1. ASPERGILLOSIS
Aspergillosis merupakan penyakit jamur yang menyerang berbagai jenis hewan
yang ditandai dengan batuk-batuk, sesak nafas dan kekeurusan.
Etiologi
Aspergillosis disebabkan oleh Aspergillus sp, pada kambing dan domba disebabkan
oleh Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigates.
Aspergillus sp tumbuh baik pada suhu 30C dan 37C, dan dapat ditumbuhkan pada
media agar Sabouraud.
Epidemiologi
Distribusi Geografis
Aspergillosis tersebar luas di dunia.
Hewan Terserang
Aspergillosis menyerang berbagai jenis hewan seperti kambing, domba, sapi,
kerbau dan ruminansia lain.
Cara Penularan
Aspergillosis dapat ditularkan melalui udara tercemar dan faktor predisposisi karena
infestasi cacing paru-paru dan usus atau penggunaan oksitetrasiklin yang terus
menerus.
Gejala Klinis
Hewan terserang ditandai dengan nafsu makan turun, sesak nafas, batuk-batuk dan
kurus.
Diagnosa
Penyakit ini dapat didiagnosa berdasarkan gejala klinis, perubahan patologis dan
isolasi jamur. Isolasi dilakukan pada media yang diperkaya dan media agar
Sabouraud. Jamur dalam jaringan dapat diperlihatkan dengan pemeriksaan
mikroskopis dari usapan jaringan pada gelas slide, pemeriksaan Periodic Acid Schiff
(PAS), Gomris (Grocotts), Gridlys dan Lactophenol Cotton Blue.
Diagnosa Banding
Hewan terserang memiliki gejala klinis yang mirip dengan Mikoplasmosis,
Tuberkulosis dan Q Fever.
Pencegahan dan Pemberantasan
Hewan terserang dapat diobati dengan pemberian amfoterisin B. kandang harus
tetap bersih dan kering. Menghindari penggunaan oksitetrasiklin berlebihan.
2. STRAWBERRY FOOTROT
Nama lain: Proliferatif Dermatitis, Cutaneous Streptothricosis, Cutaneous
Actinomycosis atau Mycotic Dermatitis.
Merupakan penyakit menular dan menyerang berbagai jenis hewan seperti
kambing, domba, rusa, kuda, kelinci yang ditandai dengan dermatitis eksudatif atau
purulen pada kulit. Penyakit ini juga bersifat zoonosis.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh Dermatophilus congolensis atau pedis, termasuk dalam
famili Dermatophilaceae.
Dermatophylus memiliki mycelium dan filament seperti pita yang bagian samping
bercabang. Septa dibentuk transversal, horizontal dan vertikal. Mycelium dan spora
adalah gram positif, bersifat aerobik dan memfermentasi lemah. Pada media
setengah padat bentuknya halus, basah, mucoid dan tidak melekat, koloninya
Pemberian Fulvicin per oral, dan mengoleskan gentian violet 1 % dalam alcohol dan
asam salisilat 5 % pada kulit dilaporkan efektif selama sebulan.