Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN PARA PARESE INFERIOR

NAM A

: Muhamad Rifqi Wibowo

NIM

: 112310101040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KOMPREHENSIF II

Nama Mahasiswa

: Muhamad Rifqi Wibowo

NIM

: 112310101040

Tempat Pengkajian

: R. Teratai

Tanggal

: 28 April 2014/ 18.30 wib

I. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Alamat

: Tn. T
: 46 tahun
: Laki-laki
: Islam
: SD
: Dsn Sukorejo Desa Pakisan
Kec. Tlogosari , Kabupaten

No. RM
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal Pengkajian
Sumber Informasi

: 649174
: Buruh Tani
: Kawin
: 29 April 2014
: 29 April 2014
: Pasien dan keluarga
pasien, Rekam Medis.

Bondowoso
II. Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa medik: Para Parese Inferior
2. Keluhan utama: Px mengatakan bahwa Nyeri pada kaki kanan dan kiri pada bagian tulang
fibia dengan skala nyeri 6-7
P : Px mengatakan merasakan nyeri ketika untuk berdiri lama-lama
Q : Px mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk jarum
R : Tulang tibia kanan dan kiri
T : Munculnya setiap saat tanpa jeda

3. Riwayat penyakit sekarang:

Px mengatakan bahwa pada awal mulanya saat 2 tahun yang lalu Px jatuh dari ketinggian
kurang lebih 4 m tempat kerjanya sebagai pencari batu besar saat itu Px mengalami patah
tuang dan di bawa ke sangkal putung. Kemudian 2 minggu yang lalu Px mengalami rasa
nyeri yang hebat pada kaki kanan dan kaki kirinya pada bagian tulang tibia dan
merasakan rasa sakit nyeri di panggul kanan dan kiri, saat itu keluarga Px membawanya
ke puskesmas Tlogosari. Kemudian setelah dari puskesmas Tlogosari keluarga Px
membawanya ke UGD dr. H. Koesnadi Bondowoso, setelah itu dilakukan anamnesa di
UGD Px di bawa ke ruang rawat inap di ruang teratai pada pukul 13.30.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Px mengatakan bahwa pernah mengalami kecelakaan kerja di tempat kerjanya pada 5
tahun yang lalu dan mengalami patah tulang.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Px tidak ada alergi obat makanan ataupun plester
c. Imunisasi:
Px mengatakan tidak pernah imunisasi
d. Kebiasaan:
Px mengatakan adalah seorang perokok yang seharinya biasanya menghabiskan 6
putung rokok dalam sehari dan rokok yang di konsumsi adalah rokok kretek.
e. Obat-obat yang digunakan:
Px mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
5. Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada penyakit keluarga yang menurun secara genetik, ataupun menular.

Genogram:

Ket :
= laki-laki
= perempuan
= garis keturunan
X

= meninggal
= pasien
= tinggal serumah

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi & pemeliharaan kesehatan:
Sebelum MRS : Px mengatakan bahwa sehat itu enak bisa bekerja dan dapat bekerja
Saat MRS

semaksimal mungkin untuk mendapatkan rizki untuk anak dan istrinya.


: Px mengatakan bahwa sehat itu sangat mahal, kalau sakit seperti ini
tidak nyaman terutama kaki kanan dan kiri saya terasa nyeri dan panggul
saya masih terasa nyeri. Px mengatakan hanya terbaring di ranjang kamar

tidur dan harus banyak istirahat dan diselingi latihan gerak tubuh jika
sudah enakan, karena pesan tersebut anjuran dari dokter yang merawat
supaya cepat sembuh.

2. Pola nutrisi/ metabolik


Sebelum MRS : Px mengatakan bahwa selera makan Px enak, makan 2-3 X/ hari 1 porsi
habis, dan Px mengatakan bahwa jika minum setiap harinya 6 X/ hari
Saat MRS

setelah makan Px minum sebanyak 1 gelas biasa yang setara isi 250 ml.
: Px mengatakan bahwa selera makan dan minum px kurang enak, makan
masih dengan sedikit-sedikit tapi sering dengan makan 2-3 X/ hari 1
porsi dan minum hanya 2 kali sehari 125 ml

3. Pola eliminasi :
Sebelum MRS : BAB : Px mengatakan bahwa BAB 2 X sehari dengan konsistensi feses
padat
BAK : Px mengatakan bahwa BAK 5-6 X sehari dengan konsistensi
Saat MRS

kuning bening, pasien kalau ingin kencing baru akan kencing


: BAB : Px mengatakan bahwa px belum BAB sama sekali saat di
rumah sakit sejak tanggal 29 april 2014
BAK : Px mengatakan bahwa px saat di rumah sakit px hanya kencing
1-2 kali dalam sehari

4. Pola aktivitas & latihan


c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan / minum
X
Toileting
X
Berpakaian
X
Mobilitas di tempat tidur
X
Berpindah
X
Ambulasi / ROM
X
Ket: 0= tergantung total; 1= bantuan petugas dan alat; 2= bantuan petugas; 3= bantuan
alat; 4= mandiri
5. Pola tidur & istirahat:

Sebelum MRS : Px mengatakan bahwa tidur pada malam hari selama 7 jam/ hari mulai
pukul 22.00-05.00 wib dan pada siang hari selama 1 jam/ hari mulai
pukul 09.00-13.00 wib dan setelah bangun tidur px merasa badannya
Saat MRS

kembali terasa enak.


: Px mengatakan tidurnya pada saat malam kurang lebih 8 jam/hari mulai
pukul 21.00-05.00 wib jika saat siang hari 2 jam/ hari mulai pukul
14.00-16.00 wib dan setelah bangun tidur Px merasakan badannya terasa

lesuh dan hanya ingin tidur saja.


6. Pola kognitif & perceptual:
Sebelum MRS : Px dan keluarga mengatakan tidak mengerti tentang penyakit yang
dialami oleh Tn. T yaitu dengan adanya bentuk tidak normal pada tulang
Saat MRS

kaki.
: Px dan keluarga masih belum mengerti apa yang sebenarnya
menyebabkan penyakit pada pasien.

7. Pola persepsi diri:


Sebelum MRS : 1. Identitas diri : Px bernama Tn. T dengan jenis kelamin Laki-laki.
2. Ideal diri
: Px mengatakan px segera cepat dilarikan oleh keluarga
3. Peran diri

ke UGD RS dr. H. koesnadi


: Px mengatakan bahwa px di rumah sebagai kepala
rumah tangga dan sebagai sumber pemberi nafkah

keluarganya
4. Harga diri
: Px mengatakan bahwa px senang bila pekerjaannya
menghasilkan rizki yang banyak
5. Gambaran diri : Px mengatakan bahwa px tidak merasa malu dengan
Saat MRS

keadaan adanya perubahan bentuk pada tulang kakinya


: 1. Identitas diri : Px bernama Tn. T dengan jenis kelamin Laki-laki.
2. Ideal diri
: Px mengatakan bahwa berharap ingin cepat sembuh
3. Peran diri
: Px mengatkan bahwa px tidak bisa bekerja untuk
4. Harga diri

menafkahi keluarganya
: Px mengatakan bahwa px tidak nyaman kalau tidak

melakukan kegiatan seperti biasanya


5. Gambaran diri : Px mengatakan bahwa px tidak malu kepada orang lain
tahu tentang penyakit para parese yang dideritanya

8. Pola seksualitas & reproduksi:


Sebelum MRS
: Px mengatakan istri dan keluarga saya selalu memberikan kasih
sayang, perhatian dan support saat saya sakit sebelum dibawa ke
rumah sakit
: Px mengatakan bahwa istri dan keluarga saya selalu memberikan

Saat MRS

kasih sayang, perhatian dan support saat saya sakit saat dibawa ke
rumah sakit dan banyak keluarga yang lain yang menjenguk saya

9. Pola peran & hubungan:


Sebelum MRS
: Px mengatakan bahwa px adalah bapak dari kedua anaknya dan
sebagai kepala keluarga dan sebagai sumber pencari nafkah
: Px mengatakan bahwa saat ini px tidak dapat mencarikan

Saat MRS

nafkah untuk istrinya dan ketika sepulang dari rumah sakit harus
lebih banyak beristirahat.
10. Pola manajemen koping-stress
Sebelum MRS
: Px mengatakan bahwa px tidak merasa stres atau cemas terhadap
Saat MRS

penyakitnya
: Px mengatakan bahwa px cemas atau takut tulang pada kakinya

tidak bisa tumbuh normal kembali


11. System nilai & keyakinan:
Sebelum MRS
: Px mengatakan sebelum MRS pasien rajin untuk sholat dan
Saat MRS

berdoa
: Px mengatakan bahwa px beranggapan penyakit ini sudah takdir
dari Allah swt. px mencoba sabar untuk menghadapinya

IV. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum: lemah
GCS : 4-5-6 composmentis
Tanda vital:
-

TD : 130/80 mmHg
N : 60 x/ menit
S : 36,5 OC
RR : 20 x/ menit

1. Kepala
I: bentuk simetris, tidak terdapat jejas, , rambut bersih, distribusi rambut merata, warna
rambut hitam,dan tidak mudah rontok
P: tidak terdapat nyeri tekan tekstur rambut halus dan tidak terdapat benjolan
2. Mata
I: palpebra tidak edema, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor,
posisi mata simetris dan penglihatan tidak kabur
P: tidak terdapat nyeri tekan
3. Telinga
I: posisi telinga normal, aurikel normal, bentuk simetris dan tidak menggunakan alat
bantu pendengaran
P: tidak terdapat nyeri tekan
4. Hidung
I: posisi hidung normal, bentuk hidung simetris, tidak ada cairan atau sekret
P: tidak terdapat nyeri tekan
5. Mulut
I: gigi bersih, tidak memakai gigi palsu, gusi merah muda, lidah bersih, bibir tidak pucat,
basah, dan kemampuan berbicara lancar
P: tidak terdapat nyeri tekan mulut
6. Leher
I: kelenjar tiroid tidak membesar
P: tidak teraba kelenjar tiroid, kelenjar limfe tidak membesar,tidak terdapat nyeri tekan

7. Dada
I: tidak terdapat jejas, retraksi dada +/+, tidak terdapat kaku kuduk
P: tidak terdapat nyeri tekan, vocal premitus +/+, tidak terdapat kardiomegali
P: sonor +/+ (paru), pekak (jantung)
A: vaskuler +/+ (paru), BJ 1 BJ 2 tunggal (jantung)
8. Abdomen
I: perut tidak membuncit, tidak ada luka
A: bising usus 9 x/menit
P: tidak terdapat nyeri tekan abdomen dan sekitarnya, tidak terjadi hepatomegali, hepar
dan lien tidak teraba
P: timpani
9. Urogenital
I: tidak terdapat jejas, tidak terpasang alat bantu perkemihan
P: tidak terdapat nyeri tekan
10. Ekstremitas

1234
123

1234 (ektrimitas atas)


123

(ekstremitas bawah)

I: terdapat perubahan bentuk tulang pada kaki kanan dan kiri pada bagian tulang tibia.
P: tonus otot (5,5,5,5)
11. Kulit dan kuku
I: tidak terdapat sianosis dan kuku pendek bersih
P: tugor kulit baik dan CRT< 2 menit
12. Keadaan lokal

Px mengatakan awalnya badan dan kakinya terasa kaku dan nyeri di bagian kaki kanan
dan kiri, dan sekarang sudah bisa bergerak setelah dilakukan latihan ROM (range of
motion)

V. Terapi
Terapi mulai diberikan pada tanggal 29 april 2014
-

Inf RL 10 tpm
Inj ketorolac 2 X 30 mg
Tab. Sohobion 500 mg 2 X 1
Diet nasi

VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium


Pemeriksaan laboratorium pada: 29 April 2014
LED 1 jam = 9

w= 0- 20 mm P= 0-10 mm

Hb = 16, 1 gr %

P = 14-18

Lekosit = 7900 /mm

4000-10000

Trombosit = 192.000/mm

150000-400000

Kreatinin = 0,83 mgr%

p= 0,6 1,1 w= 0,5-0,9

Urea = 31 mgr%

10-50

SGOPT = 29 u/I

(tidak normal) p= 37 w= 31

SGPT = 30 u/I

w = 12-15

p= 42 w= 32

Bondowoso, 29 april 2014


Pengambil Data

(Muhamad Rifqi Wibowo)


NIM 112310101040

ANALISA DATA
NO

DATA PENUNJANG

.
1.

DS:

ETIOLOGI
Nyeri akut

Pasien mengatakan bahwa nyeri


pada kaki bagian kanan dan kiri

Iritasi

DO:

saraf

serabut

TD : 130/80 mmHg
N : 60 x/ menit
spasme
otot
S : 36,5 OC
paravertebralis
RR : 20 x/ menit
Px
terlihat
meringis

kesakitan
Skala nyeri (6-7)
Tonus otot (5,5,5,5)

Trauma medula
spinalis

Hemoragi

kerusakan
medulla spinalis

Jatuh dari
ketinggian 4 m

MASALAH
Nyeri akut

Kecelakaan
Kerja

2.

DS:
Pasien mengatakan bahwa

Gangguan

Gangguan

Eliminasi BAB

Eliminasi

tidak bisa BAB


DO:

gangguan fungsi

Px mengatakan bahwa tidak pencernaan pada


BAB selama 2 hari mulai usus

tanggal 29 april-30 april


Bising usus 9 X/menit
spasme
otot
Pola makan 2 X/hari
Px
mengatakan
tidak paravertebralis
makan-makanan
sayuran

sayurTrauma medula
spinalis

Hemoragi

kerusakan
medulla spinalis

Jatuh dari
ketinggian 4 m

Kecelakaan
Kerja

3.

DS:

Retensi Urine

Retensi Urine

Pasien mengatakan bahwa


sulit untuk BAK

gangguan fungsi

DO:

fesika urinaria

Px BAK hanya 1-2 kali/ hari

Px minum air putih 125 ml


1-2 kali/ hari
Palpasi abdomen
tidak terdapat nyeri tekan
Inspeksi abdomen tidak
ada bekas luka

spasme

otot

paravertebralis
Trauma medula
spinalis

Hemoragi

kerusakan
medulla spinalis

Jatuh dari
ketinggian 4 m

Kecelakaan
4.

DS:

Kerja
Gangguan

Gangguan

Pasien mengatakan bahwa

Mobilitas fisik

Mobilitas Fisik

sulit berjalan
DO:
-

Fungsi
Px terlihat kakinya tidak Pergerakan
kuat berjalan jarak jauh

sendi menurun

Tonus otot (5,5,5,5)


Dx: paraparese inferior

Kerusakan
lumbal 2-5
Trauma medula
spinalis

Hemoragi

kerusakan
medulla spinalis

Jatuh dari
ketinggian 4 m

Kecelakaan
Kerja

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal Muncul

No.

Diagnosa Keperawatan

Nama
dan

Senin,

29

April 1

2014

Selasa,

29 April 2

2014

Tangan
Muhamad

Nyeri akut b.d cidera fisik


TD : 130/80 mmHg
N : 60 x/ menit
S : 36,5 OC
RR : 20 x/ menit

Terang
Tanda
Rifqi

Wibowo

Px terlihat meringis kesakitan


Skala nyeri (6-7)

Gangguan

eliminasi

BAB Muhamad

Rifqi

berhubungan dengan kelemahan Wibowo


neurologis pada lumbal
-

Px

mengatakan

bahwa

tidak BAB selama 2 hari


mulai tanggal 29 april-30

Rabu,

30

April 3

2014

april
- Bising usus 9 X/menit
Retensi urin b.d hambatan dalam Muhamad
refleks berkemih
-

Rabu,
2014

30

April 4

Wibowo

Px BAK hanya 1-2 kali/ hari

Px minum air putih 125 ml


1-2 kali/ hari
Gangguan mobilitas fisik b.d Muhamad
kerusakan neuromuscular
-

Rifqi

Px terlihat kakinya tidak


kuat berjalan jarak jauh

Wibowo

Rifqi

RENCANA TINDAKAN PERAWATAN


Tgl No

Diagnosa

29 April Nyeri

RENCANA TINDAKAN
PERAWATAN
akut Tujuan:

2014/

berhubungan

DX 1

dengan cidera dapat teratasi


fisik

Nama
Perawat/Mhs
Rifqi

Setelah dilakukan askep 2x24 jam, Nyeri akut


Kriteria hasil:
1. Mampu mengontrol rasa nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu tanpa bantuan
obat untuk mengurangi nyeri) (skala 2)
2. Mampu mengenali nyeri (skala,
frekuensi dan tanda nyeri)
3. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
4. Tanda vital dalam rentang normal
Rencana keperawatan:
1. Kaji
skala
nyeri
dan
lokasi,durasi,frekuensi, kualitas dan
karakteristik
2. Observasi reaksi

nonverbal

dari

ketidaknyamanan
3. Ajarkan teknik relaksasi progresif
4. Monitor vital sign
5. Kolaborasi pemberian obat analgesik

29

Gangguan

April

eliminasi BAB Setelah dilakukan askep selama 2 x 24 jam,

2014/

b.d kerusakan gangguan pola eliminasi dapat teratasi

DX 2

sensori
motorik

Tujuan:

Kriteria hasil:
1. Px mampu BAB tanpa mengalami

Rifqi

kesulitan
Rencana keperawatan:
1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Anjurkan pasien untuk makan buahbuahan dan makanan berserat tinggi
3. Monitor

pergerakan

usus,

frekuensi,

konsistensi
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake makanan dan cairan
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk
pemberian obat pencahar
urin Setelah dilakukan askep selama 2 x 24 jam, Rifqi

30 April/ Retensi
Dx 3

b.d

hambatan Retensi urin dapat teratasi

dalam

refleks Kriteria hasil:

berkemih

1. Px mampu BAK dengan baik tanpa


hambatan
Rencana Keperawatan:
1. Anjurkan pasien untuk

miksi

pada

interval yang ditentukan


2. Anjuran awal dan akhir jadwal waktu
untuk toileting
3. Monitor intake dan output cairan
4. Pantau tingkat distensi kandung kemih
5. Anjurkan pasien untuk banyak minum

30 April/ Gangguan
Dx 4

Setelah dilakukan askep selama 2 x 24 jam, Rifqi

mobilitas fisik Gangguan mobilitas fisik dapat teratasi


b.d kerusakan Kriteria hasil:
neuromuscular 1. Px mampu meningkatkan aktivitas fisik
dengan baik
Rencana Keperawatan:

1. Ajarkan pasien untuk ambulasi ROM


2. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
3. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan
aktivitas sehari-hari
4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang
adekuat
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
dalam merencanakan program latihan
yang tepat

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa 1
WAKTU
IMPLEMENTASI
PARAF
Selasa, 29 April 1. Mengkaji skala nyeri dan lokasi,durasi,frekuensi, kualitas

EVALUASI
Jam: 09.30 wib

2014

S: Px mengatakan bahwa masih terasa

Jam: 19.30 wib

dan karakteristik
Hasil: Px mengatakan masih terasa nyeri pada kaki bagian

nyeri di kaki kanan dan kiri

kanan dan kiri, dan nyeri setiap jam tanpa jeda (skala 6-7)
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Hasil: Px mengatakan bahwa rasa nyeri yang
dirasakannya seperti di tusuk-tusuk
3. Mengajarkan teknik relaksasi progresif
Hasil: Px mengatakan bahwa melakukannya

saat

merasakan nyeri namun tetap saja rasa nyeri tidak hilang


4. Monitor vital sign
- Hasil: TD : 130/80 mmHg
- N : 60 x/ menit
- S : 36,5 OC
- RR : 20 x/ menit

O: TD : 130/80 mmHg
N : 60 x/ menit
S : 36,5 OC
RR : 20 x/ menit
Px terlihat meringis kesakitan
Skala nyeri (6-7)

A: Masalah belum teratasi


P: Lanjutkan intervensi: 1,2,3,4,5.

5. Telah di lakukan kolaborasi pemberian obat analgesik


Hasil: Px mengatakan sudah minum obat namun masih
terasa nyeri

Diagnosa 2
WAKTU

IMPLEMENTASI

PARAF

EVALUASI

Selasa 29 April 1. Monitor pergerakan usus, frekuensi, konsistensi


Hasil : setelah di auskultasi hasil bunyi usus 9 X/menit
2014
2. Menganjurkan pasien untuk makan buah-buahan dan
Jam: 20.00 wib
makanan berserat tinggi
Hasil : px mengerti dan segera untuk mengkonsumsi
buah-buahan dan makanan berserat tinggi
3. Monitor tanda dan gejala konstipasi
Hasil : px mengatakan tidak BAB selama 2 hari
4. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan intake makanan

Jam: 20.00 wib


S: Pasien mengatakan bahwa
masih tidak bisa BAB.
O:

auskultasi

bising

usus

X/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 2,3,4,5

dan cairan
Hasil : px mengatakan mengerti dan segera makan dengan
porsi sedikit tapi sering
5. Telah di lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat pencahar
Hasil : px mengatakan belum bisa BAB dengan lancar
Diagnosa 3
WAKTU
IMPLEMENTASI
PARAF
Rabu 30 April 1. Menganjurkan pasien untuk miksi pada interval yang

EVALUASI
Jam: 08.00 wib

2014

S: Pasien mengatakan bahwa

Jam: 08.00 wib

ditentukan
Hasil : Px mengatakan dapat mengerti penjelasan dari
perawat tentang interval miksi
2. Menganjurkan untuk pengaturan awal dan akhir jadwal
waktu untuk toileting
Hasil : Px mengatakan terlihat sudah melakukan toileting
dengan benar
3. Monitor intake dan output cairan
Hasil : Px mengatakan bahwa minum air putih 1-2 X

masih sulit untuk BAK.


O: - Px BAK hanya 1-2 kali/ hari
-

Px minum air putih 125 ml


1-2 kali/ hari

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi di hentikan (pasien di

sehari dengan output urin 1 gelas kecil penuh


4. Memantau tingkat distensi kandung kemih
Hasil : Hasil palpasi tidak adanya distensi kandung kemih
5. Menganjurkan pasien untuk banyak minum
Hasil : Px mengatakan minum masih 1-2 X sehari

rujuk ke RSD dr.soebandi)

Diagnosa 4
WAKTU
IMPLEMENTASI
PARAF
Rabu, 30 April
1. Mengajarkan pasien untuk ambulasi ROM
Hasil : Px mengatakan dapat menggerakan
2014
persendian tulang pada kakinya dengan baik
Jam: 10.00 wib
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Hasil : Px mengatakan dapat berjalan namun tidak
terlalu jauh
3. Melatih pasien

EVALUASI
Jam: 10.00 wib
S: Px mengatakan dapat berjalan agak
jauh

dengan

menggunakan

kakinya
O: Px terlihat kakinya

dalam

pemenuhan

kebutuhan

aktivitas sehari-hari
Hasil : Px mengatakan dapat berjalan dan berdiri
agak lama jika saat ingin BAK
4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
Hasil : Px mengatakan makannya sudah enak
namun masih sedikit-sedikit
5. Telah dilakukan kolaborasi

dengan

tenaga

kedua

kuat berjalan

jarak jauh dengan kedua kakinya tanpa


bantuan alat atau keluarga
A: Masalah belum teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
Intervensi di hentikan (pasien di rujuk ke
RSD dr.soebandi)

kesehatan lain dalam merencanakan program


latihan yang tepat
Hasil : Dapat melatih ketahanan otot dan tulang
pasien saat di rumah

Anda mungkin juga menyukai