Dokumen - Tips - Natrium Sulfit 55a0cac0bc788
Dokumen - Tips - Natrium Sulfit 55a0cac0bc788
SULFIT
OLEH
ELISABETH JANUARITA
29112560J
NATRIUM SULFIT
Natrium sulfit adalah natrium yang dapat larut dalam air. Rumus kimianya
adalah Na2SO3. Natrium sulfit berbentuk butiran-butiran putih, larut dalam air 67.8
gr / 100ml,larut dalam pelarut lain 39 gr/100 ml, titik lebur 525 K,densitas 2.6339/
cm3. Natrium sulfit terdekomposisi dengan asam lemah menghasilkan sulfur dioksida.
Na2SO3 + 2H + Na + + H2O+ SO2
Natrium sulfit digunakan sebagai pemutih secara lembut untuk wol dan
sutra,sebagai
bahan
pengawet.
Penggunaan
sulfit
untuk
mengawetkan
pernah
tahu
bahwa
penggunaan
sendawa
tersebut
ada
sulfit
ya n g
biasa
digunakan
berbentuk
untuk
mencegah
perubahan
warna
bahan
makanan menjadi
kecoklatan.
Umumnya, senyawa sulfit hanya efektif untuk mengawetkan bahan makanan
yang bersifat asam, dan tidak efektif untuk bahan makanan yang bersifat
netral atau alkalis.Sulfit dapat menghambat pertumbuhan mikroba yang dapat
merusak atau membusukkan b a h a n
makanan
dengan
tiga
macam
m e k a n i s m e ya n g b e r b e d a , t e t a p i p a d a d a s a r n y adalah menginaktifkan
enzim-enzim yang terkandung dalam mikroba. Reaksi p e n c o k l a t a n
ya n g
Keamanan Sulfit
Gas belerang dioksida dan sulfit dalam tubuh akan dioksidasi
menjadi senyawa sulfat yang tidak berbahaya, yang kemudian akan dikeluarkan
melalui urin. Mekanisme detoksifikasi ini cukup mampu untuk menangani
jumlah sulfit yang termakan. Itulah sebabnya dalam daftar bahan aditif
makanan, sulfit digolongkan sebagai senyawa GRAS( generally recognized as safe )
yang berarti aman untuk dikonsumsi.
Namun demikian, dosis penggunaannya dibatasi, karena pada
konsentrasi lebih besar dari 500 ppm (bagian per sejuta), rasa makanan akan
terpengaruhi. Selain itu, pada dosis tinggi sulfit dapat menyebabkan muntahmuntah. Dan juga senyawa ini dapat menghancurkan vitamin B1. Itulah
sebabnya sulfit tidak boleh digunakan pada bahan makanan yang berfungsi
sebagai sumber vitamin B1. Akibat negatif sulfit yang sekarang ramai didiskusikan
oleh para ahli adalah ditemukannya sulfit dapat menimbulkan asma ( a s t h m a ) p a d a
o r a n g o r a n g t e r t e n t u . S e n ya w a a k t i f y a n g d a p a t m e n ye b a b k a n
asma
trehadap
sulfit.
Kemampuan
sulfit
untuk
mencegah
reaksi
Nitrit
Penggunaan nitrit dalam pengolahan makanan telah sejak lama dilakukan. Hal
ini d i m u l a i s e c a r a t i d a k s e n g a j a d e n g a n d i t e m u k a n n y a d a g i n g ya n g
d i a w e t k a n d e n g a n garam kasar memberikan warna merah cerah setekah
dimasak. Kemudian diketahui b a h w a n i t r a t y a n g t e r d a p a t s e b a g a i
k o t o r a n d a l a m g a r a m , b e r t a n g g u n g j a w a b a t a s kejadian tersebut.
Pengawetan lebih lanjut memberikan petunjuk bahwa nitrit (yang terbentuk
dari nitrat) yang bereaksi dengan pigemen daging, yang membentuk warna merah
tersebut.Sejak itu nitrat dan nitrit secara luas digunakan untuk memperoleh warna
merah cerahpada produk daging yang diawetkan.
Meskipun pada mulanya penggunaan nitrat dan nitrit terutama
ditujukan untuk memperoleh warna merah pada daging, ternyata senyawasenyawa ini juga ditemukandapat menghambat pertumbuhan bakteri
Clostridium botulinum yang dapat memproduksi racun yang mematikan. Pada masa
kini, nitrat dan nitrit banyak digunakan sebagai pengawet tidak saja pada produkproduk daging, tetapi juga pada ikan dan keju.Penggunaan bahan ini menjadi
semakin luas, karena manfaat nitrit dalam hasil olahandaging (misalnya
sosis, kornet, ham dan hamburger), selain sebagai pembentuk warna merah
dan pengawet anti mikroba, juga berfungsi sebagai pembentuk faktor sensori lainyaitu
aroma dan citarasa (flavor).
Keamanan Nitrit
Penggunaan nitrat dan nitrit dalam makanan dibatasi karena adanya efek
meracunidari kedua zat tersebut. LD ( lethal dose = dosis mematikan) rata-rata dari
nitrat dan nitrit pada tikus (secara oral) adalah 250 mg/kg berat badan,
sedangkan pada anjing adalah 330 mg/kg berat badan. Umumnya nitrit lebih
beracun dibandingkan dengan nitrat, oleh karena itu konsumsi nitrit pada manusia
dibatasi sampai 0,4 mg/kg berat badan per hari.
Penggunaan nitrit sebagai bahan pengawet yang luas penggunaannya, telah
menimbulkan
kerisuan
dengan
dipublikasikannya
suatu
hasil
penelitian
satu
kelebihan
nitrosamin
dibandingkan
dengan