Anda di halaman 1dari 53

Oleh: Goldy Siuray / 11.2011.

117

EVALUASI PROGRAM UCI


PUSKESMAS RENGASDENGKLOK

LATAR BELAKANG

(WHO) setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,4 juta


bayi lahir mati akibat tidak mendapatkan imunisasi.
Tanpa imunisasi, kira-kira 3/100 kelahiran anak akan
meninggal
karena
penyakit
Campak,
2/100
Kelahiran Anak akan meninggal karena Batuk Rejan.
1/100 kelahiran anak akan meninggal karena
penyakit Tetanus. Dan 1/200.000 anak akan
menderita penyakit Polio.
Current World Infant Mortality Rate menunjukkan
bahwa Infant Mortality Rate (IMR) di dunia pada
tahun 2011 sebesar 41,61 per 1000 kelahiran hidup.

LATAR BELAKANG

Hingga tahun 2008, Angka Kematian


Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup
tinggi, yaitu 31,04 per 1000 kelahiran
hidup. B
Data Dinas Kesehatan Karawang tahun
2011, tercatat sebanyak 171 bayi
meninggal sepanjang tahun 2011.

LATAR BELAKANG

UCI sebesar 68,2% (2008), 69,2% (2009)


target Indonesia tahun 2015 adalah 100%. 8
Berdasarkan status kelengkapan imunisasi,
status imunisasi lengka (53,8%), tidak
lengkap
imunisasi
(33,5%),
dan
tidak
imunisasi (12,7%). Semua cakupan itu belum
memenuhi target cakupan Imunisasi Dasar
Nasional
UCI kecamatan Rengasdengklok 16,67%
(2012)

RUMUSAN MASALAH

(WHO) setiap tahunnya di dunia 1,4 juta bayi lahir mati akibat
tidak mendapatkan imunisasi.
Masih tingginya Angka Kematian Bayi (2008) : 31,04/1000
kelahiran hidup di Indonesia. Besarnya Angka Kematian Bayi di
Jawa Barat pada tahun 2008 adalah data sebesar 38,51/1000
kelahiran hidup
Pada tahun 2011 terdapat 171 bayi meninggal di Kabupaten
Karawang.
UCI indonesia mencapai 69,2% tahun 2009
UCI kecamatan rengasdengklok sebesar 16,67%

TUJUAN UMUM

Diketahuinya
tingkat
keberhasilan
dalam pelaksanaan program Imunisasi
Dasar khususnya UCI di Puskesmas
Kecamatan
Rengasdengklok,
kota
Karawang periode January 2012 sampai
dengan
Desember
2012
dengan
pendekatan sistem

TUJUAN KHUSUS

Diketahuinya cakupan pelayanan Imunisasi Dasar di


Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok, kota Karawang
periode January 2012 sampai dengan Desember 2012.
Diketahuinya cakupan penyuluhan perorangan, dan
kelompok yang dilaksanakan
Diketahuinya cakupan pemantauan hasil kegiatan
imunisasi dengan Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS)
Diketahuinya cakupan penatalaksanaan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan

MANFAAT

Bagi Evaluator
Bagi Perguruan Tinggi
Bagi Puskesmas yang
dievaluasi
Bagi masyarakat

SASARAN

Bayi yang berusia 0 - 11 bulan di


Puskesmas Kecamatan
Rengasdengklok, kota Karawang
periode January 2012 sampai dengan
Desember 2012.

MATERI DAN METODE

Materi

Pelayanan Imunisasi Dasar di Puskesmas dan Posyandu


Penyuluhan dan pembinaan Peran Serta Masyarakat
mengenai Imunisasi Dasar
Melakukan monitoring atau Pemantauan Wilayah Setempat
Penatalaksanaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Pencatatan dan pelaporan Program Imunisasi Dasar

Metode
membandingkan cakupan program Imunisasi Dasar di
Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok periode January Desember 2012 terhadap tolok ukur yang telah ditetapkan
dengan pendekatan sistem.

KERANGKA TEORI

SUMBER DATA
Data Sekunder dari :
Data Rekapitulasi hasil pendataan keluarga
Kecamatan Rengasdengklok, Kota Karawang.
Laporan bulanan program Imunisasi Dasar
Puskesmas Kecamatan Rengasdengklok,
Kota Karawang periode January 2012 sampai
dengan Desember 2012 dan data
kependudukan dari Kecamatan
Rengasdengklok, kota Karawang.

DATA UMUM

Luas wilayah kerja 1.575 ha. Terdiri dari tanah darat 315 ha (20 %),
sawah 1.260 ha (80 %), Kepadatan penduduk 479 jiwa/km2
Wilayah kerja yang mencakup 6 desa : Dewisari, Kertasari,
Rengasdengklok Utara, Rengasdengklok Selatan, Amansari, dan
Dukuh Karya. Terdiri dari 32 dusun dan 157 RT.

Batas wilayah kecamatan Rengasdengklok


Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Bekasi dibatasi dengan
Sungai Citarum (termasuk DAS).
Sebelah timur berbatasan ddengan Puskesmas Kutawaluya
kecamatan Kutawaluya.
Sebelah utara berbatasan dengan Puskesmas Medang Asem
Kecamatan Jaya Kerta.
Sebelah selatan berbatasan dengan Puskesmas Kalang Sari.

PETA WILAYAH RENGASDENGKLOK


U
Kec. Jayakerta

Dewisari
Kertasari

Rengasdengklok Utara

33
3
Rengasdengklok
Selatan

Kec. Kutawaluya
Kecamatan
Rengasdengklok

Dukuh Karya
Amansari
Kec. Rawamerta

DATA UMUM

DATA UMUM (2010)


Jenis Sarana Kesehatan

Bilangan

Puskesmas

RS Swasta

Klinik 24jam

Praktek dokter perorangan

26

Praktek drg

Praktek Bidan

14

Rumah Bersalin

Balai pengobatan Sore

Posyandu

57

Posbindu

DATA UMUM (2010)


Jenis Pendidikan

Persentase

SD

10,41%

SMP

28,12%

SMA

20,37%

Sarjana

0,75%

DATA UMUM (2011)


No

Jenis Pekerjaan

Jumlah

Presentase

Petani

10.105

13,27%

Pedagang

55.093

72,39%

Pegawai Negeri

3.880

5,09%

TNI / POLRI

37

0,04%

Lain-lain

7.016

9,21%

76.138

100%

Total

DATA KHUSUS

Masukan

Tenaga

Bidan
Kader

: 20 orang
: 1-5 orang/posyandu

Dana

APBD
: Ada
Swadaya Masyarakat : Ada

DATA KHUSUS

Sarana

Medis

Peralatan suntik

Disposible syringe (1cc,2cc,2,5cc,3 cc,5 cc) : ada


Autodisposible syringe (0,05cc, 0,5cc)
: ada
Alkohol 70 % : Ada
Cold Chain
Lemari es : 1 buah
Mini freezer
: 1 buah
Vaccine carrier (cold box) : 13 buah
Termos + 4 buah cold pack
: Sejumlah tim lapangan

Vaksin

BCG + Pelarut (NaCl 0,9%)


DPT-HB : Ada
Polio + Pipet : Ada
Campak + Pelarut : Ada

: Ada

DATA KHUSUS

Alat dan obat KIPI

Stetoskop
: 1 buah
Tensimeter
: 1 buah
Infus set
: Ada
Alat suntik
: Ada
Cairan infus NaCl 0,9 %
: Ada
Deksamethason injeksi
: Ada
Adrenalin
: Ada
Paracetamol
: Ada

DATA KHUSUS

Non Medis

Gedung Puskesmas

Ruang Pendaftaran : 1 ruang


Ruang Tunggu: 1 ruang
Ruang Periksa : 1 ruang
Kamar Obat : 1 ruang

Posyandu (57 pos)

: Sistem lima meja

KMS Balita: Ada


Buku pencatatan hasil imunisasi
: 1 buah
Buku pencatatan stok vaksin
: 1 buah
Kartu pencatatan suhu lemari es
: 1 lembar/bulan
Kartu pencatatan suhu freezer : 1 lembar/bulan
Kapas dan tempatnya
: cukup
Tempat sampah : 1 buah

DATA KHUSUS

Metode
Sesuai dengan kebijakan program imunisasi dasar,
Pelayanan imunisasi dasar di Puskesmas dan
Posyandu:

BCG : 1x, dosis 0,05 cc, IC, di deltoid lengan atas kanan
Diberikan pada usia 0 2 bulan
DPT-HB : 3x, dosis 0,5 cc, IM/SC dalam, di anterolateral paha
atas Diberikan pada usia 2 11 bulan, dengan jarak 4
minggu
Polio : 4x, dosis 2 tetes. Diberikan pada usia 0 11 bulan,
dengan jarak 4 minggu
Campak : 1x, dosis 0,5 cc, SC, di lengan kiri atas. Diberikan
pada usia 9 11 bulan
Penyuluhan mengenai imunisasi dasar

Perorangan : Dengan wawancara


Kelompok : Dengan ceramah dan diskusi

DATA KHUSUS

Pemantauan (monitoring) : pemantauan bulanan


Prinsip PWS :

Memanfaatkan data yang ada dari laporan cakupan


imunisasi
Menggunakan indikator sederhana
Dimanfaatkan untuk mengambil keputusan setempat
Teratur dan tepat waktu setiap bulan
Sebagai umpan balik untuk dapat mengambil
tindakan
Membuat grafik yang jelas dan menarik untuk masing
masing indikator di atas, untuk memudahkan
analisa.
Grafik Drop out.

DATA KHUSUS

Penatalaksanaan KIPI
KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang
terjadi pada masa satu bulan setelah imunisasi. Klasifikasi
menurut WHO ( 1999 ) :

Reaksi Vaksin

Kesalahan Program
Kebetulan
Reaksi Suntikan
Penyebab tidak diketahui

Pencatatan dan pelaporan


Alat alat pencatat dasar yang harus dimiliki puskesmas :

Buku register imunisasi


Kartu Imunisasi
Buku stock vaksin
Buku grafik pencatatan suhu
Sistem untuk menindak lanjuti drop out

DATA KHUSUS

Proses

Perencanaan

Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi dasar

Perorangan
Kelompok

: hari senin, setiap kunjungan di puskesmas


: setiap bulan sesuai jadwal posyandu

Menentukan besarnya sasaran dan target cakupan imunisasi


dasar

Besar sasaran : 2058 bayi


Target cakupan :

BCG
: 98%
DPT-HB 1 : 93%
DPT-HB 2 : 93%
DPT-HB 3 : 93%
Polio 1
: 90%
Polio 2
: 90%
Polio 3
: 90%
Polio 4
: 90%
Campak
: 90%

DATA KHUSUS

Membuat jadwal pelayanan imunisasi dasar

BCG : Satu kali seminggu, setiap hari senin


DPT-HB
: Satu kali seminggu, setiap hari senin
Polio : Satu kali seminggu, setiap hari senin
Campak : Satu kali seminggu, setiap hari senin

Merencanakan logistik imunisasi dasar

Kebutuhan vaksin = Jumlah sasaran x target cakupan


Dosis efektif

Kebutuhan alat suntik = jumlah sasaran x target


cakupan

DATA KHUSUS

Kebutuhan cold chain :

Mengelola vaksin, peralatan vaksinasi dan cold chain

Lemari es : 1 buah
Mini freezer : 1 buah
Vaccine carrier (cold box)
: 13 buah
Termos + 4 buah cold pack : Sejumlah tim lapangan
Vaksin Campak, Polio dan BCG ditempatkan didekat freezer atau tempat
penyimpanan es
Vaksin Hepatitis B dan DPT disusun dibagian depan atau di rak bagian
bawah
Suhu cold chain 2-8 0C, pemantauan dan pencatatan suhu 2 x/hari
Satu spuit untuk satu orang

Melakukan monitoring dengan PWS : 12 x/tahun


Merencanakan penatalaksanaan KIPI : Jika ada kasus, setiap hari
Melakukan pencatatan dan pelaporan : 12 x/tahun

DATA KHUSUS

Pengorganisasian
Adanya pembagian dan pemberian
tugas yang teratur dalam
melaksanakan tugasnya.

DATA KHUSUS

Pelaksanaan
Penyuluhan mengenai imunisasi dasar
Perorangan : Setiap hari Senin, jam 08.00-12.00
Kelompok : kadang tidak sesuai jadwal posyandu
Besar sasaran : 2058 bayi
Target cakupan :
BCG
: 98%
DPT 1-3
: 93%
Polio 1-4
: 90%
Campak
: 90%

DATA KHUSUS

Jadwal pelayanan imunisasi dasar

BCG : setiap hari Senin jam 08.00-12.00


DPT -HB : setiap hari Senin jam 08.00-12.00
Polio : setiap hari Senin jam 08.00-12.00
Campak : setiap hari Senin jam 08.00-12.00
Kebutuhan vaksin

IP Vaksin ditentukan berdasarkan pencapaian


tahun sebelumnya yaitu :

BCG : 5
Polio : 6
DPT-HB Combo
Campak : 4

:4

DATA KHUSUS

BCG = 2058 x 98 % x 1 vial


5
= 404 vial
DPT-HB= (2058 x 93%) + (2058 x 93%) + (2058 x 93%) x 1 vial
4
= 1436 vial
Polio = (2058x90%)+(2058x90%) +(2058x90%)+(2058x90%)
x 1vial
6
= 1235 vial
Campak = 2058 x 90% x 1 vial
4
= 464 vial

DATA KHUSUS

Kebutuhan alat suntik = jumlah sasaran x target


cakupan
Alat suntik 0,05 cc untuk BCG = 2058 x 98% =
2017 buah
Alat suntik 0,5 cc untuk DPT-HB dan Campak :
7595 buah

{2058 x (93%+93%+93%)} = 5742


{2058 x 90%}
= 1853 +
7595 buah

DATA KHUSUS

Pengelolaan vaksin dan peralatan vaksinasi

Kerjasama lintas program dan lintas sektoral : 1 bulan sekali

Vaksin Campak, Polio dan BCG ditempatkan didekat freezer atau


tempat penyimpanan es
Vaksin DPT-HB disusun dibagian depan atau di rak bagian bawah
Suhu cold chain 2-8 0C, pemantauan dan pencatatan suhu 2 x/hari
Satu spuit untuk satu orang
Pemantauan : PWS bulanan
Penatalaksanan KIPI : Jika ada kasus, setiap hari
Pencatatan dan pelaporan : Setiap akhir bulan

Pengawasan

Laporan : Bulanan dan triwulan


Rapat : Bulanan dan triwulan

DATA KHUSUS

Keluaran
Penyuluhan mengenai imunisasi dasar
Perorangan
: 100 %
Kelompok
: <100 %
Target Cakupan
Menentukan besarnya sasaran dan target cakupan
imunisasi dasar
Besar sasaran : Ditetapkan oleh Puskesmas Kecamatan
Target cakupan :
BCG
: 98%
DPT 1- 3
: 93%
Polio 1-4
: 90%
Campak
: 90%
Pemantauan Wilayah Setempat : 100 %
Pelaksanaan KIPI
: Jika ada kasus, setiap hari
Pencatatan dan pelaporan : 100 %

DATA KHUSUS

DATA KHUSUS

Lingkungan

Lingkungan Fisik

Lokasi
: terdapat beberapa lokasi yang sulit
dicapai
Transportasi
: Tersedia sarana transportasi
Fasilitas kesehatan lain : Ada fasilitas kesehatan lain

Lingkungan Non Fisik

Pendidikan
: terkadang menjadi faktor penghambat
Sosial ekonomi : Tidak menjadi faktor penghambat
Agama
: Tidak menjadi faktor penghambat

DATA KHUSUS

Umpan balik

Pencatatan dan pelaporan : Adanya pencatatan dan


pelaporan setiap bulan secara lengkap.
Rapat kerja dalam bentuk lokakarya mini : 1 bulan
sekali

Dampak

Langsung :
Bayi mendapat kekebalan terhadap 7 macam penyakit
menular yaitu TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio
Mielitis, Hepatitis B dan Campak
Tidak langsung :
Meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat di wilayah kerja.

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

PERUMUSAN MASALAH

PERUMUSAN MASALAH

Masalah penyebab

Adanya lokasi posyandu yang sulit dicapai.


Jumlah kader per posyandu ada yang <5.
Tingkat pendidikan orang tua bayi mengenai
pentingnya imunisasi yang rendah
menjadikan rendahnya kepatuhan dalam
memberikan imunisasi untuk anaknya.
Waktu pelayanan imunisasi yang hanya
sedikit

Hanya 1 hari setiap minggu.


Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada.

KEGIATAN POSYANDU

PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

Yang menjadi prioritas masalah


adalah :

Cakupan BCG yang sudah mencapai UCI


sebesar 50% dan target (100%) serta
cakupan (90,7%) total berlum mencapai
target UCI (98%)
Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi
Dasar dilakukan kurang dari 100%.

PENYELESAIAN MASALAH

Masalah 1:
Cakupan BCG yang sudah mencapai UCI sebesar 50%
dan target (100%) serta cakupan (90,7%) total berlum
mencapai target UCI (98%)
Penyebab :

Adanya lokasi posyandu yang sulit dicapai.


Jumlah kader per posyandu ada yang kurang dari 5.
Tingkat pendidikan orang tua bayi mengenai pentingnya
imunisasi yang rendah menjadikan rendahnya kepatuhan
dalam memberikan imunisasi untuk anaknya.
Waktu pelayanan imunisasi yang hanya sedikit

Hanya 1 hari setiap minggu.


Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada.

PENYELESAIAN MASALAH

Penyelesaian masalah :

Menambah kader kader di posyandu.


Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara
jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan,
rincian tugas, serta membuat jadwal penyuluhan secara
teratur di posyandu.
Menambah waktu/jadwal pelayanan imunisasi di puskesmas.
Melakukan penyuluhan perorangan oleh para kader atau
bidan di daerah setempat, yang disesuaikan dengan tingkat
pendidikan masyarakat mengenai pentingnya imunisasi
dengan harapan dapat memberi pengetahuan kepada ibu
yang memiliki bayi sehingga terjadi perubahan sikap dan
perilaku ibu.

PENYELESAIAN MASALAH

Masalah 2:

Cakupan penyuluhan kelompok mengenai


Imunisasi Dasar kurang dari 100%
Penyebab :
Sulit dicapainya lokasi posyandu.
Jadwal posyandu yang kadang tidak tepat.
Kurangnya tenaga kesehatan (kader) untuk
membantu program imunisasi dasar.

PENYELESAIAN MASALAH

Penyelesaian masalah :

Menambah kader daerah setempat.


Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab
secara jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan
penyuluhan, rincian tugas, serta membuat jadwal
penyuluhan secara teratur.
Melakukan penyuluhan perorangan oleh para kader
atau bidan di daerah setempat, yang disesuaikan
dengan tingkat pendidikan masyarakat mengenai
pentingnya imunisasi dengan harapan dapat memberi
pengetahuan kepada ibu yang memiliki bayi sehingga
terjadi perubahan sikap dan perilaku ibu.

KESIMPULAN

Dari hasil evaluasi program Imunisasi Dasar yang


dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas
Kecamatan Rengasdengklok dan wilayah kerja sekitarnya
pada periode January 2012 Desember 2012 belum
berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang
ditemui sebagai berikut :
Cakupan imunisasi BCG (90,7%) dari target (98%)
Cakupan imunisasi Campak (93,7%) dari target (93%)
Cakupan imunisasi DPT-HB 1-3 (93,7%) dari target (93%)
Cakupan imunisasi Polio 1-4 (91,4%) dari target (90%)
Cakupan imunisasi Campak (94%) dari target (90%)
Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi Dasar
dilakukan < 100%

KESIMPULAN

Dua hal yang menjadi prioritas masalah, yaitu :

Cakupan BCG yang sudah mencapai UCI sebesar 50% dan target
(100%) serta cakupan (90,7%) total berlum mencapai target UCI
(98%)
Penyuluhan kelompok mengenai Imunisasi Dasar dilakukan
kurang dari 100%.

Masalah tersebut di atas disebabkan :

Adanya lokasi posyandu yang sulit dicapai.


Jumlah kader per posyandu ada yang kurang dari 5.
Tingkat pendidikan orang tua bayi yang rendah menjadi
hambatan dalam memberikan imunisasi untuk anaknya.
Waktu pelayanan imunisasi yang hanya sedikit

Hanya 1 hari setiap minggu.


Posyandu tidak selalu sesuai jadwal yang ada.

SARAN

Ditujukan kepada Puskesmas Kecamatan


Rengasdengklok, Kota Karawang, dengan langkah
langkah sebagai berikut :

Menambah kader kader di posyandu.


Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas
dan tertulis mengenai pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas,
serta membuat jadwal penyuluhan secara teratur di posyandu.
Menambah waktu/jadwal pelayanan imunisasi di puskesmas.
Melakukan penyuluhan perorangan oleh para kader atau bidan
di daerah setempat, yang disesuaikan dengan tingkat
pendidikan masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dengan
harapan dapat memberi pengetahuan kepada ibu yang memiliki
bayi sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku ibu.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai