Anda di halaman 1dari 19

Muhammad Zainal Abidin Personal Blog

SMAN 1 Bone-Bone | Luwu Utara | Sulsel

http://meetabied.wordpress.com

GEOMETRI
Standar Kompetensi :
Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan
titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
Kompetensi Dasar :

Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam


ruang dimensi tiga.

Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang


dalam ruang dimensi tiga.

Menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan


antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga.

BAB I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari kedudukan titik, garis, dan
bidang, jarak titik, garis dan bidang, proyeksi, dan sudut antara
garis dan bidang.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini anda harus menguasai bilangan
pangkat dan bentuk akar, serta trigonometri.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi
yang

mendahului

merupakan

prasyarat

untuk

mempelajari

materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua
soal latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda
menemui kesulitan,
kembalilah mempelajari materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui
kesulitan

dalam

mengerjakan

soal

evaluasi,

kembalilah

mempelajari materi yang terkait.


4. Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan,
catatlah,
kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka
atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi
modul ini. Dengan
membaca referensi lain, Anda juga akan mendapatkan
pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang pada ruang
dimensi tiga,

2.

Menentukan jarak antara titik, garis dan bidang dalam ruang


dimensi tiga,

3.

Menentukan proyeksi titik, garis, dan bidang dalam ruang

dimensi tiga,
4. Menentukan sudut antara garis dan bidang dalam ruang dimensi
tiga,

BAB II PEMBELAJARAN
A. KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG
1. Kedudukan titik terhadap garis
Jika diketahui sebuah titik T dan sebuah garis g, maka :
a. Titik T teletak pada garis g, tau garis g melalui titik T
b. Titik T berada diluar garis g, atau garis g tidak melalui titik
T
2. Kedudukan titik terhadap bidang
Jika diketahui sebuah titik T dan sebuah bidang H, maka :
a. Titik T terletak pada bidang H, atau bidang H melalui titik T
b. Titik T berada diluar bidang H, atau bidang H tidak melalui
titik T
3. Kedudukan garis terhadap garis
Jika diketahui sebuah garis g dan sebuah garis h, maka :
a. Garis g dan h terletak pada sebuah bidang, sehingga dapat
terjadi :

garis g dan h berhimpit, g = h

garis g dan h berpotongan pada sebuah titik

garis g dan h sejajar

b. Garis g dan h tidak terletak pada sebuah bidang, atau garis


g dan h bersilangan, yaitu kedua garis tidak sejajar dan
tidak berpotongan.
4. Kedudukan garis terhadap bidang
Jika diketahui sebuah garis g dan sebuah bidang H, maka :

a. Garis g terletak pada bidang H, atau bidang H melalui garis


g.
b. Garis g memotong bidang H, atau garis g menembus
bidang H
c. Garis g sejajar dengan bidang H
5. Kedudukan bidang terhadap bidang
Jika diketahui bidang V dan bidang H, maka :
a. Bidang V dan bidang H berhimpit
b. Bidang V dan bidang H sejajar
c. Bidang V dan bidang H berpotongan. Perpotongan kedua
bidang berupa garis lurus yang disebut garis potong atau
garis persdekutuan.

Contoh :

H
E

G
F

D
A

C
B

Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan :


a. Titik yang berada pada garis DF
b. Titik yang berada diluar bidang BCHE
c. Garis yang sejajar dengan CF
d. Garis yang berpotongan dengan BE
e. Garis yang bersilangan dengan FG
f. Bidang yang sejajar dengan bidang BDG
Jawab :
a. Titik D dan F
b. Titik A, D, F, G
c. DE

d. EA, EF, ED, EH


e. AB, DC, AE, DH
f. AFH
B. JARAK TITIK, GARIS, DAN BIDANG
1. Menghitung jarak antara titik dan garis
Jarak antara titik dan garis merupakan panjang ruas garis
yang ditarik dari suatu titik sampai memotong garis tersebut
secara tegak lurus.
A

Jarak antara titik A dengan garis

g
Adalah AB, karena AB tegak
lurus
Dengan garis g
g

2. Menghitung jarak antara titik dan bidang


Jarak antara titik dan bidang adalah panjang ruas garis yang
ditarik dari suatu titik diluar bidang sampai memotong tegak
lurus bidang.
A

Jarak titik A ke bidang H


Adalah AB, karena garis

AB
Tegak lurus dengan bidang
H
B
H
3. Menghitung jarak antara 2 garis
a. Dua garis yang berpotongan tidak mempunyai jarak
b. Jarak antara dua garis yang sejajar adalah panjang ruas
garis yang ditarik dari suatu titik pada salah satu garis
sejajar dan tegak lurus garis sejajar yang lain.
g

A
6

Jarak antara garis g


dan h
Adalah AB, karena AB
g dan h

c. Jarak dua garis bersilangan adalah panjang ruas garis


hubung yang letaknya tegak lurus pada kedua garis
bersilangan itu.
g

h
Jarak antara garis g dan h
adalah AB karena AB

A
tegak

lurus g dan h
H
4. Menghitung jarak antara garis dan bidang
Jarak antara garis dan bidang yang sejajar adalah jarak antara
salah satu titik pada garis tehadap bidang.
A

g
Jarak antara garis g dan
Bidang H adalah AB,

karena
AB tegak lurus g dan
Bidang H.

B
H
5. Jarak antara dua bidang

Jarak antara dua bidang yang sejajar sama dengan jarak


antara sebuah titik pada salah satu bidang ke bidang yang
lain.

Jarak antara bidang G dan H


Adalah AB.

B
H
Contoh :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm.
Hitunglah jarak antara :
a. Titik A ke H
b. Titik A ke P (P adalah perpotongan diagonal ruang)
c. Titik A ke garis CE
d. Titik A ke bidang BCGF
e. Titik A ke bidang BDHF
f. Titik A ke bidang BDE
g. Garis AE ke garis CG
h. Garis AE ke garis CG
i. Bidang ABCD ke EFGH
Jawab :

G
a. Jarak titik A ke H = AH

AH =

P
C

10

AD 2 DH 2

100 100

200

= 10 2 cm
b. Jarak titik A ke P = AP
= AG
10
3
= 2
cm

c. Jarak A ke CE = AK
E

Pada segitiga siku-siku CAE


L CAE = .AC.AE = .CE.AK
1
.10 2 .10 2 .10 3. AK
2
A
C
1
.10 2 .10
2
AK
1
.10 3
2
10 2
AK
3
10
AK
6
3
d. Jarak titik A ke bidang BCGF = AB = 10 cm
e. Jarak titik A ke bidang BDHF = AR (R titik tengah garis BD)
AR = AC = 10 2 = 5 2 cm
K

g. Jarak titik A ke bidang BDE


H

F
T
D

C
R

Perhatikan persegi panjang ACGE sbb :


E
dengan

Garis AG berpotongan tegak lurus


Garis ER dititik T, sehingga jarak A ke
Bidang BDE adalah AT.

50 100

150

= 5 6 cm.

R
L.

AR 2 AE 2

ER =

ARE = . AR. AE = . RE. AT


. 5 2 .10 = . 5 6. AT

50 2

= 5 6 . AT
50 2

AT

10
3
= 5 6 = 3
cm

h. Jarak AE ke CG = AC = 10 3
i. Jarak ABCD dan EFGH = AC = 10 cm

Tugas I
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH denan panjang rusuk 6 cm.
Hitunglah jarak antara :
a. Titik H ke garis AC
b. Titik B ke garis AG
c. Titik C ke BDG
d. garis AE dan CG
e. garis AB dan CDHG
f. bidang HFC dan DBE

10

2. Diketahui balik PQRS.TUVW dengan PQ = 4 cm, QR = 3 cm, PT =


6 cm
Hitung jarak antara :
a. V ke RSTU
b. Q ke PRVT
3. Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan AB = 10 cm, TA = 12
cm. Hitung jarak antara :
a. titik B ke AT
b. titik T ke ABCD
c. titik A ke TBC
4. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC dengan panjang rusuk 8
cm. Tentukan jarak T ke bidang ABC.
C. PROYEKSI
1. Proyeksi titik pada bidang
Jika titik A diluar bidang H, maka proyeksi A pada bidang H
ditentukan sebagai berikut :
a. Dari titik A dibuat garis g yang tegak lurus bidang H

b. Tentukan titik tembus garis g terhadap bidang H, misalnya


titik B. Proyeksi titik A pada bidang H adalah B.
A

2. Proyeksi garis pada bidang

11

Menentukan proyeksi garis pada bidang sama dengan


menentukan proyeksi dua buah titik yang terletak pada garis
ke bidang itu, dan proyeksi garis tadi pada bidang merupakan
garis yang ditarik dari titik-titik hasil proyeksi.
a. Jika sebuah garis tegak lurus pada bidang maka
proyeksi garis ke bidang itu berupa titik.
b. Jika garis sejajar bidang maka proyeksi garis ke bidang
merupakan garis yang sejajar dengan garis yang
diproyeksikan.
Contoh :
Diketahui limas beraturan T. ABCD dengan AB = 5 cm dan TA = 8
cm.
Hitunglah panjang proyeksi :
a. TB pada bidang ABCD
b. TB pada bidang TAC
T

C
O
B

a. Proyeksi T pada bidang ABCD adalah titik O. Jadi proyeksi TB


pada bidang ABCD = BO
BO = .AC
=

AB 2 BC 2

25 25

= 5 2
5
2
= 2
cm
12

b. Proyeksi TB pada bidang TAC = TO


TO =

TB 2 BO 2
64

25
2

103
2

1
206
= 2
cm
Tugas II
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 10 cm. Tentukan dan
hitung panjang proyeksi :
a. BG pada EFGH
b. HF pada ACH
c. GO pada BDE (O titik potong AC dan BD)
2. Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan AB = 10 cm dan tinggi
limas 8 cm. Tentukan dan hitung panjang proyeksi :
a. TC pada ABCD
b. TA pada TBD
3. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC dengan panjang rusuk 6
cm. Titik P ditengah-tengah AB. Hitung panjang proyeksi :
a. TB pada ABC
b. TP pada ABC
c. TB pada TPC
D.

SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG

1. Sudut antara dua garis berpotongan


Sudut antara dua garis berpotongan diambil sudut yang lancip.
Garis g berpotongan dengan garis h di titik A, sudut yang
dibentuk adalah .
g

13

2. Sudut antara dua garis bersilangan


Sudut antara dua garis bersilangan ditentukan dengan membuat
garis sejajar salah satu garis bersilangan tadi dan memotong
garis yang lain dan sudut yang dimaksud adalah sudut antara
dua garis berpotongan itu.
h

Garis g bersilangan dg h
Garis h1 sejajar dengan h
Memotong g
Sudut antara g dan h

h1

sama dg

Sudut antara g dan h1


3. Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang hanya ada jika garis menembus
bidang.
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut antara garis dan
proyeksinya pada bidang itu.
g

Garis g menembus bidang H dititik

A.
Proyeksi garis g pada bidang H
adalah g1
Sudut antara garis g dengan bidang
H
Adalah sudut yang dibentuk garis g
dg g1

A
g1
H

4. Sudut antara bidang dengan bidang


Sudut antara dua bidang terjadi jika kedua bidang saling
berpotongan.
Untuk menentukannya sbb :

14

a. Tentukan garis potong kedua bidang


b. Tentukan sebarang garis pada bidang pertama yang tegak lurus
garis potong kdua bidang
c. Pada bidang kedua buat pula garis yang tegak lurus garis potong
kedua bidang dan berpotongan dengan garis pada bidang pertama
tadi.
d. Sudut antara kedua bidang sama dengan sudut antara kedua
garis tadi
g
G

(G,H)

H
h
Bidang G dan H berpotong pada garis (G,H). Garis g pada G
tegak lurus gais (G,H). Garis h pada H tegak lurus garis (G,H)
Sudut antara bidang G dan H sama dengan sudut antara garis
g dan h

Contoh :

15

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 5 cm.


Tentukan :
a. Besar sudut antara BG dan bidang ABCD
b. Cosinus sudut antara BH dan ABCD
Jawab :
H

5 cm

a. Sudut antara BG dengan ABCD adalah sudut CBG = 450


BD
b. Cosinus sudut antara BH dengan ABCD adalah Cos DBH = BH
5 2
= 5 3
6
= 3

Tugas III
16

1. ABCD.EFGH adalah sebuah balok. Nyatakan dan gambarkan


kemudian beri nama sudut antara :
a. CH dan ABCD
b. AG dan EFGH
c. BH dan CDHG
2. T. ABCD adalah limas tegak beraturan. Panjang rusuk alas 4 cm
dan panjang rusuk tegak 8 cm. Hitunglah :
a. Tan sudut antar TC dan ABCD
b. Cos sudut antara TQ dan ABCD dimana Q titik tengah AD
3. Diketahui limas beraturan T. ABCD dengan AB = 6 cm dan TC =

3 5 cm. Hitung :
a. Cosinus sudut antara bidang ABCD dan TDC
b. Sinus sudut antara TAB dan TCD
4. Diketahui limas segitiga T.ABC. TA tegak lurus bidang alas.
Segitiga ABC siku-siku di B. Panjang AB = 6 cm, BC = 8 cm.
Panjang TA = 24 cm. O titik tengah BC. Hitunglah :
a. Panjang AC, TC, AO
b. tan sudut antara TO dan bidang ABC

BAB III PENUTUP

17

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes


untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda
dinyatakan memenuhi syarat ketuntasan dari hasil evaluasi dalam
modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

18

Tim Matematika SMA, 2004. Matematika 1 Untuk SMA Kelas X,


Jakarta :
PT. Galaxy Puspa Mega.
Sartono Wirodikromo, 2006. Matematika untuk SMA Kelas X,
Jakarta : Penerbit Erlangga.
MGMP Matematika Kota Semarang, 2007. LKS Matematika SMA /
MA, Semarang : CV. Jabbaar Setia.

19

Anda mungkin juga menyukai