Anda di halaman 1dari 4

Hamzah

042161047

TUGAS 1 HUKUM DAN HAM

1. Jelaskan jaminan hak hidup dalam instrumen hukum HAM internasional dan instrumen nasional

Instrumen HAM internasional merupakan alat yang berupa standar – standar pembatasan pelaksanaan
dan mekanisme kontrol terhadap kesepakatan – kesepakatan antar negara tentang jaminan HAM yang
berupa undang – undang internasional HAM (International Bill of Rights).

DUHAM menjabarkan “Hak – hak yang tidak dapat dicabut dan diganggu gugat atas semua anggota
rumpun manusia”. Jaminan hak asasi manusia dalam DUHAM terdiri dari 30 pasal yang bersikan jaminan
hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan kebudayaan. Jaminan hak sipil sebagai hak yang
menyangkut kepentingan pribadi yang tidak boleh ada campur tangan pihak lain, misalnya: hak
beragama, hak membentuk keluarga . Hak politik, sebagai hak yang terkait dalam kehidupan bernegara,
misalnya: hak turut serta dalam pemerintahan, hak atas perlindungan hukum yang sama, hak atas
kebebasan berkumpul dan berapat. Sedangkan jaminan hak ekonomi, sosial dan kebudayaan , antara
lain meliputi:hak atas pekerjaan, hak mendapat pengajaran, hak kesehatan, hak jaminan sosial, hak
turut serta dalam berkebudayaan. Deklarasi ini menandai tonggak sejarah sebuah moral dalam sejarah
komunitas bangsa – bangsa

Eksistensi tanggungjawab negara terhadap jaminan pemenuhan dan perlindungan HAM, tidak terlepas
dari prinsip-prinsip pokok HAM yang menjadi acuan standar pelaksanaan HAM secara internasional dan
nasional, meliputi :

1. Universal dan tidak dapat dicabut (Universality and inalienability). Hak asasi merupakan hak yang
melekat, dan seluruh umat manusia di dunia memilikinya. Hak-hak tersebut tidak bisa diserahkan secara
sukarela atau dicabut. Hal ini selaras dengan Pasal 1 DUHAM yang berbunyi “Setiap umat manusia
dilahirkan merdeka dan sederajat dalam harkat dan martabatnya.”

2. Tidak bisa dibagi (indivisibility). HAM baik sipil, politik, sosial, budaya dan ekonomi semuanya inheren,
menyatu sebagai bagian dari harkat martabat umat manusia yang tidak terpisahkan. Konsekwensinya,
semua orang memiliki status hak yang sama dan sederajat, dan tidak bisa digolong-golongkan
berdasarkan tingkatan hirarkis. Pengabaian pada satu hak akan berdampak pada pengabaian hak-hak
lainnya. Hak setiap orang untuk memperoleh penghidupan yang layak adalah hak tidak bisa ditawar-
tawar lagi. Hak tersebut merupakan modal dasar bagia setiap orang agar mereka bisa menikmati hak-
hak lainnya, seperti hak atas pendidikan atau hak atas kesehatan.

3. Saling bergantung dan berkaitan (interdependence and interrelation). Baik secara keseluruhan
maupun sebagian, pemenuhan dari satu hak seringkali bergantung kepada pemenuhan hak-hak lainnya.
Contoh, dalam situasi tertentu, hak untuk mendapatkan pendidikan atau hak memperoleh informasi
adalah hak yang saling bergantung satu sama lain

4. Keseteraan dan Non Diskriiminasi (equality and non discrimination).7 Setiap individu sederajat
sebagai umat manusia dan memiliki kebaikan yang inheren dalam harkat martabatnya masing-masing.
Setiap manusia berhak sepenuhnya atas hakhaknya tanpa pembedaan dengan alasan apapun, seperti
pembedaan dengan alasan ras, warna kulit, jenis kelamin, etnis, usia, bahasa, agama, pandangan politik
dan pandangan lainnya, kewarganegaraan dan latar belakang sosial, cacat dan kekurangan, tingkat
kesejahteraan, kelahiran dan status lainnya.

5. Partisipasi dan Kontribusi (participation and contribution). Setiap orang dan seluruh masyarakat
berhak untuk turut berperan aktif secara bebas dan berarti dalam partisipasi dan berkontribusi untuk
menikmati kehidupan pembangunan, baik kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya

6. Tanggungjawab Negara dan Penegakan Hukum (state responsibility and rule of law). Negara
bertanggungjawab untuk menaati HAM. Mereka harus tunduk pada normanorma hukum dan standar
yang tercantum dalam instrumeninstrumen HAM. seandainya negara gagal dalam melaksanakan
tanggungjawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan tuntutan secara layak, yang
sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

https://media.neliti.com/media/publications/107660-ID-instrumentasi-hukum-ham-pembentukan-
lemb.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131474282/penelitian/INSTRUMEN+INTERNASIONAL+HAM,
+TOT+SURABAYA+2005.pdf
2. Berikan argumentasi anda apakah hak hidup bersifat absolut? Kaitkan dengan kasus extrajudicial
killing di atas!

Koalisi menilai tindakan extra judicial killing atau pembunuhan di luar proses hukum/putusan pengadilan
yang dilakukan aparat kepolisian terhadap orang-orang yang diduga terlibat kejahatan ini merupakan
pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum acara pidana yang serius. Padahal, orang-orang yang diduga
terlibat kejahatan memiliki hak ditangkap dan dibawa ke muka persidangan serta mendapat peradilan
yang adil (fair trial) guna pembuktian, apakah tuduhan yang disampaikan oleh negara adalah benar.

tindakan extra judicial killing atau pembunuhan di luar putusan pengadilan dilarang keras oleh
ketentuan HAM internasional dan peraturan perundang undangan nasional. Larangan tersebut dimuat
dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), International Covenant on Civil and Political
Rights/ICCPR (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik) yang diratifikasi/disahkan
melalui UU No.12 Tahun 2005,

Pasal 6 UU 12/2005 menyebutkan “setiap manusia mempunyai hak hidup, bahwa hak ini dilindungi oleh
hukum, dan bahwa tidak seorang pun dapat dirampas hak hidupnya secara sewenang-wenang.”

Extra judicial killing pun bentuk merampas hak hidup seseorang sebagai HAM paling utama. Hak hidup
setiap orang dijamin oleh UUD Tahun 1945 dan merupakan hak asasi yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun (non-derogable rights).

Pasal 28A UUD Tahun 1945 menyebutkan setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 28B ayat (2) UUD Tahun 1945 menyebutkan setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

istilah extra judicial killing terdapat pula dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM yang merujuk pada
pembunuhan yang dilakukan secara sewenang-wenang; tidak ada alasan pembenar untuk itu; dan tidak
berdasar hukum yang sah atau pembunuhan yang dilakukan di luar putusan pengadilan.

(hak-hak yang bersifat absolut yang tidak boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara-negara pihak,
walaupun dalam keadaan darurat sekalipun) yang pada prinsipnya meliputi adalah hak untuk hidup
https://www.hukumonline.com/berita/a/mengenali-istilah-extra-judicial-killing-dalam-perspektif-ham-
lt5fd73a34085e4/?page=all

3. Jelaskanlah apakah hak hidup sangat bergantung pada hak dan kebebasan lainnya?

Menurut saya, jelas bergantung pada hak dan kebebasan yang lain karena Terdapat berbagai macam
hak yang terkandung dalam instrumen-instrumen internasional, seperti hak kesetaraan dan non-
diskriminasi, hak untuk hidup, hak atas peradilan yang jujur, kebebasan berserikat, kebebasan
berkumpul, kebebasan berpikir, kebebasan berekspresi, hak atas standar hidup yang layak, hak untuk
memperoleh pendidikan, hak atas pekerjaan, dan lain-lain. Meskipun hak asasi manusia pada hakikatnya
bersifat utuh, pengategorian dapat dilakukan atas dasar konseptual. Dalam penerapannya, hak asasi
manusia tetap tidak dapat dipecah-pecah dan harus dilihat secara keseluruhan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

Anda mungkin juga menyukai