Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
Herpes Zoster Otikus sering juga disebut dengan Ramsay Hunt Syndrome
adalah kumpulan gejala yang terdiri dari radikuler neuralgia, letusan vesikular pada
daun telinga dan canalis acusticus eksternus, disertai dengan kelumpuhan saraf
perifer 7. Penyakit yang disebabkan oleh Varicella zoster virus cukup langka.
Pengelolaan penyakit ini dapat dilakukan dengan pengobatan konservatif dan bedah.
Dilaporkan satu kasus sindrom Ramsay Hunt. (journal agent)
Ramsay Berburu Syndrome (RHS), juga dikenal sebagai Herpes Zoster
Oticus, pertama kali didefinisikan oleh James Ramsay Berburu pada tahun 1907.
Penyakit ini merupakan komplikasi yang jarang dari infeksi virus varicella zoster
primer (VZV). Diaktifkan bertahun-tahun setelah inokulasi, VZV diikuti oleh masa
laten di ganglion geniculate dan menyebar sepanjang saluran sensorik dari saraf
wajah. Kelumpuhan ipsilateral wajah, otalgia, dan ruam vesikular dari kulit saluran
pendengaran eksternal menyusun triad klasik dari penyakit. Dalam bertentangan
dengan Bell palsy, pasien yang tidak diobati atau tertunda dalam pengobatan mereka
memiliki prognosis buruk dan tingkat pemulihan penuh adalah serendah 10-30% pada
pasien ini. Herpes Zoster Oticus juga dikenal sebagai polineuropati tengkorak dan
selain saraf wajah, tengkorak saraf 5, 8, 9, 10, 11, 12, dan saraf serviks C2-C4
mungkin juga terpengaruh. Saraf kranial kedelapan adalah terlibat saraf yang paling
umum bersama dengan saraf wajah, sementara yang lain jarang terlibat. (case report)
Penyakit ini didahului dengan gejala prodromal berupa nyeri kepala, nyeri
telinga, lesu, demam, sakit kepala, mual dan muntah. Lesi terdapat di telinga luar dan
sekitarnya, kelainan berupa vesikel berkelompok diatas daerah yang eritema, edema
dan disertai rasa nyeri seperti terbakar pada telinga dan kulit sekitarnya (nyeri
radikuler). Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang THT-KL. Pemeriksaan fungsi nervus VII diperlukan untuk
menentukan letak lesi, beratnya kelumpuhan dan evaluasi pengobatan. Pemeriksaan
meliputi fungsi motorik otot wajah, tonus otot wajah, ada tidaknya sinkinesis atau

hemispasme, gustatometri dan tes Schimer


Pemeriksaan penunjang

dapat dilakukan dengan audiometri nada murni,

timpanometri, Brainsteam Evoked Response Audiometry (BERA) dan tes


elektronistagmografi (ENG). Diagnosis pasti ditegakkan dengan mengisolasi virus,
deteksi antigen spesifik untuk virus varisela zoster atau dengan hibridasi DNA virus.
( diagnose ramsay hunt)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Herpes zoster otikus adalah infeksi virus yang mengenai ganglion
genikulatum. Herpes zoster otikus yang disertai dengan paralisis nervus fascialis
disebut Ramsay-Hunt Syndrom tipe I. Menurut Koerner (1904) herpes zoster otikus,
yaitu berupa sindroma yang terdiri dari bulla pada daun telinga, paralise fasial dan
gangguan telinga dalam.
Etiologi
Postulat pertama James Ramsay Hunt mengatakan bahwa Herpes zoster
otikus disebabkan oleh virus varicella zoster golongan herpes virus, yang mengalami
reaktivasi dari infeksi yang sebelumnya merupakan infeksi laten virus varicella pada
ganglion genikulatum.
Patogenesis
Saat terinfeksi varicella, virus varicella zoster melewati lesi masuk ke
permukaan kulit dan mukosa menuju ujung ujung saraf sensoris dan di
transportasikan oleh serat serat saraf ke ganglion sensoris. Di gangglion virus
menetap dan mejadi infeksi laten sepanjang hidup. Selama virus laten di
gangglion tidak tampak gejala infeksi. Mekanisme yang menyebabkan reaktivasi
virus varicella zoster ini masih belum jelas sering berhubungan dengan orangorang dengan daya tahan tubuh yang menurun, stress emosional, suatu keganasan,
terapi radiasi, kemoterapi, atau infeksi HIV mempunyai risiko yang tinggi untuk
terjadinya reaktifasi herpes virus zoster.

Gejala dan Tanda Klinis

Gejala awal.
Setelah masa inkubasi 4 20 hari, muncul gejala prodromal berupa demam,
sakit kepala,mmalaise, kadang-kadang mual dan muntah. Kemudian diikuti
dengan nyeri yang hebat pada daerah telinga dan mastoid yang biasanya
mendahului timbulnya lesi yang berupa vesikula yang berada diatas kulit yang
hiperemis.

Virus ganglion genikulatum hiperakusis :


-

Hiperakusis

Gangguan sekresi kelenjar lakrimalis

Paralisis fasial

Gangguan sekresi kelenjar liur dan

Penuruan rasa pengecapan pada 2/3 depan lidah

Lesi distal korda timpani kelumpuhan otot-otot wajah unilateral.

Lesi lebih proksimal pons sampai ke meatus akustikus internus :


-

disertai strabismus,

gangguan pendengaran dan keseimbangan.

Tipe-tipe Herpes Zoster Otikus


Ramsay Hunt menyebutkan 4 tipe herpes zoster otikus yaitu :
1) penyakit yang hanya mengenai saraf sensoris nervus fasialis
2) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis
3) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis disertai
gejala auditorik
4) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis disertai
gejala auditorik dan vestibuler

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:

Anamnesis

Pasien dengan gejala berupa :

nyeri pada telinga,

rasa tebakar di sekitar telinga, wajah, mulut, dapat juga terjadi di lidah.

mual dan muntah dapat terjadi,

disertai gangguan pendengaran, hiperakusis atau tinnitus.

Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan didapatkan :
-

tampak vesikel pada liang telinga, konka dan daun telinga,

bintik-bintik merah juga dapat terlihat pada kulit di belakang telinga,


dinding lateral hidung, palatum molle dan lidah bagian anterolateral,

vertigo,

tuli sensorineural dan

paralise saraf fasialis dapat terjadi.

Pemeriksaan penunjang
-

CT scan

Magnetic Ressonance Imaging (MRI)

Diagnosis Banding
-

Bells Palsy

Otitis Eksterna

Penatalaksanaan
Standar terapi lini pertama untuk herpes zoster otikus anti viral
-

Acyclovir 5x800 mg/hari selama 5-7 hari + 10 mg/ kgbb/8 jam selama 1
minggu (IV)

Valacyclovir 3x1000 mg ( selama 10-14 hari)

Famciclovir 3x500 mg/hari selama 10 hari.

Terapi simptomatis
-

anti inflamasi : Steroid (seperti prednisone) selama 3-5 hari

Analgetik

Vitamin B kompleks, dan

Electrotheraphy saraf fasial untuk mencegah atropi

Komplikasi
Komplikasi berupa neuralgia pasca herpes. American Academy of Neurology
(AAN) thn 2004 panduan terapi neuralgia pasca herpes yaitu:
-

Antidepresi trisiklik (amitriptilin, nortriptilin, desipramin, maprotilin)

Antikonvulsi (gabapentin dan pregabalin)

Lidocaine skin patches

Opiat (oxycodone, methadone, morfin)

Prognosis

Diagnosa yang ditegakkan lebih cepat dan mendapat terapi sebelum 72 jam
setelah onset memberikan hasil yang lebih baik

Herpes zoster otikus yang mengalami vertigo dan tuli sensorineural


prognosisnya lebih jelek terutama pada pasien dengan umur lebih tua.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Herpes zoster otikus adalah infeksi virus yang mengenai ganglion genikulatum.
Herpes zoster otikus yang disertai dengan paralisis nervus fasciali disebut
Ramsay-Hunt Syndrom tipe 1.

Herpes zoster otikus yang disertai dengan paralisis nervus fasialis merupakan
urutan kedua paling sering dari kejadian paralisis fasialis akut.

Ramsay Hunt menyebutkan 4 tipe herpes zoster otikus yaitu :


1) penyakit yang hanya mengenai saraf sensoris nervus fasialis
2) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis
3) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis disertai
gejala auditorik
4) penyakit yang mengenai saraf sensorik dan motorik nervus fasialis disertai
gejala auditorik dan vestibuler

Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang.

Obat-obat anti viral adalah standar terapi lini pertama untuk herpes zoster otikus.
Obat lain seperti anti inflamasi dan analgetika juga diberikan sebagai terpai
simptomatis.

Komplikasi dari herpes zoster otikus yang paling sering adalah neuralgia.

Diagnosa yang ditegakan lebih cepat dan mendapat terapi sebelum 72 jam setelah
onset memberikan hasil yang lebih baik. Herpes zoster otikus yang mengalami
vertigo dan tuli sensorineural prognosisnya lebih jelek terutama pada pasien
dengan umur lebih tua.

Anda mungkin juga menyukai