Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

DAFTAR CEK MASALAH


Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumen BKI

Dosen Pengampu :

1. Dr. H. Aep Kusnawan, M.Ag.

2. Devi Eryati, M.Pd.

Disusun Oleh :

Khairuna Amanda 1184010098

Maudyah Phanny Rifqoh 1184010109

Muhamad Rafi 1184010117

Muhammad Zulfa AR 1184010124

Naina Robiah Adawiyah 1184010129

Nita Listyawati 1184010135

Novia Nurul Imanda 1184010138

Nur Farhanah binti Rimi 1184010140

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyanyang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah “Daftar Cek Dan Daftar Cek Masalah”.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaatnya dan bisa
memberikan pemahaman untuk pembaca.

Bandung, 18 Mei 2021

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
ISI......................................................................................................................................3
A. Pengertian Daftar Cek.........................................................................................3
B. Ciri-Ciri Daftar Cek.............................................................................................4
C. Fungsi Daftar Cek...............................................................................................5
D. Manfaat Daftar Cek.............................................................................................5
E. Jenis Jenis Daftar Cek.........................................................................................6
F. Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek................................................................9
G. Penyajian Hasil Daftar Cek Masalah (DCM)..............................................10
BAB III...........................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................19
Daftar Pustaka...............................................................................................................20

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perilaku manusia merupakan ungkapan atau ekspresi dari ciri yang mewarnai
atau melandasi individu itu berperilaku sehingga perilaku tersebut dapat diobservasi.
Namun tidak semua hal yang psikologis dapat diobservasi. Oleh karena itu
dibutuhkan indikator-indikator yang memberikan tanda tentang derajat perilaku yang
diukur. Agar indikator-indikator tersebut dapat didefinisikan dengan lebih tepat,
dibutuhkan psychological attributes / traits yang disebut konstruk (construct).
Konstruk adalah konsep hipotesis yang digunakan oleh para ahli yang berusaha
membangun teori untuk menjelaskan tingkahlaku. Indikator dari suatu konstruk
psikologis diperoleh melalui berbagai sumber seperti hasil-hasil penelitian, teori,
observasi, wawancara, elisitasi (terutama untuk konstruk sikap) lalu dinyatakan dalam
definisi operasional.

Kegiatan pengukuran psikologis sering disebut juga tes. Tes adalah kegiatan
mengamati atau mengumpulkan sampel tingkah laku yang dimiliki individu secara
sistematis dan terstandar. Disebut “sampel tingkah laku”, karena tes hanya
mendapatkan data pada waktu tertentu serta dalam kondisi dan konteks tertentu.
Artinya, pada saat tes berlangsung, diharapkan data yang diperoleh merupakan
representasi dari tingkah laku yang diukur secara keseluruhan. Terdapat beberapa
teknik non testing dalam pengumpulan data tentang perilaku individu seperti
observasi, daftar cek dan daftar cek masalah, interview atau wawancara, angket dan
skala psikologis dan sosiometris.

1
B. Rumusan Masalah
Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, maka perlu dikemukakan
batasan masalah yang akan di teliti dalam penilitian ini agar diperoleh pemahaman
yang lebihbaik.
1. Apa pengertian Daftar Cek?
2. Bagaimana ciri-ciri,jenis-jenis, fungsi dan manfaat Daftar Cek?
3. Apa kekurangan dan kelebihan Daftar Cek?
4. Bagaimana struktur laporan Daftar Cek?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Daftar Cek.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri, jenis-jenis, tujuan dan manfaat Daftar Cek.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Daftar Cek.
4. Untuk mengetahui struktur laporan Daftar Cek.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Daftar Cek


Gibson (1995: 265) memandang daftar cek (rating scale) sebagaimana tersirat
dari nama itu, adalah skala untukmengukur setiap karakteristik atau aktivitas dari
seseorang yang ingin diamati. Aiken (1996:12) memandang daftar cek sebagai bentuk
instrumen psikometrik yang paling sederhana, yang berisi kata-kata, kalimat, atau
pernyataan-pernyataan yang berisi kegiatan-kegiatan atau pikiran-pikiran atau
kegiatan individu yang sedang menjadi fokus perhatian atau sedang diamati. Dengan
daftar cek memungkinkan pengamat meneliti seseorang secara sistematis dan
obyektif dan merekam hasil observasi tersebut secara cepat. Walaupun skala seperti
itu tidak dibatasi untuk mencatat hasil observasi, tetapi skala itulah yang merupakan
instrumen paling sering digunakan sebagai alat bantu observasi. Gibson (1995: 265)
memandang daftar cek telah lama digunakan sebagai instrumen observasi oleh para
konselor. Daftar cek secara spesifik terfokus pada karakteristik, meningkatkan
obyektifitas pengukur, dan memberikan komparabilitas sesama yang dilakukan, dan
daftar ini lebih pengamat terhadap observasi mudah digunakan.

Daftar Cek adalah alat rekam observasi memuat sebuah daftar pernyataan
tentang aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam sebuah situasi, tingkah laku, dan
kegiatan (individu/ kelompok). Gejala-gejala perilaku individu/ konseli dapat
diobservasi dengan instrumen/ pedoman daftar cek adalah: kebiasaan belajar
matematika di kelas/ di rumah, kebiasaan belajar pada jam kosong dan saat guru tidak
ada di kelas, kebiasaan dan keterampilan bekerja, aktivitas diskusi kelompok/ kelas,
keterampilan komunikasi dengan teman sebaya pada jam istirahat, aktivitas
ekstrakurikuler di sekolah (seperti Pramuka, KIR, PMR, Basket, Volly, dsb.), dan
lain-lain topik yang relevan dengan kegiatan akadmik dan non akademik di sekolah.

3
B. Ciri-Ciri Daftar Cek

Menurut Anwar dalam bukunya Pemahaman Individu ( 2012:137 ) ada


beberapa ciri daftar cek yang baik sehingga memungkinkan daftar cek dapat
difungsikan sebagai alat pencatat yang baik atas hasil observasi dan sekaligus sebagai
alat pengumpul data.

Ciri – ciri daftar cek yang baik adalah

1. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan


2. Direncanakan secara sistematis
3. Berupa format yang baik dan praktis
4. Hasil pengecekan diolah sesuai tujuan
5. Dapat diperiksa validitas, reliabilitas, dan ketelitian dan bersifat kuantitatif

Ada beberapa ciri daftar cek yang baik sehingga memungkinkan daftar cek
dapat difungsikan sebagai alat pencatat yang baik atas hasil observasi dan sekaligus
sebagai alat pengumpul data ciri-ciri daftar cek yang baik adalah

1. sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan


2. direncanakan secara sistematis
3. berupa format yang baik dan praktis
4. Hasil pengecekan diolah sesuai tujuan
5. Dapat diperiksa validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya
6. Bersifat kuantitatif

Aiken R.L (1996:203) menambahkan ciri-ciri daftar cek yang baik adalah
efisien objektif komprehensif dan bisa diadministrasikan secara mudah oleh individu
sendiri orang tua atau guru. Item-itemnya mencangkup problem dan karakteristik
yang cukup luas. Jika daftar cek itu dipersiapkan untuk tujuan khusus misal penelitian
maka item-itemnya harus bisa mewakili variabel atau sub variabel yang hendak
diteliti.

4
C. Fungsi Daftar Cek
Sebagai alat bantu observasi, daftar cek berfungsi sebagai
1) Alat pencatat hasil observasi, meski akhir-akhir ini pencatatan juga bisa dilakukan
dengan alat-alat elektronik, tetapi pencatatan dengan memanfaatkan daftar cek ini
masih sangat diperlukan lantaran tidak semua tempat tersedia fasilitas penunjang
penggunaan alat-alat elektronik.
2) Memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dialami.
Dengan daftar cek masalah memungkinkan individu mengingat kembali masalah-
masalah yang pernah dialaminya.
3) Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan
analisis dan sintesis dengan data yang diperoleh dengan cara atau alat lain.
4) Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan konseling
sesuai dengan masalah individu maupun kelompok saat itu.
Daftar cek juga bisa dimanfaatkan alat pencatat bagi pengamatan terhadap diri
sendiri. Dalam penggunaan seperti ini, daftar cek berfungsi sebagai teknik
melaporkan diri sendiri atau lazim dikenal dengan istilah “ inventori ”. Daftar
berfungsi pula sabagai alat untuk menilai diri sendiri. Individu berperan
sebagai pemotret dan sekaligus objek yang dipotret. Disamping itu juga bermanfaat
untuk melengkapi data yang sudah ada, dan mengenal individu yang perlu segera
mendapat layanan bimbingan.

D. Manfaat Daftar Cek


Daftar cek Maslah memeiliki beberapa manfaat Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menggambarkan atau mengevaluasi seseorang, objek, atau peristiwa tertentu


2. menemukan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat
perhatian
3. Untuk melengkapi data yang sudah ada.
4. Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus.

5
5. Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan kelompok pada umumnya.
6. Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok.
7. Pencatatan lebih rinci dan sistematis terhadap faktor-faktor yang diteliti.

Daftar cek sangat praktis karena responden dalam memberikan jawaban cukup
memberi cek dalam memberikan gambaran gentang aspek tertentu yabg paling sesuai
dengan kondisi dirinya. Sebagai alat bantu observasi, daftar cek juga sangat
membanru observer dalam melakukan pencatatan terhadap hasil observasi secara
mudah dan akurat.

E. Jenis Jenis Daftar Cek


Bertolak dari penggunaannya,terdapat beberapa macam daftar cek yang lazim
digunakan yaitu (1) daftar cek perorangan (2) daftar cek kelompok (3) daftar cek
dalam skala penilaian (4) daftar cek masalah (. Aiken ( 1996:211) menunjukkan pula
dalam kaitannya dengan instrumen kepribadian ,adapula daftar cek yang terstandar
dan tidak standar.

Dibawah ini disajikan beberapa contoh empat macam daftar cek yaitu:

1. Daftar Cek Perorangan

Daftar cek perorangan adalah daftar cek yang digunakan sebagai alat bantu ketika
mengobservasi seseorang.

Bentuk daftar cek perorangan adalah sebagai berikut:

Nama ...........

(Identitas lain yang dianggap perlu)

No Aspek/Kegiatan Cek
1 Datang kesekolah tepat
waktu
2 Mandiri

6
3 Kerjasama dengan teman
4 Tanggungjawab
6 Dan lainnya

2. Daftar Cek kelompok

Jika daftar cek itu digunakan sebagai alat bantu observasi individu dalam jumlah
banyak (kelompok) maka bentuknya bisa dikembangkan menjadi berikut:

No Nama Aspek

A B C D E F G

Keterangan:

Tujun Observasi: misal, ingin mengetahui bagaimana perhatian siswa X terhadap


pelajaran Y.

A: Selalu Mengikuti Pelajaran Sesuai Jadwal Yang Ditetapkan.

B: Perhatian Ketika Guru Menjelaskan Di Depan Kelas.

C: Bertanya Kepada Guru Ketika Ada Hal-Hal Yang Kurang Difahami.

D: Bertanya Kepada Teman Yang Dipandang Lebih Memahami.

E: Rajin Mencari Bahan-Bahan Pengayaan.

F: Rajin Mencoba Soal-Soal Atau Latihan.

7
G: Memiliki Peralatan Belajar Dengan Lengkap. Dan Seterusnya

3. Daftar Cek dalam Skala Penilaian

Penilaian unjuk kerja menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai


memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian
nilai
secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian
terentang
dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Skala tersebut, misalnya, tidak
kompeten
– agak kompeten – kompeten - sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor
subjektivitas,
perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.
Terdapat tiga jenis rating scale, yaitu:

1) numerical rating scale;


2) graphic rating scale;
3) descriptive graphic rating scale (Grounlund, 1985).

Daftar cek juga mungkin digunakan dalam skala penilaian terhdap diri sendiri atau
orang lain,bentuk ini juga sering digunakan sebagai instrumen skala psikologis.

4. Daftar Cek Masalah

Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan


masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan
tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh
individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk mengutarakan masalah
yang pernah atau sedang dialaminya.

8
F. Kelebihan dan Kekurangan Daftar Cek

Penggunaan DCM dalam proses asesmen dalam layanan bimbingan dan konseling
memiliki kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan Daftar Cek Masalah (DCM)


a. Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksanaan DCM dapat
dilakukan secara klasikal, sehingga guru bimbingan konseling dalam waktu
singkat dapat memperoleh data yang banyak.
b. Pada akurasi data yang diperoleh melalui DCM memiliki validitas dan
releabelitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat langsung
melakukan pengecekan sendiri sesuai masalah yang dirasakan atau dialami;
selain itu penyediaan butir permasalahan cukup banyak, maka memberi
peluang data masalah yang diungkapkan melalui DCM bersifat teliti,
mendalam dan meluas.
c. Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik
mengemukakan masalah, mengingat penyediaan butir permasalahan yang
banyak memudahkan peserta didik untuk mengenali permasalahan yang
sedang atau pernah dialaminya.
d. Sistemasi atau jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai bidang
mempermudah guru bimbingan konseling untuk melakukan analisis dan
sintesa data serta merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta
didik.
e. Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor lebih
mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan segera, konselor
memiliki peta masalah individu maupun kelompok, hasil DCM dapat
digunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling yang
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik, dan yang lebih penting
lagi peserta didik dapat memahami masalah yang dialami dan memahami
apakah dirinya memerlukan bantuan atau tidak.

9
2. Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM)
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk pengolahan hasil, sebagai
konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir
pernyataan masalah yang tersedia.
b. Data yang diungkapkan melaului daftar cek masalah (DCM) masih bersifat
umum berbentuk peta masalah dan banyaknya masalah yang dialami pada
setiap bidang, sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap masalah
peserta didik, guru bimbingan konseling perlu mengkombinasi dengan metode
asesmen lain seperti wawancara.
c. Para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja.
d. Pengumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keiklasan
para siswa.
e. Seringkali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya
beberapa alasan.

G. Penyajian Hasil Daftar Cek Masalah (DCM)

a. Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)

Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun untuk
merangsang atau memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-problem
yang pernah atau sedang dialami seseorang. Masalah siswa merupakan suatu hal yang
penting diketahui oleh konselor, sebab masalah inilah yang mungkin menjadi sebab-
sebab terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dan masalah merupakan starting
point di dalam kita memberikan layanan bimbingan konseling. Pada prinsipnya
masalah yang menimpa diri individu harus segera dipecahkan (diatasi) agar tidak
mengganggu kehidupan individu yang bersangkutan, dan mungkin pula individu-
individu lainnya.

10
Penggunaan Daftar Cek Masalah (DCM) dilakukan atas dasar pertimbangan efisien,
intensif, validitas dan reliabilitas (Sutoyo & Supriyo, 2008).

1. Efisien, DCM dikatakan efisien, karena dengan DCM dapat diperoleh banyak
data tentang masalah dan kebutuhan siswa dalam waktu singkat
2. Intensif, karena data yang diperoleh melali DCM lebih teliti, mendalam dan
luas.

Data semacam ini sulit diperoleh melalui teknik lain seperti observasi, otobiografi,
wawancara, sosiometri dan sebagainya

3. Validitas dan reliabilitas. DCM dikatakan valid dan reliabel, antara lain
karena individu yang bersangkutan mengecek sendiri masalah yang telah atau
sedang dialami, di samping daftar jumlah item kemungkinan masalah yang
tersedia cukup banyak, sehingga individu dapat mencermati dan memilih masalah
yang sesuai dengan dirinya.

b. Fungsi dan Kegunaan DCM

Fungsi DCM Sebagai salah satu cara untuk memahami individu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, DCM mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang


dialami. Dengan DCM memungkinkan individu mengingat kembali masalah-
masalah yang pernah dialaminya.
2. Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan
analisis dan sintesis dengan cara/alat lain.
3. Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan konseling
sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu.

11
Kegunaan DCM Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan
DCM, yaitu:

1. Untuk melengkapi data individu yang sudah ada


2. Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus
3. Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan bimbingan
kelompok pada umumnya
4. Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok

c. Isi Daftar Cek Masalah

Daftar Cek Masalah berisi:

1. Ruangan tempat identitas siswa yang mengerjakan DCM


2. Topik
3. Instruksi atau petunjuk cara mengerjakan
4. Topik-topik masalah dan butir-butirnya. Topik ini berdasarkan pengolahan
tertentu tentang masalah

d. Petunjuk Pengadministrasian DCM

Agar hasil kegiatan ini valid dan reliabel perlu diberikan petunjuk pelaksanaan
dan cara mengerjakan DCM. Petunjuk yang harus diperhatikan itu meliputi petunjuk
bagi instruktur dan petunjuk bagi siswa.

1) Petunjuk bagi instruktur

Keterampilan konselor melaksanakan DCM ini mencakup: (1) Persiapan, yaitu


sebelum melaksanakan, dan (2) Pelaksanaan, yaitu menjelang dan pada waktu
mengerjakan.

a. Hal-hal penting dalam persiapan adalah:

12
1. Menyiapkan bahan (buku DCM) sesuai dengan jumlah siswa
2. Menguasai petunjuk cara mengerjakan DCM

b. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan meliputi berbagai


kegiatan, antara lain:

1. Mengontrol situasi ruangan, siswa harus duduk tenang, menghindari suara


yang mengganggu, menyingkirkan benda-benda yang tidak perlu agar tidak
mengganggu pelaksanaan
2. Konselor menerangkan maksud menggunakan DCM itu, untuk menumbuhkan
kepercayaan, dan motivasi pada siswa
3. Menyuruh siswa mempersiapkan alat tulis
4. Membagikan lembar DCM
5. Menginstruksikan kepada siswa untuk menulis identitas dan tanggal
pelaksanaan DCM
6. Membagikan buku DCM, setiap siswa satu buku
7. Membacakan petunjuk cara mengerjakan DCM, sementara siswa
memperhatikan sambil membaca dalam hati petunjuk tersebut
8. Memberi contoh (misal dengan menulis di papan tulis atau di layar LCD) cara
mengerjakan DCM, yaitu memberi tanda cek (√) pada nomor di lembar
jawaban yang item nomor tersebut menjadi masalah bagi dirinya
9. Memberi instruksi mengerjakan DCM, mengingatkan agar para siswa
mengerjakan dengan tenang, teliti dan memberitahukan waktu yang
disediakan cukup lama (+ 40 menit)
10. Mengontrol apakah siswa telah mengerjakan DCM dengan benar
11. Mengumpulkan pekerjaan siswa

2) Petunjuk bagi siswa

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh siswa, yaitu:

13
1. Siswa harus mempunyai minat dan kemauan untuk mengutarakan masalah yang
sebenarnya
2. Siswa harus menyadari bahwa jika ia mengerjakan secara asal-asalan ataupun
tidak serius, hanya akan merugikan dirinya sendiri
3. Siswa harus menulis identitasnya sendiri
4. Siswa harus mematuhi tata cara mengerjakan DCM.

e. Analisis DCM

Setelah semua pekerjaan siswa dikumpulkan, tugas konselor selanjutnya adalah


menganalisis pekerjaan itu. Analisis tersebut meliputi analisis individual dan analisis
kelompok.

f. Analisis Individual

Langkah-langkah dalam menganalisis secara individual (per-siswa) ialah:

1. Menjumlahkan butir (item) yang menjadi masalah individu pada tiap-tiap topik
masalah.
2. Mencari persentase per-topik masalah, dengan cara mencari rasio antara jumlah
butir yang menjadi masalah dengan jumlah butir topik masalah.
3. Mencari jenjang (ranking) masalah, dengan cara mengurutkan % topik masalah
dari yang terbesar sampai terkecil.
4. Mengkonversikan % masalah ke dalam stan-ten scale dan predikat nilai A, B, C,
D, dan E. Konversi tersebut adalah sebagai berikut:

0% = 10 = A (Baik Sekali)
1% – 10% = 8 = B (Baik)
11% – 25% = 6 = C (Sedang)
26% – 50% = 4 = D (Kurang)

14
51% -100% = 2 = E (Kurang Sekali)

g. Analisis Kelompok
Langkah-langkah menganalisis DCM secara kelompok meliputi analisis per-butir
dan analisis per-topik masalah.

 Analisis per-butir masalah


Analisis ini bertujuan untuk mengetahui butir masalah apa yang pada umumnya
dihadapi oleh para siswa. Langkah-langkah analisisnya adalah:

1. Menjumlahkan banyaknya siswa yang mempunyai butir masalah yang sama


untuk tiap butir.
2. Mencari persentase masalah dengan cara mencari rasio antara banyaknya
siswa yang bermasalah untuk butir tertentu dengan jumlah siswa.

 Analisis per-topik masalah


Analisis ini bertujuan untuk mengetahui topik masalah apa yang pada mumnya
dihadapi oleh para siswa. Langkah-langkah menganalisisnya adalah:

1. Harus diketahui jumlah siswa yang mengerjakan DCM.


2. Harus diketahui jumlah butir yang menjadi masalah siswa (banyaknya butir
yang dicek).
3. Menghitung persentse permasalahan topik.

Persentase yang dimaksud adalah antara ratio jumlah butir masalah dan jumlah butir
dalam topik masalah kali jumlah peserta.

h. Analisis pertanyaan terbuka

Pertanyaan yang terbuka, dianalisis sebagaimana kalau kita menggunakan


kuessioner terbuka. Jawaban yang muncul dapat dimasukkan ke dalam kelompok
masalah (mulai dari masalah Kesehatan, dan seterusnya). Jika jawaban senada dengan

15
item yang sudah ada, dianggap sebagai item yang dicek siswa. Jika jawaban siswa
tidak sama dengan item yang sudah ada tetapi termasuk ke dalam aspek yang
diungkap (Kesehatan dan seterusnya), maka dapat dicatat tersendiri sebagai item
nomor berikut pada aspek itu. Jika pernyataan tidak termasuk ke dalam semua item,
dicatat tersendiri dan dicari frekuensinya, apakah dialami oleh siswa lain ataukah
tidak. Kalau tidak, berarti termasuk masalah individual. Dan kalau beberapa siswa
mengalaminya, maka merupakan masalah kelompok. Semua masalah yang muncul
dari DCM dipertimbangkan dalam penyusunan program bimbingan konseling, baik
program individual maupun kelompok; program tahunan, caturwulanan, mingguan,
dan harian.

i. Pemindahan hasil analisis data DCM ke dalam buku pribadi siswa

Hasil analisis data DCM merupakan data pelengkap buku pribadi (cummulative
records) siswa. Hampir semua aspek kepribadian dalam buku pribadi dapat
dilengkapi dengan data DCM. Caranya adalah sebagai berikut:

1. Teliti lebih dahulu butir-butir aspek kepribadian dalam buku pribadi yang
relevan dengan topik masalah dalam DCM.
2. Memasukkan predikat masalah (A, B, C, D, atau E) ke dalam lajur (kolom)
yang sesuai pada buku pribadi.

j. Penggunaan hasil analisis DCM dalam penyusunan program bimbingan


konseling

Hasil analisisdata DCM dilengkapi dengan data yang diperoleh dengan metode-
metode lain dapat dipergunakan untuk merencanakan program bimbingan konseling,
baik program individual, kelompok, klasikal, dalam bentuk kegiatan harian,
mingguan, semesteran, dan tahunan. Penyusunan program bimbingan konseling ini
adalah dalam rangka:

16
1. Memprioritaskan masalah yang harus segera ditangani.
2. Mendalami masalah individual maupun masalah kelompok.
3. Efisiensi pelayanan, yaitu pencegahan, pengembangan, dan pengatasan
sebelum masalah-masalah itu berkembang menjadi akut.

k. Program bimbingan konseling individual

Data yang diperoleh melalui penyelenggaraan DCM dapat digunakan untuk


menyusun program bimbingan konseling individual. Kegiatan yang dapat dilakukan
konselor dalam program bimbingan konseling individual adalah:

1. Mendalami masalah dan melengkapi data (pengumpulan data) wawancara,


observasi (bentuk selain DCM), sosiometri, dan sebagainya.
2. Studi kasus, yaitu membuat dan membahas kasus individu yang bersangkutan.
3. Konseling individual.
4. Penempatan, rujukan (alih tangan kasus, referal), pemindahan jurusan,
penukaran kelas, dan sebagainya.
5. Psikodrama, dan sosiodrama.

l. Program bimbingan konseling kelompok dan/atau klasikal

Data yang diperoleh konselor melalui penyelenggaraan DCM dapat digunakan untuk
menyusun program bimbingan konseling kelompok dan/atau klasikal. Kegiatan yang
dapat dilakukan konselor dalam program bimbingan konseling kelompok dan/atau
klasikal adalah:

1. Melengkapi data yang sudah ada yang diperoleh dengan metode lain.
2. Merancang kegiatan yang dilakukan konselor, yaitu memberikan berbagai
jenis layanan (orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok) dan kegiatan
pendukung (aplikasi instrumentasi BK, himpunan data, konferensi kasus,
kunjungan rumuah, alih tangan kasus) terhadap siswa asuhnya.

17
3. Merancang aktivitas siswa dalam kegiatan-kegiatan yang bermuatan
bimbingan secara mandiri, maupun terpadu dengan kegiatan pembelajaran dan
pelatihan seperti: kunjungan studi, diskusi, berkemah, tugas-tugas kelompok,
sosiodrama.
4. Student case conference
5. Group counseling.

Penyajian hasil analisis data DCM

Hasil analisis data DCM perlu disajikan untuk dimasukkan ke dalam


cummulative record agar sewaktu-waktu dapat diketemukan dan dipergunakan
dengan mudah. Penyajian ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

Penyajian data DCM ini didasarkan pada hasil analisis masalah individual dan
kelompok sebagaimana telah dipaparkan di muka. Hasil analisis data DCM adalah
sebagaimana dipaparkan dalam Tabel-tabel berikut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mengetahui atau mengukur tingakah laku manusia dapat menggunakan
beberapa tektik non testing dalam pengumpulan data, salah satu nya adalah daftar

18
cek. Daftar cek adalah skala untuk mengukur setiap karakteristik atau aktifitas dari
seseorang yang ingin diamati. Untuk dapat menggunakan daftar cek dengat baik
maka sebelumnya kita harus memahami fungsi, ciri-ciri dan macam-macam
penggunaan daftar cek.
Daftar cek yang digunakan untuk megungkapkan masalah lazim dikenal dengan
sebutan “daftar cek masalah” (DCM). Setelah sudah melakukan pengumpulan data,
tugas konselor selanjutnya adalah menganalisis pekerjaan itu. Analisis ini dapat
meliputi analisis individual dan kelompok.

Daftar Pustaka
Website
 http://repository.uin-suska.ac.id
 https://id.scribd.com/document/370654308/Pengertian-Kekurangan-Dan-
Kelebihan
 https://sosial79.blogspot.com/2020/12/pengertian-daftar-cek-checklist-
ciri.html
 https://blog.uad.ac.id/artha1600001262/tag/penyajian-hasil-dcm/

19
Buku

 Sutoyo, Ahmad. 2012. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Interviu,


Kuesioner, Sosiometri. Semarang : Pustaka Pelajar

 M. ramli, N. H. (2017). SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 BAB


II Asesmen Bimbingan Dan Konseling. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN.

20

Anda mungkin juga menyukai