Anda di halaman 1dari 1

SEMARANG SELATAN PT Mega Rozaq Tour Semarang ternyata sudah banyak

dikeluhkan calon jamaah terkait pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
dijanjikan, termasuk mengelur waktu pemberangkatan hingga mengarah ke dugaan
penipuan.
Dari penelusuran yang dilakukan, perusahaan yang bergerak dalam bidang
perjalanan wisata, umrah, dan haji tersebut tak hanya dugaan penipuan yang
dilaporkan salah seorang jamaah Eko Putra Sakti (49), ke Mapolrestabes Semarang.
Namun sebelumnya 250 jamaah sempat emosi hingga naik pitam lantaran mereka
tertahan di Kuala Lumpur, Malaysia selama 4 hari, saat hendak terbang ke Arab
Saudi.
Namun pesawat yang berangkat dari Jakarta pada 5 Februari 2013 tersebut singgah
ke Kuala Lumpur, padahal sesuai dengan jadwal dan kesepakatan pesawat dari
Jakarta langsung menuju ke Jeddah. Empat hari tertahan di Negeri Jiran itu,
rombongan kembali diterbangkan ke tujuan awal pada 8 Februari 2013. Dari ratusan
jamaah tersebut salah satu dari mereka adalah mantan wakil Bupati Demak, HM
Asiq.
Keuntungan Pribadi
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP, Sugiarto mengatakan, pihaknya masih
mengumpulkan data terakit laporan tersebut. Masih kami cari datanya. Pastinya
semua laporan yang masuk akan kami tindaklanjuti, ungkapnya, Senin (6/4).
Menurut dia, penipuan dengan modus biro perjalanan wisata, umrah, dan naik haji
sudah kerap dilakukan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Untuk itu, lanjut dia,
bagi para calon jamaah hendaknya lebih hati-hati dan meneliti terlebih dahulu
sebelum menyetorkan uang sebagai biaya.
Kasus tersebut mencuat setelah Eko Putra Sakti melaporkan dugaan tindak
penipuan yang dilakukan Paidi, direktur perusahaan tersebut. Paidi bersama
Jumiatun (40), istrinya diduga tidak bertanggung jawab saat diminta pertanggung
jawaban terkait keberangkatan Eko bersama, ibu, adik serta seorang karyawannya
untuk umrah.
Padahal Eko sudah menyetorkan uang Rp 71 juta untuk biaya mereka berempat.
Adapun, pihak perusahaan selalu berkelit dan mengumbar janji tanpa pernah
ditepati. Mereka menjadi korban dugaan penipuan, Eko yang sudah menyetorkan
uang pada 5 April 2014 dan dijanjikan akan diberangkatkan pada 2014 melaporkan
tindakan tersebut ke Mapolrestabes Semarang. (SM-7 April 2015)

Anda mungkin juga menyukai