Biaya Standar COSTING
Biaya Standar COSTING
AKUNTANSI MANAJEMEN
b.
c.
d.
e.
Selisih biaya yang timbul dari biaya standar akan diinvestigasi (diperiksa)
penyebabnya dengan teliti, sedankan anggaran yang tidak didasarkan atas bi.
Standar hanya menekankan penghematan biaya dibanding anggaran, selisih
umumnya tidak diperiksa lebih lanjut.
AKUNTANSI MANAJEMEN
Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik
pada kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau
penghentian proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal
maupun eksternal. Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%.
Standar ini jarang dipakai karena tidak mungkin dicapai.
b.
Standar ini merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang, yang didasarkan
kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan yang tidak
bisa dihindari karena faktor internal.
c.
Juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang, dimana standar kegiatan produksi
dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan internal dan
eksternal.
d.
AKUNTANSI MANAJEMEN
2. Standar BTKL
Tarif upah per jam x jam yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit produk jadi
Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam
Rp300, maka standar upah per unit : Rp 3 x Rp300 = Rp900
3. Standar FOH
Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH
Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan
tariff Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750
Maka standard HP produksi/ unit adalah Rp 2.150
Analisis Varian
Varian : perbedaan yang timbul dengan membandingkan antara biaya aktual
atau kapasitas dengan biaya standar bahan baku, upah dan FOH.
Varian tidak menguntungkan (Unfavorable), apabila biaya aktual melebihi biaya
standar
Varian menguntungkan (Favorable), apabila biaya standar melebihi biaya aktual
Jenis Varian :
1. Varian BBB
2. Varian BTKL
3. Varian FOH
1. Varian BB
-
Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual
yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan olrh kekuatan luar. Manajemen tidak
dapat mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan
oleh perubahan harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
( H std- H ssg) x Q ssg
AKUNTANSI MANAJEMEN
Varian
Quantitas,
merupakan
selisih
antara
input
standar
yang
Varian Kuantitas :
2. Varian BTKL
-
Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang
dibenarkan dengan input jam kerja
Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah
aktual yang dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh
ekstern (misalnya serikat buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh
manajemen, persamaannya sbb
AKUNTANSI MANAJEMEN
Contoh : Tersedia data sebagai berikut, jam aktual 5.000 jam dengan tari upah
aktual Rp 4.100 dan tarif upah standar Rp 4.200, jam kerja standar 5.200 jam. Tentukan
varian tarif dan efisiensi upah !
Varian Tarif : (Rp 4.100 Rp 4.200) 5.000 = Rp500.000 (F)
Varian efisiensi upah : (5.000- 5.200) Rp 4.200 = Rp840.00 (F)
3. Varian FOH
Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :
-
Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang
dianggarkan
Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang
dibenarkan untuk jumlah produksi yang dicapai
V. Terkendali :
FOH Aktual - (KN x TT) + (Kstd x TV)
V. Volume :
(KN - Kstd) x TT
Contoh :
Jam Kerja Langsung (JKL) aktual 5.000 jam
JKL Standar 5.200 jam
AKUNTANSI MANAJEMEN
: 3kg @ Rp400
DL
FOH
Rp 1.200
550
300
400
2.450
AKUNTANSI MANAJEMEN
Diminta :
1. Tentukan PE, Standard DM & Std Jam kerja
2. Tentukan varian DM, DL dan FOH
3. Susunlah Laporan Laba Rugi
a.
Adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi yang ditentukan oleh 2 faktor yaitu :
standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku.
Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku (SHB)
SHB = ( HS-HSt ) KS
Ditentukan oleh 2 faktor, yaitu : (a) Standar tarif upah langsung, (b) Standar waktu (jam)
kerja langsung.
Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selisih Tarif Upah Langsung (STUL) = (TS TSt ) JS
Selisih Efisiensi Upah Langsung (SEUL) = (JS JSt ) TSt
c.
AKUNTANSI MANAJEMEN
Selisih BOP timbul karena perbedaan antara BOP sesungguhnya dengan BOP standar.
Ada beberapa metode analisa selisih BOP, yaitu :
(1) Metode analisa dua selisih
Selisih Terkendali (controllable variance)
ST = BOPS AFKSt
atau
TV
= Tarif Variabel
TT
= Tarif tetap
KN
KSt
SV = AFKSt ( KSt x T )
= [ (KN x TT) + (KSt x TV) ] - [ (KSt x TT) + (KSt x TV) ]
= (KN x TT) (KSt x TT)
= ( KN KSt ) TT
Jika KN > KSt, maka selisih merugikan (unfavorable)
Jika KN < KSt, maka selish menguntungkan (favorable)
(2) Metode analisa tiga selisih
Selisih Anggaran (spending variance)
SA = BOPS AFKS
atau
AKUNTANSI MANAJEMEN
atau
SE = ( KS KSt ) T
Jika KS > KSt , maka selisih UF
Jika KS < KSt, maka selisih F
(3) Metode Analisa empat selisih
Selisih Anggaran
Selisih Kapasitas
Selisih Efisiensi Variabel
Selisih Efisiensi Tetap
6. Metode Akuntansi Sistem Harga Pokok Standar
Ada dua metode :
a. Metode Rancangan Tunggal (Single Plan)
b. Metode Rancangan Berat Sebelah ( Partial Plan)
SINGLE PLAN , karakteristiknya :
Akun BDP di debit dan di kredit sebesar harga pokok
standarnya
Selisih biaya merupakan bagian dari pembukuan (incomtable), artinya setiap selisih
biaya dibuatkan akuntersendiri & dicatat saat terjadinya, sehingga pada metode ini
selisih biaya dapat dianalisa setiap saat.
PARTIAL PLAN, karakteristiknya:
AKUNTANSI MANAJEMEN
10
Akun BDP di debit sebesar HP. Sesungguhnya dan di kredit sebesar HP. Standarnya.
Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periode secara extra comtable ( di luar
pembukuan )
Contoh :
PT. Fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar sbb :
Data biaya standar untuk 1 unit produk (KN = 5.000 unit) untuk bulan Mei 2003
BBB : 3 kg @ Rp50
Rp 150
BTKL : 2 jam @ Rp 80
160
BOP :
Variabel : 2 jam @ Rp 15
30
Tetap
40
: 2 jam @ Rp 20
------------Rp 380
========
Data sesungguhnya :
1.
selesai = 4.000 unit. BDP akhir = 1.000 unit, tk. Penyelesaian 60% BB, 20% BK.
2.
3.
Tenaga Kerja Langsung (TKL) yang dipakai sebanyak 7.800 jam, tarif upah
Rp 84/jam.
4.
5.
BDP BBB
Rp 75.000
BDP BTKL
32.000
BDP BOP
14.000
Sediaan BDP
Rp 121.000
AKUNTANSI MANAJEMEN
11
Perhitungan :
BBB
= 40% x 500 x Rp 70 =
b.
Akuntansi BBB
= Rp 75.000
=
32.000
14.000
Selisih HBB
Utang Dagang
SKwBB
Sediaan BB
Perhitungan :
Unit ekuivalen BB (metode FIFO) = 4000 + 1000 (60%) 500 (100%) = 4.100 u
Kuantitas pemakaian BB standar = 4.100 unit x 3 kg = 12.300 kg
Rp
Utang Dagang
Rp 735.000
Rp 615.000
SKwBB
10.000
SHBB
Sediaan BB
612.500
(12.500 x 49 )
Rp 750.000
AKUNTANSI MANAJEMEN
12
SHBB
Rp 15.000
Utang Dagang
735.000
Rp615.000
SKwBB
10.000
Sediaan BB
Rp 625.000
Rp 12.500
SHBB dipakai
c.
Rp 12.500
Akuntansi BTKL
Rp 655.200
Rp640.000
31.200
SEUL
(8.000 x 80)
{(Rp 84 Rp 80) 7.800 jam}
Rp 16.000
655.200
Perhitungan :
Unit ekuivalen BK = 4.000 + 1000 (20%) 500 (40%) = 4.000 unit
Jam kerja standar = 4.000 unit x 2 = 8.000 jam
d.
Akuntansi BOP
AKUNTANSI MANAJEMEN
13
Rp 321.000
Rp 321.000
Selisih terkendali
1.000
Selisih volume
40.000
BOP sesungguhnya
Rp 321.000
Perhitungan :
o
Selisih terkendali =
Rp 231.000 {(10.000 x 20) + (8.000 x 15)} = Rp 1.000 (UF)
Selisih Volume =
(10.000 8.000) x Rp 20 = Rp 40.000 (UF)
e.
BDP BBB
Rp 600.000
(4.000 x Rp 150)
BDP BTKL
640.000
(4.000 x Rp 160)
BDP BOP
280.000
(4.000 x 70)
Rp 1.500.000
Penjualan
HPP
Rp 1.500.000
Rp 1.140.000 (3.000 x Rp 380)
f.
Rp 1.140.000
AKUNTANSI MANAJEMEN
14
Sediaan BDP
Rp136.000
BDP BBB
BDP BTKL
BDP BOP
Standar komposisi bahan baku adalah komposisi dari setiap jenis bahan baku yang
seharusnya dikonsumsi di dalam pengolahan produk tertentu.
Selisih komposisi bahan baku adalah selisih biaya yang timbul karena perbedaan
antara komposisi yang sesungguhnya (dihitung sebesar kuantitas setiap jenis bahan
baku yang dipakai dikali harga standar setiap jenis BB yang dipakai) dibandingkan
dengan komposisi standar
2.
Standar Hasil Bahan Baku ( material yield standard ) dan Selisih Hasil
Bahan Baku ( material yield variance )
Standar hasil bahan baku adalah hasil yang seharusnya diperoleh dari pengolahan
bahan baku-bahan baku tertentu.
Selisih hasil bahan baku adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara biaya
bahan baku pada komposisi standar dibandingkan dengan hasil yang sesungguhnya
diperoleh dari bahan baku yang diolah.
Contoh :
AKUNTANSI MANAJEMEN
15
Kuantitas
Harga standar
per meter
Rp 100
Jumlah
8m
Rp 800
10 m
300
3.000
7m
25 m
50
350
Rp 4.150
Rp62.500 (UF)
75.000 (F)
=
35.000 (UF)
----------------------
SHBB dibeli
Rp22.500 (UF)
=============
b.
AKUNTANSI MANAJEMEN
16
Rp50.000 (UF)
70.000 (F)
32.000 (UF)
--------------------SHBB dipakai
Rp12.000 (UF)
============
c.
Selisih Komposisi BB
Jenis
Standar
Komposisi
Komposisi
Harga
Selisih
baha
komposis
sesungguhnya
standar
standar
Komposisi
(3)
(2) X 8.000 =
(5)
(3-$) X (5) =
(1)
A
(2)
8/25
2.000
(4)
2.560
100
(6)
Rp56.000 (L)
10/25
2.800
3.200
300
120.000 (L)
7/25
3.200
2.240
50
48.000
8.000
8.000
(R)
d.
Rp128.000 (L)
Selisih Hasil BB
Rp 1.328.000
Hasil sesungguhnya :
1.500 potong x Rp 4.150/ 5 potong =
1.245.000
--------------------
Selisih Hasil BB
Rp
83.000 (R)
AKUNTANSI MANAJEMEN
17
adalah
menemukan
penyebab
dari
masalah
yang
ada
kemudian
melenyapkannya sehingga masalah itu tidak terulang lagi, Proses ini disebut
Management by Exepction
Perusahaan manufactur,jasa,makanan dan organisasi nirlaba menggunakan standar
secara luas.
Penentuan Biaya Standar
Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah
science.
Hal ini membutuhkan sebuah kombinasi keahlian dari semua personal yang punya
tanggung jawab terhadap harga harga input secara efektif.
Dalam
lingkungan
manufactur
hal
ini
meliputi
akuntan,manajer
AKUNTANSI MANAJEMEN
18
adalah didefinisikan sebagai standar yang ketat tapi dpat dicapai.Dalam standar
ini diperbolehkan mesin berhenti secara normal dan waktu istirahat bagi pekerja
dan standar ini dapat dicapai secara masuk akal,melalui efisiensi yang tinggi dan
usaha rata rata pekerja.
Penentuan Standar Bahan Langsung
Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan
yang dimasukan untuk pembuatan satu unit produk selesai,juga cadangan untuk sisa
bahan yang tidak dapat dihindari,bahan rusak dan ketidakefisiennya norma lainnya.
Selisih bahan dapat dihitung yaitu terdiri dari dua :
a. Standar Harga
b. Standar kuantitas
Penentuan Standar Tenaga Kerja Langsung
Standar kuantitas dan stanndar harga tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dalam
ukuran jam kerja dan tariff tenaga kerja. Tarif tenaga kerja standar perjam meliputi upah
yang diterima,tunjangan dan biaya tenaga kerja lainnya.
Dengan menggunakan catatan upah bulan lalu dan berkonsentrasi dengan manajer
produkinya,Tery menentukan tariff standar perjam bagi colonial pewter companysbb:
Tarif dasar per jam
$10
Pjak Karyawan
3
=====
$ 14
Tarif standar ini menggambarkan bauran pekerja yang diharapkan,meskipun tariff upah
sesungguhnya mungkin berbeda anatara satu individu dengan individu yang lain.
Standar waktu tenaga kerja langsung diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk
(biasanya disebutdengan jam standar per unit) mungkin satu sayunya standar yang
sangat sukar ditentukan.
AKUNTANSI MANAJEMEN
19
Jam atau
Tarif
Biaya Sandar
kuantitas
atau harga
standar
standar
Bahan Lansung
3,0 pound
$ 4 per pound
2,5 jam
14 per jam
35,00
2,5jam
3 per jam
7,5
$ 12,00
=======
Biaya standar total per unit
$54,50
=======
AKUNTANSI MANAJEMEN
20
Oleh karena itu, penting untuk memisahkan ketidaksesuaian yang terletak pada
penyimpangan standar harga dan penyimpangan standar kuantitas.
Perbedaan antara harga standard an harga sesungguhnya serta kuantitas
standar dengan kuantitas sesungguhnya disebut varian (selisih). Tindakan dalam
menghitung dan menginterprestasikan selisih disebut analisis selisih.
Selisih Kuantitas dan Selisih Harga
Model umum dalam menghitung selisih biaya variable standar disajikan dalam
Peraga 10-2. Dalam model ini selisih harga dan selisih kuantitas dipisah dan ditunjukan
pula bagaimana tiap-tiap selisih tersebut dihitung. Kita akan menggunakan model ini
untuk menghitung selisih bahan langsung, selisih tenaga kerja langsung dan selisih
biaya overhead pabrik variable.
Ada 3 hal yang perlu dicatat dalam peraga 10-2. pertama, catatlah bahwa selisih
harga dan selisih kuantitas dapat dihitung untuk 3 elemen biaya variable yaitu bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable, meskipun selisih
tersebut tidak disebut dengan nama yang sama dalam semua kasus. Sebagai contoh,
selisih harga disebut sebagai selisih harga bahan dalam kasus bahan langsung tetapi
selisih tariff tenaga kerja dalam kasus tenaga kerja langsung dan pengeluaran BOP
dalam kasus BOP variable.
Ketiga, catatlah bahwa analisis selisih sebenarnya merupakan suatu tipe analisis
input-output. Input mewakili kuantitas sesungguhnya bahan langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variable; output mewakili produksi yang baik dalam
periode tersebut, dinyatakan dalam kuantitas standar yang dibolehkan berarti jumlah
bahan langsung, tenaga kerja langsung atau overhead pabrik variable yang sebaiknya
digunakan dalam menghasilkan output sesungguhnya dalam periode tersebut. ini berarti
bahan, tenaga kerja atau overhead tersebut lebih banyak atau lebih sedikit daripada
yang sesungguhnya digunakan, tergantung pada efesien atau ketidakefesienan operasi
perusahaan. Kuantitas standar yang diperbolehkan dihitung dengan cara mengalikan
unit output sesungguhnya dengan input standar yang diperbolehkan per-unit.
AKUNTANSI MANAJEMEN
21
selanjutnya adalah menghitung selisih untuk bulan Juni, nulan yang baru saja berlalu.
Seperti
yang
didiskusikan
dalam
seksi
sebelumnya,
selisih
dihitung
dengan
AKUNTANSI MANAJEMEN
22
harus dibayarkan terhadap barang-barang dan oleh karena itu dialah yang bertanggung
jawab terhadap selisih harga.
Penggunaan Biaya Standar Selisih Tenaga Kerja Langsung
Langkah Terry selanjutnya dalam menentukan selisih Colonial Pewter adalah
menghitung selisih tenaga kerja langsung untuk bulan tersebut. Seperti, bahwa biaya
kerja langsung standar per unit produk sebesar $35, dapat dihitung sebagai berikut:
2,5 jam per unit x $14,00 per jam = $35 per unit
Selama bulan Juni, perusahaan membeyar tenaga kerja langsung sebesar $74.250
termasuk pajak penghasilan karyawan dan tunjangan-tunjangan lainnya, untuk 5.400
jam kerja, rata-rata sebesar $13,75 per jam. Dengan menggunakan data ini dan biaya
standar dari Peraga 10-1, Terry menghitung tariff tenaga kerja langsung dan selisih
efisiensi yang tampak dalam Peraga 10-5.
Selisih Tarif Tenaga Kerja Tinjauan Lebih Dalam
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selisih harga untuk tenaga kerja langsung
biasanya dinyatakan dengan selisih tariff tenaga kerja. Selisih ini mengukur setiap
penyimpangan dari standar dalam tariff jam rata-rata yang dibayarkan terhadap tenaga
kerja langsung. Rumus untuk selisih tariff tenaga kerja dinyatakan sebagai berikut:
Selisih tarif tenaga kerja langsung = (AH x AR) (AH x SR)
Atau
AH (AR-SR)
Ket:
AKUNTANSI MANAJEMEN
23
SR ( AH-SH)
Ket:
biaya
standar
adalah
elemen
kunci
dalam
pendekatan
AKUNTANSI MANAJEMEN
24
beberapa
setelah akhir
bulan.
Sebagai
AKUNTANSI MANAJEMEN
25