Anda di halaman 1dari 4

Uraian Singkat Dokter Layanan Primer

Oleh: Ahmad Syaukat


0412100115

Pelayanan primer dengan pendekatan Kedokteran Keluarga telah menjadi tren dalam
pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Penguatan layanan primer di suatu negara akan
berdampak meningkatnya kepuasan pasien dan penghematan dana kesehatan secara
signifikan. Tingginya kualitas layanan primer dapat menjadi barometer atau tolok ukur
derajat kesehatan suatu negara. Maka, layanan kesehatan primer menjadi prioritas untuk
dikembangkan, diberdayakan, dimanfaatkan dan ditingkatkan daya-gunanya.
Deklarasi Alma Ata 1978 menyerukan aksi di tingkat internasional maupun tingkat
nasional untuk memulai dan mempertahankan gerakan pelayanan kesehatan primer di seluruh
dunia khususnya di negara-negara berkembang.
Tujuan pendidikan kedokteran pun sekarang diarahkan untuk menghasilkan dokter
layanan primer yang mampu menerapkan pendekatan Kedokteran Keluarga. Pelayanan
dokter keluarga yang berkarakteristik fundamental bersifat umum, kontinyu, komprehensif,
terkoordinasi, kolaboratif, berorientasi keluarga, berorientasi komunitas, sadar biaya, mutu,
etika dan hukum, dapat diaudit, dan akuntabel.
Pelayanan kesehatan primer yang paripurna membutuhkan dokter-dokter layanan
primer yang tidak saja kompeten tetapi juga mahir dalam menangani kasus-kasus di
masyarakat. Kemahiran tersebut akan dapat dicapai melalui pendidikan secara formal sesuai
dengan UU No 20 Tahun 2013 tentang Dokter Layanan Primer setara spesialis.
Dokter Layanan Primer adalah dokter spesialis di bidang generalis, yang secara
konsisten menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran Keluarga, ditunjang dengan Ilmu
Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mampu memimpin maupun
menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer.
Setara spesialis maksudnya, Dokter yang menempuh pendidikan lanjutan dengan
kualifikasi sama dengan dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan pada individu,
keluarga dan masyarakat, dengan tidak memandang usia, jenis kelamin, keluhan dan
penyakit. Artinya, dokter yang spesialis pada masalah layanan primer.

Mengapa harus ada dokter layanan primer?


Sebenarnya sebagian besar (sumber penyakit) ada di komunitas, sehingga layanan di
komunitas ini perlu dikuatkan. Jadi, penguatan layanan primer ini menjadi penting agar
tingkat kesehatan masyarakat lebih baik, pelayanan kesehatan lebih terkendali, dan ada
peningkatan kesetaraan pelayanan kesehatan. Makanya, dibutuhkan suatu spesialisasi di
bidang pelayanan primer.
Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa akses populasi terhadap layanan kesehatan
dipusatkan ke Rumah Sakit. Pada daerah pedesaan (rural) didapatkan data waktu tempuh
masyarakat ke rumah sakit mayoritas di atas 60 menit, dibandingkan dengan di perkotaan
yang <30 menit. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan layanan primer yang
berkualitas yang bisa mengelola 85-90% masalah kesehatan untuk memberikan layanan
kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat sangat dibutuhkan di tengah-tengah
masyarakat. Di samping itu, dengan diberlakukannya sistem rujukan berjenjang oleh Jaminan
Kesehatan Nasional, menunjukkan bahwa kebutuhan yang mendesak atas penguatan layanan
kesehatan primer.
Di pedesaaan dan daerah terpencil dokter spesialis layanan primer telah dibekali
ketrampilan-ketrampilan dan sarana prasarana yang diharapkan dapat menurunkan angka
kematian dan kesakitan akibat ketidaktersediannya dokter spesialis lain pada tempat itu
Penambahan pendidikan yang diperlukan untuk menyelengggarakan layanan primer
yang berkualitas perlu diberikan secara terstruktur guna menjamin peningkatan kompetensi
Selama ini terdapat kesenjangan kerangka kualifikasi antara dokter di tingkat primer
dengan dokter di tingkat sekunder, yang berdampak dalam inharmonisasi pelayanan.
Dibutuhkan pendidikan formal terstruktur untuk meningkatkan kualifikasi kompetensi yang
tidak diperoleh dengan pendidikan kedokteran berkelanjutan. Pendidikan yang terstruktur dan
gelar spesialis yang diperoleh diperlukan untuk membedakan dokter yang telah berlatih
dalam meningkatkan kompetensinya
Dokter yang lulus fakultas kedokteran adalah dokter dengan ketrampilan klinis untuk
bekerja sebagai individu dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) karena mereka
juga diajarkan Sedangkan, Dokter Layana Primer adalah dokter yang bekerja di FKTP
dengan kemampuan ketrampilan dan kepemimpin klinis dalam organisasi kesehatan, mampu
bekerjasama dan berkomunikasi dengan tim, masyarakat dan pengandil, serta mampu
mengembangkan pelayanan di FKTP

Peningkatan penghargaan kepada DLP sangat penting mengingat hal utama dalam
pelayanan program JKN bukan hanya kuratif, tapi juga promotif dan preventif. Sehingga
kuantitas dan kualitas peserta yang sakit dapat menurun.
Peran serta DLP dalam upaya kesehatan berbasis FKTP juga tidak memakan lahan
sarjana Kesehatan Masyarakat. Upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh seorang
sarjana kesehatan masyarakat sifatnya berbasis masyarakat sedangkan yang dilakukan oleh
dokter Sp.LP berpusat pada individu, berfokus kepada keluarga dan berorientasi pada
komunitas berbasis fasilitas pelayanan kesehatan.
Puskesmas memiliki azas pertanggungjawaban wilayah untuk melakukan upaya
kesehatan masyarakat sekaligus menjalankan upaya promotif dan preventif untuk individu
dan keluarganya (UKP), sedangkan klinik DLP bertanggung jawab atas promotif dan
preventif terhadap pasien dan keluarganya (individu/perorangan).
Puskesmas dengan DLP akan sama-sama menghadapi tantangan standarisasi dan
akreditasi fasyankes primer, berbeda hanya dalam hal dukungan anggaran dari pemerintah.
Kolaborasi antar keduanya sangat penting dilakukan. Untuk Indonesia dengan bentang dari
Sabang hingga Merauke sama dengan bentang dari Teheran hingga Bangkok, maka
diperlukan lebih dari 60 ribu senter pelayanan kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan
upaya promotif dan preventif guna memenuhi kebutuhan 240 juta penduduk.
Apakah dokter layanan primer akan mengambil kewenangan dokter spesialis dalam
melakukan penatalaksanaan penyakit yang merupakan kewenangan spesialis?
Tidak. Dokter spesialis layanan primer akan melaksanakan tugasnya di layanan primer dan
bila telah mengikuti program jaminan, maka akan dibayar secara kapitasi sebagaimana
dokter.
Sumber:
Kusnanto, Hari dkk. 2015. Tanya Jawab Tersering (Frequently Ask Questions) Dokter
Spesialis Layanan Primer. Perhimpunan Dokter Spesialis Layanan Primer Indonesia.
Dokter Layanan Primer Demi Pelayanan Kesehatan Berkualitas. 2015. (online)
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54d09ac7a10ae/dokter-layanan-primer-demipelayanan-kesehatan-berkualitas diakses tanggal 17 November 2015 pukul 09.55 WIB.
Kajian Dokter Layanan Primer. 2015. (Online) http://hmku.fkunud.com/kajian-dokterlayanan-primer/ diakses tanggal 17 November 2015 Pukul 09.55 WIB.
Suwangto, Erfen Gustiawan. 2015. Rencana Pendidikan Dokter Layanan Primer. (Online)
http://www.kompasiana.com/wangfufen/rencana-pendidikan-dokter-layananprimer_54f811a5a33311b1618b4a33 diakses tanggal 17 November 2015 Pukul 10.00 WIB

Kemeskes RI DBU. Konsep pelayanan kesehatan primer dalam era jaminan kesehatan
nasional. 2013;
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN
KEDOKTERAN.

Anda mungkin juga menyukai