CPMK3: Mampu menjelaskan konsep dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat seperti nilaikerja, nilai keluarga, relasi personal, ruang dan waktu, dan
sikap dalam dunia pendidikan (S06, P02, KU10, KK09)
CPMK4: Mampu menjelaskan konsep adaptasi budaya, gegar budaya, dan konflik budaya (S06,
P02, KU10, KK09)
No Uraian Soal Bobot Nilai
1 Explain the work ethic in America and Indonesia! 15
How do family values and educational values impact someone’s
2 behavior or attitude? 15
Explain the following terms and give example for each term:
a. discrimination
3 b. chauvinism 20
c. return anxiety
d. stereotype
4 Why and how does “cultural shock” happen? 15
Selamat Mengerjakan
Answer Key
Halaman 1 dari 4
FM-UDINUS-BM-04-15/R0
Answer:
2. Alasan peran keluarga dan peran pendikan mempengaruhi perilaku seseorang adalah karena
Keluarga menjadi tempat belajar seorang anak pertama kali.Didalam keluarga terjadi
proses transmisi nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik
dari generasi sebelumnya kegenerasi yang lebih muda. Apabila keluarga sebagai unit
terkecil masyarakat tidak diberdayakan untuk lebih mampu melaksanakan tugas
pendidikan sejak anak masih kecil, maka aspek yang amat penting di dalam
kehidupan masyarakat akan terabaikan yang nantinya akan merugikan anak itu
sendirii. Orang tua yang otoriter cenderung menerapkan pengasuhan dengan banyak
perintah, serta ancaman bagi tindakan yang salah, dengan penalaran kecil. Orang tua
permisif merupakan orang tua yang menitikberatkan pada pola asuh penuh kasih
sayang kepada anak, namun kurang bijaksana, sehingga dikawatirkan anak
cenderung manja. Sedangkan yang paling baik adalah orang tua yang bijaksanaya, yaitu
paduan dari orang tua otoriter dan permisif, sehingga memberikan pola asuh secara
disiplin dantegas, namun dilandasi dengan alasan, keadilam, dan kasih saying dalam
pola asuhnya. Oleh karena itu pentingnya keluarga terutama bagi perkembangan
kepribadian seseorang. Gangguan pada pembentukan karakter seseorang mungkin
disebabkan oleh pecahnya kehidupan keluarga secara fisik maupun mental.
3. A.Diskriminasi
Diskriminasi lebih merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di
mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu.
Diskriminasi adalah suatu peristiwa yang biasanya ditemukan dalam masyarakat manusia,
itu karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan orang lain.
Halaman 2 dari 4
FM-UDINUS-BM-04-15/R0
Contoh:
B. Chauvinisme
chauvinisme adalah sikap, perilaku, atau tindakan yang berlebihan bahkan rela berkorban
secara patriot dengan royalitas tinggi pada apa yang ia percayai bahkan rela mengorbankan
nyawanya. Dengan kata lain, chauvinisme merupakan fanatisme yang ekstrim.
Contoh:
ketika A. Hitler mengemukakan suatu kalimat “Deutschland Uber Alles in der Welt” yang
artinya yaitu “Jerman di atas segala-galanya dalam Dunia”. Contoh ini sering atau biasa
dipakai Jerman untuk memberi semangat seperti pada kejaran sepak bola Eropa tahun
2000.
C. Return Anxiety
Return Anxiety adalah gangguan mental yang kembali yang di ingatkan terror/kecesaman
atau biasa disebut kembalinya trauma akibat sesuatu kejadian.
Contoh;
Setelah pandemic covid masyarakat akan merasa cemas akan kembali nya covid untuk
menyerang lagi
D. Stereotype
penilaian atau anggapan terhadap seseorang berdasarkan kelompok sosial orang tersebut
berada.
Contoh: Orang padang itu pelit, Orang Batak itu kasar dll
4. Culture shock menjadi hal yang biasa ditemui oleh mereka yang tinggal dalam waktu yang
cukup lama di tempat baru, mahasiswa misalnya. Hal ini lumrah terjadi ketika seseorang
baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat baru yang asing. Tanpa sadar budaya dan
kebiasaan yang melekat pada diri seseorang berasal dari negara sendiri. Oleh karena itu,
ketika memasuki lingkungan baru, kita menyadari bahwa beberapa hal adalah berbeda dan
kita harus belajar menyesuaikan diri. Misalnya saja, keadaan lingkungan, seperti kampus
dan kelas yang tidak sesuai harapan dapat menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya
gejala culture shock.
Halaman 3 dari 4
FM-UDINUS-BM-04-15/R0
6. Contoh konflik tentang budaya yang terjadi di Indonesia:
Larangan orang jawa menikah dengan orang Sunda, Keragaman suku bangsa di Indonesia
harus diakui memang dapat menghasilkan keunikan budaya yang dimiliki tiap-tiap daerah
di Nusantara. Meski hal ini dapat menciptakan warna dalam corak kebhinekaan nasional,
tak banyak yang melihat sisi lain dari fenomena ini.
Tiap-tiap daerah mempunyai budayanya masing-masing yang melekat dengan erat sebagai
suatu identitas. Identitas-identitas itulah yang akhirnya dicerminkan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga membentuk pola dalam dinamika masyarakat. Dari dinamika tersebut,
muncul anggapan bahwa setiap suku mempunyai sifat tertentu yang hampir pasti, dan dapat
disepakati oleh kelompok masyarakat lainnya. Singkatnya, masing-masing kelompok suku
di Indonesia mempunyai stereotipnya masing-masing di mata masyarakat luas.
Oleh karena itu menurut pendapat saya tidak perlu ada kesenjangan budaya meskipun
beragam dan di era modern ini sudah seharusnya masyarkat yang beragam di Indonesia
saling menggandeng tangan meskipun berbeda pendapat antar budaya.
Halaman 4 dari 4