Anda di halaman 1dari 5

2. a.

kekar berdasarkan bentuknya


- Kekar sistematik yaitu kekar dalam bentuk berpasangan arahnya
sejajar satu dengan yang lainnya .
- Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya
melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar
lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada
bidang perlapisan
b. kekar berdasarkan ganesanya
- Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress
yang cenderung mengelincir bidang satu sama lainnya yang
berdekatan.
Ciri-ciri dilapangan : Biasa bidangnya licin,Memotong seluruh
batuan,Memotong komponen batuan,adanya gores garis,Adanya
joint set berpola belah ketupat.
-

Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk


dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk
memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari
stress yang cenderung untuk membelah dengan cara menekannya
pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan
saling menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan : Bidang kekar tidak rata,Selalu
terbuka,Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya
akan berpola kotak-kotak,Karena terbuka, maka dapat terisi
mineral yangkemudian disebut vein.
Kekar tarikan dapat dibedakan atas:
- Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya
searah dengan tegasan.
- Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat
hilangnya atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus
terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
c. Kekar Berdasarkan ukurannya
- Master joint yaitu kekar yang memotong melalui sejumlah
lapisan batuan atau bahkan satuan batuan dan mempunyai ukuran
bahkan ratusan meter

- Mayor joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari master
joint, kekar ini masih bisa untuk analisis struktur
- Minor joint yaitu kekar yang uykurannya lebih kecil dari mayor
joint,ukuranya bisa sekitar beberapa meter sampai satu inchi,
kekar ini tidak bisa dipakai untuk analisis tektonik
- Mikro joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari minor
joint, ukuranya dari 1 inchi sampai 0.5mm
d. Kekar Berdasarkan Kedudukannya terhadap bidang
lain(geometrinya)
- Dip joint
Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
- Strike joint
Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan
- Bedding joint
Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan disekitarnya
- Diagonal joint
Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya
3. a. Kekar Tektonik
Merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen, yang
berupa pasangan garis yang lurus.
Gaya Pembentukannya
Berdasarkan gaya pembentukannya kekar tektonik dibedakan
menjadi :
- Gaya Tekan (kompresi), dimana gaya-gaya yang bekerja menuju
ke satu titik, yaitu gaya menekan daerah tersebut akan
menghasilkan shear joint(kekar gerus). Kekar gerus ini memiliki
ciri-ciri berpasangan dapat memotong fragmen seperti breksi dan
arah tidak berubah.
- Gaya Tarik (tension), dimana gaya-gaya yang bekerja
meninggalkan satu titik ,yaitu gaya merenggang daerah tersebut
akan menghasilkan tension joint (kekar tarik). Kekar ini memiliki

ciri-ciri tidak lurus , terbuka, menghindari fragmen seperti breksi


dan berubah arah
b. Kekar Nontektonik
Non-Tektonik (coling Joint, Shrinkage Joint & akibat hilangnya
beban )
Struktur yang terbentuk melalui proses nontektonik terdiri atas :
- terbentuk pada atau didekat permukaan dibawah pengaruh
gravitasi
- terbentuk karena pengaruh proses kimiawi.
- terbentuk karena pengaruh proses glasiasi.
4. - Fungsi Kekar di bidang pertambangan :
Sebagai jalannya larutan (air/larutan magma dll), Sebagai ruang
untuk pengendapan cebakan, Sebagai jalan migrasi minyak bumi,
Sebagai reservoir minyak bumi, Untuk memudahkan penambangan
batu
- Fungsi kekar di bidang geologi :
Sebagai jalan migrasi geologi dan Sebagai reservoir geologi
-fungsi kekardi bidang teknik lainnya :
untuk pembuatan bendungan (dam), terowongan (tunnel),
excavation, pondasi, jembatan.
5. Tujuan dari penganalisaan kekar adalah
- Supaya kita bisa mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada saat
pembentukan kekar tersebut, dan itu berarti dapat dijadikan sebagai
salah satu acuan untuk bisa mngidentifikasi proses-proses geologi
yang dahulu pernah terjadi, entah itu secara local maupun regional,
dan ini bisa membantu dalam membuat genesa suatu daerah.
- Dari analisis kekar juga bisa diselidiki lebih lanjut, untuk perkiraan
adanya lipatan yang terbentuk, karena biasanya kekar terbentuk dari
suati proses pelipatan suatu bahan, yang dimana bahan tersebut
tidak mampu lagi menahan gaya, maka terbentuklah kekar, dan juga
dapat menjadi bahan acuan adanya zona sesar yang sudah terjadi
setelah kekar ini (,eskipun kadang tidak selalu).Selain itu semua,
dari analisis kekar, kita juga bisa menyelidiki akan adanya suatu
jalan bagi aliran air tanah, karena kita tahu, apabila suatu kekar
yang terus-menerus dialiri oleh air, maka kekar itu bisa berkembang
menjadi suatu aliran air (bisa jadi itu merupakan sungai).

6. penganalisaan kekar dengan menggunakan metode diagram


kipas ,diagram roset ,dan histogram :
Diagram Kipas
Tujuan diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan
umum dari unsur unsur struktur yang data-datanya, hanya, terdiri
dari satu unsure pengukuran.
Tabulasi data - data pengukuran yang terkumpul dimasukan kedalam
suatu. table (tabulasi data),dengan tujuan untuk mempermudah proses
dalam pembuatan diagramnya. Dalam hal ini jumlah data tidak
terdapat batasan mengenai banyak nya data yang harus dikumpulkan.
Semakin banyak data lapangan dalam analisa, make hasilnya akan
mendekati keadaan sebenarnya.
Pembuatan Diagram Kipas
Dari pemasukan data-data pengukuran kedalam data suatu tabel
diperoleh harp prosentase maksimum 24%. Harga ini dipakai sebgai
patokan untuk menetukan panjang jari jari diagram setengah
lingkaran .
Panjang jarijari Dari harga maksimum 24% = 6 cm. kemudian
panjang jarijari tersebut dibagi enam , sehingga, setiap satu, interval
berharga, 4%. Selanjutnya dari setiap interval dibuat busurnya,
dengan pusat titik nol dan panjang jarijari sama, dengan interval
yang bersangkutan. kemudian bagilah sisi paling luar dari busur
sesuai dengan pembagian arahnya. Melalui pembagian interval
tersebut tariklah garis- garis kearah pusat busur.
Diagram roset.
Tujuan diagram ini dimaksudkan untuk mengetahui arah kelurusan
umum dari unsur unsur struktur yang data datanya hanya
memiliki satu pengarahan.
Tabulasi data data pengukuran lapangan yang terkumpul dimasukan
kedalam suatu table dengan tujuan untuk mempermudah pembuatan
diagramnya.
Pembuatan diagram roset
Pada prinsipnya cara pembuatan diagram roset ini sama dengann cara
pembuatan diagram kipas . perbedaanya hanya terletak pada
bentuknya, diagram kipas berbentuk setengah lingkaran sedangkan
diagram roset merupakan lingkaran penuh.
histogram
yang dianalisis hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar
dan analisis arah kemiringan , sehingga analsis ini akan mendekati

kebenaran apabila kekar-kekar yang dianalisis mempunyai dip yang


cukup besar atau mendekati 90 .Gaya yang bekerja dianggap lateral,
karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam perhitungan
kekar yang mempunyai arah N180 E dihitung sama dengan N65 W .
Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N 0 E- N 90 E
Dan N 0 W N 90 W.
pembuatan histogram
membuat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus
sebagai prosentase,Sumbu datar terdiri dari interval N 0 E- N 90 E
Dan N 0 w N 90 W. Dan Buatlah skala sesuai interval. Lalu Buat
lah balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase
msing-masing interval.

Anda mungkin juga menyukai