: Cholifatul Badriyah
NIM
: 3401412184
Rombel
: 2 (Sosiologi Gender)
Kuliah, tidak akan lepas dari yang namanya tugas. Tapi dari sinilah mahasiswa
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan teori-teori yang didapat dikelas guna
mengupas suatu fenomena real yang terjadi dalam masyarakat. Berbeda dengan tugas-tugas
mata kuliah Sosiologi Gender sebelumnya, kali ini penulis mendapat tugas berupa analisis
film North Country karya sutradara Niki Caro.
North Country, sebuah film luar biasa yang diangkat dari kisah nyata. Film ini benarbenar mampu menguras emosi penontonnya. Penerapan alur maju-mundur dalam film ini
awalnya membuat saya cukup kesulitan dalam memahami film ini. Namun, setelah usai
menonton film ini, dapat saya pahami beberapa poin penting terkait dengan problematika
gender yang telah dibahas dalam perkuliahan-perkuliahan di kelas.
Film ini mengisahkan tentang perjuangan kaum perempuan pekerja tambang besi di
Minesota Utara milik Pearson yang mengalami pelecehan dan kekerasan seksual oleh rekan
kerja pria. Di awal adegan telah disebutkan bahwa padatahun 1975 pertambanganbesi di
Minnesota Utara menerima penambang wanita pertama, tahun 1989 dimana kuota pria masih
jauh lebih banyak daripada wanita. Bahkan, perbandingannya mencapai 30:1. Perempuan di
sini menjadi kaum minoritas. Mereka seringkali mendapat perlakuan yang semena-mena dari
laki-laki.
Film ini diwarnai adegan-adegan yang menggambarkan ketidakadilan gender yang
dialami kaum perempuan. Josey Aimes, sebagai tokoh utama
perempuan korban
ketidakadilan gender ini sangat gigih meperjuangkan hak-haknya sebagai pekerja dan juga
sebagai seorang perempuan. Ia menuntut perlindungan hukum dari perusahaan terhadap para
pekerja perempuan. Karena selama ia dan rekan- rekan kerja perempuannya
seringkali
mendapat kekerasan dan pelecehan seksual dari rekan kerja laki-laki di perusahaan tambang
besi tersebut. Para pekerja perempuan di sini sebagai kaum minoritas dan dipaksa untuk
mengikuti aturan yang cenderung merugikan kaum perempuan.
2. Subordinasi
rapat atau melakukan proses pengambilan keputusan terlihat jelas dimana ada beberapa
laki-laki, sedangkan perempuan hanya diwakili oleh satu orang yaitu Glory. Suara
perempuan juga kurang didengar dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Di pengadilan, saat persidangan Josey menuntut perusahaan tambang milik Pearson,
Pavich beranggapan bahwa Josey seorang yang emosional. Anggapan tersebut tentu
mengakibatkan munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak
penting. Sehingga ketidakadilan yang dialami Josey seolah dibenarkan karena adanya
anggapan emosional tersebut.
Hank selaku ayah Josey menilai bahwa tugas perempuan adalah menyenangkan
suami, mengurusi rumah dan lain-lain. Seolah hal tersebut sudah menjadi kodrat
perempuan. Selain itu, Hank melarang Josey bekerja di perusahaan tambang dengan
alasan tempat tersebut bukan tempat seorang perempuan, pekerjaan di pertambangan
tidak pantas untuk perempuan, sehingga perempuan tersubordinasi.
3. Kekerasan
Kekerasan (violence) adalah serangan atau invasi (assault) terhadap fisik maupun
integritas mental psikologis seseorang (Fakih, 2012). Dalam film ini banyak terlihat
ketidakadilan gender dalam bentuk kekerasan . Kekerasan terhadap perempuan dalam
film North Country antara lain pemerkosaan yang dialami Josey oleh gurunya, Josey
juga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya.
Kemudian, kekerasan terselubung yang dilakukan Bobby pada Josey serta Earl pada
Sherry. Dan yang paling banyak terjadi adalah pelecehan seksual. Bentuknya seperti
menyampaikan lelucon jorok, berkata kotor , menepuk pantat sehingga menyakiti
seseorang dan membuatnya malu, mengintrogasi tentang kehidupan seksual atau yang
bersifat pribadi
4. Marginalisasi
Pada akhirnya, dapat dipahami bahwa film North Country berupaya menggambarkan
betapa problematika gender masih menjadi masalah yang mengakar kuat pada masyarakat
dari dahulu hingga saat ini. Sebuah penggambaran bagaimana kaum perempuan seringkali
menjadi korban kebijakan akibat bias gender baik dalam ranah domestik maupun ranah
publik. Namun, jangan sampai kita menjadi manusia yang dibutakan oleh pemahan yang
berat sebelah.
Selama ini kita selalu dijejali dengan isu-isu ketidakadilan gender dan tuntutan akan
kesetaraan gender. Sebenarnya permasalahan semacam ini muncul karena kurangnya
pemahaman terhadap apa itu kodrat dan apa itu konstruksi sosial. Laki-laki dan perempuan
memang berbeda secara kodrati, yaitu peran jenis kelamin keduanya seperti seorang laki
laki yang memiliki sperma dan perempuan tidak memilikinya. Perempuan bisa hamil dan
menyusui sedangkan laki laki tidak bisa. Iniah kodrat yang tidak dapat dipertukarkan, yang
lainnya seperti pekerjaan rumah tangga, berkarier, memiliki kesempatan dan hak yang sama
untuk dapat memperolehnya, termasuk perempuan yang bekerja di tambang besi dalam film
North Country.
Daftar Pustaka:
Fakih, Mansour. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar