PENDATAAN PERUMAHAN

Rapat Konsultasi
Dekonsentrasi perencanaan
perumahan 2015

Kebutuhan Data Perumahan Nasional

Alur tahapan kegiatan pada dekon 2015
Hasil evaluasi Dekonsenterasi
Format Definisi Operasional Rumah Layak Huni
datinperumahan@gmail.com

UUD 1945
Ps. 28 H, Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat
serta memperoleh pelayanan
kesehatan.

Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga

Indonesia
Menempati Rumah Yang Layak Huni

UU No. 1/ 2011 Tentang

Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Ps. 5 ayat (1), Negara
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman
yang pembinaannya
dilaksanakan oleh
pemerintah.

UU No. 20/ 2011 Tentang

Rumah Susun
Ps. 5 ayat (1), Negara
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan rumah
susun yang pembinaannya
dilaksanakan oleh
pemerintah.

UU No. 1/2011 pasal 15, : pemerintah kab/kota mempunyai tugas

menyusun RP3KP Kab/Kota (perlu dukungan data yang valid)
UU No. 1/2011 Bagian Ketiga Wewenang :

Pasal 16, Pemerintah Pusat b) menyusun dan menyediakan basis

data PKP
Pasal 17, Pemerintah Provinsi a) menyusun dan menyediakan
basis data PKP Pada Tingkat provinsi
Pasal 18, Pemerintah Provinsi a) menyusun dan menyediakan
basis data PKP Pada Tingkat Kabupaten/Kota

UU No. 1/2011 Bagian Ketiga Peningkatan Kualitas:

Pasal 98, (2) Penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman

kumuh wajib didahului proses pendataan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat

BACKLOG DAN RTLH NASIONAL

13,5 juta unit

Backlog sebesar
pada tahun 2014
berdasarkan konsep memiliki
(Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Infrastruktur 20152019,
tgl 17 Des 2014)

7,6 juta unit

Backlog sebesar
pada tahun 2014
berdasarkan konsep penghunian
(Sumber : Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 20152019)

3,4 juta unit rumah tidak layak huni

tahun 2014

(Sumber: Proyeksi Data Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan (Inperkesling)

Tahun 2011, BPS)

Kriteria Objek Bantuan BSPS

Bechmark: Obyek
Pendataan

RAGAM NOMENKLATUR
KRITERIA RTLH

Obyek Pendataan

SEGMENTASI KELAS
MASYARAKAT

SPM : Rumah Layak Huni dan Terjangkau Daerah

Kab/Kota

Cakupan RumahJumlah Rumah Layak Huni di suatu Wilayah Kab/Kota pada kurun Waktu
Layak Huni
Jumlah Rumah di suatu wilayah Kab/Kota pada kurun waktu tertentu

Pembilang
Penyebut

: Jumlah rumah layak huni yang memenuhi kriteria kehand

menjamin kesehatan serta kecukupan luas minimum di suat
Kab/Kota pada kurun waktu tertentu
: Jumlah rumah di suatu wilayah Kab/Kota pada kuru

Cakupan layanan Jumlah Rumah Tangga MBR yang menempati rumah layak huni
Rumah layak huni dan terjangkau pada kurun waktu tertentu
Yang terjangkau Jumlah Rumah Tangga MBR pada kurun waktu tertentu

Pembilang
Penyebut

: Jumlah rumah tangga MBR yang menempati rumah layak hu

dan terjangkau pada kurun waktu tertentu
: Jumlah rumah tangga berpenghasilan rendah pada k
CARA MENGUKUR :
1.SURVEY
2.KUESIONER

Sebaran RTLH 2015

4.289

38.239

49.576

55.319

67.354

33.131

444.954

120.354

114.532

38.098

215.391

9.882

71.778

64.316

58.572
34.384

27.881
-4.067

37.746

117.928

25.382
42.360
17.660

27.237

-41.907

792.001

619.114

4.187

65.271

91.061

311.376

91.828

26.193

Penghunian 2015
92,126

35,803

180,431

124,619

37,782

156,648

96,709

156,163

62,530

119,651

511,280

120,790

206,806
27,671
88,673
57,253

102,173

400,116

61,983

91,735

389,851
72,954
249,162

2,933
85,581

1,648,214

1,526,641

(44,438)
1,391,210

282,747

117,443

25,793

236,025

Hasil Diskusi Evaluasi

Dekonsenterasi
Bali, 22 -23 Oktober 2015

1.

2.

3.

4.

Kuesioner pendataan perumahan melalui kegiatan sinkronisasi

pendataan dekonsenterasi bidang perumahan merupakan data
sekunder yang diolah dari berbagai sumber yang disepakati dan
ditandatangani oleh gubernur;
Data perumahan melalui wadah dekonsenterasi merupakan
tanggung jawab pemprov/pemkab/pemkot bersama seluruh
stakeholber perumahan dalam keanggotan pokja PKP provinsi,
yang selanjutnya diharapkan dikembangkan dengan sumberdaya
yang ada;
Pemprov yang belum melaksanakan kegiatan sinkronisasi
pendataan agar secepatnya melaksanakan rapat prakonsultasi
dan rapat konsultasi dengan melibatkan Pokja PKP;
Perolehan data perumahan yang lengkap dan valid memerlukan
waktu dan sumberdaya yang berkelanjutan, untuk itu kegiatan
sinkronisasi pendataan dekonsentrasi ini perlu dilanjutkan dalam
tahapan dan cakupan lebih dalam, antara lain untuk kebutuhan
dokumen RP3KP.

Rancangan Kegiatan Dekonsentrasi

Tahun 2016
Bali, 22 -23 Oktober 2015

Sosialisasi Kebijakan
Bidang PKP

Pembagian kewenangan Pusat dan

Daerah
SPM bidang perumahan
Permenpera no.12/2014 tentang
RP3KP

Pengembangan
Sistem Informasi dan
Pendataan
Perumahan

Peningkatan
Kemandirian Pokja PKP
Provinsi

Tenaga Ahli Perencanaan

Perumahan
Fasilitasi Pemberdayaan Pokja
Kab/Kota

Data Backlog
Data RTLH
Data RP3KP
Data realisasi program sejuta
rumah
Sistem Informasi Pendataan
Perumahan

Alur Pelaksanaan Kegiatan

Bimbingan Teknis
Dekonsentrasi
*)
Tahun 2015*)

Rapat Kerja 1

dilaksanakan di Jakarta
sebagai sarana
sosialisasi, pembinaan
dan koordinasi awal
kepada SKPD provinsi
dalam pelaksanaan
Dekonsentrasi Tahun
2015

koordinasi dan
penyusunan
rencana kerja.

Rapat Koordinasi
Sinkronisasi
Pendataan II
Finalisasi Dokumen Data
Perumahan dan Definisi
Operasional Rumah Layak
Huni Provinsi.

Sosialisasi
Kebijakan dan
Program
Nasional Bidang
PKP

Rapat Kerja 2
pembahasan
persiapan teknis
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi

Rapat Konsultasi
Pelaksanaan
Pendataan
Forum komunikasi antara
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kab/Kota
dalam rangka finalisasi
Dokumen Data Perumahan
serta Definisi Operasional
Rumah Layak Huni.

dilaksanakan di
ibukota provinsi

pembahasan
persiapan teknis
pelaksanaan Pra
Rapat Konsultasi
dan Rapat
Konsultasi

Pra Rapat
Konsultasi
Pelaksanaan
Pendataan

Rapat Koordinasi
Sinkronisasi
Pendataan I
Pembahasan awal usulan
Definisi Operasional Rumah
Layak Huni Per Provinsi
Monitoring Kab/Kota dalam
pengisian kuesioner

Rapat Kerja 3

Pembahasan kebutuhan
Data Perumahan,
Pembahasan Kondisi dan
Potensi Pendataan
Perumahan di Daerah

Rangkaian Rakor Pokja PKP Provinsi

Untuk 31 Provinsi selain DKI Jakarta, Jatim dan Kaltara

Rakor Pokja 12
1)Reviu renja Pokja PKP
Provinsi
2)Reviu isu dan
permasalahan
PKP DKI
Untuk
Provinsi

Rakor Pokja 12
1)Analisis isu dan
permasalahan PKP
2)Pembentukan Pokja
PKP Provinsi

Rakor Pokja 3-4

3)Penyusunan Renja Pokja PKP
Prov. 5 tahun kedepan (draf
awal)
4)Penyusunan Renja Pokja PKP
Prov. 5 tahun kedepan (draf
Jakarta,
akhir) Jatim dan Kalimantan

Rakor Pokja 3-4

3)Penyusunan Renja Pokja PKP
Prov. 5 tahun kedepan (draf
awal)
4)Penyusunan Renja Pokja PKP
Prov. 5 tahun kedepan (draf

Rapat Koordinasi
*)
Dekonsentrasi*)

Rakor Pokja
5-6
5)Diskusi tematik
6)Diskusi tematik

Utara,

Rakor Pokja
5-6
5)Diskusi tematik
6)Diskusi tematik

dilaksanakan di Jakarta
dalam rangka monitoring
dan evaluasi pelaksanaan
Dekonsentrasi
Perencanaan Bidang PKP
Tahun 2015

Rapat Kerja
4
pembahasan
penyusunan
laporan akhir

Dilaksanakan melalui DIPA Direktorat Perencanaan

Penyediaan Perumahan
*)

Program Prioritas Konsep Sejuta Rumah Tahun

2015
PEMERINTAH
98.300 UNIT
PERUMNAS
36.016 UNIT
REI
230.000 UNIT

MBR
603.516
unit

APERSI
155.000 UNIT

1.RUSUNAWA
2.PENINGKATAN
KUALITAS
3.PEMBANGUNAN
BARU
4.RUMAH KHUSUS

SEWA
1.NELAYAN
2.BURUH/PEKERJA
3.PNS
4.TNI/POLRI

MILIK
1.RUSUNAMI
2.RUMAH TAPAK

ASPERI
18.000 UNIT

1.UMUM
2.BURUH/PEKERJA
3.PNS

BPJS-T
35.400 UNIT
SEWA & MILIK
PEMDA
30.000 UNIT

NON MBR
396.484
unit

1.RUSUNAWA
2.RUMAH TAPAK

REI
250.000 UNIT
MASYARAKAT
146.484 UNIT

1.RUSUNAMI
2.RUMAH TAPAK

1.PNS
2.BURUH / PEKERJA
3.UMUM

MILIK
1. UMUM /
KOMERSIAL

DEFINISI OPERASIONAL RUMAH LAYAK HUNI

Maksud dan Tujuan :

Penjabaran rumah layak huni yang akan digunakan dalam perhitungan jumlah rumah layak huni

Menentukan kriteria kelayakan atap, lantai, dinding, sanitasi, air minum, penerangan untuk perkotaan
dan perdesaan

Untuk mengakomodir kearifan lokal dari masing-masing Provinsi dalam perhitungan rumah layak huni

TERIMA KASIH