Anda di halaman 1dari 15

Kardiologi Anak

dr. Pratikto Widodo. Sp.A.


FK UMS
SURAKARTA

Pendahuluan :

Penyakit jantung anak sebagian besar merupakan


penyakit jantung bawaan (PJB), hanya sebagian kecil
yang merupakan penyakit jantung didapat.
Peran dokter umum dituntut :
- Untuk mengetahui secara dini adanya PJB tersebut
- Merujuk dengan sedini mungkin seorang anak dgn
PJB
Untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut seorang
dokter wajib mengetahui patofisiologi jantung

1.Anamnesis
Anamnesis bayi dan anak yang tersangka menderita
kelainan sistim kardiovaskuler hendaknya dapat
memberikan informasi kepada dokter :
1. Informasi diagnosis.
Contoh :
- riwayat artritisyang disertai demam, berdebar,
sesak
nafas demam rematik
- demam tinggi yang berlangsung lama
endokarditif
infektif
- gagal jantung 10 hari pasca lahir hampir selalu
obstruksi jantung kiri.

2. Informasi tentang derajat kelainan


Contoh :
- gangguan pertumbuhan
- berkurangnya toleransi latihan/bermain
- seringnya terjadi ISPA
3. Informasi tentang etiologi
- salah satu anak menderita PJB kemungkinan
untuk mendapat anak dengan PJB lebih besar
dibanding populasi umum
- unwanted child
- pada waktu hamil minum obat/jamu
- tempat tinggal (dekat pabrik/zat kimia)

4. Informasi tentang interaksi anak dengan PJB


dengan
keluarga.
- status sosial ekonomi keluarga
- pendidikan orang tua
- persepsi orang tua dan keluarga terhadap
anak

2.Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Pertumbuhan anak : TB, BB, LK, LL atas.
b. Status gizi
c. Pucat, ikterus
d. Distres

e. Gelisah
f. Posisi pasien saat tidur, duduk, berjalan
g. Kelainan bawaan atau sindrom tertentu
h. Sianosis, terdapat 2 macam sianosis:
- sianosis perifer terjadi akibat terdapatnya ambil
lan oksigen yang berlebihan oleh jaringan
(renjatan, vasokonstriksi akibat curah jantung
yang rendah pada gagal jantung)
Tampak pada daun telinga, ujung jari, sirkum
oral dan ujung hidung.
- sianosis sentral terjadi akibat saturasi oksigen
yag rendah

sianosis sentral ini warna kebiruan tampak


lebih
jelas pada mukosa bibir, lidah dan
konjungtiva.
3.Pemeriksaan Nadi
Pemeriksaan nadi harus dilakukan pada ke empat
ekstrimitas yaitu pada kedua a.radialis (a.brakialis pada
bayi) dan kedua a.dorsalis pedis (a.femoralis pada bayi)
Contoh :
- Bila nadi di lengan terasa kuat sedangkan nadi femora
lis atau dorsalis pedis sulit diraba harus dicurigai ada
koartasio aorta.
- Sebaliknya nadi femoralis terasa kuat sedangkan nadi
lengan terasa lemah dicurigai stenosis salah satu cab.
arcus aorta atau penyakit Takayatsu.

- Bradikardi terdapat pada tekanan intrakranial


meningkat, ikterus.
- Kelainan pada amplitudo nadi :
- nadi yang teraba sangat kuat (pulsus seler) terdapat
pada pelbagai keadaan dgn kebocoran darah
aorta ( isufisiensi aorta, PDA)
- nadi yang teraba lemah terdapat pada stenosis
aorta,
renjatan.
- nadi berselang-seling (pulsus alternan) terdapat pada
gagal jantung kiri.

Tabel. Frekuensi nadi normal per menit menurut


umur
____________________________________________
umur
minimum
5%
mean
95%
maksimum
_____________________________________________________
0 - 24 jam
85
94
119
145
145
1 - 7 hari 100
100
133
175
175
8 - 30 hari
115
115
163
190
190
1 - 3 bulan
115
124
154
190
205
3 - 6 bulan
115
111
140
179
205
6 - 12 bulan
115
112
140
177
175
1 - 3 tahun
100
98
126
163
190
3 - 5 tahun
55
65
98
132
145
5 - 8 tahun
70
70
96
115
145
8 - 12 tahun
55
55
79
107
115
12 16 tahun
55
55
75
102
115
______________________________________________________

4.Pengukuran tekanan darah


Pengukuran tekanan darah pada bayi dan anak sangat
penting namun sering kali diabaikan.
Tekana darah idealnya diukur pada keempat
ekstrimitas
Pengukuran dilakukan dengan manset yang sesuai
yaitu
lebar antara 2/3 sampai 3/4 panjang tangan atau
tungkai
atas.
Tabel. Ukuran manset
______________________________________
umur
lebar manset
______________________________________
0 - 1 tahun
5,0 cm
1 - 5 tahun
7,0 cm
5 - 12 tahun
9,5 cm
> 12 tahun
12,5 cm

Tabel. Nilai normal tekanan darah pada bayi dan


anak
____ _________________________________________________
Umur
Tekanan sistolik
Tekanan diastolik
(mmHg)
(mmHg)
_____________________________________________________
neonatus
50 75
30 45
1 12 bulan
60 90
40 70
1 -- 3 tahun
75 100
50 75
4 -- 8 tahun
80 115
50 75
9 15 tahun
85 125
50 -- 80

Pada pengukuran tekanan darah pasien dapat


berbaring terlentang atau duduk
Tekanan sistolik adalah saat terdengarnya bunyi
Korotkoff I, yaitu bunyi yang pertama didengar.
Tekanan diastolik adalah saat terdengar bunyi
Korotkoff
IV (bunyi melemah) atau V (bunyi menghilang)
Pada bayian anak kecil bunyi Korotkoff IV dan V tsb
biasanya akan terdengar bersamaan atau sangat
berde
katan.
Nilai normal tekanan darah pada bayi dan anak
sangat tergantung kepada umur, makin tua umur
makin tinggi tekanan sistolik dan diastoliknya.

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Perlu diperhatikan adanya :
- asimetri bentuk dada
- kelainan bentuk dada ( pectus ekskavatus, pectus
karinatum)
- Bulging pembesaran jantung kanan yang menyebabkan penonjolan dada kiri
- ictus cordis yang bergeser (dextro kardi)
- ictus kordis sulit dinilai pada neonatus dan anak
yang gemuk.

Palpasi
- dilakukan secara sistimatis (menurut kebiasaan)
- memastikan ictus kordis bila tak terlihat pada inspeksi
- meraba getaran bising (penyebaran daerah suprasternal (biasanya disebabkan stenosis aorta atau stenosis
pulmonal
- nadi yang teraba kuat pada suprasternal terdapat
PDA,
isufisiensi aorta

Perkusi
- untuk menentukan pembesaran dan kontur jantung
anak besar dan dewasa

- pada bayi dan anak kecil sering tidak


memberikan info
akurat (sering diabaikan)
Auskultasi
- pengalaman cukup, sikap sabar dan cermat, pengetahan hemodinamik pada keadaan fisiologi dan patologik
mutlak diperlukan
- pada neonatus sering harus dilakukan berulang o.k.
masih terdapat perubahan fisiologis yang dapat memberikan interpretasi yang berbeda
- tiap dokter seyogyanya menggunakan stetoskopnya
sendiri karena stetoskop mirip pena, yang paling baik
menggunakan adalah pemiliknya.

Anda mungkin juga menyukai