Anda di halaman 1dari 28

United States of

AMERICA

KELOMPOK 3

Thania Azra Alifia


Putu Devi Maharani
Irawati Maslakhah
Novianty S Datuan
Ariani Mahardika

(151130011)
(151130081)
(151130085)
(151130094)
(151130096)

Inten Suhartien
Theofilus Sion A
Ryan Daniel Pakpahan
Egy Fazri
Emiliyani S. Lajum

(151130098)
(151130104)
(151130110)
(151130111)
(151130113)

Setelah PD II, Amerika Serikat seakan terbangun


dari pandangan isolasionistik dan mulai melihat
bahwa ada masyarakat-masyarakat di luar
negerinya yang sebelumnya tak terperhatikan.
Sejak saat itu, mulai menjamur tumbuhnya
kursus-kursus bahasa asing. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya memahami budaya lain
melalui bahasanya. Pada tahun 1950-an,
beberapa ahli seperti Edward T Hall menemukan
bahwa lembaga-lembaga khusus yang diadakan
oleh pemerintah AS untuk memberikan informasi
tentang AS ke dunia luar seperti: USIS, Voice of
America dan lain-lain kadang-kadang kurang
mempunyai pengetahuan tentang kebudayaan.

Amerika Serikat negara yang dikenal sebagai


lahirnya KAB, selama dua puluh tahun
terakhir
muncul
kelompok-kelompok
minoritas sub-budaya seperti kelompok orang
hitam, Chicanos, golongan wanita,kaum
homoseksual, orang miskin, yang kian hari
kian garang menyuarakan pengakuan akan
hak-haknya.
Unsur multikultuur di Amerika memberikan
sumbangan yang besar dalam industri
musiknya, dari pop, rock, jazz, hingga blues.
Industri musik di Amerika merupakan industri
musik kedua terbesar di dunia. Selain musik,
seni juga memainkan peranan besar dalam
kebudayaan Amerika.

KOMUNIKASI DAN BAHASA

Bilamana kita sebagai orang Indonesia, menanyakan status


kepada lawan bicara kita itu hal yang biasa. Berbeda
dengan orang Amerika, mereka cenderung akan lebih
sensitif dan tidak pantas ditanyakan. Sebaliknya, orang
Amerika
terbiasa
menanyakanhow
was
your
weekend, namun orang Indonesia yang tidak mengenal
budaya weekend, merasa asing dengan pertanyaan itu, dan
tidak tahu harus menjawab apa.
Orang Indonesia dan Jepang menganggap jarak personal
yang cukup kira-kira satu meter. Namun Amerika
menganggap jarak itu terlalu jauh, sehingga dalam
komunikasi mereka akan mengambil jarak kurang dari itu
Dalam komunikasi, bahasa tubuh akan melengkapi atau
mempertegas bahasa verbal. Di Amerika Sendri, menatap
mata pada saat berkomunikasi mengandung makna
menghargai lawan bicaranya. Namun bagi orang Jawa,
menatap mata berarti kurang suka dengan yang
dikomunikasikan, dan sikap menunduk pada saat diajak
berbicara menunjukkan penghormatan atau respek.

PAKAIAN DAN PENAMPILAN

Amerika sendiri merupakan negara dengan 4


musim, sehingga dalam berpakaian mereka
akan cenderung mengikuti musim yang sedang
berlangsung.
Pertama, Musim Panas di musim ini orang akan
mengenakan pakaian yang tipis dan agak
terbuka serta dapat menyerap keringat. Suhu
cuaca saat musim panas bisa mencapai 35
derajat
atau
lebih.
Bagi
perempuan
mengenakan tanktop dan celana pendek
merupakan hal yang biasa, sedangkan laki-laki
akan berkeliaran mengenakan baju tanpa
lengan dan juga celana pendek ditambah
dengan aksesoris kacamata (sunglasses) dan
juga topi untuk menghalangi mata dari sinar
matahari langsung

Kedua musim gugur, di musim ini biasanya


berangin dan memiliki suhu yang lumayan
dingin. Baju yang hangat dan tertutup
menjadi pilihan saat musim ini datang.
Musim ini disebut juga musim panen. Di
musim ini terdapat sebuah perayaan
Halloween
dimana
orang
akan
mengenakan kostum yang lain dari
biasanya, unik, mengerikan dan juga
memberikan kesan yang menarik dan lucu

Ketiga musim dingin, di musim Musim


winter atau musim salju yang muncul pada
bulan Desember hingga Februari, pada
cuaca ini udara biasanya sangat dingin
karena turunnya salju, dan masyarakat
akan mengenakan pakaian dengan bahan
yang tebal agar tubuh tetap hangat.
Contohnya jacket atau coat tebal dan long
johns (legging) yang biasa dikenakan
wanita setelah mengenakan dalaman
berfungsi untuk menahan panas tubuh
agar tetap hangat

Musim yang terakhir adalah musim


semi. Musim ini menandakan bunga
yang bermekaran setelah berakhirnya
musim dingin, di musim ini udaranya
segar. Dan saat ini orang Amerika akan
mengekspresikan
diri
dengan
mengenakan berbagai jenis pakaian
dan memiliki corak warna yang lebih
bervariasi

MAKANAN DAN KEBIASAAN MAKAN

Pasca PD II, AS sebagai pemenang perang


menerapkan budaya santap makan baru. Jadwal
kerja dibuat seefisien mungkin dengan cara
Amerika yaitu sistim one hour lunch break.
Peradaban Latin mereka yang sudah berumur
ribuan tahun mengajarkan bahwa makan adalah
ritual yang sacr. Setelah kenyang menyantap
makanan utama, diperlukan waktu santai sambil
minum kopi.
Tidak dapat dibantah bahwa fastfood adalah
budaya gastronomi AS. Burger, hot dog bahkan
pizza adalah makanan asli Eropa yang dulu juga
ikut bermigrasi ke Amerika, pasca pelayaran
Christopher Columbus. Kini mereka menyebar ke
seluruh penjuru dunia, termasuk kembali ke
Eropa dengan wajah lain, yaitu wajah fastfood
la Amerika Serikat. biasanya mereka makan
menggunakan pisau dan garpu.

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MAKANAN CEPAT SAJI

WAKTU DAN KESADARAN AKAN


WAKTU

Kebanyakan
orang
Amerika
sangat
menghargai waktu. Di pusat kota Manhattan,
New York. Tepatnya di jalan teramai di depan
Madison Square Garden, atau di 42nd street,
akan terasa banget bagaimana lalulintas
pejalan kaki yang sibuk dan seakan tanpa
peduli keadaan sekitar mereka. Kebanyakan
mereka selalu tiba tepat waktu, bahkan
beberapa menit sebelumnya mereka sudah
tiba bilamana ada janji.
Adalah perilaku yang sangat tidak sopan bila
kita tiba-tiba muncul di rumah orang lain,
biarpun
itu
tetangga
dekat,
tanpa
memberitahu atau menelepon terlebih dahulu
untuk bertamu. Kita harus menanyakan
apakah mereka mempunyai waktu luang
untuk kita bertamu . Bahkan pun bila Anda
sudah ada janji terlebih dahulu, beritahu si
tuan rumah ketika Anda sudah keluar rumah
sehingga mereka dapat memperkirakan waktu
tiba Anda.

PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN

Budaya yang dimiliki oleh masyarakat Amerika


Serikat dalam hal Penghargaan dan Pengakuan
dapat dinilai dari pemberian pujian dan salah
satunya dilihat dalam proses belajar mengajar
antara guru dan murid yang berada di dalam
kelas atau antara dosen dan mahasiswanya
bahkan antara orang tua dan anak.
Tidak hanya ketika seorang mahasiswa
berhasil, namun ketika terdapat kesalahan
dalam tugas yang telah diselesaikan oleh
mahasiswanya maka biasanya para dosen di
Amerika Serikat akan tetap memberikan pujian
sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap
dedikasi para mahasiswa dalam mengerjakan
tugas, dan akan membahas secara umum saja
kesalahan yang terjadi di depan kelas,
selebihnnya kesalahan dalam pengerjaan tugas
akan di bahas secara pribadi antara dosen dan
mahasiswa di ruangan dosen atau ketika kelas
telah selesai.

POLA HUBUNGAN

pola hubungan dalam pernikahan pasangan Amerika


adalah pola equal partner, tidak ada posisi yang lebih
tinggi atau rendah di antara suami-istri. Istri mendapat
hak dan kewajibannya yang sama untuk mengembangkan
diri sepenuhnya dan melakukan tugas-tugas rumah
tangga. Pekerjaan suami sama pentingnya dengan
pekerjaan istri. Dengan demikian istri bisa pencari nafkah
utama, artinya penghasilan istri bisa lebih tinggi dari
suaminya.

Dalam sebuah hubungan bisnis, insiatif individu dan


prestasi pribadi ditekankan dan dihargai. Ruangan kerja
dikantor-kantor di Amerika Serikat lebih tertutup karena
mereka lebih menghargai privasi seseorang.
Gaya kepemimpinan di Amerika Serikat sangat
menghargai prestasi, insiatif pribadi, tindakan serta hasil
yang diperoleh, dan berusaha mengurangi perbedaan
status. Hubungan antara atasan-bawahan bersifat
terbuka. Bawahan dapat menyapa atasan tanpa
menggunakan gelar.

NILAI DAN NORMA

Nilai dan norma yang tercermin dalam diri


orang orang Amerika dapat tercemin dalam
etika kerja atau cara mereka dalam melakukan
suatu bisnis dengan negara lain. Orang
Amerika
bekerja
sangat
struktural.
Pemimpinnya menyukai hal yang terorganisasi
dengan baik dan mempunyai rencana yang
baik.
Pemimpin di Amerika juga sangat team-work
oriented. Apabila mereka memiliki proyek,
mereka akan mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi dan tim yang mungkin
terlibat dalam proyek tersebut. Mereka akan
duduk bersama mendiskusikan bagaimana
mereka akan mengeksekusi proyek tersebut
dan juga menentukan time frame-nya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa orang
Amerika cenderung Practical personal.

RASA DIRI DAN RUANG

Di Amerika Serikat, hampir semua yang


sudah berkeluarga memilih untuk tinggal
berpisah dari orang tua mereka dengan
alasan privasi. Begitupun orang tua mereka,
banyak dari mereka yang memilih untuk tidak
tinggal bersama anak mereka.
Setelah menikah, banyak perempuan memilih
untuk menjadi Ibu Rumah Tanggacketimbang
menjadi wanita karier atau berkerja formal.
Mereka sebagiannya itu ada yang berniat
kembali bekerja formal setelah anak-anak
mereka masuk sekolah atau menginjak usia
remaja, atau membuka usaha sendiri. Ini
dikarenakan para ibu tidak nyaman untuk
menitipkan anaknya pada orang tuanya atau
menyewa pembantu rumah tangga. Oleh
karena itu, bagi pasangan yang sudah
menikah harus ada satu orang yang bersedia
tinggal di rumah. Dan biasanya hal itu
dilakukan oleh Ibu.

PROSES MENTAL DAN BELAJAR

System pendidikan dan cara pembelajaran


di Amerika lebih cenderung pada
bagaimana siswa dapat focus pada
prestasi mereka sendiri, dan lebih
memperhatikan kualitas diri sendiri,
bagaimana mereka dapat mengerti apa
yang disampaikan oleh guru atau dosen
dan bersaing secara sehat. Siswa atau
mahasiswa amerika dalam menerima
pelajaran di kelas lebih cenderung
memperhatikan dan memahami pelajaran
dibanding
mencatat
seperti
yang
dilakukan oleh siswa/mahasiswa asia pada
umumnya.
Pendidikan di Amerika Serikat lebih banyak
pelajaran di luar kelas atau ekstrakulikuler
untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki
oleh
siswa-siswinya
atau
mahasiswa-mahasiswinya.

KESIMPULAN
Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia yang kita tempati telah berkembang
menjadi demikian maju dan menjelma menjadi apa yang kemudian
dikenal sebagai global Village (desa dunia). Salah satu implikasinya
adalah makin meningkatnya kontak-kontak komunikasi dan hubungan
antar berbagai bangsa dan negara. Amerika Serikat sendiri adalah negara
yang memilik budaya konteks rendah. Bangsa Amerika adalah bangsa
yang tergolong mudah untuk diajak berhubungan, sifat mereka to the
point dan keinginan mereka yang jelas dan mereka berusaha
mencapainya dengan kerja keras tanpa memandang status sosial,
mereka lebih mengutamakan prestasi individu. Gaya langsung berbicara
mungkin ditafsirkan oleh pengunjung asing sebagai kasar dan dapat
menyebabkan malu bagi mereka yang tidak terbiasa berkomunikasi
eksplisit.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai