OVERVIEW
Setelah melakukan scheduling di bab sebelumnya, maka tahap selanjutnya
adalah alokasi dari sumber daya fisik. Topik pada bab ini berhubungan
langsung dengan topik scheduling, karena mengubah schedule maka juga
mengubah kebutuhan sumber daya serta mengubah timing dari
kebutuhan sumber daya tersebut. Pada waktu yang telah ditentukan,
perusahaan memiliki tingkat tertentu dari sumber daya yang tersedia
untuk proyek. Sumber daya ini mencakup waktu kerja dari beberapa jenis
keahlian khusus atau servis teknikal, machine-hours dari beberapa jenis
mesin dan instrumentasi, computing time, lokasi khusus, dan sumber daya
langka yang sama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas proyek.
9.1
Misal proyek harus dicrash sebanyak 2 hari, apa saja option nya?
Dengan mempertimbangkan lagi tabel 9-2 di slide sebelumnya
dan network pada 9-1a, kita dapat melihat bahwa kita dapat
crash aktivitas e sebanyak 2 hari ($70), namun path dummy a-ddummy (durasi 7 hari) juga harus di crash sedikitnya sehari. Kita
memilih d ($30) karena d lebih murah dari a ($40). Ongkos
untuk crashing adalah $100 dan total ongkos proyek adalah $120
+ $100 = $220. Alternatif lain yang dapat digunakan adalah kita
dapat crash a dan b, juga pada ongkos $120 + $100 = $220.
Kemudian misal kita ingin crash proyek sebanyak 3 hari, dari
aslinya 8 hari menjadi 5 hari. Maka jelas e harus di crash sebanyak
2 hari, dengan ongkos $70, dan a atau b sebanyak sehari. Kita pilih
a, yang termurah, dengan tambahan $40.
Perlu diingat bahwa kita tidak crash b kali ini seperti yang
dilakukan untuk 6 hari. Hal ini dikarenakan diskontinuitas pada
aktivitas e
FAST-TRACKING
Cara lain dalam mempercepat sebuah proyek adalah dengan fast-tracking.
Istilah ini telah digunakan kebanyakan pada proyek-proyek konstruksi, tetapi
teknisnya dapat digunakan pada banyak proyek jenis lain, yaitu overlapping
fase perancangan dan fase pembangunan dari proyek. Karena tahap
perancangan selalu diselesaikan sebelum tahap kosntruksi dimulai, overlap
kedua tahap akan mempersingkat durasi proyek. Namun memulai
pembangunan sebelum perancangan selesai dapat mengakibatkan tingginya
tingkat perubahan, kehilangan produktivitas, naiknya ongkos, dan kehilangan
waktu. Namun cara fast-tracking layak dalam mempercepat suatu proyek
konstruksi, dan jenis proyek lain dimana tahap build dan carry out
merupakan tahap yang rutin dan dipahami dengan baik. Cara fast-tracking ini
adalah penggunaan parsial dari konsep dasar manajemen proyek phase-gate.
9.2
Chapter ini akan menjelaskan jenis sumber daya mana dari dua sumber
daya yang disebutkan pada slide sebelumnya yang dibutuhkan pada suatu
waktu. Terakhir, kita tidak boleh melupakan bahwa waktu itu sendiri
merupakan suber daya critical pada manajemen proyek dan berbeda
dari sumber daya lainnya karena tidak dapat di simpan dalam inventori
atau diperbaharui.
Seseorang tidak dapat menyimpan waktu- seseorang hanya bisa
menghabiskan waktu sedikit atau banyak.
Hubungan antara progress, waktu dan ketersediaan/penggunaan sumber
daya merupakan fokus utama dari chapter ini. Schedule sebaiknya
dievaluasi bukan dalam rangka mencapai milestone proyek, namun juga
dalam rangka timing dan penggunaan sumber daya yang langka. Dalam
mengukur keberhasilan PM dalam manajemen proyek adalah skill nya
dimana trade-off antar scope, waktu dan ongkos dikelola.
Pada beberapa kesempatan, kedua waktu dan sumber daya dapat bersifat
terbatas, namun pada kasus ini, spesifikasi tidak dapat diubah. Apabila tiga
variabel - waktu, ongkos dan spesifikasi- sudah ditentukan maka sistem
akan overdetermine, PM akan kehilangan fleksibilitas dalam melakukan
trade-off yang penting untuk keberhasilan penyelesaian proyek. Namun
masih mungkin, walaupun kecil, 3 variabel ditentukan pada level dimana
PM dapat banyak melakukan manuver.
Terkadang ada satu atau beberapa tugas bersifat system-constrained.
Sebuah tugas yang system-constrained membutuhkan waktu dan sumber
daya yang pasti. Beberapa proses industri bersifat system-constrained.
Material harus diproses dalam waktu yang telah ditentukan, tidak boleh
kurang dan juga tidak boleh lebih sehingga tidak ada trade-off yang
memungkinkan, maka dari itu hal yang difokuskan pada proses yang
system-constrained adalah memastikan bahwa sumber daya tersedia saat
diperlukan.
9.3
Gambar 9-4
Gambar 9-5
Tabel 9-6a
Tabel 9-6b
9.4
Gambar 9-7b
Gambar 9-7c
Gambar 9-8a
Gambar 9-6b
9.5
Model Optimal, yaitu dengan mencari solusi terbaik jauh lebih terbatas
dalam kemampuannya menghadapi situasi kompleks
METODE HEURISTIK
Penggunaan pada netode heuristik ini adalah:
1. Hanya layak dalam menyelesaikan masalah yang besar,
nonlinear dan kompleks yang cenderung terjadi pada
proyek nyata.
2. Walaupun jadwal yang dikembangkan oleh metode ini
tidak optimal namun masih cukup bagus untuk banyak
kegunaan
3. PM dapat mengembangkan banyak jadwal yang berbeda
dengan cepat dan menentukan mana yang lebih baik dari
yang digunakan saat ini.
Minimum Slack First, aktivitas diatur oleh jumlah slack, slack yang
paling sedikit maka akan jalan duluan
METODE OPTIMAL
Dalam beberapa tahun terakhir ini ada banyak cara yang dilakukan
dalam menyelesaikan permasalahan mengenai alokasi sumber
daya dan penjadwalan constrained resource Beberapa cara ini
bergantung pada tools grafis dan matematis. Terdapat dua metode
dalam mencari solusi optimal untuk masalah penjadwalan
constrained resource yaitu pemrograman matematika dan
enumerasi. Pada akhir tahun 1960 dan awal 1970an, teknik
enumerasi terbatas berhasil diaplikasikan pada permasalahan
sumber daya terbatas. Kemajuan dalam teknik pemrograman
linear (LP) menyebabkan penggunaan LP pada masalah
penjadwalan constrained resource yang besar. Pendekatan lainnya
mengkombinasi metode pemrograman dan enumerasi.
9.6
TEKNIK HEURISTIK
Karena kesulitan dalam perumusan analisis dari masalah realistik,
maka cara utama dalam menyelesaikan masalah penjadwalan
constrained resource adalah dengan teknik heuristik.
Aturan yang paling sering digunakan adalah yang telah dijelaskan
pada bab 9.5. Basis logika dari aturan ini adalah mendahulukan
AOA dan AON. AOA dan AON menunjukkan lanjutan yang
lebih simpel dari pendekatan yang telah diketahui dan
penjadwalan job-shop. Beberapa tambahan heuristik untuk
alokasi sumber daya dikembangkan dan ditambahkan langsung
pada AOA dan AON. Metode berikut telah secara komersial
tersedia dari beberapa vendor software dalam versi yang
berbeda:
Setiap proyek ditunjukkan oleh network dari tugastugas. Kita dapat membentuk satu network dari
proyek-proyek tersebut dengan menghubungkannya
dengan aktivitas dummy. Kedua dummy dan aktivitas
semu menunjukkan hubungan ketergantungan, namun
ketergantungan tersebut dapat bersifat teknologikal
dan berubah-ubah.
Seperti biasa setiap tugas (kecuali dummy dan
aktivitas semu) membutuhkan sumber daya dan
waktu. Banyaknya waktu yang dibutuhkan dapat
berbeda dengan banyaknya kebutuhan sumber daya.
9.7
Student Syndrome
Istilah ini digunakan Goldratt pada
pandangannya bahwa mahasiswa selalu menginginkan waktu lebih
untuk menyelesaikan proyek. Apabila diberikan waktu lebih, mereka
akan menunda mulainya proyek hingga saat-saat terakhir. Hal ini
berhubungan dengan aktivitas dengan slack yang tinggi yang ditunda
hingga slack habis.
tabel 9-5
CRITICAL CHAIN
Penjadwalan yang benar membantu menyelesaikan masalah yang
disebabkan oleh multitasking yang buruk, namun tidak menggiring
ke estimasi durasi proyek yang realistis.
Goldratt membantah bahwa dua aktivitas yang dijadwalkan
dilakukan secara paralel dan menggunakan sumber daya langka
yang sama tidak independen seperti yang disumsikan teori
konvensional. Apabila pasokan sumber daya dari sumber daya
langka tidak mencukupi maka yang manapun dari keduanya yang
diberikan prioritas dapat memanjangkan path aktivitas lainnya
namun tidak pada durasi aktualnya.
Terdapat dua sumber delay dari proyek yang disebabkan oleh delay dari satu
atau lebih aktivitas dalam critical chain dan delay dari aktivitas dalam noncritical
chain. Project buffer melindungi critical chain dan feedeng buffer melindungi
feeder path. Sumber daya yang digunakan oleh aktivitas pada critical chain
diberikan prioritas sehingga mereka dapat tersedia saat dibutuhkan.
SELESAI