempat
Waktu
: 60 menit
Hari/Tanggal
I.
II.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
Metode
Ceramah/ Tanya Jawab
IV.
Media
1.
Flip chart
2.
V.
Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VI.
Pelaksanaan
No.
1.
2.
3.
4.
Waktu
2 menit
30 menit
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan
Penyampaian salam
Perkenalan
Menjelaskan topik
penyuluhan
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
Penyajian materi
Mengajukan
pertanyaan
tentang pijat bayi
Pengertian pijat bayi
Kegiatan peserta
Membalas salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
VII.
Pengorganisasian
Pembimbing
Moderator
Penyaji
Fasilitator
: Yayuk Debi N
Aprilya Puspita Sari
Imam Tri Sutrisno
Rafika Rosyda
Cecilia Indri K
Gatra Satria
Observer
: Hamdan Hariawan
Nunung Firda Istiqomah
Asri Fatonah
Siti Hidayati Al Indahsah
Keterangan :
Observer
mengobservasi
pertanyaan
dan
performa
mengobservasi
penyuluh,
keantusiasan
mencatat
peserta
penyuluhan.
Penyaji
Moderator
Fasilitator
VIII.
Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
-
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Penyelenggaraan
penyuluhan
Penyelenggaraan
penyuluhan
Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2.
Evaluasi Proses
-
Peserta
terlibat
aktif
dalam
kegiatan penyuluhan
-
Tidak
ada
peserta
yang
Evaluasi Hasil
-
MATERI PENYULUHAN
PIJAT BAYI
PENGERTIAN
Pijat bayi adalah suatu terapi atau seni perawatan kesehatan yang sudah lama
dikenal oleh manusia dan merupakan pengobatan yang dipraktekan sejak awal
manusia diciptakan ke dunia, karena prosesnya berhubungan dengan kehamilan dan
kelahiran manusia. Roesli (2001) mengungkapkan bahwa manusia mengalami
pengalaman pertama dipijat pada saat dilahirkan di dunia dengan adanya proses
kelahiran dimana harus meninggalkan rahim yang hangat dan melewati jalan lahir
yang sempit sehingga menimbulkan pengalaman traumatik dan kecemasan. Sentuhan
dan pijat bayi yang dilakukan segera setelah lahir akan membuat bayi
mempertahankan rasa aman setelah mendapat jaminan adanya kontak tubuh bayi.
Pijat bayi menurut Prasetyono (2009) yang dikutip dalam Roesli (2011)
berbeda dengan pijat yang dilakukan terhadap orang dewasa. Perbedaan ini terletak
pada besarnya tekanan yang diberikan. Pada pijat bayi biasanya lebih cenderung
berupa sentuhan-sentuhan lembut, sehingga disebut juga stimulus touch. Pijat bayi
bisa dilakukan sejak bayi baru lahir hingga berusia 7 bulan.
Sentuhan dan pandangan mata yang terjadi pada saat pijat bayi berlangsung
dapat mengalirkan kasih sayang di antara keduanya yang merupakan dasar untuk
meningkatkan rasa aman, mengurangi kecemasan, menciptakan hubungan emosi
yang baik antara keduanya, dan meningkatkan kemampuan fisik.
MANFAAT PIJAT BAYI
Pijat bayi menurut Roesli (2001) juga memiliki efek biokimia yang positif,
antara lain menurunkan kadar hormon stres (catecholamine) dan meningkatkan kadar
serotonin. Selain itu, ada beberapa hasil laporan penelitian para pakar tentang
manfaat pijat bayi, antara lain :
1 Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan
Berdasarkan penelitian T. Field dan Scafidi dari Universitas Miami, USA yang
dikutip dalam Aminarti (2013) terapi sentuhan (pijat) bisa memberikan efek positif
secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi ASI (Air
Susu Ibu). Telah diamati perubahan berat badan 20 bayi premature setelah mendapat
pijatan secara teratur, bayi mengalami kenaikan berat badan 20-47% per hari setelah
dipijat 3X15 menit selama 10 hari. Sedangkan bayi berusia 1-3 bulan yang dipijat 15
menit dua kali semingu selama enam minggu mengalai kenaikan berat badan lebih
tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.
Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan
dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik.
Alhasil bayi menjadi cepat lapar dank arena itu lebih sering menyusu sehingga
meningkatkan produksi ASI.
2 Meningkatkan daya tahan tubuh
Menurut Riksani (2011) pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter
serotonin. Aktivitas ini meningkatkan kerja sel reseptor yang berfungsi mengikat
hormone adrenalin yang merupakan hormon kecemasan.stres. Proses ini akan
menyebabkan penurunan kadar hormone adrenalin. Penurunan kadar hormon stress
ini akan berpengaruh pada peningkatan daya tahan tubuh terutama Immunoglobulin
M dan Immunoglobulin G (IgM dan IgG). Kejadian ini diharapkan memiliki dampak
yang positif, terutama bagi para bayi yang menderita ancaman HIV atau kanker. Bagi
bayi yang sehat, penguatan sistem imunitas ini tentu saja akan membuatnya lebih
bertahan dalam berbagai keadaan ketika kuman siap mengancam.
Aminarti (2013) menambahkan bahwa pemijatan mampu meningkatkan sistem
kekebalan, meningkatkan aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk
membersihkan zat yang berbahaya dalam tubuh, mengubah gelombang otak secara
positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan, merangsang fungsi pencernaan
serta pembuangan, meningkatkan kenaikan berat badan, mengurangi depresi dan
ketegangan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan
kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya,
meningkatkan volume air susu ibu, mengembangkan komunikasi, memahami isyarat
bayi, meningkatkan percaya diri.
3
peredaran darah si kecil akan menjadi lebih lancar. Darah pada tubuh manusia akan
mengalir ke seluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada bagian otak. Salah satu zat
penting yang diangkut oleh darah adalah oksigen. Fungsi otak akan semakin optimal
ketika asupan oksigen mencukupi kebutuhan oksigen otak. Jika kebutuhan tersebut
terpenuhi, akan membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi menjadi lebih baik.
4 Membina ikatan kasih sayang orangtua dan anak
Sentuhan atau pijatan pada bayi menurut Aminarti (2013) dapat merangsang
produksi ASI, meningkatkan nafsu makan dan berat badannya. Tindakan ini juga
akan mempererat tali kasih orang tua dan si bayi, serta menajdi dasar positif bagi
pertumbuhan emosi dan fisik bayi. Kontak fisik secara positif antar orang tua dan
anaknya dapat membuat anak merasa berharga dan dicintai. Penelitian menunjukkan
bahwa bayi yang dipijat dengan penuh kasih sayang jarang sekali menangis dan sakit
daripada bayi yang tidak dipijat. Pijat seperti yang diungkapkan Heath dan
Bainbridge (2007) mampu meningkatkan relaksasi dan menenangkan bayi yang
menangis.
Untuk kasus tertentu, pijat bayi juga dapat memberikan manfaat tambahan. Bagi
pasangan yang masih remaja (teenage parents), pijat bayi mendongkrak rasa percaya
diri dan rasa penerimaan atas keadaannya menjadi orang tua, serta meningkatkan
harga diri sebagai orang tua. Bagi orang tua angkat, pijat bayi membantu
menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan bayinya.
WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMIJAT BAYI
Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Bayi akan mendapat
keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak lahir sampai usia
enam atau tujuh bulan. Aminarti (2013) mengungkapkan bahwa pemijatan dapat
dilakukan kapanpun sesuai keinginan orang tua. Namun, waktu yang dianjurkan
adalah :
1. Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa-sisa minyak pijat
akan lebih mudah dibersihkan, selain itu pemijatan pada pagi hari memberikan
nuansa ceria bagi bayi.
Yang harus diperhatikan, jangan langsung memijat bayi segera setelah bayi
makan/menyusu. Jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat, atau memijat
tbayi saat ia sakit, memijat paksa dan memaksakan posisi saat memijat.
2. Malam hari
Pemijatan pada malam hari sangatlah baik. Sebab, setelah pemijatan, biasanya
bayi akan santai dan mengantuk, hal ini berguna untuk membantu bayi tidur lebih
nyenyak.
Gerakan pemijatan sebaiknya dilakukan sesuai dengan perkembangan usia bayi
menurut Riksani (2011), yaitu :
a. Usia bayi 0-1 bulan, bayi cukup dipijat dengan gerakan-gerakan halus seperti
mengusap-usap. Perlu diingat bahwa sebelum tali pusat bayi lepas sebaiknya
tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.
b. Usia bayi 1-3 bulan, dilakukan gerakan halus sambil sedikit memberikan tekanan
ringan dalam waktu yang singkat.
c. Usia bayi > 3 bulan, tekanan pemijatan semakin meningkat. Pemijatan dimulai
dari kaki, bagian dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung. Total
waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit.
PERALATAN UNTUK MELAKUKAN PIJAT BAYI
Aminarti (2013) mengungkaapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum
melakukan pemijatan antara lain:
1.
2.
3.
4.
Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum 15
menit untuk melakukan keseluruh tahapan pemijatan
b.
c.
Minta ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai
wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara.
d.
e.
f.
g.
Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera hentikan pemijatan.
Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan mulai beberapa gerakan,
sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang bertahap dari 2-3 menit hingga 510 menit.
h.
Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah
untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan
Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby
oil/lotion.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
Perahan cara India, Peganglah kaki bayi
pada pangkal paha, seperti memegang
pemukul soft ball, Gerakkan tangan ke
bawah secara bergantian, seperti
memerah susu.
Gambar 1
b. Peras & putar, Pegang kaki bayi pada
pangkal paha dengan kedua tangan
secara bersamaan, Peras & putar kaki
bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha ke arah mata kaki.
Gambar 2
c. Telapak kaki, Urutlah telapak kaki
dengan kedua ibu jari secara bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari
di seluruh telapak kaki
Gambar 3
d. Tarikan lembut jari, Pijatlah jari-jarinya
satu persatu dengan gerakan memutar
menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan
tarikan kasih yang lembut pada tiap
ujung jari.
e. Gerakan
peregangan,
dengan
mempergunakan sisi dari jari telunjuk,
pijat telapak kaki mulai dari batas jarijari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi
dari perbatasan jari ke arah tumit,
Dengan jari tangan lain regangkan
dengan lembut punggung kaki pada
Gambar 4
Gambar 5
secara
bersamaan
di
seluruh
Gambar 6
g. Punggung
kaki,
Dengan
mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari
pergelangan kaki ke arah jari-jari secara
bergantian.
Gambar 7
h. Peras & putar pergelangan kaki, Buatlah
gerakan
seperti
memeras
dengan
Gambar 8
i. Perahan cara swedia, Peganglah
pergelangan kaki bayi, Gerakkan tangan
anda secara bergantian dari pergelangan
kaki ke pangkal paha.
Gambar 9
j. Gerakan menggulung, Pegang pangkal
paha
dengan
Buatlah
kedua
gerakan
tangan
menggulung
anda,
dari
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
b
Mengayuh sepeda dengan kaki
diangkat, Angkat kedua kaki bayi
dengan salah satu tangan, Dengan
tangan yang lain, pijat perut bayi dari
perut bagian atas sampai ke jari-jari
kaki.
Gambar 13
c
Gambar 14
Bulan-matahari,
Buat
lingkaran
searah jarum jam dengan jari tangan
kiri mulai ambardari perut sebelah
kanan bawah (daerah usus buntu)
keatas, kemudian kembali ke daerah
kanan bawah (seolah membentuk
gambar matahari {M}) beberapa kali,
Gunakan tangan kanan untuk
mambuat gerakan setengah lingkaran
mulai dari bagian bawah perut bayi
sampai bagian kiri perut bayi (seolah
membentuk gambar bulan {B}),
Lakukan kedua gerakan ini secara
bersama-sama. Tangan kiri selalu
membuat bulatan penuh (matahari),
sedangkan tangan kanan akan
membuat gerakan setengah lingkaran
(bulan).
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18
Kupu-kupu,
Buatlah
gerakan
diagonal seperti gambaran kupu-kupu
dimulai dengan tangan kanan
membuat gerakan memijat menyilang
dari tengah dada/ulu hati kearah bahu
kanan, & kembali ke ulu hati,
Gerakkan tangan kiri anda ke bahu
kiri dan kembali ke ulu hati.
Gambar 19
Gambar 20
b
Gambar 21
Gambar 22
Gambar 23
e
Gambar 24
f
Gambar 25
Gambar 26
h
Gambar 27
I
Gambar 28
5) Melakukan pemijatan pada daerah muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah wajah.
Gambar 29
Gambar 30
c
Gambar 31
d
Gambar 32
Gambar 33
f
Lingkaran kecil di rahang, Dengan
jari kedua tangan, buatlah lingkaranlingkaran kecil di daerah rahang bayi.
Gambar 34
g
Belakang
telinga,
dengan
mempergunakan ujung-ujung jari,
berikan tekanan lembut pada daerah
belakang telingan kanan dan kiri,
gerakan
dilanjutkan
kearah
pertengahan dagu di bawah dagu.
Gambar 35
Gambar 36
Gambar 37
c
Gambar 38
d
Gambar 39
Gerakan
menggaruk,
Tekankan
dengan lembut kelima jari-jari tangan
kanan anda pada punggung bayi,
Buat gerakan menggaruk ke bawah
memanjang sampai ke pantat bayi.
Gambar 40
DAFTAR PUSTAKA
Aminati, Dini, 2013, Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita, Briliant Books, Sleman
Heath dan Bainbridge, 2007, Baby Massage, Dian Rakyat, Jakarta
Yahya, Nadjibah, 2011, Spa Bayi dan Anak, Tiga Serangkai, Solo
Lee Naurah, 2009, Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan, CV Solusi Distribusi,
Yogyakarta
Nadesul, Handrawan, 2009, Membesarkan Bayi Jadi Anak Pintar (Panduan Bagi
Ibu), Kompas, Jakarta
Prasetyono, 2009, Teknik-teknik tepat memijat bayi sendiri, Penerbit DIVA Press,
Yogyakarta
Riksani, Ria, 2012, Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi, Dunia Sehat, Jakarta Timur
Roesli, Utami, 2009, Pedoman Pijat Bayi, PT Trubus Agri Widia, Jakarta
Sunarsih, Tri, 2010, Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
Umur 0-3 Bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta, [Thesis], Jurusan
Magister Keperawatan Anak Universitas Gadja Mada, Yogyakarta
Zainiyah, Zakkiyatus dan Susanti, Eny, 2010, Hubungan Pijat Bayi Dengan
Perkembangan Motorik Kasar Bayi Usia 6-12 Bulan di BPS Sri Retno
Wahyuningsih, S.ST (Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan), [Artikel
Kesehatan], Akademi Kebidanan Ngudia Husada Madura, Madura