Anecdotal Records
Oleh : Fijriani
Pengertian
Catatan
secara berkala terhadap suatu peristiwa atau kejadian penting yang melukiskan
perilaku dan kepribadian seseorang dalam bentuk pernyataan singkat dan obyektif.
Rekaman peristiwa penting itu menggambarkan perilaku khusus, artinya perilaku
keseharian yang terjadinya tidak umum, alih-alih khusus. Pencatatan laporan
peristiwa penting harus dibedakan antara berita atau fakta dan pendapat (opini)
observer.
Peristiwa
penting
yang
dimaksud
seperti:
perkelahian,
membolos,
menyontek, membuat gaduh di kelas. Dengan kata lain, observasi ini dilakukan
terhadap perilaku khusus. Rekaman catatan anekdot ini sangat berguna untuk
menyelidiki
kasus
dan
menelaah
perkembangan
individu
atau
sekelompok
individu. Menurut bentuknya catatan anekdot ini diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: (a)
Catatan Anekdot Deskriptif, yaitu catatan yang menggambarkan perilaku, kegiatan
atau situasi dalam bentuk pernyataan, baik pernyataan yang bersifat umum maupun
khusus, (b) Catatan Anekdot Interpretatif, yaitu catatan yang menggambarkan
perilaku, kegiatan atau situasi yang penafsirannya didukung oleh fakta, dan (c)
Catatan Anekdot Evaluatif, menggambarkan perilaku, kegiatan atau situasi berupa
penilaian oleh observer berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, layak-tidak
layak, dan dapat diterima-tidak dapat diterima.
Manfaat Catatan Anekdot
Berbagai manfaat catatan anekdot adalah: (a) dapat memperoleh diskripsi perilaku
individu yang lebih tepat, (b) dapat memperoleh gambaran sebab-akibat perilaku
khusus individu, dan (c) dapat mengembangkan cara-cara penyesuaian diri dengan
masalah-masalah dan kebutuhan individu secara mendalam. Di samping, kegunaan
catatan anekdot bagi pemahaman diri individu, maka catatan anekdot ini pun
berguna bagi: (i) guru baru dalam rangka penyesuaian diri dengan siswa, (ii) guru
yang berminat untuk memahami problema-problema siswa, dan (iii) bagi konselor
untuk memberikan layanan konseling bahkan untuk mengadakan pertemuan kasus
(konferensi kasus).
banyak
observer
yang
terlibat
selama
proses
pengamatan.
Tahap
mempertimbangkan
perasaan observi saat berperilaku dan sasaran perilakunya (5) mencatat respon
lingkungan (6) memperhatikan anteseden control dan stimulus dan (7) peka potensi
konflik, kebiasaan, dan sifat-sifat individu observi.
Sumber : Daharnis. 2012. Kerangka Materi Asessment dalam BK. UNP.