Anda di halaman 1dari 107

DASAR METABOLISME TUBUH

 
1,2
Marhaen Hardjo
1
Head of Biochemistry Department, Medical Faculty of Hasanuddin University
2
Director of Stem Cell Center Hasanuddin University Hospital
 

DEPARTMENT OF BIOCHEMISTRYY
MEDICAL FACULTI OF
HASANUDDIN UNIVERSITY
LIVING ORGANISMS NEED ENERGY FOR:

1. Performing mechanical work


2. Active transport and maintaining
homeostasis
3. Synthesis of macromolecuels and
biochemicals.

2
PENGERTIAN METABOLISME

►Dalam tubuh manusia, termasuk organisme


hidup lainnya, terdapat jutaan reaksi kimia.
Reaksi-reaksi itu terjadi secara teratur,
terorganisasi dengan rapi, dan sangat
kompleks. Ada reaksi penguraian dan ada
reaksi pembentukan (biosintesis). Semua
reaksi itu terjadi di dalam sel dan
berlangsung secara enzimatis dan berada
dalam keadaan setimbang
►Studi tentang proses atau reaksi-reaksi
kimia yang terjadi dalam tubuh organisme
hidup disebut sebagai metabolisme.
►Metabolisme merupakan aktivitas sel yang
amat terkoordinasi, mempunyai tujuan, dan
mencakup berbagai kerjasama banyak
sistem dengan multi enzim
FUNGSI METABOLISME

1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi


(penguraian) zat makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi cahaya matahari.
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi
prekursor (zat perantara) sebagai unit
pembangun bagi makromolekul.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini
menjadi makromolekul, seperti protein,
polisakarida, lipida, asam nukleat, dan
komponen-komponen sel lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi
biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi
khusus sel.
METABOLIC PATHWAYS

1. Catabolic pathways

2. Anabolic pathways

3. Amphibolic pathways that can be both


anabolic and catabolic depending on the
energy status in the cell.

6
FASE (LINTAS) METABOLISME

►Reaksi metabolisme terjadi dalam dua fase, yaitu


katabolisme dan anabolisme
►Katabolisme merupakan fase (lintas) metabolisme
yang merupakan reaksi penguraian. Pada fase
ini, molekul-molekul organik nutrien, seperti
karbohidrat, lipid, protein, yang datang dari
lingkungan atau dari cadangan makanan, terurai
didalam raeksi-reaksi bertahap menjadi produk
akhir yang lebih sederhana, seperti asam laktat,
piruvat, CO2 dan NH3 serta diikuti dengan
pelepasan energi bebas.
►Pada tahap-tahap tertentu, di dalam lintas
katabolik, banyak dari energi bebas ini yang
disimpan melalui reaksi-reaksi enzimatis
membentuk molekul pembawa energi yang
dinamakan Adenosin Trifosfat (ATP)
►Selain itu, sejumlah energi dapat pula
tersimpan di dalam atom hidrogen berenergi
tinggi yang dibawa oleh koenzim
nikotinamida adenin dinukleotida( NADH )
dan nukleotida fosfat dalam bentuk
tereduksinya, yaitu NADPH
►Anabolisme, yang juga disebut Biosintesa,
merupakan fase metabolisme yang merupakan
reaksi pembentukan atau sintesis dari prekursor
atau unit pembangun yang lebih kecil menjadi
makromolekul, yang merupakan komponen
pembangun sel, seperti protein dan asam nukleat.
►Karena reaksi biosintesis mengakibatkan
peningkatan ukuran dan kompleksitas struktur sel,
maka proses ini memerlukan masukan energi
bebas, yang diperoleh dari hasil penguraian
molekul ATP menjadi ADP dan Fosfat. Biosintesis
beberapa komponen sel juga memerlukan atom
hidrogen berenergi tinggi yang disumbangkan oleh
NADPH.
THE USEFUL FORMS OF ENERGY
PRODUCED IN CATABOLISM ARE
EMPLOYED IN ANABOLISM

10
A METABOLIC PATHWAY MUST SATISFY
MINIMALLY TWO CRITERIA
1. The reactions of the pathway must be
specific:
 This criterion is accomplished by enzymes
2. The entire set of reactions must be
thermodynamically favored.
 A reaction can occur spontaneously only if
G, the change in free energy, is negative.

11
AN IMPORTANT THERMODYNAMIC FACT

The overall free-energy change for a


chemically coupled series of reactions is
equal to the sum of the free energy
changes of the individual steps.

12
The two reactions are catalyzed by the same enzyme
13
14
15
16
17
18
►Proses katatabolisme dan anabolisme
terjadi secara bersamaan di dalam sel dan
kecepatannya diatur sendiri-sendiri.
SKEMA METABOLISME
NUTRIEN MAKROMOLEKUL
PENGHASIL SEL
ENERGI
PROTEIN, POLISAKARIDA
KARBOHIDRAT LIPID
LEMAK ASAM NUKLEAT
PROTEIN ENERGI
KIMIA
KATA- ANABO-
BOLISME ATP LISME
NADPH
PRODUK AKHIR
MOLEKUL PEMULA
YANG MISKIN
ENERGI ASAM AMINO, GULA,
CO2
ASAM LEMAK,
H2O
NH3
BASA NITROGEN
TAHAP-TAHAP LINTAS KATABOLISME

►Proses katabolisme zat makanan (nutrien)


pada organisme Aerob pada umumnya
terjadi dalam tiga tahap.
►Pada tahap I, makromolekul dalam sel di
pecah menjadi unit-unit pembangun utama,
seperti polisakarida dipecah menjadi
heksosa dan pentosa; lipid dipecah menjadi
asam lemak dan gliserol; protein dihidrolisis
menjadi asam-asam amino.
►Pada tahap II, berbagai produk yang terbentuk di
dalam tahap I dikumpulkan dan diubah menjadi
sejumlah molekul yang lebih sederhana. Jadi,
asam amino, glukosa, asam lemak dan gliserol
diubah menjadi satu jenis senyawa antara 3-
karbon, yaitu piruvat dan selanjutnya diubah
menjadi molekul 2-karbon, yaitu gugus asetil dari
asetil-koenzim A.
►Pada tahap III, gugus asetil-koenzim A masuk ke
dalam siklus asam sitrat, suatu lintas akhir yang
bersifat umum yang dilalui oleh nutrien penghasil
energi. Di sini terjadi oksidasi nutrien
menghasilkan CO2, H2O, NH3 dan energi. NH3
dihasilkan langsung melalui reaksi penguraian
protein.
►SKEMA LINTAS KATABOLISME
T
A PROTEIN POLISAKARIDA LIPID BIOMOLEKUL
H
A
P
I ASAM AMINO GLUKOSA ASAM LEMAK MOLEKUL UNIT
DAN GLISEROL PEMBANGUN
T
A PIRUVAT
H PRODUK
A DEGRADASI
P UMUM
ASETIL-KoA
II

T
A SIKLUS
H ASAM
A SITRAT
P
PRODUK AKHIR
III
NH3 H2O CO2 METABOLISME
TAHAP-TAHAP LINTAS ANABOLISME

►Proses anabolisme (biosintesis) juga


berlangsung dalam tiga tahap, dimulai dari
molekul kecil sebagai pemula.
►Sebagai contoh, biosintesis protein dimulai
dari pembentukan asam -keto dan pemula
lain.
►Pada tahap berikutnya, asam -keto
teraminasi oleh donor gugus amino
membentuk asam -amino.
►Pada tahap terakhir, asam amino disusun
menjadi rantai polipeptida membentuk
berbagai jenis protein.
►Dengan cara yang sama, gugus asetil
dibangun menjadi asam lemak dan
selanjutnya dirangkai menjadi berbagai lipid.
►Baik reaksi katabolik maupun anabolik
berlangsung dengan disertai sejumlah
energi. ATP membawa energi dari reaksi
katabolik ke reaksi anabolik.
►Glukosa adalah molekul zat makanan
(nutrien) yang mengandung banyak energi
potensial karena derajat tingkat
strukturalnya yang tinggi.
►Jika molekul glukosa dikatabolis dengan
reaksi oksidasi membentuk akhir yang
sederhana (CO2, H2O, dsb), maka banyak
energi bebas yang dilepaskan dan energi ini
siap untuk dimanfaatkan oleh reaksi lain.
►Energi bebas adalah bentuk energi yang
mampu melakukan kerja pada kondisi suhu
dan tekanan tetap.
►Energi bebas yang dihasilkan oleh reaksi katabolis
glukosa dan bahan bakar seluler lainnya disimpan
oleh sintesis Adenosin Trifosfat (ATP) dari
Adenosin Difosfat (ADP).
►Dengan demikian, energi bebas yang dikeluarkan
melalui proses katabolisme disimpan dalam
bentuk molekul ATP.
►Energi kimia yang terdapat dalam molekul ATP
dapat melakukan empat jenis kegiatan, yaitu: 1.
memberikan energi yang diperlukan oleh kerja
reaksi biosintesis; 2. memberikan energi terhadap
mobilitas dan kontraksi sel; 3. memberikan energi
terhadap transport nutrien melalui membran; dan
4. energi ATP juga dalam pemindahan informasi
genetik secara tepat.
SKEMA PERAN ATP
CO2
ATP

H2O
1. Biosintesis
Katabolisme 2. Kontraksi dan Mobilitaas
3. Transport aktif
4. Pemindahan informasi Genetik

O2
ADP
+
Pi
Bahan bakar
►NADPH membawa energi dalam bentuk
tenaga pereduksi.
►Cara lain untuk membawa energi kimia dari
reaksi-reaksi katabolisme menuju reaksi
anabolisme (biosintesis) yang memerlukan
energi adalah dalam bentuk atom hidrogen
atau elektron.
►Bentuk molekul pembawa atom hidrogen
dari koenzim adalah Nikotinamid Adenin
Dinukleotida Hidrogen (NADPH). Molekul ini
merupakan pembawa elektron yang kaya
energi dari reaksi katabolik menuju reaksi
anabolik yang memerlukan elektron.
Skema peran NADPH

BAHAN BAKAR PRODUK


KATABOLISME
TEREDUKSI TEROKSIDASI

NADP+ NADPH

PRODUK BIOSINTETIK REAKSI BIOSINTETIK PREKURSOR


TEREDUKSI REDUKTIF TEROKSIDASI
ATP IS THE ENERGY CURRENCY IN
BIOLOGICAL SYSTEMS

The active form of ATP


is usually attached to
Mg2+ or Mn2+

30
ATP IS THE ENERGY CURRENCY IN
BIOLOGICAL SYSTEMS
ATP is an energy-rich molecule because its
triphosphate unit contains two
phosphoanhydride bonds.
A large amount of free energy is liberated
when ATP is hydrolyzed to ADP and (Pi) or
to AMP and PPi.

31
ATP IS THE ENERGY CURRENCY IN
BIOLOGICAL SYSTEMS

The precise G°’ for these reactions


depends on:
The ionic strength of the medium
The concentrations of Mg2+ and other metal
ions.
Under typical cellular concentrations, the
actual G for these hydrolyses is
approximately -12 kcal mol-1 (-50 kJ/mol).
ATP hydrolysis can be coupled to promote
unfavorable reactions.
32
ATP HYDROLYSIS DRIVES METABOLISM BY
SHIFTING THE EQUILIBRIUM OF COUPLED
REACTIONS

G '0   RT ln K ' eq
G '0
ln K ' eq  
RT
G ' 0

K ' eq  10 RT

The equilibrium constant at 25 o C is related to G o ' by :


G ' 0
 [ B]eq
K ' eq  10 1.36
  1.15  10 3
[ A]eq
The molar ratio of B/A has to be lower than 1.15  10 3
fo the reaction to proceed.
33
A CAN BE CONVERTED INTO B IF THE
REACTION IS COUPLED TO ATP HYDROLYSIS

At pH 7.0 the equilibrium constant of this coupled reaction is :


[ B]eq [ ADP]eq [ Pi]eq
K ' eq    10  G  10 3.3 / 1.36  2.67  10 2
o ' / 1.36

[ A]eq [ ATP ]eq

At equilibriu m the ratio of B/A is given by :


[ B ]eq [ ATP ]eq
 K ' eq
[ A]eq [ ADP]eq [ Pi ]eq

34
ATP IS AN ENERGY COUPLING AGENT:

[ATP]/[ADP][Pi] ratio is maintained at high level in the cells (500M-1 )

[ B ]eq
 2.67  10 2  500  1.34  105
[ A]eq

This means that ATP hydrolysis enabels A to be converted into B until


the ratio [B]/[A] reaches a value of 1.34  105

The hydrolysis of an ATP molecule in a coupled


reaction changes the equilibrium by a factor of 108
(1.15 X10-3 compared to 1.34X105)
35
 A and B in the preceding example can be any
two different chemical species
 A and B may represent activated and
unactivated conformations of a protein
phosphorylation with ATP may be a means of
conversion into an activated conformation.
Such a conformation can store free energy, which can
then be used to drive a thermodynamically
unfavorable reaction. (muscle contraction).
 A and B may refer to the concentrations of an
ion or molecule on the outside and inside of a
cell, as in the active transport of a nutrient.

36
METABOLISME ENERGI

PENGERTIAN
►Sebagian besar aliran energi di dalam Biosfer
(lapisan hidup) berhubungan dengan daur karbon
►Organisme yang berfotosintesis menyerap energi
matahari secara langsung dan mengubahnya
menjadi bentuk energi kimia: glukosa dan
senyawa organik lainnya
►Organisme heterotrop menggunakan hasil energi
ini sebagai sumber untuk pembentukan struktur
Biomolekul dan senyawa kimia berenergi tinggi
yang diperlukan untuk segala macam kegiatan
yang memerlukan energi
PADA HAKEKATNYA:
►Energi matahari merupakan sumber kehidupan
semua organisme (jasad hidup), baik yang
berfotosintesis maupun yang heterotrop
►Energi matahari merupakan sumber awal energi
dalam sel hidup
►Aliran energi dimulai dari sinar matahari,
ditangkap oleh sel yang berfotosintesis, lalu
diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH),
selanjutnya dipakai oleh sel heterotrop untuk
melangsungkan segala macam kegiatan di dalam
sel, seperti proses kontraksi, pengangkutan,
biosintesis, dan akhirnya didegradasi menjadi
bentuk energi yang tak terpakai lagi, seperti panas
yang dilepaskan ke alam lingkungan. Proses ini
disebut Metabolisme Energi
►Pertimbangan jumlah energi yang masuk ke
dalam dan ke luar dari suatu organisme
merupakan proses yang pokok dalam
sistem kehidupan. Tanpa energi yang
masuk secara kontinu dan konstan,
kehidupan akan terhenti.

DAUR ENERGI DI DALAM SEL


►Molekul-molekul organik yang kompleks,
seperti glukosa, mempunyai energi
potensial yang besar karena keteraturan
struktur molekulnya (entropinya relatif
rendah)
►Bila glukosa dioksidasi oleh oksigen dihasilkan
enam molekul CO2 dan enam H2O, serta energi
yang dilepaskan dalam bentuk panas, atom
karbonnya mengalami kenaikan ketidakteraturan
(entropi meningkat)
►Dalam hal ini, atom C terpisah-pisah dalam bentuk
CO2 sehingga bertambahnya posisi yang berbeda
dari molekul yang satu terhadap yang lainnya. Hal
ini menyebabkan naiknya entropi dan turunnya
energi bebas
►Dalam sistem biologi, khususnya dalam sel hidup,
panas yang dihasilkan oleh proses oksidasi tidak
dapat dipakai sebagai sumber energi. Proses
pembakaran dalam sistem biologi berlangsung
tanpa nyala atau pada suhu yang rendah
►Energi bebes yang terkandung dalam
molekul organik diubah dan disimpan dalam
bentuk energi kimia, yaitu dalam struktur
ikatan kovalen dari gugus fosfat dalam
bentuk molekul Adenosin Trifosfat (ATP),
yang terbentuk dengan perantaraan enzim
dari Adenosin Difosfat (ADP) dengan
senyawa Fosfat Anorganik (Pi)

ATP-ASE
ADP + Pi ATP
►ATP yang terbentuk kemudian diangkut ke setiap
bagian dalam sel yang memerlukan energi. Dalam
hal ini ATP berperan sebagai alat pengangkut
energi bebas
►Sebagian dari energi kimia yang terkandung
dalam ATP itu dipindahkan ke molekul penerima
energi yang khas
►Proses pengangkutan energi kimia lainnya di
dalam sel berlangsung dengan proses
pengangkutan elektron dengan perantaraan
enzim, dari reaksi penghasil energi (katabolisme)
ke reaksi pemakai energi (anabolisme) melalui
suatu senyawa koenzim pembawa elektron
►NAD dan NADP adalah dua koenzim yang
berperan sebagai molekul pembawa elektron
berenergi tinggi dari reaksi katabolisme ke reaksi
anabolisme
SKEMA DAUR NAD/NADH ATAU
NADP/NADPH
ZAT ZAT
(BENTUK REDUKSI) (BENTUK OKSIDASI)

KATABOLISME

NADH ATAU NADPH


NAD ATAU NADP (BENTUK REDUKSI)
(BENTUK OKSIDASI)
ANABOLISME
(REAKSI BIOSINTESIS
BERSIFAT REDUKSI)

PRA-ZAT HASIL AKHIR


(BENTUK OKSIDASI) (BENTUK REDUKSI)
DAUR ATP
►Peranan ATP sebagai sumber energi untuk
metabolisme di dalam sel berlangsung
dengan suatu mekanisme mendaur
►ATP berperan sebagai alat angkut energi
kimia dalam reaksi katabolisme ke berbagai
proses reaksi dalam sel yang membutuhkan
energi, seperti proses biosintesa, proses
pengangkutan, kontraksi otot, proses
pengaliran listrik dalam sistem syaraf dan
proses pemancaran sinar (Bioluminesensi
pada kunang-kunang
►ATP terbentuk dari ADP dan Pi dengan
suatu reaksi fosforilasi yang dirangkaikan
denga proses oksidasi molekul penghasil
energi
►ATP yang terbentuk dialirkan ke proses
reaksi yang membutuhkan energi dan
dihidrolisa menjadi ADP dan Pi
►Terjadi daur ATP-ADP secara kontinu dan
berkesinambungan
►DAUR ATP SECARA UMUM
CO2 ATP

OKSIDASI ENERGI ENERGI ENERGI ENERGI


ENERGI
MOLEKUL KIMIA OSMOSA MEKANIK SINAR
LISTRIK
PENGHASIL (BIOSIN- (PENGANG- (KONTRAK- (BIOLUMI-
(SYARAF)
ENERGI TESIS) KUTAN) SI OTOT) NESENSI)

O2 ADP + Pi
►Dalam hal ini, gugus fosfat ujung pada molekul
ATP dipindahkan ke molekul penerima gugus
fosfat dan secara kontinu diganti oleh gugus fosfat
lainnya selama proses katabolisme

METABOLISME ENERGI DAN ZAT MAKANAN


►Metabolisme energi secara awam dapat diartikan
sebagai metabolisme total yang ditunjukkan oleh
energi (dalam bentuk panas atau kerja) yang
dikeluarkan dari keseluruhan proses kimia yang
terjadi di dalam tubuh binatang dan manusia, yang
berasal dari oksidasi zat-zat makanan
►Pada dasarnya, pembahasan metabolisme energi
meliputi kajian tentang nilai kalori bahan makanan,
angka pernapasan (respiratory quotient),
kalorimetri langsung dan tak langsung,
metabolisme dasar serta penentuannya,
keperluan kalori tubuh dan daya zat makanan
menghasilkan kalori (energi)

NILAI KALORI ZAT MAKANAN


►Energi yang diperlukan tubuh manusia dinyatakan
dalam satuan kalori atau kilokalori (kkal), yaitu
jumlah energi (panas) yang diperlukan oleh 1 kg
air untuk menaikkan suhu dari 15°C ke 16°C
►Pengukuran kalori suatu zat (zat makanan) dapat
dilakukan dengan kalorimeter BOM
►Nilai kalori berbagai senyawa kimia dan zat
makanan yang diukur dengan kalorimeter BOM
Zat Kalori/gram
Karbohidrat 4,10
Lipid 9,30
Protein 4,10
Hidrogen 34,4
Batu arang (arang kayu) 8,00
Glukosa 3,75
Sukrosa 3,95
Pati 4,20
Lemak netral 9,40
Kasein 5,84
kreatinin 4,50
ANGKA BAGI PERNAPASAN
►Angka bagi pernapasan adalah bilangan
yang menunjukkan perbandingan jumlah
volume CO2 yang dihasilkan oleh suatu
reaksi oksidasi dengan jumlah volume O2
yang dipakai
►Harga tersebut menunjukkan jumlah energi
dalam bentuk panas yang dihasilkan oleh
reaksi tersebut
►Untuk reaksi oksidasi glukosa yang terjadi
di dalam tubuh atau dalam kalorimeter
BOM,
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 673 kkal
►Nilai RQ = 6CO2 = 1
6O2
►Karena volume untuk satu mol gas pada keadaan
baku adalah 22,4 liter, maka untuk reaksi di atas
jumlah volume masing-masing untuk O2 dan CO2
adalah 6x22,4 liter = 134,4 liter
►Dalam hal ini, oksidasi sempurna satu molekul
glukosa menghasilkan 673 kkal dan menggunakan
134,4 liter O2
►Dengan demikian jumlah kalori yang dihasilkan
per liter O2 adalah:
673 kkal = 5,01 kkal
134,4 ltr O2
►Untuk senyawa lemak yang terdiri dari 2
molekul stearat dan satu palmitat (C55H106O6),
teroksidasi sempurna menjadi CO2 + H2O
menghasilkan 16.353 kkal, dengan reaksi
sbb:

REAKSI OKSIDASI LEMAK (C55H106O6)


2C55H106O6 + 157 O2 110CO2 + 106H2O + 16.353 kkal
Maka:
RQ = 110 =0,701
157
Volume CO2 (STP) = 110 X 22,4 liter = 2464 liter
Volume O2 (STP) = 157 X 22,4 liter = 3516,8 liter
►Jadi, oksidasi 2 molekul lemak menghasilkan
16.353 kkal dan memakai 3516,8 liter O2
►Jumlah kalori yang dihasilkan per liter O2 adalah:
16.353 kkal = 4,65 kkal
3516,8 liter O2
►Harga RQ dan kalori zat makanan utama:

Zat makanan RQ Kalori/gram


Karbohidrat 1,00 4,1
Lemak O,70-0,71 9,4
Protein 0,801 4,1
METABOLISME DASAR
►Metabolisme dasar adalah laju metabolisme
sel secara keseluruhan di dalam tubuh pada
kondisi dasar
►Kondisi dasar adalah suatu keadaan
seseorang yang berada dalam kondisi telah
selesai proses penyerapannya, relaks,
temperatur tubuh tetap (± 37°C), dan bebas
dari rasa tertekan
►Laju metabolisme dasar (Basal Metabolic
Rate = BMR) ditentukan oleh banyaknya
panas yang keluar sebagai hasil samping
reaksi metabolisme dalam tubuh
►Dalam hal ini, jumlah panas yang dihasilkan
oleh tubuh seseorang dihitung dengan
menentukan jumlah O2 yang dipakai dalam
proses pernapasan, dan jumlah O2 dapat
dihitung dari harga RQ
►Nilai RQ rata-rata manusia pada keadaan
dasar adalah 0,82 dan nilai kalori 1 liter O2
pada RQ ini adalah 4,825 kkal, sehingga
jumlah panas yang dihasilkan dapat
ditentukan bilamana jumlah pemakaian O2
telah dihitung
►Pada umumnya, metabolisme dasar untuk
tiap individu yang sejenis adalah konstan
►Berbagai faktor, seperti umur, ukuran tubuh, jenis
kelamin, keadaan cuaca, macam bahan makanan
yang masuk tubuh, latihan fisik, berbagai obat-
obatan, dan keadaan sakit dapat mempengaruhi
metabolisme dasar
►Jumlah panas yang dihasilkan seseorang
berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh
►Telah diketahui laju metabolisme dasar untuk
orang dewasa adalah sekitar 40 kkal per m2 luas
tubuh, sedangkan untuk wanita dewasa sekitar 36
kkal per m2 luas tubuh
►Bila seorang dewasa menggunakan 1,5 liter O2
dalam waktu 6 menit, maka untuk tiap jamnya
jumlah O2 yang dipakai adalah (60/6) x 1,5 liter =
15 liter, maka: jumlah kalori yang dihasilkan
adalah 15 x 4,825 kkal = 72,4 kkal
TRANSPORT ELEKTRON

►Semua tahap-tahap reaksi enzimatis pada


degradasi oksidatif karbohidrat, lemak dan
asam amino di dalam sel aerobik menyatu
menjadi tahap akhir yang disebut respirasi.
►Pada respirasi sel terjadi pengaliran
elektron dari senyawa organik menuju
oksigen, menghasilkan energi untuk
membuat ATP dari ADP + Pospat.
►Suatu perhitungan kuantitatif tentang
pentingnya fosforilasi oksidatif dalam tubuh
manusia, sbb:
Seorang laki-laki dewasa normal, berat badan 70
kg, jabatan “bussiness” memerlukan 2800 kkal
per hari
Energi sebanyak ini dapat dihasilkan oleh
hidrolisis zat makanan pada keadaan baku
sebanyak 190 kg ATP (2800/7,3 = 384 mol ATP ~
190 kg ATP)
Akan tetapi, jumlah total ATP yang sebenarnya
tersedia “stand by” dalam tubuh manusia hanya
sebanyak 50 gr
Untuk melengkapi energi kimia bagi kebutuhan
tubuh manusia, sebanyak 50 gr ATP tersebut
harus diuraikan menjadi ADP + Fosfat, kemudian
disentesis kembali ribuan kali dalam sehari,
melalui proses metabolisme zat makanan,
sehingga kebutuhan ATP sebesar 190 kg sehari
dapat dipenuhi
Kecepatan perputaran ATP di dalam tubuh juga
bervariasi, dari kecepatan yang minimum selama
tidur sampai kecepatan maksimum selama
aktivitas otot intensif
►Aliran elektron dari substrat ke oksigen
merupakan sumber energi ATP
►Pada setiap perputaran siklus asam sitrat, 4
pasang atom H dipindahkan dari isositrat, -
ketoglutarat, suksinat, dan malat, melalui
aktivitas dehidrogenase spesifik
►Atom H ini, pada beberapa tahap
memberikan elektronnya kepada rantai
transpor elektron dan berubah menjadi ion
H+ dan terlepas ke dalam medium cair
►Elektron yang terlepas tersebut diangkut
disepanjang rantai molekul pembawa
elektron, sampai elektron-elektron ini
mencapai sitokrom oksidase, yang
menyebabkan pemindahan elektron ke
oksigen, yaitu molekul penerima elektron
terakhir pada organisme aerobik
►Pada saat masing-masing atom oksigen
menerima 2 elektron dari rantai tersebut, 2
atom H+ yang setara dengan 2 H+ yang
dilepaskan sebelumnya dari 2 atom H yang
dipindahkan oleh dehidrogenase, diambil
dari medium cair untuk membentuk H2O
►Selain 4 pasang atom H yang dihasilkan dalam
siklus asam sitrat, atom H lain datang pula dari
reaksi dehidrogenase yang bekerja terhadap
piruvat, asam lemak, dan asam amino selama
degradasinya menjadi Asetil-KoA dan produk
lainnya. Semua atom H ini memberikan
elektronnya kepada rantai transport elektron.
►Secara umum, semua atom H yang dihasilkan
melalui aktivitas reaksi dehidrogenase terhadap
molekul zat makan di dalam sel aerobik pada
akhirnya memberikan elektronnya kepada rantai
respirasi.
BAGAN ALIR RESPIRASI
Asam amino Piruvat Asam lemak

NH3 CO2 2H
CO2 2H
2H Asetil-KoA

Oksaloasetat Sitrat
2H

Malat Isositrat
Siklus
Asam 2H

Fumarat Sitrat
-Ketoglutarat

2H
2H
Suksinat Suksinil-KoA

FADH
Dan
NADH
FADH
Dan
NADH
ADP + Pi

NADH DEHIDROGENASE
ATP

UBIKUINON

FOSPORILASI
OKSIDATIF SITOKROM-b
ADP + Pi
&
TRANSPORT
ELEKTRON SITOKROM-c1
ATP

SITOKRON-c
ADP + Pi
SITOKROM OKSIDASE

ATP
2H + ½ O2 H2O
►Rantai respirasi terdiri dari serangkaian protein
dengan gugus prostetik yg terikat kuat, dan
mampu menerima dan memberikan elektron ke
molekul anggota berikutnya, melalui urutan reaksi
yang spesifik
►Elektron yang masuk ke dalam rantai transport
elektron kaya akan energi, tetapi pada saat
elektron tersebut melewati rantai menuju oksigen,
secara bertahap, elektron tersebut kehilangan
kandungan energi bebasnya.
►Banyak dari energi bebas tersebut disimpan
dalam molekul ATP
►Transport elektron dan fosforilasi oksidatif
terjadi pada membran mitokondria
►Reaksi pemindahan elektron merupakan
reaksi oksidasi reduksi
►Reaksi oksidasi-reduksi adalah reaksi kimia
yang melibatkan pemindahan elektron dari
satu molekul ke molekul lain
►Molekul pemberi elektron pada reaksi redok
disebut pereduksi (reduktor), molekul
penerima elektron disebut pengoksidasi
(oksidator)
►Senyawa pereduksi dan pengoksidasi
berfungsi sebagai pasangan reduktor-
oksidator (pasangan redok)
►Reaksi secara umum:
Pemberi elektron ê + penerima elektron
Reduktor ê + oksidator
Fe2+ ê + Fe3+
THE STRUCTURAL BASIS OF THE HIGH
PHOSPHORYL TRANSFER POTENTIAL OF
ATP
1. Resonance stabilization:
 ADP and, particularly, Pi, have greater resonance stabilization
than does ATP.
2. Electrostatic repulsion:
 At pH 7, the triphosphate unit of ATP carries about four
negative charges in close proximity.
 The repulsion between them is reduced when ATP is
hydrolyzed.
3. Stabilization due to hydration:
 Water can bind more effectively to ADP and Pi than it can to
the phosphoanhydride part of ATP, stabilizing the ADP and Pi
by hydration.

68
PHOSPHORYL TRANSFER POTENTIAL

69
PHOSPHORYL TRANSFER POTENTIAL

It is significant that ATP has an intermediate


phosphoryl transfer potential among the
biologically important phosphorylated
molecules.
This intermediate position enables ATP to
function efficiently as a carrier of phosphoryl
groups.
If ATP had the highest potential then it wouldn’t
be formed.

70
71
FOSFORILASI OKSIDATIF

►NADH dan FADH2 yang terbentuk dalam proses


glikolisis, oksidasi asam lemak, dan siklus asam
sitrat adalah molekul yang kaya energi, karena
molekulnya mempunyai sepasang elektron yang
memiliki kemampuan transfer tinggi
►Bila elektron ini ditransfer ke molekul oksigen,
sejumlah besar energi dihasilkan. Energi yang
dihasilkan ini dapat digunakan untuk membentuk
ATP
►Fosforilasi oksidatif adalah proses
pembentukan ATP melalui transfer elektron
dari NADH atau FADH2 ke molekul O2 oleh
serangkaian zat pembawa elektron. Proses
ini merupakan sumber utama dari
pembentukan ATP pada organisme aerobik
►Sebagai contoh:
Fosforilasi oksidatif menghasilkan 32 dari 36
molekul ATP yang dihasilkan ketika glukosa
dioksidasi secara sempurna menjadi CO2
dan H2O
► Hal-hal penting tentang fosforilasi oksidatif
adalah:
1. Fosforilasi oksidatif dilakukan oleh organ pernapasan
yang terletak pada membran dalam mitokondria sel.
Siklus asam sitrat dan jalur oksidasi asam lemak,
yang menghasilkan NADH dan FADH2, terdapat pada
matrik mitokondria
2. Pengoksidasian NADH menghasilkan 3 ATP, dan
pengoksidasian FADH2 menghasilkan 2 ATP. Oksidasi
dan fosforilasi merupakan proses yang kembar
3. Organ pernapasan mengandung sejumlah zat
pembawa elektron, seperti cytochrom. Zat ini
melakukan pemindahan elektron secara bertahap dari
NADH atau FADH2 ke O2, dan memompakan proton
keluar dari matrik mitokondria. ATP disintesis ketika
proton kembali ke matrik mitokondria
PEMBENTUKAN ATP
►Atp yang dihasilkan dari oksidasi sempurna
glukosa
Urutan reaksi ATP yang
dihasilkan
A. Reaksi Glikolisis
1. Fosforilasi glukosa -1
2. Fosforilasi fruktosa G-P -1
3. Defosforilasi 2 molekul 1,3 DPG +2
4. Defosforilasi 2 molekul fosfoenol +2
piruvat 2 NADH terbentuk pada
oksidasi 2 molekul gliseraldehid 3-P
Urutan reaksi Atp yang
dihasilkan
B. Reaksi perubahan piruvat menjadi -
Asetil-KoA (dalam Mitokondria)
Terbentuk 2 NADH

C. Reaksi siklus asam sitrat (dalam


Mitokondria)
a). 2 Molekul GTP terbentuk dari 2 molekul +2

suksinil KoA -
b). 6 NADH terbentuk pada oksidasi 2
molekul dari isositrat, -ketoglutarat, -
dan malat
Urutan reaksi ATP yang
dihasilkan
D. Reaksi fosforilasi oksidatif (dalam
Mitokondria)
a). 2 NADH terbentuk pada glikolisis:
masing-masingnya menghasilkan 2 ATP +4
b). 2 NADH terbentuk pada dekarboksilasi
oksidatif piruvat: masing-masing menghasilkan 3 +6
ATP
c). 2 FADH2 terbentuk dalam siklus asam +4
sitrat: masing-masing menghasilkan 2 ATP
d). 6 NADH terbentuk dalam siklus asam +18
sitrat: masing-masingnya menghasilkan 3 ATP
TOTAL ATP PER GLUKOSA +36
(Lubert Stryer, 1981: 325)
BESAR ENERGI YANG DIHASILKAN GLUKOSA
►Oksidasi sempurna glukosa menghasilkan
36 ATP
Reaksi total:
Glukosa + 36 ADP + 36 Pi + 36 H+ + 6O2
6 CO2 + 42 H2O + 36 ATP
►Perbandingan atom P:O adalah 1:3 karena
36 ATP terbentuk dari 12 atom O yang
bereaksi
►Kebanyakan ATP (32 dari 36 ATP)
dihasilkan dari reaksi fosforilasi oksidatif
►Efisiensi pembentukan ATP dari glukosa cukup
tinggi. Pada kondisi standar, oksidasi glukosa
menghasilkan 686 kkal
Glukosa + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
 G° = -686 kkal
►Energi bebas yang tersimpan dalam 36 ATP
adalah 263 kkal karena  G° untuk hidrolisis ATP
adalah -7,3 kkal
ATP HIDROLISIS ADP + Pi  G° = -7,3 kkal
►Karena itu, efisiensi termodinamik pembentukan
ATP dari glukosa adalah:
263 x 100 % = 38 % (Kondisi standar)
686
SOURCES OF ATP DURING EXERCISE

In resting muscle, [ATP] = 4 mM, [creatine phosphate] = 25 mM


[ATP] sufficient to sustain 1second of muscle contraction

81
ATP-ADP CYCLE
 Only 100g of ATP in the body, turnover is
very high.
 This amount must be constantly recycled
every day. The ultimate source of energy
for constructing ATP is food; ATP is
simply the carrier and regulation-storage
unit of energy. The average daily intake of
2,500 food calories translates into a
turnover of a 180 kg of ATP
 Resting human consumes 40 kg of ATP in
24 hours.
 Strenuous exertion: 0.5 kg / minute.
 2hr run: 60kg utilized

82
CARBON FUELS- AN IMPORTANT SOURCE OF
CELLULAR ENERGY
 The more reduced a carbon is, the more energy
its oxidation will give.

83
 Fats are a more efficient fuel source than
carbohydrates such as glucose due to the fact
that carbon in fats is more reduced.
 Energy derived from carbon oxidation is used in:
 creating a high phosphoryl transfer potential
compound
 creating an ion gradient.
In both cases, the end point is the formation of ATP.

84
THE COMPLEXITY OF METABOLISM IS
SIMPLIFIED BY UNIFYING THEMES
 The use of activated carriers
is a recurring motif in
biochemistry:
- We’ve seen that phosphoryl
transfer can be used to drive
otherwise endergonic reactions,
- alter the energy of conformation
of a protein,
- or serve as a signal to alter the
activity of a protein. The
phosphoryl-group donor in all of
these reactions is ATP. So ATP is
an activated carrier of phosphoryl
groups because it is an exergonic
process.
85
1. ACTIVATED ELECTRONS CARRIERS FOR
FUEL OXIDATION.

Nicotinamide Adenine Dinucleotide


NAD+/NADH

The reactive part of NAD+ is its


nicotinamide ring, a pyridine
derivative synthesized from the
vitamin niacin.

Nicotinamide adenine dinucleotide


(NAD+): R = H
Nicotinamide adenine dinucleotide
phosphate (NADP+): R = PO32- Oxidized
forms
86
In the oxidation of a substrate,
the nicotinamide ring of NAD+
accepts a hydrogen ion and
two electrons, which are
equivalent to a hydride ion and
becomes reduced.

87
Flavin Adenine Dinucleotide
FAD/FADH2

This electron carrier consists


of a flavin mononucleotide
(FMN) unit (shown in blue)
and an AMP unit (shown in
black).

88
FAD, like NAD+, can accept
two electrons. In doing so,
FAD, unlike NAD+, takes up
two protons.

89
2. AN ACTIVATED CARRIER OF ELECTRONS
FOR REDUCTIVE BIOSYNTHESIS

NADPH carries electrons in the same way as


NADH.
NADPH is used almost exclusively for
reductive biosyntheses, whereas NADH is
used primarily for the generation of ATP.
The extra phosphoryl group on NADPH is a
tag that enables enzymes to distinguish
between high-potential electrons to be used
in anabolism and those to be used in
catabolism.

90
3. AN ACTIVATED CARRIER OF TWO-CARBON
FRAGMENTS.
Coenzyme A, another central molecule in
metabolism, is a carrier of acyl groups
The terminal sulfhydryl group in CoA is the
reactive site.
Acyl groups are linked to CoA by thioester
bonds. The resulting derivative is called an
acyl CoA.

91
An acyl group often linked to CoA is the
acetyl unit:

The G° for the hydrolysis of acetyl CoA


has a large negative value:

Acetyl CoA has a high acetyl group-


transfer potential because transfer of the
acetyl group is exergonic.

92
ACTIVATED CARRIERS

A small set of carriers responsible for most interchanges


of activated groups in metabolism
93
 NADH, NADPH, and FADH2 react slowly with O2
in the absence of a catalyst.
 Likewise, ATP and acetyl CoA are hydrolyzed
slowly in the absence of a catalyst.
 These molecules are kinetically quite stable in
the face of a large thermodynamic driving force
for reaction with O2 (in regard to the electron
carriers) and H2O (in regard to ATP and acetyl
CoA).
 The kinetic stability of these molecules in the
absence of specific catalysts enables enzymes
to control the flow of free energy and reducing
power.

94
KEY REACTIONS ARE REOCCURRING
THROUGHOUT METABOLISM
Types of chemical reactions in metabolism:

95
1. OXIDATION-REDUCTION REACTIONS

Oxidation: Reduction:
Loss of electrons Gain of electrons
Loss of hydrogen Gain of hydrogen
Gain of oxygen Loss of oxygen

96
2. LIGATION REACTIONS

Bond formation using free energy from ATP


cleavage.

97
3. ISOMERIZATION REACTIONS

 Rearrange particular atoms within the molecule.


 Their role is often to prepare a molecule for
subsequent reactions such as the oxidation-
reduction.

98
4. GROUP-TRANSFER REACTIONS

99
5. HYDROLYTIC REACTIONS

 Cleave bonds by the addition of water.


 Hydrolysis is a common means employed to
break down large molecules.

100
6. THE ADDITION OF FUNCTIONAL GROUPS
TO DOUBLE BONDS OR THE REMOVAL OF
GROUPS FORM DOUBLE BONDS

101
102
IMPORTANT GENERAL PRINCIPLE OF
METABOLISM
Biosynthetic and degradative pathways are
almost always distinct.
It facilitates the control of metabolism.
Metabolic regulation and flexibility are
enhanced by compartmentalization:
For example, fatty acid oxidation takes place in
mitochondria, whereas fatty acid synthesis takes
place in the cytosol

103
METABOLIC PROCESSES ARE
REGULATED IN THREE PRINCIPAL
WAYS
1. The amounts of enzymes
2. Their catalytic activities
3. The accessibility of substrates

104
1. THE AMOUNTS OF ENZYMES

Rate of enzyme synthesis:


 Transcriptional regulation (ex. Lactose
upregulates -Gal within minutes)
 Translational regulation
Rate of enzyme degradation:
 RNA degradation
 Protein degradation

105
2. THEIR CATALYTIC ACTIVITIES:

Reversible allosteric control:


Feed back inhibition of the first step of most
metabolic pathways by the pathway products.
Reversible covalent modification:
Phosphorylation-dephosphorylation.
Hormones like insulin and epinephrine trigger the
reversible modifications of key enzymes.

106
3. THE ACCESSIBILITY OF
SUBSTRATES
Controlling the flux of substrate
Transfer of substrate from one
compartment of the cell to the other.

107

Anda mungkin juga menyukai