Anda di halaman 1dari 11

JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm.

159 - 169

SINDROMA RAMSAY HUNT


(Laporan Kasus)

Rani Maharyati, Haris M Ekorini

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN mual, muntah, vertigo atau


Sindrom Ramsay Hunt (SRH) kurangnya pendengaran serta
adalah suatu kumpulan gejala yang pengecapan. Pada pemeriksaan fisik
terdiri dari otalgia akut disertai didapatkan paresis saraf fasial
dengan timbulnya vesikel herpetik unilateral dan lesi berupa vesikel
dan paresis fasialis. Sindrom Ramsay atau eschar pada aurikulum (konka),
Hunt dipublikasikan pertama kali meatus akustikus eksternus, kulit di
pada tahun 1907 oleh James Ramsay belakang aurikulum dan membrana
Hunt pada pasien yang menderita timpani. Kadang-kadang didapatkan
otalgia disertai dengan rash pada pula pada kavum oris, leher dan
kulit dan mukosa yang disebabkan bahu. Penyakit ini juga dapat
oleh infeksi human herpes virus 3, mengenai saraf kranialis yang lain
yaitu virus varisela-zoster (VVZ) yaitu saraf auditorius, vestibular,
pada ganglion genikulatum.1-5 trigeminal, glosofaringeal dan vagus
Sindrom Ramsay Hunt sehingga disebut herpes zoster
merupakan komplikasi infeksi laten cephalicus. Sedangkan sebagai
VVZ yang jarang terjadi. Sindrom pemeriksaan penunjang, dapat
Ramsay Hunt diperkirakan terjadi dilakukan pemeriksaan darah dan tes
sekitar 16% dari seluruh kasus kulit untuk VVZ, pemeriksaan
paresis fasial unilateral pada anak pendengaran, elektromiografi dan
dan 18% pada dewasa. Sindrom pemeriksaan lainnya yang
Ramsay Hunt jarang didapatkan pada berhubungan dengan gejala yang
anak kurang dari usia enam tahun. ada.1,4
Sindrom ini diduga merupakan Penatalaksanaan SRH adalah
penyebab dari sekitar 20% dari kasus dengan kortikosteroid (antiinflamasi)
yang secara klinis didiagnosis dan anti viral. Kortikosteroid dapat
sebagai Bell’s palsy, sehingga mengurangi inflamasi dari nervus
merupakan penyebab tersering kedua kranial dan mengurangi nyeri serta
pada paresis fasialis setelah Bell’s gejala neurologis, sedangkan
palsy. Infeksi VVZ dapat lebih tinggi asiklovir oral digunakan untuk
terjadi pada populasi umum terutama infeksi yang disebabkan herpes virus
pada individu dengan HIV.1-5 seperti virus varisela-zoster.1
Diagnosis SRH ditegakkan Penyembuhan (recovery)
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan SRH baik bila terapi diberikan dalam
fisik dan pemeriksaan penunjang. 3 hari sejak gejala timbul. Beberapa
Pada anamnesis, pasien dapat laporan kepustakaan menyebutkan
mengeluh adanya nyeri telinga, kesembuhan total dapat mencapai

159
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)

70-75% dengan menggunakan kelainan. Kavum oris, palatum


4
steroid dan antiviral. durum/mole, tonsil dan faring juga
Pada makalah ini akan tidak ditemukan kelainan. Pasien
dilaporkan satu kasus sindrom dikonsulkan ke departemen Kulit
Ramsay Hunt dengan skor House- Kelamin, didiagnosis sindrom
Brackmann V dan setelah dirawat Ramsay Hunt dengan infeksi
selama 12 hari, pasien dipulangkan sekunder, kemudian pasien dirawat
dalam keadaan hampir sembuh. di ruangan Kulit Kelamin.
LAPORAN KASUS
Seorang pasien laki-laki umur
20 tahun datang ke Instalasi Rawat
Darurat THT-KL RSUD Dr.
Soetomo Surabaya pada 11 Januari
2012 dengan keluhan wajah sebelah
kanan mencong sejak 7 hari yang
lalu. Pasien dirujuk dari RS
Sumberglagah Mojokerto dengan
otitis media supuratif non spesifik.
Pada anamnesis, pasien mengeluh
nyeri pada telinga kanan sejak 20
hari dan bertambah berat diikuti Gambar 1. Telinga kanan pasien
dengan timbulnya bercak bintik dengan vesikel berkelompok.
merah/plentingan berisi air sejak 10
hari, disertai demam dan badan Pemeriksaan audiometri nada
terasa lemas. Kemudian timbul murni tanggal 18 Januari (7 hari
pusing berputar sehingga pasien setelah dirawat) didapatkan telinga
seringkali merasa mau jatuh sejak 10 kanan dan kiri dalam batas normal.
hari. Telinga kanan pendengaran Pemeriksaan timpanogram tipe A/A.
menurun serta berdenging sejak 7 Refleks stapedius +/+ (gambar 2).
hari. Ada mual, tetapi tidak ada
muntah. Selera makan turun sejak 10
hari. Tidak ada riwayat keluar cairan
dari telinga sebelumnya. Riwayat
batuk pilek sebelumnya disangkal.
Riwayat hipertensi dan diabetes
melitus disangkal. Pasien lupa
apakah pernah sakit cacar air atau
tidak.
Pada pemeriksaan fisik,
didapatkan vesikel berkelompok
pada aurikulum kanan yang sebagian
sudah pecah (gambar 1), meatus
akustikus eksternus telinga kanan
lapang, membran timpani intak,
sedangkan telinga kiri tidak
ditemukan kelainan. Hidung tak ada

160
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169

Gambar 2. Hasil audiogram


nada murni dan
timpanogram.

Pada tes keseimbangan,


didapatkan hasil positif pada tes
stepping, Romberg, dan hasil negatif Gambar 3. Tes motorik pasien pada
pada tes head shake, Dix-Hallpike. 12 Januari 2012.
Gans performance test didapatkan
abnormal vestibuler. Kesimpulannya Pada pemeriksaan
adalah terdapat vertigo perifer. elektromiografi di poliklinik
Pada tes motorik, wajah Kedokteran Fisik & Rehabilitasi,
pasien tampak asimetri pada waktu disimpulkan adanya lesi aksonal
istirahat, bersiul dan mengerutkan pada nervus fasialis perifer dekstra
dahi (gambar 3). Didapatkan skor tanpa tanda denervasi pada sampel
House-Brackmann V. otot yang diperiksa. Prognosis baik
hanya pada muskulus orbikularis
okuli dekstra. Fisioterapi
direncanakan menunggu sembuhnya
vesikel. Hasil konsultasi dengan
departemen Saraf didapatkan pasien
tanpa tanda rangsang meningeal,
dengan defisit neurologik fokal dan
paresis fasial kanan tipe perifer,
lagophthalmos kanan, serta vertigo
perifer yang dapat disebabkan oleh
sindrom Ramsay Hunt. Hasil
konsultasi dengan departemen Mata
didapatkan pasien dengan
lagophthalmos mata kanan.

161
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)

Pasien didiagnosis sindrom pinna). Bila kemudian disertai


Ramsay Hunt dengan paresis saraf dengan paresis fasialis disebut
fasialis perifer kanan dengan sindrom Ramsay Hunt (SRH).1,3,4,6
kekuatan motorik 38%. Terapi yang Pada beberapa kepustakaan ada yang
diberikan adalah asiklovir 5x800 mg, menyebutkan herpes zoster otikus
metilprednisolon tappering off 4x10 sama dengan sindrom Ramsay
mg (3 hari), 3x10 mg (3 hari), 3x5 Hunt.7-10 Dengan demikian, definisi
mg (3 hari), 2x5 mg (3 hari), 1x5 mg SRH adalah adanya neuropati fasial
(3 hari), eritromisin 3x500 mg, perifer yang akut disertai dengan
ranitidin 2x50mg. Diberikan pula bercak merah vesikuler eritematus
karbamazepin 2x200 mg, (erythematous vesicular rash) pada
mekobalamin 2x50 mg, betahistine meatus akustikus eksterna,
3x24 mg. Pada mata kanan diberikan aurikulum, dan atau pada membran
kloramfenikol 3x1 tetes, lyteers 6x1 mukus dalam orofaring atau
tetes dan tapping mata saat tidur. didapatkan adanya vesikel pada
Setelah dirawat 12 hari telinga ipsilateral, palatum durum
pasien pulang dengan wajah mulai atau dua per tiga anterior lidah
simetri, mencong wajah kanan (gambar 5).1 Nama lainnya adalah
banyak berkurang dan kekuatan neuralgia ganglion genikulatum.1,3,9
motorik membaik. Tidak didapatkan Pada pasien ini vesikel hanya
vesikel, vertigo maupun telinga terdapat pada aurikulum dan meatus
berdenging. Selera makan baik akustikus eksternus sedangkan pada
(gambar 4). Selanjutnya dianjurkan orofaring tidak didapatkan.
kontrol ke poliklinik Kulit.

Gambar 4. Keadaan
pasien ketika keluar rumah sakit.

PEMBAHASAN Gambar 5. Gambaran klinis


Herpes zoster otikus adalah sindrom Ramsay Hunt. 1
suatu infeksi virus pada telinga
dengan manifestasi adanya otalgia Penyebab SRH adalah adanya
yang berat dan erupsi vesikel yang reaktivasi virus varisela-zoster
terdapat pada meatus akustikus (VVZ) laten dalam ganglia sensori
eksternus dan aurikulum (konka atau (biasanya ganglion genikulatum) dari

162
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169

saraf fasialis, setelah infeksi primer minggu dan telinga tampak normal
karena cacar air (chicken pox).1-4 kembali.3,7
Faktor-faktor risiko yang dapat Keradangan ganglion
menyebabkan reaktivasi adalah genikulatum dapat menimbulkan
adanya penurunan imunitas sel (cell- kompresi pada saraf fasialis di dalam
mediated immunity) akibat kanalis akustikus internus atau
karsinoma, terapi radiasi, kemoterapi meluas langsung dari keradangan
atau infeksi HIV. Sering juga pada myelin sheath dan jaringan ikat
dilaporkan adanya stres fisik dan saraf. Disamping itu, dapat terjadi
emosional serta usia tua (lebih dari pula perluasan langsung proses
60 tahun) sebagai faktor presipitasi.3 keradangan saraf fasialis ke saraf
Pada pasien ini, usianya baru 20 vestibulo-koklearis karena kedua
tahun dan lupa apakah sebelumnya saraf ini berjalan bersama-sama
pernah sakit cacar air. Sampai saat dalam kanalis akustikus internus,
ini, berhubung penyebab SRH yang sehingga mudah menimbulkan
masih diakui adalah adanya neuronitis.8 Saraf vestibulo-koklearis
reaktivasi VVZ yang laten, maka terdiri dari saraf auditorius/koklearis
pada pasien ini kemungkinan besar dan saraf vestibularis. Bila mengenai
pasien memang sudah lupa pernah saraf auditorius dapat mengakibatkan
sakit cacar air ditambah dengan gangguan pendengaran dan tinitus,
adanya faktor risiko yang berupa jika terkena saraf vestibularis dapat
stres fisik (kelelahan) dan emosional. mengakibatkan vertigo. Pada pasien
Timbulnya vesikel yang ini didapatkan keluhan vertigo, mual
terasa sakit dan terbakar pada zona dan tinitus. Pada tes keseimbangan,
genikulatum yaitu zona yang didapatkan vertigo perifer.
diinervasi oleh cabang sensoris dari Disamping itu, walaupun pasien juga
saraf fasialis (di dalam dan/atau luar mengeluh berkurangnya
telinga), merupakan suatu gejala pendengaran tetapi pada tes
yang khas. Vesikel yang terjadi pendengaran didapatkan telinga
terbatas pada dermatom satu sisi dan kanan dan kiri dalam batas normal.
tidak melewati midline.7 Onset rasa Hal ini mungkin disebabkan adanya
nyeri dapat mendahului timbulnya otalgi berat yang diderita
bercak kemerahan (rash) beberapa menyebabkan telinga merasa tak
jam sampai beberapa hari. Demikian enak dan kemudian diasumsikan
pula, vesikel dapat timbul sebelum, sebagai berkurangnya pendengaran.
selama bahkan sesudah paresis fasial Pemeriksaan timpanogram tipe A/A,
(zoster sine herpete).3 Pada pasien refleks stapedius +/+ (gambar 2).
ini, nyeri telah dirasakan 20 hari Hiperakusis akan terjadi bila ada
sebelum vesikel timbul, dan vesikel kelumpuhan saraf stapedius yang
mulai menghilang setelah 20 hari melayani otot stapedius maka suara
pasca timbul pertama kali yaitu yang diterima oleh telinga pasien
setelah diterapi selama 10 hari. Hal menjadi lebih keras intensitasnya.8
ini sesuai dengan kepustakaan yang Pada pasien ini tidak didapatkan
menyatakan penyembuhan komplit hiperakusis.
erupsi herpes di telinga luar Pemeriksaan saraf fasialis
membutuhkan waktu sekitar 2-4 dilakukan saat pasien diam dan atas

163
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)

perintah (tes kekuatan otot). Saat Gradasi Simetri waktu Penutupan Pergerakan
pasien diam diperhatikan : (1) istirahat mata fasial
asimetri wajah, paresis saraf fasialis I Normal Normal Normal
dapat menyebabkan penurunan sudut II Simetris,tonus Komplet Kelemahan
mulut unilateral dan kerutan dahi normal ringan
III Simetris, Komplet Sedikit
menghilang serta lipatan nasolabial,
tonus normal dengan pergerakan
tetapi pada kelumpuhan nervus usaha dengan
fasialis bilateral wajah masih tampak usaha, ada
simetrik, gerakan-gerakan abnormal spasme
(tic facialis, grimacing, kejang IV Simetris, Tidak Pergerakan
tetanus/rhisus sardonicus, tremor), tonus normal komplet minimal
ekspresi muka (sedih, gembira, takut, dengan
seperti topeng), tes kekuatan otot usaha
meliputi, (2) mengangkat alis, V Asimetris Tidak Sedikit
bandingkan kanan dan kiri, (3) sedang, tonus komplet sekali
menutup mata sekuatnya (perhatikan lemah pergerakan
VI Jelas Tidak Tak ada
asimetri) kemudian pemeriksa
asimetris, tak komplet pergerakan
mencoba membuka kedua mata ada tonus
tersebut bandingkan kekuatan kanan fasial
dan kiri, (4) memperlihatkan gigi
(asimetri), (5) bersiul atau Pada pasien ini didapatkan
memoncongkan mulut asimetri wajah, paresis saraf fasialis
(asimetri/deviasi ujung bibir), (6) yang menyebabkan penurunan sudut
meniup sekuatnya, bandingkan mulut unilateral, kerutan dahi kanan
kekuatan udara dari pipi kanan dan menghilang serta terdapatnya lipatan
kiri, (7) menarik sudut mulut ke nasolabial kiri, tidak tampak adanya
bawah. Berat ringannya disfungsi gerakan-gerakan abnormal, seperti
saraf fasialis dapat ditunjukkan tic facialis, grimacing, kejang
dengan sistim gradasi dari House- tetanus/rhisus sardonicus, dan
Brackmann (tabel 1) berdasarkan tremor. Alis kiri lebih tinggi
penilaian simetri wajah saat istirahat dibandingkan alis kanan ketika
dan bergerak termasuk kemampuan kedua alis diangkat, ketika pasien
menutup mata. Sistim gradasi ini menutup mata sekuatnya maka
berguna untuk mengevaluasi keduanya menjadi asimetri, saat
penyembuhan saraf fasialis secara kelopak mata dibuka didapatkan
individual atau untuk mata kiri lebih kuat, ketika bersiul
membandingkan hasil terapi pada dan memoncongkan mulut tampak
penelitian. asimetri/deviasi ujung bibir,
kekuatan pipi kiri lebih kuat
dibandingkan pipi kanan saat meniup
keras, tertarik sudut mulut ke bawah.
Tes kekuatan otot sebesar 38%. Pada
pasien gradasi House-Brackmann
dinyatakan sebagai gradasi V. Dari
Tabel 1. Sistim gradasi dari House- hasil pemeriksaan refleks stapedius
Brackmann.11 positif dan paresis fasialis House-

164
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169

Brackmann gradasi V maka lokasi nerve conduction antara kanan dan


lesi pada pasien ini adalah post kiri, masih jauh lebih baik yang kiri.
ganglionik dibawah cabang stapedius Diagnosis SRH ditegakkan
(gambar 6). berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dengan adanya
otalgia, vesikel atau eschars dan
paresis fasial. Bila diagnosis SRH
belum dapat ditegakkan, maka dapat
dipertimbangkan dilakukan
pemeriksaan computed tomography
scan atau magnetic resonance
imaging tulang temporal dan kanalis
akustikus internus untuk mencari
etiologi lain dari paresis fasialnya.
Magnetic Resonace Imaging akan
menunjukkan enhancement saraf
fasialis, seringkali juga saraf
vestibular dan koklear, labirin dan
dura yang melapisi kanalis akustikus
internus. Tetapi pemeriksaan ini
tidak dikerjakan sebagai evaluasi
yang rutin.3,4 Bila diperlukan, VVZ
dapat diisolasi dari cairan vesikel dan
diinokulasi untuk identifikasi secara
Gambar 6. Tempat keluarnya nervus serologis.1 Konfirmasi adanya
fasialis dari kranium.8 peningkatan titer serum virus pada
complement fixation test dan tes
Hasil pemeriksaan untuk deteksi adanya varicella-zoster
elektromiografi sebagai virus-specific IgM antibody dalam
elektrodiagnostik pasien ini darah, dan pemeriksaan polymerase
menunjukkan adanya lesi aksonal chain reaction (PCR) juga dapat
saraf fasialis perifer dekstra tanpa membantu.15,16
tanda denervasi pada sampel otot Rencana terapi pada pasien
yang diperiksa, yang berarti akson ini adalah melakukan fisioterapi
terkena tetapi inti / nukleusnya masih meliputi : (a) pemanasan/Short Wave
baik, masih dapat menghantarkan Diathermi (SWD), (b) elektrikal,
listrik. Pemeriksaan saat itu meliputi, keduanya dilakukan secara simultan,
(a) muskulus frontalis kanan dengan SWD dahulu baru dilanjutkan
hasil tidak bergerak sama sekali, (b) dengan elektrik. Indikasi dilakukan
muskulus orbikularis okuli kanan fisioterapi adalah hari 5-7 setelah
dengan hasil bergerak namun tidak terpapar virus / setelah kejadian
optimal, sehingga prognosisnya dengan syarat tidak ada lagi vesikel
dianggap masih baik, kecuali bila oleh karena kedua proses fisioterapi
keduanya tidak bergerak sama sekali tersebut tidak berfungsi pada proses
atau negatif. Berdasarkan motor inflamasi akut yang akan
menyebabkan proses penyembuhan

165
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)

terganggu. Terapi elektrikal yang Menurut kepustakaan yang dikutip


diberikan pada otot-otot yang under oleh Brackman, untuk mencapai
function, dimaksudkan untuk dapat hasil terapi yang maksimal,
merangsang otot yang lemah sebaiknya diberikan dalam waktu 3
tersebut. Fisioterapi dilakukan dalam hari setelah onset penyakit.
4 seri terdiri dari 2 kali per minggu Pemberian antiviral yang dini dapat
selama 2 minggu kemudian meningkatkan kecepatan
dilakukan evaluasi apabila masih penyembuhan fungsi saraf fasialis
belum membaik diulang kembali 4 dan mencegah degenerasi saraf lebih
seri (dibatasi sampai 2 kali). lanjut. Disamping itu, juga dapat
Kemudian dilanjutkan dengan facial menurunkan insidens dan beratnya
massage meliputi kompres air neuralgia pasca herpetik. Pemberian
hangat, pijat daerah frontal, maseter antiviral secara oral atau per
dan orbita serta latihan di depan intravena pada pasien dengan
cermin. Studi hantar saraf motorik imunokompromais tidak
dianggap prognosis baik bila > 20%. menunjukkan perbedaan yang
2,3,5,15
Tetapi setelah vesikel menyembuh signifikan. Tetapi pada pasien
dan asimetri wajah berkurang, ini, walaupun terapi baru diberikan
penderita minta pulang sebelum setelah 20 hari, keluhan pasien
menjalani fisioterapi, dengan alasan menunjukkan nyeri yang cepat
ekonomi dan pekerjaan serta rumah berkurang dan pergerakan fasial
di luar kota. yang membaik selama dirawat
Pada pasien ini, dengan medikamentosa. Hal ini
lagophthalmos kemungkinan besar mungkin karena usia pasien yang
disebabkan karena paresis nervus muda dan tidak menderita penyakit
fasialis dan telah mendapatkan terapi lain.
kloramfenikol 3x1 tetes, lyteers 6x1 Pemberian kortikosteroid
tetes pada mata kanan, serta secara sistemik adalah untuk
dilakukan tapping mata saat tidur. menghilangkan nyeri, mengurangi
Pada waktu pulang, setelah dirawat vertigo dan mengurangi terjadinya
selama 12 hari (gambar 4), tampak neuralgia pasca herpetik. Kombinasi
wajah pasien mulai kembali normal pemberian antiviral dengan
bila dibandingkan pada waktu datang kortikosteroid dapat memberikan
(gambar 1), bersamaan dengan mulai hasil yang lebih efektif dalam
membaiknya tonus muskulus mengembalikan fungsi saraf fasialis
orbikularis okulinya. dan mencegah degerasi saraf
Tujuan terapi SRH adalah daripada terapi dengan prednison
untuk membatasi berat dan lamanya atau antiviral saja.3,4,15
nyeri, memperpendek durasi adanya Prognosis pasien dengan
vesikel dan mengurangi terjadinya SRH, pada beberapa penelitian
komplikasi. Secara umum, terapi menunjukkan penyembuhan yang
SRH terdiri dari pemberian antiviral, komplet pada fungsi motor fasial
kortikosteroid dan obat-obatan lain sekitar 10-31%. Tetapi, pasien
sesuai dengan gejala yang timbul dengan paresis fasial yang disertai
antara lain analgesik, antibiotika bila disfungsi auditori dan vestibular
ada infeksi bakteri yang sekunder.3,4 umumnya memberikan prognosis

166
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169

yang lebih buruk. Demikian pula hari, pulang dalam keadaan


pasien dengan diabetes, hipertensi membaik.
dan usia lanjut.4 Sedangkan vesikel
dan rasa nyeri biasanya akan KESIMPULAN
menghilang dalam 3-5 minggu, tetapi Telah dilaporkan satu kasus
sekitar 1 dari 5 pasien dapat sindrom Ramsay Hunt yang
menderita neuralgia pasca herpetik disebabkan oleh virus varicella-
yang biasanya sulit diatasi. zoster dengan manifestasi khas
Berkurangnya pendengaran dapat otalgia akut disertai dengan adanya
bersifat permanen, vertigo vesikel herpetik dan paresis fasialis.
menghilang dalam beberapa hari atau Penyakit ini relatif jarang ditemukan.
minggu. Pada pasien ini prognosis Diagnosis ditegakkan dengan
cukup baik, bila dilihat respons anamnesis dan pemeriksaan fisik.
penyakit terhadap terapi yang Setelah dirawat 12 hari
diberikan walaupun sesudah 20 hari. pasien pulang dengan wajah mulai
Komplikasi SRH adalah simetri, mencong wajah kanan
neuralgia pasca herpetik, residual banyak berkurang dan kekuatan
paresis dan dapat terjadi herpes motorik membaik. Tidak didapatkan
zoster ensefalitis walaupun sangat vesikel, vertigo maupun telinga
jarang.3 Pasien dirawat selama 12 berdenging. Selera makan baik.
Prognosis pasien ini baik.

167
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)

DAFTAR PUSTAKA

1. Miravalle AA, Roos KL. Ramsay Robson A, Russell J, eds.


Hunt syndrome 2009. Available Diseases of the ear, nose and
from: throat. 15th ed. Philadelphia:
http://www.emedicine.medscape. Harcourt Brace & Company;
com Accessed July 5, 2012. 2000.p.182-463.
2. Bailey BJ, Johnson JT, Newlands 9. Ballenger JJ. Diseases of the
SD. Acute paralysis of the facial oropharynx. In: Ballenger JJ, ed.
nerve. In: Bailey BJ, Johnson JT, Diseases of the nose, throat, ear,
Newlands SD, eds. Head and head and neck. 14th ed.
neck surgery – otolaryngology. Pennsylvania: Lea & Febiger;
4th ed. Philadelphia: Lippincott 1991.p.165-253.
Williams & Wilkins; 10. Fang CW, Lin CK. Ramsay Hunt
2006.p.2148-9. syndrome with hemiparesis and
3. Bloem C, Dronen SC. Herpes hemihypoesthesia: report of 2
zoster oticus in emergency 2011. cases. Acta Neurol Taiwan 2009;
Available from: 18:276-80.
http://www.emedicine.medscape. 11. Eisele DW, McQuone SJ. Facial
com Accessed July 3, 2012. nerve emergencies. In: Eisele
4. Brackman DE, Shelton C, DW, McQuone SJ, eds.
Arriaga MA. Management of Emergencies of the head and
Bell’s palsy and Ramsay Hunt neck. Missouri: Mosby;
syndrome. In: Brackman DE, 2000.p.341-2.
Shelton C, Arriaga MA, eds. 12. Pereira MV, Gloria AL.
Otologic surgery. 3rd ed. Lagophthalmos. Semin
Philadelphia: Saunders; Opthalmol 2010; 3:72-8.
2010.p.339-44. 13. Lawrence SD, Morris CL.
5. Singh MY, Singh CC. Ramsay Lagophthalmos evaluation and
Hunt syndrome treated with oral treatment. American Academy of
acyclovir. MJAFI 2003; 59:67-9. Opthalmology 2008; 25:1-3.
6. Lin YY, Kao CH. Wang CH. 14. Caceres V. How to diagnose and
Case report – varicella zoster treat lagophthalmos patients
virus infection of the pharynx 2006. Available from:
and larynx with multiple cranial http://www.eyeworld.org
neuropathies. Laryngoscope Accessed July 3, 2012.
2011; 121:1627-30. 15. Sweeney CJ, Gilden DH.
7. Lalwani AK. Disorders of the Ramsay Hunt syndrome. J
facial nerve. In: Lalwani AK, ed. Neurol Neurosurg Psychiatry
Current – Diagnosis and 2001; 71:149-54.
treatment in otolaryngology - 16. Shiin JH, Park JW, Kwon BS,
head and neck surgery. New Ryu KH, Lee HJ, Lim WH, et al.
York: McGraw Hill; 2004.p.905- Dysphagia in Ramsay Hunt’s
19. syndrome – a case report. Ann
8. Burton M. Facial nerve Rehabil Med 2011; 35:738-41.
emergencies. In: Leighton S,

168
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169

17. Anonymous. Patient information from: http://www.meddev-


– lagophthalmos 2010. Available corp.com Accessed July 7, 2012.

169

Anda mungkin juga menyukai