Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Gambaran Umum Kasus

First Travel adalah perusahaan kedok untuk praktek skema ponzi dan pencucian uang dengan
dalih bisnis travel umrah murah. Perusahaan ini beroperasi sejak 2017, didirikan oleh Andika
Surachman beserta istrinya Anniesa Desvitasari Hasibuan, dan digunakan untuk menipu calon
jemaah umrah.

PT. Anugerah Karya Wisata atau First Travel bergerak dalam penyelenggaraan ibadah umrah
swasta yang berjenis Ongkos Naik Haji Plus, yang dimaksud disini yaitu berupa plus pelayanan
dalam hal perlengkapan penginapan, transportasi dan konsumsi. Para jamaah ibadah umrah
menginap di hotel bintang empat dan bintang lima, makanan dengan menu masakan
internasional, transportasi full AC yang selalu siap mengantar para jamaah baik dalam waktu
keberangkatan maupun ketika sudah berada di tanah suci dan para pembimbing ibadah yang
dengan setia dan tekun membimbing para jamaah dalam melakukan ibadah.

Pada tahun 2009 sampai dengan awal tahun 2017 kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan First
Travel adalah jasa perjalanan umrah berjalan dengan lancar. Ditandai dengan beberapa
penghargaan yang mereka terima salah satunya adalah penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) atas diselenggarakannya Manasik Umrah Akbar yang diikuti oleh 35.000 (tiga
puluh lima ribu) jamaah pada tanggal 1 November 2014.

Tentu saja yang mengalami dampak dari peristiwa ini adalah para calon Jemaah dari biro
perjalanan perusahaan First Travel. Awalnya, para jamaah yang seharusnya berangkat pada
bulan Mei tahun 2017 mengalami penundaan dan belum mendapatkan kepastian dengan
keberangkatan para calon jamaah. Padahal para jamaah sudah melunasi pembayaran dari dua
tahun sebelumnya. Dari 72.672 orang jamaah yang membeli paket umrah promo dari First
Trave,l baru 14.000 calon jemaah yang diberangkatkan ke tanah suci. Adapun kerugian
mencapai Rp 905,33 miliar. Guna menarik calon jemaah First Travel, memberikan harga promo
umroh sebesar Rp 14,3 juta. Strategi pemasarannya pun dilakukan dengan membuka cabang di
beberapa daerah sejak tahun 2015.
Sebelum memiliki First Travel, Andika adalah seorang pramuniaga di sebuah gerai minimarket.
Sambil melakoni profesinya, Andika juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan
tinggi di tahun 2004. Usai menikah, ia selanjutnya menjalani pekerjan dengan magang di sebuah
bank swasta. Tahun 2008, ayah mertuanya yang merupakan pengusaha batubara meninggal
dunia sehingga ketika itu Andika harus membiayai keluarga kecilnya beserta mertua dan adik-
adiknya. Gaji yang tak seberapa sementara ia harus menghidupi 7 orang keluarga akhirnya
membuatnya memutuskan kuliah dan fokus mencari nafkah. Andika mengaku, ketika itu sembari
bekerja, ia dan istri menjual apa saja. Mulai dari handphone, burger, seprai sampai cetak foto.
Namun usahanya tak laku-laku. Bahkan modal usaha yang mereka gunakan sampai habis.

Kemudia setelah ayahnya meninggal dunia, karena harus menghidupi 7 keluarga andika beserta
istrinya nekat untuk menggadaikan rumah guna mendapatkan modal sebesar 50 juta. Setelah itu
mereka membuat CV First Karya Utama yang bergerak dibidang travel. Awalnya Travel tersebut
bergerak bukan untuk perjalanan umroh melainkan paket liburan, tapi ketika mereka mengikuti
pameran travel, mereka berdua memberanikan diri untuk membuka jasa pemberangkatan
umrah.dan dari situ perusahaan andika dan istrinya mulai berkembang pesat dari mulut kemulut.
Dan pada 12 April 2012, untuk pertama kalinya andika dan Aniesa menjadi guide tour umroh.
Ditahun itu akhirnya ia berhasil memberangkatkan 800 orang, dan masuk 2013 jumlah
pelanggan bertambh menjadi 3.800 orang.

Setelah menjadi perusahaan terbesar di Indonesia di bidang travel, pada tahun 2017 First Travel
diberhentikan oleh Satgas Waspada Investasi. Penghentian kegiatan usaha tersebut dilakukan
karena dalam menawarkan produknya entitas tersebut tidak memiliki izin usaha dan berpotensi
merugikan masyarakat," kata Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing. Pada saat itu
First Travel diminta menghentikan penawaran perjalanan umrah promo yang dipatok sebesar
14,3 juta rupiah dikarenakan banyak sekali keberangkatan umrah yang tidak terlaksana dan
belum diberangkatkan, dan pada saat itu First Travel berjanji akan memberangkatkan 5000
jemaah perbulan, namun sayangnya hal tersebut tidak direalisasikan, sehingga Frist Travel harus
ditutup karena gagal memberangkatakan 63.000 jemaah ketanah suci dengan kerugian 905,55
miliar.

Lalu kemana uang tersebut ?


Program AIMAN mengatakan dan menelusuri soal uang jamaah ini, ada berbagai spekulasi yang
menyebutkan uang tersebut dihabiskan oleh pemilik Frist Travel sendiri yaitu andika dan Aniesa
untuk jalan jalan keluar negeri, membeli aset, biaya hidup mewah serta modal untuk membeli
restoran di london, Inggris.Muncul pertanyaan, apakah mungkin uang sebanyak itu dihabiskan
dalam satu tahun, di rentang 2017-2018, sementara keduanya disibukkan oleh berbagai protes
hingga demonstrasi ribuan jemaah yang menuntut berangkat umrah. Dari kejadian ini banyak
sekali masyarakat yang merasa tertipu, dari buruh cuci, tukang ojek, dan buruh serabutanpun
tidak bisa melakukan apapa, kini mereka hanya bisa meratapi nasibnya.

Akhirnya pada tahun 2019 kedua bos First Travel tersebut dijatuhi hukuman, Andika Surachman
dihukum pidana penjara selama 20 tahun, lalu sang istri Anniesa Hasibuan dihukum penjara
selama 18 trahun. Dan keduanya juga dijatuhi denda sebesar 10 miliar Ada juga adik Anniesa
yang terseret dalam kasus ini yaitu Siti Nuraida Hasibuan sebagai komesaris dan kepala divisi
keuangan First travel yang dijatuhi hukuman selama 15 tahun dan denda 5 miliar. Majelis hakim
menyatakan kiki bersalah dan ikut melakukan pencucian uang
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/17/060000565/first-travel-awal-berdiri-lakukan-
penipuan-hingga-akhirnya-tumbang?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/First_Travel
https://nasional.kontan.co.id/news/inilah-kisah-anniesa-andika-membangun-first-travel
https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/17/060000565/first-travel-awal-berdiri-lakukan-
penipuan-hingga-akhirnya-tumbang?page=all
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/26/12421941/misteri-lenyapnya-uang-ratusan-miliar-
first-travel?page=all

Anda mungkin juga menyukai