Kadar Air
Air merupakan satu zat gizi yang tidak dapat kita tinggalkan, tetapi seiring
diabaikannya dalam pembahasan mengenai gizi. Air digunakan dalam jumlah
yang lebih besar, baik dalam pangan maupun dalam tubuh manusia
dibandingkan dengan zat gizi lainnya. Didasarkan pada seluruh bobot tubuh,
hampir 60 hingga 70 persen tubuh manusia terdiri dari air, jumlah yang tepat
tergantung dari faktor seperti usia, kelamin, keadaan kesehatan dan kegiatan
fisik (Suhardjo dkk, 1977).
Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability,
kesegaran dan daya tahan bahan itu. Selain merupakan bagian dari dari
suatu bahan makanan, air merupakan pencuci yang baik bagi bahan
makanan tersebut atau alat-alat yanga akan digunakan dalam
pengolahannya. Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya
tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dengan
Aw yaitu jumlah air bebasyang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhannya (Winarno, 2004).
Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan
beberapa metode, yaitu dengan metode pengeringan (dengan oven biasa),
metode distilasi, metode kimia, dan metode khusus seperti refraktometer
(Anonim, 2009).
Untuk rumus kadar air ini yaitu : % Air = (B (C A))/B x 100 %
A = Berat cawan
B = Berat bahan
C = Berat cawan + bahan
2.
Masukkan sampel kedalam mortal lalu ulik sampai hancur dan halus
6.
Setelah di oven 24 jam, keluarkan dari oven dan dimasukkan dalam
desikator agar tidak terkontaminasi dari uap air di luar
7.
Setelah itu timbang sampel untuk mengetahui berat kering
bahan/sampel tersebut.
%FFA=
x 100%