KOMNAS HAM. 2014. Kajian MP3EI Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Jakarta: KOMNAS HAM.
KOMNAS HAM. 2013. Pembangunan Berbasis Hak Asasi Manusia: Sebuah Panduan.
http://www.komnasham.go.id/sites/default /files/dok-publikasi/PEMBANGUNAN%20BERBASIS%20HAM.pdf.
didownload 24 Oktober 2015 pukul 17.35.
Setiap individu sederajat sebagai umat manusia dan berhak sepenuhnya atas hakhaknya tanpa ada pembedaan dengan alas an apaun, seperti yang didasarkan atas
perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, etnis, usia, bahasa, agama, pandangan
politik dan pandangan lainnya, kewarganegaraan dan latar belakang sosial, cacat
dan kekurangan, tingkat kesejahteraan, kelahiran atau status lainnya.
e. Partisipasi dan kontribusi (participation and contribution)
Setiap orang dan seluruh masyarakat berhak untuk turut berperan aktif secara
bebas dan berarti dalam partisipasi dan berkontribusi untuk menikmati kehidupan
pembangunan, kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kegiatan
partisipasi meliputi mengarahkan, memiliki, mengelola dan mengendalikan
perencanaan, proses, hasil dan evaluasi atas program pembangunan yang
bertujuan untuk memperkuat klaim masyarakat terhadap HAM beserta
realisasinya (Diokno, 2008; Hamm, 2001).3
f. Tanggung jawab negara dan penegak hukum (state responsibility and rule of law)
Negara bertanggung jawab untuk mentaati hak asasi. Dalam hal ini, negara harus
tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang tercantum di dalam
instrumen-instrumen hak asasi manusia. Jika negara gagal dalam melaksanakan
tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan
secara layak, sesuai dengan aturan dan prosedur hukum yang berlaku.
Pendekatan berbasis hak asasi manusia bukanlah berdasar skema belas kasih
negara ataupun pembangunan ekonomi semata, namun merupakan sebuah proses
menyeluruh yang menguatkan dan memberdayakan siapa pun yang tidak bisa
menikmati hak-haknya untuk menuntut hak-hak mereka. Dengan pendekatan berbasis
hak asasi manusia, proses pembangunan diarahkan untuk bergerak dari skema belas
kasih negara menuju ke arah pemenuhan kewajiban negara. Pendekatan berbasis hak
asasi manusia ini bertujuan untuk memberi pengaruh bagi adanya akuntabilitas dan
keseimbangan dalam proses pembangunan, antara masyarakat sebagai pemangku hak
dengan negara sebagai pemangku tanggung jawab yang berkewajiban untuk memenuhi
hak-hak warga negaranya.4 Selain itu, pendekatan berbasis hak asasi manusia juga
memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada masyarakat, terutama untuk turut
berpartisipasi, berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan dalam segala aspek
3
Ibid 1.
Ibid 2.
yang mendukung terhadap pemenuhan nilai-nilai penghormatan dan pemajuan hak asasi
manusia, baik hak sipil dan politik maupun hak ekonomi, sosial dan budaya.5
Menurut Fukuda-Parr (2007) (dalam Komnas HAM, 2014:21), ada 4 elemen kunci
dalam kerangka pembangunan berbasis hak asasi manusia, yaitu (1) perhatian utama
pada kebebasan dan martabat manusia, (2) realisasi HAM termasuk hak-hak sipil dan
politik, dan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di mana semua individu merupakan
tujuan utama dari proses pembangunan, (3) prinsip-prinsip HAM harus menjadi bagian
dari proses pembangunan, dan (4) norma dan standar HAM harus diterapkan dalam
proses pembangunan dan pemerintah bertanggung jawab atas kewajiban yang timbul
dari komitmen mereka terhadap hukum internasional yang telah ditandatangani.6
Ibid 2.
Ibid 1.