Anda di halaman 1dari 7

INTEGRAL, Vol. 10 No.

1, Maret 2005

FUNGSI DELTA DIRAC


Marwan Wirianto1) dan Wono Setya Budhi2)
1)

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 40141 Indonesia
E-mail : marwan_wirianto@yahoo.com
2)
Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132 - Indonesia
E-mail : wono@dns.math.ITB.ac.id

Intisari
"Fungsi" Delta Dirac seringkali ditemukan pada fenomena - fenomena fisika
tetapi maknanya tidak seperti fungsi yang dikenal dalam matematika. Pada
tulisan ini, akan dibahas beberapa fungsi sederhana yang digunakan untuk
menghampiri "Fungsi" Delta Dirac dan untuk memperlihatakan sifat unik
dari "fungsi" ini.
Kata kunci : hampiran kontinu.

Abstract
We often find Dirac Delta "function" in physics for describing instantaneous
event, but it has different meaning with math function. In this paper, we will
study some functions that can be used for approximating Dirac Delta
"function" and for showing unique characteristic this "function".
Keywords : continuum approximation.
Diterima : 29 Oktober 2004
Disetujui untuk dipublikasikan : 5 Maret 2005

t = t 0 , maka akan diperoleh nilai


(t ) = 0 untuk t < t 0 maupun t > t 0 .

1. Pendahuluan
Dalam beberapa fenomena fisika, kita
akan berhubungan dengan kejadian yang
sifatnya impulsif (hal yang terjadi pada
selang waktu yang singkat). Sebagai
contoh, saat bola golf dipukul dengan
stik, kejutan listrik, tumbukan massa,
transfer panas, dan sebagainya. Pada
kasus bola golf yang dipukul dengan stik,
bola yang dipukul tentunya tidak akan
menempel pada alat pemukul untuk
jangka waktu yang lama.

Sedangkan reaksi dari gaya ini dapat


dituliskan [1], setelah dinormalisasi,
sebagai:

(t )dt = 1

.(1)

Nilai pada ruas kanan persamaan (1) di


atas tidak boleh sama dengan nol karena
reaksi ini ada yaitu ditunjukan dengan
bola yang melesat. Dalam matematika,
tidak ada fungsi kontinu yang bersifat
demikian, sebab jika ada fungsi yang
nilainya tidak nol hanya pada suatu titik
maka integral Riemann fungsi tersebut

Misalkan fungsi (t ) menyatakan


besarnya gaya yang diberikan stik
terhadap bola dan bekerja pada saat

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

sepanjang domainnya akan menghasilkan


nilai sama dengan nol.

ruas kanan pada persamaan (3) selalu


bernilai nol [2]. Seperti yang telah
digambarkan pada bagian pendahuluan,
kita tidak akan dapat menemukan fungsi
fungsi yang telah kita pelajari yang
memiliki sifat seperti pada persamaan (2)
dan (3) secara bersamaan. Yang akan
dilakukan di sini, untuk menggambarkan
"fungsi" Dirac Delta adalah dengan
metoda penghampiran.

Fungsi fungsi yang memiliki sifat


seperti di atas dikenal sebagai "fungsi"
Delta Dirac. Pada [1] digunakan fungsi
yang diskontinu untuk mendekati
"fungsi" Delta Dirac. Namun seringkali,
fungsi yang diskontinu sulit digunakan
untuk
menggambarkan
keadaan
fenomena alam yang bersifat kontinu.
Oleh karena itu, maka pada makalah ini
akan dibahas penghampiran "fungsi"
Delta Dirac di atas dengan menggunakan
fungsi yang kontinu namun sangat
sederhana yaitu kombinasi dari fungsi
linear. Dengan pendekatan ini, kita dapat
mencari
jawab
untuk
Persamaan
Differensial yang berkaitan dengan
fungsi Delta Dirac.

3. Fungsi Delta Dirac sebagai


hampiran fungsi kontinu
Asumsikan bahwa fungsi dari gaya yang
diberikan stik di atas tidak hanya bekerja
di saat t = t 0 melainkan pada suatu

selang (t 0 , t 0 + ) dengan > 0


adalah sebarang bilangan. Tanpa
mengurangi keumuman kita misalkan
t 0 = 0 , sehingga kita memperoleh selang
waktu terjadinya tumbukan adalah
( , ) . Definisikan fungsi d (t )
sebagai berikut :

2. Fungsi Delta Dirac


"Fungsi" Delta Dirac pertama kali
diperkenalkan oleh fisikawan Inggris
Paul. A. M. Dirac (1902-1982) [1] untuk
mengambarkan suatu keadaan fenomena
fisika yang memiliki nilai pada suatu titik
(singular pada satu titik), namun nilai
pada titik yang lain sama dengan nol. Di
samping itu, integral "fungsi" tersebut
sepanjang interval domainnya sama
dengan satu. Dirac menggunakan symbol
untuk menggambarkan "fungsi"nya
tersebut.

1
1
2 t + , < t < 0
1
1
d (t ) = 2 t + , 0 t <

0,
lainnya

Dengan pendefinisian di atas, dapat


dibuktikan
bahwa
fungsi
yang
didefinisikan pada persamaan (4) di atas
adalah fungsi kontinu.

Misalkan t = 0 adalah titik saat nilai


"fungsi" Dirac Delta tidak sama dengan
nol, maka "fungsi" Delta Dirac dalam
notasi matematika dapat dituliskan
sebagai berikut :

, t = 0
0, t 0

(t ) =

.(2)

dan

(t )dt = 1

.. (4)

(3)

Perhatikan bahwa nilai (t ) pada


persamaan (2) di titik t = 0 harus tidak
terdefinisi sebab jika nilainya terdefinisi
maka kita dapat memastikan bahwa nilai

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

Gambar 1. Fungsi

d (t ) untuk beberapa nilai .

Usaha yang kita lakukan dengan


pendefinisian di atas adalah membuat
segitiga sama kaki di sekitar t 0 = 0
dengan alas sebesar 2

sebesar

. Sehingga dengan demikian,

jika nilai > 0 diambil membesar maka

nilai
fungsinya
akan
mengecil,
sebaliknya, jika nilai > 0 diambil
mengecil maka nilai fungsinya akan
membesar. Namun di samping itu, kita
tetap memperoleh nilai

0,

= f ( 0)

lainnya

Misalkan f (t ) adalah fungsi


genap. Karena (t ) merupakan
fungsi genap, maka:

lim d (t )dt = 1

d (t )dt = 1

dan

(t ) f (t )dt = lim d (t ) f (t )dt


=0

untuk berapapun nilai > 0 . Sehingga,


dapat diterima bahwa :
, t = 0
(5)
lim d (t ) =
0

(t ) f (t )dt = f (0) .(8)

dengan f (t ) adalah sebarang fungsi


kontinu.
Bukti :
Misalkan
f (t ) adalah fungsi
yang
ganjil. Karena (t )
didefinisikan pada persamaan (7)
merupakan fungsi genap, maka:

dan tinggi

(t ) f (t )dt = lim d (t ) f (t )dt


0

= lim d (t ) f (t )dt

.(6)

Oleh karena itu, kita dapat mengambil


hampiran fungsi Delta Dirac sebagai
berikut :
(t ) = lim d (t )
.....(7)

= 2 lim d (t ) f (t ) dt
0 0

Dengan menggunakan Teorema Dasar


Kalkulus dan Teorema dHopital,
diperoleh:

4. Sifat fungsi Delta Dirac

Pada bagian ini kita akan membuktikan


bahwa "fungsi" Delta Dirac di atas
memiliki sifat yang telah dikenal, yaitu :

(t ) f (t )dt = f (0)
Untuk f (t ) yang bukan fungsi
genap maupun fungsi ganjil, kita

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

kontinu namun tidak terdiferensialkan.


Pada [3], untuk menghampiri fungsi
Delta Dirac digunakan fungsi yang
terdiferensialkan, tetapi tidak dibuktikan
memenuhi sifat yang telah dikenal (8).
Pada subbab ini, kita akan membuktikan
bahwa fungsi hampiran yang digunakan
pada [3] memenuhi persamaan (8).
Misalkan t 0 = 0 dan > 0 , definiskan

dapat menuliskannya sebagai


kombinasi dari fungsi ganjil dan
fungsi genap sebagai berikut:
f (t ) f (t ) f (t ) + f (t )
f (t ) =
+
2
2
Sehingga
diperoleh:

dengan

demikian

(t ) f (t )dt = f (0)

fungsi w (t ) sebagai berikut :

5. Fungsi Delta Dirac sebagai


hampiran fungsi terdifferensialkan

w (t ) =

t2
exp 2 , < t <
2
2
1

..(9)

Pada 2 subbab sebelumnya, kita


mengkonstruksi hampiran "fungsi" Delta
Dirac dengan menggunakan fungsi yang

Gambar 2.

w (t ) untuk beberapa nilai .

Dari pendefinisian pada persamaan (9) di


atas, dapat dibuktikan bahwa fungsi
w (t ) merupakan fungsi yang kontinu
dan
terdiferensialkan.
Jika
kita
perhatikan
lebih
jauh,
maka
pendefinisian persamaan (9) merupakan
fungsi kerapatan peluang (pdf) distribusi
normal dengan = 0 dan 2 = 2 .
Sehingga mudah diterima bahwa:
, t = 0
.(10)
lim w (t ) =
0

0,

lim w (t )dt = 1

(11)

untuk berapapun nilai > 0 . Oleh


karena itu, kita dapat mendefinisikan
"fungsi"
Dirac
Delta
dengan
menggunakan hampiran sebagai berikut :
(t ) = lim w (t )
..(12)
0

Pada bagian ini, kita akan membuktikan


bahwa "fungsi" Dirac Delta yang
didefinisikan pada persamaan (12) di
atas, juga memiliki sifat :

lainnya

dan

(t ) f (t )dt = f (0) .(13)

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

kemudian pada saat t = 2 pegas tersebut


diberikan hentakan yang terjadi pada
waktu singkat. Dengan menggunakan
hampiran fungsi Delta Dirac seperti
yang dikonstruksi pada persamaan (4),
kita akan mensimulasikan pergerakan
pegas tersebut.

dengan f (t ) adalah sebarang fungsi


yang kontinu.
Bukti :

(t ) f (t )dt = lim w (t ) f (t )dt


0

= lim
0

t2
exp 2
2
2
1

f (t ) dt

dengan menggunakan substitusi u =

Untuk
menyelesaikan
persamaan
diferensial tak homogen pada persamaan
(14)
di
atas,
akan
dihampiri
menggunakan

akan diperoleh :

= lim
0

= f (0 )

u2
exp f (u )du
2
2
u2
1
exp du
2
2

y '' + y = f (t )

dengan

1
1
2 (t 2) + , 2 < t < 2
1
1
f (t ) = 2 (t 2) + , 2 t < 2 +


0
,
lainnya

= f (0)
6. Aplikasi Fungsi Delta Dirac

Pada Sistem Pegas


Pada bagian ini, kita akan menerapkan
fungsi Delta Dirac yang telah
dikonstruksi pada persamaan (4) di atas
untuk menyelesaikan suatu persamaan
diferensial. Misal akan dicari solusi dari
persamaan diferensial dari :
y '' + y = (t 2) ..(14)
dengan nilai awal
y (0) = 1 dan

Solusi dari persamaan diferensial ini


adalah

y (t ) = g (t ) sin(t ) + (1 + h(t )) cos(t )


.(15)
t

dengan

g (t ) = cos( x) f ( x)dx
0

dan

h(t ) = sin( x) f ( x)dx . Misalkan kita


0

menggunakan nilai = 1 , maka akan


diperoleh grafik untuk persamaan (15)

y ' (0) = 0 .

Secara fisis persamaan


diferensial ini dapat diartikan sebagai
persamaan pegas yang diberi simpangan
awal sebesar 1 dan tanpa kecepatan awal,

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

Gambar 3. Grafik solusi persamaan (14) dengan

=1

Kita dapat memperoleh grafik yang lebih baik jika menggunakan nilai yang jauh lebih
kecil.

Gambar 4. Grafik solusi persamaan (14) dengan

Dari gambar (3) dan gambar (4), kita


dapat mengintepretasikanmya bahwa
sesaat sebelum t = 2 , pegas dalam
pergerakan ke arah sumbu y negatif,
kemudian dengan adanya hentakan yang
terjadi pada t = 2 , pegas mengalami

= 0.0001

peredaman, hal ini dapat diamati dari


amplitudo pegas yang mengecil. Jika
diamati lebih jauh pada gambar (3),
sesaat setelah hetakan, pegas tetap
mengalami pergerakan ke bawah. Hal ini
disebabkan karena waktu hentak yang

INTEGRAL, Vol. 10 No. 1, Maret 2005

fungsi ini menjadi lebih mudah dan


dapat diperkenalkan untuk mahasiswa
tingkat 2.

terjadi cukup lama, akibatnya gaya yang


dihasilkan cukup kecil sehingga tidak
mampu membalikkan arah pegas,
berbeda dengan yang terjadi gambar (4),
dengan waktu hentak yang sangat
singkat, maka sistem pegas akan berbalik
arah.

8. Daftar Pustaka
[1.] Penney, David E. dan C.H.Edward,
Jr.
Elementary
Differential
Equations Prentice Hall, USA,
1993.
[2.] Bartle, Robert G dan Donald R
Sherbert, Introduction to Real
Analysis, John Wiley & Sons, Inc.,
2000
[3.] Kevorkian, J. Partial Differential
Equations:
Analytical
Solution
Techniques. pp 9, Wadsworth &
Brooks/Cole, Inc., 1989

7. Kesimpulan
Fungsi Delta Dirac merupakan suatu
fungsi yang sangat unik. Fungsi ini
menjadi unik karena banyak digunakan
untuk menjelaskan fenomena fisis namun
bentuknya tidak seperti fungsi yang
dikenal dalam matematika. Dengan
menggunakan pendekatan seperti yang
telah dikonstruksi di atas, konsep

Anda mungkin juga menyukai