Varicella
Varicella
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. S
Umur
: 3 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Jl.A gg.III,Jakarta Pusat
Tanggal Periksa
: 18 November 2014
II.ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 18 November 2014.
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
: Gatal pada lenting-lenting
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan timbul lenting-lenting berisi air sejak satu hari yang lalu.
Awalnya, ibu pasien melihat anaknya menggaruk garuk daerah punggung. Kemudian ibu
pasien melihat daerah punggung anaknya dan menemukan lenting lenting berisi air pada
punggung pasien. Pada keesokan harinya,ibu pasien mengatakan lenting - lenting berisi air
menyebar ke bagian dada,punggung, lengan, kaki, mukosa bibir bawah dan belakang telinga
sebelah kiri anaknya. Ibu pasien mengatakan keluhan tersebut juga disertai demam tidak terlalu
tinggi dan sedikit mual. Ibu pasien mengatakan hal ini baru dialami pertama kali oleh
anaknya.Menurut ibu pasien, kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu minggu yang
lalu. Ibu pasien mengatakan belum pernah imunisasi cacar untuk kedua anaknya tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu minggu yang lalu
III.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda vital
-1-
: tidak dilakukan
Nadi
: 100 x /menit
Pernafasan
: 20 x / menit
Suhu
: 380C
BB
: 12 kg
Kepala
: Normocephali
Mata
Tenggorokan
: Faring hiperemis
Leher
Paru
Jantung
Abdomen
: Datar, supel. Hepar dan Lien tidak ada pembesaran, bising usus (+)
normal
Ekstrimitas
-2-
PUNGGUNG
-3-
V.RESUME
Pasien An.S perempuan 3 tahun, datang dengan keluhan timbul lenting-lenting berisi air
sejak satu hari yang lalu. Pasien merasa gatal di daerah punggung dan menemukan lenting
lenting berisi air pada punggung pasien. Keesokan harinya, lenting - lenting berisi air
menyebar ke bagian dada, lengan, kaki dan belakang telinga sebelah kiri. Keluhan tersebut
juga disertai demam tidak terlalu tinggi dan sedikit mual. Keluhan ini baru dialami pertama
kali dan belum pernah imunisasi cacar. Kakak pasien baru saja sembuh dari cacar air satu
minggu yang lalu.
PEMERIKSAAN ANJURAN
Tidak ada
VI.
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa:
1. Menjelaskan kepada ibu pasien agar jangan mengaruk dan memecahkan lenting-lenting
tersebut karena dapat menimbulkan bekas luka garukan di kulit. Menaburkan bedak pada
lenting.
2. Jaga kebersihan badan dengan tetap mandi walaupun masih banyak terlihat lentinglenting. Jangan menggosokkan handuk terlalu kencang.
3. Pasien dianjurkan untuk istirahat dirumah, mengindari kontak dengan kerabat selama
beberapa hari untuk mencegah penularan.
Medikamentosa:
-4-
Topikal :
VII.
Bedak salisil 2%, taburkan 2x/hari pada lenting yang belum pecah.
Gentamisina Sulfat Cream 1%, oleskan 2x/hari pada bekas lenting yang pecah.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad fungtionam
: bonam
Quo sanationam
: bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
VARICELLA
DEFINISI
Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada
anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster. Varicella pada anak,
mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan
-5-
-6-
-10-
dimana
tidak
dapat
jelas
dibedakan
dari
HSV.
Bagaimanapun,
immunofluorescence pada kultur atau mengambil dengan menggunakan antibodi spesifik dapat
membedakan antara HSV-1, HSV-2, dan VZV. Deteksi serologis IgM dan tingginya titer atau
empatkali peningkatan IgG anti VZV antibodi dapat berguna dalam beberapa kasus. 2
Deteksi dari IgM dapat meunjukkan infeksi primer (chicken pox), dimana baik tinggi
titernya atau empat kali peningkatan igG mengindikasikan rekurensi. Bagaimanapun,
peningkatan IgM juga dapat terlihat pada rekurensi. Diagnosis klinis herpes zoster virus pada
orang dewasa juga biasanya tidak sulit dalam memberikan karakteristik pola dermatom. 2
DIAGNOSIS BANDING
Differensial diagnosis dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang dapat
menimbulkan vesikular exanthema, seperti infeksi herpes secara umum, hand-foot-mouth
infection dan exanthema enteroviral lainnya. Dahulu, variola dan vaccinia merupakan
differensial diagnosis yang penting namun infeksi ini sudah sangat jarang ditemukan. Herpes
simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan vesikelnya, lokasi, dan tes immunoflorescent atau
kultur, jika perlu. Tes Tzanck dapat membantu membedakan varicella dengan enteroviral
penyebab exanthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell pada infeksi
Herpes zoster. 3
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.
-11-
PENGOBATAN
Meskipun vidarabine dan interferon- telah digunakan pada terapi infeksi VZV yang
berat, asiklovir tetaplah merupakan obat pilihan. Asiklovir lebih efektif pada infeksi VZV yang
berat jika diberikan secara intravena dalam 24 jam setelah timbul ruam. Terapi asiklovir oral dari
anak sehat dengan chickenpox sebaiknya dipertimbangkan , terutama pada remaja dan kontak
dengan orang rumah secara sekunder, meskipun keuntunggannya tetap ada. Dikarenakan strain
resisten asiklovor pada pasiein dengan AIDS, foscaranet harus dipertimbangkan untuk infeksi
berat dalam keadaan ini. 3
Untuk herpes zoster, obat pilihan adalah famciclovir dan valacyclovir. Terapi awal dari
zoster telah menunjukkan untuk memperpendek perjalan penyakit kutaneus dan menurunkan
durasi serta keparahan post herpetil neuralgia. Steorid topikal juga dapat berguna pada uveitis
herpetik dan keratitis. Zoster yang sangat nyeri dapat diterapi dengan kompres basah dan
analgesik yang menganduk kodein. Gabapentin, analog struktural neurotransmitter gammaaminobutyric acid, berguna dalam mengatasi postherpetic neuralgia. Antihistamin dapat berguna
untuk menyingkirkan rasa gatal varisella pada anak-anak. 1
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres
dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung
mentol atau fenol. 2
-12-
KOMPLIKASI
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah: 5
Pneumonia karena virus
Peradangan jantung
Peradangan sendi
Peradangan hati
Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
Ensefalitis (infeksi otak).
PROGNOSIS
Dengan perawatan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan prognosis yang baik
dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit. 5
Angka kematian pada anak normal di Amerika 5,4 7,5 dari 10.000 kasus varicella. 5
Pada neonatus dan anak yang menderita leukimia, immunodefisiensi, sering menimbulkan
komplikasi dan angka kematian yang meningkat. 5
-13-
PENCEGAHAN
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah
mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya
penderita
gangguan
sistem
kekebalan),
bisa
diberikan
immunoglobulin
zoster
atau
immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia
12-18 bulan. 3
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Bab Varisela. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 2007
2. Mehta, Parang. Varicella. Emedicine from WebMD. Sept 2007. Diambil dari
http://www.emedicine.com/ped/topic2385.htm. Diakses pada tanggal 7 Maret 2012.
3. Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta : 2005
4. Schachner, Lawrence. Pediatric Dermatology Third Edition. Mosby. 2003
5. Dewi
M.
Cacar
Air
(Varicella).
Diambil
dari
Medicastore.com
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?
id=&iddtl=38&idktg=&idobat=&UID=20071115181404219.83.83.58.
tanggal 7 Maret 2012.
-14-
Diakses
pada