A.
Definisi
Fistula
sendiri
hubungan
adalah
abnormal
permukaan
antara
epitel.
enterovesikal
suatu
hubungan abnormal
urinaria
dan
yang
antara
traktus
dua
Fistula
adalah
menghubungkan
suatu
vesika
intestinalis
B.
Epidemiologi
Fistula enterovesical yang umumnya terjadi adalah tipe fistula
colovesical. Untuk menentukkan frekuensi fistula enterovesical sendiri
kadang sangat sulit dikarenakan proses yang terjadi kadang multiple dan
prosedur pembedahan berefek menimbulkan beberapa fistula.
Insiden fistula enterovesical pada pasien dengan diverticulosis
adalah sekitar 2%, walaupun ada beberapa center yang menyebutkan
presentase yang lebih. Hanya sekitar 0,6 % saja dari suatu keganasan
yang membentuk suatu fistula.
Fistula enterovesical sendiri sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 3:1. Hal ini
disebabkan oleh karena interposisi uterus atau adneksa dan juga vesica
urinaria dan usus itu sendiri. Sekitar 50 % wanita yang sebelumnya punya
riwayat hystrectomyditemukan juga suatu fistula enterovesical, tapi pada
wanita kejadian ini pun sebenarnya jarang terjadi karena lebih banyak tipe
fistula yang terjadi pada wanita berasal dari iatrogenik/ pembedahan
misalnya
fistula
enterovaginal,
fistula
ureterovaginal,
fistula
vesicovaginal.
C.
Etiologi
Pembentukan fistula diyakini berkembang dari perforasi yang
terlokalisir kemudian berimbas pada organ lain karena terjadi suatu
perlekatan. Dan prsoes patologis ini terjadi pada daerah intestinal, dan
karakteristik proses patologi yang demikian yang memunculkan hubungan
antara segmen usus dengan vesicaurinaria., yang nantinya diyakini
sebagai suatu Fistula enterovesical.
Penyebab terjadinya fistula enterovesikal bervariasi, divertikel
usus besar (50-70 %) nantinya bisa mengakibatkan terjadinya fistula
colovesical, penyakit neoplastik (adenocarcinoma colon, karsinoma buli
dsb)
dapat
menyebabkan
fistula
rectovesical, Crohn
D.
E.
Patofisiologi
Fistula enterovesical bisa terjadi secara kongenital ataupun
didapat. Fistula enterovesical kongenital biasanya terjadi pada anak-anak
dan jarang terjadi dan kadang dihubungkan dengan anus imperforata,
sedangkan
pada
orang
dewasa
penyebab
paling
sering
adalah
Patosiologi inflamasi
50-70%
fistula
enterovesical
disebabkan
oleh
karena
Sekitar
10%
fistula
enterovesical
disebabkan
oleh
karena
oleh
karena
divertiikulum
meckel,
coccidioidomycosys
yang
berkembang
dari
inflamasi
yang
berasal
dari
2.
Patofisiologi keganasan
Sekitar 20 % fistula enterovesical disebabkan oleh karena
keganasan. Karsinoma kolorektal merupakan suatu keganasan yang
dihubungkan dengan fistula enterovesical. Keganasan merupakan faktor
penyebab kedua yang paling terjadinya fistula colovesical. Karsinoma
transmural dari colon dan rektum yang melekat pada organ dan
menginfiltrasi secara langsung darin organ yang bersangkutan dan dapat
dan
ovarium
bisa
dihubungkan
dengan
kejadian
fistula
inguinal
pada
hernia,
diperkirakan
sebagai
penyebab
eksternal
atau
brakhiterapy
mungkin
dapat
F.
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda
dan
gejala
klinis
yang
menyertai fistula
entervesical ini terjadi secara primer seperti halnya gejala penyakit yang
mengenai saluran kemih. Gejala klinis yang paling umum terjadi adalah
nyeri
suprapubik,
gangguan
buang
air
besar,
dan
gejala
yang
berhubungan dengan suatu infeksi kronis mengenai saluran kemih. Hal ini
juuga ditandai dengan penemuan abnormal dari analisis urin yaitu urin
berbau, adanya kotoran di urin, hematuria.
Tanda-tanda
gejala
fistula
enterovesical
mungkin
juga
dengan
diabetes
melitus.
Gejala
pneumaturia
pada
fistula
enterovesical ini lebih banyak terjadi pada pasien yang sebelumnya punya
riwayat penyakit diverticulosis dan penyakit Crohn daripada keganasan .
dari
fistula
enterovesical
sendiri
harus
Pemeriksaan Penunjang
Fistula
enterovesikal
sangat
sulit
dideteksi
dengan
H.
Terapi
1. Mengistirahatkan Usus dan hyperalimentation
Berikan nutrisi parenteral secara total, sehingga fistula enterovesical
dapat menutup
2. Terapi Medis
- Dapat digunakan untuk fistula enterovesical sekunder pada penyakit
crohn.
- Penggunaan
kortikosteroid,
sulfasalazine
dan
antibiotik
dapat
Inflamasi
Keganasan
b.
c.
d.
diantara
usus
dan
kandung
kemih
dapat
mempercepat
I. Komplikasi
Intervensi yang melibatkan anastomosis usus perlu dilindungi oleh
nasogastric suction selama beberapa hari sampai ileus pulih kembali,
umumnya dalam 3 sampai 5 hari, ditandai oleh flatus atau buang air
besar. Komplikasi termasuk bowel anastomotic leaks atau kebocoran
anatomi usus dengan adanya peritonitis, fistula fekal eksternal atau abses
panggul, ileus yang berkepanjangan, atau obstruksi usus. Dalam hal
terjadi komplikasi tersebut, operasi mungkin akan diindikasikan kembali,
mungkin dalam bentuk pengalihan tinja, dan drainase yang sesuai atau
rekonstruksi ulang mungkin diperlukan.
J.
Prognosis
Ketika
fistula
enterovesikal
disebabkan
oleh
penyakit
radang
diobati
dengan
single-repair
dan
multistage.
Tingkat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2006. http://www.urotoday.com/browse_categories/enterovesical_fistula/9
66/
20 Februari 2016
Losco, G et all. 2003.Caecovesical fistula: a rare manifestation of
carcinoma of the caecum.
http://www.moh.govt.nz/moh.nsf/ 20 Februari 2016
Decter, Ross et all. 1998.Colovesical Fistula Resulting From a Perforated
Colonic Duplication. Pediatric Official Journal of The American
Academy.
http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/102/3/654 20
Februari 2016