Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi AlHadist: Teori dan Metodologi
Dosen Pengampu Bapak Prof. Dr. Nizar Ali, M. Ag
Disusun oleh
Siti Mahdzuroh ( 1520410001 )
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan ridloNya pula penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan harapan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, selain itu penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan melengkapi bahan-bahan studi
ilmiah studi al-hadist: teori dan metodologi tentang kritik sanad
Penulis menyadari bahwa materi yang disampaikan dalam makalah ini
masih belum sempurna dan mempunyai banyak kekurangan. Tak ada yang
sempurna di dunia ini dan kesempurnaan hanyalah milik Allah, begitu juga
dengan kekurangan yang ada dalam makalah ini,makalah ini belum bisa sempurna
tanpa adanya kritik dari para pembaca dan saran yang membangun serta bisa
membantu untuk menyempurnakanya.
Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini baik berupa moril maupun materil,
diantaranya:
1.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah studi al-hadist: teori dan
metodologi yang telah membimbing kami sehingga bisa terselesaikan
2.
3.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I, PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan ..................................................................................................2
BAB II, PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kritik Sanad ........................................................................3
2.2 Urgensi Kritik Sanad .............................................................................4
2.3 Kriteria Kesahihan Sanad ......................................................................8
2.5 Berbagai Pendekatan dalam Menilai Perawi ........................................10
2.5 Ilmu yang Terkait tentang Sanad..................................... 15
2.6 Penelitian Sanad .............................................................17
2.6.1 Itibar dan Pembuatan Skema........................................17
2.6.2 Meneliti Kualitas Periwayat dan Metode Periwayatan
................................................................................22
2.6.3 Menyimpulkan Hasil ...............................................27
BAB III, PENUTUP
3.1.......................................................................................Kesi
mpulan ..........................................................................28
3.2.......................................................................................Sara
n ....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .....................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Periode
Masa Hidup
Nabi Saw.
hati
sahabat
dalam
Masa
Sahabat Abad 1
Hijriyah
3.
Abad 2- 14
Hijriyah
1. Penghimpunan
hadist
secara
resmi
terjadi
4.
Abad 15Sekarang
dalam
hadis
dipertanggung
ibadah
yang
jawabkan
sehari-hari
atau
tidak
sebaga
bahkan
dalam
dapat
ilandasan
sebagai
umat
terhadap
kepastian
hadist
Nabi
Muhammad
b) Jasa-jasa ulama, baik berupa koleksi hadist yang sudah
dimiliki mereka maupun berupa kegiatan pencarian baru
sehubungan
dengan
surat
perintah
khalifah
dan
5 Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Muhammad al-Hakim alNaisaburi, Marifah Ulum al Hadist, (Kairo: Maktabah alMutannabi, t.th), hlm.53
tidak
memiliki
kesadaran
dan
keterjagaan
salah
Ghalat, bertambahnya kesalahan perawi dibandingkan
benarnya
b. Dhabit kitab, tidak adanya sumber yang dinukil perawi
Apabila kedua (adil dan dhabit) hal itu dimiliki oleh periwayat
hadis, maka periwayat tersebut dinyatakan sebagai
bersifat tsiqah, istilah tsiqah merupakan gabungan dari sifat adil
dan dabit.
3. Al-Jarh wat-Tadil
Al-Jarh wat-Tadil adalah kritik yang berisi celaan dan pujian
terhadap para periwayat hadis.
Berikut ini akan dikemukakan sebagian dari teori-teori yang
telah dikemukakan oleh ulama-ulama ahli al-jarh wa
tadil berkenaan dengan penelitian para periwayat hadits.13
a.
(at-Tadil didahulukan
dating
kemudian.
Karenanya
bila
sifat
dasar
harus
dimenangkan
adalah
sifat
dasarnya.
( al-Jarh didahulukan
atas at-Tadil).
Maksudnya
adalah
jika
kritikus
dinilai
atau
penjelasan
yang
menjadi
latar
c.
( Apabla
terjadi pertentangan
dinilainya
periwayat
lebih
tersebut
mengetahui
daripada
terhadap
kritikus
yang
pribadi
hanya
(Apabla kritikus yang mengemukakan ketercelaan adalah
orang yang tergolong dhaif, maka kritikannya terhadap
orang yang tsiqh tidak diterima). Maksudnya ialah
apabla
yang
mengkritik
yang
adalah
orang
yang
dikritik
adalah
orang
yang tsiqh,
maka
kritikan
harus
ditolak.
orang
yang
Alasannya
adalah
lebih
cermat
daripada
orang
yang
bersifat
( Al-Jarh tidak
diterima
kecuali
setelah
ditetapkan
cermat)
dengan
adanya
(diteliti
dengan
( AlJarh yang
dikemukakan
permusuhan
dalm
oleh
masalah
orang
yang
keduniawian
mengalami
tidak
perlu
masalah
dunia
dapat
menyebabkan
lahirnya
diantara
metode-metode
lainya.
lambang-
seperti
ini.
Lambangnya
adalah:
Ilmu Rijal al Hadist adalah ilmu yang membicarakan selukbeluk dan sejarah kehidupan para perawi, baik dari generasi
sahabat, tabiin, maupun tabiit tabiin. yang selanjutnya
muncullah ilmu baru yaitu: jarh wa at-tadil dan tarikh ar ruwwat
2. ilmu tarikh ar ruwat
Maksudnya adalah ilmu yang membahas sejarah hidup para
perawi, mulai dari kapan dan dimana mereka dilahirkan, dari
siapa mereka menerima hadist, siapa saja orang yang pernah
mengambil hadist dari mereka, sampai pada masalah dimana
dan kapan mereka meninggal. Bahkan guru-guru dan aliran
madzhab yang dianut, negara-negara yang pernah dikunjungi,
termasuk tempat studi dan teman-teman mereka segenerasi.15
3. ilmu al jarh wa al tadil
Al-jarh wa al-tadil adalah membicarakan masalah keadaan
perawi, baik dengan mengungkapkan sifat-sifat yang
menunjukkan keadalahanya maupun sifat-sifat kecacatanya yang
bermuara pada penerimaan atau penolakan terhadap riwayat
yang disampaikan.
Tingkatan al-jarh.16
15 Ridlwan Nashir, Ilmu Memahami Hadist Nabi ( Cara praktis
Menguasai Ulumul Hadist & Mustholah Hadist), ( Yogyakarta:
Pustaka Pesantren, 2014), hlm. 88
16 M. Abdurrahman dan Elan Sumarna. Op. Cit., hlm. 163
Tingkatan tadil.17
2.6
Penelitian Sanad
2.6.1 Itibar dan Pembuatan Skema
Hadist tentang motivasi mencari ilmu
17 Ibid., hlm. 166
atau yang semakna
.1
276
":
,
.2
2589
":
.3
" ,
219
:
:
:
":
.4
"
8115
":
.5
"
25533
":
"
.6
,
,
:
,
,
:
:
,
,
:
,
,
,
,
,
":
":
" .
" .
.7
70
,
,
,
:
,
,
,
":
"
.8
32
:
.
. :
:
":
"
Urutan Sebagai
Urutan Sebagai
Periwayat
Sanad
Abu Hurairah
Periwayat 1
Sanad 5
Abu Shalih
Periwayat 2
Sanad 4
Al-Amasy
Periwayat 3
Sanad 3
Abu Bakar
Periwayat 4
Sanad 2
Periwayat 5
Sanad 1
Periwayat 6
Mukharrijul Hadist
Nama Periwayat
berikut:
Kualitas
Periwayat
dan
Metode
2.6.2 Meneliti
Periwayatan
96
54
132
:
208
:
76
: : : : : : 9 :
266
:
127
:
) (
)
(
95/
:
:
96
:
192/
193
:
:
:
: :
:
: : : : :
: :
: :
: :
: : : :
- : :
8 :
497
:
311
:
) (
:
59
:
147/14
:
:
:
:
88
-
:
:
:
:
:
: : : : :
: :
: :
: :
: : : :
: :
5 :
168
:
65
:
- :
101
:
:
- :
: : : :
: : : : : : : : :3 :
1017
: )
(
55
:
:
57
:
:
:
: : 1 :
Metode Periwayatan
Periwayatan disini menggunakan lambang
yang itu merupakan lambang untuk metode periwayata dengan
metode al-sima yang menurut jumhur ulama metode ini berada
pada peringkat tertinggi karena adanya transformasi langsung
antara guru dan murid.
Adapun untuk lambang periwayatan menurut sebagian
ulama menyatakan sanad tersebut terputus, namun mayoritas
ulama menilainya sebagai lambang periwayatan al-sima jika
terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut: tidak terdapat
penyembunyian informasi yang dilakukan oleh periwayat, antara
periwayat dimungkinkan terjadi pertemuan, para periwayat
haruslah orang-orang yang tsiqah.
2.6.3 Menyimpulkan hasil
Seluruh perawi dalam sanad ini berkualitas tsiqah. Hadist ini
merupakan jenis hadist dengan sanad muttashil, karena masingmasing perawi menjalin relasi guru-murid. Berdasarkan argument
tersebut maka level sanad tersebut adalah musnad dan marfu.
Berdasarkan kaedah keshahihan hadist, dapat disimpulkan
bahwa hadist tersebut telah memenuhi kriteria keshahihan,
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kebersambungan sanad
Perawi bersifat adil
Perawi bersifat dhabit
Terhindar dari syudzudz
Terhindar dari illat
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dan Elan Sumarna. Metode Kritik Hadist. 2011.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Bustamin dan M.Isa. Metodologi Kritik Hadist. 2004. (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada)
Ismail, Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadist Nabi. 1992.
(Jakarta: PT. Bulan Bintang)
Mansur. Takhrij al Hadist Teori dan Metodologi. 2011. (Yogyakarta:
Fakultas Syariah dan Hukum Press)
Sumbulah, Umi. Kritik Hadist Pendekatan Historis Metodologis.
2008. (Malang: UIN Malang Press)
Suryadi dan Muhammad Alfatih Suryadilaga. Metodologi
Penelitian Hadist. 2009. (Yogyakarta: Teras)
Zein, Mashum. Ilmu Memahami Hadist Nabi. 2014. (Yogyakarta:
Pustaka Pesantren)