MEKANISME

PEROMBAKAN LIMBAH

1. Reaksi Kimia

Limbah industri berbahan

organik dapat dirombak melalui
reaksi oksidasi dengan bahan
kimia misalnya KMnO4

Reaksi ini umumnya berjalan lambat, terutama untuk

karbohidrat. Sedangkan untuk protein dan lemak bisa
lebih mudah karena mengandung senyawa karboksil dan
rantai karbon alifatik

2. Reaksi Biokimia
Perombakan bahan organik dapat juga terjadi
dengan bantuan mikrobia, reaksinya disebut
reaksi biokimia
2.1. Perombakan Anaerobik :
- Reaksi perombakan tanpa oksigen
- Dibantu oleh bakteri anaerobik
- Lebih cepat dari reaksi aerobik karena tidak
memerlukan bahan pereaksi dari luar
- Mikrobia menghasilkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat, lemak, protein dan
bahan organik lainnya.

KONDISI LINGKUNGAN UNTUK

TERJADINYA REAKSI
1.

Keasaman limbah :
- pH lingkungan mikrobia 5 9
- pH limbah 4 5 tidak cocok
- perlu dinaikan dengan alkali
- kontrol penambahan alkali
jangan
sampai justru
mematikan mikrobia

KONDISI LINGKUNGAN
UNTUK TERJADINYA REAKSI
2. Suhu
Tipe mikrobia berdasarkan suhu :
1. Phsycrophill :
- Bakteri suhu rendah (10 C)
- Daerah subtropis
2. Mesophill :
- Bakteri suhu sedang (10 50 C)
- Daerah tropis
3. Thermophill :
- Bakteri suhu tinggi (50 80 C)
- Darah tambang minyak

KONDISI LINGKUNGAN
UNTUK TERJADINYA REAKSI
3. Nutrisi
- Mikobia perlu nutrisi untuk hidup
- Limbah merupakan sumber
nutrisi
- Namun jenis dan jumlahnya
belum tentu sesuai, karenanya
perlu ada perlakuan

KONDISI LINGKUNGAN
UNTUK TERJADINYA REAKSI
4. Mengurangi oksigen dalam
limbah
- Reaksi anaerobik tak
memerlukan O2
- Pengurangan O2 :
- Kedalaman kolam
- Penutupan permukaan kolam

2.2. Perombakan Aerobik

Reaksi yang memerlukan O2
Cara pemberian O2 :
Difusi : injeksi dalam bentuk gelembung halus
Aeration blowing : Mengontakkan air dengan
udara
Sprinkle : menyemprotkan limbah lewat nozle
ke udara
Aeration tower : Mejatuhkan air dari
ketinggian tertetu supaya kontak dengan
udara

 Hal yang harus diperhatika :

Kelarutan O2
Kelarutan O2 murni : 48 ppm

Kebutuhan O2 :
Kritis jika hanya 0,1 0,5 ppm