OLEH :
SAEFUL ZAFAR – 29 Desember 2009
============================================================
A. PENDAHULUAN
2
Di dalam berbagai literatur, terutama pada awal berkembangnya pemanfaatan
internet pada tahun 1990an, yang menjadi pendorong utama berkembangnya
penerapan Knowledge Management.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, hingga saat ini definisi Knowledge
Management masih beragam di antara para penulis. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh sulitnya untuk membedakan secara tegas antara informasi dan pengetahuan.
Pemahaman konsep pengetahuan dan informasi menimbulkan berbagai
penafsiran berbeda-beda. Para ahli dibidang informasi menyebutkan bahwa
informasi adalah pengetahuan yang disajikan kepada seseorang dalam bentuk yang
dapat dipahami; atau data yang telah diproses atau ditata untuk menyajikan fakta
yang mengandung arti. Sedangkan pengetahuan berasal dari informasi yang relevan
yang diserap dan dipadukan dalam pikiran seseorang. Sedangkan pengetahuan
berkaitan dengan apa yang diketahui dan dipahami oleh seseorang. Informasi
cenderung nyata, sedangkan pengetahuan adalah informasi yang diinterpretasikan
dan diintegrasikan.
Menurut Koina dalam Siregar (2005) Knowledge Management adalah suatu
disiplin yang mempromosikan suatu pendekatan terintegrasi terhadap
pengidentifikasian, pengelolaan dan pendistribusian semua asset informasi suatu
organisasi. Sedangkan Laudon (2002) Knowledge Management berfungsi
meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dari lingkungannya dan
menggabungkan pengetahuan dalam suatu organisasi untuk menciptakan,
mengumpulkan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan organisasi
tersebut. Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam Knowledge
Management sebagai pemungkin proses bisnis yang bertujuan yang bertujuan untuk
menciptakan, menyimpan, memelihara dan mendiseminasikan pengetahuan
Menurut Kim yang dikutip Siregar (2005) bahwa pengetahuan adakalanya
dikategorikan sebagai terstruktur, tidak terstruktur, eksplisit atau implisit. Jika
pengetahuan diorganisasikan dan mudah didiseminasikan disebut pengetahuan
terstruktur. Pengetahuan yang tidak terstruktur dan dipahami, tetapi tidak dengan
jelas dinyatakan adalah pengetahuan implisit. Pengetahuan implisit juga disebut
tacit (dipahami tanpa dikatakan), yaitu keahlian dan pengalaman pekerja yang belum
3
didokumentasikan secara formal Untuk mengkonversi pengetahuan implisit ke
dalam pengetahuan eksplisit, pengetahuan tersebut harus diekstraksi dan diformat.
4
data-data yang harus di entry, kendala biaya dan tehnologi menjadi yang utama,
disamping sumber daya manusia yang sudah disampaikan diatas.
Terlepas berbagai kekurangan dan kesulitan yang dihadapi namun jika
penerapan Knowledge Management dalam pengelolaan arsip itu dapat terlaksana
dengan baik, maka akan bisa merubah kantor pertanahan dari instansi yang
menyediakan informasi yang berbasis manual, menjadi instansi yang berbasis
kepada tehnologi informasi.
Dan dari basis data yang ada tersebut bisa digunakan untuk berbagai hal
seperti melakukan pelayanan pendaftaran sertipikat secara online, ataupun membuat
sistem informasi pertanahan nasional, sehingga semua bidang tanah di Indonesia
dapat diketahui dari manapun kita berada.
Keuntungan Operasiona l
1. Para pegawai akan memiliki hubungan langsung dengan penyediaan
informasi secara tidak langsung akan memicu pegawai dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya karena sudah didukung
dengan tehnologi yang lebih tinggi, sehingga dapat membantu para
pegawai menerapkan pengetahuan yang dimiliki agar dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi praktis yang mereka hadapi .
2. Perubahan-perubahan tersebu t diperkirakan akan mengarahka n pada
5
pengurangan biaya operasio nal yang lebih kecil karena berkurang nya
kesalahan, pelaksanaan proses kerja yang lebih cepat, kemampua n untuk
mengkompensasikan variasi -variasi tak terduga dalam tugas kerja dan
lain sebagainya .
3. Bidang-bidang operasional akan mengalami peningkatan kerja da n
penurunan kesalahan-kesalaha n operasional .
4. Perusahaan akan mencapa i pemanfaatan kembali pengetahua n secara
lebih besar.
Keuntungan strategis
1. Kantor Pertanahan akan dapat memberikan pelayanan informasi
kepada masyarakat dengan lebih cepat dan akurat dengan
penggunaan tehnologi yang lebih tinggi dibanding dengan
sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Memiliki tenaga yang kompeten sesuai dengan bidang tugas
yang diembannya dengan melakukan penerapan pengetahuan
secara lebih baik.
- Mengorganisasikan kerja untuk mendukung penerapan atas
pengetahuan terbaik, sehingg a diharapkan mampu melakuka n
melakukan fungsi pelayanan masyarakat yang baik.
Keuntungan Takti s
1. Kantor pertanahan sebagai sebuah instansi akan mampu melaku kan
6
pembelajaran individual dan organisasional yang lebih cepa t karena
memiliki pemahaman dan penggunan inovasi , pengetahun baru, dan
pengetahu an dari pihak lain serta dari sumber-sumber eksternal. Masing-
masing individu diharapkan dapat menguba h pengetahuan pribadi yang
implisi t menjadi pengetahuan bersama , sehingga dapat diharapkan
akan mengarah pada kemampuan untuk memperoleh pengetahuan-
pengeta huan yang lebih kompetitif .
2. Lebih sedikit kemungkinan berkurangnya pengetahuan para pegawai.
Hal ini dikarenakan pemahaman pengetahuan rutin dan operasional
secara efektif oleh pegawa i dapat diakses dan dipelajari dengan muda h
akan mengarahkan pada kemampu an yang lebih tinggi dalam mem bentuk
keahlian awal dan pemahaman yang lebih dalam .
3. Para pegawai berpengetahuan akan mempunyai kepemilikan dan akses atas
keahlian-keahlian yang releva n dalam bentuk pengetahuan operasional,
tulisan, dan skematis .
4. Para pegawai akan memperole h pemahaman yang lebih besar tentang
bagaimana tujuan-tujua n pribadi mereka dapat sejalan dengan tujuan-
tujuan kantor.
E. PENUTUP
7
instansi pemerintah secara menyeluruh. Knowledge Manajemen dapat dijadikan
sebagai pemicu agar petugas pengelola arsip pada instansi pemerintah lebih
inovatif dan kreatif dalam menyiasati masih banyak muatan pengetahuan
eksplisit yang belum tersedia dalam bentuk elektronik yang sesungguhnya
dibutuhkan oleh para pengguna jasa informasi pertanahan.
3. penerapan Knowledge Manajemen juga berupaya agar instansi pemerintah
sebagai sebuah sistem dapat mengidentifikasi pengetahuan eksplisit dan
mengembangkan sistem yang diperlukan untuk menanganinya dengan
mengembangkan pengetahuan tak terstruktur (tacit)
4. kepala atau pimpinan suatu instansi pemerintah harus segera mengambil prakarsa
untuk mengeksplorasi potensi informasi dan dokumen yang terdapat
dilingkungannya masing-masing dan mengembangkan system untuk
penanganannya, termasuk penyiapan sumber daya manusia, infrastruktur
teknologi informasi, dan infrastruktur hukum yang diperlukan untuk itu.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbin dan Timothy A Judge, 2008 Perilaku Organisasi 2 (edisi 12),
Salemba Empat, Jakarta