Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


MODUL L2 : JEMBATAN WHEATSTONE
1. MAKSUD
Menentukan besarnya hambatan dengan menggunakan metoda Jembatan
Wheatstone
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

2. ALAT-ALAT
Sumber Tegangan (DC)
Bangku Hambatan
Komutator
Galvanometer/zerodetektor
Meja ukur(lengkap)
Kabel-kabel penghubung
Beberapa hambatan yang akan diukur besarnya

10. TEORI
Jembatan wheatstone adalah suatu rangkaian listrik dengan susunan seperti
gambar berikut:

C
Rb
I3
A

Rx
IG
G

I4
I2

I1
R1

R2
D

gambar 1

Pada prakteknya R1 dan R2 dapat merupakan sebuah kawat A-B seperti


gambar 2.

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

Jika jarum galvanometer (G) menunjukan nol, berarti tidak ada arus yang
melalui G. Jadi tidak ada beda potensial antara titik C dan D, sehingga :
Vc=Vd(1)
Maka diperoleh persamaan:
Rx=(R2/R1)Rb(2)

K
G

Rb

I3

D
L1

L2

AC

Rx

I4

I2

I1

ST

gambar 2
keterangan gambar
K
= komutator untuk mengubah arah arus
Rb
= hambatan yang diketahui nilainya (bangku hambatan)
Rx
= hambatan yang ingin dicari besarnya
G
= galvanometer
L
= kawat hambatan lurus pada mistar
ST
= sumber tegangan
Keterangan posisi
L1 di sisi 1 dengan hambatan R1
L2 di sisi 2 dengan hambatan R2
Rb di sisi 3 dengan hambatan Rb
Rx di sisi 4 dengan hambatan Rx
Jika kawat A-B serba sama dengan hambatan tiap satuan panjang, maka
persamaan (2) menjadi:
Rx

L2
xRb ;
L1

atau Rx

L2
xRb
L1

.(3)

Di sini terlihat bahwa besaran-besaran yang diperlukan


perbandingan antara L2 danL1, atau panjang kawat AD dan DB

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

hanyalah

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

11. PROSEDUR PERCOBAAN


Susunlah rangkaian seperti gambar 2. Komutator K tetap terbuka, dan
belum dihubungkan dengan sumber tegangan.
Arus mula-mula dipasang minimum, dengan cara mengatur hambatan
pengatur yang ada pada sumber tegangan.
Setelah diperiksa oleh asisten, dengan persetujuannya,barulah komutator
dihubungkan dengan sumber arus.
Dengan kontak geser D kira-kira ditengah L,usahakan agar simpangan
jarum galvanometer G menjadi nol dengan cara mengubah-ubah
besarnya hambatan Rb(kondisi awal Rb=0).
Buatlah arus menjadi besar sedikit demi sedikit(simpangan jarumG tidak
pada posisi nol lagi), kemudian atur posisi kontak geser D sehingga
didapat simpangan jarum galvanometer pada posisi nol.
Pada kondisi demikian catat panjang L1 dan L2 .
Baliklah arah arus dengan mengubah posisi komutator, ulangi langkah 5
dan 6.
Posisi komutator dalam keadaan terbuka, tukar posisi Rb dan Rx
Ulangi langkah 2 sampai 7 untuk kedudukan ini.
Ulangi langkah 2 sampai 9 untuk Rx yang lain.
Ulangi langkah 2 sampai 9 untuk Rx dalam keadaan seri
Ulangi langkah 2 sampai 9 untuk Rx dalam keadaan paralel.
24. DATA PENGAMATAN

Data Ruang
KEADAAN RUANG
Suhu (oC)
Tekanan(cmHg)
Kelembapan(%)

AWAL PERCOBAAN
(2,50 0,05) 10
(6,8050 0,0005) 10
(7,50 0,05) 10

AKHIR PERCOBAAN
(2,60 0,05) 10
(6,8030 0,0005) 10
(7,10 0,05) 10

Data Percobaan
Sisi 3

Sisi 4

I()
Rb
Rx1
Rb
Rx2
Rb
Rx seri
Rb
Rxparalel

II()
Rx1
Rb
Rx2
Rb
Rx seri
Rb
Rxparalel
Rb

Kedudukan D
(panjang sisi 1/ L1)
Sebelum
Sesudah
komutasi komutasi
III(cm)
IV(cm)

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

Harga
rata-rata
III & IV

Panjang
sisi 2
L2=LL1

V(cm)

VI(cm)

Nilai Rx
VII()
Rx1
Rx1
Rx2
Rx2
Rx seri
Rx seri
Rxparalel
Rxparalel

25. PENGOLAHAN DATA


SECARA PERCOBAAN
L 2 L1

Rb 0 ;

1
1
NST( mistar ) 0,1cm 0,05cm
2
2

1. Rx1
Rx1
"

L2
Rb
L1

Rx1"
L 2

Rx1"

L 2

Rx1"
L1

L1

;
Rb
L 2 Rb
0,05
0,05
L1
L12

(Rx1 Rx1)
Rx1'

L1
Rx1'
Rx1'
Rx1'
L 2
L1
Rb ;
Rb ; Rx1'

L
2

L
1
Rb1
L2
L1 Rb
Rb

0,05
0,05
2
L2
L2

(Rx1 Rx1)

Rx1
Rx1
Rx1 Rx1".Rx1' Rx1 Rx1' Rx1"
Rx1'
Rx1"
;

Rx1"
2

Rx1'

Rx1'

Rx
2

Rx

(Rx1 Rx1)
2. Rx2
Rx 2"

Rx 2"

L2
Rb
L1

Rx 2"
L 2

L 2

Rx 2"
L1

Rb
L 2 Rb
0,05
0,05
L1
L12

(Rx2 Rx2)

Rx 2'

Rx 2'
Rx 2'
Rx 2'
L1
L 2
L1
Rb .
Rb ; Rx 2'
L 2
L1
Rb1
L2
L1 Rb
Rb

0,05
0,05
L2
L2 2

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

L1

(Rx2 Rx2)

Rx2
Rx2
Rx2 Rx2".Rx2' ; Rx2 Rx2' Rx2"
Rx2'
Rx2"

Rx 2"
2

Rx 2'

Rx 2'

R
2

(Rx2 Rx2)
3. Rx seri (Rxs)
Rxs"

L2
Rb
L1

Rxs"
L 2

Rxs"

L 2

Rxs"
L1

L1

Rb
L 2 Rb
0,05
0,05
L1
L12

(Rxs Rxs)
Rxs '

L1
Rxs '
Rxs'
Rxs '
L 2
L1
Rb
Rb ; Rxs '

L
2

L
1
Rb1
L2
L1 Rb
Rb

0,05
0,05
2
L2
L2

(Rxs Rxs)

Rxs
Rxs
Rxs Rxs".Rxs' Rxs Rxs' Rxs"
Rxs' Rxs"
;

(Rxs Rxs)

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

Rxs"
2

Rxs '

Rxs '

R
2

4. Rx paralel (Rxp)
L2
Rb
L1

Rxp"

Rxp"
L 2

Rxp"

L 2

Rxp"
L1

L1

Rb
L 2 Rb
0,05
0,05
L1
L12

(Rxp Rxp)
Rxp '

L1
Rxp'
Rxp'
Rxp'
L 2
L1
Rb
Rb ; Rxp '
L 2
L1
Rb1
L2
L1 Rb
Rb

0,05
0,05
L2
L2 2

(Rxp Rxp)

Rxp
Rxp
Rxp Rxp".Rxp' Rxp Rxp' Rxp"
Rxp'
Rxp"
;

Rxp"
2

Rxp '

Rxp '

Rxp '
2

Rxp"

(Rxp Rxp)

SECARA TEORI
Rx1 dan Rx2 didapat dari pengolahan data sebelumnya(pengolahan data no. 1 dan 2)
5. Rx seri (Rxs)
Rxs Rx1 Rx 2 ; Rxs

Rxs
Rxs
Rx1
Rx 2
Rx1
Rx 2

1 Rx1 1 Rx 2

(Rxs Rxs)

6. Rx paralel (Rxp)
Rxp

Rx1 Rx 2
Rxp
Rxp
; Rxp Rx1 Rx1 Rx 2 Rx 2
Rx1 Rx 2

(Rxp Rxp)

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

Rx12
Rx 2 2
Rx1
Rx 2
2
( Rx1 Rx 2)
( Rx1 Rx 2) 2

26. TUGAS AKHIR


Pertanyaan:
27. Gambarkan rangkaian serta skema peralatan yang saudara rangkaikan.
Beri tanda kutub positip dan negatip bila perlu.
28. Hitung harga masing-masing Rx serta ketelitiannya.
29. Hitung Rx seri menurut teori.
30. Hitung Rx paralel menurut teori.
31. Hitung harga Rx seri dan paralel menurut hasil percobann.
32. Bandingkan hasil perhitungan point 3, 4 dan 5.
33. Bila hasil pengukuran hanya tergantung pada penentuan panjangnya dua
bagian kawat yang diukur A-B, maka ketelitian terjadi bila D terletak
ditengah-tengah A-B. terangkan (buktikan)!
34. Jika sumber arus diperbesar,kepekaan akan menjadi besar mengapa
demikian?
35. Berilah pembahasan tentang percobaan ini
36. Apakah gunanya tahanan geser dalam sumber tegangan?
Jawaban:
1.
Terdapat pada teori
2.
Terdapat pada pengolahan data.
3.
Terdapat pada pengolahan data.
4.
Terdapat pada pengolahan data.
5.
Terdapat pada pengolahan data.
6.
Terdapat hasil yang tidak sama persis, tetapi pada prinsipnya sama.
7.
Suatu pengukuran dikatakan memiliki tingkat ketelitian yang besar
berarti bahwa ketidakpastian dari pengukuran tersebut akan sangat kecil
dibandingkan dengan hasil pengukurannya. Bila pada metoda jembatan
wheatstone tingkat ketelitian hanya bergantung pada panjang L1 dan L2,
maka ketelitian yang paling besar terjadi ketika panjang L1 =L2. Hal ini
dikarenakan pada kondisi tersebut perbandingan antara ketidakpastian
terhadap hasil pengukurannya paling minimum terjadi.
8.
Kepekaan suatu galvanometer akan terlihat dari adanya gerak jarum.
Suatu galvanometer dikatakan mempunyai kepekaan yang tinggi bila

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

9.

10.

untuk arus yang sangat kecil dapat mengakibatkan gerak jarum penunjuk
yang cukup berarti (galvanmometer dibuat dengan spesifikasi demikian).
Oleh karena itu dengan semakin besarnya arus yang melewati
galvanometer akan mengakibatkan semakin jauh simpangan jarumnya,
atau dengan kata lain kepekaannya semakin besar.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur/menerka suatu hambatan yang
belum diketahui nilainya berdasarkan perbandingan hambatan-hambatan
lain yang telah diketahui nilainya (R1, R2, dan Rb). Pada prakteknya kita
boleh menerka suatu nilai hambatan bila telah terjadi kondisi seimbang
atau Vc = Vd , kondisi ini didapat dengan mengatur posisi kontak geser
D.
Tahanan geser dalam sumber tegangan berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya tegangan/arus output dari sumber tegangan tersebut.

37. ANALISA
1. Dari data percobaan kolom III(sebelum komutasi) dan kolom IV(sesudah
komutasi) tidak terdapat perbedaan yang cukup besar dan bisa katakan
cenderung sama pada kondisi setimbang. Hal ini dikarenakan kondisi
setimbang diakibatkan oleh perbandingan L2/L1 yang sama dengan Rx/Rb
sehingga Vc=Vd ;sehingga arah arus tidak mempengaruhi kondisi ini.
2. Perbandingan antara kolom I/Kolom II sebanding dengan perbandingan
antara kolom IV/Kolom V untuk tiap percobaan(dari data percobaan),hal ini
menunjukan bahwa pertukaran posisi Rx dan Rb juga mengakibatkan
perubahan panjang L1 danL2 pada kondisi setimbang, sehingga didapat
perbandingan yang tetap.
3. Untuk rangkaian seri akan didapat suatu hambatan pengganti(Rxs) yang lebih
besar dari kedua hambatan penyusunnya(Rx1 dan Rx2,secara teori dan
percobaan terbukti). Dan apabila terdapat perbedaan yang cukup besar antara
kedua
hambatan
penyusunnya(misalRx1>>Rx2)
maka
hambatan
penggatinya(Rxs) dapat disamakan dengan hambatan terbesar(Rx1) antara
kedua hambatan tersebut. Hal ini dikarenakan sifat hambatan total suatu
rangkaian seri adalah penjumlahan dari masing-masing hambatan
penyusunnya.
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ..+ Rn ; n = banyaknya resistor

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

4. Untuk rangkaian paralel akan didapat suatu hambatan pengganti (Rxp) yang
lebih kecil dari kedua hambatan penyusunnya(Rx1 dan Rx2,secara teori dan
percobaan terbukti). Dan apabila terdapat perbedaan yang cukup besar antara
kedua
hambatan
penyusunnya(misalRx1>>Rx2)
maka
hambatan
penggatinya(Rxp) dapat disamakan dengan hambatan terkecil(Rx2) antara
kedua hambatan tersebut. Hal ini karena

Rtot

1
1
1
1
1

...
R1 R 2 R3
Rn

5. Kesalahan dapat diakibatkan oleh : ketidakidealan komponen listrik(adanya


toleransi hambatan), pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran tunggal,
kesalahan pengamatan, komponen yang dihubungkan tidak terhubung dengan
sempurna sehingga timbul rugi-rugi daya, adanya pengaruh dari medan
magnet atau medan listrik dari luar galvanometer (seperti dari HP)

38. KESIMPULAN
1. Pada jembatan wheatstone yang digunakan pada praktikum, pada kondisi
setimbang hambatan sisi3/ hambatan sisi 4= hambatan sisi1/hambatan sisi2
2. Kondisi setimbang tidak tergantung oleh arah arus tetapi diindikasikan oleh
Vc = Vd, yang mengakibatkan perbandingan hambatan seperti point 1,
sehingga untuk mencari Rx hanya diperlukan nilai hambatan R1 dan R2 yang
dapat diwakili oleh L1 dan L2 serta Rb (yang diketahui nilainya).

39. DAFTAR PUSTAKA


40. Bloemen. A. F.P. H, Mesritz, A.D.,Alat-alat Ukur Listrik dan
Rangkaiannya,H. STAM 1949.
41. Tyler,A Laboratory Manual of Physics, Edward Arnold,1967.

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

BASTIAN WALTER NOYA,11 2004 085

Anda mungkin juga menyukai