Adele From 25 ALbum
Adele From 25 ALbum
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana Gizi (S.Gz)
KHAIRUN NIDA
08S1AJ0007
LEMBAR PERNYATAAN
: Khairun Nida
NIM
: 08S1AJ0007
Program Studi
: Gizi
Judul Skripsi
: Faktor-faktor
yang
berhubungan
Dengan
Sisa
Mengajukan sebagian atau seluruh karya ilmiah untuk publikasi atau untuk
memperoleh gelar atau sertifikat atau pengakuan akademik atau profesi ditempat
lain
Apabila terbukti saya melakukan pelanggaran tersebut diatas, maka saya bersedia menerima
sanksi berupa pencabutan gelar akademik.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Khairun Nida
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama
: Khairun Nida
NIM
: 08S1AJ0007
Pembimbing Pendamping,
Norhasanah, SGz
NIDN : 1119098402
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
: Khairun Nida
NIM
: 08S1AJ0007
Penguji 1 (Ketua),
Penguji 2 (Anggota),
Penguji 3 (Anggota),
Norhasanah, SGz
NIDN : 1119098402
Diketahui
Norhasanah, SGz
NIDN : 1119098402
ABSTRAK
Khairun Nida, 08S1AJ0007
ABSTRACT
Khairun Nida, 08S1AJ0007
Key Words : Age, Education Degree, Taste and Meal Remnant of Hospital
KATA PENGANTA
NTAR
2.
Ibu Norhasanah,
N
S.Gz selaku Ketua Pro
Program Studi S1 Gizi Kesehatan
Stike
tikes Husada Borneo Banjar Baru dan sselaku pembimbing pendamping,
yang telah dengan sabar dan teliti mem
membimbing penulis menyelesaikan
skrip ini.
skripsi
3.
4.
5.
6.
Suami dan anakku tercinta, yang telah sabar dan penuh pengertian selalu
memberikan dukungan moril, materiil serta doa yang tulus sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan penyusunan skripsi ini.
7.
8.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN...........................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ..iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................4
1.5 Keaslian Penelitian....................................................................... 5
......................................................................... 40
5.2 Saran......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 42
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Definisi Operasional......................................................................23
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Faktor yang berhubungan dengan persepsi makanan............... 20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surat
Keterangan
Menteri
Kesehatan
No.
Suharjo
(1989)
mengkonsumsi
pangan
berarti
juga
mengkonsumsi zat gizinya. Salah satu faktor penyebab terjadinya kurang gizi
adalah kurangnya intake zat gizi essensial karena makanan yang dikonsumsi
tidak cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. Bila keadaan ini terjadi pada
penderita yang dirawat di rumah sakit, selain akan menurunkan status gizi
penderita, juga akan memperpanjang hari rawat dan meningkatkan biaya
perawatan. Berbagai faktor penyebab kurang gizi pada pasien yang dirawat,
diantaranya adalah asupan zat gizi yang kurang karena kondisi pasien, hilangnya
nafsu makan, faktor ekonomi, defresi (faktor stress), kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan lama dirawat yang dapat menimbulkan kebosanan terhadap
makanan yang disajikan.
Ada beberapa faktor yang menentukan bagaimana seseorang memilih
makanan yaitu kesenangan dan ketidaksenangan, kebiasaan, daya beli serta
ketersediaan makanan, kepercayaan dan ketakhyulan, aktualisasi diri, faktor
agama serta psikologis dan yang paling akhir dan sering tidak dianggap penting,
pertimbangan gizi dan kesehatan (Hartono,2000). Menurut Djamaluddin (2002)
jenis kelamin, tingkat pendidikan, kelompok umur dan cita rasa pasien juga
mempengaruhi seseorang dalam memilih makanaan yang dikonsumsi .
Sisa makanan (waste) merupakan indikator penting dari pemanfaatan
sumber daya dan persepsi konsumen terhadap penyelenggaraan makanan
nilai ekonomi yang cukup besar dalam pembiayaan di rumah sakit sehingga
perlu dikelola secara efektif dan efisien.
metode
cross
sectional,
perbedaannya
penelitian
tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
orang
dalam
hidupnya
selalu
membutuhkan
dan
dengan
situasi
yang
dihadapi.
Adapun
faktor-faktor
yang
berat
ringannya
penyakit
(Depkes
2003).
Diet
yang
Komponen
Berat (gram)
Kkal
Beras
500
1.750
Daging
100
190
Telur
50
95
Tahu / tempe
100
160
Susu
15
76
Sayuran
200
78
Buah-buahan
200
80
Bumbu
25
0
Garam
10
0
Minyak Goreng
15
135
Gula Pasir
20
72
Kecap
5
0
Teh
3
0
Jumlah
2.636
Sumber : Peraturan Pemberian Makan Untuk RS Jiwa. DepKes.RI, 1997
2.1.4.Karakteristik Pasien
2.1.4.1 Umur
Umur seseorang adalah jumlah hari, bulan, tahun yang telah
dilalui sejak lahir sampai dengan waktu tertentu.
Umur disini maksudnya adalah masa pada keadaan tertentu
yang dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa antara lain :
a. usia bayi
Yang dimaksud masa adalah menjelang usia 2-3 tahun, dasar
perkembangan yang dibentuk pada masa tersebut adalah
sosialisasi.
b. Usia prasekolah ( antara 2-7 tahun)
Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuh
displin dan otoritas.
c. Usia anak sekolah
Masa ini tandai oleh pertumbuhan jasmaniah dan intelektual
yang pesat. Pada masa ini, anak mulai memperluas lingkungan
pergaulannya. Keluar dari batas-batas keluarga
d. Usia remaja
Secara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan
yang penting yaitu timbulnya tanda-tanda sekunder (ciri-ciri diri
kewanitaan atau kelaki-lakian) sedang secara kejiwaan, pada
masa ini terjadi pergolakan yang hebat. Pada masa ini, seorang
remaja mulai (hak-hak seperti orang dewasa), sedang dilain
pihak belum sanggup dan belum ingin menerima tanggung
jawab atas semua perbuatannya. Egosentrik bersifat menentang
terhadap otoritas, senang berkelompok, idealis adalah sifat-sifat
yang sering terlihat. Suatu lingkungan yang baik dan penuh
pengertian
akan
sangat
membantu
proses
kematangan
lahir
setiap
manusia
mempunyai
potensi
yang
Menurut
Tirtaraharja
(2000),
pendidikan
dapat
upaya
nasional.
dapat
akan
dimakan
apabila
warnanya
memberikan
kesan
makanan
adalah
perlakuan
terakhir
dalam
(Depkes
RI,
2003).
Penelitian
Dwiyanti
(2003)
b. Rasa Makanan
Rasa makanan lebih banyak melibatkan penginderaan cecapan
(lidah), penginderaan cecapan dapat dibagi menjadi cecapan utama
yaitu asin, manis asam dan pahit (Winarno,1997).
Mengkombinasikan berbagai rasa sangat diperlukan dalam
mencipatakan keunikan sebuah menu. Dominasi satu macam rasa
sangat tidak disukai.
Menurut
3. Tekstur Makanan
Tekstur adalah hal yang berkaitan dengan struktur makanan yang
dirasakan dalam mulut. Gambaran dari tekstur makanan meliputi
krispi, empuk, berserat, halus, keras dan kenyal. Keempukan dan
kerenyahan (krispi) ditentukan oleh mutu bahan makanan yang
digunakan dan cara memasaknya (Moehyi, 1992). Bermacammacam tekstur dalam makanan lebih menyenangkan daripada satu
macam tekstur.
4. Suhu Makanan
Suhu makanan waktu disajkan memegang peranan dalam penentuan
cita rasa makanan. Namun makanan yang terlalu panas atau terlalu
dingan sangat mempengaruhi sensitifitas saraf pengecap terhadap
rasa
makanan
sehingga
dapat
menguranggi
selera
untuk
pada
akan baik sehingga makanan yang disajikan dikonsumsi habis. Jika persepsi
pasien terhadap makanan yang disajikan kurang, maka makanan yang disajikan
tidak dikonsumsi habis dan akan meninggalkan sisa. Hal ini dapat dilihat pada
kerangka teoritis di bawah ini :
Sistem
penyelenggaraan
makanan
Menu
Produksi
Distribusi
Sarana
Tenaga
Kontrol mutu
Kontrol harga
Mutu makanan
Palatibilitas
Akseptabilitas
Penampilan
- warna
- bentuk
- besar porsi
- cara menata
Rasa
- Suhu
- Bumbu
- Tekstur
- Bau
Demografi
- Umur
- Gender
- Pendidikan
Lingkungan
- Jenis RS
- Kelas
perawatan
- Lama
perawatan
- Jenis diit
Selera makan
- Penyakit
- Pengobatan
- Psikis
Persepsi
tentang
makanan
Umur
Pendidikan
Sisa makanan
Jenis kelamin
Makanan dari luar RS
Cita Rasa Makanan
Ket :
_______ = Variabel yang diteliti
----------- = Variabel yang tidak diteliti
2.4 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Variabel terikat
: sisa makanan
Definisi Operasional
Lama
waktu
sejak
lahir
Skala
hidup Ordinal
hingga
penelitian berlangsung
Pendidikan Jenjang
pendidikan Ordinal
formal
yang
pernah
Kriteria Objektif
< 35 tahun
35 tahun
(Juju, 2007)
Pendidikan tinggi
( SMA)
Pendidikan rendah
dinyatakan
dalam
(< SMA)
jenjang
SMP,
(Juju, 2007)
SD,
Sangat memuaskan
makanan
sampel
(76% - 100%)
terhadap
makanan
yang
di
Memuaskan
(51% - 75,9%)
besar
Tidak memuaskan
porsi,
makanan,
warna
penyajian,
(26% - 50,9%)
Sangat tidak
kematangan.
memuaskan (<26%)
(Juju, 2007)
Sisa
Makanan
diberikan
(> 25%)
oleh
RS
hewani
( 25)
dan
nabati,
(Juju, 2007)
2. Data Sekunder
Terdiri dari data gambaran umum Instalasi Gizi RS Jiwa Sambang Lihum
Banjarmasin diperoleh dari buku laporan tahunan Instalasi Gizi RS Jiwa
Sambang Lihum Banjarmasin.
kelengkapan
administrasi
yang
akan
diperlukan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profesional
Kesehatan
Jiwa
Regional
Kalimantan.
b.
c.
d.
4.1.2 Gambaran Umum Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum
Instalasi Gizi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum merupakan
Instalasi penunjang medik yang dikepalai oleh seorang kepala instalasi
yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit.
Berdasarkan Struktur Instalasi gizi RS Jiwa Sambang Lihum
mempunyai 3 sub bagian yaitu:
a.
b.
c.
RSJ Sambang
1.
2.
3.
JABATAN
TENAGA GIZI
TENAGA
PEMASAK
TENAGA
KEBERSIHAN
JUMLAH
SMKK/
SMP/
SLTA
SD
JUM
LAH
S1
D3
D1
11
untuk seluruh pasien yang dilayani pada saat itu. Dengan indek harga
biaya makan kelas III perhari sebesar Rp. 17.000
30
29
59
50,8
49,2
100
44
15
59
74,6
25,4
100
32
54,2
27
45,8
59
100
Jumlah
Sisa sedikit ( 25 % )
30
50,8
29
49,2
Sisa sedikit ( 25 % )
28
47,5
31
52,5
Sisa sedikit ( 25 % )
29
49,2
30
50,8
Sisa sedikit ( 25 % )
19
32,2
40
67,8
Sisa sedikit ( 25 % )
39
66,1
20
33,9
Lauk Hewani
Lauk Nabati
Sayur
Buah
Pada tabel
banyak ( > 25 % ) pada jenis makanan sayur yaitu sebesar 67,8 %, lauk
hewani bersisa 52,2 % dan lauk nabati bersisa 50, Sedangkan untuk
jenis makanan pokok dan buah cenderung lebih banyak dihabiskan,
terlihat dari rata-rata makanan yang bersisa sedikit yaitu untuk makanan
pokok sebesar 49,2% dan untuk buah sebesar 66,1 %.
< 35
> 35
21
70
31,1
30
20
68,9
21
70
24,1
30
22
75,9
20
66,7
31,1
10
33,3
20
68,9
17
56,7
6,9
13
43,3
27
93,1
28
93,3
11
37,9
6,7
18
62,1
Makanan Pokok
0,003
Lauk Hewani
0,000
Lauk Nabati
0,006
Sayur
0,000
Buah
0,000
Berdasarkan uji Chi Square didapat nilai p < 0,05 untuk setiap
jenis makanan. Hal ini
makanan dengan umur pasien, dimana pasien yang berumur > 35 tahun
lebih banyak menyisakan makanannya dari pada pasien yang berumur
< 35 tahun.
Jenis makanan yang paling banyak sisa adalah sayur yaitu
sebesar 93,1 % dan yang paling sedikit sisa juga sayur yaitu sebesar 6,9
% untuk kelompok umur > 35 tahun. Sedangkan untuk kelompok umur
< 35 tahun jenis makanan yang paling banyak sisa adalah sayur yaitu
sebesar 43,3 % dan yang paling sedikit sisa juga sayur yaitu sebesar
56,7 %.
> SMA
22
50
53,3
22
50
46,7
21
47,7
46,7
23
52,3
53,3
24
54,5
33,3
20
45,5
10
66,7
16
36,4
20
28
63,6
12
80
31
70,5
53,3
13
29,5
46,7
Makanan Pokok
0,824
Lauk Hewani
0,943
Lauk Nabati
0,156
Sayur
0,241
Buah
0,226
makanan yang bersisa banyak juga pada jenis makanan sayur yaitu
sebanyak 12 orang (80 %) dan yang sisa sedikit pada jenis makanan
pokok dan buah yaitu sebanyak 8 orang (53,3 %).
Memuaskan
Tidak
memuaskan
27
84,4
11,1
15,6
24
88,9
25
78,1
11,1
21,9
24
88,9
23
71,9
22,2
28.1
21
77,8
18
56,3
3,7
14
43,7
26
92,3
27
84,4
12
44,4
15,6
15
55,6
Makanan Pokok
0,000
Lauk Hewani
0,000
Lauk Nabati
0,000
Sayur
0,000
Buah
0,001
bersisa sedikit terdapat pada jenis makanan pokok dan buah yaitu 27
orang (84,4 %). Sedangkan untuk katagori tidak memuaskan terdapat
pada sisa makanan jenis buah dengan sisa sedikit yaitu ( 44,4 % ) dan
sayur untuk sisa banyak yaitu 26 orang (92,3%).
4.2 Pembahasan
4.2.1 Umur
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pasien yang menderita
gangguan jiwa cenderung lebih banyak diderita oleh orang yang berumur
< 35 tahun yaitu sebanyak 30 orang. Hal ini disebabkan tingkat masalah
pada usia tersebut cenderung tinggi, sehingga stres yang dialami lebih
tinggi dibandingkan rentang umur lainnya (Baniah Patriawati, 2009).
Teori juga mengatakan bahwa faktor usia dapat mempengaruhi
terjadinya gangguan jiwa pada seseorang, karena makin bertambahnya
usia seseorang apalagi dalam memasuki usia-usia dewasa hingga usia
produktif maka semakin banyak beban dan tanggung jawab yang
diembannya, sehingga dalam proses menjalani kehidupannya ia selalu
terbebani dan memilki tanggung jawab yang besar. Hal inilah yang
memungkinkan sesorang untuk dapat mengalami gangguan jiwa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh direktorat kesehatan jiwa
Depkes RI juga menyatakan bahwa penderita gangguan jiwa saat ini
cenderung dialami seseorang yang menginjak usia dewasa hingga usia
produktif.
Sedangkan menurut Irmasnyah, depresi biasanya menyerang
mereka yang ada dalam usia produktif karena himpitan hidup akibat
tekanan ekonomi.
diri
agar
berhasil
serta
untuk
memperluas,
rasa
yang lezat
sehingga
memuaskan
bagi
yang
menyebarkan bau yang sedap, dan memberikan rasa yang lezat sehingga
memuaskan bagi yang memakannya (Moehyi, 1992).
Selain itu beberapa pasien yang menyatakan bahwa cita rasa
makanan yang diberikan tidak memuaskan menyisakan banyak
makanannya. Ini mungkin dikarenakan pasien bosan dengan menu
makanan yang diberikan oleh rumah sakit karena menurut Moehyi
faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan selain faktor eksternal
yaitu cita rasa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi instalasi gizi diharapkan tetap meningkatkan mutu dan cita rasa
makanan yang disajikan agar tidak ada lagi makanan yang tersisa.
2. Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan petugas melalui pelatihan,
studi banding agar petugas dan juru masak dapat menghasilkan menu
yang sesuai selera pasien.
3. Perlunya pendekatan dan pengkajian lebih dalam dari pihak rumah sakit
agar dapat mengerti keinginan pasien. Melalui penyuluhan gizi, tanya
DAFTAR PUSTAKA
Juju Juariah, (2007), Faktor-faktor yang mempengaruhi sisa makanan biasa pada
pasien kelas III rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarsono
Pontianak, Skripsi Program S 1 Gizi Kesehatan UGM, Yogyakarta
Moehyi, S., (1992). Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga, Bharata,
Jakarta.
Moehyi, S., (1999). Pengaruh Makanan dan Diit Untuk Penyembuhan Penyakit,
Gramedia, Jakarta.
Muchatab, Elmiar, dkk.(1991) Pedoman Manajemen Gizi Makanan Berkelompok.
Jakarta, Depkes RI.
Murwani, R., (2001). Penentuan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap dengan Metode
Taksiran Visual Comstock di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Tesis, Program
Pascasarjana UGM, Yogyakarta.
Mukrie, A Nursiah (1990). Manajemen Pelayanan Gizi Institusi dasar. Jakarta.
Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Gizi Pusat bekerjasama dengan
AKZI Depkes RI.
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum (2005), Profil Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum Banjarmasin
Sediaoetama, Achmad Djaeni (1999) Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II,
PT Dian Rakyat, Jakarta
Sastroamoro Sudigdo, Ismael Sofyan. (1995) Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Saepuloh, (2003) Faktor-faktor yang mempengaruhi daya terima pasien dewasa diit
makanan biasa (studi di ruang rawat inap kelas II dan III rumah sakit
immanuel bandung). undergraduate thesis, diponegoro university.
West dan Wood.(1998) Food Service in Institution Sixth Education New York. Mac
Milan Publising Company.
Winarno, F.G., (1997), Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia, Jakarta.
Zulfah, S., (2002), Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya malnutrisi RS di
RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tesis, Program Pascasarjana UGM,
Yogyakarta.
Lampiran 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No. ID
Ruang perawatan
Kelas perawatan
Tanggal masuk RS
Nama pasien
Alamat
7.
Jenis kelamin
8.
Umur (tahun)
9.
Pendidikan
__________________
__________________
__/ ___/ ___
__________________
_______________________________________
_______________________________________
1. [ ] Laki-laki
2. [ ] Perempuan
1.
2.
3.
4.
5.
Observer : ________
Lampiran 2
Kuesioner Cita Rasa Makanan
Lampiran 3
No. ID
: _______
Tanggal : _______
WAKTU
MAKAN
PAGI
Ruangan
: _______
Kelas perawatan
: _______
JENIS
MAKANAN
NASI
LAUK HEWANi
LAUK NABATI
SAYUR
BUAH
SIANG
NASI
LAUK HEWANI
LAUK NABATI
SAYUR
BUAH
SORE
NASI
LAUK HEWANI
LAUKNABATI
SAYUR
BUAH
0
(0%)
Observer : _______
SKALA PENGUKURAN
1
2
3
4
(25%)
(50%)
(75%)
(95%)
5
(100%)
Lampiran 4
DIREKTUR
Dr. ASYIKIN NOOR, Sp.Kj.MAP
ASUHAN GIZI
PENYELENGGARAAN MAKANAN
SYARKIAH. S.Gz
PEMESANAN
BAHAN
MAKANAN
PEMERIKSAAN
DAN
PENYIMPANAN
BAHAN
MAKANAN
PERENCANAAN
MENU
PERSIAPAN
BAHAN
MAKANAN
PENGOLAHAN
MAKANAN
PENDISTRIBUSIAN
MAKANAN
MISBAH
DEWI YANA
DARMAWATI
HAIRIAH
ST. KHADIJAH
ISMIATI
Lampiran 5
MENU 11 HARI MAKANAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III
RS JIWA SAMBANG LIHUM
MENU
PAGI
SNAK
SIANG
SORE
NB / NL / BB / BS / BC
ORAK-ARIK TELUR
MIE GORENG
( Kacang Panjang, kol )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
DONAT
NB/NL/BB/BS/BC
AYAM GORENG TEPUNG
S.G TAHU
SUP KIMLO
( wortel, kentang,sedap
malam, kembang tahu,
Kc.maling )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PEPAYA MASAK
NB / NL / BB / BS / BC
IKAN PEDA Bb BALI
ACAR SAYURAN
( Wortel, timun, kacang
panjang
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
II
NB / NL / BB / BS / BC
SAMBAL GORENG
UDANG
TUMIS KACANG
PANJANG + WORTEL
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
LEMPER
NB / NL / BB / BS / BC
KAREH AYAM
TEMPE GORENG
URAPAN
( Kangkung, Kc panjang,
kecambah, kelapa muda )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
SEMANGKA
NB / NL / BB / BS / BC
BISTIK DAGING
SOP OYONG
( Misoa, karawila, wortel,
kol, kentang )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
III
NB / NL / BB / BS / BC
OPOR AYAM
OSENG BUNCIS + KOL +
WORTEL
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
BUBUR
KACANG
HIJAU
NB / NL / BB / BS / BC
IKAN PATIN GORENG
S.G TEMPE
SAYUR SANTAN
( labu merah, bayam,
kc panjang )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PISANG MAHULI
NB / NL / BB / BS / BC
TELUR Bb KUNING
CA BAYAM
( Bayam, baby corn, kol )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
IV
NB / NL / BB / BS / BC
SAMBAL GORENG HATI
MIHUN GORENG
( wortel, sawi, kol )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
KUE LAPIS
NB / NL / BB / BS / BC
AYAM Bb BALI
TAHU GORENG
SUP SAYURAN
( wortel, kol, kentang,
macaroni)
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
MELON
NB / NL / BB / BS / BC
KAREH DAGING
PECEL
( pepaya muda, kangkung,
kecambah, kc panjang )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
NB / NL / BB / BS / BC
ASAM MANIS TENGGIRI
CA
KENTANG+WORTEL+
BUNCIS
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
DADAR
GULUNG
NB / NL / BB / BS / BC
TONGKOL Bb BALI
TEMPE GORENG
CAP CAY
( wortel, kol, kembang kol,
sawi )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PISANG AMBON
NB / NL / BB / BS / BC
IKAN GORENG
SAYUR ASAM BANJAR
( Kc panjang, kol, timun )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
SUSU
VI
NB / NL / BB / BS / BC
TELUR Bb BALI
OSENG Kc PANJANG +
WORTEL
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
ROTI KUKUS
VII
NB / NL / BB / BS / BC
S.G HATI + KENTANG
MIE GORENG
( wortel, sawi kol )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
VIII
NB / NL / BB / BS / BC
AYAM GORENG TEPUNG
S.G TAHU
CA JAMUR KUPING
( wortel, kol, sawi, sedap
malam, jamur kuping )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PEPAYA MASAK
NB / NL / BB / BS / BC
IKAN BB KUNING
CA JAGUNG
( kc panjang, baby corn,
wortel) )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PASTEL
NB / NL / BB / BS / BC
AYAM MASAK HIJAU
SAYUR LODEH
( nangka muda, kc panjang,
tahu masak )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
MELON
NB / NL / BB / BS / BC
OPOR AYAM
OSENG BUNCIS +
WORTEL + TAHU
MASAK
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
NB / NL / BB / BS / BC
ORAK ARIK TELUR +
KORNET
TUMIS KANGKUNG +
TOUGE + JAGUNG
MANIS
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
BUBUR
KACANG
HIJAU
NB / NL / BB / BS / BC
RAWON
( Daging rawon + kecambah )
TEMPE GORENG
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
SEMANGKA
NB / NL / BB / BS / BC
TELUR Bb KAREH
SAYUR BENING
( labu merah, bayam,
oyong, jagung manis )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
IX
NB / NL / BB / BS / BC
TENGGIRI GORENG
TUMIS KACANG
PANJANG + KOL +
WORTEL
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
ROTI MANIS
NB / NL / BB / BS / BC
KALIO DAGING
TAHU GORENG
ACAR KUNING
( wortel, ketimun , buncis,
baby corn )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
PISANG MAHULI
NB / NL / BB / BS / BC
AYAM GORENG
SAYUR ASAM JAKARTA
( jagung manis, kc panjang,
daun melinjo, kc tanah )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
NB / NL / BB / BS / BC
SARDEN
MIHUN GORENG
( sawi, wortel, kol )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
BINGKA
NB / NL / BB / BS / BC
IKAN PATIN GORENG
TEMPE GORENG
LODEH TERUNG
( terung ungu, kc panjang )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
SEMANGKA
NB / NL / BB / BS / BC
BISTIK AYAM
SUP JAGUNG
( jagung manis, kembang
kol, wortel, kc buncis
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
XI
NB / NL / BB / BS / BC
TELUR Bb BALI
TUMIS LABU SIAM + KC
PANJANG
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
BOLU
NB / NL / BB / BS / BC
SOTO AYAM
(Soun, wortel, kentang, macaroni)
S.G TEMPE
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
MELON
NB / NL / BB / BS / BC
DAGING Bb RUJAK
CA OYONG
( Karawila, jagung manis,
kc.panjang )
TELUR REBUS ( TKTP )
SUSU ( TKTP )
SUSU
Lampiran 6
Hasil Uji Statistik
Frequency Table
umur pasien
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
< 35 tahun
30
50.8
50.8
50.8
> 35 tahun
29
49.2
49.2
100.0
Total
59
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
pendidikan rendah(<SMA)
44
74.6
74.6
74.6
15
25.4
25.4
100.0
Total
59
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
memuaskan (51-75,9%)
32
54.2
54.2
54.2
27
45.8
45.8
100.0
Total
59
100.0
100.0
Percent
Valid Percent
Percent
30
50.8
50.8
50.8
29
49.2
49.2
100.0
Total
59
100.0
100.0
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
28
47.5
47.5
47.5
31
52.5
52.5
100.0
Total
59
100.0
100.0
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
29
49.2
49.2
49.2
30
50.8
50.8
100.0
Total
59
100.0
100.0
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
19
32.2
32.2
32.2
40
67.8
67.8
100.0
Total
59
100.0
100.0
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
39
66.1
66.1
66.1
20
33.9
33.9
100.0
Total
59
100.0
100.0
Crosstab
umur pasien
< 35 tahun
sisa makanan pokok pasien
Count
Expected Count
Total
30
15.3
14.7
30.0
20
29
14.7
14.3
29.0
30
29
59
30.0
29.0
59.0
Count
Expected Count
Total
21
Count
Expected Count
> 35 tahun
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.003
7.467
.006
9.199
.002
8.958
b
N of Valid Cases
.004
8.806
.003
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.25.
b. Computed only for a 2x2 table
.003
Crosstab
umur pasien
< 35 tahun
sisa lauk hewani pasien
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Total
21
28
14.2
13.8
28.0
22
31
15.8
15.2
31.0
30
29
59
30.0
29.0
59.0
Count
Expected Count
> 35 tahun
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
10.667
.001
12.932
.000
12.438
b
N of Valid Cases
.001
12.227
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.76.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
Crosstab
umur pasien
< 35 tahun
sisa lauk nabati pasien
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
> 35 tahun
Total
20
29
14.7
14.3
29.0
10
20
30
15.3
14.7
30.0
30
29
59
30.0
29.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.006
6.133
.013
7.660
.006
7.491
b
N of Valid Cases
.009
7.364
.007
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.25.
b. Computed only for a 2x2 table
.006
Crosstab
umur pasien
< 35 tahun
sisa sayur pasien
Total
Count
17
19
Expected Count
9.7
9.3
19.0
Count
13
27
40
20.3
19.7
40.0
30
29
59
30.0
29.0
59.0
Expected Count
Total
> 35 tahun
Count
Expected Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
14.528
.000
18.541
.000
16.730
b
N of Valid Cases
.000
16.446
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.34.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
Crosstab
umur pasien
< 35 tahun
sisa buah pasien
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
> 35 tahun
Total
28
11
39
19.8
19.2
39.0
18
20
10.2
9.8
20.0
30
29
59
30.0
29.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
17.802
.000
22.370
.000
20.199
b
N of Valid Cases
.000
19.857
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.83.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
Crosstab
tingkat pendidikan pasien
pendidikan
pendidikan
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Total
22
30
22.4
7.6
30.0
22
29
21.6
7.4
29.0
44
15
59
44.0
15.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.824
.000
1.000
.050
.823
.050
b
N of Valid Cases
1.000
.049
.825
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.37.
b. Computed only for a 2x2 table
.531
Crosstab
tingkat pendidikan pasien
pendidikan
pendidikan
Count
Expected Count
21
28
20.9
7.1
28.0
23
31
23.1
7.9
31.0
44
15
59
44.0
15.0
59.0
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.943
.000
1.000
.005
.943
.005
b
N of Valid Cases
1.000
.005
.944
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.12.
b. Computed only for a 2x2 table
.591
pendidikan
pendidikan
rendah(<SMA)
tinggi (>SMA)
Count
Expected
Count
24
29
21.6
7.4
29.0
20
10
30
22.4
7.6
30.0
44
15
59
44.0
15.0
59.0
Count
Expected
Count
Total
Count
Expected
Count
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.156
1.255
.263
2.046
.153
2.014
b
N of Valid Cases
.233
1.980
.159
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.37.
b. Computed only for a 2x2 table
.131
pendidikan
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Total
16
19
14.2
4.8
19.0
28
12
40
29.8
10.2
40.0
44
15
59
44.0
15.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.241
.725
.395
1.456
.228
1.372
b
N of Valid Cases
.342
1.349
.246
59
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.83.
b. Computed only for a 2x2 table
.199
pendidikan
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Total
31
39
29.1
9.9
39.0
13
20
14.9
5.1
20.0
44
15
59
44.0
15.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Df
Likelihood Ratio
Exact Sig.
(2-sided)
sided)
(1-sided)
.226
.799
.371
1.422
.233
1.463
b
Asymp. Sig.
N of Valid Cases
.344
1.439
.230
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.08.
b. Computed only for a 2x2 table
.185
memuaskan
tidak memuaskan
(51-75,9%)
(26-50,9%)
Count
27
30
16.3
13.7
30.0
24
29
15.7
13.3
29.0
32
27
59
32.0
27.0
59.0
sided)
sided)
sided)
Expected
Count
sisa banyak (> 25%)
Count
Expected
Count
Total
Total
Count
Expected
Count
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
a
.000
28.587
.000
35.200
.000
31.450
b
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
b
N of Valid Cases
.000
30.917
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.27.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
Count
Expected
Count
Count
Expected
Count
Total
Count
Expected
Count
(26-50,9%)
Total
25
28
15.2
12.8
28.0
24
31
16.8
14.2
31.0
32
27
59
32.0
27.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
23.755
.000
29.181
.000
26.374
b
N of Valid Cases
.000
25.927
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.81.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
Crosstab
cita rasa makanan pasien
memuaskan tidak memuaskan
(51-75,9%)
sisa lauk nabati pasien
Count
Expected
Count
Count
Total
29
15.7
13.3
29.0
21
30
16.3
13.7
30.0
32
27
59
32.0
27.0
59.0
Count
Expected
Count
Total
23
Count
Expected
(26-50,9%)
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
12.527
.000
15.146
.000
14.446
b
N of Valid Cases
.000
14.201
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.27.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
memuaskan
tidak memuaskan
(51-75,9%)
(26-50,9%)
Count
Expected
Count
18
19
10.3
8.7
19.0
14
26
40
21.7
18.3
40.0
32
27
59
32.0
27.0
59.0
Count
Expected
Count
Total
Count
Expected
Count
Total
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.000
16.191
.000
21.736
.000
18.520
b
N of Valid Cases
.000
18.206
.000
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.69.
b. Computed only for a 2x2 table
.000
memuaskan
tidak memuaskan
(51-75,9%)
(26-50,9%)
Count
Expecte
d Count
Count
Expecte
d Count
Total
Count
Expecte
d Count
Total
27
12
39
21.2
17.8
39.0
15
20
10.8
9.2
20.0
32
27
59
32.0
27.0
59.0
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
Likelihood Ratio
sided)
sided)
sided)
.001
8.714
.003
10.729
.001
10.420
b
N of Valid Cases
.002
10.244
.001
59
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.15.
b. Computed only for a 2x2 table
.001