Dasar - Dasar Pengetahuan Pengelasan
Dasar - Dasar Pengetahuan Pengelasan
MENGELAS DENGAN
PROSES LAS GAS METAL
LOG.OO05.017.01
BUKU INFORMASI
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
DAFTAR ISI
PENGANTAR .......................................................................................... 2
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
2
2
3
4
5
5
6
6
6
6
6
6
7
8
9
Halaman: 1 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
BAB I
PENGANTAR
1.1.
1.2.
Penjelasan Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
b.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.
Halaman: 2 dari 33
c.
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
Halaman: 3 dari 33
1.4.
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Pengertian-pengertian Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Halaman: 4 dari 33
2.1.
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
2.2.
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Halaman: 5 dari 33
2.3.
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
KODE UNIT
: LOG.OO05.017.01
JUDUL UNIT
DESKRIPSI UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
01 Menyiapkan material untuk
pengelasan
1.2
1.3
2.1
03 Menghubungkan dan
mengeset peralatan
pengelasan
3.1
3.2
Halaman: 6 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
04 Mengidentifikasi metoda
pencegahan distorsi
(pergeseran)
4.1
4.2
5.1
06 Memeriksa pengelasan/cacat
pengelasan
5.2
Distorsi dikurangi
5.3
6.1
6.2
07 Memperbaiki kerusakan/cacat 7.1
pengelasan
8.1
BATASAN VARIABEL
Pekerjaan ini dilakukan terhadap berbagai jenis material untuk fabrikasi berat maupun ringan.
Pekerjaan dapat dilakukan sendiri atau dalam tim dengan menggunakan mutu standar,
keselamatan (safety) dan prosedur pekerjaan dan pengelasan, dan keahlian untuk
mempraktekkan berbagai kegiatan fabrikasi. Kualitas pengelasan diharuskan untuk memenuhi
Tujuan Umum atau yang sederajat. Material yang dilas umumnya berupa baja berkarbon rendah
dan baja tahan karat (stainless steel). Persiapan material meliputi pengesetan arus listrik
(ampere), hubungan ke tanah (ground), sirkuit tambahan, elektroda pengikis dengan berbagai
kondisi, dll. Tindakan perbaikan dengan menggunakan proses pemanasan dapat mencakup
peralatan oksigen-asetilen dan pengikis busur udara. Gerinda juga dapat digunakan. Dalam
proses pemanasan (termal), perkakas tangan dan/atau listrik dibutuhkan, sebaiknya lihat unitunit yang berhubungan Apabila pengelasan dilakukan pada posisi di atas kepala, Unit
LOG.OO05.018.01 (Mengelas tingkat lanjutan dengan proses las gas metal) sebaiknya dipilih
juga.
PANDUAN PENILAIAN
1.
Konteks Penilaian
Unit ini sebaiknya dinilai pada lokasi kerja, di luar lokasi kerja atau kombinasi keduanya.
Kompetensi dalam unit ini ditunjukkan oleh individu yang bekerja sendiri atau bekerja
dalam suatu tim/kelompok. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan peserta.
2.
Kondisi Penilaian
Peserta akan disediakan seluruh perkakas, perlengkapan, material dan dokumentasi
yang diperlukan. Peserta diijinkan untuk mengacu pada dokumen-dokumen berikut:
2.1 Prosedur kerja yang relevan.
Halaman: 7 dari 33
2.2
2.3
2.4
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
3.
Aspek kritis
Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit-unit lain mengenai keselamatan (safety),
kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan
dengan pengesetan peralatan pembanding pengukuran atau unit-unit lain yang
membutuhkan penerapan ketrampilan dan pengetahuan yang dicakup oleh unit ini.
Kompetensi dalam unit ini tidak dapat dinyatakan hingga semua unit yang diwajibkan
telah dipenuhi.
4.
Catatan khusus
Selama penilian peserta akan:
4.1 selalu menunjukkan praktek kerja yang aman.
4.2 memberikan informasi tentang proses, kejadian, atau tugas-tugas yang
dilaksanakan untuk menjamin suatu lingkungan kerja yang aman dan efisien.
4.3 mempertanggungjawabkan kualitas pekerjaannya.
4.4 selalu merencanakan tugas-tugas dan meninjau kembali persyaratan-persyaratan
suatu tugas apabila diperlukan.
4.5 melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar.
4.6 melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasinya.
4.7 menggunakan cara-cara, praktek-praktek, proses-proses teknik dan prosedur di
tempat kerja, tugas-tugas tersebut diselesaikan dalam jangka waktu yang layak
sehubungan dengan aktivitas-aktivitas khusus di tempat kerja.
5.
Pedoman penilai
5.1
Amati bahwa seluruh spesifikasi dan gambar yang berhubungan dikumpulkan
5.2
Pastikan bahwa Persyaratan pengelasan dapat diidentifikasi.
5.3
Amati bahwa material yang akan dilas disiapkan dengan menggunakan perkakas
dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur di tempat kerja
5.4
Pastikan bahwa Persyaratan penyiapan material dapat diidentifikasi.
5.5
Amati bahwa Material yang akan dilas dipasang, diletakkan dan dijepit sesuai
spesifikasi berdasarkan prosedur di tempat kerja.
5.6
Amati bahwa contoh-contoh peralatan pemegang/penjepit material dapat
ditunjukkan. Hubungan antara bagian yang akan dilas yang diperlukan dapat
diidentifikasi. Metoda penjepitan yang tepat untuk pengaplikasiannya dapat
diidentifikasi.
5.7
Pastikan bahwa penggunaan berbagai macam mesin las dapat ditunjukkan.
Penggunaan berbagai macam elektroda dapat ditunjukkan. Mesin las yang tepat
Halaman: 8 dari 33
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17
5.18
5.19
5.20
5.21
5.22
5.23
5.24
5.25
5.26
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi. Elektroda yang tepat untuk
suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi.. Persyaratan ventilasi/pengeluaran
udara yang tepat dapat diidentifikasi
Amati bahwa peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan benar
berdasarkan prosedur keselamatan dan prosedur di tempat kerja.
Pastikan bahwa hubungan antara kekuatan arus listrik, elektroda dan ketebalan
material dapat ditunjukkan. Pengesetan yang tepat untuk suatu tugas yang
diberikan dan pemilihan peralatan/elektroda dapat diidentifikasi
Amati bahwa percobaan pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur di tempat
kerja. Percobaan pengelasan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi
berdasarkan prosedur di tempat kerja. Bilaman perlu, pengesetan disetel untuk
memastikan kesesuaian dengan spesifikasi
Pastikan bahwa spesifikasi pengelasan yang akan dicapai dapat diidentifikasi.
Tindakan yang diambil jika percobaan tidak memenuhi spesifikasi dapat
dijelaskan.
Pastikan bahwa metoda pencegahan distorsi pada material yang dilas dapat
ditunjukkan. Metoda pencegahan distorsi yang tepat untuk suatu tugas yang
diberikan dapat diidentifikasi
Amati bahwa metoda pencegahan distorsi yang tepat dilakukan dalam proses
pengelasan. Bilamana perlu, distorsi pada material yang dilas diperbaiki sesuai
dengan prosedur di tempat kerja.
Pastikan bahwa metoda perbaikan distorsi pada material yang dilas dan
aplikasinya dapat ditunjukkan
Amati bahwa Las dilakukan dengan benar pada posisi datar, horizontal dan
vertikal dan sesuai dengan spesifikasi yang sederajat berdasarkan prosedur di
tempat kerja.
Pastikan bahwa persyaratan pengelasan yang memenuhi 1554 GP atau yang
sederajat dapat diidentifikasi.
Amati bahwa bilaman perlu, teknik pencegahan distorsi yang tepat dilakukan
sesuai dengan prosedur di tempat kerja.
Amati bahwa sambungan dibersihkan dengan menggunakan perkakas dan teknik
yang tepat sesuai dengan prosedur di tempat kerja.
Pastikan bahwa metoda pembersihkan sambungan las dapat ditunjukkan.
Amati bahwa sambungan las diperiksa secara visual untuk melihat
kerusakan/cacat.
Pastikan bahwa cacat pengelasan yang umumnya dapat dilihat oleh mata dapat
diidentifikasi.
Amati bahwa bilamana perlu cacat pengelasan diidentifikasi.
Amati bahwa bila diperlukan, cacat pengelasan dihilangkan sesuai dengan
prosedur kerja setempat. Minimum kerugian kekuatan logam
dihilangkan
bersama dengan cacat pengelasan.
Pastikan bahwa metoda penghilangan cacat pengelasan dan penerapannya
dapat ditunjukkan.
Amati bahwa catatan pengelasan diselesaikan dengan akurat sesuai dengan
prosedur operasi standar.
Pastikan bahwa catatan pengelasan yang dibuat dapat diidentifikasi. Frekuensi
detail pengelasan dicatat dapat diidentifikasi. Alasan pembuatan pencatatan
pengelasan dapat diberikan.
Halaman: 9 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
KOMPETENSI KUNCI
NO
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
Halaman: 10 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1.
Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
3.2.
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Halaman: 11 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Halaman: 12 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
1. PERALATAN GMAW
Gas Metal Arc Welding (GMAW) adalah proses pengelasan yang energinya diperoleh dari
busur listrik. Busur las terjadi diantara permukaan benda kerja dengan ujung kawat
elektroda yang keluar dari nozzle bersama-sama dengan gas pelindung.
GMAW biasanya dioperasikan secara semi otomatis, sehingga dengan pesatnya
perkembangan dunia kerja konstruksi yang membutuhkan pengelasan yang cepat dan
kualitas tinggi, maka proses GMAW sudah dijadikan alternatif proses pengelasan yang
banyak digunakan, mulai dengan pekerjaan konstruksi ringan sampai berat .
Untuk melaksanakan pekerjaan las ini diperlukan peralatan utama yang relatif lebih rumit
jika dibandingkan dengan peralatan Las Busur Manual ( MMAW ), di mana disamping
pembangkit tenaga dan kabel-kabel las juga diperlukan perangkat pengontrol kawat
elektroda, botol gas pelindung serta perangkat pengatur dan penyuplai gas pelindung.
Sedang alat-alat bantu serta keselamatan dan kesehatan kerja adalah relatif sama dengan
alat-alat bantu pada proses pengelasan dengan MMAW.
a. Peralatan Utama
Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungnan langsung dengan proses
pengelasan, yakni minimum terdiri dari :
mesin las
unit pengontrol kawat elektroda ( wire feeder )
tang las beserta nozzle
kabel las dan kabel kontrol
botol gas pelindung
regulator gas pelindung
1. Mesin Las
Sistem pembangkit tenaga pada mesin GMAW pada prinsipnya adalah sama dengan
mesin MMAW yang dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik
(Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current
/ DC Welding Machine), namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis bahan
yang dilas yang kebanyakan adalah jenis baja, maka secara luas proses pengelasan
dengan GMAW adalah menggunakan mesin las DC.
Umumnya mesin las arus searah ( DC ) mendapatkan sumber tenaga listrik dari trafo
las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage yang konstan
(constant-voltage ).
Pemasangan kabel-kabel las ( pengkutuban ) pada mesin las arus searah dapat diatur
/dibolak-balik sesuai dengan keperluan pengelasan, ialah dengan cara :
Halaman: 13 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan
dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda.
Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas
memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja.
Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda
kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan
semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda
kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda.
2. Wire Feeder Unit
Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) adalah alat/ perlengkapan utama
pada pengelasan dengan GMAW. Alat ini biasanya tidak menyatu dengan mesin las,
tapi merupakan bagian yang terpisah dan ditempatkan berdekatan dengan
pengelasan.
Fungsinya adalah sbb :
menempatkan rol kawat elektroda
menempatkan kabel las ( termasuk tang las dan nozzle ) dan sistem saluran
gas pelindung
mengatur pemakaian kawat elektroda ( sebagian tipe mesin, unit
pengontrolnya terpisah dengan wire feeder unit )
mempermudah proses/ penanganan pengelasan, di mana wire feeder tersebut
dapat dipindah-pindah sesuai kebutuhan.
Halaman: 14 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Halaman: 15 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
b. Alat-alat Bantu
1. Sikat Baja
Untuk membersihkan hasil las, yaitu pengaruh
oksidasi udara luar sehingga rigi-rigi las benarbenar bebas dari terak, selain itu digunakan
untuk membersihkan bidang benda kerja
sebelum dilas.
Sikat baja
Halaman: 16 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Tang pemotong
kawat
wire feeder
botol gas
pelindung
nozzle
mesin las
tang las
kabel las
& control
Halaman: 17 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Roda penggerak
Halaman: 18 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
2. PENGOPERASIAN GMAW
Arus ( Amper )
50 80
60 150
70 220
100 290
120 350
160 390
Tegangan
(Volt)
13 14
14 22
15 25
16 29
18 32
18 34
Tebal Bahan
0,5 1,0
0,8 2,0
1,0 10
3,0 12
6,0 25
12,0 50
mm
mm
mm
mm
mm
mm
b. Duty Cycle
Semua tipe mesin las diklasifikasikan/ diukur berdasarkan besarnya arus yang
dihasilkannya ( current output ) pada suatu besaran tegangan ( voltage ). Ukuran ini
ditetapkan oleh fabrik pembuatnya sesuai dengan standar yang berlaku pada negara
pembuat tersebut atau standar internasional, di mana standar tersebut menetapkan
kemampuan maksimum mesin las untuk beroperasi secara aman dalam batas waktu
tertentu.
Salah satu ukuran dari mesin las adalah persentase dari duty cycle.
Duty cycle adalah persentase penggunaan mesin las dalam periode 10 menit, di mana
suatu mesin las dapat beroperasi dalam besaran arus tertentu secara efisien dan aman
tanpa mengalami beban lebih ( overload ).
Sebagai contoh, jika suatu mesin las berkemampuan 300 Amper dengan duty cycle 60%,
maka artinya mesin las tersebut dapat dioperasikan secara aman pada arus 300 Amper
pengelasan selama 60% per 10 menit penggunaan ( 6/10 ).
Jika penggunaan mesin las tersebut dibawah 60% ( duty cycle diturunkan ), maka arus
maksimum yang diizinkan akan naik. Dengan demikian, jika misalnya duty cycle nya
hanya 35% dan besar arusnya tetap 300 Amper, maka mesin las akan dapat
dioperasikan pada 375 Amper.
Hal tersebut berdasarkan perhitungan :
Selisih : 60% - 35 % = 25 %
Halaman: 19 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
c. Kawat Elektroda
GMAW adalah salah satu jenis proses las cair (fusion welding) yang banyak digunakan
pada pengerjaan konstruksi ringan sampai berat. Hasil maksimal akan dapat dicapai
apabila jenis kawat elektroda yang digunakan sama dengan jenis logam yang di las.
Jenis logam yang dapat di las menggunakan GMAW ada beberapa macam antara lain :
Baja tegangan tinggi dan menengah
Baja paduan rendah
Baja tahan karat
Aluminium
Tembaga
Tembaga paduan, dll
Bentuk kawat elektroda yang digunakan pada GMAW secara umum adalah solid wire:
dan flux cored wire , di mana penggunaan kedua tipe tersebut sangat tergantung
pada jenis pekerjaan.
Solid wire digunakan secara luas untuk mengelas konstruksi ringan sampai sedang
dan dioperasikan pada ruangan yang relatif tertutup, sehingga gas pelindungnya tidak
tertiup oleh angin. Sedang flux cored wire lebih banyak dipakai untuk pengelasan
konstruksi sedang sampai berat dan tempat pengelasannya memungkinkan lebih
terbuka (ada sedikit tiupan angin).
Untuk menjaga agar kawat elektroda tidak rusak atau berkarat, terutama dalam
penyimpanan, maka perlu dikemas.
Kemasan/ pengepakan yang banyak dijumpai dalam perdagangan adalah berupa
gulungan ( rol ) di mana berat gulungan kawat yang banyak digunakan adalah 15 kg,
17 kg dan 30 kg.
d. Gas Pelindung
Gas-gas pelindung untuk GMAW adalah pelindung untuk mempertahankan/ menjaga
stabilitas busur dan perlindungan cairan logam las dari kontaminasi selama pengelasan,
terutama dari atmosfir dan pengotoran dearah las.
Fungsi utama gas pelindung adalah untuk membentuk sekeliling daerah pengelasan
dengan media pelindung yang tidak bereaksi dengan daerah las tersebut.
1. Jenis-jenis Gas Pelindung.
Jenis gas pelindung yang digunakan untuk mengelas baja karbon dan baja paduan
adalah sebagai berikut :
Campuran Argon + oksigen
Campuran Argon + carbon dioksida
Campuran Argon + karbon dioksida + oksigen
Karbon dioksida
Halaman: 20 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Adapun penggunaan gas pelindung secara umum khususnya pada solid wire diatur
antara 14 18 l/menit ( disesuaikan dengan WPS ).
2. Perbandingan Penggunaan Gas Pelindung
Logam
Baja karbon rendah
Gas
Argon + CO2
Catatan
Argon mengontrol percikan
dan melindungi busur.
CO2 memperbaiki input dan
menguragi biaya
Diperlukan apabila
memperbaiki sifat mekanik
Biaya rendah, panas input
tinggi akan tetapi ada
percikan terak
CO2
Tarik penderita dengan benda kering (karet, plastik, kayu, dan sejenisnya)
pada bagian-bagian pakaian yang kering.
Penolong berdiri pada bahan yang tidak bersifat konduktor ( papan, sepatu
karet)
Doronglah penderita dengan alat yang sudah disediakan.
Bawalah kerumah sakit dengan segera.
PERHATIAN !
Halaman: 21 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Kabel primer harus terjamin dengan baik, mempunyai isolasi yang baik.
Kabel primer usahakan sependek mungkin
Hindarkan kabel-kabel las dari goresan, loncatan bunga api dan kejatuhan
benda panas
Periksalah sambungan-sambungan kabel, apakah sudah ketat, sebab
persambungan yang longgar dapat menimbulkan panas yang tinggi serta
dapat mengganggu kestabilan arus las.
Jangan meletakkan tang las pada meja las atau pada benda kerja
Perbaikilah segera kabel-kabel yang rusak
Pemeliharaan dan perbaikan mesin las sebaiknya ditangani oleh orang yang
ahli di bidangnya.
Jangan mengganggu komponen-komponen dari mesin las.
2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las dan pekerja
lain didaerah pengelasan.
Sinar yang membahayakan tersebut adalah :
Cahaya tampak
Sinar infra merah
Sinar ultra violet
a. Cahaya Tampak :
Benda kerja dan kawat elektroda yang mencair pada GMAW mengeluarkan cahaya
tampak Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diterusksn oleh lensa dan
kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat, maka mata akan segera
menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit, walaupun rasa lelah dan
sakit pada mata tersebut sifatnya hanya sementara.
b. Sinar Infra Merah :
Sinar infra merah berasal dari busur listrik. Adanya sinar infra merah tidak segera
terasa oleh mata, karena itu sinar ini lebih berbahaya, sebab tidak diketahui, tidak
terlihat.
Akibat dari sinar infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu akan
terjadi pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea dan kerabunan.
Jadi jelas akibat sinar infra merah jauh lebih berbahaya dari pada cahaya tampak.
Sinar infra merah selain berbahaya pada mata juga dapat menyebabkan terbakar
pada kulit berulang-ulang (mula-mula merah kemudian memar dan selanjutnya
terkelupas yang sangat ringan).
c. Sinar Ultra Violet
Sinar ultra violet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini
mempunyai pengaruh yang besar terhadap reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh.
Bila sinar ultra violet yang terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu , maka pada
mata terasa seakan-akan ada benda asing didalamnya dalam waktu antara 6 sampai
Judul Modul: Mengelas dengan Proses Las Gas Metal
Buku Informasi
Versi: 08-05-2006
Halaman: 22 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
12 jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 24 jam. Pada umumnya
rasa sakit ini akan hilang setelah 48 jam.
Gambar 10 : Kaca
UKURAN PENYARING
10
11
12
13
14
Halaman: 23 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
b.
c.
d.
d. Luka Bakar
Luka bakar dapat terjadi karena :
Logam panas
Busur cahaya
Loncatan bunga api
Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda kerja
antara 12000C 15000C , sinar ultra violet dan infra merah; hal ini dapat
mengakibatkan luka bakar pada kulit.
Luka bakar pada kulit dapat menyebabkan kulit melepuh / terkelupas, dan dapat
menyebabkan kanker kulit.
Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi ( kepedihan, silau ) yang sangat fatal
menyebabkan katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga
api adalah loncatan butiran logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam. Biarpun
bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang kancing
yang lepas atau pakaian kerja yang longgar.
Halaman: 24 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap
yang meliputi :
Sepatu kerja
Halaman: 25 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
a. Prosedur Umum
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan
setelah pengelasan dengan menggunakan GMAW adalah meliputi hal-hal berikut ini :
Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur
penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan
dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang las.. Harus
diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
Pakai pakaian kerja yang aman.
Konsentasi dengan pekerjaan.
Setiap gerakan nozzle / kawat elektroda harus selalu terkontrol.
Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja di dalam bengkel.
Bersihkan terak atau percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
Matikan mesin las bila tidak digunakan.
Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan
peralatan yang dipakai pada tempatnya.
Halaman: 26 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Namun untuk keperluan sambungan sudut ( fillet ) yang tidak memerlukan kampuh
las dapat digunakan mesin potong pelat (guletin) berkemampuan besar, seperti
Adapun pada sambungan tumpul perlu persiapan yang lebih teliti, karena tiap kampuh
las mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri, kecuali kampuh I yang tidak
memerlukan persiapan kampuh las, sehingga cukup dipotong lurus saja.
2. Las Catat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) adalah
sebagai berikut :
Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.
Pada sambungan sudut cukup di las catat pada kedua ujung sepanjang
penampang sambungan ( tebal bahan tersebut ).
Bila dilakukan pengelasan sambungan sudut ( T ) pada kedua sisi, maka
konstruksi sambungan harus 90 terhadap bidang datarnya. Bila hanya satu sisi
saja, maka sudut perakitannya adalah 3 - 5 menjauhi sisi tegak sambungan,
yakni untuk mengantisipasi tegangan penyusutan / distorsi setelah pengelasan.
3 - 5
Las catat
90
Halaman: 27 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Sedang untuk panjang benda kerja dibawah atau sama dengan 150 mm dapat
dilas catat pada kedua ujung saja.
3 - 5
Pengelasan arah maju adalah apabila holder atau welding gun atau tang las dipegang
tangan kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kanan ke kiri.
Pengelasan arah mundur adalah apabila holder atau welding gun atau tang las
dipegang tangan kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kiri ke kanan.
Arah maju
Arah mundur
Dari kedua arah pengelasan tersebut, untuk konstruksi yang sedang dan berat, arah
maju lebih dianjurkan, dengan alasan dalam proses pengelasan akan terjadi
cleaning action pada permukaan yang disambung lebih baik, di samping itu jalur yang
akan dilas akan dapat dilihat dengan kebih jelas apabila dibanding dengan arah
mundur. Walaupun demikian arah pengelasan mundur lebih sering digunakan pada
pengelasan logam yang tipis.
Halaman: 28 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
Flat/ horizontal/ OH
atau
Tegak
Tanpa diayun
Halaman: 29 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
3. Sudut Pengelasan
Salah satu faktor yang ikut menentukan kualitas hasil pengelasan adalah sudut
pengelasan. Yang dimaksud dengan sudut pengelasan adalah sudut yang dibentuk
oleh permukaan bahan dengan tang las/ welding gun
Sudut pengelasan yang disarankan pada beberapa posisi adalah seperti berikut:
90
1. Posisi Flat
70 - 85
45
60 - 70
Jalur 1
Jalur 3
30 - 40
Jalur
70 - 85
Halaman: 30 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
4. Posisi Tegak
45
0 - 15
Halaman: 31 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
BAB IV
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1.
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.2.
Sumber-sumber Perpustakaan
Halaman: 32 dari 33
Kode Modul
LOG.OO05.017.01
:
:
Judul
Judul
5.3.
1. Botol CO2
2. Regulator CO2
3. Tang jepit
13. Kapur/pengguris/penitik
4. Mistar baja
6. Palu besi
7. Nosel
17. Selotipe
Halaman: 33 dari 33