Pendahuluan
I.1
Latar Belakang
Arkeologi berasal dari bahasa Yunani archaeo yang berarti
kuna dan logos yang berarti ilmu. Nama arkeologi adalah ilmu
sejarah kebudayaan material yang mempelajari kebudayaan (manusia)
masa lalu melalu kajian sistematis atas data bendawi yang
ditinggalkan.
Arkeologi dipandang sebagai ilmu yang merupakan himpunan
berbagai teori serta mengacu ke berbagai minat, yaitu sains, ilmu-ilmu
sosial dan humaniora.
Tujuan arkeologi sangat beragam diantaranya bertujuan untuk
memahami budaya manusia, maka ilmu ini termasuk dalam kelompok
ilmu humaniora. Secara khusus arkeologi mempelajari budaya masa
silam yang sudah berusia tua, baik pada masa prasejarah (sebelum
mengenal tulisan), maupun pada masa sejarah (ketika terdapat buktibukti tertulis).
Kegiatan manusia masa lalu telah meninggalkan sejumlah jejak
yang kelak dapat menjadi objek wisata man made resources. Sisa
sisa kebudayaan manusia masa lalu tersebut oleh para pakar arkeologi
sering digunakan untuk merekonstruksi kehidupan manusia masa lalu.
Arkeologi memiliki beberapa manfaat, yang pertama untuk
pembangunan di bidang pendidikan, yaitu untuk memperkokoh jati
diri, kebanggan dan nasionalisme melalui pendidikan sejarah kejayaan,
dan keluhuran bangsa pada masa lalu. Kedua, bagi pembangunan di
bidang ilmu pengetahuan, yaitu untuk melengkapi sejarah kejayaan
bangsa dan nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa pada masa lalu.
Ketiga, untuk pembangunan di bidang pariwisata, yaitu menggali dan
menyajikan berbagai macam peninggalan-peninggalan masa lalu untuk
dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata budaya.
1
I.2
Tujuan
Adapun Tujuan penulisan ini :
I.3
Manfaat
2
menyadari
pentingnya
peninggalan bersejarah
Memperkaya proses pengembangan arkeologi yang dimiliki
masyarakat pada aras lokal (baca: Masyarakat Setempat) dan
I.4
Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan adalah tinjauan pustaka. Dengan
metode ini, kami dapat memperoleh buku-buku yang dapat membantu
kami dalam penyusunan karya tulis.
I.5
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka yang akankami
bahas adalah Bagaimana Peranan Arkeologi dalam Pelestarian dan
Pemanfaatan Peninggalan Bersejarah
Bab II
Kerangka Teori
2.1
Landasan Teori
a. Pengertian Arkeologi dan Hubungannya dengan Ilmu Lain
Salah satu segi dari pengembangan ilmu pengetahuan adalah
pengembangan teori. Penulisan Sejarah Kebudayaan dalam skala
apapun, tidak akan dapat dilakukan jika tidak ada data nyata mengenai
tinggalan-tinggalan dari budaya masa lalu. Dalam menggarap setiap
masalah ilmiah, arkeologi perlu membuat suatu paparan dan penilaian
terlebih dahulu mengenai state of art.
3. Menurut
Ihromi
dan
menerangkan
(1994;
7)
perilaku
Arkeologi
manusia.
adalah
usaha
cxara
hidup
manusia
masa
lampau.
kehidupan
manusia
di
masa
lampau,
dan
____________________
1
ribuan tahun yang lalu dalam berbagai bentuk dan pada akhirnya
berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks.
Benteng-benteng saat ini memiliki nilai yang tinggi karena
merupakan Warisan Sejarah dan Budaya milik bersama dari beberapa
negara bahkan juga termasuk Indonesia. Beberapa benteng di Indonesia
dalam kondisi yang terpelihara dan dimanfaatkan dengan cukup baik,
tapi lebih banyak jumlah benteng yang terbengkalai dan dalam kondisi
memprihatinkan. Padahal, benteng merupakan salah satu benda cagar
budaya yang perlu dilestarikan. Dalam dunia pariwisata istilah objek
wisata mempunyai pengertian sebagai sesuatu yang menjadi daya tarik
bagi seseorang atau calon wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata.
Terdapat lebih dari 275 benteng pertahanan yang tersebar di
seluruh Indonesia, baik di pulau-pulau besar hingga di kepualuan
terkecil menjadi saksi perjalanan sejarah yang luar biasa, memiliki
kondisi fisik yang beraneka ragam. Sebagai contoh benteng besar
Victoria yang masih memiliki kondisi cukup baik, berdiri kokoh dan
menjadi landmark kota yang sangat penting.
Mengingat fungsinya sebagai bangunan pertahanan sekaligus
untuk kegiatan perdagangan, maka benteng harus memperhatikan
elemen-elemen dalam seni arsitektur militer. Selain itu penting untuk
membuat rencana ruang-ruang untuk para pedagang, kantor, gudang
untuk persediaan barang, gereja (tempat ibadah), rumah sakit dan tentu
saja barak-barak bagi tentara, gudang amunisi, membuat benteng
menjadi sebuah bangunan yang merupakan sebuah kompleks atau kota
kecil dengan berbagai fasilitas untuk komunitas di dalamnya. Bahkan
dapat dikatakan sebuah pemukiman dari peradaban barat dalam sebuah
lingkungan dengan iklim tropis timur.
2.2
Hipotesa
Masih banyak peninggalan dari bangsa Portugis di Maluku yang
Bab III
ISI
3.1
Sumber data
a.
Sumber Data
10
Data Sekunder
3.2
dengan
struktur
konsep-konsep
itu
membentuk
serta
depan.
Ketiganya
merupakan
garis
lurus
yang
saling
11
12
Sunda. Letaknya pada pusat kawasan Moluxe (Maluku), 320 mil arah
ke timur dari Batavia yaitu ibukota Belanda di Pulau Jawa besar
dengan koordinat antara 30 dan 40 LS dan 1450BT dari Canarien.
Amboina terbentuk oleh dua buah pulau yang
13
sehingga
mengganggu
perdagangan
cengkih
yang
dari
kubu
(UritetuPortugis
sementara
tadi.
Di
RodenbergBelanda).
daerah
Batu
Merah
Selama
tiga
tahun
yang
tidak
begitu
strategis,
ia
memutuskan
untuk
membantu
untuk
menyelesaikkan
pembangunan.
16
17
bersejarah
sangat
diperlukan.
Kehancuran
sebuah
20
arkeologi
saja.
Murid-murid
sekolah
apabila
dibawa
Bab IV
Penutup
21
4.1
Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Indonesia memiliki banyak aset peninggalan bersejarah yang
memiliki nilai budaya luhur yang tinggi. Salah satunya Ambon. Bekas
jajahan Portugis ini tak disangka memiliki banyak sekali peninggalan
yang masih dapat dijadikan objek pariwisata. Antara lain di desa Batu
Merah dan daerah Galala. Tak disangka bahwa masih ada peninggalan
Portugis di daerah tersebut. Padahal peninggalan tersebut bisa saja
dijadikan salah satu objek pariwisata dan membantu pemerintah dalam
menambah APBD Maluku. Di sinilah peran dari Arkeologi sangat
dibutuhkan dalam membantu dan membangun karakteristik sebuah
daerah lewat peninggalan tersebut. Selain itu, arkeologi merupakan
upaya pewarisan pengalaman sejarah yang menjadi cerminan bagi
generasi muda. Namun, tanggung jawab pengolahan dan pelestarian
benda-benda bersejarah tidak hanya berpusat pada arkeolog, arsitek,
pemerintah, tetapi semua komponen masyarakat
4.2
Saran
Diperlukan tindakan konkrit dari pemerintah untuk pemugaran
peninggalan bersejarah tanpa menghilangkan ciri khasnya.
Masyarakat harus menyadari perannya sebagai salah satu
komponen dalam sejarah
Arkeologi hendaknya menjadi sebuah jalan bagi generasi muda
untuk mencari dan menemukan yang telah hilang
22
23