Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Jurusan Psikologi
oleh
Rizki Kurniawan
1511409067
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Jurusan Psikologi
oleh
Rizki Kurniawan
1511409067
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
i
PERNYATAAN
Rizki Kurniawan
1511409067
ii
PENGESAHAN
Sekretaris
Penguji Utama
Penguji I/ Pembimbing II
iii
MOTTO:
Perkenalkanlah dirimu sebagai orang yang baik dan bukan orang yang terkesan
baik, kini, esok dan seterusnya. Balaslah kebaikan orang lain kepadamu dan
berbagilah kebaikan kepada sesama agar kebaikan itu selalu ada padamu dan
menjagamu. (Penulis)
Dimanapun kamu menginjakkan kaki untuk memulai kehidupan baru, maka yang
pertama perlu kamu cari adalah saudara dan keluarga. (Orang Tua Penulis)
Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi. Jika kita menyerah, maka
habislah sudah. (Top Ittipat)
PERUNTUKAN:
Penulis peruntukan karya sederhana ini bagi:
Bapak Rajikin dan Ibu Siti Aisyah
Kak Diah, Abang Uki, dan Adek Zaky
Keluarga besar Alm. Matsam
Saudara Angkatku, Miftah Farid dan Suharni
Sahabat IPA SMANSABUK Angkatan 2007
Teman-teman Psikologi UNNES Angkatan 2009
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Self-Regulated
Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Semarang. Skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari
peran berbagai pihak yang telah banyak membantu. Untuk itu, dengan penuh
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
2.
3.
4.
Dr. Edy Purwanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Psikologi FIP UNNES dan
Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan masukan
selama proses penulisan skripsi ini.
5.
Dyah Indah Noviyani, S.Psi,, M.Psi selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan masukan selama proses penulisan skripsi ini.
6.
7.
Seluruh Dosen dan Staf di Jurusan Psikologi yang telah berkenan untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada penulis.
8.
9.
10. Bapak, Ibu, kakak, abang dan adek atas doa, kasih sayang, nasehat, dan
motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
11. Keluarga Besar Alm. Matsam atas doa dan dukungan moril maupun materiil
selama penulis menempuh masa studi.
12. Keluarga Ibu Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si dan Bapak Hendrajaya, S.E.,
M.M., Akt atas bantuan, motivasi, dan masukan kepada penulis.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah membantu penulis hingga akhir masa studi penulis.
Semoga segala kebaikan dan keikhlasan mendapat balasan dari Allah Swt.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang
membacanya dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
vi
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
PERNYATAAN ..........................................................................................
ii
PENGESAHAN ..........................................................................................
iii
iv
ABSTRAK ..................................................................................................
vii
viii
xiii
xvi
PENDAHULUAN
13
14
14
14
14
2.
TINJAUAN PUSTAKA
16
16
18
20
viii
21
23
26
26
28
30
34
38
39
3.
METODE PENELITIAN
40
40
40
41
41
41
42
43
43
43
45
45
46
ix
47
48
48
50
52
52
53
55
55
56
56
56
57
4.
58
58
59
60
60
60
61
74
77
79
80
81
82
87
88
88
89
89
91
103
xii
110
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
2.1
32
3.1
44
3.2
45
3.3
45
3.4
46
3.5
47
3.6
48
3.7
48
3.8
49
3.9
50
51
51
52
54
55
4.1
62
4.2
62
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
71
72
73
xiv
81
83
86
88
89
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
3.1
42
4.1
63
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
xvi
74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
175
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
masalah yang menimpa sebagian besar anggota masyarakat secara luas, dan
pelajar pada lingkup yang lebih sempit. Sekitar 25% sampai dengan 75% pelajar
melaporkan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu masalah dalam lingkup
akademis mereka (Ferrari, dkk dalam Muhid 2009: 578).
Penelitian tentang prokrastinasi akademik juga telah dilakukan di Indonesia
dan menghasilkan hasil penelitian yang beragam. Hasil penelitian oleh Tondok,
Ristyadi dan Kartika (2008: 82) terhadap 95 orang mahasiswa Fakultas Psikologi
salah satu universitas di Surabaya menunjukkan tingkat prokrastinasi akademik
paling banyak dalam kategori sedang yaitu sebanyak 45,3% atau 43 orang. Hal ini
menunjukkan mahasiswa belum sepenuhnya dapat menghindari prokrastinasi
terhadap tugas-tugas akademik yang menjadi tanggung jawabnya.
Hasil penelitian di atas bertolak belakang dengan hasil penelitian oleh
Gunawinata, Nanik, dan Lasmono (2008: 265) terhadap 218 orang mahasiswa
Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya menunjukkan tingkat prokrastinasi
akademik paling banyak dalam kategori rendah yaitu sebanyak 76,15% atau 166
orang mahasiswa. Hal ini menunjukkan mahasiswa sudah tidak lagi melakukan
prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut hasil penelitian Solomon dan Rothblum (1984: 505) diketahui
bahwa mahasiswa melakukan prokrastinasi secara bervariasi terhadap tugas
akademik. Dari 342 orang mahasiswa Amerika
Facebook dan Twitter dan mengunduh file lagu, video, dan film yang mereka suka
dari beberapa situs popular seperti Youtube.
Fakta yang cukup mengejutkan dalam artikel berjudul Facebook Kalahkan
Jurnal Akademik (Aini, dkk 2013: 1) yang mengutip pernyataan Alfat Yulianto,
Staf BPTIK UNNES bahwa situs terbanyak diakses mahasiswa UNNES adalah
Facebook 26,55%, Google 3,49%, Indowebster 3,14% dan Youtube sebesar
2,43%. Isi artikel tersebut semakin menguatkan bahwa jaringan internet yang
tersedia
belum
sepenuhnya
dimanfaatkan
mahasiswa
untuk
menunjang
kepentingan akademik tetapi lebih untuk aktivitas yang bersifat hiburan dan
kesenangan (entertainment and pleasure).
Prokrastinasi akademik selain terindikasi melalui berbagai bentuk variasi
yang sudah dipaparkan jelaskan diatas, juga dapat terindikasi melalui waktu yang
dibutuhkan dalam menempuh masa studi. Menurut Solomon dan Rothblum (1984:
503) bahwa indikasi prokrastinasi akademik adalah masa studi 5 tahun atau lebih.
Berikut data yang peneliti dapatkan dari Sistem Informasi Akademik Terpadu
(SIKADU) Universitas Negeri Semarang tentang statistika wisudawan Jurusan
Psikologi dalam kurun waktu 3,5 tahun terakhir:
Tabel 1.1 Data Keadaan Wisudawan S1 Jurusan Psikologi UNNES
Jumlah
Wisudawan dengan
Periode
Rata rata masa studi
Wisudawan masa studi 5 tahun
April 2010
17
14 (82%)
5 tahun 7 bulan 22 hari
Oktober 2010
29
22 (76%)
5 tahun 9 bulan 27 hari
April 2011
52
30 (58%)
5 tahun 2 bulan 28 hari
Oktober 2011
27
18 (67%)
5 tahun 6 bulan 22 hari
April 2012
53
42 (79%)
5 tahun 4 bulan 12 hari
Oktober 2012
51
29 (59%)
5 tahun 5 bulan 26 hari
April 2013
25
8 (32%)
4 tahun 10 bulan 24 hari
Sumber: data dari http://akademik.unnes.ac.id dan diolah secara mandiri
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa pada periode wisuda April tahun
2010 sampai dengan April tahun 2013 masih terdapat wisudawan S1 Psikologi
yang menyelesaikan masa studi 5 tahun atau lebih. Selain itu, rata-rata masa studi
wisudawan juga diatas 5 tahun walaupun untuk pertama kalinya pada wisuda
periode April 2013 rata-rata masa studi sudah dibawah 5 tahun. Hal ini dapat
diartikan bahwa sampai saat ini masih ada mahasiswa Jurusan Psikologi yang
melakukan prokrastinasi akademik dalam masa studinya.
Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi dengan sistem SKS
(Satuan Kredit Semester) sebenarnya memberi kesempatan mahasiswa dalam
mengatur beban kuliah dan proses belajar pada setiap semesternya. Mata kuliah
diatur sedemikian rupa dan didistribusikan secara merata disetiap semester dengan
pertimbangan bahwa mahasiswa secara rata-rata mampu dalam menjalankan
tanggung jawabnya tersebut. Walaupun demikian, berbagai hal juga turut berperan
mempengaruhi terjadinya prokrastinasi akademik oleh mahasiswa.
Hasil penelitian prokrastinasi akademik oleh Anggraeni dan Widyarini
(2008: 27) diketahui bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena motivasi
internal yang rendah, rasa malas yang besar, pola asuh orang tua yang permisif
atau longgar, pengaruh dari teman sebaya (peer), lingkungan dan orang-orang
terdekat yang kurang mendukung, dan kurangnya pengaturan waktu antara tugas
akademik yang harus dikerjakan dengan urusan yang lainnya.
Salah satu hasil penelitian di atas sesuai dengan pernyataan Rizvi, dkk
(dalam Rumiani 2006: 41) bahwa faktor motivasi internal yang rendah dapat
mendorong seseorang untuk melakukan prokrastinasi akademik. Hal ini juga
rendahnya
toleransi
terhadap
ketidaknyamanan
(low
10
11
12
waktunya seperti belajar saat menjelang waktu ujian dan mengerjakan tugas dari
dosen mendekati batas waktu pengumpulan.
Mahasiswa seringkali tidak menyadari jika mereka larut dengan aktivitasaktivitas yang bersifat nonakademik sehingga banyak waktu mereka terbuang siasia. Namun demikian, mahasiswa tetap menjalankan kewajiban akademiknya
seperti belajar dan mengerjakan tugas meskipun tidak teratur atau disiplin,
kesulitan untuk berkonsentrasi, kekurangan referensi dan mengabaikan waktu
yang tersedia.
Mahasiswa masih menerapkan sebuah sistem yang dikenal Sistem Kebut
Semalam atau SKS. Pengerjaan tugas yang serba cepat dalam keterbatasan waktu
sebagai akibat prokrastinasi turut memberikan dampak negatif terhadap tugas
yang sedang dikerjakan dan lebih jauh pada hasil belajar atau prestasi akademik.
Sebagaimana hasil penelitian Amalia tahun 2011 terhadap siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Malang bahwa adanya penurunan prestasi belajar seiring meningkatnya
prokrastinasi akademik (dalam http://library.um.ac.id).
Hasil penelitian self-regulated learning oleh Yulinawati, Hartati, dan
Sawitri tahun 2009 pada mahasiswa ITB program fast track menunjukkan
managemen waktu, usaha dalam mengatur belajar, dan mengatur lingkungan fisik
dan sosial penting untuk menunjang belajar (dalam http://eprint.undip.ac.id).
Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan kasus-kasus yang disebutkan di atas
yang bermasalah dengan pengaturan waktu dan usaha belajar, maka memperkuat
indikasi adanya hubungan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi
akademik.
13
14
temuan
ini
diharapkan
dapat
memberikan
informasi
bagi
15
lainnya yang dapat menekan laju tingkat prokrastinasi akademik dan semakin
mengoptimalkan self-regulated learning pada mahasiswa.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa
mengenai pentingnya meminimalisir tingkat prokrastinasi akademik dengan
penerapan self-regulated learning dalam kegiatan akademiknya sehingga
mahasiswa dapat mencapai kesuksesan akademiknya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
diselesaikan
oleh
mahasiswa.
Mahasiswa
yang
melakukan
16
17
Solomon
dan
Murakami
(1986:
387)
mendefinisikan
prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan untuk (a) selalu atau hampir selalu
menunda tugas akademik, dan (b) selalu atau hampir selalu mengalami kecemasan
bermasalah terkait dengan penundaan ini.
Berdasarkan pendapat yang diungkapakan oleh beberapa ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada
tugas akademik yang dilakukan oleh mahasiswa secara sadar dengan melakukan
aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, dan tidak
memperhatikan waktu sehingga menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada
mahasiswa.
18
19
nonton,
mengobrol,
jalan,
mendengarkan musik, dan sebagainya, sehingga menyita waktu yang dia miliki
untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri prokrastinasi akademik
yaitu meliputi penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas
yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu
antara rencana dan kinerja aktual, dan melakukan aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan.
20
21
prokrastinasi
akademik
karena
dia
pernah
mendapatkan
22
23
Kecemasan (Anxiety)
Kecemasan yang tinggi yang berinteraksi dengan tugas-tugas yang
diharapkan dapat diselesaikan menyebabkan seseorang cenderung menunda
tugas tersebut.
2.
3.
Rendahnya
Toleransi
terhadap
Ketidaknyamanan
(Low
Discomfort
Tolerance)
Kesulitan pada tugas yang dikerjakan membuat seseorang mengalami
kesulitan untuk menoleransi rasa frustrasi dan kecemasan, sehingga mereka
mengalihkan diri sendiri kepada tugas-tugas yang dapat mengurangi
ketidaknyamanan dalam diri mereka.
24
4.
yang
membuat
nyaman
tersebut.
Jika
seseorang
memiliki
6.
25
7.
8.
9.
26
dan
regulasi
diri
berkaitan
persoalan
pembelajaran,
terutama
27
konstruktif dalam proses belajar, baik itu aktif mengkonstruk pemahaman, tujuan,
maupun strategi dari informasi yang tersedia di lingkungan dan pikirannya sendiri.
Kedua, potensi untuk mengontrol. Mahasiswa sanggup memonitor, mengontrol,
meregulasi aspek tertentu dari kognitif, motivasi dan perilaku sesuai karakteristik
lingkungan jika memungkinkan. Ketiga, asumsi tujuan, kriteria, atau standar.
Asumsi tersebut digunakan untuk menilai apakah proses harus dilanjutkan bila
perlu ketika beberapa kriteria atau standar berubah. Keempat, aktivitas regulasi
diri merupakan penengah (mediator) antara personal dan karakteristik konteks dan
prestasi atau performa yang sesungguhnya. Self-regulation pada kognitif,
motivasi, dan perilaku yang dimiliki mahasiswa, merupakan perantara hubungan
antara person, konteks dan bahkan prestasi
Berdasarkan asumsi asumsi tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagaimana menurut Pintrich dan Zusho (dalam Nicol dan Macfarlane-Dick
2006: 202) bahwa self-regulated learning merupakan proses konstruktif aktif
ketika mahasiswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk
memantau, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar
sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya.
Sejalan dengan pengertian menurut Zimmerman (dalam Schunk, Pintrich,
dan Mecce 2008: 154), self-regulation adalah proses dimana mahasiswa
mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan perasaan yang mana
secara sistematis diorientasikan pada pencapaian tujuan mereka. Zimmerman
(1989: 329) memaparkan secara umum bahwa self-regulated learning pada
mahasiswa digambarkan melalui tingkatan atau derajat yang meliputi keaktifan
28
menetapkan
tujuan,
mengatur,
memonitor
diri,
dan
mengevaluasi diri pada berbagai sisi selama proses penerimaan. Proses ini
memungkinkan mereka untuk menjadi menyadari diri, banyak mengetahui
dan menentukan pendekatan dalam belajar.
b.
c.
Perilaku dalam self regulated learning ini merupakan upaya mahasiswa untuk
memilih, menstruktur, dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan
29
belajar. Mereka mencari nasihat, informasi dan tempat di mana mereka yang
paling memungkinkan untuk belajar.
Sejalan dengan pendapat di atas, Wolters, Pintrich dan Karabenick (2003: 8,
15, 24) juga membagi aspek-aspek self-regulated learning kedalam tiga aspek
sebagai berikut:
a.
Kognitif. Regulasi dan kontrol kognitif termasuk jenis aktivitas kognitif dan
metakognitif yang mana mahasiswa mengunakannya untuk beradaptasi dan
mengubah kognisi mereka. Satu aspek pokok dari regulasi dan kontrol
kognisi yaitu pemilihan yang sebenarnya dan penggunaan berbagai strategi
kognitif untuk mengingat, belajar, penalaran, pemecahan masalah dan
berpikir.
b.
c.
Perilaku. Regulasi perilaku adalah aspek dari regulasi diri yang melibatkan
usaha mahasiswa untuk mengontrol perilaku tampak mereka. Mengikuti
30
termasuk
berusaha
untuk
mengingat
materi
dengan
31
structuring
dideskripsikan
upaya
mahasiswa
untuk
32
melakukan usaha lebih baik baik dari yanglain atau menunjukkan sebuah
kemampuan bawaan dengan tujuan untuk tetap berusaha keras.
6. Situational Interest Enhancement dideskripsikan mahasiswa dapat bekerja
untuk meningkatkan minat situasional mereka atau kesenangan segera
pengalaman mereka seraya menyelesaikan sebuah tugas.
7. Relevance
Enhancement
meningkatkan
relevansi
dideskripsikan
atau
upaya
kebermaknaan
mahasiswa
suatu
tugas
untuk
dengan
No
1
33
Lanjutan
2
Organizing and transforming
34
2.
3.
4.
35
6.
2.3 Hubungan
antara
Self-Regulated
Learning
dengan
36
37
38
Mempunyai tugas-tugas
akademik yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai mahasiswa
39
2.5 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan negatif
antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa
Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang. Semakin tinggi self-regulated
learning mahasiswa, maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa.
Sebaliknya, semakin rendah self-regulated learning mahasiswa, maka semakin
tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.
BAB 3
METODE PENELITIAN
40
41
42
Prokrastinasi Akademik
(Variabel Y)
43
44
45
Setiap angkatan akan diambil sampel sejumlah 42% agar setiap angkatan
didalam populasi dapat terwakili secara proporsional. Komposisi sampel
penelitian berdasarkan masing-masing angkatan ditunjukkan oleh tabel 3.2
dibawah ini:
Tabel 3.2 Komposisi Sampel berdasarkan Angkatan
No
Angkatan
Jumlah
Persentase
1
2006
7
14%
2
2007
13
27%
3
2008
30
59%
Total
50
100%
Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan jumlah sampel penelitian
berdasarkan jenis kelamin. Hal ini diharapkan agar masing- masing jenis kelamin
dapat terwakili secara proporsional. Komposisi populasi dan sampel penelitian
berdasarkan jenis kelamin dipaparkan pada tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3 Komposisi Populasi dan Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Jenis
Populasi
Jumlah (%) Sampel
Jumlah (%)
Kelamin
Kelamin
Laki-laki
51 (42,5%)
Laki-laki
21 (42,5%)
120 orang
50 orang
Perempuan 69 (57, 5%)
Perempuan 29 (57,5%)
46
Total
10
10
10
10
40
47
Skor
1
2
3
4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Total
8
8
8
8
8
8
8
8
8
72
48
Skor
1
2
3
4
49
50
Total
10
10
10
10
40
51
Total
9
7
9
7
32
No
1
2
3
4
5
6
Total
8
8
8
8
8
8
52
Lanjutan
7 Seeking Social Assistance
7,29,47,66*
8 Self-evaluating
8,21,38,65*
9 Metacognitive Self-regulation
9,31,49,64
Jumlah
36
Tanda bintang (*) : nomor aitem yang tidak valid
16,20,39,56
17,30,48,57*
18,22,37,58*
36
8
8
8
72
Indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
9
No Aitem
F
UF
1,27,50
10,32,45
2,33,44,58 11,26,51,61
3,25,52
12,34,43
4,35,42,57 13,24,53,62
5,23,54,60 14,36,41,63
6,19,40
15,28,46,55
7,29,47
16,20,39,56
8,21,38
17,30,48
9,31,49,59 18,22,37
31
32
Total
6
8
6
8
8
7
7
6
7
63
53
54
55
( )
( )
6. Menentukan kategori
Tujuan kategori ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompokkelompok terpisah secara berjenjang menutut suatu kontinum berdasarkan
atribut yang diukur. Untuk penelitian ini akan digunakan jenis kategorisasi
jenjang dengan tiga jenjang penggolongan, yaitu:
Tabel 3.14 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean teoritis
Interval skor
Kriteria
+1X
Tinggi
- 1 X < + 1
Sedang
X < - 1
Rendah
Keterangan:
: mean teoritis
: Standar deviasi (Azwar, 2011b: 109)
56
7. Menentukan persentase
setelah melakukan kriteria dan mengetahui jumlah individu yang ada dalam
suatu kelompok, langkah selanjutnya yaitu menentukan prosentasenya dengan
cara sebagai berikut:
f
P = x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
f = frekuensi
N = jumlah subjek
3.7.2 Uji Asumsi
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan
menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS
versi 17.0 for windows. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p > 0,05
dan jika p < 0,05 maka data dikatakan terdistribusi secara tidak normal.
3.7.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel X (selfregulated learning) dan variabel Y (Prokrastinasi akademik) memiliki hubungan
linier atau tidak. Uji linierias dilakukan dengan menggunakan uji F (Anova)
dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Data dapat dikatakan linier apabila
nilai p < 0,05 dan jika p > 0,05 maka data dikatakan tidak linier.
57
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
orientasi
kancah
adalah
untuk
mengetahui
kesesuaian
58
59
60
dari sejumlah strata atau sub-sub kelompok, yang berpotensi membawa perbedaan
pada variabel yang sedang diamati. Sehingga peneliti harus mengambil sampel
dari tiap-tiap strata ataupun sub-kelompok dalam proporsi yang sama seperti yang
terdapat pada populasi, yang dalam hal ini adalah proporsi masing-masing
angkatan dan jenis kelamin.
61
62
buah dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk masing-masing aitem.
Berikut ini statistik deskriptif prokrastinasi akademik dengan bantuan SPSS versi
17.0 for windows:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi
akademik
Range
50
47.00
Minimum
44.00
Maximum
91.00
Mean
70.4400
Std.
Deviation
11.58669
Variance
134.251
= 32 x 4 = 128
Skor terendah
= 32 x 1 = 32
Mean teoritis ()
= 32 x 2,5 = 80
Standar deviasi ()
= 16
63
ukuran mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 64 X <
96. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik
mahasiswa Jurusan Psikologi berada pada kategori sedang. Gambaran secara
detail dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:
Diagram Gambaran Umum
Prokrastinasi Akademik
28%
72%
Tinggi
Sedang
Rendah
64
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi dengan bantuan SPSS versi 17.0
for windows:
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Penundaan
untuk Memulai maupun Menyelesaikan Kerja pada Tugas yang Dihadapi
N
penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja
pada tugas yang dihadapi
50
12.00
Mean
25.00 20.1000
11.071
= 9 x 4 = 36
Skor terendah
=9x1=9
Mean teoritis ()
= 9 x 2,5 = 22,5
Standar deviasi ()
= 4,5
65
mean teoritis, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 18 X < 27. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik berdasarkan
penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi
berada pada kategori sedang.
4.3.1.2.2 Prokrastinasi
Akademik
berdasarkan
Keterlambatan
prokrastinasi
akademik
dalam
Mengerjakan Tugas
Guna
melihat
gambaran
berdasarkan
50
12.00
8.00
Mean
20.00 15.0800
8.769
mengerjakan tugas
= 7 x 4 = 28
Skor terendah
=7x1=7
Mean teoritis ()
= 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi ()
= 3,5
66
melihat
gambaran
prokrastinasi
akademik
berdasarkan
kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual digunakan 9 aitem dari skala
prokrastinasi akademik. Berikut ini statistik deskriptif prokrastinasi akademik
berdasarkan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dengan bantuan
SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Prokrastinasi Akademik berdasarkan Kesenjangan
Waktu antara Rencana dan Kinerja Aktual
N
kesenjangan waktu antara
rencana dan kinerja actual
50
10.00
Mean
24.00 17.3600
11.256
67
= 9 x 4 = 36
Skor terendah
=9x1=9
Mean teoritis ()
= 9 x 2,5 = 22,5
Standar deviasi ()
= 4,5
68
50
10.00
Mean
23.00 15.5600
11.109
= 7 x 4 = 28
Skor terendah
=7x1=7
Mean teoritis ()
= 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi ()
= 3,5
69
70
Lanjutan
Kesenjangan waktu antara rencana
dan kinerja aktual
Melakukan aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada melakukan
tugas yang harus dikerjakan.
0%
54%
46%
6%
58%
36%
76%
66%
58%
54%
46%
36%
34%
24%
0%
0%
0%
6%
Tinggi
Sedang
Rendah
71
indikator. Adapun perbandingan mean empirik tiap indikator dapat dilihat pada
tabel 4.12 :
Tabel 4.12 Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator Prokrastinasi Akademik
Mean
Prokrastinasi Akademik
Empiris
Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan
20,1000
kerja pada tugas yang dihadapi
Keterlambatan dalam mengerjakan tugas
15,0800
Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja
17,3600
aktual
Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan
15,5600
daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui indikator penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas mendapatkan mean empiris terbesar,
yaitu sebesar 20,1000 yang berarti indikator ini mempunyai pengaruh paling besar
dalam menentukan tinggi rendahnya prokrastinasi akademik. Gambaran secara
detail dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini:
Diagram Perbandingan Mean Empiris Tiap Indikator
Prokrastinasi Akademik
25.0000
20.0000
20.1000
15.0800
17.3600
15.5600
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
Penundaan untuk
Keterlambatan Kesenjangan waktu Melakukan aktivitas
memulai maupun dalam mengerjakan antara rencana dan
lain yang lebih
menyelesaikan kerja
tugas
kinerja aktual
menyenangkan
pada tugas yang
daripada melakukan
dihadapi
tugas yang harus
dikerjakan
72
Range
50
66.00
Minimum
141.00
Maximum
207.00
Mean
169.6400
Std.
Deviation
16.18233
Variance
261.868
= 63 x 4 = 254
73
Skor terendah
= 63 x 1 = 63
Mean teoritis ()
= 63 x 2,5 = 157,5
Standar deviasi ()
= 31,83
Berdasarkan kriteria pada tabel 3.14, maka diperoleh hasil deskripsi selfregulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi yang dapat dilihat pada tabel
4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Gambaran Umum Self-Regulated Learning
Interval Skor
189,33 X
125,17 X < 189,33
X < 125,17
Jumlah
Kriteria
Tinggi
Sedang
Rendah
Self-Regulated Learning
F
%
6
12 %
44
88 %
0
0%
50
100%
74
88%
50 10.00
11.00
21.00 14.5200
4.051
75
Skor tertinggi
= 6 x 4 = 24
Skor terendah
=6x1=6
Mean teoritis ()
= 6 x 2,5 = 15
Standar deviasi ()
= 3
deskriptif
self-regulated
learning
berdasarkan
organizing
and
76
50 11.00
16.00
27.00 21.1400
6.817
= 8 x 4 = 32
Skor terendah
=8x1=8
Mean teoritis ()
= 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi ()
=4
77
melihat
gambaran
self-regulated
learning
berdasarkan
50 14.00
10.00
24.00 17.1800
8.844
= 6 x 4 = 24
Skor terendah
=6x1=6
Mean teoritis ()
= 6 x 2,5 = 15
Standar deviasi ()
=3
78
ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang yaitu rentang 12 X <
18. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated learning berdasarkan
environment structuring berada pada kategori sedang.
4.3.2.2.4 Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping Record and Monitoring
Guna melihat gambaran self-regulated learning berdasarkan keeping
record and monitoring digunakan 8 aitem dari skala self-regulated learning.
Berikut ini statistik deskriptif self-regulated learning berdasarkan keeping record
and monitoring dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.21 Statistik Deskriptif Self-Regulated Learning berdasarkan Keeping
Record and Monitoring
N Range Minimum Maximum Mean
keeping
monitoring
record
and
50 13.00
15.00
28.00 21.5200
11.479
= 8 x 4 = 32
Skor terendah
=8x1=8
Mean teoritis ()
= 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi ()
=4
79
sebanyak 30%, dalam kategori sedang sebanyak 66%, dan dalam kategori rendah
sebanyak 4%. Mean empiris diperoleh nilai sebesar 21,5200 yang apabila
diletakkan kedalam ukuran mean teoritik, maka berada dalam kategori sedang
yaitu rentang 16 X < 24. Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa selfregulated learning berdasarkan keeping record and monitoring berada pada
kategori sedang.
4.3.2.2.5 Self-Regulated Learning berdasarkan Rehearshing and Memorizing
Guna
melihat
gambaran
self-regulated
learning
berdasarkan
50 14.00
16.00
30.00 22.0400
8.202
= 8 x 4 = 32
Skor terendah
=8x1=8
Mean teoritis ()
= 8 x 2,5 = 20
Standar deviasi ()
=4
80
50 13.00
12.00
25.00 17.2400
6.309
81
Skor tertinggi
= 7 x 4 = 28
Skor terendah
=7x1=1
Mean teoritis ()
= 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi ()
= 3,5
50
9.00
16.00
25.00 20.0800
4.075
82
= 7 x 4 = 28
Skor terendah
=7x1=1
Mean teoritis ()
= 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi ()
= 3,5
83
50
8.00
13.00
21.00 17.1000
4.582
Pengkategorisasian distribusi self-regulated learning berdasarkan selfevaluating dilakukan secara manual dengan rincian sebagai berikut:
Skor tertinggi
= 6 x 4 = 24
Skor terendah
=6x1=6
Mean teoritis ()
= 6 x 2,5 = 15
Standar deviasi ()
=3
melihat
gambaran
self-regulated
learning
berdasarkan
84
50
9.00
15.00
24.00 18.8200
5.212
= 7 x 4 = 28
Skor terendah
=7x1=1
Mean teoritis ()
= 7 x 2,5 = 17,5
Standar deviasi ()
= 3,5
85
86
90%
90%
86%
82%
80%
60%
72%
70%
66%
70%
84%
52%
46%
50%
40%
52%
48%
30%
30%
28%
30%
18%
20%
10%
8%
2%
0%
2%
4%
6%
8% 8%
8%
0%
0%
0%
0%
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tinggi
Sedang
Rendah
Mean
Empiris
14.5200
21.1400
17.1800
21.5200
22.0400
17.2400
87
Lanjutan
Seeking Social Assistance
Self-Evaluating
Metacognitive Self-regulation
20.0800
17.1000
18.8200
21.5200 22.0400
21.1400
20.0000
15.0000
17.1800
20.0800
17.2400
18.8200
17.1000
14.5200
10.0000
5.0000
0.0000
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
1
2
3
4
5
6
7
8
9
88
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
50
169.6400
16.18233
.084
.084
-.044
.594
.872
prokrastinasi
akademik
50
70.4400
11.58669
.144
.070
-.144
1.021
.249
89
SZ sebesar 1,021 dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,249. Hasil tersebut
menunjukkan p > 0,05 sehingga sebaran data skala prokrastinasi akademik juga
berdistribusi normal.
4.4.1.2 Hasil Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk menguji apakah pola sebaran variabel X dan
Y membentuk garis linier atau tidak. Untuk mengujinya digunakan teknik uji F
dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Jika p > 0,05 maka sebaran
dinyatakan tidak linier dan jika p < 0,05 maka dinyatakan linier.
Tabel 4.36 Hasil Uji Linieritas
Anova table
Prokrastinasi Akademik * SRL
Between Groups
Sum of Squares
(Combined)
5588.320
Df
Mean Square
Deviation
Linearity
from Linearity
2800.058
2788.262
Within Groups
990.000
Total
6578.320
49
39
38
100
143.290
2800.058
73.375
647.172
1.447
28.283
.741
.274
.000
.759
F
Sig.
Berdasarkan tabel 4.36 diketahui bahwa untuk hasil uji linieritas terhadap
variabel self-regulated learning dengan variabel prokrastinasi akademik diperoleh
nilai F sebesar 28,283 dengan p = 0,000 dan dikarenakan nilai p < 0,05 maka pola
hubungan antara variabel self-regulated learning dengan variabel prokrastinasi
akademik adalah linier.
4.4.2 Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-regulated
learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi
90
Universitas Negeri Semarang. Berikut ini adalah hasil uji hipotesis dengan teknik
Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows:
Tabel 4.37 Analisis Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan
Prokrastinasi Akademik
Correlations
self-regulated
learning
self-regulated learning
Pearson Correlation
prokrastinasi
akademik
1
Sig. (2-tailed)
N
prokrastinasi akademik
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-.652
**
.000
50
50
**
-.652
.000
50
50
91
4.5 Pembahasan
Pembahasan yang akan dipaparkan oleh peneliti terdiri dari dua bagian yaitu
pembahasan mengenai hasil analisis deskriptif dan hasil analisis inferensial.
Berikut ini pembahasan yang akan dipaparkan oleh peneliti:
4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik dan SelfRegulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas
Negeri Semarang
4.5.1.1 Analisis Deskriptif Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan
Psikologi Universitas Negeri Semarang
Prokrastinasi akademik adalah perilaku penundaan pada tugas akademik
yang dilakukan secara sadar dengan melakukan aktivitas lain yang menyenangkan
dan tidak penting, tidak bertujuan, tidak memperhatikan waktu sehingga
menimbulkan akibat negatif atau kerugian pada pelakunya. Prokrastinasi
akademik dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala prokrastinasi
akademik, semakin tinggi skor total yang diperoleh maka menunjukkan semakin
tinggi prokrastinasi akademik subjek. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor
total yang diperoleh oleh subjek menunjukkan semakin rendah prokrastinasi
akademik subjek.
Secara umum prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi berada
pada kategori sedang dengan presentase 72%. Hasil ini berarti bahwa subjek
masih melakukan penundaan pada tugas akademik dengan beralih melakukan
aktivitas lain yang menyenangkan dan tidak penting, tidak bertujuan, dan tidak
92
Hasil penelitian
prokrastinasi pada mahasiswa paling banyak berada pada kategori sedang, yaitu
sebanyak 54,5% (Melisa dan Astrini dalam http://thesis.binus.ac.id).
Dua hasil penelitian lain di atas dapat memperkuat hasil penelitian ini yang
memaparkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi
berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum
sepenuhnya dapat menghindari prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik yang
menjadi tanggung jawabnya.
Prokrastinasi akademik memiliki empat indikator yaitu penundaan untuk
memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan
dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual,
dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada melakukan tugas
yang harus dikerjakan.
93
indikator
mempunyai
pengaruh
terhadap
tinggi
rendahnya
akademik,
indikator
penundaan
untuk
memulai
maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi memiliki mean empiris terbesar.
Hal ini berarti mahasiswa yang melakukan penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi akan membuat tingkat
prokrastinasi akademik menjadi tinggi dan mahasiswa yang segera memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi akan membuat tingkat
prokrastinasi akademiknya menjadi rendah.
4.5.1.2 Analisis Deskriptif Self-Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan
Psikologi Universitas Negeri Semarang
Self-regulated learning adalah usaha aktif dan mandiri peserta didik
dengan memantau, mengatur dan mengontol kognisi, motivasi, dan perilaku, yang
diorientasikan atau diarahkan pada tujuan belajar. Self-regulated learning dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala self-regulated learning, semakin
tinggi skor total yang diperoleh maka menunjukkan semakin tinggi self-regulated
94
learning subjek. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh
oleh subjek menunjukkan semakin rendah self-regulated learning subjek.
Secara umum self-regulated learning mahasiswa Jurusan Psikologi berada
pada kategori sedang dengan presentase 88%. Hasil ini berarti bahwa subjek
cukup baik dalam menunjukkan usahanya secara aktif dan mandiri untuk
memantau, mengatur dan mengontrol kognisi, motivasi, dan perilaku agar tujuan
belajarnya dapat tercapai.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang berjudul Self
Regulation Learning pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa self-regulated
learning mahasiswa ada dalam kategori sedang, yaitu sebanyak 86,7%. Hal ini
menggambarkan bahwa mahasiswa cukup memiliki keterampilan tentang
bagaimana belajar (how to learn) yang mencakup pemahaman tentang
kemampuan berpikir, proses berpikir, dan motivasi untuk mencapai tujuan belajar
(Deasyanti dan Armeini 2007: 19).
Gambaran lebih spesifik tentang self-regulated learning ditinjau dari
indikator-indikatornya antara lain goal setting and planning, organizing and
transforming, environment structuring, keeping
record and
monitoring,
rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social assistance, selfevaluating, dan metacognitive self-regulation.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator goal setting and planning
berada pada kategori sedang dengan presentase 90%. Hal ini berarti subjek cukup
baik dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam belajar dan membuat
95
perencanaan baik dalam hal prioritas tugas, alokasi waktu dan aktivitas yang
mendukung belajar.
Berdasarkan
hasil
analisis
deskriptif
indikator
organizing
and
transforming berada pada kategori sedang dengan presentase 82%. Hal ini berarti
subjek cukup baik dalam mengorganisasi materi perkuliahan dan dapat
mentransformasikan atau mengubahnya kedalam bentuk yang sederhana sehingga
memudahkan dalam belajar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator environment structuring
berada pada kategori sedang dengan presentase 52%. Hal ini berarti subjek sudah
cukup baik dalam mengatur lingkungan secara fisik agar mendukung kegiatan
belajarnya.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator keeping record and
monitoring berada pada kategori sedang dengan presentase 66%. Hal ini berarti
subjek cukup baik dalam melakukan perekaman proses dan hasil perkuliahan dan
memantau kegiatan belajarnya secara mandiri agar tetap pada koridor.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator rehearsing and memorizing
berada pada kategori sedang dengan presentase 70%. Hal ini berarti subjek cukup
baik dalam upayanya mengulang dan mengingat kembali materi perkuliahan yang
telah dipelajari sebelumnya agar dapat mencapai tujuan belajarnya.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator self-consequating berada
pada kategori sedang dengan presentase 86%. Hal ini berarti subjek cukup baik
dalam memberikan reward dan punishment terhadap diri sendirinya sebagai
96
bentuk imbalan untuk kesuksesan dan hukuman atas kegagalan yang didapat
selama proses belajar guna mendukung pencapaian tujuan belajarnya.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator seeking social assistance
berada pada kategori sedang dengan presentase 84%. Hal ini berarti subjek cukup
baik dalam upaya mencari bantuan yang sesuai dari lingkungan sosial (dosen dan
teman sebaya) guna membantu dirinya dalam mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator self-evaluating berada pada
kategori sedang dengan presentase 52%. Hal ini berarti subjek cukup baik dalam
melakukan evaluasi secara mandiri terhadap kualitas tugas dan proses yang
belajar yang dia jalani sehingga tujuan belajar bisa tercapai.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif indikator metacognitive selfregulation berada pada kategori sedang dengan presentase 72%. Hal ini berarti
subjek cukup baik dalam melakukan perubahan atau penyesuaian strategi belajar
agar mendukung kesuksesan akademiknya.
Tiap indikator mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya selfregulated learning. Berdasarkan perbandingan mean empiris tiap indikator selfregulated learning, indikator rehearshing and memorizing memiliki mean empiris
terbesar. Hal ini berarti mahasiswa yang menggunakan strategi rehearshing and
memorizing (mengulang dan mengingat materi perkuliahan) dalam belajarnya
akan membuat tingkat self-regulated learning menjadi tinggi dan mahasiswa yang
tidak menggunakan strategi rehearshing and memorizing (mengulang dan
mengingat materi perkuliahan) akan membuat tingkat self-regulated learning
menjadi rendah.
97
4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Prokrastinasi Akademik dengan SelfRegulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas
Negeri Semarang
Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara
self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan
Psikologi Universitas Negeri Semarang diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi self-regulated learning mahasiswa maka semakin rendah
prokrastinasi akademik mahasiswa dan semakin rendah self-regulated learning
maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.
Peneliti berpendapat mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik
disebabkan oleh kesalahan internal mahasiswa yang terjadi secara berulang.
Mahasiswa memandang tugas akademik itu selalu berat dan membosankan, dan
merasa cemas atau takut berlebihan sehingga timbul perasaan mudah menyerah.
Hal ini sesuai dengan teori cognitive behavioral (Ferrari dan Ollivete dalam
Anggraeni dan Widyarini 2008: 8) bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena
keyakinan irasional yang disebabkan oleh aversiveness of the task and fear of
failure. Seseorang memandang tugas sebagai sesuatu yang berat, tidak
menyenangkan dan pelaku merasakan ketakutan berlebihan untuk gagal walaupun
mahasiswa memiliki kemampuan yang dapat mendukung proses belajarnya.
Salah satu kemampuan yang berasal dari dalam diri mahasiswa adalah selfregulated learning. Menurut Pintrich dan Zusho (dalam Nicol dan MacfarlaneDick 2006: 202) bahwa self-regulated learning merupakan proses konstruktif aktif
ketika mahasiswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk
98
memantau, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar
sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya.
Indikator penyusun self-regulated learning yaitu goal setting and planning,
organizing and transforming, environment structuring, keeping record and
monitoring, rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social
assistance, self-evaluating, dan metacognitive self-regulation. Indikator penyusun
self-regulated learning memiliki hubungan negatif dengan prokrastinasi
akademik. Hal ini sejalan dengan penelitian Pratama (2011: xiii) yang meneliti
tentang hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan intensi mencontek pada
siswa SMA swasta di Yogyakarta, diperoleh hasil korelasi sebesar -0,466 dengan
nilai p = 0,000. Hasil ini berarti ada hubungan negatif antara regulasi diri dalam
belajar dengan intensi mencontek pada siswa dan semakin memperkuat hasil
penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan
bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas
Negeri Semarang kategori sedang. Hal ini berarti meskipun mahasiswa Jurusan
Psikologi Universitas Negeri Semarang memiliki self-regulated learning yang
tinggi tetapi juga masih melakukan prokrastinasi akademik, hal ini dikarenakan
mahasiswa malas untuk mengulang dan mengingat materi perkuliahan
(rehearshing and memorizing) Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha
untuk mempelajari ulang dan mengingat-ingat materi perkuliahan yang telah dia
pelajari sebelumnya. Apabila ada tugas, pop quiz atau ujian lainnya maka
mahasiswa sudah siap untuk mengerjakannya dan tidak perlu melakukan
99
prokrastinasi akademik seperti tidak hadir dalam perkuliahan dan tidak mengikuti
ujian.
Perekaman dan pemantauan kejadian/ hasil belajar (keeping record and
monitoring) juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa
self-regulated learner akan berusaha merekam dan memantau setiap kejadian dan
hasil belajarnya, seperti membuat dan melengkapi catatan materi perkuliahan,
membuat list untuk tugas akademik yang harus dikumpulkan oleh guru, dan
mengumpulkan soal dan hasil ujian. Hal ini membuat mahasiswa selalu
mengetahui apa yang akan dan telah ia lakukan sehingga mahasiswa menjadi lebih
mawas diri dan dapat menghindari prokrastinasi akademik selama proses
belajarnya.
Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh pengorganisasian dan
pengubahan materi perkuliahan (organizing and transforming). Mahasiswa selfregulated learner akan berusaha mengatur dan mengubah materi perkuliahan yang
begitu banyak menjadi lebih sederhana. Hal ini bertujuan agar memudahkan
dirinya dalam mempelajari setiap materi perkuliahan dan menghindari beban yang
terlalu banyak yang dapat membuat mahasiswa melakukan prokastinasi akademik.
Hal ini sesuai dengan peryataan Bruno (dalam Rumiani 2006: 41) bahwa adanya
kecenderungan individu yang memiliki beban kerja atau tugas yang terlalu banyak
akan melakukan prokrastinasi.
Prokrastinasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh pencarian bantuan dari
lingkungan sosial (seeking social assistance). Mahasiswa self-regulated learner
akan berusaha mencari bantuan yang sesuai dari lingkungan sosial untuk
100
101
mungkin distraktor baik karena diri sendiri maupun dari luar yang dapat membuat
dirinya melakukan prokrastinasi akademik seperti menjauhkan atau mematikan
alat komunikasi dan chatting di jejaring sosial selama ia belajar.
Penentukan tujuan belajar dan perencanaan (goal setting and planning)
juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated
learner akan berusaha mengatur waktu belajarnya dan menyediakan alokasi waktu
yang cukup untuk mengerjakan tugas akademiknya sebelum tenggang waktu tugas
habis. Mahasiswa juga akan lebih selektif dalam mengerjakan tugas dengan
membuat prioritas, misalkan berdasarkan batas waktu pengumpulan dan tingkat
kesulitan tugas sehingga aktivitas yang akan ia lakukan lebih terarah pada tujuan
belajar dan terhindar dari prokrastinasi akademik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima
dilihat dari nilai koefisien korelasi negatif (r = -0,652 dengan p = 0,000) yang
berarti adanya hubungan berkebalikan, dimana hubungan yang terjadi adalah
hubungan negatif. Walaupun demikian, hasil analisis deskriptif menunjukkan selfregulated learning dan prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Semarang berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat
dijelaskan lewat adanya tingkat kecenderungan yang saling berkebalikan antara
self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik. Self-regulated learning
mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang menuju tinggi, sedangkan
prokrastinasi akademik mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang
menuju rendah. Hal inilah yang membuat hubungan self-regulated learning
dengan prokrastinasi akademik menjadi berkorelasi negatif.
102
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pengujian hipotesis, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan negatif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang.
Semakin tinggi self-regulated learning mahasiswa maka semakin rendah
prokrastinasi akademik mahasiswa dan semakin rendah self-regulated learning
mahasiswa maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa.
2. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri
Semarang berada pada kategori sedang. Indikator yang paling berpengaruh
dalam prokrastinasi akademik mahasiswa yaitu penundaan untuk memulai
maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi.
3. Self-regulated learning pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri
Semarang berada pada kategori sedang. Indikator yang paling berpengaruh
dalam self-regulated learning mahasiswa yaitu rehearshing and memorizing
(mahasiswa berusaha untuk mengulang dan mengingat materi perkuliahan).
5.2 Saran
Merujuk pada simpulan penelitian di atas, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
103
104
1. Bagi Jurusan
Diharapkan
Jurusan
menyelenggarakan
program-program
yang
dapat
program
aspresiasi
dengan
melakukan
pemilihan
105
DAFTAR PUSTAKA
106
107
108
Pratama, Johan. M. 2011. Regulasi Diri dalam Belajar dan Intensi Mencontek
pada Siswa SMA. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Online di
http://simpus.uii.ac.id/search_adv/?n=001694&l=320&b=I&j=SK (diakses
tanggal 10 Juli 2013)
Purwanto, Edy. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Jurusan Psikologi
FIP UNNES
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan
Stres Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. No. 2. Vol. 3.
Hal. 37-48.
Rothblum, Esther. D., Solomon, Laura. J., dan Murakami, Janice. 1986. Affective,
Cognitive, and Behavioral Differences Between High and Low
Procrastinators. Journal of Counseling Psychology. Vol. 33. Hal. 387-394
Schunk. H. D., Pintrich, P. R., and Mecce. L.J. 2008. Motivation in Education:
Theory, Research, And Application . Ohio: Pearson Press
Sepehrian, Firouzeh dan Lotf, Jalil Jabari. 2011. The Effects of Coping Styles and
Gender on Academic Procrastination among University Students. Journal of
Basic and Applied Scientific Research. Vol. 12. No. 1. Hal. 2987 - 2993
Solomon, Laura J., dan Rothblum, Esther J. 1984. Academic Procrastination:
Frequency and Cognitive-Behavioral Corraletes. Journal of Counseling
Psychology. Vol. 31. No. 4. Hal. 503-509. American psychological
Association, Inc
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Tondok, Marselius Sampe., Ristyadi, Hernanda., dan Kartika, Aniva. 2008.
Prokrastinasi akademik dan Niat Membeli Skripsi. Anima: Indonesian
Psychological Journal. No. 1. Vol. 24. Hal. 76-87
Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi
Wolters, Christopher. A., Pintrich, Paul. R., dan Karabenick, Stuart. A. 2003.
Assessing Academic Self-Regulated Learning. Conference on Indicator of
Positive Development: ChildTrends, National Institute of Health
Yulinawati, Irma, Hartati, Sri, dan Sawitri, Dian Ratna. 2009. Self-Regulated
Learning Mahasiswa Fast Track. Online di http://eprints.undip.ac.id/
11134/1/Jurnal_SRL_Mahasiswa_Fast_Track.pdf (diakses tanggal 27
November 2012)
Zeenath, Shakir dan Orcullo, Daisy Jane C. 2012. Exploring Academic
Procrastination among Undergraduates. IPEDR. Vol. 47. No. 9. Hal. 42-46
109
LAMPIRAN
110
111
LAMPIRAN 1:
SKALA UJI COBA
112
No:
SKALA PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
113
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
sarjana di Jurusan Psikologi FIP UNNES, saya membutuhkan sejumlah data yang
hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam mengisi skala
ini.
Skala ini terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Cara
menjawabnya akan dijelaskan pada petunjuk pengisian. Untuk itu saya
mengharapkan agar anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik.Bila
telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban anda agar tidak ada
pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena
setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Saya mengharapkan jawaban
yang paling sesuai dengan diri anda. Dengan demikian sudilah kiranya anda
memberikan jawaban sendiri, jujur, dan tanpa mendiskusikannya dengan orang
lain
Kesediaan anda untuk mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat besar
bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima
kasih.
Hormat Saya,
(Rizki Kurniawan)
114
IDENTITAS DIRI
Silahkan anda mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:
Angkatan
: ..
115
: Sangat Sesuai
: Sesuai
TS
: Tidak Sesuai
STS
Pernyataan
SS
TS
STS
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,
maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif
jawaban yang menurut anda sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
No
Pernyataan
SS
TS
STS
116
No
Pernyataan
1 Saya menentukan materi perkuliahan
yang akan saya pelajari sebelum
memulai aktivitas belajar
2 Saya
merapikan
catatan
materi
perkuliahan agar mudah untuk dipelajari
kembali
3 Saya membuat kondisi lingkungan
belajar saya terasa menyenangkan
4 Saya mencatat pemaparan dari dosen
setiap sesi perkuliahan sesuai dengan
silabus mata kuliah
5 Saya membaca kembali catatan materi
perkuliahan untuk mempertajam ingatan
dan pemahaman
6 Saya menambah jam belajar saya setiap
kali saya mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan
7 Saya meminta bantuan teman bila
menemukan kendala dalam mengerjakan
tugas dari dosen
8 Saya memeriksa kembali jawaban ujian
yang telah saya kerjakan sebelum saya
mengumpulkannya
9 Saya berdiskusi dengan teman ketika
materi yang saya pelajari cukup banyak
dan sulit dipahami
10 Saya membaca materi perkuliahan
dengan tidak menetapkan secara pasti
apa yang saya baca
11 Membuat ringkasan materi hanya
membuang-buang waktu saya saja
12 Saya membiarkan tempat belajar saya
diterangi dengan penerangan yang redup
13 Saya tidak pernah mencatat materi yang
diajarkan oleh dosen
14 Saya tidak pernah membaca ulang
catatan materi perkuliahan yang saya
buat
SS
TS
STS
117
No
Pernyataan
15 Saya tidak memberi hadiah apapun pada
diri saya ketika saya mendapatkan hasil
belajar yang baik
16 Saya merasa tidak perlu bertanya pada
dosen meskipun saya belum paham
materi perkuliahan
17 Setelah selesai mengerjakan ujian, saya
mengumpulkan
jawaban
tanpa
memeriksanya kembali
18 Saya tetap dengan strategi belajar saya
sekarang walau sudah tidak mendukung
kesuksesan akademik saya
19 Saya tidak melakukan hobi saya sampai
tugas perkuliahan saya selesai
20 Saya tidak pernah bertanya pada teman
walau saya mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas dari dosen
21 Saya mencermati setiap hasil ujian yang
saya dapatkan dan membandingkannya
dengan hasil ujian sebelumnya
22 Saya tetap menggunakan strategi belajar
yang sama dari waktu ke waktu
23 Saya membaca materi perkuliahan secara
berulang-ulang sampai saya paham
materi perkuliahan dengan baik
24 Saya tidak pernah menyimpan hasil-hasil
ujian saya
25 Saya menyiapkan peralatan belajar agar
memudahkan saya dalam belajar
26 Saya membuat rangkuman materi ketika
ditugasi oleh dosen saja
27 Saya menyediakan waktu minimal 2 jam
untuk bejalar pada waktu tertentu setiap
harinya
28 Saya tetap menyibukan diri dengan
kegiatan-kegiatan nonakademik saya
walaupun IPK saya menurun
SS
TS
STS
118
No
Pernyataan
29 Saya menemui dosen saya untuk
meminta penjelasan ulang atas tugas
yang belum saya pahami instruksi
pengerjaannya
30 Saya membiarkan hasil ujian saya tanpa
berkeinginan mengetahui kemajuan yang
saya capai
31 Saya mencoba strategi belajar baru yang
diajarkan oleh dosen dikampus
32 Saya belajar hanya pada saat saya sedang
memiliki waktu luang saja
33 Saya membuat rangkuman materi
perkuliahan supaya lebih mudah
dipahami
34 Saya tidak menghiraukan dengan adanya
barang-barang yang berserakan ditempat
belajar saya
35 Saya mengumpulkan tugas-tugas yang
sudah dikembalikan dosen untuk saya
pelajari kembali
36 Saya membaca materi perkuliahan hanya
pada saat menjelang ujian berlangsung
37 Saya tidak menerapkan strategi apapun
untuk mempertajam ingatan saya
38 Jika target belajar saya tidak tercapai,
saya berusaha mencari tahu apa yang
menjadi penyebabnya
39 Saya memilih diam saja walau saya
belum memahami materi perkuliahan
40 Saya mengurangi kegiatan senangsenang dengan teman saya saat nilai saya
menurun
41 Saya belajar hanya pada saat perkuliahan
dan tidak membaca kembali catatan dan
referensi dikos/dirumah
42 Saya menyimpan hasilhasil ujian saya
dengan baik
SS
TS
STS
119
No
Pernyataan
43 Saya membiarkan meja belajar saya
dipenuhi dengan barang-barang yang
tidak diperlukan untuk belajar
44 Ketika membaca materi perkuliahan,
saya menggaris bawahi (underline) pada
pokok materi yang saya rasa penting
45 Saya tidak punya waktu belajar khusus
diluar jadwal perkuliahan
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
SS
TS
STS
120
No
Pernyataan
57 Saya membuat tugas makalah tanpa
memeriksa ulang penulisan dan isi secara
menyeluruh
58 Saya tidak mencoba sama sekali strategi
belajar yang telah teman sarankan
59 Saya
menentukan
batas
waktu
pengerjaan tugas sebelum tenggat waktu
yang diberikan dosen habis
60 Saya membuat peta konsep setiap materi
yang sudah diajarkan oleh dosen agar
saya memahami materi dengan mudah
61 Saya menjauhkan benda-benda yang
dapat mengganggu konsentrasi saya saat
sedang belajar
62 Saya mencatat tugas-tugas yang harus
saya selesaikan dalam sebuah list/ daftar
dan menandainya bila telah usai
mengerjakannya
63 Saya membaca lagi rangkuman materi
yang telah saya buat sebelumnya
64 Saya segera mengganti strategi belajar
saya ketika sudah tidak lagi mendukung
kesuksesan akademik saya
65 Saya menelaah kembali tugas-tugas
perkuliahan yang mendapatkan nilai
kurang bagus untuk mencari tahu dimana
kekurangan dalam pengerjaannya
66 Saya menemui teman saya untuk
menanyakan langkah mengerjakan tugas
yang tidak mampu saya kerjakan
67 Saya membeli sesuatu yang saya suka
sebagai hadiah untuk kemajuan belajar
yang saya capai
68 Saya tidak mempunyai cara-cara khusus
untuk membantu saya mengingat materi
perkuliahan
SS
TS
STS
121
No
Pernyataan
69 Saya membiarkan tugas-tugas yang
sudah dikembalikan oleh dosen tercecer
dan menghilang entah kemana
70 Saya membiarkan buku perkuliahan
tertumpuk tidak beraturan
71 Saya hanya membaca materi perkuliahan
begitu saja tanpa memberikan tanda pada
topik-topik penting
72 Saya hanya belajar ketika hendak ujian
saja
SS
TS
STS
122
: Selalu
SR
: Sering
KD
: Kadang-kadang
TP
: Tidak Pernah
Pernyataan
SL SR KD TP
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,
maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif
jawaban yang menurut anda sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
No
Pernyataan
SL SR KD TP
123
No
Pernyataan
4
5
6
10
11
12
13
14
SL
SR
KD
TP
124
No
Pernyataan
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
SL
SR
KD
TP
125
No
Pernyataan
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
SL
SR
KD
TP
126
No
Pernyataan
39
Saya mengatur waktu untuk kegiatankegiatan lain agar tidak mengganggu jam
belajar saya
Saya membiarkan tugas yang seharusnya
saya selesaikan saat ini dan fokus dengan
film yang saya putar di laptop
40
SL
---TERIMA KASIH---
SR
KD
TP
127
LAMPIRAN 2:
TABULASI UJI COBA
SKALA
128
No Aitem
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
129
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
No Aitem
130
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
131
No Aitem
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
132
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
64
65
66
67
68
69
70
71
72
222
201
219
224
232
173
205
234
216
10
179
11
205
12
209
13
214
14
218
15
179
16
228
17
196
18
185
19
196
20
235
21
211
No Aitem
Total
133
22
189
23
220
24
224
25
191
26
231
27
209
28
210
29
225
30
205
31
167
32
203
33
155
34
204
35
225
36
207
37
184
38
206
39
205
40
183
41
229
42
181
43
210
44
211
45
177
46
238
47
180
48
200
49
171
50
18
51
219
52
200
53
200
54
164
55
233
56
189
134
No Aitem
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
135
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
75
95
73
80
73
107
91
76
69
10
96
11
82
12
91
13
85
14
82
15
99
16
74
17
94
18
92
19
94
No Aitem
Total
136
20
63
21
87
22
91
23
98
24
69
25
97
26
83
27
81
28
83
29
73
30
82
31
109
32
91
33
107
34
76
35
70
36
79
37
100
38
86
39
92
40
99
41
72
42
109
43
103
44
88
45
105
46
64
47
113
48
110
49
105
50
100
51
74
52
100
53
92
54
86
55
70
56
105
137
LAMPIRAN 3:
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
138
VAR00003 VAR00004
VAR00010 VAR00011
VAR00017 VAR00018
VAR00024 VAR00025
VAR00031 VAR00032
VAR00038 VAR00039
VAR00045 VAR00046
VAR00052 VAR00053
VAR00059 VAR00060
VAR00066 VAR00067
VAR00072
total
Correlations
total
VAR00001
Pearson Correlation
.234
Sig. (2-tailed)
.083
N
VAR00002
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003
.002
56
Sig. (2-tailed)
.551
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006
**
.081
Sig. (2-tailed)
VAR00005
.402
Pearson Correlation
N
VAR00004
56
56
.466
**
.000
56
.383
**
.004
56
*
Pearson Correlation
.301
Sig. (2-tailed)
.024
56
139
Correlations
total
VAR00007
Pearson Correlation
.277*
Sig. (2-tailed)
.039
N
VAR00008
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010
56
*
.012
56
Pearson Correlation
.091
Sig. (2-tailed)
.506
Pearson Correlation
Pearson Correlation
56
.425
**
.001
56
.406
**
.002
56
*
Pearson Correlation
.311
Sig. (2-tailed)
.019
56
*
Pearson Correlation
.308
Sig. (2-tailed)
.021
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00018
56
Sig. (2-tailed)
VAR00017
.003
.334
Sig. (2-tailed)
VAR00016
**
Pearson Correlation
VAR00015
.388
.100
Sig. (2-tailed)
VAR00014
56
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013
.002
.222
N
VAR00012
.398**
Pearson Correlation
N
VAR00011
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
.463
**
.000
56
.547
**
.000
56
140
Correlations
total
VAR00019
Pearson Correlation
.234
Sig. (2-tailed)
.083
N
VAR00020
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00021
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00022
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00023
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00028
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00029
.588
**
.000
56
.364
**
.006
56
*
.020
Sig. (2-tailed)
VAR00027
56
Sig. (2-tailed)
VAR00026
.001
.310
Sig. (2-tailed)
VAR00025
.442**
Pearson Correlation
N
VAR00024
56
56
.555
**
.000
56
.534
**
.000
56
.464
**
.000
56
.385
**
.003
56
.374
**
.004
56
*
Pearson Correlation
.305
Sig. (2-tailed)
.022
56
141
Correlations
total
VAR00030
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00031
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00032
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00033
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00034
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00039
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00040
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00041
.000
56
.468
**
.000
56
.633
**
.000
56
*
.011
Sig. (2-tailed)
VAR00038
.556**
Sig. (2-tailed)
VAR00037
56
.339
Sig. (2-tailed)
VAR00036
.002
Pearson Correlation
N
VAR00035
.402**
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
.451
**
.000
56
.461
**
.000
56
.697
**
.000
56
.445
**
.001
56
.392
**
.003
56
.495
**
.000
56
.525
**
.000
56
142
Correlations
total
VAR00042
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00043
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00044
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00045
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00046
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00047
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00048
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00053
.000
56
.625
**
.000
56
.627**
.000
56
.429
**
.001
56
.532
**
.000
56
*
.035
Sig. (2-tailed)
VAR00052
.641**
Sig. (2-tailed)
VAR00051
56
.282
Sig. (2-tailed)
VAR00050
.000
Pearson Correlation
N
VAR00049
.555**
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
.582
**
.000
56
.573
**
.000
56
.613
**
.000
56
.589
**
.000
56
.647
**
.000
56
143
Correlations
total
VAR00054
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00055
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00056
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00057
.008
56
56
.071
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00065
**
.243
Sig. (2-tailed)
VAR00064
.351
Sig. (2-tailed)
VAR00063
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
VAR00062
.005
.161
VAR00061
.371**
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
VAR00060
56
.190
N
VAR00059
.000
Pearson Correlation
N
VAR00058
.498**
56
.458
**
.000
56
.528
**
.000
56
.631
**
.000
56
.586
**
.000
56
.460
**
.000
56
.535
**
.000
56
Pearson Correlation
.253
Sig. (2-tailed)
.060
56
144
Correlations
total
VAR00066
Pearson Correlation
.130
Sig. (2-tailed)
.339
N
VAR00067
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.408**
.002
N
VAR00068
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.515
.000
N
VAR00069
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.605
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.499
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.434
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
.478
**
.000
N
Total
**
.001
N
VAR00072
**
.000
N
VAR00071
**
.000
N
VAR00070
**
56
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
Reliabilitas
DATASET ACTIVATE DataSet0.
NEW FILE.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001
VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008
VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029
VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036
VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043
VAR00002
VAR00009
VAR00016
VAR00023
VAR00030
VAR00037
VAR00044
VAR00003
VAR00010
VAR00017
VAR00024
VAR00031
VAR00038
VAR00045
VAR00004
VAR00011
VAR00018
VAR00025
VAR00032
VAR00039
VAR00046
145
Valid
Excluded
%
56
Total
100.0
.0
56
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.944
N of Items
63
146
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003
.000
56
*
.012
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
**
.731
.000
56
.377**
.004
56
Pearson Correlation
.207
Sig. (2-tailed)
.126
N
VAR00007
**
.451
Sig. (2-tailed)
VAR00006
56
.333
Sig. (2-tailed)
VAR00005
.000
Pearson Correlation
N
VAR00004
**
.571
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
**
.495
.000
56
VAR00005
VAR00012
VAR00019
VAR00026
VAR00033
VAR00040
147
Correlations
Total
VAR00008
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009
.031
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00014
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00015
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00018
.000
56
**
.676
.000
56
.545**
.000
56
.476**
.000
56
.511**
.000
56
**
.650
.000
56
*
Sig. (2-tailed)
.029
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00021
**
.292
Sig. (2-tailed)
VAR00020
56
.476
Pearson Correlation
N
VAR00019
Sig. (2-tailed)
VAR00012
56
.288
Sig. (2-tailed)
VAR00011
.000
Pearson Correlation
N
VAR00010
**
.549
56
-.086
.531
56
**
.552
.000
56
Pearson Correlation
.084
Sig. (2-tailed)
.539
56
148
Correlations
Total
VAR00022
Pearson Correlation
.230
Sig. (2-tailed)
.088
N
VAR00023
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00024
.131
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00028
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00029
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00030
.000
56
.592**
.000
56
.422**
.001
56
.598**
.000
56
**
.358
.007
56
*
Sig. (2-tailed)
.010
Pearson Correlation
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00033
**
.611
.340
Sig. (2-tailed)
VAR00032
56
Pearson Correlation
N
VAR00031
56
Sig. (2-tailed)
VAR00027
.000
.204
Sig. (2-tailed)
VAR00026
**
Pearson Correlation
N
VAR00025
56
.639
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
56
**
.548
.000
56
**
.462
.000
56
**
.563
.000
56
149
Correlations
Total
VAR00034
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00035
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00036
Pearson Correlation
56
56
**
.416
.001
56
Pearson Correlation
.199
Sig. (2-tailed)
.141
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Total
.000
.244
VAR00040
**
Sig. (2-tailed)
VAR00039
56
.541
.158
Sig. (2-tailed)
VAR00038
.009
Pearson Correlation
N
VAR00037
**
.348
Pearson Correlation
56
.589**
.000
56
.622**
.000
56
1
Sig. (2-tailed)
N
56
Reliabilitas
NEW FILE.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011
VAR00013 VA
R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017
VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
VAR00005
VAR00012
VAR00018
VAR00025
VAR00032
150
Valid
Excluded
%
56
100.0
.0
56
100.0
Total
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.909
N of Items
32
151
LAMPIRAN 4:
SKALA PENELITIAN
152
No:
SKALA PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
153
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
sarjana di Jurusan Psikologi FIP UNNES, saya membutuhkan sejumlah data yang
hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam mengisi skala
ini.
Skala ini terdiri dari dua bagian yaitu skala I dan skala II. Cara
menjawabnya akan dijelaskan pada petunjuk pengisian. Untuk itu saya
mengharapkan agar anda memperhatikan petunjuk pengisian dengan baik.Bila
telah selesai dikerjakan, periksalah kembali jawaban anda agar tidak ada
pernyataan yang terlewati untuk dijawab.
Dalam mengisi skala ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena
setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Saya mengharapkan jawaban
yang paling sesuai dengan diri anda. Dengan demikian sudilah kiranya anda
memberikan jawaban sendiri, jujur, dan tanpa mendiskusikannya dengan orang
lain
Kesediaan anda untuk mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat besar
bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima
kasih.
Hormat Saya,
(Rizki Kurniawan)
154
IDENTITAS DIRI
Silahkan anda mengisi identitas diri anda terlebih dahulu:
Angkatan
: ..
155
: Sangat Sesuai
: Sesuai
TS
: Tidak Sesuai
STS
Pernyataan
SS
TS
STS
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,
maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif
jawaban yang menurut anda sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
No
Pernyataan
SS
TS
STS
156
No
Pernyataan
1 Saya menyediakan waktu minimal 2 jam
untuk belajar pada waktu tertentu setiap
harinya
2 Saya
merapikan
catatan
materi
perkuliahan agar mudah untuk dipelajari
kembali
3 Saya menyiapkan peralatan belajar agar
memudahkan saya dalam belajar
4 Saya mencatat pemaparan dari dosen
setiap sesi perkuliahan sesuai dengan
silabus mata kuliah
5 Saya membaca kembali catatan materi
perkuliahan untuk mempertajam ingatan
dan pemahaman
6 Saya menambah jam belajar saya setiap
kali saya mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan
7 Saya meminta bantuan teman bila
menemukan kendala dalam mengerjakan
tugas dari dosen
8 Saya memeriksa kembali jawaban ujian
yang telah saya kerjakan sebelum saya
mengumpulkannya
9 Saya berdiskusi dengan teman ketika
materi yang saya pelajari cukup banyak
dan sulit dipahami
10 Saya belajar hanya pada saat saya sedang
memiliki waktu luang saja
11 Membuat ringkasan materi hanya
membuang-buang waktu saya saja
12 Saya tidak menghiraukan dengan adanya
barang-barang yang berserakan ditempat
belajar saya
13 Saya tidak pernah mencatat materi yang
diajarkan oleh dosen
14 Saya tidak pernah membaca ulang
catatan materi perkuliahan yang saya
buat
SS
TS
STS
157
No
Pernyataan
15 Saya tidak memberi hadiah apapun pada
diri saya ketika saya mendapatkan hasil
belajar yang baik
16 Saya merasa tidak perlu bertanya pada
dosen meskipun saya belum paham
materi perkuliahan
17 Setelah selesai mengerjakan ujian, saya
mengumpulkan
jawaban
tanpa
memeriksanya kembali
18 Saya tetap dengan strategi belajar saya
sekarang walau sudah tidak mendukung
kesuksesan akademik saya
19 Saya mengurangi kegiatan senangsenang dengan teman saya saat nilai saya
menurun
20 Saya tidak pernah bertanya pada teman
walau saya mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas dari dosen
21 Saya mencermati setiap hasil ujian yang
saya dapatkan dan membandingkannya
dengan hasil ujian sebelumnya
22 Saya tetap menggunakan strategi belajar
yang sama dari waktu ke waktu
23 Saya membaca materi perkuliahan secara
berulang-ulang sampai saya paham
materi perkuliahan dengan baik
24 Saya tidak pernah menyimpan hasil-hasil
ujian saya
25 Saya menata buku perkuliahan dengan
rapi ditempat saya biasa belajar
26 Saya membuat rangkuman materi ketika
ditugasi oleh dosen saja
27 Saya menentukan apa yang saya lakukan
selama belajar agar tujuan belajar saya
tercapai dengan baik
28 Saya tetap menyibukan diri dengan
kegiatan-kegiatan nonakademik saya
walaupun IPK saya menurun
SS
TS
STS
158
No
Pernyataan
29 Saya menemui dosen saya untuk
meminta penjelasan ulang atas tugas
yang belum saya pahami instruksi
pengerjaannya
30 Saya membiarkan hasil ujian saya tanpa
berkeinginan mengetahui kemajuan yang
saya capai
31 Saya mencoba strategi belajar baru yang
diajarkan oleh dosen dikampus
32 Saya tidak punya waktu belajar khusus
diluar jadwal perkuliahan
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
SS
TS
STS
159
No
Pernyataan
43 Saya membiarkan buku perkuliahan
tertumpuk tidak beraturan
44 Ketika membaca materi perkuliahan,
saya menggaris bawahi (underline) pada
pokok materi yang saya rasa penting
45 Saya hanya belajar ketika hendak ujian
saja
46 Saya tidak mengintensifkan kegiatan
belajar saya saat nilai-nilai pop quiz saya
kurang memuaskan
47 Saya langsung bertanya pada dosen bila
ada materi yang disampaikan beliau yang
belum saya pahami
48 Saya membiarkan proses belajar saya
berjalan begitu saja
49 Saya menerapkan berbagai strategi
belajar menyesuaikan dengan materi
perkuliahan yang saya pelajari
50 Saya
menentukan
batas
waktu
pengerjaan tugas sebelum tenggat waktu
yang diberikan dosen habis
51 Saya tidak pernah membuat peta konsep
materi perkuliahan yang sudah saya
pelajari di kampus
52 Saya menjauhkan benda-benda yang
dapat mengganggu konsentrasi saya saat
sedang belajar
53 Tugas yang saya kerjakan tidak terpantau
secara pasti
54 Saya mencoba memasukkan pokok
materi perkuliahan dalam kalimat saya
sendiri untuk memudahkan saya
mengingat materi
55 Saya tidak pernah menghadiahi diri saya
atas kemajuan belajar yang saya raih
56 Saya merasa tidak ada gunanya bertanya
materi perkuliahan pada teman
SS
TS
STS
160
No
Pernyataan
57 Saya mencatat tugas-tugas yang harus
saya selesaikan dalam sebuah list/ daftar
dan menandainya bila telah usai
mengerjakannya
58 Saya membuat peta konsep setiap materi
yang sudah diajarkan oleh dosen agar
saya memahami materi dengan mudah
59 Saya segera mengganti strategi belajar
saya ketika sudah tidak lagi mendukung
kesuksesan akademik saya
60 Saya membaca lagi rangkuman materi
yang telah saya buat sebelumnya
61 Saya hanya membaca materi perkuliahan
begitu saja tanpa memberikan tanda pada
topik-topik penting
62 Saya membiarkan tugas-tugas yang
sudah dikembalikan oleh dosen tercecer
dan menghilang entah kemana
63 Saya tidak mempunyai cara-cara khusus
untuk membantu saya mengingat materi
perkuliahan
SS
TS
STS
161
: Selalu
SR
: Sering
KD
: Kadang-kadang
TP
: Tidak Pernah
Pernyataan
SL SR KD TP
Apabila anda ingin mengganti jawaban yang telah anda berikan sebelumnya,
maka berilah tanda (=) pada tanda () dan berikan tanda () pada alternatif
jawaban yang menurut anda sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
No
Pernyataan
SL SR KD TP
162
No
Pernyataan
4
5
6
7
10
11
12
13
14
SL
SR
KD
TP
163
No
Pernyataan
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
SL
SR
KD
TP
164
No
Pernyataan
27
28
29
30
31
32
SL
---TERIMA KASIH---
SR
KD
TP
165
LAMPIRAN 5:
TABULASI
PENELITIAN
166
JK
AKT
10
11
12
13
14
15
16
17
S-1
2007
S-2
2007
S-3
2008
S-4
2008
S-5
2008
S-6
2006
S-7
2006
S-8
2008
S-9
2008
S-10
2008
S-11
2007
S-12
2006
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
S-16
2008
S-17
2007
S-18
2008
S-19
2006
S-20
2008
S-21
2008
S-22
2008
S-23
2008
S-24
2008
S-25
2008
S-26
2007
S-27
2008
S-28
2007
S-29
2007
S-30
2007
S-31
2008
S-32
2008
S-33
2008
S-34
2008
S-35
2006
S-36
2007
167
S-37
2008
S-38
2008
S-39
2007
S-40
2007
S-41
2007
S-42
2008
S-43
2008
S-44
2007
S-45
2008
S-46
2008
S-47
2008
S-48
2008
S-49
2008
S-50
2008
JK
AKT
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
S-1
2007
S-2
2007
S-3
2008
S-4
2008
S-5
2008
S-6
2006
S-7
2006
S-8
2008
S-9
2008
S-10
2008
S-11
2007
S-12
2006
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
S-16
2008
S-17
2007
S-18
2008
S-19
2006
S-20
2008
S-21
2008
S-22
2008
S-23
2008
S-24
2008
NO AITEM
168
S-25
2008
S-26
2007
S-27
2008
S-28
2007
S-29
2007
S-30
2007
S-31
2008
S-32
2008
S-33
2008
S-34
2008
S-35
2006
S-36
2007
S-37
2008
S-38
2008
S-39
2007
S-40
2007
S-41
2007
S-42
2008
S-43
2008
S-44
2007
S-45
2008
S-46
2008
S-47
2008
S-48
2008
S-49
2008
S-50
2008
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
NO AITEM
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
2007
2007
2008
S-4
2008
S-5
2008
S-6
2006
S-7
2006
S-8
2008
S-9
2008
S-10
2008
S-11
2007
S-12
2006
169
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
S-16
2008
S-17
2007
S-18
2008
S-19
2006
S-20
2008
S-21
2008
S-22
2008
S-23
2008
S-24
2008
S-25
2008
S-26
2007
S-27
2008
S-28
2007
S-29
2007
S-30
2007
S-31
2008
S-32
2008
S-33
2008
S-34
2008
S-35
2006
S-36
2007
S-37
2008
S-38
2008
S-39
2007
S-40
2007
S-41
2007
S-42
2008
S-43
2008
S-44
2007
S-45
2008
S-46
2008
S-47
2008
S-48
2008
S-49
2008
S-50
2008
170
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
S-4
NO AITEM
TOTAL
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
2007
160
2007
181
2008
195
2008
192
S-5
2008
173
S-6
2006
157
S-7
2006
167
S-8
2008
167
S-9
2008
192
S-10
2008
178
S-11
2007
150
S-12
2006
175
S-13
2006
178
S-14
2006
189
S-15
2008
207
S-16
2008
161
S-17
2007
173
S-18
2008
174
S-19
2006
181
S-20
2008
184
S-21
2008
179
S-22
2008
147
S-23
2008
198
S-24
2008
148
S-25
2008
182
S-26
2007
170
S-27
2008
163
S-28
2007
150
S-29
2007
153
S-30
2007
158
S-31
2008
154
S-32
2008
162
S-33
2008
155
S-34
2008
164
S-35
2006
145
S-36
2007
156
S-37
2008
174
S-38
2008
152
S-39
2007
157
171
S-40
2007
176
S-41
2007
183
S-42
2008
141
S-43
2008
165
S-44
2007
153
S-45
2008
180
S-46
2008
169
S-47
2008
206
S-48
2008
152
S-49
2008
185
S-50
2008
171
172
JK
AKT
10
11
12
13
14
15
16
17
S-1
2007
S-2
2007
S-3
2008
S-4
2008
S-5
2008
S-6
2006
S-7
2006
S-8
2008
S-9
2008
S-10
2008
S-11
2007
S-12
2006
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
S-16
2008
S-17
2007
S-18
2008
S-19
2006
S-20
2008
S-21
2008
S-22
2008
S-23
2008
S-24
2008
S-25
2008
S-26
2007
S-27
2008
S-28
2007
S-29
2007
S-30
2007
S-31
2008
S-32
2008
S-33
2008
S-34
2008
S-35
2006
S-36
2007
173
S-37
2008
S-38
2008
S-39
2007
S-40
2007
S-41
2007
S-42
2008
S-43
2008
S-44
2007
S-45
2008
S-46
2008
S-47
2008
S-48
2008
S-49
2008
S-50
2008
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
NO AITEM
TOTAL
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
2007
78
2007
62
2008
66
S-4
2008
64
S-5
2008
66
S-6
2006
80
S-7
2006
63
S-8
2008
65
S-9
2008
63
S-10
2008
79
S-11
2007
77
S-12
2006
44
S-13
2006
48
S-14
2006
47
S-15
2008
56
S-16
2008
80
S-17
2007
71
S-18
2008
57
S-19
2006
61
S-20
2008
76
S-21
2008
76
S-22
2008
69
S-23
2008
53
S-24
2008
77
174
S-25
2008
59
S-26
2007
56
S-27
2008
69
S-28
2007
85
S-29
2007
76
S-30
2007
78
S-31
2008
84
S-32
2008
68
S-33
2008
86
S-34
2008
83
S-35
2006
86
S-36
2007
81
S-37
2008
80
S-38
2008
81
S-39
2007
73
S-40
2007
73
S-41
2007
58
S-42
2008
78
S-43
2008
70
S-44
2007
91
S-45
2008
68
S-46
2008
83
S-47
2008
48
S-48
2008
70
S-49
2008
79
S-50
2008
81
175
LAMPIRAN 6:
TABULASI
PENELITIAN (PER
INDIKATOR)
176
JK
AKT
S-1
2007
S-2
2007
S-3
2008
S-4
2008
S-1
2008
S-6
2006
S-7
2006
S-8
2008
S-9
2008
S-10
2008
S-11
2007
S-12
2006
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
S-16
2008
S-17
2007
S-18
2008
S-19
2006
S-20
2008
S-21
2008
S-22
2008
S-23
2008
S-24
2008
S-25
2008
S-26
2007
S-27
2008
S-28
2007
S-29
2007
S-30
2007
S-31
2008
S-32
2008
S-33
2008
S-34
2008
1
2
3
3
2
2
2
2
2
2
4
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
4
2
4
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
10
2
3
2
2
2
2
2
3
1
4
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
3
3
3
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
NO AITEM
27 32
2 3
3 3
4 3
3 2
3 2
3 2
2 3
3 2
3 3
2 1
2 2
3 2
3 2
3 2
3 3
2 3
3 2
3 2
3 3
4 2
4 2
2 2
4 3
2 2
3 2
3 2
2 2
2 2
2 2
3 2
2 2
3 2
2 2
3 2
45 50
3
2
3
3
2
4
3
3
2
4
2
3
3
3
2
3
3
2
3
1
1
3
1
4
1
4
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
1
3
2
3
2
3
3
4
1
2
2
3
3
4
2
3
4
2
4
2
2
3
2
2
1
2
2
2
2
2
TOTAL
14
18
18
15
15
14
15
15
14
15
12
14
14
17
17
14
15
14
15
14
17
14
21
12
14
15
13
13
13
14
12
11
12
13
177
S-35
2006
S-36
2007
S-37
2008
S-38
2008
S-39
2007
S-40
2007
S-41
2007
S-42
2008
S-43
2008
S-44
2007
S-45
2008
S-46
2008
S-47
2008
S-48
2008
S-49
2008
S-50
2008
1
2
2
3
1
2
3
1
2
2
3
3
4
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
3
2
1
3
2
2
3
2
3
2
2
1
4
1
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
13
13
13
15
13
14
17
13
15
13
16
14
20
13
17
14
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
NO AITEM
TOTAL
11
26
33
44
51
58
61
2007
22
2007
19
2008
24
S-4
2008
27
S-1
2008
20
S-6
2006
19
S-7
2006
18
S-8
2008
21
S-9
2008
25
S-10
2008
19
S-11
2007
19
S-12
2006
18
S-13
2006
22
S-14
2006
23
S-15
2008
26
S-16
2008
21
S-17
2007
23
S-18
2008
22
S-19
2006
21
S-20
2008
23
178
S-21
2008
22
S-22
2008
20
S-23
2008
24
S-24
2008
17
S-25
2008
23
S-26
2007
26
S-27
2008
22
S-28
2007
20
S-29
2007
20
S-30
2007
20
S-31
2008
20
S-32
2008
18
S-33
2008
18
S-34
2008
21
S-35
2006
18
S-36
2007
19
S-37
2008
21
S-38
2008
16
S-39
2007
21
S-40
2007
21
S-41
2007
24
S-42
2008
17
S-43
2008
21
S-44
2007
24
S-45
2008
23
S-46
2008
22
S-47
2008
26
S-48
2008
17
S-49
2008
22
S-50
2008
22
Environment Structuring
S
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
NO AITEM
TOTAL
12
25
34
43
52
2007
16
2007
20
2008
24
S-4
2008
19
S-1
2008
16
S-6
2006
17
179
S-7
2006
14
S-8
2008
18
S-9
2008
19
S-10
2008
18
S-11
2007
15
S-12
2006
22
S-13
2006
17
S-14
2006
20
S-15
2008
19
S-16
2008
16
S-17
2007
18
S-18
2008
16
S-19
2006
18
S-20
2008
19
S-21
2008
17
S-22
2008
13
S-23
2008
22
S-24
2008
14
S-25
2008
23
S-26
2007
15
S-27
2008
19
S-28
2007
12
S-29
2007
10
S-30
2007
16
S-31
2008
12
S-32
2008
16
S-33
2008
17
S-34
2008
18
S-35
2006
12
S-36
2007
17
S-37
2008
18
S-38
2008
17
S-39
2007
14
S-40
2007
17
S-41
2007
17
S-42
2008
15
S-43
2008
16
S-44
2007
13
S-45
2008
22
S-46
2008
18
S-47
2008
20
180
S-48
2008
20
S-49
2008
18
S-50
2008
20
JK
AKT
S-1
S-2
NO AITEM
TOTAL
13
24
35
42
53
57
62
2007
22
2007
23
S-3
2008
26
S-4
2008
26
S-1
2008
23
S-6
2006
19
S-7
2006
21
S-8
2008
20
S-9
2008
24
S-10
2008
18
S-11
2007
19
S-12
2006
23
S-13
2006
24
S-14
2006
24
S-15
2008
25
S-16
2008
22
S-17
2007
20
S-18
2008
21
S-19
2006
25
S-20
2008
25
S-21
2008
23
S-22
2008
19
S-23
2008
28
S-24
2008
17
S-25
2008
25
S-26
2007
17
S-27
2008
23
S-28
2007
17
S-29
2007
15
S-30
2007
19
S-31
2008
20
S-32
2008
16
S-33
2008
19
181
S-34
2008
23
S-35
2006
18
S-36
2007
21
S-37
2008
18
S-38
2008
18
S-39
2007
22
S-40
2007
27
S-41
2007
25
S-42
2008
19
S-43
2008
19
S-44
2007
19
S-45
2008
26
S-46
2008
23
S-47
2008
28
S-48
2008
15
S-49
2008
23
S-50
2008
24
JK
AKT
S-1
S-2
NO AITEM
TOTAL
14
23
36
41
54
60
63
2007
22
2007
23
S-3
2008
24
S-4
2008
24
S-1
2008
23
S-6
2006
21
S-7
2006
24
S-8
2008
23
S-9
2008
24
S-10
2008
29
S-11
2007
20
S-12
2006
20
S-13
2006
20
S-14
2006
24
S-15
2008
26
S-16
2008
19
S-17
2007
23
S-18
2008
23
S-19
2006
24
182
S-20
2008
23
S-21
2008
23
S-22
2008
18
S-23
2008
25
S-24
2008
19
S-25
2008
19
S-26
2007
24
S-27
2008
21
S-28
2007
24
S-29
2007
28
S-30
2007
19
S-31
2008
18
S-32
2008
22
S-33
2008
20
S-34
2008
21
S-35
2006
20
S-36
2007
17
S-37
2008
22
S-38
2008
21
S-39
2007
20
S-40
2007
22
S-41
2007
24
S-42
2008
16
S-43
2008
23
S-44
2007
21
S-45
2008
19
S-46
2008
22
S-47
2008
30
S-48
2008
20
S-49
2008
25
S-50
2008
20
Self-Consequating
S
JK
AKT
S-1
S-2
NO AITEM
TOTAL
15
19
28
40
46
55
2007
15
2007
21
S-3
2008
20
S-4
2008
21
S-1
2008
19
183
S-6
2006
17
S-7
2006
17
S-8
2008
18
S-9
2008
19
S-10
2008
20
S-11
2007
12
S-12
2006
19
S-13
2006
20
S-14
2006
19
S-15
2008
25
S-16
2008
16
S-17
2007
18
S-18
2008
19
S-19
2006
17
S-20
2008
19
S-21
2008
19
S-22
2008
16
S-23
2008
17
S-24
2008
13
S-25
2008
20
S-26
2007
13
S-27
2008
15
S-28
2007
16
S-29
2007
16
S-30
2007
18
S-31
2008
19
S-32
2008
14
S-33
2008
17
S-34
2008
15
S-35
2006
14
S-36
2007
18
S-37
2008
19
S-38
2008
17
S-39
2007
17
S-40
2007
17
S-41
2007
17
S-42
2008
14
S-43
2008
15
S-44
2007
15
S-45
2008
18
S-46
2008
16
184
S-47
2008
18
S-48
2008
13
S-49
2008
20
S-50
2008
15
16
20
29
39
47
56
JK
AKT
TOTAL
S-1
2007
17
S-2
2007
20
S-3
2008
21
S-4
2008
21
S-1
2008
19
S-6
2006
18
S-7
2006
19
S-8
2008
17
S-9
2008
23
S-10
2008
23
S-11
2007
21
S-12
2006
23
S-13
2006
23
S-14
2006
22
S-15
2008
25
S-16
2008
20
S-17
2007
20
S-18
2008
20
S-19
2006
22
S-20
2008
22
S-21
2008
20
S-22
2008
17
S-23
2008
20
S-24
2008
23
S-25
2008
19
S-26
2007
22
S-27
2008
18
S-28
2007
17
S-29
2007
19
S-30
2007
19
S-31
2008
19
S-32
2008
22
185
S-33
2008
20
S-34
2008
21
S-35
2006
20
S-36
2007
18
S-37
2008
23
S-38
2008
16
S-39
2007
18
S-40
2007
18
S-41
2007
19
S-42
2008
17
S-43
2008
21
S-44
2007
19
S-45
2008
19
S-46
2008
20
S-47
2008
22
S-48
2008
21
S-49
2008
21
S-50
2008
20
Self-evaluating
S
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
S-4
NO AITEM
TOTAL
17
21
30
38
48
2007
14
2007
18
2008
17
2008
18
S-1
2008
18
S-6
2006
15
S-7
2006
18
S-8
2008
17
S-9
2008
21
S-10
2008
17
S-11
2007
17
S-12
2006
18
S-13
2006
19
S-14
2006
21
S-15
2008
21
S-16
2008
17
S-17
2007
17
S-18
2008
18
186
S-19
2006
18
S-20
2008
18
S-21
2008
18
S-22
2008
15
S-23
2008
20
S-24
2008
16
S-25
2008
19
S-26
2007
18
S-27
2008
15
S-28
2007
13
S-29
2007
13
S-30
2007
16
S-31
2008
17
S-32
2008
19
S-33
2008
15
S-34
2008
17
S-35
2006
14
S-36
2007
16
S-37
2008
18
S-38
2008
16
S-39
2007
13
S-40
2007
21
S-41
2007
19
S-42
2008
13
S-43
2008
18
S-44
2007
14
S-45
2008
18
S-46
2008
16
S-47
2008
20
S-48
2008
17
S-49
2008
18
S-50
2008
16
Metacognitive Self-Regulation
S
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
S-4
NO AITEM
TOTAL
18
22
31
37
49
59
2007
18
2007
19
2008
21
2008
21
187
S-1
2008
20
S-6
2006
17
S-7
2006
21
S-8
2008
18
S-9
2008
23
S-10
2008
19
S-11
2007
15
S-12
2006
18
S-13
2006
19
S-14
2006
19
S-15
2008
23
S-16
2008
16
S-17
2007
19
S-18
2008
21
S-19
2006
21
S-20
2008
21
S-21
2008
20
S-22
2008
15
S-23
2008
21
S-24
2008
17
S-25
2008
20
S-26
2007
20
S-27
2008
17
S-28
2007
18
S-29
2007
19
S-30
2007
17
S-31
2008
17
S-32
2008
24
S-33
2008
17
S-34
2008
15
S-35
2006
16
S-36
2007
17
S-37
2008
22
S-38
2008
16
S-39
2007
19
S-40
2007
19
S-41
2007
21
S-42
2008
17
S-43
2008
17
S-44
2007
15
S-45
2008
19
188
S-46
2008
18
S-47
2008
22
S-48
2008
16
S-49
2008
21
S-50
2008
20
189
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
S-4
NO AITEM
TOTAL
10
13
18
20
23
26
32
2007
21
2007
16
2008
17
2008
18
S-1
2008
21
S-6
2006
22
S-7
2006
18
S-8
2008
19
S-9
2008
21
S-10
2008
23
S-11
2007
20
S-12
2006
12
S-13
2006
16
S-14
2006
13
S-15
2008
17
S-16
2008
22
S-17
2007
21
S-18
2008
16
S-19
2006
18
S-20
2008
21
S-21
2008
21
S-22
2008
21
S-23
2008
14
S-24
2008
23
S-25
2008
16
S-26
2007
17
S-27
2008
20
S-28
2007
23
S-29
2007
21
S-30
2007
22
S-31
2008
23
S-32
2008
23
S-33
2008
25
190
S-34
2008
22
S-35
2006
25
S-36
2007
24
S-37
2008
21
S-38
2008
24
S-39
2007
22
S-40
2007
18
S-41
2007
17
S-42
2008
24
S-43
2008
19
S-44
2007
25
S-45
2008
19
S-46
2008
24
S-47
2008
14
S-48
2008
21
S-49
2008
20
S-50
2008
25
JK
AKT
S-1
S-2
NO AITEM
TOTAL
12
15
19
22
29
2007
17
2007
14
S-3
2008
13
S-4
2008
14
S-1
2008
12
S-6
2006
18
S-7
2006
11
S-8
2008
11
S-9
2008
13
S-10
2008
16
S-11
2007
20
S-12
2006
10
S-13
2006
S-14
2006
S-15
2008
13
S-16
2008
17
S-17
2007
15
S-18
2008
13
S-19
2006
15
191
S-20
2008
15
S-21
2008
15
S-22
2008
15
S-23
2008
13
S-24
2008
17
S-25
2008
13
S-26
2007
12
S-27
2008
16
S-28
2007
18
S-29
2007
16
S-30
2007
17
S-31
2008
19
S-32
2008
14
S-33
2008
19
S-34
2008
18
S-35
2006
20
S-36
2007
18
S-37
2008
19
S-38
2008
17
S-39
2007
13
S-40
2007
17
S-41
2007
12
S-42
2008
17
S-43
2008
16
S-44
2007
19
S-45
2008
16
S-46
2008
16
S-47
2008
11
S-48
2008
13
S-49
2008
17
S-50
2008
18
JK
AKT
S-1
S-2
NO AITEM
TOTAL
14
21
25
28
31
2007
21
2007
16
S-3
2008
17
S-4
2008
16
S-1
2008
20
192
S-6
2006
19
S-7
2006
18
S-8
2008
19
S-9
2008
14
S-10
2008
18
S-11
2007
15
S-12
2006
11
S-13
2006
10
S-14
2006
12
S-15
2008
15
S-16
2008
21
S-17
2007
17
S-18
2008
11
S-19
2006
13
S-20
2008
16
S-21
2008
17
S-22
2008
21
S-23
2008
13
S-24
2008
17
S-25
2008
15
S-26
2007
12
S-27
2008
17
S-28
2007
19
S-29
2007
20
S-30
2007
21
S-31
2008
20
S-32
2008
18
S-33
2008
24
S-34
2008
22
S-35
2006
20
S-36
2007
19
S-37
2008
18
S-38
2008
18
S-39
2007
18
S-40
2007
19
S-41
2007
15
S-42
2008
18
S-43
2008
19
S-44
2007
23
S-45
2008
15
S-46
2008
23
193
S-47
2008
12
S-48
2008
16
S-49
2008
19
S-50
2008
21
Melakukan
Aktivitas
Lain
yang
lebih
Menyenangkan
JK
AKT
S-1
S-2
S-3
NO AITEM
TOTAL
11
16
24
27
30
2007
17
2007
15
2008
18
S-4
2008
15
S-1
2008
12
S-6
2006
18
S-7
2006
13
S-8
2008
13
S-9
2008
12
S-10
2008
20
S-11
2007
19
S-12
2006
10
S-13
2006
13
S-14
2006
11
S-15
2008
10
S-16
2008
18
S-17
2007
16
S-18
2008
15
S-19
2006
13
S-20
2008
20
S-21
2008
19
S-22
2008
10
S-23
2008
11
S-24
2008
17
S-25
2008
12
S-26
2007
13
S-27
2008
13
S-28
2007
23
S-29
2007
17
S-30
2007
16
daripada
194
S-31
2008
19
S-32
2008
11
S-33
2008
15
S-34
2008
18
S-35
2006
18
S-36
2007
16
S-37
2008
19
S-38
2008
19
S-39
2007
17
S-40
2007
16
S-41
2007
13
S-42
2008
17
S-43
2008
13
S-44
2007
21
S-45
2008
17
S-46
2008
17
S-47
2008
10
S-48
2008
18
S-49
2008
21
S-50
2008
14
195
LAMPIRAN 7:
STATISTIKA
DESKRIPTIF
196
Range
50
50
Minimum Maximum
66.00
141.00
Mean
207.00 169.6400
16.18233 261.868
Mean
50
50
10.00
11.00
11.00
16.00
21.00
27.00
14.5200
21.1400
2.01261
2.61089
4.051
6.817
50
50
14.00
13.00
10.00
15.00
24.00
28.00
17.1800
21.5200
2.97397
3.38809
8.844
11.479
50
14.00
16.00
30.00
22.0400
2.86399
8.202
50
50
50
50
13.00
9.00
8.00
9.00
12.00
16.00
13.00
15.00
25.00
25.00
21.00
24.00
17.2400
20.0800
17.1000
18.8200
2.51169
2.01869
2.14047
2.28294
6.309
4.075
4.582
5.212
50
197
50
50
Range
Minimum
47.00
Maximum
44.00
Mean
91.00
70.4400
11.58669
134.251
Range
Minimum
Maximum
Mean
50
13.00
12.00
25.00
20.1000
3.32738
11.071
50
12.00
8.00
20.00
15.0800
2.96125
8.769
50
14.00
10.00
24.00
17.3600
3.35492
11.256
50
13.00
10.00
23.00
15.5600
3.33295
11.109
50
198
LAMPIRAN 8:
HASIL UJI ASUMSI
199
50
169.6400
16.18233
.084
.084
-.044
.594
.872
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
prokrastinasi
akademik
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
50
70.4400
11.58669
.144
.070
-.144
1.021
.249
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
5588.320
Deviation
Linearity
from Linearity
2800.058
2788.262
Within Groups
990.000
Total
6578.320
49
39
38
100
143.290
2800.058
73.375
647.172
1.447
28.283
.741
.274
.000
.759
Measures of Association
R
Prokrastinasi akademik * SRL
-.652
R Squared
.426
Eta
.922
Eta Squared
.850
200
LAMPIRAN 9:
HASIL UJI HIPOTESIS
201
Descriptive Statistics
Mean
self-regulated learning 169.6400
prokrastinasi akademik 70.4400
Std. Deviation
16.18233 50
11.58669 50
Correlations
self-regulated
learning
self-regulated learning
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
prokrastinasi akademik Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
prokrastinasi
akademik
-.652
**
.000
50
50
**
-.652
.000
50
50